Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

“MEMAHAMI ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB


SOSIAL”

DOSEN : LILIK HANDAYANI S.E., M.M

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. MEDINA HAQI PRATIWI (2023620010)

2. MARSHANDA TASHA MISVIDA (2023620027)

KELAS : 1-B AKT

PRODI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan tak
lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Berkat
rahmat, hidayah dan inayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul
“Memahami Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial”

Makalah ini disusun dengan maksud memenuhi tanggung jawab sebagai mahasiswa
dan menambah wawasan serta pemahaman bagi pembaca makalah.
Dalam kesempatan kali ini, penulis berterima kasih kepada ibu Lilik Handayani S.E.,
M.M selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan pengetahuan,
arahan maupun bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Balikpapan, 18 September 2023

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Etika Bisnis ................................................................................................ 3
2.2 Permasalahan Etika Dalam Dunia Bisnis ..................................................................... 3
2.3 Menilai Perilaku Etis .................................................................................................. 4
2.4 Mendorong Perilaku Etis Di Tempat Kerja .................................................................. 5
2.5 Tanggung jawab sosial................................................................................................. 5
2.6 Perbedaan Pandangan Klasik Dan Pandangan Sosial Ekonomi Mengenai Tanggung
Jawab Sosial ..................................................................................................................... 6
2.7 Manajemen Ramah Lingkungan .................................................................................. 8
2.8 Pendekatan Tanggung Jawab Sosial ............................................................................. 9
2.9 Mengelola Tanggung Jawab Sosial ............................................................................ 10
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12
3.2 Saran ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan dalam perusahaan untuk melakukan
kegiatan bisnisnya. Etika bisnis ini sangat penting diterapkan dalam perusahaan agar
perusahaan memiliki pondasi yang kuat dan menciptakan value yang tinggi. Setiap
perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan bagian dari etika bisnis, yaitu
adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat.
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kepedulian suatu usaha pada masyarakat
dan lingkungan disekitar dimana usaha tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini
adalah tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan alasan pembahasan diatas maka Rumusan Masalah dalam penyusunan ini
sebagai berikut.

1. Menjelaskan apa itu pengertian dari etika bisnis ?

2. Apa saja permasalahan etika yang terjadi di dalam dunia bisnis ?

3. Cara menilai apakah perilaku tersebut etis atau tidak etis ?

4. Bagaimana cara untuk mendorong perilaku etis di tempat kerja ?

5. Menjelaskan apa itu tanggung jawab sosial dan siapa saja yang terlibat ?

6. Tanggung jawab sosial menurut pandangan klasik dan pandangan sosial ekonomi ?

7. Menjelaskan manajemen ramah lingkungan dan contohnya ?

8. Menjelaskan opini dan sikap yang diambil tentang tanggung jawab sosial ?

9. Cara mengelola tanggung jawab sosial ?

1
1.3 Tujuan

Memahami materi-materi yang sudah dijelaskan dalam pokok pembahasan

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis adalah suatu istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak
etis, yang dilakukan oleh karyawan atau manajer dalam konteks pekerjaan mereka. Perilaku
etis atau tidak etis dapat saling berbeda antarindividu, antarsituasi, dan antarbudaya. Hal itu
karena tiap individu dapat mengembangkan kode etik pribadi yang mencerminkan beragam
sikap dan keyakinan.

2.2 Permasalahan Etika Dalam Dunia Bisnis


Etika memengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu. Pentingnya etika dalam dunia
bisnis, di antaranya adalah perilaku manajer terhadap karyawan dan perilaku karyawan
terhadap organisasi. Beberapa contoh permasalahan etika dalam dunia bisnis, yaitu:

A. Perilaku manajer terhadap karyawan

(1) Manajer yang melakukan diskriminasi terhadap calon karyawan selama proses
perekrutan menunjukkan perilaku yang tidak etis dan melanggar hukum. Keputusan
manajer yang merekrut teman dekat atau sanak keluarga ketika masih ada orang lain
yang lebih memenuhi syarat merupakan keputusan yang tidak melanggar hukum, tetapi
secara etis tidak dapat diterima

(2) Seorang manajer membayar upah seorang pekerja jauh lebih kecil dari yang seharusnya.
Manajer tersebut, mengetahui bahwa karyawan yang bersangkutan tidak akan
mengeluh karena takut diberhentikan. Bagi sebagian orang, perilaku manajer tersebut
tidak etis, namun ada juga orang yang menganggapnya sebagai taktik bisnis.

B. Perilaku karyawan terhadap organisasi

Konflik kepentingan, kerahasiaan data perusahaan, dan kejujuran.

(1) Konflik kepentingan terjadi ketika suatu kegiatan menguntungkan individu dengan
merugikan pihak perusahaan. Sebagian besar perusahaan memiliki kebijakan yang

3
melarang untuk menerima hadiah karena pemberian hadiah tersebut dapat dianggap
sebagai suap.

(2) Karyawan yang membocorkan data perusahaan kepada perusahaan pesaing untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Industri memiliki kebijakan dan sanksi bagi para
pihak atau karyawan yang menjual rahasia perusahaan.

(3) Masalah kejujuran seperti pencurian atau penyalahgunaan aset yang dilakukan oleh
manajer maupun karyawan, dan penggunaan telepon kantor untuk keperluan
telekomunikasi pribadi jarak jauh.

Contoh dari permasalahan etika yaitu Kasus Enron (sebuah perusahaan energi Amerika)
di mana para manajer puncak tidak saja menyalahgunakan aset perusahaan tetapi juga
menjerumuskan perusahaan pada bidang usaha yang berisiko demi kepentingan pribadi
mereka. Masalah lainnya adalah di banyak negara, suap adalah hal yang biasa dalam
menjalankan bisnis, meskipun undang-undang yang berlaku di negara tersebut melarangnya.
Jadi, meskipun kasus suap merupakan sesuatu yang ilegal, namun praktik ini memang sering
dan biasa terjadi di banyak negara.

2.3 Menilai Perilaku Etis


Tiga langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan apakah suatu tindakan atau
keputusan tertentu adalah etis atau tidak etis yaitu:

(1) mengumpulkan informasi faktual yang relevan

(2) menganalisis fakta untuk menentukan nilai moral yang paling sesuai

(3) melakukan penilaian etis berdasarkan benar atau salahnya suatu tindakan atau
keputusan yang akan dinilai.

Agar dapat menilai suatu perilaku etis secara lebih mendalam, dibutuhkan perspektif
yang lebih kompleks. Perspektif ini dapat dilihat dari aspek utilitas, hak, keadilan, dan
kepedulian.

(1) Aspek utilitas, yaitu apakah suatu tindakan memberikan manfaat yang optimal bagi
mereka yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut.

4
(2) Aspek hak, yaitu apakah tindakan tersebut menghargai hak-hak pihak lain yang
terlibat.

(3) Aspek keadilan, yaitu apakah tindakan tersebut memenuhi unsur keadilan bagi para
pihak yang terlibat

(4) Aspek kepedulian, yaitu apakah tindakan tersebut sejalan dengan tanggung jawab
setiap pihak kepada pihak lain yang terlibat.

2.4 Mendorong Perilaku Etis Di Tempat Kerja

Dua pendekatan yang umum untuk membentuk praktik bisnis yang etis, yaitu dengan
membuat peraturan tertulis dan memberlakukan program etika. Hampir semua perusahaan
besar dunia telah memiliki kode etik tertulis. Contoh kode etik tertulis yang diterapkan oleh
HewlettPackard (dikenal umum sebagai HP, yaitu salah satu perusahaan teknologi informasi
terbesar di dunia) di antaranya sebagai berikut :

(1) Fokus pada tingkat pencapaian kinerja dan kontribusi yang tinggi.

(2) Menjalankan bisnis dengan integritas penuh.

(3) Mencapai tujuan perusahaan melalui kerja sama tim.

(4) Mendorong fleksibilitas dan inovasi.

(5) Menghargai individu.

Di samping menerapkan kode etik tertulis, penting juga untuk memberlakukan


program etika. Sebagai contoh, ExxonMobil dan Boeing, di mana seluruh manajer harus
mengambil pelatihan etika secara periodik untuk mengingatkan mereka akan pentingnya
pengambilan keputusan yang etis.

2.5 Tanggung jawab sosial

Tanggung jawab sosial adalah suatu konsep di mana perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya memiliki tanggung jawab terhadap para pemangku kepentingan.

5
(1) Pelanggan
Dalam kaitannya dengan tanggung jawab perusahaan terha- dap pelanggan,
perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan layanan, menetapkan harga secara
wajar, memberikan garansi, dan mempertahankan kualitas produk yang dijual.
(2) Karyawan

Dalam kaitannya dengan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan, perusahaan


akan berupaya untuk mem- perlakukan mereka secara adil, menganggap mereka
sebagai bagian dari tim, dan menghargainya sebagai manusia
(3) Pemegang saham

Tanggung jawab perusahaan terhadap pemegang saham meliputi pelaporan kinerja


keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak serta
investasi para pemegang saham.
(4) Pemasok

Perusahaan harus mengelola hubungan yang baik dengan pemasok Kemitraan dapat
diwujudkan melalui negosiasi jadwal pengiriman yang realistis dan penetapan harga
yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
(5) Komunitas Lokal

Banyak perusahaan mendukung komunitas dengan sumbangan, program amal, dan


mengurangi dampak negatif bisnisnya pada masyarakat sekitar.
Kesadaran sosial dan tanggung jawab sosial semakin penting dan perusahaan
mengintegrasikannya dalam produksi dan pemasaran mereka.
Kini, Penciptaan produk ramah lingkungan berkembang pesat, dengan banyak
perusahaan memperkenalkan produk ramah lingkungan

2.6 Perbedaan Pandangan Klasik Dan Pandangan Sosial Ekonomi Mengenai Tanggung
Jawab Sosial

Menurut pandangan klasik, fokus utama manajemen adalah memaksimalkan laba.


Oleh sebab itu, manajer bertanggung jawab menjalankan bisnis sesuai dengan harapan dan
kepentingan pemilik perusahaan (pemegang saham), yaitu mendapatkan hasil pengembalian
investasi yang sebesar-besarnya dalam bentuk dividen. Menurut Milton Friedman, tanggung

6
jawab sosial perusahaan hanya sebatas pada maksimalisasi keuntungan bagi pemegang
saham, bukan masyarakat secara keseluruhan.

Menurut pandangan sosial ekonomi, tanggung jawab manajemen adalah tidak hanya
sekadar menghasilkan laba, tetapi juga memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat. Pendukung pandangan sosial ekonomi meyakini bahwa organisasi bisnis tidak
hanya sekadar sebagai institusi ekonomi, tetapi juga harus tetap terlibat dalam urusan sosial,
politik, dan hukum.

Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial dapat diwujudkan di antaranya


dengan memberikan pengobatan atau konsultasi kesehatan secara cuma-cuma, memberikan
bantuan beasiswa pendidikan, penjualan sembako dengan harga murah, dan lain sebagainya.

Banyak perusahaan yang mulai atau bahkan tetap terus melaksanakan tanggung jawab
sosialnya meskipun mereka tahu bahwa hal ini akan menimbulkan beban bisnis, yang pada
akhirnya berdampak pada pengurangan jumlah laba bersih.

Argumen atau alasan yang mendukung tanggung jawab sosial adalah sebagai berikut.

(1) Publik sangat berharap agar perusahaan mengintegrasikan sasaran strategi


ekonominya dengan sasaran sosial.
(2) Perusahaan yang mengintegrasikan sasaran strategi ekonominya dengan sasaran sosial
cenderung memiliki laba jangka panjang yang relatif lebih terjamin.
(3) Para pelaku bisnis memang sudah seharusnya bertanggung jawab secara sosial
sebagai bentuk realisasi atas pemenuhan kewajiban etisnya.
(4) Tanggung jawab sosial dapat memberikan citra positif yang akan menguntungkan
bagi Perusahaan.
(5) Keterlibatan dunia bisnis dalam mengatasi masalah sosial diharapkan akan dapat
mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih baik.
(6) Dengan bertanggung jawab secara sosial, dunia bisnis dapat mengharapkan adanya
dispensasi khusus, bisa berupa pengurangan atau keringanan atas beban pajak
penghasilan, beban pajak investasi, dan lain sebagainya.
(7) Tanggung jawab sosial diharapkan dapat mengimbangi kekuatan dominasi dunia
bisnis dalam Masyarakat.

7
(8) Perusahaan yang dalam strateginya juga mengejar sasaran sosial, pada akhirnya dapat
berdampak terhadap peningkatan harga saham perusahaan (dalam jangka Panjang).

(9) Selaku pemilik dan pengelola sumber daya, sudah sepatutnya pengusaha mendukung
proyek publik maupun proyek amal yang memang memerlukan bantuan.

Sementara itu, argumen yang justru menentang atau menolak keterlibatan perusahaan
dalam tanggung jawab sosial adalah sebagai berikut.

(1) Tanggung jawab sosial dapat menghambat maksimalisasi laba.

(2) Mengaburkan misi utama perusahaan, yaitu produktivitas ekonomi.

(3) Tanggung jawab sosial hanya akan menimbulkan beban bagi Perusahaan.

(4) Memperkuat dominasi dunia bisnis dalam Masyarakat.

(5) Para pengusaha kurang memiliki keahlian yang diperlukan untuk memecahkan
masalah sosial.
(6) Tidak adanya keharusan bagi perusahaan untuk terlibat secara langsung dalam
aktivitas sosial.

2.7 Manajemen Ramah Lingkungan

Manajemen ramah lingkungan (greening management) adalah memasukkan atau


mempertimbangkan unsur kesadaran lingkungan alam dalam setiap pengambilan keputusan
dan kegiatan organisasi yang dilakukan oleh manajer. Yang menjadi masalah bagi lingkungan
global adalah menipisnya cadangan sumber daya alam dunia, meningkatnya pemanasan
global, polusi lingkungan (air, udara, tanah), dan limbah beracun. Parahnya, peningkatan
kegiatan industri ini tidak diikuti dengan manajemen lingkungan yang baik sehingga
berdampak buruk terhadap keseimbangan dan kelestarian ekosistem.

Contoh Manajemen ramah lingkungan yang diterapkan oleh Procter & Gamble (P&G),
sebuah perusahaan industri barang konsumen terbesar di dunia. P&G memiliki komitmen
untuk memperbaiki kehidupan masyarakat setiap hari dengan membuat produk yang lebih
baik bagi lingkungan.

8
Untuk mencapai kebijakan kualitas lingkungan ini, P&G melakukan penjaminan
bahwa produk, pengemasan, dan operasinya adalah aman bagi karyawan, pelanggan, dan
lingkungan Serta Mengurangi atau mencegah dampak lingkungan atas produk dan
pengemasannya, baik dalam desain, produksi, distribusi, penggunaan, maupun
pembuangannya.

Berikut adalah beberapa contoh dari inovasi produk yang berkelanjutan yang telah
diterapkan oleh P&G.

(1) Pantene Nature Fusion, Memperkenalkan penggunaan material tanaman untuk


menggantikan penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan.

(2) Pampers Baby Dry, Mengubah formulasi produk dan desain pengemasan yang
memberikan pengurangan penggunaannggunaan material.

(3) Powder Laundry Detergents, pemadatan bubuk deterjen yang memberikan


penghematan dalam pengemasan dan energi2.8 Pendekatan Tanggung Jawab Sosial

2.8 Pendekatan Tanggung Jawab Sosial

Perbedaan pendapat tentang tanggung jawab sosial sebagai tujuan bisnis tidak dapat
dihindari. Menurut yang menentang, tanggung jawab sosial dapat mengancam laba. Namun
bagi
yang mendukung, tanggung jawab sosial dapat membantu peningkatan taraf hidup
Masyarakat.

Dengan banyaknya perbedaan opini ini, perusahaan menerapkan pendekatan tanggung


jawab sosial yang berbeda-beda. Ada empat sikap yang dapat diambil oleh perusahaan terkait
dengan kewajibannya terhadap masyarakat, mulai dari tingkatan yang paling rendah hingga
yang
paling tinggi dalam praktik-praktik tanggung jawab sosial.

9
(1) Sikap Obstruktif

Melakukan usaha seminimal mungkin untuk memecahkan masalah-masalah sosial


atau lingkungan, kurang menghargai perilaku etis, dan biasanya menyembunyikan
tindakan
mereka yang salah.

(2) Sikap Defensif

Melakukan apa saja yang disyaratkan oleh peraturan hukum, seperti mengakui
kesalahan dan mengambil tindakan korektif, tetapi tidak lebih dari itu.

(3) Sikap Akomodatif

Perusahaan berusaha untuk memenuhi aturan hukum dan etika, dan kadang melakukan
lebih dari sekadar menaatinya. Perusahaan secara sukarela berpartisipasi dalam
programprogram sosial jika penghimpun dana bisa meyakinkan perusahaan bahwa
program ini bermanfaat bagi perusahaan.

(4) Sikap Proaktif

Perusahaan dengan tingkat tanggung jawab sosial tertinggi menunjukkan sikap


proaktif, di mana mereka memandang perusahaan sebagai warga atau bagian dari
masyarakat, menunjukkan komitmen tulus untuk memperbaiki kesejahteraan sosial
masyarakat, dan secara aktif mencari peluang untuk berkontribusi bagi kehidupan
masyarakat. Cara yang paling umum adalah dengan mendirikan yayasan untuk
memberikan dukungan dana langsung bagi berbagai program sosial.

2.9 Mengelola Tanggung Jawab Sosial

Tuntutan tanggung jawab sosial perlu diterapkan oleh organisasi sebagai bagian
integral dari strategi bisnis mereka, melalui pendekatan formal dan informal untuk
perencanaan, pengambilan keputusan, dan evaluasi.

Dimensi formal dalam pengelolaan tanggung jawab sosial termasuk ketaatan hukum,
etika, dan derma filantropis.Ketaatan hukum biasanya diserahkan kepada manajer yang

10
relevan, seperti manajer personalia dan akuntansi. Sementara itu, ketaatan etika dapat
ditingkatkan melalui pelatihan, panduan, kode etik perilaku, dan komite etika.

Selain dimensi formal, dimensi informal seperti kepemimpinan, budaya organisasi, dan
respons terhadap pengaduan juga berpengaruh pada persepsi terhadap tanggung jawab sosial
organisasi. Praktik ini mencerminkan identitas organisasi secara keseluruhan.

Pengaduan karyawan tentang perilaku ilegal atau tidak etis mencerminkan tanggung
jawab sosial organisasi. Prosesnya melibatkan berbagai saluran, dari atasan hingga media,
dan beberapa organisasi mendukung pengaduan tersebut.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam bisnis, etika berperan penting dalam membentuk perilaku individu dan organisasi.
Permasalahan etika melibatkan perilaku manajer terhadap karyawan dan perilaku karyawan
terhadap organisasi, dengan penilaian etis dari berbagai aspek seperti utilitas, hak, keadilan,
dan kepedulian.

Perusahaan dapat mendorong perilaku etis dengan menerapkan kode etik dan program etika di
tempat kerja. Tanggung jawab sosial perusahaan juga penting, yang melibatkan perhatian
terhadap pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, dan komunitas lokal.

Pandangan berbeda antara pandangan klasik yang fokus pada profitabilitas dan pandangan
sosial ekonomi yang melihat perusahaan sebagai bagian integral dari masyarakat. Manajemen
ramah lingkungan juga krusial, dengan contoh inovasi produk berkelanjutan.

Terakhir, pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan dapat melibatkan ketaatan hukum,
ketaatan etika, dan derma filantropis. Kesadaran akan etika bisnis dan tanggung jawab sosial
semakin penting dalam bisnis modern.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat membantu seseorang dalam mengakali kegiatan berbisnis yang
sesuai dengan etika berusaha dan tanggung jawab sosial sehingga bisnisnya dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Berperilakulah jujur dalam segala hal guna menunjang kesuksesan kita
dalam berbisnis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hery, Alexander, 2022, Pengantar Bisnis, Bandung : Yrama Widya

13

Anda mungkin juga menyukai