eksternal tersebut tidak direspon dengan perubahan hak kepemilikan, maka kegiatan ekonomi
cenderung akan mengalami guncangan yang hebat.
HAK KEPEMILIKAN DAN EFISIENSI EKONOMI
Dalam pendekatan statis efesiensi ekonomi dicapai melalui spesialisasi tenaga kerja, Sedangkan
dalam pendekatan dinamis efisiensi ekonomi diperoleh dengan jalan meningkatkan kapasitas dan
inovasi teknologi sehingga produktivitas makin meningkat. Kedua pendekatan ini dalam batas batas
tertentu telah teruji keberhasilannya, baik di negara maju maupun negara berkembang. Umumnya, di
negara maju pendekatan dinamis yang lebih banyak diadopsi , sedangkan di negara berkembang
pendekatan statis yang lebih banyak dipakai.
Jika persoalan ekonomi tersebut dikaitkan dengan hak kepemilikan maka cukup banyak perspektif
yang bisa digunakan. Pertama, melihat hubungan antara hak kepemilikan dengan kepastian hukum
untuk melindungi penemuan penemuan baru. Dalam sudut pandang ini Negara yang bisa menjamin
hak kepemilikan terhadap penemuan inovasi teknologi akan memiliki dampak yang besar terhadap
produktivitas dan efisiensi ekonomi. Kedua, melihat hubungan antara hak kepemilikan dengan
degradasi lingkungan. Ketergantungan terhadap SDA menyebabkan terjadinya kecenderungan
melakukan eksploitasi sebesar-besarnya sehingga berpotensi merusak lingkungan.
Model model hak kepemilikan tersebut bisa diaplikasikan sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga
sesungguhnya tidak dapat disimpulkan mana yang lebih baik diantaranya bentuk bentuk hak
kepemilikan tersebut. Yang menjadi Kunci efesiensi ekonomi yakni adanya kepastian hak kepemilikan
yang dijamin melalui produk dan penegakan Hukum.