Anda di halaman 1dari 29

EKONOMI KELEMBAGAAN:

09
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Menurut Bromley dan Carmea (1989) hak kepemilikan didefinisikan
sebagai hak untuk mendapatkan aliran laba yang hanya aman bila
pihak-pihak yang lain respek dengan kondisi yang melindungi aliran
laba tersebut.
 Untuk memahami konsep dasar dari hak kepemilikan, langkah
terbaik adalah dengan mula-mula mengasumsikan bahwa seluruh
kegiatan ekonomi mengambil tempat dalam kerangka kelembagaan
dasar dari negara liberal klasik (classical liberal state).
 Asumsi ini menyebutkan bahwa hak kepemilikan ditetapkan kepada
individu menurut prinsip kepemilikan pribadi (private ownership)
dan bahwa sanksi atas hak kepemilikan dapat dipindahkan
(transferable) melalui ijin menurut prinsip kebebasan kontrak
(freedom of contract).

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Melalui konsep dasar tersebut, hak kepemilikan (right of ownership)
atas suatu aset dapat dimengerti sebagai hak untuk menggunakan
(right to use), untuk mengubah bentuk dan isi hak kepemilikan (to
change its form and substance), dan untuk memindahkan seluruh
hak-hak atas aset (to transfer all rights in the asset), atau beberapa
hak (some rights) yang diinginkan. Dengan deskripsi ini, hak
kepemilikan hampir selalu berupa hak eksklusif (exclusive right),
tetapi kepemilikan bukan berarti hak yang tanpa batas (unrestricted
right).
 Sedangkan Bromley dan Cernea mendefinisikan hak kepemilikan
sebagai hak untuk mendapatkan aliran laba yang hanya aman
(secure) bila pihak-pihak yang lain respek dengan kondisi yang
melindungi aliran laba tersebut.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Makna ini dengan cukup terang mendonorkan gambaran yang jelas,
bahwa sesungguhnya hak kepemilikan menyangkut penguasaan
individu atas aset (dalam pengertian yang luas bisa berupa ilmu
pengetahuan dan ketrampilan) sehingga di dalam dirinya terdapat
hak untuk menggunakan atau memindahkan atas yang aset yang
dikuasai/dimiliki.
 Basis konsep ini pula yang nantinya dapat dipakai untuk
memperluas cakupan dan pemahaman terhadap hak kepemilikan.
 Perlu dimengerti pula, bahwa hak kepemilikan tidak hanya
merupakan bagian dari kerangka kerja kegiatan ekonomi, tetapi
juga sebagai bagian dari sistem aturan-aturan (system of rules) yang
merupakan hasil dari proses ekonomi, yakni perilaku
memaksimalkan keuntungan.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Oleh karena itu, hak kepemilikan bisa didefinisikan sebagai hak-hak
untuk memiliki, menggunakan, menjual, dan mengakses
kesejahteraan. Kepemilikan (property) di sini bisa berupa
kepemilikan fisik (obyek konsumen, tanah, peralatan-peralatan
modal) dan kepemilikan yang tidak terlihat (intangible property),
seperti ide, puisi, dan formula/rumus kimia.
 Namun, barangkali di antara sekian banyak hak kepemilikan yang
ada, bentuk hak kepemilikan yang paling penting bagi teori
ekonomi adalah tenaga kerja dan alat-alat produksi (means of
production).
 Faktanya memang demikian, di mana kebijakan-kebijakan hak
kepemilikan terus diarahkan untuk menjamin kepastian faktor
produksi, seperti lahan, tenaga kerja, dan modal.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Faktor produksi tersebut mendapatkan prioritas untuk mendapatan
kepastian hak kepemilikannya, sebab bila tidak dilindungi dipastikan
kegiatan produksi (ekonomi) akan macet.
 Salah satu pemikir ekonomi kelembagaan yang mengupas
hubungan antara konsep hak kepemilikan dan biaya transaksi
adalah Yoram Barzel.
 Menurutnya, dari asalnya konsep hak kepemilikan sangat dekat
dengan biaya transaksi, di mana biaya transaksi didefinisikan
olehnya sebagai ongkos yang diasosiasikan dengan kegiatan
transfer, menangkap, dan melindungi hak-hak (transfer, capture,
and protection of rights).

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Jika biaya transaksi diasumsikan bahwa untuk aset apapun masing-
masing biaya meningkat, dan bahwa baik proteksi maupun transfer
penuh dari hak-hak tersebut dicegah agar tidak muncul biaya, maka
kemudian biaya transaksi itu akan mengarahkan hak-hak yang dimiliki
menjadi tidak lengkap (complete), karena orang-orang tidak akan
pernah menemukan hak-haknya cukup berharga untuk mendapatkan
potensi keuntungan dari aset-asetnya.
 Agar hak-hak terhadap aset yang dipunyai berlaku secara lengkap, baik
pemilik maupun individu lain yang tertarik terhadap aset tersebut
harus memproses dengan pengetahuan penuh (full knowledge)
terhadap seluruh atribut dari aset tersebut.
 Sebaliknya, ketiga hak-hak itu secara sempurna dirancang dengan baik,
informasi produk harus menjadi tanpa biaya (costless) untuk
memperoleh dan ongkos transaksi kemudian harus menjadi nol.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Dalam konteks kerangka kerja neoklasik, Tietenberg menerima premis
yang dikembangkan oleh aliran neoklasik dan menyarankan bahwa
struktur yang efisien dari hak kepemilikan dapat memproduksi alokasi
sumberdaya yang efisien pula.
 Kemudian dia mengidentifikasi empat karakteristik dari hak kepemilikan
yang penting:
1. Universalitas: seluruh sumberdaya dimiliki secara privat dan seluruh jatah
(entitlement) dispesifikasi secara lengkap.
2. Eksklusivitas: seluruh keuntungan dan biaya diperluas sebagai hasil dari
kepemilikan dan pemanfaatan sumberdaya seharusnya jatuh ke pemilik,
dan hanya kepada pemilik, baik secara langsung maupun tidak langsung,
melalui penjualan atau yang lain.
3. Transferabilitas: seluruh hak kepemilikan seharusnya dapat
dipindahkan/ditransfer dari satu pemilik kepada pihak lain lewat
pertukaran sukarela.
4. Enforsibilitas: hak kepemilikan seharusnya dijamin dari
praktik/pembeslahan keterpaksaan atau pelanggaran dari pihak lain.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Pada akhirnya, bila dipilah-pilah jenis-jenis hak kepemilikan yang
eksis dalam masyarakat, setidaknya terdapat tiga tipe yang penting,
yakni hak kepemilikan individu (private property right/ownership),
hak kepemilikan negara (state property right/ownership), dan hak
kepemilikan komunal (communal property right/ownership).
 Hak kepemilikan individu/pribadi dimaksudkan bahwa setiap
individu berhak untuk menguasai dan memiliki aset spesifik yang
diinginkan, di mana dengan kepemilikan tersebut dia berhak untuk
memperoleh keuntungan, entah dengan cara diolah, dijual, atau
dengan jalan lain.
 Sedangkan hak kepemilikan negara diartikan bahwa aset spesifik
hanya dibolehkan menjadi milik negara sehingga individu/pribadi
tidak diperkenankan untuk memilikinya.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Sementara itu, hak kepemilikan komunal tidak lain merupakan
kepemilikan yang dipunyai oleh kelompok yang telah terdefinisikan
dengan baik (well-defined group) dari orang-orang (people) yang
bergabung untuk menggenggam aset yang tidak bisa dipindahkan
(nontransferable asset).
 Di luar itu, memang masih ada beberapa jenis hak kepemilikan lain,
misalnya hak kepemilikan terbuka (open access property right),
namun eksistensinya saat ini semakin melemah seiring dengan
intensitas modernisasi ekonomi.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Hak kepemilikan dalam literatur ekonomi kelembagaan baru (NIE)
dapat dipisahkan dalam empat tipe rezim, yaitu:
a. Rezim kepemilikan individu/pribadi, yakni hak kepemilikan dan
aturan-aturan yang ditetapkan oleh individu sebagai pemiliknya
b. Rezim kepemilikan bersama, yakni hak kepemilikan dan aturan-
aturan yang ditetapkan oleh komunitas.
c. Rezim kepemilikan negara, yakni hak kepemilikan dan aturan-
aturan yang ditetapkan oleh negara
d. Rezim akses terbuka, yakni hak kepemilikan dan aturan-aturan
yang tidak ditetapkan oleh siapapun

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Hal mengenai rezim sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok besar.
1. Kapitalis yaitu dimana seluruh kepemilikan oleh sektor privat.
Sistem ini percaya bahwa hak kepemilikan privat yang dimediasi
oleh mekanisme pasar akan menghasilkan pencapaian ekonomi
yang efisien.
2. Sosialis dimana hak kepemilikan berada di tangan negara. Sistem
ini yakin bahwa pemerataan ekonomi akan lebih mudah
diwujudkan ketimbang hak kepemilikan di pegang oleh swasta.
3. Campuran dimana sistem ini menggabungkan kepemilikan
ditangan swasta dan negara. Umumnya negara diberi ruang untuk
mengelola hak kepemilikan yang strategis, seperti sumber daya air,
hutan, dan lain-lain. Dengan begitu diharapkan pertumbuhan
ekonomi bisa dicapai tanpa harus mengorbankan tujuan
pemerataan pembangunan
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Hak Kepemilikan dan Ekonomi Kelembagaan
 Ekonomi neoklasik di satu sisi mengabaikan adanya eksternalitas
sehingga tidak memformulasikan secara khusus bagaimana
menyelesaikannya.
 Pada titik ini diperlukan instrumen 'aturan main' untuk bisa
menangani masalah eksternalitas.
 Meskipun mazhab neoklasik tetap percaya bahwa mekanisme pasar
merupakan instrumen yang paling efisien mengalokasikan kegiatan
ekonomi, tetapi dalam aspek-aspek tertentu seperti penanganan
eksternalitas, barang publik, dan hak kepemilikan pemerintah
diharapkan hadir untuk memperkuat mekanisme pasar.
 Dengan adanya pandangan ini, Coase memberikan postulat bahwa
Eksternalitas dapat diinternalisasikan dalam kegiatan ekonomi jika
hak kepemilikan telah dikelola dengan baik,
 
Siswoyo HS
Argumen
FEB - UNEJ
Coase sekaligus menolak pemikiran
Turut Quran Pigou
dan Hadits yang
Jalan mengajukan
Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Argumen Coase sekaligus menolak pemikiran Pigou yang
mengajukan instrumen pajak untuk mengatasi eksternalitas.
 Coase memilih untuk menginternalisasikan eksternalitas dari biaya-
biaya transaksi melaui proses tawar-menawar (bargaining) dan
negosiasi (negotiations).
 Inilah yang mejadi esensi dari 'Coase Theorem'. Coase tidak
menempatkan negara sebagai pihak yang harus hadir untuk
menyelesaikan kasus eksternalitas, melainkan menyarankan aspek
hak kepemilikan diperjelas dan dimapankan agar persoalan
eksternalitas bisa dituntaskan melalui mekanisme pasar itu sendiri.
 Pada titik ini, ekonomi kelembagaan juga peduli terhadap urusan-
urusan yang lebih besar seperti menguliti hubungan antara
kepemilikan/pengelolaan hak kepemilikan terhadap kesejahteraan,
efisiensi, dan pertumbuhan ekonomi.
 Siswoyo HS Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
FEB - UNEJ
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Hak kepemilikan tidaklah statis, melainkan selalu berubah sesuai
dengan kebutuhan dan situasi masyarakat.
 Dalam bahasa lain, hak kepemilikan atas aset-aset yang pasti
berubah seiring dengan perubahan waktu dan teknologi.
 Jika manusia yang hidup di bumi masih sedikit, maka tidak ada
persoalan kelangkaan sumber daya.
 Namun, bila jumlah manusia yang tinggal di bumi semakin
bertambah, maka sumber daya semakin terbatas dan
kelembagaan/aturan main haruslah dibuat untuk mengatur
keadilan dan kesejahteraan orang banyak.
 

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Hak Kepemilikan dan Efisiensi Ekonomi
 
 Efisiensi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai upaya
memperoleh output yang lebih besar dengan input yang sama.
Dalam ekonomi kelembagaan, efisiensi dapat dicapai melalui dua
cara, yakni pendekatan statis dan pendekatan dinamis.
 Dalam pendekatan statis, efisiensi dicapai melalui spesialisasi
tenaga kerja dengan asumsi jika setiap tenaga kerja hanya
mengerjakan satu kegiatan kecil, maka dia akan mudah menguasai
pekerjaan tersebut sehingga produktivitas menjadi lebih tinggi,
begitu juga dengan sebaliknya.
 Sedangkan dalam pendekatan dinamis, efisiensi diperoleh dengan
jalan meningkatkan kapasitas dan inovasi teknologi sehingga
produktivitas menjadi meningkat.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Umumnya, pendekatan ini lebih banyak diadopsi di negara maju,
sedangkan di negara berkembang pendekatan dtatis yang lebih
banyja dipakai untuk meningkatkan efisiensi.
 Jika persoalan efisiensi tersebut dikaitkan dengan hak kepemilikan,
maka terdapat beberapa perspektif yang dapat digunakan.
Pertama, melihat hubungan antara hak kepemilikan dengan
kepastian hukum untuk melindungi penemuan-penemuan baru
seperti misalnya teknologi.
 Dalam sudut pandang ini, negara yang bisa menjamin hak
kepemilikan terhadap penemuan/inovasi teknologi akan memiliki
implikasi yang besar terhadap produktivitas dan efisiensi ekonomi.
Kedua, melihat hubungan antara hak kepemilikan dengan degradasi
lingkungan.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Ketergantungan terhadap sumber daya alam menyebabkan
terjadinya kecenderungan melakukan ekspoitasi besar-besaran
sehingga berpotensi merusak lingkungan.
 Dalam konteks ini, hak kepemilikan yang tidak jelas terhadap
sumber daya alam cenderung akan merusak lingkungan dan dalam
jangka panjang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Kepemilikan Dalam Islam:
 Kepemilikan dalam islam terbagai atas dua, yakni; Allah SWT
sebagai pemilik mutlak alam semesta dan manusia sebagai khalifah
di muka bumi menerima titipan dari Allah SWT.
 Kepemilikan manusia terbagi atas: kepemilikan pribadi, kepemilikan
umum dan kepemilikan negara.
 Kepemilikan tersebut di akui dalam islam, selama dalam proses
memperolehnya dan pemanfaatannya tidak bertentangan dengan
aturan syariah.
 Namun apabila bertentangan dengan aturan syariah, maka
gugurlah kepemilikan tersebut.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Kepemilikan Pribadi,
 Kepemilikan pribadi merupakan hak milik individu yang mendasar,
bersifat  permanen, penting, melekat pada eksistensi manusia dan
bukan  merupakan fenomena sementara.
 Kepemilikan di peroleh melalui bekerja, warisan hibah dan lain
sebagainya.
 Hak milik individu tidaklah mutlak, tetapi  dibatasi oleh kewajiban
yang dibawanya.
 Kewajiban ini antara lain Individu dapat menikmati hak-haknya,
tetapi ia juga mempunyai kewajiban tertentu terhadap masyarakat.
 Individu harus membuktikan bahwa ia hanyalah perwakilan dalam
memegang harta, yang sebenarnya merupakan milik Allah SWT.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Kepemilikan individu dalam islam memiliki tanggung jawab terhadap
kemaslahatan ummat dan berusaha untuk mewujudkan maqashid as-
syariah.
 Hal ini berbeda dengan konsep konvensional mengenai kepemilikan
pribadi. Pada sistem konvensional khususnya kapitalis kepemilikan
pribadi merupakan hak yang sangat mutlak di miliki oleh individu.
 Dalam memperoleh hak kepemilikan pribadi, individu tersebut tidak
berdasarkan aturan-aturan syariah.
 Selama menguntungkan dan tidak merugikan individu, maka di
perbolehkan.
 Sedangkan pada sistem komunis, kepemilikan individu tidak di akui,
yang di akui adalah kepemilikan negara.
 Individu hanya menerima pemberian dari negara, negara yang
mengatur semuanya.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Kepemilikan umum
 Konsep kepemilikan umum dalam sistem ekonomi Islam ini berbeda
dengan barang publik (public goods) dalam konteks Kapitalisme.
 Dalam Kapitalisme, barang publik adalah barang yang memberikan
manfaat menyebar ke seluruh masyarakat terlepas apakah individu
yang ada di masyarakat menginginkannya atau tidak (Samuleson
dan Nordhaus: 1997: 365).
 Jadi barang publik dilihat dari sifatnya yang dibutuhkan oleh
masyarakat, bukan dilihat dari barang tersebut milik umum atau
tidak sehingga barang publik konteks ini bisa saja dimiliki
pemerintah atau swasta tergantung siapa yang mengadakan barang
publik tersebut.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Kepemilikan umum atau kolektif dimungkinkan dalam  ajaran islam,
yaitu jika suatu benda memang  pemanfaatannya diperuntukan bagi
masyarakat umum karakteristik barang yang merupakan hak milik
umum, seperti:
a. Merupakan fasilitas umum, dimana jika benda ini tidak ada di
dalam suatu negeri atau komunitas, maka akan menyebabkan
sengketa dalam mencarinya.
b. Bahan tambang yang relatif tidak terbatas jumlahnya.
c. Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk
dimiliki hanya oleh orang secara individual (jalan, jembatan, irigasi,
sungai, pelabuhan dan lain lain).

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Pemilikan umum merupakan pemilikan yang merupakan milik
semua rakyat, bukan milik pribadi dan bukan pula milik negara.
 Semua bentuk pemilikan umum tidak boleh dikuasai secara
individual, baik perorangan ataupun perusahaan.
 Pengelolaan pemilikan umum diwakilkan kepada negara yang
hasilnya dikembalikan kepada rakyat sebagai pemiliknya.
 Rasulullah SAW bersabda, ”Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal:
air, padang rumput, dan api. Harga (men-jual-belikannya) adalah
haram” (HR Abu Dawud).  Begitu juga sabdanya, “Tiga hal yang
tidak akan pernah dilarang (untuk dinikmati siapapun) adalah air,
padang rumput dan api” (HR. Ibnu Majah). 
 Berdasarkan hal ini, air (laut, sungai, danau, dll), padang rumput
(hutan), dan api (bahan bakar minyak, batu bara, gas, listrik, dan
sumber energi lainnya) merupakan milik bersama.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Kata 'berserikat (syuroka)' menunjukkan tidak boleh dikuasai secara
pribadi, tidak boleh diprivatisasi, Imam at-Turmidzi dari Abyadh bin
Hamal meriwayatkan Abyadh pernah meminta kepada Rasul untuk
dapat mengelola sebuah tambang garam.
 Rasul meluluskan permintaan itu, tetapi segera diingatkan oleh
seorang sahabat, "Wahai Rasulullah, tahukah Anda, apa yang Anda
berikan kepadanya? Sesungguhnya Anda telah memberikan sesuatu
yang bagaikan air mengalir (ma'u al-'iddu)."
 Rasulullah pun kemudian bersabda, "Tariklah tambang tersebut
darinya."
 Tentu saja hadits itu tidak sedang berbicara tambang garam semata,
melainkan sedang bicara segala sesuatu yang melimpah 'bagaikan
air mengalir'.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Buktinya, Rasulullah awalnya memberikannya tapi setelah
dijelaskan jumlahnya bagaikan air beliau membatalkannya.
 Penarikan kembali pemberian rasul kepada Abyadh adalah 'illat dari
larangan atas sesuatu yang menjadi milik umum --termasuk dalam
hal ini barang tambang yang kandungan-nya sangat banyak-- untuk
dimiliki individu.
 Dalam hadis yang dituturkan dari Amr bin Qais lebih jelas lagi
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan garam di sini adalah
tambang garam (ma'dan al-milh).  

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Konsep Kepemilikan Negara 
 Hak milik Negara pada dasarnya juga merupakan hak milik umum,
tetapi hak pengelolaannya menjadi wewenang pemerintah.
 Pada umumnya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak
menjadi milki negara.
 Kemudian harta yang tidak bertuan atau tidak di ketahui siapa
pemiliknya dan pengelolaanya, maka menjadi hak milik negara.
 Pemerintah mempunyai hak untuk mengelola hak  milik ini karena
ia merupakan representasi kepentingan rakyat.
 Hak milik Negara dapat dialihkan menjadi hak milik  individu jika
memang kebijakan Negara menghendaki demikian.
 Pengalihan ini berdasarkan aturan syariah, pemanfaatan atas hasil
yang diperoleh di gunakan untuk kemaslahatan ummat.
 Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
Konsep Harta dalam Fiqih Muamalah 
 Harta merupakan karunia dan anugerah dari Allah SWT kepada
manusia sebagai khalifah di muka bumi.
 Di dalam harta tersebut terdapat milik orang lain yang wajib di
distribusikan kepada mereka yang berhak menerimanya.
 Namun demikian, dalam islam tidak ada larangan bagi seorang
muslim untuk menjadi kaya malah harus banyak orang muslim yang
menjadi kaya, akan tetapi orang kaya yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT, yang dengan kekayaannya ia turut membantu
saudara-saudaranya sesama muslim, dan turut membantu dalam
perjuangan dakwah Islam, sehingga kekayaan yang dimilikinya
menjadi kekayaan yang barakah, insya Allah.
 Konsep harta dalam islam merupakan amanah yang harus di
distribusikan secara merata dan menyeluruh kepada mereka yang
membutuhkan.
Siswoyo HS Hal ini terkait dengan amanah dari Allah SWT
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Konsep harta dalam islam merupakan amanah yang harus di
distribusikan secara merata dan menyeluruh kepada mereka yang
membutuhkan.
 Hal ini terkait dengan amanah dari Allah SWT kepada mereka yang
dititipkan harta. Islam sangat menentang  perilaku penimbun harta,
sebab tindakan tersebut menimbulakn kezaliman.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
EKONOMI KELEMBAGAAN:
12
Hak Kepemilikan (Property Rights)
 Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah (9): 34-35 :
‫عن‬ َ ‫ون‬ ِ َ‫امنُوا ِّـإََّنك َ ِث ًيرا ِّ ّـِم َنـاْأل َ ْحبَ ِار َوال ّـُُّر ْهبَا ِنـ ل َيَأْكُل ُو َنـ أ َ ْم َوا َلـ الَناّـَّ ِسـ ِبال ْب‬
َ ‫اط ِلـ َويَ ُصـّـُُّد‬ َ
َ ‫يَاأُي ّـُّ َهـا اَل ّـَِّذي َنـ َء‬
‫يم‬ٍ ‫ب َـ ِل‬
‫ِشرهُم ِب َع َذا ٍ أ‬ ْ ‫يل الل ِهـ َفبَ ِّ ّـ‬
ِ ‫َضةـ َوال َيُن ِفقُون َ َهـا ِفـي َسـ ِب‬ َ َّ ‫يل الل ِهـ َواَل ّـ َِّذي َنـ يَك ْ ِن ُزو َنـ ال ّـ ََّذ َه َبـ َوال ْ ِف ّـ‬ ِ ‫َسـ ِب‬
‫ور ُه ْمـ َه َذا َماكَن َ ْزتُ ْم‬ ُ ‫اه ُه ْمـ َو ُجنُوبُ ُه ْمـ َو ُظ ُه‬ ُ َ‫عل َي ْ َهـا ِفـي ن َ ِار َج َه ََن ّـَّمـ َفتُك َْوى ِب َهـا جِ ب‬ َ ‫ح َمـى‬ ْ ُ ‫} ي َ ْو َمـ ي‬34{
‫ون‬ َ ‫ألَنفُ ِسك ُْم َف ُذوقُوا َماك ُنتُ ْم تَك ْ ِن ُز‬

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang


alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-
orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih, 35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka
jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka
(lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk
dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan
itu."
 Siswoyo HS Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
FEB - UNEJ

Anda mungkin juga menyukai