Anda di halaman 1dari 7

Penggunaan Energi dan Lingkungan

Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya,


perubahannya sering mempengaruhi lingkungan dan udara yang kita
hirup dengan berbagai cara. Energy kimia dalam bahan bakar fosil
diubah menjadi energy panas, mekanik, atau listrik melalui
pembakaran dan ini sebagai penghasil polutan terbesar. Dengan
demikian pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan kompor adalah
penyebab utama terjadinya polusi udara.
Penggunaan Energi dan Dampaknya
terhadap Lingkungan
Polutan yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar
fosil
1. Asap Dan Ozon
• Asap sebagian besar terdiri dari lapisan bawah ozon (O3), tetapi juga banyak
mengandung unsur-unsur kimia lainnya, termasuk karbon monoksida (CO), unsur
partikel seperti debu, senyawa volatil organic (VOCs) seperti benzene, butane, dan
hidrokarbon lainnya. Lapisan bawah ozon yang berbahaya berbeda dengan lapisan ozon
yang berguna di stratosfer untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari yang
berbahaya. Ozon di bagian permukaan tanah merupakan polutan dengan beberapa
pengaruh yang merugikan kesehatan. Lapisan bawah ozon, yang merupakan komponen
utama kabut asap, terbentuk ketikaHC dan NOx bereaksi pada saat terik matahari.
• Ozon dapat menyebabkan iritasi pada mata dan merusak kantung udara pada paru-
paru, dimana oksigen dan karbon dioksida bertukar, yang pada akhirnya menyebabkan
pengerasan pada jaringan lunak dan kenyal. Hal itu juga dapat menyebabkan sesak
napas, kelelahan, sakit kepala, mual, dan memperburuk masalah pernapasan seperti
asma. Setiap bagian ozon berdampak kecil terhadap kerusakan pada paru-paru, seperti
halnya asap rokok, yang akhirnya mengikis kapasitas paru-paru setiap manusia. Tetap
berada di dalam rumah dan mengurangi aktivitas fisik pada saat kondisi asap meningkat
dapat meminimalisasi kerusakan yang parah. Ozon juga merugikan tumbuh-tumbuhan
dengan merusak jaringan-jaringan daun.
• Polutan yang berbahaya lainnya pada asap adalah karbon
monoksida, yang tidak berwarna, tidak berbau, dan merupakan gas
yang beracun. Karbon monoksida sebagian besar berasal dari
kendaraan bermotor, dan dapat mencapai tingkat yang berbahaya
di daerah dengan lalu lintas sangat padat. Karbon monoksida
menghalangi organ-organ tubuh untuk mendapatkan oksigen
dengan cara mengikat sel darah merah yang seharusnya membawa
oksigen. Pada jumlah yang kecil, karbon monoksida dapat
menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen yang dikirim ke otak,
organ dan otot lainnya, memperlambat reaksi dan reflek, dan
bersifat merusak. Itu menimbulkan ancaman yang serius bagi orang
yang berpenyakit jantung yang disebabkan rapuhnya kondisi sistem
peredarahan darah dan janin, karena oksigen sangat dibutuhkan
untuk perkembangan otak. Pada jumlah yang besar, dapat berakibat
fatal, sebagaimana dibuktikan dengan banyaknya kematian yang
disebabkan oleh mobil yang dipanaskan di dalam garasi dan
kebocoran gas buangan ke dalam mobil.
• Asap juga mengandung unsur partikel yang tersuspensi seperti
debu yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan industri.
Partikel seperti itu dapat menyebabkan iritasi pada mata dan paru-
paru karena dapat membawa senyawa, seperti asam dan logam.
2. HUJAN ASAM
• Bahan bakar fosil adalah campuran dari berbagai
macam bahan kimia, termasuk belerang (sulfur)
dalam jumlah kecil.
• Sulfur oksida dan nitrat oksida bereaksi dengan
uap air dan bahan kimia lainnya di lapisan atas
atmosfer dihadapan sinar matahari untuk
membentuk asam sulfat dan asam nitrat. Asam
yang terbentuk biasanya terlarut dalam tetesan
air yang jatuh ke dalam awan atau kabut. Tetesan
sarat asam ini, seperti pada jus lemon, turun dari
udara ke tanah bersama hujan atau salju. Hal ini
dikenal sebagai hujan asam.
Dampak Hujan Asam pada Vegetasi
Hujan asam diketahui dapat menyebabkan korosi pada lapisan pelindung yang menutupi daun tanaman,
yang mempengaruhi fotosintesis tanaman tersebut. Karena kekurangan gizi, tanaman jadi rentan terhadap
penyakit

Dampak Hujan Asam pada Tanah


Tanah mengandung sejumlah logam dan mineral yang melimpah. Ketika logam-logam ini bersentuhan
dengan hujan asam, reaksi kimia yang berbahaya dapat terjadi. Reaksi-reaksi kimia ini dapat menyebabkan
erosi tanah. Hujan asam juga diketahui dapat mengurangi kesuburan tanah, menyebabkan tanah menjadi
tandus. Asam berbahaya juga dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang hidup di tanah,
mikroorganisme di tanah penting untuk menguraikan tumbuhan & makhluk lain yang mati dan
membusuk.

Dampak Hujan Asam pada Flora dan Fauna Akuatik


Hujan asam yang berbahaya ini dapat mempengaruhi kemampuan ikan untuk menyerap nutrisi, garam,
dan oksigen. Hewan-hewan air mengambil oksigen dengan insang mereka, tapi asam dapat menyebabkan
pembentukan lendir pada insang mereka, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk respirasi.

Dampak Hujan Asam pada Kesehatan Manusia


Hujan asam tidak memiliki dampak langsung terhadap manusia. Hujan asam terlihat dan terasa seperti
hujan biasa. Namun, hujan asam memiliki dampak buruk terhadap manusia. Karena hujan asam membuat
tanah menjadi beracun, tumbuhan yang ditanam di tanah tersebut juga jadi terkontaminasi. Makanan
yang terkontaminasi tersebut dapat mengganggu sistem tubuh kita dan bahkan menyebabkan kematian.
Hujan asam juga dapat mencemari air minum sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Polutan yang
dikandung hujan asam dapat berinteraksi dengan atmosfer dan menghasilkan gas yang dapat
menyebabkan masalah paru-paru.

Dampak Hujan Asam pada Monumen Bersejarah


Hujan asam dapat merusak jendela kaca patri, membuat logam jadi berkarat, dan merusak warna cat.
Hujan asam berinteraksi dengan kalsium dan membentuk kalsium bikarbonat, yang dapat dengan mudah
dibersihkan. Salah satu efek drastis dari hujan asam dapat terlihat pada salah satu dari tujuh keajaiban
dunia, yakni Taj Mahal di India. Dinding-dinding marmer dan pilar-pilar monumen buatan manusia ini
terkikis oleh hujan asam.
3. EFEK RUMAH KACA PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN
IKLIM
Secara umum efek rumah kaca diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang disebabkan
perubahan komposisi atmosfer. Menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi dan tidak
dapat dipantukan secara sempurna, keluar atmosfer.

Anda mungkin juga menyukai