Anda di halaman 1dari 11

ETIKA KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN :

1. GITA RAMADANTI 201714500166


2. FITRI ZUBAIDAH 201714500177
3. WIDYA CAHYANTI 201714500180

KELAS/KELOMPOK : R5C/8
DOSEN : Albertus Maria Setyastanto, M.E.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Salawat dan Salam
penulis haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW sebagai rasul penuntun
umat islam, yang mana kita masih yakini bahwa agama islam itu adalah satu-satunya agama
yang benar dan diridhai oleh Allah SWT.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “ETIKA KEWIRAUSAHAAN” ini, tak
lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
sehingga penulis berharap dari semua pihak pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun, sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umunnya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Kewirausahaan yang berjudul “ETIKA
KEWIRAUSAHAAN” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 19 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Etika Kewirausahaan ................................................................................................. 2
B. Prinsip-Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis.................................................................. 4
C. Cara-cara Mempertahankan Standar Etika ................................................................ 5
D. Tanggung Jawab Perusahaan ..................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ............................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu aspek yang sangat populer dan perlu mendapat perhatian dalam dunia
bisnis ini adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan
dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat
menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan.

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan (Zimmerer). Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan
bisnis adalah para pengusaha dan mitra usaha, petani dan perusahaan pemasok bahan
baku, organisasi pekerja, pemerintah, bank, investor, masyarakat umum, pelanggan.
Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab terhadap semua pihak yang
bersangkutan dengan perusahaannva seperti tanggung jawabnya terhadap lingkungan,
karyawan, investor, pelanggan, masyarakat.Karena dengan beretika bisnis yang baik
selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh
pada perusahaan, juga sangat menentukan maju atau mundurnva suatu perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Etika Wirausaha ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip etika dan prilaku bisnis ?
3. Bagaimana cara mempertahankan standar etika ?
4. Apa saja yang mencangkup tanggung jawab perusahaan ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mampu menjelaskan bagaimana etika wirausaha
2. Mampu menjelaskna prinsi-prinsip etika dan prilaku bisnis
3. Mampu menjelaskan bagaiamana cara mempertahankan standar etika
4. Mampu menjelaskan apa saja yang mencangkup tanggung jawab perusahaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ETIKA KEWIRAUSAHAAN

Menurut Zimmerer (1996: 20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan.

Menurut Zimmerer dan Ricky M. Griffin (200: 80), etika bisnis adalah istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku .dari etika seseorang manajer atau
karyawan suatu organisasi.

Semua keputusan perusahaan sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik


kepentingan.Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan.Ada dua jenis pemilik
kepentingan yang berpengaruh terhadap perusahaan yaitu pemilik kepentingan internal
dan eksternal.
Pemilik kepentingan eksternal meliputi:

1. Investor
2. Karyawan
3. Manajemen
4. Pimpinan

Pemilik kepentingan internal meliputi :

1. Pelanggan
2. Asosiasi dagang
3. Kreditur
4. Pemasok
5. Pemerintah
6. Masyarakat umum
7. Kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan

Menurut Zimmerer (1996: 21) yang termasuk kelompok pemilik kepentingan


yang mempengaruhi keputusan bisnis antara lain:

1. Para Pengusaha dan Mitra Usaha


Selain merupakan pesaing, para pengusaha juga merupakan mitra. Sebagai
mitra, para pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja sama dalam
menyediakan informasi atau sumber peluang. Misalnya akses pasar, bahan baku, dan
sumber daya lainnya. Bahkan mitra usaha dapat berperan sebagai pemasok, produsen,

2
dan pemasar. Loyalitas mitra usaha akan sangat bergantung pada kepuasan yang
mereka terima (bagian dari kepuasan pemilik kepentingan) perusahaan.

2. Petani dan Perusahaan Pemasok Bahan Baku


Petani dan perusahaan berperan dalam menyediakan bahan baku. Pasokan
bahan baku yang kurang bermutu dan lambat dapat memengaruhi kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan dan petani yang memasok bahan baku merupakan faktor
yang langsung memengaruhi keputusan bisnis. Keputusan dalam menentukan kualitas
barang dan Jasa sangat bergantung pada pemasok bahan baku.

3. Organisasi Pekerja yang Mewakili Pekerja


Organisasi atau serikat pekerja dapat memengaruhi keputusan melalui proses
tawar-menawar secara kolektif. Tawar-menawar tingkat upah, jaminan sosial,
kesehatan, kompensasi, dan jaminan hari tua sangat berpengaruh langsung terhadap
pengambilan keputusan.Perusahaan yang tidak melibatkan organisasi pekerja dalam
mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes yang mengganggu jalannya
perusahaan.Ketidakloyalan para pekerja dan protes buruh adalah akibat dari
ketidakpuasan mereka terhadap keputusan yang diambil perusahaan.

4. Pemerintah yang Mengatur Kelancaran Aktivitas Usaha


Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian
kebijaksanaan yang dibuatnya.Peraturan dan perundang-undangan pemerintah sangat
berpengaruh terhadap iklim usaha.Undang-undang monopoli, hak paten, hak cipta,
dan peraturan yang melindungi dan mengatur jalannya usaha sangat besar
pengaruhnya terhadan dunia usaha.

5. Bank Penyandang Dana Perusahaan


Bank selain fungsinya sebagai jantung perekonomian secara makro, juga
berfungsi sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan. Neraca-neraca
perbankan yang kurang likuid dapat memengaruhi neraca-neraca perusahaan yang
tidak likuid. Sebaliknya, neraca-neraca perusahaan yang kurang likuid dapat
memengaruhi keputusan bank dalam menyediakan dana bagi perusahaan. Bunga
kredit bank dan persyaratan yang dibuat bank penyandang dana sangat besar
pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil dalam bisnis.

6. Investor Penanaman Modal


Investor penyandang dana dapat memengaruhi perusahaan melalui
serangkaian persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan
sangat besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan. Misalnya seperti standar

3
tenaga kerja, bahan baku, produk, dan aturan lainnya. Iadi loyalitas investor sangat
bergantung pada tingkat kenuasan mereka atas hasil modal yang ditanamkan.

7. Umum yang Dilayani


Masyarakat umum yang dilayani dapat memengaruhi keputusan bisnis.
Mereka akan menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis. Mereka juga
merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-keputusan perusahaan, baik
dalam menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun teknik produksi
yang digunakan. Tanggapan terhadap operasi perusahaan, kualitas, harga, dan jumlah
barang serta layanan perusahaan memengaruhi keputusan perusahaan.

8. Pelanggan Yang Membeli Produk


Pelanggan yang membeli produk secara langsung dapat memengaruhi
keputusan bisnis. Barang dan jasa yang akan dihasilkan, jumlah, dan teknologi yang
diperlukan sangat ditentukan oleh pelanggan dan memengaruhi keputusan bisnis.
Selain kelompok-kelompok tersebut di atas, beberapa kelompok lain yang berperan
dalam perusahaan adalah para Demilik kepentingan kunci seperti manajer, direktur,
dan kelompok khusus.

B. PRINSlP-PRINSIPETIKADAN PERILAKU BISNIS

Menurut pendapat Michael Josephson (1998) yang di kutip oleh zimmerer (1996:
27-28), secara universal, ada 10prinsipetikayangmengarahkanperilaku,yaitu:
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur,sungguh-sungguh, terus terang,
tidak curang, tidakmencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip melakukan kegiatanyang terhormat, tulus hati,
berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat,
dandapat dipercaya.
3. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh,
tidak mengintepretasikanpersetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistic
dengandalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman,karyawan, dan negara,
tidak menggunakan ataumemperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalamsuatu
konteks profesional, menjaga/melindungi kemampuanuntuk membuat keputusan
profesional yang bebasdan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas sertakonflik
kepentingan.
5. Kewajaran atau keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudiluhur, bersedia mengakui
kesalahan, memperlihatkankomitmen keadilan, persamaan perlakuan individualdan
toleran terhadap perbedaan, serta tidak bertindakmelampaui batas atau mengambil

4
keuntungan professionalyang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidakpantas
serta konflik kepentingan.
6. Sukamembantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,
tolong-menolong, kebersamaan,dan menghindari segala sesuatu yang
membahayakanorang lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabatorang lain, kebebasan dan hak
menentukan nasib sendiribagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkandan
memperlakukan martabat orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaatihukum atau aturan,
penuh kesadaran sosial, danmenghormati proses demokrasi dalam mengambil
keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalamsegala hal, baik dalam
pertemuan personal ataupunpertanggungjawaban profesional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semuatugas dengan
kemampuan terbaik, dan mengembangkanserta mempertahankan tingkat kompetensi
yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerimatanggung jawab atas
keputusan dan konsekuensinyaserta selalu memberi contoh.

C. CARA-CARA MEMPERTAHANKANSTANDAR ETIKA

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.


Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilaiperusahaan yang
mendasari tanggung jawab etika bagipemilik kepentingan.
2. Kembangkan kode etik.
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standartingkah laku dan prinsip-
prinsip etika yang diharapkanperusahaan dari karyawan
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten.
Manajer harus mengambil tindakan apabila mereka melanggaretika.Bila
karyawan mengetahui bahwa yangmelanggaretika tidak dihukum, maka kode etik
menjaditidak berarti apa-apa.
4. Lindungi hak perorangan.
Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat bergantungpada
individu.Melindungi seseorang dengan kekuatanprinsip moral dan nilainya
merupakan jaminanterbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
5. Adakan pelatihan etika.
Workshopmerupakan alat untuk meningkatkan kesadaranpara karyawan.
6. Lakukan audit etika secara periodik.
Audit mempakan cara terbaik untuk mengevaluasi efektivitassistem etika.

5
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidakhanya aturan.
Standar tingkah laku sangat penting untuk menekankanbetapa pentingnya
etika dalam organisasi.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etikadiawali dari atasan.
Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaankepada bawahannya.
9. Ciptakanbudaya yangmenekankankomunikasiduaarah.
Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikanbarang
dan jasa yang kita hasilkan danmenerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.
Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikanumpan balik tentang
bagairnana standar etika dipertahankan.

D. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN


Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu:

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan.


Harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang
mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan,
dan menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan
sekitarnya.

2. Tanggung jawab terhadap karyawan.


Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara:
a. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan.
b. Meminta input kepada karyawan.
c. Memberikan umpan balik positif ataupun negatif.
d. Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan.
e. Membiarkan karyawan mengetahui apa yang Sebenarnya mereka harapkan.
f. Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerdengan baik.
g. Memberi kepercayaan kepada karyawan.

3. Tanggung jawab terhadap pelanggan.


Tanggung awab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak
pelanggan, yaitu:
a. Hak mendapatkan produk yang aman.
b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.
c. Hak untuk didengar.

6
d. Hak memilih apa yang akan dibeli.

Adapun menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang harus dilindungi


meliputi:

a. Hak keamanan. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus
berkualitas dan memberikan rasa aman, demikian juga kemasannya.
b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yang
mereka beli, termasuk perusahaan yang menghasilkan barang tersebut.
c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk, yaitu untuk
menyalurkan keluhan produk dan jasa dari konsumen dan untuk menyampaikan
berbagai informasi barang dan jasa dari perusahaan.
d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan
tentang bagaimana menggunakan dan memelihara produk.
e. Hak untuk memilih. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tidak mengganggu
persaingan dan mengabaikan undang-undang antimonopoli (anti-trust)
f.
4. Tanggung jawab terhadap investor.
Tanggung jawabnya yaitu menyediakan pengembalian investasi yang
menarik, seperti memaksimumkan laba dan juga melaporkan kinerja keuangan
seakurat dan setepat mungkin.

5. Tanggung jawab terhadap masyarakat.


Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya,
misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi
terhadap masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan
usaha. Etika kewirausahaan yaitu suatu kode etik prilaku pengusaha berdasarkan nilai-
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan. Adapun prilaku yang dimiliki seseorang dalam berwirausaha
yaitu kejujuran, integritas, memelihara janji, kesetiaan, keadilan,menghargai dan
mengejar keunggulan. Dan harus memiliki tanggung jawab terhadap semua pihak, seperti
tanggung jawab terhadap lingkungan, karyawan, pelanggan,investor dan masyarakat.
Karena dengan beretika bisnis (etika kewirausahan) yang baik selain dapat menjamin
kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga
sangat menentukan maju atau mundurnva suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai