Disusun oleh :
Kelompok 7
MUHAMMAD FIGO ABDI RAGYL 11021900209
LENI FITRIANI 11021900231
7A-AKUNTANSI PAJAK
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dini Martinda Lestari,
S., M. Ak sebagai dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 7
i
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola perusahaan yang baik
1
BAB II
PEMBAHASAN
TINJAUAN TATA KELOLA KONSEP, PRINSIP, DAN PRAKTIK DI
INDONESIA
2
3
Perilaku mementingkan diri sendiri (self interest) dari manager (agen) akan
menimbulkan konflik dengankepentingan pemegang saham (prinsipal). Manajer lebih
suka pertumbuhan dan ukuran perusahaanmenjadi besar karena berarti akan mendapat
keamanan kerja yang lebih besar, kompensasi yang lebihbesar, prestise yang lebih
besar dan pengeluaran diskresioner yang lebih besar. Konfik antara manajer
danpemegang saham dapat berbentuk:
1) Manajer melakukan shirking (lalai) dimana manager tidak bekerja dengan upaya
terbaik mereka.Contoh masalah ini dapat dilihat pada kasus Bank Global, kasus
Enron dan Worldcom.
4
Aset substitusi terjadi ketika sebuah perusahaan menukar investasi pada aset-
aset berisiko rendah kepadainvestasi pada aset berisiko tinggi. Substitusi aset ini
menyebabkan meningkatnya resiko. Peningkatanlevel resiko ini akan berdampak
negatif terhadap kreditur karena meningkatnya kemungkinanperusahaan gagal dalam
membayar hutang. Pengalihan aset menimbulkan risiko yang lebih tinggibagi kreditur
dengan tanpa memberikan tambahan kompensasi bagi mereka karena mereka
hanyamendapatkan imbal hasil tetap dari hutang yang diberikan kepada perusahaan.
Maka dapat dikatakanbahwa substitusi aset ini akan mentransfer keuntungan dari
kreditur kepada para pemegang saham.
b. Underinvestment
berisiko rendah akan memberikan keamanan yangbagi pemegang utang karena aliran
kas yang dihasilkan dapat melunasi pinjaman. Namun arus kasyang aman tersebut
tidak menghasilkan imbal hasil yang memadai untuk pemegang saham.
Akibatnyaproyek ini ditolak oleh perusahaan meskipun dapat meningkatkan nilai
perusahaan secara keseluruhan.
c. Claim Dilution
b. Transaksi antara pihak terafiliasi mungkin tidak dilakukan dengan harga dan
persyaratan dan kondisiyang sama antara pihak ketiga. Contohnya, perusahaan
terbuka membeli bahan baku dengan hargadi mark-up dari perusahaan yang 100
persen sahamnya dimiliki pemegang saham pengendaliperusahaan terbuka tersebut.
Kerugian di perusahaan terbuka sebagian ditanggung pemegangnon-pengendali
sementara keuntungan di perusahaan privat sepenuhnya dinikmati
pemegangpengendali. Akibatnya terjadi transfer kekayaan dari pemegang saham non-
pengendali ke pemegangsaham. Contoh : Bank Century, Parmalat dan Satyam.
6
Tata kelola korporat berperan untuk mengatasi konflik kepentingan ini dengan
melindungi kepentinganprinsipal, mengurangi tingkat informasi asimetri dan
mengawasi agen. Tata kelola yang baik akan memberikanperlindungan yang
memadai dan memperlakukan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnyasecara adil. Tata kelola mengatur pembagian tugas, hak, dan kewajiban pihak-
pihak dalam organisasiterhadap kehidupan perusahaan, termasuk para pemegang
saham, direksi, dewan komisaris dan semuapemangku kepentingan. Pembagian tugas,
hak, dan kewajiban juga berfungsi sebagai pedoman pengawasandan pengevaluasian
kinerja dewan komisaris dan direksi/manajemen perusahaan.
Definisi
a. Corporate governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan
mengendalikanorganisasi (Cadbury Report, 1992).
d. Good corporate governance adalah suatu tata kelola yang menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), independensi(independency), dan kewajaran (fairness) (Peraturan
Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentangPelaksanaan Good Corporate Governance
Bagi Bank Umum).
7
e. Corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ
BUMN untukmeningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegangsaham dalam jangka panjang lainnya berlandaskan
peraturan perundang-undangan dan nilai-nilaietika (Keputusan Menteri BUMN
Nomor kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GoodCorporate
Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)).
Prinsip Dasar
Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap
aspek bisnis dan di semuajajaran perusahaan. Asas GCG yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi sertakewajaran dan kesetaraan diperlukan
untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaandengan
memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders). Secara umum terdapat lima (5)
prinsipdalam GCG menurut KNKG (2006) yang disingkat TARIF. Berikut penjelasan
Mengenai masing-masingprinsip tersebut.
1. Transparansi (Transparency).
2. Akuntabilitas (Accountability).
8
3. Responsibilitas (Responsibility).
4. Independensi (Independency).
Struktur dewan terbagi menjadi dua model yaitu single-board system dan
dual-board system. Single-boardsystems banyak dipakai di negara Anglo-Saxon
seperti US, UK, Kanada dan Australia sedangkan dual-boardsystem banyak dipakai
di negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda. Indonesia termasuk menganutsistem
dual board.
Dalam sistim single-board, terdapat satu board of directors (BOD) yang terdiri
dari executive dan non-executive director. Direktur eksekutif bertanggung jawab
untuk kegiatan perusahaan sehari-hari sedangkannon executive tidak terlibat dalam
kegiatan perusahaan sehari hari tapi terlibat dalam pembuatan kebijakanstrategis
perusahaan dan melakukan pengawasan terhadap executive team. Dual board system
terdiri daridua dewan yaitu dewan pengawas (supervisory board) atau dikenal sebagai
dewan komisaris dan dewanpelaksana (executive board) atau dikenal sebagai dewan
direktur. Dalam dual-board system, peran dewankomisaris dan dewan direktur
dipisah secara jelas. Dewan komisaris akan mengawasi kerja dewan direktur.
perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, dewan komisaris dan Direktur
harus memilikikesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalamundang-undang dan/atau anggaran dasar. Direksi adalah
organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuanperseroan
serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuananggaran dasar. Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secaraumum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.Berdasarkan teori keagenan, Dewan Komisaris
adalah organ yang diberi kepercayaan oleh prinsipal untukmengawasi agen (i.e.,
Direksi) sedangkan Direksi adalah organ yang diberi kepercayaan oleh prinsipal
untukmengelola sumberdaya yang dimiliki prinsipal.
Prinsip II: Hak-hak Pemegang Saham dan Peran Kunci Kepemilikan Saham
Prinsip ini menyatakan bahwa kerangka tata kelola harus melindungi dan
memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham. Hal ini terutama mengingat
pemegang saham suatu perusahaan publik memiliki hak-hak khusus seperti saham
tersebut dapat dibeli, dijual ataupun ditransfer tanpa halangan. Pemegang
sahamtersebut juga berhak atas keuntungan perusahaan sebesar porsi kepemilikannya.
Selain itu pemegang sahammempunyai hak untuk memperoleh informasi yang
relevan dan mempunyai hak untuk mempengaruhijalannya perusahaan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).Prinsip ini diperlukan untuk mengatasi konflik
keagenan antara pemegang saham dan manajemenperusahaan. Dengan
dilaksanakannya prinsip ini maka kecil kemungkinan manajemen dapat
melaksanakantindakan menguntungkan dirinya dan merugikan perusahaan.
a. Tingkat informasi asimetri antara prinsipal dan agen akan berkurang serta terdapat
pengarahan danpengawasan yang efektif terhadap agen,
a. Reports on the Observance of Standards and Codes (ROSC). The World Bank dan
InternationalMonetary Fund (IMF) bekerja sama dalam melakukan penilaian atas
penerapan Prinsip-prinsipTata Kelola Perusahaan yang disusun oleh Organisation for
Economic Co-operation and Development(OECD).
15
b. Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA). CLSA merupakan asosiasi broker dan grup
investasi bersama-sama dengan the Asian Corporate governance Association (ACGA)
secara periodik (dua tahun sekali)menerbitkan Corporate governance Watch yang
merupakan survey atas praktik tata kelola di Asia sejaktahun 2002. Dalam CG Watch,
CLSA menilai tata kelola perusahaan di beberapa negara di Asia-Pasifik.Dalam CG
Watch tahun 2012, Indonesia mendapatkan nilai yang cukup baik dalam aspek
akuntansidan auditing, namun masih memerlukan perbaikan dalam aspek lainnya.
Dari dua belas negara yangdinilai, Indonesia menempati urutan terbawah.
a. Latar Belakang
Inisiatif tata kelola perusahaan ASEAN adalah salah satu dari beberapa
inisiatif integrasi pasar modalregional dari ASEAN Capital Markets Forum (ACMF).
Enam negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia,Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam setuju untuk berpartisipasi dalam inisiatif ini. Selanjutnyaenam ahli tata
kelola dari tiap negara terlibat untuk mengembangkan ASEAN CG Scorecard
atasdasar pengalaman nasional mereka, memvalidasinya terhadap praktik-praktik
terbaik pada duniainternasional dan akhirnya menerapkannya dengan menilai
perusahaan publik di negara-negaramasing-masing.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.I tentang keterbukaan informasi yang harus segera
diumumkan ke pulik