DISUSUN
OLEH :
DEANDRA AUDIARE
BADARIAH
NURILMI SALSABILAH
KHAIRUNNISA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karenadengan rahmat serta k
arunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai lingkungan dan budaya perusahaan denga
n baik meskipun dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Dalam makalah i
ni disajikanbeberapa penjelasan singkat mengenai Lingkungan dan budaya perusahaan disertai dengan tambah
an beberapa jurnal nasional sebagai referensi dan pendukung bagi penulis dalam membuat makalah i
ni.Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambahwawasan serta pengetahuan men
genai Lingkungan dan budaya perusahaan dan penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini ma
sih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan yang me
mbangun demi perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya,mengingat tidak ada sesuatu ya
ng sempurna tanpa adanya saran serta kritik yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi si
apapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini juga dapat berguna bagi saya sendiri danpembaca s
ekalian. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahankata-kata yang kurang berkenan.
KELOMPOK 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
PEMBAHASAN...................................................................................................................
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN...........................................................
LINGKUNGAN PERUSAHAAN..................................................................................
BUDAYA PERUSAHAAN............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN PERUSAHAAN
a. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni lingkungan khusus
(mikro) dan lingkungan umum (makro)
Lingkungan eksternal mikro :Lingkungan mikro atau khusus adalah bagian dari lingkungan
yang secara langsung berinteraksi dengan pencapaian tujuan prganisasi atau
perusahaan.berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap organisasi atau
perusahaan,meliputi :
1. konsumen,
adalah orang-orang dan organisasi dalam lingkungan usaha yang memperoleh barang dan jasa
dari organisasi. Sebagai penerima dari keluaranyang dihasilkan organisasi, pelanggan adalah
unsur yang penting karena pelanggan mennentukan kesuksesan organisasi.
2. pemasok,
menyediakan bahan-bahan mentah yang digunakan suatu organisasiuntuk memproduksi bara
ngnya.
3. Pesaing
organisasi organisasi lain dalam industry dan jenis usaha sama yangmemberikan barang dan
jasa pada pelanggan yang sama.
4. Investor
5. Kreditor
6. Pemerintah.
7. tenaga kerja
Adalah orang-orang dilingkungan usaha yang dapat dipekerjakan oleh perusahaan. Setiap per
usahaan membutuhkan pasokan personalia yang tertatih dan berkualitas.
Lingkungan eksternal makro : lingkungan eksternal makro adalah yang secara tidak langsung
mempengaruhi kegiatan perusahaan.menyatakan lingkungan umum meliputi:
1. lingkungan ekonomi.
menunjukkan kesehatan ekonomi pada umumnyadari Negara atau diwilayah dimana sebuah
organisasi berjalan
2. lingkungn politik dan hukum.
terdiri atas undang-undang pemerintahatau tatanan local, Negara, dan federal. Begitu juga akti
vitas politik yangdirancang untuk mempengaruhi perilaku perusahaan
4. lingkungan teknologi.
mencakup perkembangan ilmu dan teknologi di bidangindustry tertentu maupun di masyaraka
t secara keseluruhan.
5. Hubungan internasionali.
6. Alam
guna menghadapi tekanan dari advokat lingkungan, organisasi organisasi telah menjadi makin
sensitive dengan berkurangnya sumber daya alam bumi dandampak yang diberikan produk
pada lingkungan. Dimensi alam terdiri atas semuaelemen secara alami muncul di bumi, cont
ohnya tumbuhan, bebatuan dan sumberdaya alam seperti udara, air dan iklim.
b. Lingkungan internal
1. Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau
organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji,sementara manajer mengingi
nkan adanya kinerja yang tinggi.2.
2. Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewankomisaris m
emantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikankegiatan akan berjalan me
ncapai tujuan. Kedudukannya adalah independenterhadap manajemen.3.
3. Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham merekaterhadap
perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka merekamemperoleh imbalan s
ebesar yang mereka sertakan.
a. Ketidakpastian lingkungan
Organisasi harus berusaha membuat ketidakpastian lingkungan jadi efektif. Berarti bahwa ma
najer tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai faktor-faktor lingkungan untuk dapat m
emahami dan memperkirakan kebutuhan dan perubahan lingkungan. Karakteristik yang mempe
ngaruhi ketidakpastian adalah sejumlah faktor-faktor tersebut berubah.
d. Rekanan antarorganisasi
strategi yang kini popular dalam menyesuaikan diridengan lingkungan usaha untuk meng
urangi batas-batas dan meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi lain.
joint ventura merupakan aliansi aatu program strategisyang dilakukan oleh dua atau lebih
organisasi sedangkan merger merupakangabungan dari dua atau lebih organisasi menjadi satu.
C. BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan disini merupakan terjemahan dari kata Corporate Culture,dari definisi buda
ya perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan adalah
suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma d
an kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan seh
ari-hari, sehinggaakan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan. Dengan demikian, budaya perusah
aanmerupakan solusi yang secara konsisten dapat berjalan dengan baik, bagi sebuahkelompok dalam
menghadapi persoalan-persoalan di dalam dan di luar kelompoknya.
Dengan menguasai/memahami budaya di suatu organisasi Manajer mampu membuat dan mengamb
il keputusan tentang penerapan budayabudaya yang akan diterapkan itu sesuai dengan kondisi organis
asi. Dan bila budaya organisasi berhasil diterapkan dan dikembangkan dengan baik, ini memberikan l
ingkungan yang kondusif ini bukan hanya diciptakan dari proses dan sistem yang ada di dalamnya, te
tapi terutama pada perilaku individu dan nilainilai yang mereka anut. Organisasi yang membentuk bu
dayanya menjadi budaya pembelajar akan membentuk perilaku individu-individu didalamnya untuk s
aling berbagi dengan rekan-rekannya secara sukarela. Mereka juga akan mendokumentasikan dan me
njadikan pengetahuannya sebagai bagian dari prosesyang hidup dalam organisasi.
Dengan pengertian, Budaya Organisasi (yang baik tentunya) memiliki perananyang besar bagi o
rganisasi. Dengan adanya Budaya organisasi, maka manajer akan bisa
“mengajak” setiap anggota organisasinya untuk berperilaku yang mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi. Tanpa adanya budaya organisasi, manajer perlu melakukan control yan
g begitu ketat terhadap masing-masing perilaku anggotanya,satu per satu.
Pentingnya budaya organisasi, secara otomatis berimplikasi pada pentingnya seorang manajer u
ntuk menguasai teori pembangunan budaya organisasi. Dengan menguasai teori pembangunan buday
a organisasi, maka seorang manajer akan dapat melakukan pemilihan budaya yang tepat untuk kontek
s organisasinya. Ini penting,karena dengan budaya yang tepat, maka manajer akan dapat mengarahka
n perilakuorganisasi para anggotanya secara tepat pula untuk mencapai tujuannya. Alias meminialisir
perilaku menyimpang yang berpotensi menghancurkan organisasi dari dalam.
Seorang ahli mengumpamakan bahwa untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat budaya organi
sasi adalah seperti pengukuran iklim dalam konsep meteorologi, dimanauntuk mengetahui cuaca haru
s dapat diidentifikasi beberapa variabel antara laintemperatur, tingkat kelembaban, curah hujan dan la
in-lain. Begitu pula budayaorganisasi, dapat dilihat dari iklim kerja antara lain motivasi kerja, komuni
kasi yang termasuk didalamnya rasa kebersamaan, kepemimpinan para manajer, pemahamanterhadap
visi dan misi organisasi.
1. setiap anggota organisasi menghormati hak dan martabat anggota organisasisebagai individu d
an posisi profesional anggota lainnya.
2. Nilai-nilai dan kebiasaan yang hidup dalam organisasi memotivasi anggotaorganisasi bekerja
dengan ikhlas dan merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya; perbedaan pendapat da
pat dikelola dengan baik, sehinggamerupakan dinamika yang mendorong nilai tambah bagi or
ganisasi.
3. Anggota organisasi “menari dengan penuh improvisasi dengan irama gendang yang sama.
4. Rasa nyaman dari mitra kerja dan masyarakat yang dilayani oleh organisasi yang
Bersangkutan; kelima, terjadinya keselarasan antara budaya organisasi dengan struktur, visi d
an misi organisasi.
Penerapan budaya organisasi sangat ditentukan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan. Pi
mpinan dan manajer harus memiliki komitmen yang kuat untuk memegang teguh dan menerapkan bu
daya organisasi. Hal ini perlu ditanamkan terlebih dulu kepada pimpinan dan manajer, setelah itu bar
u dapat disosialisasikan kepada karyawan dan konsumen.
2. Penempatan karyawan
Penempatan karyawan haruslah sesuai dengan kemampuan dan bidangkeahliannya. Dengan b
egitu, karyawan mampu memegang teguh budayaorganisasi.
1. Sebagai pedoman berperilaku di dalam perusahaan. Dalam hal ini karyawan tidakdapat seme
na-mena bertindak atau berperilaku sekehendak hati, melainkan harusmenyesuaikan diri deng
an siapa dan dimana mereka berada.
2. Adanya kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab masing-m
asing individu dapat meningkatkan fungsinya danmengembangkan tingkat interpendensi anta
r individu atau bagian karenaIndividu atau bagian yang lain saling melengkapi dalam kegiata
n usaha perusahaan.
3. Memberikan dorongan kepada karyawan untuk mencapai prestasi kerja atau produktivitas ya
ng lebih baik.
4. Mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan sehingga mendorong mereka untuk k
onsisten dengan tugas dan tanggung jawab.
1. merupakan salah satu unsur yang dapat menekan tingkat perputaran (turn over)karyaw
an, karena budaya perusahaan mendorong karyawan memutuskan untuktetap berkemb
ang bersama perusahaan tersebut.
3. Untuk menunjukkan pada pihak eksternal tentang keberadaan perusahaan dariciri khas
yang dimiliki, di tengah-tengah perusahaan yang ada di masyarakat.
1. Inovasi dan pengambilan resiko, Kadar seberapa karyawan didorong untukinovatif dan men
gambil risiko.
2. Perhatian pada detail, Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan,
analisis, dan perhatian pada detail.
3. Orientasi Hasil, Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada ca
ra mencapai hasil itu.
4. Orientasi orang, Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yan
g ada dalam organisasi.5.
5. Orientasi tim, Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya perorangan.
7. Stabilitas, Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankanusaha untuk memper
tahankan status.
Pengaruh yang besar terhadap budaya perusahaan internal adalah lingkunganeksternal. Budaya da
pat bermacam-macam adanya di seluruh organisasi. Namunorganisasi dalam industry yang sama seri
ng kali menunjukkan karakteristik budayayang serupa. Budaya internal harus mewujudkan segala hal
yang diperlukan untukmencapai kesuksesan dalam lingkungan usaha.
a. Budaya Adaptatif
Budaya perusahaan yang kuat tidak menjamin kesuksesan bisnis kecuali kalau budaya tersebut
mendorong kearah adaptasi yang sehat terhadap lingkungan eksternal.Budaya adaptatif memiliki nila
i-nilai dan perilaku yang berbeda dari budaya perusahaan yang tidak adaptatif. Dalam budaya adaptat
if, manajer peduli akan pelanggan dan orang-orang internal serta proses-proses kea rah yang bermanf
aat. Dalam budaya perusahaan yang tidak adaptatif manajer hanya memikirkan dirinyasendiri, dan nil
ai-nilaiyang dianutnya cenderung tidak mau mengambil resiko danmembuat perubahan. Oleh karena i
tu budaya yang kuat saja tidak cukup, karena budayayang tidak sehat mungkin mendorong organisasi
kearah yang salah.
Tiap budaya membawa keberhasilan sendiri-sendiri terhadap perusahaan. Selainitu, tiap perusah
aan memiliki nilai-nilai yang berpegang pada lebih dari satu kategori budaya. Penekanan relative terh
adap nilai-nilai budaya yang beragam bergantung padakebutuhan lingkungan dan focus dari organisas
i yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku “ILMU MANAJEMEN (Teori dan Aplikasi) “ Angga Ranggana Putra dkk.No. 370/JBA/2020