Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI PERUSAHAAN

DISUSUN
OLEH :
 DEANDRA AUDIARE
 BADARIAH
 NURILMI SALSABILAH
 KHAIRUNNISA

KELAS : PENDIDIKAN AKUNTANSI B 2023


MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU : Dr.DINA SARAH SYAHREZA, SE.,M.Si

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karenadengan rahmat serta k
arunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai lingkungan dan budaya perusahaan denga
n baik meskipun dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Dalam makalah i
ni disajikanbeberapa penjelasan singkat mengenai Lingkungan dan budaya perusahaan disertai dengan tambah
an beberapa jurnal nasional sebagai referensi dan pendukung bagi penulis dalam membuat makalah i
ni.Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambahwawasan serta pengetahuan men
genai Lingkungan dan budaya perusahaan dan penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini ma
sih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan yang me
mbangun demi perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya,mengingat tidak ada sesuatu ya
ng sempurna tanpa adanya saran serta kritik yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi si
apapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini juga dapat berguna bagi saya sendiri danpembaca s
ekalian. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahankata-kata yang kurang berkenan.

MEDAN, September 2023

KELOMPOK 9

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
PEMBAHASAN...................................................................................................................
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN...........................................................
LINGKUNGAN PERUSAHAAN..................................................................................
BUDAYA PERUSAHAAN............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PEMBAHASAN

LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN

A. LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Pengertian Lingkungan Perusahaan


Lingkungan organisasi sebagai segala sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi
pada organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan organisasi menurut Robbins dan Coulter adalah berbagai
kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial mempengaruhi secara
langsungn maupun tidak langsung pada kinerja organisasi.Lingkungan dalam organisasi terbagi atas
dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

a. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni lingkungan khusus
(mikro) dan lingkungan umum (makro)
Lingkungan eksternal mikro :Lingkungan mikro atau khusus adalah bagian dari lingkungan
yang secara langsung berinteraksi dengan pencapaian tujuan prganisasi atau
perusahaan.berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap organisasi atau
perusahaan,meliputi :

1. konsumen,
adalah orang-orang dan organisasi dalam lingkungan usaha yang memperoleh barang dan jasa
dari organisasi. Sebagai penerima dari keluaranyang dihasilkan organisasi, pelanggan adalah
unsur yang penting karena pelanggan mennentukan kesuksesan organisasi.

2. pemasok,
menyediakan bahan-bahan mentah yang digunakan suatu organisasiuntuk memproduksi bara
ngnya.

3. Pesaing
organisasi organisasi lain dalam industry dan jenis usaha sama yangmemberikan barang dan
jasa pada pelanggan yang sama.

4. Investor
5. Kreditor
6. Pemerintah.

7. tenaga kerja
Adalah orang-orang dilingkungan usaha yang dapat dipekerjakan oleh perusahaan. Setiap per
usahaan membutuhkan pasokan personalia yang tertatih dan berkualitas.

Lingkungan eksternal makro : lingkungan eksternal makro adalah yang secara tidak langsung
mempengaruhi kegiatan perusahaan.menyatakan lingkungan umum meliputi:
1. lingkungan ekonomi.
menunjukkan kesehatan ekonomi pada umumnyadari Negara atau diwilayah dimana sebuah
organisasi berjalan
2. lingkungn politik dan hukum.
terdiri atas undang-undang pemerintahatau tatanan local, Negara, dan federal. Begitu juga akti
vitas politik yangdirancang untuk mempengaruhi perilaku perusahaan

3. lingkungan sosial budaya.


Merupakan karakteristik demografis maupun norma, adat,-istiadat, dan nilai yang dianut oleh
populasi umum. Beberapa karakteristik social budaya yang penting adalahs ebaran dan kepada
tan penduduk, usia, dan tingkat pendidikan

4. lingkungan teknologi.
mencakup perkembangan ilmu dan teknologi di bidangindustry tertentu maupun di masyaraka
t secara keseluruhan.

5. Hubungan internasionali.

6. Alam
guna menghadapi tekanan dari advokat lingkungan, organisasi organisasi telah menjadi makin
sensitive dengan berkurangnya sumber daya alam bumi dandampak yang diberikan produk
pada lingkungan. Dimensi alam terdiri atas semuaelemen secara alami muncul di bumi, cont
ohnya tumbuhan, bebatuan dan sumberdaya alam seperti udara, air dan iklim.

b. Lingkungan internal

lingkungan internal perusahaan merupakan berbagai kekuatan yang berada di dalam


perusahaan itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikendalikan oleh manajemen. Lingkung
an internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi prod
uksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, d
ewan komisaris, dan pemegang saham.

1. Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau
organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji,sementara manajer mengingi
nkan adanya kinerja yang tinggi.2.

2. Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewankomisaris m
emantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikankegiatan akan berjalan me
ncapai tujuan. Kedudukannya adalah independenterhadap manajemen.3.

3. Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham merekaterhadap
perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka merekamemperoleh imbalan s
ebesar yang mereka sertakan.

B. HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN PERUSAHANN

a. Ketidakpastian lingkungan

Organisasi harus berusaha membuat ketidakpastian lingkungan jadi efektif. Berarti bahwa ma
najer tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai faktor-faktor lingkungan untuk dapat m
emahami dan memperkirakan kebutuhan dan perubahan lingkungan. Karakteristik yang mempe
ngaruhi ketidakpastian adalah sejumlah faktor-faktor tersebut berubah.

b. Menyesuaikan dengan lingkungan

Jika sebuah organisasi menghadapi ketidakpastian yang meningkat dimana berhubungan de


ngan pesaing, pelanggan, pemasok, peraturan pemerintah, manajerdapat menggunakan beberapa
strategi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan ini, diantaranya peran-peran perl
uasan batas, rekanan antar organisasi dan merger atau perusahaan gabungan.

c. peran-peran perluasan batas

Depertemen dan perluasan batas mengaitkan danmenghubungkan organisasi dengan unsu


r-unsur penting didalam lingkunganeksternal. Orang yang melakukan perluasan batas menjalanka
n dua hal organisasiyaitu mereka mendeteksi dan memproses informasi mengenai perubahan- per
ubahan dan mereka mewakili kepentingan organisasi pada lingkungan.

d. Rekanan antarorganisasi

strategi yang kini popular dalam menyesuaikan diridengan lingkungan usaha untuk meng
urangi batas-batas dan meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi lain.

c. Merger dan joint ventura

joint ventura merupakan aliansi aatu program strategisyang dilakukan oleh dua atau lebih
organisasi sedangkan merger merupakangabungan dari dua atau lebih organisasi menjadi satu.

C. BUDAYA PERUSAHAAN

Pengertian budaya perusahaan


Budaya perusahaan adalah tatanan sosial dari suatu organisasi yang membentuk sikap dan
perilaku dalam cara yang luas dan tahan lama.
Budaya adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh paraanggota organisasi
yang menentukan, sebagian besar, cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang l
uar. Definisi mengenai budaya menyiratkan beberapa hal. Pertama, budaya adalah persepsi. individu
mempersepsikan budayaorganisasi berdasarkan apa yang mereka lihat, dengar atau alami di dalam or
ganisasiitu. Kedua, meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja da
lam tingkatan yang berlainan di organisasi tersebut, mereka cenderung menggambarkan budaya organ
isasi itu dengan istilah yang sama. Terakhir, budayaorganisasi adalah istilah deskriptif. Budaya itu me
nyangkut bagaimana anggota itu mempersepsikan organisasi tersebut, bukan menyangkut apakah mer
eka menyukainya.
Beberapa dari sikap perilaku yang lebih penting yang dipengaruhi oleh budaya adalah sebagai be
rikut:

1. Rasa diri dan tuang


2. Komunikasi dan bahasa
3. Pakaian dan penampilan
4. Makanan dan kebiasaan makan
5. Waktu dan kebiasaan akan waktu
6. Hubungan ( keluarga, organisasi, pemerintah, dan sebagainya )
7. Nilai dan norma
8. Kepercayaan dan sikap
9. Proses mental dan pembelajaraan
10. Kebiasaan kerja dan praktek

Budaya Perusahaan disini merupakan terjemahan dari kata Corporate Culture,dari definisi buda
ya perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan adalah
suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma d
an kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan seh
ari-hari, sehinggaakan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan. Dengan demikian, budaya perusah
aanmerupakan solusi yang secara konsisten dapat berjalan dengan baik, bagi sebuahkelompok dalam
menghadapi persoalan-persoalan di dalam dan di luar kelompoknya.

a. Kepentingan Penerapan Budaya Perusahaan (Corporate Culture) bagi Kinerja Kepemimpi


nan

Dengan menguasai/memahami budaya di suatu organisasi Manajer mampu membuat dan mengamb
il keputusan tentang penerapan budayabudaya yang akan diterapkan itu sesuai dengan kondisi organis
asi. Dan bila budaya organisasi berhasil diterapkan dan dikembangkan dengan baik, ini memberikan l
ingkungan yang kondusif ini bukan hanya diciptakan dari proses dan sistem yang ada di dalamnya, te
tapi terutama pada perilaku individu dan nilainilai yang mereka anut. Organisasi yang membentuk bu
dayanya menjadi budaya pembelajar akan membentuk perilaku individu-individu didalamnya untuk s
aling berbagi dengan rekan-rekannya secara sukarela. Mereka juga akan mendokumentasikan dan me
njadikan pengetahuannya sebagai bagian dari prosesyang hidup dalam organisasi.

b. Budaya Perusahaan dan Pemimpin (Manager)

Dengan pengertian, Budaya Organisasi (yang baik tentunya) memiliki perananyang besar bagi o
rganisasi. Dengan adanya Budaya organisasi, maka manajer akan bisa
“mengajak” setiap anggota organisasinya untuk berperilaku yang mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi. Tanpa adanya budaya organisasi, manajer perlu melakukan control yan
g begitu ketat terhadap masing-masing perilaku anggotanya,satu per satu.
Pentingnya budaya organisasi, secara otomatis berimplikasi pada pentingnya seorang manajer u
ntuk menguasai teori pembangunan budaya organisasi. Dengan menguasai teori pembangunan buday
a organisasi, maka seorang manajer akan dapat melakukan pemilihan budaya yang tepat untuk kontek
s organisasinya. Ini penting,karena dengan budaya yang tepat, maka manajer akan dapat mengarahka
n perilakuorganisasi para anggotanya secara tepat pula untuk mencapai tujuannya. Alias meminialisir
perilaku menyimpang yang berpotensi menghancurkan organisasi dari dalam.

Seorang ahli mengumpamakan bahwa untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat budaya organi
sasi adalah seperti pengukuran iklim dalam konsep meteorologi, dimanauntuk mengetahui cuaca haru
s dapat diidentifikasi beberapa variabel antara laintemperatur, tingkat kelembaban, curah hujan dan la
in-lain. Begitu pula budayaorganisasi, dapat dilihat dari iklim kerja antara lain motivasi kerja, komuni
kasi yang termasuk didalamnya rasa kebersamaan, kepemimpinan para manajer, pemahamanterhadap
visi dan misi organisasi.

Indikator budaya suatu organisasi kuat apabila :

1. setiap anggota organisasi menghormati hak dan martabat anggota organisasisebagai individu d
an posisi profesional anggota lainnya.
2. Nilai-nilai dan kebiasaan yang hidup dalam organisasi memotivasi anggotaorganisasi bekerja
dengan ikhlas dan merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya; perbedaan pendapat da
pat dikelola dengan baik, sehinggamerupakan dinamika yang mendorong nilai tambah bagi or
ganisasi.

3. Anggota organisasi “menari dengan penuh improvisasi dengan irama gendang yang sama.

4. Rasa nyaman dari mitra kerja dan masyarakat yang dilayani oleh organisasi yang
Bersangkutan; kelima, terjadinya keselarasan antara budaya organisasi dengan struktur, visi d
an misi organisasi.

c. Penanaman Budaya Perusahaan kepada Pimpinan dan Manager

Penerapan budaya organisasi sangat ditentukan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan. Pi
mpinan dan manajer harus memiliki komitmen yang kuat untuk memegang teguh dan menerapkan bu
daya organisasi. Hal ini perlu ditanamkan terlebih dulu kepada pimpinan dan manajer, setelah itu bar
u dapat disosialisasikan kepada karyawan dan konsumen.

Peran manajerial level dalam melakukan sosialisasi budaya organisasi:

1. Seleksi terhadap calon karyawan


Pimpinan harus lebih selektif dalam menerima calon karyawan. Karyawan harusmemenuhi ku
alifikasi persyaratan yang telah ditentukan agar mereka mampu berpedoman pada sistem nilai
dan norma-norma yang terkandung dalam budaya organisasi.

2. Penempatan karyawan
Penempatan karyawan haruslah sesuai dengan kemampuan dan bidangkeahliannya. Dengan b
egitu, karyawan mampu memegang teguh budayaorganisasi.

3. Pendalaman bidang pekerjaan


Pendalaman bidang pekerjaan karyawan dan pemahaman tugas, hak dan kewajiban perlu dila
kukan oleh pimpinan. Pendalaman bidang pekerjaan karyawan dapat dilakukan melalui pendi
dikan dan pelatihan kerja sesuai dengan analisis kebutuhan dan permasalahannya.

4. Pengukuran kinerja dan Pemberian penghargaan


Kinerja organisasi perlu diukur secara periodic 6 bulan atau minimal setiap tahunagar dapat di
evaluasi perkembangannya dari tahun ke tahun berikutnya.Peningkatan kinerja organisasi har
us diimbangi dengan pemberian penghargaannon materi dan materi secara adil dan layak kepa
da setiap individu organisasiyang berprestasi.

5. Penanaman kesetiaan kepada nilai-nilai utama organisasi


Kesetiaan kepada nilai-nilai utamaseperti mengutamakan memberikan pelayananyang terbaik
kepada konsumen. Penanaman kesetiaan kepada nilai-nilai utamaorganisasi kepada seluruh in
dividu organisasi agar mereka bekerja berlandaskan pada moral, mencapai prestasi optimal da
n bekerja untuk Tuhan Y.M.E.

6. Memperluas Informasi, cerita, dan berita tentang budaya perusahaan


Pimpinandan manager perlu memperluas informasi atau menceritakan peraturan-peraturan org
anisasi, kepegawaian dan sanksi-sanksi kerja kepada karyawan agar merekamampu memaham
i dan mematuhinya.

7. Pengakuan dan Promosi karyawan


Pimpinan perlu memberikan pengakuan dalam bentuk promosi jabatan bagikaryawan yang be
rprestasi tinggi, memberikan predikat karyawan teladankaryawan teladan berdasarkan kondite
dan prestasi mereka. Begitu pula promosi jabatan dan predikat terbaik agar mereka dapat mem
egang teguh budayaorganisasi.

d. Manfaat Budaya Perusahaan (Corporate Culture) bagi Kinerja Organisasi


Ada dua sisi manfaat yang diperoleh apabila budaya perusahaan dipahami olehseluruh lapisan s
umber daya manusia dan bagi perusahaan. Manfaat bagi sumber dayamanusia adalah:

1. Sebagai pedoman berperilaku di dalam perusahaan. Dalam hal ini karyawan tidakdapat seme
na-mena bertindak atau berperilaku sekehendak hati, melainkan harusmenyesuaikan diri deng
an siapa dan dimana mereka berada.

2. Adanya kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab masing-m
asing individu dapat meningkatkan fungsinya danmengembangkan tingkat interpendensi anta
r individu atau bagian karenaIndividu atau bagian yang lain saling melengkapi dalam kegiata
n usaha perusahaan.

3. Memberikan dorongan kepada karyawan untuk mencapai prestasi kerja atau produktivitas ya
ng lebih baik.

4. Mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan sehingga mendorong mereka untuk k
onsisten dengan tugas dan tanggung jawab.

Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan antara lain:

1. merupakan salah satu unsur yang dapat menekan tingkat perputaran (turn over)karyaw
an, karena budaya perusahaan mendorong karyawan memutuskan untuktetap berkemb
ang bersama perusahaan tersebut.

2. Sebagai pedoman di dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dengan ruanglingk


up kegiatan intern perusahaan seperti tata tertib administrasi, hubunganantar bagian, p
enghargaan prestasi karyawan, penilaian kerja dan lain-lain.

3. Untuk menunjukkan pada pihak eksternal tentang keberadaan perusahaan dariciri khas
yang dimiliki, di tengah-tengah perusahaan yang ada di masyarakat.

4. merupakan acuan dalam penyusunan perencanaan perusahaan (corporate planning).

5. Dapat membuat program-program pengembangan usaha dan pengembangan sumber


daya manusia dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya manusia yang
ada.

e. Dimensi Budaya Organisasi


Riset mengemukakan bahwa ada tujuh dimensi yang secara keseluruhan menangkap hakikat b
udaya organisasi. Setiap dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yangsemata-mata disebut bukan
sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya (tinggi).Menilai organisasi dari ketujuh dimensi itu aka
n memberikan gambaran mengenaiunsur-unsur pembentuk budaya organisasi tersebut. Dalam banyak
organisasi, salahsati dimensi budaya itu kadang muncul di atas yang lain dan biasanya membentukke
pribadian organisasi dan cara kerja kerja anggota organisasi.

1. Inovasi dan pengambilan resiko, Kadar seberapa karyawan didorong untukinovatif dan men
gambil risiko.

2. Perhatian pada detail, Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan,
analisis, dan perhatian pada detail.

3. Orientasi Hasil, Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada ca
ra mencapai hasil itu.

4. Orientasi orang, Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yan
g ada dalam organisasi.5.

5. Orientasi tim, Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya perorangan.

6. Keagresifan, Kadar seberapa keryawan agresif dan bersaing daripada bekerjasama.

7. Stabilitas, Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankanusaha untuk memper
tahankan status.

D. PENGARUH LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN

Pengaruh yang besar terhadap budaya perusahaan internal adalah lingkunganeksternal. Budaya da
pat bermacam-macam adanya di seluruh organisasi. Namunorganisasi dalam industry yang sama seri
ng kali menunjukkan karakteristik budayayang serupa. Budaya internal harus mewujudkan segala hal
yang diperlukan untukmencapai kesuksesan dalam lingkungan usaha.
a. Budaya Adaptatif
Budaya perusahaan yang kuat tidak menjamin kesuksesan bisnis kecuali kalau budaya tersebut
mendorong kearah adaptasi yang sehat terhadap lingkungan eksternal.Budaya adaptatif memiliki nila
i-nilai dan perilaku yang berbeda dari budaya perusahaan yang tidak adaptatif. Dalam budaya adaptat
if, manajer peduli akan pelanggan dan orang-orang internal serta proses-proses kea rah yang bermanf
aat. Dalam budaya perusahaan yang tidak adaptatif manajer hanya memikirkan dirinyasendiri, dan nil
ai-nilaiyang dianutnya cenderung tidak mau mengambil resiko danmembuat perubahan. Oleh karena i
tu budaya yang kuat saja tidak cukup, karena budayayang tidak sehat mungkin mendorong organisasi
kearah yang salah.

Budaya dikategorikan menjadi empat (penyesuaian, pencapaian,keterlibatan,dan konsistensi). Da


n didasarkan pada dua dimensi, yakni;

1. Sejauh mana lingkungan eksternal menharuskan adanya fleksibilitas ataustabilitas.

2. Sejauh mana focus strategis perushaan bersifat internal atau eksternal.

a. Budaya penyesuaian (adaptability culture)


Manajer mendorong nilai-nilai yang mendukung kemampuan perusahaan untukdeng
an cepat mengenali, memahami, dan mengartikan sinyal-sinyal darilingkungan ke dalam respo
ns perilaku yang baru. Pegawai memiliki otonomidalam membuat keputusan dan bertindak de
ngan bebas untuk memenuhikebutuhan baru. Manajer juga secara aktif menciptakan perubaha
n denganmendorong dan menghargai kreativitas, percobaan, dan pengambilan resiko.
b. Budaya pencapaian (achievement culture)
Budaya yang berorientasi hasil yang menghargai persaingan, inisiatif perorangan, dan pencap
aian. Penekanan untuk menang dan mewujudkan tujuanyang ambisisus diibaratkan sebagai le
m yang merekatkan perusahaan.

c. Budaya keterlibatan (involvement culture)


Menekankan focus internalnya terhadap keterlibatan dan peranan pegawai untukmenyesuaika
n diri dengan cepat terhadap kebutuhan lingkungan yang terus berubah. Jenis budaya ini mene
mpatkan nilai yang tinggi terhadap terpenuhinyakebutuhan pegawai, dan organisasi seperti ini
dapat dicirikan dengan adanya
atmosfir kasih saying dan kekerabatan. Manajernya menekankan nila-nilai kerjasama, perhatia
n, dan tidak memandang perbedaan status.

d. Budaya konsistensi (consistency culture)


Menggunakan focus internal dan orientasi konsistensi untuk menjaga lingkunganagar tetap sta
bil. Patuh terhadap aturan dan cermat menrupakan ciri dari budayaini, dan buaya ini juga men
dukung dan menghargai cara yang metodis danrasional dalam bekerja.

Tiap budaya membawa keberhasilan sendiri-sendiri terhadap perusahaan. Selainitu, tiap perusah
aan memiliki nilai-nilai yang berpegang pada lebih dari satu kategori budaya. Penekanan relative terh
adap nilai-nilai budaya yang beragam bergantung padakebutuhan lingkungan dan focus dari organisas
i yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, R. L. (n.d.). ERA BARU Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.


Sanjaya, Y. (n.d.). Pengertian Budaya Perusahaan. From https//www.academia.edu/30743999/pengert
ian_budaya_perusahaan

Buku “ILMU MANAJEMEN (Teori dan Aplikasi) “ Angga Ranggana Putra dkk.No. 370/JBA/2020

Anda mungkin juga menyukai