Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT

FAKTORISASI GRAF REGULER DAN GRAF


LENGKAP

Anggota Kelompok 2

1. Hafizhah (M0119038)
2. Imam Suyuti (M0119043)
3. Izmah Ashfayel Hikmah (M0119045)
4. Khairina Altaf Salsabila (M0119049)
5. Lutfia Kartika Sari (M0119055)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2022

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan media untuk melatih kemampuan berpikir kritis,


kreatif dan dapat menyelesaikan masalah. Matematika juga merupakan salah satu
cabang ilmu yang banyak diterapkan di berbagai bidang dalam kehidupan sehari-
hari, salah satunya yaitu teori graf. Teori graf banyak digunakan dalam proses
pemecahan masalah kehidupan nyata. Permasalahan-permasalahan dalam kehi-
dupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan teori graf antara lain masalah
dalam ilmu komputer, masalah transportasi, jaringan komunikasi, riset operasi
dan lain sebagainya.
Graf sendiri merupakan himpunan tidak kosong yang terdiri atas himpunan
vertex-vertex yang beraturan, dan himpunan edge yang menghubungkan vertex-
vertex. Seiring dengan perkembangan tentang teori graf memunculkan berbagai
macam jenis graf yaitu graf sederhana, graf ganda, graf semu, graf reguler, graf
lengkap, dan lain-lain.
Salah satu topik menarik dalam teori graf adalah faktorisasi graf. Menurut
Chartrand dan Lesniak [1], faktorisasi dari graf adalah penjumlahan edge dari
faktor-faktor graf. Faktorisasi graf adalah salah satu topik yang menarik untuk di-
bahas, karena memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, salah satunya adalah
jaringan. Faktorisasi secara umum dapat diimplementasikan pada suatu semba-
rang graf. Pada makalah ini akan dibahas mengenai faktorisasi graf reguler dan
graf lengkap.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diperoleh rumusan masalah, yaitu

1. apa pengertian faktorisasi graf,

2. bagaimana menentukan faktorisasi pada graf reguler dan graf lengkap, dan

3. bagaimana penerapan dari faktorisasi graf reguler dan graf lengkap.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, diperoleh tujuan dari penulisan makalah


ini, yaitu

1. mengetahui pengertian faktorisasi graf,

2. mampu menentukan faktorisasi pada graf reguler dan graf lengkap, dan

3. mampu menerapkan faktorisasi graf reguler dan graf lengkap.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Dasar

Berdasarkan Munir [4], berikut diberikan definisi graf, subgraf, dan spanning
subgraf.

Definisi 2.1.1. Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis
dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak-kosong
dari kumpulan vertex (vertices) dan E adalah himpunan edge (edges) yang meng-
hubungkan sepasang vertex.

Himpunan vertex V tidak boleh kosong, sedangkan E boleh kosong. Sehingga,


sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai edge satu buah pun, tetapi vertex -
nya harus ada, minimal satu. Graf yang hanya mempunyai satu buah vertex
tanpa sebuah edge pun dinamakan trivial graph atau graf trivial.
Diberikan contoh dari graf G pada Gambar 2.1. Pada graf G, himpunan
vertex -nya adalah V ={v1 , v2 , v3 , v4 } dan himpunan edge-nya adalah E ={v1 v2 , v2 v3 ,
v3 v4 , v1 v3 , v2 v4 }.

Gambar 2.1. Graf G

Definisi 2.1.2. Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G1 = (V1 , E1 ) adalah


subgraf dari G jika V1 ⊆ V dan E1 ⊆ E.

3
Diberikan contoh subgraf G1 dari graf G pada Gambar 2.2. Pada graf G1 ,
memuat V1 ={v1 , v2 , v3 } dan E1 ={v1 v2 , v1 v3 , v2 v3 }. Dikarenakan V1 ⊆ V dan E1
⊆ E, maka graf G1 merupakan subgraf dari graf G.

Gambar 2.2. Graf G1

Definisi 2.1.3. Subgraf G1 = (V1 , E1 ) dari G = (V, E) dikatakan spanning su-


bgraf jika G1 mengandung semua vertex dari G.

Diberikan contoh spanning subgraf G2 dari graf G pada Gambar 2.3. Di-
karenakan pada graf G2 mengandung semua vertex pada graf G, maka graf G2
merupakan spanning subgraf dari graf G.

Gambar 2.3. Graf G2

Berdasarkan Chartrand dan Zhang [2], diberikan definisi u − v walk, u − v


trail, u − v path, circuit, cycle, degree, eulerian circuit, dan hamiltonian cycle.

Definisi 2.1.4. Suatu u − v walk dari graf G adalah barisan bergantian antara
vertex dan edge yang dimulai dari vertex u dan berakhir di vertex v.

Contoh u − v walk dalam graf G pada Gambar 2.1 adalah v2 − v4 walk :


{v2 , v2 v3 , v3 , v3 v1 , v1 , v1 v2 , v2 , v2 v3 , v3 , v3 v4 , v4 }.

Definisi 2.1.5. Suatu u − v trail dalam graf G adalah u − v walk yang tidak
mengulang sebarang edge.

Contoh u − v trail dalam graf G pada Gambar 2.1 adalah v2 − v1 trail :


{v2 , v2 v4 , v4 , v4 v3 , v3 , v3 v2 , v2 , v2 v1 , v1 }.

4
Definisi 2.1.6. Suatu u − v path dalam graf G adalah u − v trail yang tidak
mengulang sebarang vertex.

Contoh u − v path dalam graf G pada Gambar 2.1 adalah v2 − v4 path :


{v2 , v2 v1 , v1 , v1 v3 , v3 , v3 v4 , v4 }.

Definisi 2.1.7. Circuit dalam graf G adalah u-v trail yang vertex awal dan vertex
akhirnya sama dan memuat sekurang-kurangnya tiga edge.

Contoh circuit dalam graf G pada Gambar 2.1 adalah v2 − v2 circuit :


{v2 , v2 v1 , v1 , v1 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v2 , v2 }.

Definisi 2.1.8. Cycle dalam graf G adalah circuit yang tidak mengulang vertex
kecuali vertex awal dan vertex akhir.

Contoh cycle dalam graf G pada Gambar 2.1 adalah v2 −v2 cycle : {v2 , v2 v1 ,
v1 , v1 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v2 , v2 }.

Definisi 2.1.9. Degree dari vertex v pada graf G yang dinotasikan dengan dG (v),
merupakan banyaknya edge dari G yang incident dengan v.

Berdasarkan Munir [4], untuk sebarang edge e = (u, v), edge e dikatakan
incident atau bersisian dengan vertex u dan vertex v. Contohnya graf G pada
Gambar 2.1, edge v2 v3 incident dengan vertex v2 dan vertex v3 .
Degree dari setiap vertex pada graf G pada Gambar 2.1 dapat dituliskan
sebagai dG (v1 ) = 2, dG (v2 ) = 3, dG (v3 ) = 3, dG (v4 ) = 2.

Definisi 2.1.10. Eulerian circuit dari graf G adalah circuit yang memuat semua
vertex dan edge dari G. Suatu graf yang memuat eulerian circuit merupakan graf
eulerian.

Suatu graf G merupakan graf eulerian jika memenuhi syarat:

1. Graf G merupakan graf connected.

2. Semua vertex dalam G harus mempunyai degree genap.

3. Memuat semua vertex dan edge dari G.

5
Contoh eulerian circuit dalam graf G3 pada Gambar 2.4 adalah v1 − v1
eulerian circuit: {v1 , v1 v2 , v2 , v2 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v5 , v5 , v5 v6 , v6 , v6 v7 , v7 , v7 v2 , v2 ,
v2 v4 , v4 , v4 v7 , v7 , v7 v8 , v8 , v8 v6 , v6 , v6 v9 , v9 , v9 v8 , v8 , v8 v11 , v11 , v11 v9 , v9 , v9 v10 , v10 ,
v10 v11 , v11 , v11 v1 , v1 }.

Gambar 2.4. Graf G3

Definisi 2.1.11. Hamiltonian cycle dari graf G adalah cycle yang memuat semua
vertex dari G.

Contoh hamiltonian cycle dalam graf G4 pada Gambar 2.5 adalah v1 − v1


hamiltonian cycle: {v1 , v1 v2 , v2 , v2 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v5 , v5 , v5 v6 , v 6 , v6 v1 , v1 }.

Gambar 2.5. Graf G4

Berdasarkan Munir [4], diberikan definisi graf connected, graf disconnected,


dan graf lengkap.

Definisi 2.1.12. Graf tak berarah G disebut graf connected jika untuk setiap
pasang vertex u dan vertex v di dalam himpunan V terdapat path dari u ke v.
Jika tidak, maka G disebut graf disconnected.

Graf G pada Gambar 2.1, graf G1 pada Gambar 2.2, graf G2 pada Gambar
2.3, graf G3 pada Gambar 2.4, dan graf G4 pada Gambar 2.5 merupakan graf

6
connected. Sedangkan, graf G5 pada Gambar 2.6 di bawah ini merupakan graf
disconnected.

Gambar 2.6. Graf G5

Definisi 2.1.13. Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap vertex-nya mem-
punyai edge ke semua vertex lainnya. Graf lengkap dengan n buah vertex dinotasi-
kan dengan Kn . Setiap vertex pada Kn mempunyai degree n-1.

Graf K5 pada Gambar 2.7 di bawah ini merupakan graf lengkap.

Gambar 2.7. Graf lengkap K5

Berdasarkan Chartrand dan Zhang [2], diberikan definisi graf k − partit.

Definisi 2.1.14. Suatu graf G merupakan graf k-partit jika V(G) dapat dipartisi
menjadi k-subhimpunan V1 , V2 , V3 , ..., Vk sedemikian sehingga jika uv merupakan
suatu edge dari G, maka u dan v termasuk dalam subhimpunan yang berbeda
(partite sets). Jika V(G) dapat dipartisi menjadi dua himpunan V1 dan V2 dengan
setiap edge pada G incident dengan satu vertex di V1 dan satu vertex di V2 , maka
graf G tersebut merupakan graf bipartite.

7
Graf G6 pada Gambar 2.8 di bawah ini merupakan graf bipartite.

Gambar 2.8. Graf bipartite G6

Definisi 2.1.15. Graf bipartite lengkap dengan m + n vertex dinotasikan dengan


Km,n yang mempunyai himpunan disjoint V1 dengan m vertex dan V2 dengan n
vertex dan setiap vertex di V1 dikawankan dengan setiap vertex di V2 .

Suatu graf bipartite disebut sebagai bipartite lengkap jika setiap vertex di
V1 adjacent dengan semua vertex di V2 .
Contoh graf bipartite lengkap ditunjukkan pada Gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9. Graf bipartite lengkap K3,3

Definisi 2.1.16. Union dari graf G1 dan G2 yang dinotasikan dengan G1 ∪ G2


adalah graf dengan V(G1 ∪ G2 ) = V(G1 ) ∪ V(G2 ) dan E(G1 ∪ G2 ) = E(G1 ) ∪
E(G2 ).

Contoh union ditunjukkan pada Gambar 2.10, terlihat bahwa semua vertex
di G1 ∪G2 adalah union dari vertex graf G1 dan G2 , begitu juga dengan edge-nya.

Definisi 2.1.17. Graf G adalah reguler ber-degree r jika untuk setiap vertex v
pada G, dG (v)= r, sehingga graf G disebut juga r-reguler.

Pada Gambar 2.11 menunjukkan bahwa dD (v1 ) = dD (v2 ) = dD (v3 ) =


dD (v4 ) = dD (v5 ) = 4. Oleh Karena itu, graf D merupakan graf 4-reguler.

8
Gambar 2.10. Union graf G1 dan G2

Gambar 2.11. Graf D yaitu graf 4-reguler

Definisi 2.1.18. Matching dalam graf G dinotasikan dengan M adalah 1-reguler


subgraf dari G, dimana subgraf diambil dari himpunan pasangan edge yang tidak
adjacent, dan setiap vertex mempunyai paling banyak satu degree.

Contoh matching ditunjukkan pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12. Matching M1 pada graf H

9
Definisi 2.1.19. Jika M adalah matching pada graf G dengan setiap vertex di G
incident dengan suatu edge pada M, maka M disebut perfect matching pada G.

Gambar 2.13. Graf perfect matching M2 pada graf H

Pada Gambar 2.13 di atas menunjukkan bahwa M2 merupakan perfect matching


dari graf H karena semua vertex di graf H incident dengan suatu edge di M .

Definisi 2.1.20. Jika U adalah himpunan tak kosong vertex-vertex dari graf G
dan misal persekitaran N(U) menunjukkan semua vertex dari G yang adjacent
dengan sekurang-kurangnya satu anggota U, maka himpunan U tersebut disebut
non-deficient jika |N(U)| ≥ S untuk setiap subhimpunan tak kosong S dari U.

Gambar 2.14. Graf I dengan himpunan non-def icient

Gambar 2.14 adalah contoh himpunan non-deficient dengan U = {v1 , v3 }


dengan S = {v3 } dan N(S) = {v1 , v2 , v4 }.
Diberikan definisi poligon menurut Diestel [3].

Definisi 2.1.21. Poligon didefinisikan sebagai objek geometri yang memuat jumlah
edge yang sama, yaitu urutan himpunan vertex secara cycle pada suatu bidang
dengan tidak ada tiga vertex collinear berturut-turut bersama dengan edge yang

10
menghubungkan pasangan vertex. Poligon dengan n−vertex dan n−edge disebut
n−gon.

Gambar 2.15. Graf A 12-gon

Pada Gambar 2.15 merupakan contoh poligon dengan 12-vertex dan 12-
edge.
Selanjutnya, akan diberikan definisi faktor, faktorisasi, r-faktor, dan f actorable
menurut Chartrand dan Lesniak [1].

Definisi 2.1.22. Jika G1 ,G2 ,. . .,Gn merupakan pasangan spanning subgraf dari
n
S
G sedemkian hingga E(Gi ) = E(G), maka G dikatakan factorable atau factored
i=1
(difaktorkan) menjadi subgraf-subgraf atau faktor dari G1 ,G2 ,. . .,Gn dan ditulis
L L L
G = G1 G2 ... Gn . Ekspresi gabungan tersebut disebut faktorisasi dari
G dalam faktor G1 ,G2 ,. . .,Gn .

Definisi 2.1.23. Suatu r−reguler faktor dari graf G dikatakan r−faktor dari G.
Graf G mempunyai 1−faktor jika dan hanya jika memuat perfect matching.

Definisi 2.1.24. Graf G dikatakan r−factorable jika terdapat suatu faktorisasi


dari graf G menjadi r−faktor.

2.2 Teorema

Akan diberikan teorema tentang faktorisasi pada graf reguler. Teorema


2.2.1, Teorema 2.2.2, dan Teorema 2.2.4 diambil dari Chartrand dan Lesniak [1]
serta Teorema 2.2.3 diambil dari Diestel [3].

11
Teorema 2.2.1. Setiap graf reguler bipartite dengan degree r ≥ 1 adalah
1−factorable.

Bukti. Akan dibuktikan menggunakan induksi matematika pada r, terbukti benar


untuk r = 1. Asumsikan benar untuk setiap graf reguler bipartite dengan degree
r − 1, r ≥ 2. Akan dibuktikan benar untuk graf reguler bipartite dengan degree
r. Misalkan G adalah graf bipartite dengan V1 dan V2 adalah himpunan partisi
dari G.
Akan ditunjukkan V1 adalah non-deficient. Misal S adalah subhimpunan
tak kosong dari V1 . Jumlah edge dari G yang incident dengan vertex dari S
adalah r|S| dan edge-edge tersebut juga incident dengan vertex N(S). Karena
G adalah r-reguler, maka jumlah edge-edge yang bergabung dengan S dan N(S)
tidak dapat melebihi r|N(S)|, sehingga r|N(S)| ≥ r|S|.
Maka V1 adalah non-deficient, sehingga V1 dapat dipasangkan dengan
subhimpunan V2 . Karena G adalah reguler dengan degree positif | V1 |=| V2 |, ma-
ka G mempunyai 1-faktor yang dinotasikan dengan F . Penghapusan edge pada F
dari G menghasilkan graf bipartite G′ reguler dengan degree r−1. Dengan hipote-
sis induktif, G′ adalah 1-factorable yang mengakibatkan G juga 1-factorable.

Teorema 2.2.2. Graf Lengkap K2n adalah 1−factorable.

Bukti. Misal diberikan graf K2n maka untuk n = 1, terbukti bahwa K2n adalah
1-factorable. Diasumsikan bahwa n ≥ 2, misal V(G)={v0 , v1 , . . . , v2n−1 } dan di-
susun vertex {v1 , v2 , . . . , v2n−1 } secara melingkar, letakkan v0 di pusatnya. Se-
lanjutnya hubungkan dua vertex dengan garis lurus, sehingga menghasilkan graf
K2n .
Untuk i=1, 2, . . ., 2n−1 mendefinisikan 1-factor yang memuat edge v0 vi dan
L L L
edge yang tegak lurus dengan edge v0 vi . Kemudian K2n =F1 F2 . . . F2n−1 .
Jadi terbukti K2n adalah 1-factorable.

Teorema 2.2.3. Setiap graf reguler dengan degree genap adalah 2−factorable.

Bukti. Misal G adalah graf 2k-reguler (k ≥ 1) dan connected. Diketahui bahwa


sebuah graf connected disebut Eulerian jika dan hanya jika setiap vertex -nya

12
memiliki degree genap. Maka dari itu graf G dapat dibentuk suatu Eulerian
circuit.
Misal C = v0 , e0 , . . . , el−1 , vl , dengan vl = v0 . Diubah setiap vertex v dengan

pasangan (v − , v + ) dan setiap edge ei = vi vi+1 dengan edge vi+ vi+1 . Hasil graf
bipartite G′ yang diperoleh adalah k-reguler, sehingga dengan Teorema 2.2.1 me-
nunjukkan bahwa graf tersebut memiliki 1-faktor. Gabungkan setiap pasangan
vertex (v − , v + ) menjadi single vertex, hal ini mengubah 1-faktor dari G′ men-
jadi 2-faktor dari G. Sehingga graf G reguler dengan degree genap adalah 2-
factorable.

Teorema 2.2.4. Untuk setiap bilangan positif n, graf lengkap K2n+1 dapat di-
faktorkan ke dalam n Hamiltonian cycle.

Bukti. Untuk n = 1, bukti tampak dengan jelas. Asumsikan n ≥ 2. Misal


V(K2n+1 ) = {v0 , v1 , . . . , v2n }. Urutkan vertex-vertex v1 , v2 , . . . , v2n pada suatu
reguler 2n-gon dan letakkan v0 pada posisi yang mudah. Hubungkan setiap vertex
dengan sebuah garis lurus, sehingga menghasilkan himpunan edge, F1 yang me-
muat edge v0 v1 ,v0 vn+1 , semua edge paralel ke v1 v2 , dan semua edge paralel ke
v2n v2 . Secara umum, untuk i = 1,2,. . .,n didefinisikan edge dari faktor Fi yang
memuat v0 vi , v0 vn+i , semua edge paralel ke vi vi+1 , dan semua edge paralel ke
L L L
vi−1 vi+1 . Maka K2n−1 = F1 F2 . . . Fn dengan Fi adalah Hamiltonian cycle
v0 , vi , vi+1 , vi−1 , vi+2 , vi−2 , . . . , vn+i−1 , vn+i+1 , vn+i , v0 .

13
BAB III

PEMBAHASAN
Penerapan 3.1 Diberikan graf reguler bipartite dengan degree r = 4. Tunjukkan
graf tersebut 1-factorable.
Penyelesaian.
Graf reguler bipartite dengan degree r = 4 adalah graf K4,4 yang mempunyai
faktor Gn dengan n = 1, 2, 3, 4 seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Faktor G1 , G2 , G3 , dan G4 dari K4,4


L L L
Pada Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa K4,4 = G1 G2 G3 G4 masing-
masing bentuk Gn merupakan 1-faktor. Graf K4,4 dapat dibentuk dengan meng-
gabungkan faktor-faktor tersebut, seperti pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Graf lengkap K4,4


Berdasarkan Teorema 2.2.1, graf reguler bipartite G dengan degree r ≥ 1
adalah 1-factorable. Jadi, graf K4,4 adalah 1-factorable karena merupakan graf

14
reguler bipartite dengan degree r = 4.
Penerapan 3.2 Buktikan bahwa graf lengkap K6 merupakan 1-factorable.
Penyelesaian.

Gambar 3.3. Graf G

Pada gambar 3.3 menunjukkan graf lengkap K6 yang mempunyai E(G) =


{v1 v2 , v1 v3 , v1 v4 , v1 v5 , v1 v6 , v2 v3 , v2 v4 , v2 v5 , v2 v6 , v3 v4 , v3 v5 , v3 v6 , v4 v5 , v4 v6 , v5 v6 } =
15. Karena jumlah edge graf lengkap K6 ganjil yaitu 15 edge dan untuk mem-
peroleh edge-edge yang disjoint maka edge-edge graf lengkap K6 tersebut dapat
dipartisi tiga-tiga sehingga didapat koleksi dan partisinya yaitu
Graf H1 , diambil edge v1 v2 , v3 v5 , v4 v6 . Jadi, diperoleh H1 = ⟨E1 ⟩ = {v1 v2 ,
v3 v5 , v4 v6 } seperti pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. graf H1

Graf H2 , diambil edge v1 v3 , v2 v4 , v5 v6 . Jadi, diperoleh H2 = ⟨E2 ⟩ = {v1 v3 ,


v2 v4 , v5 v6 } seperti pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Graf H2

15
Graf H3 , diambil edge v1 v4 , v2 v5 , v3 v6 . Jadi, diperoleh H3 = ⟨E3 ⟩ = {v1 v4 ,
v2 v5 , v3 v6 } seperti pada Gambar 3.6

Gambar 3.6. Graf H3

Graf H4 , diambil edge v1 v5 , v2 v6 , v3 v4 . Jadi, diperoleh H4 = ⟨E4 ⟩ = {v1 v5 ,


v2 v6 , v3 v4 } seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Graf H4

Graf H5 , diambil edge v1 v6 , v2 v3 , v4 v5 . Jadi, diperoleh H5 = ⟨E5 ⟩ = {v1 v6 ,


v2 v3 , v4 v5 } seperti pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Graf H5

Dari gambar di atas didapat 5 partisi edge dengan masing-masing partisi ter-
L L L L
diri dari 3 edge, jika G = H1 H2 H3 H4 H5 , maka G adalah dekomposi-
si. Dikarenakan dalam setiap partisi H1 = ⟨E1 ⟩ = {v1 v2 , v3 v5 , v4 v6 }, H2 = ⟨E2 ⟩ =
{v1 v3 , v2 v4 , v5 v6 }, H3 = ⟨E3 ⟩ = {v1 v4 , v2 v5 , v3 v6 }, H4 = ⟨E4 ⟩ = {v1 v5 , v2 v6 , v3 v4 },
dan H5 = ⟨E5 ⟩ = {v1 v6 , v2 v3 , v4 v5 } merupakan spanning subgraf dari graf lengkap
K6 yang setiap edge-nya adalah disjoint maka partisi tersebut dapat dikatakan

16
sebagai 1-faktor. Jadi terbukti bahwa graf lengkap K6 merupakan 1-factorable.
Penerapan 3.3 Diberikan graf reguler yang mempunyai degree r = 3 seperti
Gambar 3.9, tunjukkan faktor-faktor dari graf tersebut.

Gambar 3.9. Graf lengkap K4,4


Penyelesaian.
Dilihat bahwa graf K3,3 berorder 6 memiliki 6 vertex yaitu v1 , v2 , v3 , v4 , v5 ,
v5 , dan v6 . Akan ditunjukkan faktor-faktor dari graf tersebut.
1. Faktor pertama
Gambar 3.10 merupakan faktor pertama dari graf K3,3 . Gambar tersebut
memperlihatkan bahwa vertex v1 terhubung langsung dengan vertex v2 ,
vertex v3 terhubung langsung dengan vertex v6 , dan vertex v4 terhubung
langsung dengan vertex v5 , di mana vertex v1 dan v3 , v1 dan v4 , v1 dan v5 ,
v1 dan v6 , v2 dan v3 , v2 dan v4 , v2 dan v5 , v2 dan v6 , v3 dan v4 , v3 dan v5 ,
v4 dan v6 , v5 dan v6 saling disjoint.

Gambar 3.10. Graf G1

2. Faktor kedua
Gambar 3.11 merupakan faktor kedua dari graf K3,3 . Gambar tersebut
memperlihatkan bahwa vertex v1 terhubung langsung dengan vertex v4 ,
vertex v2 terhubung langsung dengan vertex v3 , dan vertex v5 terhubung
langsung dengan vertex v6 , di mana vertex v1 dan v2 , v1 dan v3 , v1 dan v5 ,

17
v1 dan v6 , v2 dan v4 , v2 dan v5 , v2 dan v6 , v3 dan v4 , v3 dan v5 , v3 dan v6 ,
v4 dan v5 , v4 dan v6 saling disjoint.

Gambar 3.11. Graf G2

3. Faktor ketiga
Gambar 3.12 merupakan faktor ketiga dari graf K3,3 . Gambar tersebut
memperlihatkan bahwa vertex v1 terhubung langsung dengan vertex v6 ,
vertex v2 terhubung langsung dengan vertex v5 , dan vertex v3 terhubung
langsung dengan vertex v4 , di mana vertex v1 dan v2 , v1 dan v3 , v1 dan v4 ,
v1 dan v5 , v2 dan v3 , v2 dan v4 , v2 dan v6 , v3 dan v5 , v3 dan v6 , v4 dan v5 ,
v4 dan v6 saling disjoint.

Gambar 3.12. Graf G3

Dapat disimpulkan bahwa Gambar 3.10, Gambar 3.11, dan Gambar 3.12 adalah
faktor-faktor dari graf K3,3 yang merupakan graf reguler dengan degree r = 3,
sehingga graf K3,3 mempunyai tiga faktor yaitu G1 , G2 , dan G3 . Sedemikian
L L
sehingga K3,3 = G1 G2 G3 .

18
BAB IV

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai beri-
kut.

1. Jika G1 ,G2 ,. . .,Gn merupakan pasangan spanning subgraf dari G sedemikian


Sn
sehingga E(Gi ) = E(G), maka G dikatakan f actorable atau f actored
i=1
(difaktorkan) menjadi subgraf-subgraf atau faktor dari G1 ,G2 ,. . .,Gn dan
L L L
ditulis G =G1 G2 ... Gn . Ekspresi gabungan tersebut disebut
faktorisasi dari G dalam faktor G1 ,G2 ,. . .,Gn .

2. Faktorisasi pada graf reguler dan graf lengkap dapat ditentukan dengan
dibagi menjadi 4 cara, yaitu

(a) setiap graf reguler bipartite dengan degree r ≥ 1 adalah 1-faktor,

(b) graf lengkap K2n , dengan n bilangan bulat positif adalah 1-f actorable,

(c) setiap graf reguler dengan degree genap memiliki 2-f actorable, dan

(d) untuk setiap bilangan bulat positif n, graf lengkap K2n+1 dapat di-
faktorkan menjadi n-Hamiltonian cycle.

3. Penerapan faktorisasi graf reguler dan graf lengkap terdapat pada penerapan
3.1, 3.2, dan 3.3.

19
DAFTAR RUJUKAN

[1] Chartrand, G. and L. Lesniak, Graphs and Digraphs, 2nd ed., Wadsworth Inc.,
California, 1979.

[2] Chartrand, G. and P. Zhang, A First Course In Graph Theory, Western


Michigan University, Dover Publications Inc., New York, 2012.

[3] Diestel, R., Graph Theory, Springer-Verlag, New York, 1997.

[4] Munir, R., Matematika Diskrit, Edisi 3, Informatika, Bandung, 2005.

20
JOB DESCRIPTION

Nama Job Description


Hafizhah landasan teori, penyusunan power point, dan proof
reader
Imam Suyuti pendahuluan, penerapan, penyusunan makalah,
dan proof reader
Izmah Ashfayel Hikmah landasan teori, dan proof reader
Khairina Altaf Salsabila penerapan, kesimpulan, dan proof reader
Lutfia Kartika Sari penerapan, dan proof reader

21

Anda mungkin juga menyukai