Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENERAPAN ETIKA BISNIS


TENTANG STAKEHOLDER PADA RESTORAN BEBEK DOWER

Disusun Oleh :
Nama : RENDY MOCHAMMAD RIZKY HARIANTO
Nim : 1813022

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI S-1


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENERAPAN ETIKA
BISNIS TENTANG STAKEHOLDER PADA RESTORAN BEBEK DOWER”.
Atas tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Sujianto, S.Pd,. MM selaku Dosen mata kuliah Etika Profesi.
Tentunya sebagai mahasiswa yang masih belajar, penulis menyadari bahwa
terdapat banyak kesalahan baik dalam makalah untuk mata kuliah Etika Profesi.
Untuk memperbaiki semuanya itu, penulis menerima kritik dan saran dari pembaca
untuk membantu menyempurnakan laporan pada waktu dan kesempatan lainnya.

Malang, Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Tujuan 1
1.3.Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1. Pengertian Stakeholder 2
2.2. Pengertian Etika 2
2.3. Kode Etik Terhadap Stakeholder 3
2.4. Etika dan Stakeholder 4
2.5. Hubungan Antara Perusahaan Dengan Pemangku Kepentingan 5
2.4. Contoh Kasus Stakeholder 6
BAB III PENUTUP 8
3.1.Kesimpulan 8
3.2.Saran 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL
2.1.Pembagian Stakeholder 2

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri
dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan
bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Saat ini, dunia usaha semakin berkembang dan membutuhkan pengelolaan
yang
semakin baik dan sehat. Setiap pimpinan dan seluruh karyawan dari perusahaan
publik diharapkan dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder
dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam
mengelola perusahaan atau bisnisnya. Untuk meningkatkan performa perusahaan
kearah yang lebih baik.
Pada umumnya Stakeholder biasanya di artikan sebagai orang yang akan
mengambil peran aktif dalam eksekusi sistem mutu atau orang yang akan
merasakan dampak signifkan dari penggunanya. Stakeholder ini biasanya berupa
orang yang memiliki sebuah proses, orang yang kegiatannya mempengaruhi
sebuah proses, atau orang yang harus berinteraksi dengan sebuah atau
sekumpulan proses.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini untuk memberikan pemahaman kepada pembaca
tentang :
1. Apa yang dimaksud dengan Stakeholder
2. Apa yang dimaksud dengan Etika
3. Apa saja Kode Etik Terhadap Stakeholder
4. Apa yang dimaksud dengan Etika dan Stakeholder
5. Hubungan Antara Perusahaan dengan Pemangku Kepentingan
6. Contoh Kasus Stakeholder Pada Restoran Bebek Dower
1.3. Manfaat
1. Mampu memahami Stakeholder
2. Mampu memahami Etika
3. Mampu mengetahui apa saja Kode Etik Terhadap Stakeholder
4. Mampu memahami Etika dan Stakeholder
5. Mampu mengetahui Hubungan Antara Perusahaan dengan Pemangku
Kepentinga
6. Mengetahui contoh kasus Stakeholder pada Restoran Bebek Dower

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Stakeholder
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau
masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki
hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun
komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki
karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008 yaitu
mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
Pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam perusahaan dapat terdiri dari :
1. Pengusaha (Pemegang Saham) yang sehari-hari diwakili manajemen.
2. Para pekerja dan serikat pekerja.
3. Para pengusaha Pemasok.
4. Masyarakat (konsumen).
5. Perusahaan Pengguna.
6. Masyarakat sekitar.
7. Pemerintah.
Adapun pembagian kelompok Stakeholders ini secara umum. Bisa dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang di dalam perusahaan atau disebut
internal stakeholders dan yang berada di luar perusahaan yang disebut external
stakeholders.
Tabel 2.1 Pembagian Stakeholeder
Internal Stakeholder External Stakeholder
1.  1. Pemegang Saham 1.  1. Konsumen
122. Manajemen dan Top Executive 2.  2. Penyalur
2.  3. Karyawan 3.  3. Pemasok
3.  4. Keluarga Karyawan 4.  4. Bank
5.  5. Pemerintah
6.  6. Pesaing
7.  7. Komunitas
(Sumber: Internet)

2.2. Pengertian Etika


Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah,
atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-
nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu
perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata

2
lain, perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan
perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan
dengan tindakan-tindakan yang benar da baik. Perilaku tidak etis adalah perilaku
yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah
atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku
etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi
(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).
2.3. Kode Etik Terhadap Stakeholder
Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang baik, benar, apa yang tidak baik atau benar
bagi profesional. Kode etik juga menerangkan perbuatan yang salah atau benar,
perbuatan yang harus dihindari ataupun dilakukan. Tujuan kode etik adalah agar
seorang profesional nantinya dapat memberikan jasa sebaik mungkin kepada
konsumen atau pemakainya. Kode etik tersebut diharapkan akan ditaati oleh
setiap orang bukan karena paksaan. Dengan adanya kode etik tersebut maka akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dalam pemahaman kode etik
sangat erat hubungannya dengan etika profesi. Etika profesi sangatlah
dibutuhkan dalam berbagai bidang teknologi informasi.
Kode etik profesi merupakan bagian dari norma yang lebih umum yang ada
dalam etika profesi. Kode etik ini memperjelas dan merinci norma-norma ke
bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah
tersirat dalam etika profesi. Berikut merupakan kode etik terhadap stakeholder:
1. Pemilik (owner) atau Pemegang Saham
Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang
suatu barang atau jasa dan mereka mengeluarkan uangnya (modal) untuk
membiayai usaha tersebut, karena mereka memiliki keyakinan bahwa kelak
dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan) dan mereka
mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2. Karyawan (employee)
Karyawan dalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk menjalankan
kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja
seluruh karyawan, baik secara individu maupun secara kelompok.
3. Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada
perusahaan. Kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan
persyaratan tertentu untuk meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan
kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu ,sesuai jumlah dan berikut
prestasinya.

3
4. Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi
ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian
tergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku
dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika barang dan jasa
yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa
subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak
selalu lemah.
5. Pelanggan (customer)
Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam
memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh
pelanggan mereka. Oleh karena itu perusahaan memiliki kepentingan utama
untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan produk dan jasa mereka
(pelanggan, pesaing dan konsumen).
Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang customer.
Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil
produksinya. Untuk menarik seorangcustomer, suatu perusahaan harus
menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat.
Misalnya, suatu oragnisasi dapat memiliki kekuatan yang sangat baik,
apalagi jika kondisi pelanggan tidak dapat memperoleh barang/jasa subtitusi
yang baik pula.
6. Pesaing
Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan
tentang pesaing dan peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling
umum dari pesaing langsung. Pesaing langsung menyediakan produk atau
jasa yang sama dalam industri, seperti yang diproduksi oleh perusahaan kita.
7. Pemerintah.
Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan
perijinan.Dalam masyarakat yang masih ditandai dengan adanya KKN yang
masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan pemerintah dalam memberikan
perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun oleh perusahaan.
2.4. Etika dan Stakeholder
Stakeholders dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu
dan permasalahan yang sedang diangkat. Misalnya bilamana isu periklanan,
maka stakeholder dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam isu
periklanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal,
pedagang ikan ,pengelah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta
dibidang periklanan, dan sebagainya. Stakeholder dalam hal ini juga dinamakan
pemangkun kepentingan.

4
Lembaga-lembaga telah menggunakan istilah stakeholder ini secara luas
kedalam proses pengambilan dan implementasi keputusan. Secara sederhana
stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak
yang terkait dengan suatu isi atau rencana.
Stakeholder menurut definisinya adalah kelompok atau individu yang
dukunganya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi.
Clarkson membagi stakeholder menjadi dua : Stakeholder primer dan stakeholder
sekunder.
1. Stakeholder primer adalah ‘pihak dimana tanpa partisipasinya yang
berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan.’ Contohnya Pemilik modal
atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing
atau rekanan. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat
didefinisikan sebagai suatu system stakeholder primer yang merupakan
rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang
mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda.
Perusahaan ini juga harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan
kelompok ini.
2. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi
dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan.’ Contohnya Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok
sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat. Perusahaan tidak
bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka
bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran
bisnis perusahaan. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial,
media massa, kelompok pendukung, masyarakat.
2.5. Hubungan Antara Perusahaan Dengan Pemangku Kepentingan
Sifat dari hubungan perusahaan dengan stakeholders mengalami perubahan
dinamis seiring berjalanya waktu. Beberapa pakar mengamati terjadinya
pergeseran bentuk dari yang semula tidak aktif (inactive), menjadi reaktif
(reactive), kemudian berubah lagi menjadi proaktif (proactive), dan akhirnya
menjadi interaktif (interactive).
Pola Hubungan Stakeholders
1) Hubungan tidak aktif (inactive); perusahaan meyakini bahwa mereka dapat
membuat keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangakan dampaknya
terhadap pihak lain.
2) Hubungan yang reaktif (reactive); perusahaan cenderung memepertahankan
diri (defensive), dan hanya bertindak ketika dipaksa melakukanya.

5
3) Hubungan yang proaktif (proactive); perusahaan cenderung berusaha untuk
mengantisipasi kepentingan-kepentingan para stakeholders. Biasanya
perusahaan memiliki departemen khusus yang berfungsi untuk
mengidentifikasi isu-isu yang menjadi perhatian para pemangku
kepentinagan utama. Namun, perhatian mereka dan para stakeholders
dipandang sebagai suatu permasalahan yang perlu dikelola, bukan dipandang
sebagai suatu sumber keunggulan kompetitif.
4) Hubungan yang interaktif (interactive); perusahaan menggunakan
pendekatan bahwa perusahaan harus memiliki hubungan berkelanjutan yang
saling menghormati, terbuka, dan saling dipercaya dengan para pemangku
kepentinganya. Dengan demikian, perusahaan menganggap bahwa suatu
hubungan yang positif dengan para pemangku kepentingan adalah sumber
nilai dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)
diharapkan bersifat interaktif (interactive). Dengan demikian, diharapkan
interaksi ini dapat membantu perusahaan mempelajari ekspektasi
masyarakat, memperoleh keahlian dari luar perusahaan, mengembangkan
solusi kreatif, dan memenangkan dukunga pemangku kepentingan untuk
menerapkan berbagai solusi tersebut. Menurut Tunggal (2009:63) perlu
respon terhadap pemangku kepentinganpada era sekarang ini dipertajam
dengan meningakatkannya globalisasi perusahaan dan dengan munculnya
teknologo-teknologi yang mampu memfasilitasi komunikasi cepat pada pada
skala dunia. Suatu perusahaan dapat membuat sebuah pemetaan mengenai
tipe pamangku kepentinagan yang sedang dihadapi dengan menempatkan
dimensi potensi dan dimensi kerja sama untuk menentukan strategi untuk
mengahadapi para pemangku kepentingan tersebut.
2.6. Contoh Kasus Stakeholder
Restoran Bebek Dower merupakan salah satu bisnis kuliner yang ada di
Jakarta,Restoran ini hadir untuk melestarikan kuliner khas Indonesia usaha ini
merupakan usaha keluarga untuk yang di buat untuk menarik minat masyarakat
sekitar.Restoran ini telah tumbuh dan berkembang seiring dengan minat
konsumen terhadap makanan yang disajikan oleh restoran ini .
Pemegang saham terbesar pada usaha ini yaitu pemilik atau owner resto itu
sendiri yaitu Bapak Doni dan Ibu Erna .Sampai saat ini resto tersebut sudah
memiliki banyak karyawan yang tersebar dibeberapa outlet sebelum menjadi
karyawan di resto tersebut biasanya resto tersebut menyelenggarakan training
atau pelatihan kepada calon karyawan nya yang akan berkerja di resto tersebut.
Manajemen dalam usaha ini cukup tertata baik dalam manajemen keuangan,dan

6
Manajemen pergundangan. Usaha ini sangat berkaitan dengan Stakeholders
dalam kasus di atas merupakan Internal Stakeholders.
Definisi Stakeholders sendiri adalah kelompok-kelompok yang berada di
dalam maupun diluar perusahaan/organisasi yang mempunyai peranan dalam
menentukan keberhasilan perusahaan.
Internal Stakeholder yaitu yang berada dari dalam usaha dalam usaha ini
yang termasuk dalam Internal Stakeholder adalah Pemilik sebagai pemegam
saham,karyawan,dan manager.
Dalam usaha kuliner ini tentu saja jumlah pesaing usaha sangat banyak.
Namun disisi lain Restoran Bebek Dower ini selalu memiliki keunikan dan
inovasi dalam menu yang di sajikan agar dapat bersaing dalam persaingan usaha
kuliner ini,dalam persaingan usaha restoran bebek dower ini tetap menjunjung
tinggi etika dalam berbisnis. Etika tersebut harus dipegang oleh pelaku usaha
seperti harus adanya optimalisasi manfaat penjualan.
Dalam mempromosikan usaha nya Restoran ini berkerjasama dengan salah
satu jaringan telepon seluler yaitu Telkomsel dalam hal memberikan beberapa
promosi mau pun memberikan layanan iklan tentang restoran tersebut.
Dan dalam usaha ini pemegang saham Ibu Erna dan Bapak Doni berperan
penting dalam usaha ini Ibu erna dan Bapak Doni ini berkesinambungan untuk
memajukan usaha ini dengan memberikan ide-ide dalam membersarkan
usahanya.
Restoran bebek dower juga ini memiliki beberapa pemasok bahan baku
Pemasok atau supplier dalam usaha ini,resto ini pun memeliki beberapa supplier
mulai dari supplier bahan baku seperti sayuran,buah-buahan yang diperlukan
oleh outlet tidak hanya itu resto ini juga memiliki supplier bahan baku utama nya
yaitu bebek yang langsung dengan pemasok bebek dari perternak bebek langsung
tidak hanya memiliki satu pemasok dalam hal ini resto mempunyai beberapa
supplier agar bila terjadi suatu hal seperti bahan baku tidak ada atau pun pemasok
tidak dapat mengirim masih ada pemasok yang lain sebagai pengganti.
Pelanggan atau Costumer pun selalu menjadi hal yang di perhatikan dalam hal
ini mengenai kepuasan pelanggan menarik pelanggan agar kembali dan
memberikan pelayanan-pelayanan terbaik bagi pelanggan restoran tersebut.
Dalam usaha ini pemerintah juga mempunyai peran penting dalam berjalan
nya usaha ini mulai dari perizinan usaha serta pemilik selalu berkerjasama
dengan pemerintah mulai dari pemasangan baliho maupun banner yang berkaitan
dengan pemerintah yaitu sebagaimana restoran membayarkan kewajiban nya
untuk membayar pajak restoran tersebut.

7
Kaitan dengan eksternal stakeholder atau yang berasal dari luar usaha seperti
yang dijelaskan di atas adalah Pemasok,konsumen,pemerintahan. Eksternal
Stakeholder adalah yang berasal dari luar usaha.

8
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai Stakeholders, Jenis stakeholders,
stakekeholder dalam etika bisnis serta kaitan stakeholder dengan usaha, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut   :
Dalam bisnis ini dimana terjadi hubungan saling ketergantungan dalam usaha
tersebut baik dari pemegang saham, karyawan, manager, pemasok dan
pemerintah yang merupakan wujudan dari stakeholder.
3.2. Saran
Diharapkan dengan pembuatan makalah ini kita dapat mengetahui
bagaimana etika bisnis yang baik yang nantinya dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari kita. Pembuatan makalah ini tentunya ada banyak
kekurangan dalam pembahasan materi, tapi dengan segala kekurangan itu
diharapkan dapat menambah pengetahuan kita khususnya dalam dunia
manajemen.

9
DAFTAR PUSTAKA
Erni R Ernawan, Dr (2007) Business Ethics: Etika Bisnis . Alfabeta .Jakarta

Keraf, A,Sonny, (1998). Etika Bisnis Dan Relevasinya. Kanisius. Yogyakarta

Seartanle.wordpress.com (2015, 16 November). Makalah Etika Bisnis. Diakses pada


11 maret 2020, dari https://seartanle.wordpress.com/2015/11/16/makalah-etika-bisnis-pt-
unilever/

Ariankoaji27.blogspot.com. (2017, Juni). Etika Bisnis Stakeholder. Diakses pada 11


maret 2020, dari http://ariandikoaji27.blogspot.com/2017/06/etika-bisnis-stakeholder.html

10

Anda mungkin juga menyukai