Anda di halaman 1dari 14

Teori Hak Kepemilikan

Nama Anggota :
Definisi
• Menurut Furubotn dan Richter
Hak kepemilikan adalah hak atas aset yang bersifat
ekslusif untuk menggunakannya, untuk mengubah
bentuk dan isi hak kepemilikan, serta untuk
memindahkan seluruh hak-hak atas aset, atau
beberapa aset yang diinginkan.
• Menurut Bromley dan Cernea
Hak kepemilikan merupakan hak untuk
mendapatkan aliran laba yang aman, apabila pihak-
pihak lain respect dengan kondisi yang melindungi
aliran laba tersebut
Teori hak kepemilikan
2 Pendekatan Teori Hak Kepemilikan menurut
Furubotn dan Richter
• Teori kepemilikan individu
representasi dari doktrin hak-hak alamiah,
yang merupakan basis dari ekonomi klasik, yang
mengarah pada pandangan individualistik
• Teori kepemilikan sosial
berpendapat bahwa masyarakat menyediakan
mekanisme perbaikan bagi keterbatasan-
keterbatasan alamiah yang melekat dalam diri
manusia
Teori Hak Kepemilikan
Menurut Coparaso dan Levine
• Aliran positivis (positivist school)
berpendapat bahwa hak-hak diciptakan melalui
sistem politik, yang berasal dari sistem yang
mendesainnya dan dibatasi dengan hal-hal yang dapat
ditegakkan dalam pengadilan hukum.
• Aliran Hak alamiah (natural right school)
berpendapat bahwa seseorang sejak lahir telah
memiliki hak yang merujuk pada hak-hak yang tidak
dapat disingkirkan (inalienable rights)
Karakteristik hak kepemilikan
Terdapat 4 karakteristik hak kepemilikan menurut
Tietenberg
1. Universalitas (universlity)
seluruh sumber daya yang dimiliki secara privat
dan seluruh jatah (entitlement) dispesifikasi secara
lengkap
2. Eksklusivitas (exclusivity)
seluruh keuntungan dan biaya diperluas sebagai
hasil dari kepemilikan dan pemanfaatan sumber daya
yang seharusnya jatuh ke pemilik, baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui penjualan atau yang lain.
Karakteristik hak kepemilikan
3. Transferabilitas (transferability)
seluruh hak kepemilikan yang dapat
dipindahkan (transfer) dari satu pemilik ke pihak
lain melalui pertukaran sukarela
4. Enforsibilitas (enforcebilitya0
hak kepemilikan yang dijamin dari praktik
pelanggaran dari pihak lain
Hak kepemilikan yang ada di
masyarakat
menurut pejovich terdapat 3 jenis hak kepemilikan di
masyarakat
1. Hak kepemilikan individu (private property rights)
bahwa setiap individu berhak menguasai dan memiliki
aset spesifik yang diinginkan
2. Hak kepemilikan negara (state property rights)
bahwa aset spesifik hanya dapat menjadi milik negara,
sehingga individu tidak diperkenankan memilikinya
3. Hak kepemilikan komunal (communal property rights)
kepemilikan yang dimiliki sekelompok orang yang telah
dikenal baik untuk menyimpan aset yang tidak bisa
dipindahkan
Tipe-tipe kepemilikan berdasarkan hak
dan kewajiban pemilik
Rezim hak kepemilikan
Menurut Swallow/Bromley (1995)
• Rezim kepemilikan individu (private property regime)
hak kepemilikan dan aturan-aturan yang
ditetapkan oleh individu sebagai pemiliknya\
• Rezim kepemilikan bersama (common property
regime)
hak kepemilikan dan aturan-aturan yang
ditetapkan oleh komunitas
• Rezim kepemilikan negara (state property regime)
hak kepemilikan dan aturan-aturan yang
ditetapkan oleh negara
• Rezim akses terbuka (open access regime)
hak kepemilikan dan aturan yang tidak ditetapkan
oleh siapapun
Hak kepemilikan dan sistem ekonomi
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
seluruh kepemilikan dimiliki oleh sektor privat
(swasta), sehingga hak kepemilikan dijamin kepastiannya
untuk memperoleh insentif ekonomi atas setiap aktivitas
yang dilakukan.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
hak kepemilikan diserahkan kepada negara,
sehingga negara dapat memiliki dan mengelola seluruh
sumber daya ekonomi yang tersedia
3. Sistem Ekonomi Campuran
kepemilikan pribadi dijamin keberadaannya, tetapi
negara juga berhak memiliki dan mengelola sumber daya
yang strategis yang menyangkut kepentingan umum.
Hak kepemilikan dan ekonomi
kelembagaan
Ronald Coase berpendapat, bahwa eksternalitas
dapat diinternalisasikan jika hak kepemilikan
telah diatur dengan baik dan intervensi
pemerintah tidak lagi dibutuhkan. Hal itu karena
hak kepemilikan telah jelas siapa yang
memilikinya, sehingga hasil kegiatan ekonomi
akan efisien dengan sendirinya melalui
mekanisme pasar.
Sedangkan Pigou menganggap untuk mengatasi
persoalan eksternalitas dibutuhkan intervensi
pemerintah, misalnya melalui instrumen pajak.
Asumsi Pigou tersebut didukung oleh Mills yang
menyebutkan 3 peran yang dapat dilakukan negara untuk
mengatasi eksternalitas
1) Pembagian otoritas dan tanggung jawab antara
pemerintah lokal, pemerintah pusat, dan badan-
badan pemerintah yang dapat menghambat
terjadinya penyimpangan setiap program
2) Keengganan umum untuk menggunakan kekuatan
pasar dalam menyelesaikan masalah eksternalitas
3) Ketidakmauan mempertimbangkan tingkat optimal
dari kerusakan lingkungan yang menyebabkan
eksternalitas hanya dapat diatasi melalu pengeluaran
sumber daya masyarakat
Hak kepemilikan dan efisiensi ekonomi
2 perspektif yang dapat dilihat jika efisiensi
ekonomi dihubungkan dengan hak kepemilikan
Pertama, hubungan antara hak kepemilikan
dengan kepastian hukum untuk melindungi
penemuan-penemuan baru. Dalam perspektif
ini, negara yang dapat menjamin hak
kepemilikan terhadap penemuan teknologi
baru, akan memiliiki implikasi terhadap
produktivitas dan efisiensi ekonomi
Kedua, hubungan antara hak kepemilikan
dengan degradasi lingkungan. Dalam perspektif
ini, ketergantungan aktivitas ekonomi terhadap
SDA menyebabkan terjadinya hak kepemilikan
terhadap SDA menjadi tidak jelas yang dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan dan dalam
jangka panjang akan menurunkan efisiensi
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai