Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT

FAKTORISASI GRAF REGULER DAN GRAF LENGKAP

Anggota Kelompok 2

1. Agista Ayuningtyas (M0119003)


2. Aldian Wimar Putra (M0119006)
3. Aulia Salsabila Haning P (M0119015)
4. Fadilla Wahyu Fauzia (M0119029)
5. Ghazi Taqiyya Al Anshari (M0119035)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2022

i
Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, matematika memiliki peran yang sangat


penting. Matematika dapat membantu manusia untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan. Menurut Marzuki et al [5] matematika merupakan penelaahan
tentang bilangan-bilangan, bentuk-bentuk dan lambang-lambang. Matematika
dibagi menjadi tiga cabang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Saat ini, tek-
nologi sudah berkembang dengan pesat. Matematika di bidang teori bilangan,
aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit memiliki peran dalam
perkembangan teknologi.
Salah satu cabang matematika yang membahas segala sesuatu yang bersi-
fat diskrit adalah matematika diskrit. Matematika diskrit juga terbagi menjadi
beberapa cabang, salah satunya adalah teori graf. Teori graf adalah cabang
ilmu matematika yang menggambarkan sebuah masalah kehidupan nyata ke da-
lam bentuk diagram sehingga memudahkan dalam pemahaman. Graf adalah
himpunan tak kosong yang terdiri atas himpunan titik-titik yang beraturan dan
himpunan sisi yang menghubungkan titik-titik. Ada berbagai macam jenis graf
yaitu graf sederhana, graf ganda, graf semu, graf regular, graf lengkap, dan lain-
lain.
Faktorisasi graf adalah penjumlahan sisi dari faktor-faktor graf. Faktorisasi
graf dapat diimplementasikan pada sembarang graf. Faktorisasi graf merupakan
salah satu topik bahasan yang menarik karena dapat diaplikasikan di dalam ber-
bagai bidang seperti pada jaringan. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai
faktorisasi graf regular dan graf lengkap.

1
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diperoleh rumusan masalah, yaitu

1. apa pengertian faktorisasi graf,

2. bagaimana menentukan faktorisasi pada graf reguler dan graf lengkap, dan

3. bagaimana penerapan dari faktorisasi graf reguler dan graf lengkap.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, diperoleh tujuan dari penulisan ini, yaitu

1. mengetahui pengertian faktorisasi graf,

2. mampu menentukan faktorisasi pada graf reguler dan graf lengkap, dan

3. mampu menerapkan faktorisasi graf reguler dan graf lengkap.

2
Bab II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Dasar

Berikut definisi dasar graf dan subgraf oleh Chartrand [1] dan spanning
subgraf oleh Chartrand dan Lesniak [2].

Definisi 2.1.1. Graf G adalah kumpulan vertex yang berpasangan antara vertex
dengan vertex lainnya yang dihubungkan dengan sebuah edge. Himpunan vertex
dan himpunan edge dalam graf G dinotasikan dengan V (G) dan E(G).

Setiap graf harus memuat minimal satu vertex dan dimungkinkan tidak
memiliki edge. Graf kosong atau null graph adalah graf dengan himpunan edge
kosong.
Diberikan contoh dari graf G pada Gambar 2.1 himpunan vertex pada graf
G adalah v(G) = {v1 , v2 , v3 , v4 , v5 } dan himpunan edge E(G) = {v1 v2 , v1 v3 , v1 v5 ,
v2 v3 , v2 v4 , v3 v4 , v3 v5 , v4 v5 }.

Gambar 2.1. Graf G

3
Definisi 2.1.2. Andaikan G adalah graf. Graf H adalah subgraf dari G jika V(H)
⊆ V (G) dan E(H) ⊆ E(G).

Graf H pada Gambar 2.2 memuat V (H) = {v1 , v2 , v3 , v5 } dan E(H) =


{v1 v2 , v1 v3 , v1 v5 , v2 v3 , v3 v5 }. Karena V (H) ⊆ V (G) dan E(H) ⊆ E(G) maka graf
H merupakan subgraf dari G.

Gambar 2.2. Graf H

Definisi 2.1.3. H disebut spanning subgraf dari G apabila subgraf H dari graf G
memuat vertex yang sama pada G.

Graf I pada Gambar 2.3 memuat semua vertex dari graf G pada Gambar
2.1, sehingga graf I merupakan spanning subgraf dari G.

Gambar 2.3. Graf I

Definisi 2.1.4. Suatu u-v walk dari graf G adalah barisan bergantian antara
vertex dan edge yang dimulai dari vertex u dan berakhir di vertex v.

4
Definisi 2.1.5. Suatu u-v trail adalah u-v walk yang tidak mengulang sembarang
edge.

Definisi 2.1.6. Suatu graf u-v path adalah u-v trail yang tidak mengulang sem-
barang vertex.

Definisi 2.1.7. Circuit adalah suatu u-v trail dengan u=v dan paling sedikit
terdiri dari tiga vertex.

Definisi 2.1.8. Cycle adalah circuit yang tidak mengulang sembarang vertex ke-
cuali vertex pertama dan terakhir.

Contoh u − v walk, u − v trail, u − v path, circuit, dan cycle pada Gambar


2.1 adalah sebagai berikut.

1. v4 − v2 walk : v4 , v4 v5 , v5 , v5 v1 , v1 , v1 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v5 , v5 , v5 v3 , v3 , v3 v2 , v2

2. v2 − v1 trail : v2 , v2 v3 , v3 , v3 v5 , v5 , v5 v4 , v4 , v4 v3 , v3 , v3 v1 , v1

3. v1 − v3 path : v1 , v1 v2 , v2 , v2 v4 , v4 , v4 v3 , v3

4. Circuit : v3 , v3 v5 , v5 , v5 v4 , v4 , v4 v2 , v2 , v2 v3 , v3

5. Cycle : v1 , v1 v2 , v2 , v2 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v5 , v5 , v5 v1 , v1

Chartrand dan Lesniak [2] juga mendefisinikan hamiltonian cycle, eulerian


cycle, dan degree sebagai berikut.

Definisi 2.1.9. Hamiltonian cycle adalah cycle dari graf G yang memuat semua
vertex dalam G.

Contoh Hamiltonian cycle dari graf G pada Gambar 2.1 adalah v3 , v3 v5 , v5 ,


v5 v1 , v1 , v1 v2 , v2 , v2 v4 , v4 , v4 v3 , v3 .

Definisi 2.1.10. Eulerian circuit dari graf G adalah circuit yang memuat semua
edge pada G. Suatu graf yang memiliki Eulerian circuit disebut eulerian graf.

Suatu graf G merupakan graf Eulerian jika memenuhi syarat :

5
1. Graf G merupakan graf connected,

2. Semua vertex dalam graf G harus ber-degree genap, dan

3. Memuat semua vertex dan edge dalam graf G.

Eulerian circuit dari graf Eulerian pada Gambar 2.4 adalah v1 , v1 v4 , v4 , v4 v2 ,


v2 , v2 v5 , v5 , v5 v7 , v7 , v7 v4 , v4 , v4 v6 , v6 , v6 v3 , v3 , v3 v1 , v1 .

Gambar 2.4. Graf Eulerian

Definisi 2.1.11. Degree dari vertex v pada graf G merupakan jumlah edge pada
graf G yang incident dengan vertex v. Degree dari vertex v dinotasikan dengan
dG (v).

Berdasarkan Gambar 2.4 dapat dilihat bahwa degree dari masing-masing


vertex yaitu dG (v1 ) = dG (v2 ) = dG (v3 ) = dG (v5 ) = dG (v6 ) = dG (v7 ) = 2 dan
dG (v4 ) = 4.
Diberikan definisi dari graf connected dan graf disconnected oleh Rosen [6]
dan graf lengkap oleh Kusmayadi [4].

Definisi 2.1.12. Graf tidak berarah disebut connected jika terdapat path yang
menghubungkan setiap pasangan vertex yang berbeda dari suatu graf, sedangkan
graf yang tidak berarah yang tidak connected disebut disconnected.

Dapat dilihat pada Gambar 2.1 merupakan contoh dari graf connected se-
dangkan Gambar 2.5 merupakan contoh dari graf disconnected.

6
Gambar 2.5. Graf disconnected

Definisi 2.1.13. Kn adalah graf lengkap dengan n vertex dimana setiap vertex
dihubungkan dengan vertex yang lain oleh sebuah edge (tidak ada loop dan multiple
edges).

Berikut contoh dari graf lengkap yang terlihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6. Graf lengkap K6

Diberikan definisi graf s-partite dan graf bipartite lengkap yang diambil dari
Chartrand [1].

Definisi 2.1.14. Untuk s ≥ 2, graf G disebut sebagai graf s-partite jika V (G)
dapat dipartisi ke s-subhimpunan tak kosong V1 , V2 , ..., Vs sedemikian hingga tidak
ada edge dari graf G yang menghubungkan vertex di dalam himpunan yang sama.
Himpunan V1 , V2 , ..., Vs disebut himpunan partisi dari G. Untuk s = 2 disebut
graf bipartite.

7
Ditunjukkan pada Gambar 2.7 contoh dari graf bipartite. Graf tersebut
dapat dipartisi menjadi 2-subhimpunan yaitu V1 dan V2 .

Gambar 2.7. Graf bipartite

Definisi 2.1.15. Graf bipartite lengkap dengan m + n vertex dinotasikan dengan


Km,n yang mempunyai himpunan disjoint V1 dengan m vertex dan V2 dengan n
vertex dan setiap vertex di V1 dikawankan dengan setiap vertex di V2 .

Graf G merupakan graf complete bipartite jika setiap vertex dalam V1 adjecent
dengan vertex di V2 . Pada Gambar 2.8 dapat dilihat contoh dari graf bipartite
lengkap.

Gambar 2.8. Graf bipartite lengkap K3,3

8
Definisi 2.1.16. Union dari graf G1 dan G2 yang dinotasikan dengan G1 ∪ G2
adalah graf dengan V (G1 ∪ G2 ) = V (G1 ) ∪ V (G2 ) dan E(G1 ∪ G2 ) = E(G1 ) ∪
E(G2 ).

Ditunjukkan pada Gambar 2.9 yang merupakan contoh dari union.

Gambar 2.9. Union graf Q1 dan Q2

Definisi 2.1.17. Graf G adalah reguler ber-degree r jika untuk setiap vertex v
pada G, dG (v) = r, sehingga graf G disebut juga r-reguler.

Ditunjukkan pada Gambar 2.10 bahwa dP (v1 ) = dP (v2 ) = dP (v3 ) = dP (v4 ) =


dP (v5 ) = dP (v6 ) = 3. Sehingga, graf P merupakan graf 3-reguler.

Gambar 2.10. Graf P

Definisi 2.1.18. Matching dalam graf G dinotasikan dengan M adalah 1-reguler


subgraf dari G, dimana subgraf diambil dari himpunan pasangan edge yang tidak
adjacent, dan setiap vertex mempunyai paling banyak satu degree.

9
Gambar 2.11. Graf matching M1 pada graf G

Definisi 2.1.19. Jika M adalah matching pada graf G dengan setiap vertex di G
incident dengan suatu edge pada M, maka M disebut perfect matching pada G.

Gambar 2.12. Graf perfect matching M2 pada graf G

Definisi 2.1.20. Jika U adalah himpunan tak kosong vertex-vertex dari graf G
dan misal persekitaran N (U ) menunjukkan semua vertex dari G yang adjacent
dengan sekurang-kurangnya satu anggota U, maka himpunan U tersebut disebut
non-deficient jika |N (U )| ≥ S untuk setiap subhimpunan tak kosong S dari U.

Gambar 2.13. Graf R dengan himpunan non-confidient

Himpunan non-deficient dengan U = {v3 , v4 } dengan S = {v4 } dan N (S) =


{v2 , v3 , v5 }.
Berikut diberikan definisi poligon menurut Diestel [3]

10
Definisi 2.1.21. Poligon didefinisikan sebagai objek geometri yang memuat jum-
lah edge yang sama, yaitu urutan himpunan vertex secara cycle pada suatu bidang
dengan tidak ada tiga vertex collinear berturut-turut bersama dengan edge yang
menghubungkan pasangan vertex. Poligon dengan n-vertex dan n-edge disebut
n-gon.

Gambar 2.14. Graf T 12 − gon

Berikut diberikan definisi faktor, faktorisasi, r-faktor, dan factorable menu-


rut Chartrand dan Lesniak [2].

Definisi 2.1.22. Suatu faktor (dimungkinkan suatu faktor tidak memuat edge)
dari graf G adalah spanning subgraf dari G.

Definisi 2.1.23. Jika G1 , G2 , ..., Gn merupakan pasangan spanning subgraf dari


G sedemikian hingga ni=1 E(Gi ) = E(G), maka G dikatakan factorable atau
S

factored (difaktorkan) menjadi subgraf-subgraf atau faktor dari G1 , G2 , ..., Gn dan


L L L
ditulis G = G1 G2 ... Gn . Ekspresi gabungan tersebut disebut faktorisasi
dari G dalam faktor G1 , G2 , ..., Gn .

Definisi 2.1.24. Suatu r-reguler faktor dari graf G dikatakan r-faktor dari G.
Graf G mempunyai 1-faktor jika dan hanya jika memuat perfect matching.

Definisi 2.1.25. Graf G dikatakan r-factorable jika terdapat suatu faktorisasi


dari graf G menjadi r-faktor.

11
2.2 Teorema

Akan diberikan teorema mengenai faktorisasi pada graf reguler. Teorema


2.2.1, Teorema 2.2.2, dan Teorema 2.2.4 diambil dari Chartrand dan Lesniak [2]
serta Teorema 2.2.3 yang diambil dari Diestel [3].
Teorema 2.2.1. Setiap graf reguler bipartite dengan degree r ≥ 1 adalah 1-
factorable.
Bukti. Akan dibuktikan menggunakan induksi matematika pada r. Terbukti be-
nar untuk r = 1. Asumsikan benar untuk setiap graf reguler bipartite dengan
degree r − 1, r ≥ 2. Akan dibuktikan benar untuk graf reguler bipartite dengan
degree r. Misalkan G adalah graf bipartite dengan V1 dan V2 adalah himpunan
partisi dari G.
Akan ditunjukkan V1 adalah non-deficient. Misal S adalah subhimpunan
tak kosong dari V1 . Jumlah edge dari G yang incident dengan vertex dari S
adalah r|S| dan edge-edge tersebut juga incident dengan vertex N (S). Karena
G adalah r-reguler, maka jumlah edge-edge yang bergabung dengan S dan N (S)
tidak dapat melebihi r|N (S)|, sehingga r|N (S)| ≥ r|S|.
Maka, V1 merupakan non-deficient, sehingga V1 dapat dipasangkan dengan
subhimpunan V2 . Karena G adalah reguler dengan degree positif |V1 | = |V2 |, ma-
ka G mempunyai 1-faktor yang dinotasikan dengan F . Penghapusan edge pada
F dari G′ menghasilkan graf bipartite G′ reguler dengan degree r − 1. Dengan hi-
potesis induktif, G′ adalah 1-factorable yang mengakibatkan G′ juga 1-factorable.
Teorema 2.2.2. Graf lengkap K2n adalah 1-factorable.
Bukti. Misal diberikan graf K2n maka untuk n = 1, terbukti bahwa K2n adalah
1-factorable. Diasumsikan bahwa n ≥ 2, misal V (G) = v0 , v1 , ..., v2n−1 dan disu-
sun vertex v1 , v2 , ..., v2n−1 secara melingkar, letakkan v0 di pusatnya. Selanjutnya
hubungkan dua vertex dengan garis lurus, sehingga menghasilkan graf K2n .
Untuk i = 1, 2, ..., 2n − 1 mendefinisikan 1-factor yang memuat edge v0 vi
L L L
dan edge yang tegak lurus dengan edge v0 vi . Kemudian K2n = F1 F2 ...
F2n−1 . Jadi terbukti K2n adalah 1-factorable.

12
Teorema 2.2.3. Setiap graf reguler dengan degree genap adalah 2-factorable
Bukti. Misal G adalah graf 2k-reguler (k ≥ 1) dan connected. Diketahui bahwa
sebuah graf connected disebut Eulerian jika dan hanya jika setiap vertex -nya me-
miliki degree genap. Maka dari itu graf G dapat dibentuk suatu Eulerian circuit.
Misal C = v0 , e0 , ..., et−1 , vt dengan v1 = v0 . Diubah setiap vertex v dengan
+ +
pasangan (v − , v + ) dan setiap edge ei = vi vi+1 dengan edge v i v i+1 . Hasil graf
bipartite G′ yang diperoleh adalah k-reguler, sehingga dengan Teorema 2.2.1 me-
nunjukkan bahwa graf tersebut memiliki 1-faktor. Gabungkan setiap pasangan
vertex (v − , v + ) menjadi single vertex, hal ini mengubah 1-faktor dari G′ menjadi
2-faktor dari G. Sehingga graf G reguler dengan degree genap adalah 2-factorable.
Teorema 2.2.4. Untuk setiap bilangan positif n, graf lengkap K2n+1 dapat di-
faktorkan ke dalam n Hamiltonian cycle.
Bukti. Untuk n = 1, bukti tampak dengan jelas. Asumsikan n ≥ 2. Misal
V (K2n+1 ) = v0 , v1 , ..., v2n . Urutkan vertex-vertex v1 , v2 , ..., v2n pada suatu regu-
ler 2n-gon dan letakkan v0 pada posisi yang mudah. Hubungkan setiap vertex
dengan sebuah garis lurus, sehingga menghasilkan himpunan edge, F1 yang me-
muat edge v0 v1 , v0 vn+1 , semua edge paralel ke v1 v2 , dan semua edge paralel ke
v2n v2 . Secara umum, untuk i = 1, 2, ..., n didefinisikan edge dari faktor F1 yang
memuat v0 vi , v0 vn+i , semua edge paralel ke vi vi+1 , dan semua edge paralel ke
L L
vi−1 vi+1 . Maka K2n+1 = F1 F2 Fn dengan F1 adalah Hamiltonian cycle
v0 , vi , vi+1 , vi−1 , vi+2 , vi−2 , ..., vn+i−1 , vn+i+1 , vn+i , v0 .

13
Bab III

PEMBAHASAN
Penerapan 3.1. Diberikan graf reguler bipartite dengan degree r = 4. Tunjuk-
kan graf tersebut 1-factorable.
Penyelesaian.
Graf reguler bipartite dengan degree r = 4 adalah graf K4,4 yang mempu-
nyai faktor Gn dengan n = 1, 2, 3, 4 seperti pada Gambar 3.1

Gambar 3.1. Faktor G1 , G2 , G3 , G4 dari K4,4

L L L
Pada Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa K4,4 = G1 G2 G3 G4 dengan
masing-masing bentuk Gn merupakan 1-faktor. Graf K3,3 dapat dibentuk dengan
manggabungkan faktor-faktor tersebut, seperti pada Gambar 3.2.

14
Gambar 3.2. Graf K4,4

Berdasarkan Teorema 2.2.1, graf reguler bipartite G dengan degree


r ≥ 1 adalah 1-factorable. Jadi, graf K3,3 adalah 1-factorable karena merupakan
graf reguler bipartite dengan degree r = 4.
Penerapan 3.2. Buktikan bahwa graf lengkap K10 pada Gambar 3.3 adalah
1-factorable.

Gambar 3.3. Graf K10

15
Penyelesaian.

1. Untuk G1 diambil edge v1 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v1 v10 yaitu v9 v2 , v8 v3 , v7 v4 , v6 v5 . Jadi diperoleh G1 = {v1 v10 , v9 v2 , v8 v3 ,
v7 v4 , v6 v5 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4. Graf G1

2. Untuk G2 diambil edge v2 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v2 v10 yaitu v1 v3 , v9 v4 , v8 v5 , v7 v6 . Jadi diperoleh G2 = {v2 v10 , v1 v3 , v9 v4 ,
v8 v5 , v7 v6 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5. Graf G2

16
3. Untuk G3 diambil edge v3 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v3 v10 yaitu v2 v4 , v1 v5 , v9 v6 , v8 v7 . Jadi diperoleh G3 = {v3 v10 , v2 v4 , v1 v5 ,
v9 v6 , v8 v7 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6. Graf G3

4. Untuk G4 diambil edge v4 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v4 v10 yaitu v3 v5 , v2 v6 , v1 v7 , v9 v8 . Jadi diperoleh G4 = {v4 v10 , v3 v5 , v2 v6 ,
v1 v7 , v9 v8 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.7

Gambar 3.7. Graf G4

17
5. Untuk G5 diambil edge v5 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v5 v10 yaitu v4 v6 , v3 v7 , v2 v8 , v1 v9 . Jadi diperoleh G5 = {v5 v10 , v4 v6 , v3 v7 ,
v2 v8 , v1 v9 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.8

Gambar 3.8. Graf G5

6. Untuk G6 diambil edge v6 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v6 v10 yaitu v5 v7 , v4 v8 , v3 v9 , v2 v1 . Jadi diperoleh G6 = {v6 v10 , v5 v7 , v4 v8 ,
v3 v9 , v2 v1 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.9

Gambar 3.9. Graf G6

18
7. Untuk G7 diambil edge v7 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v7 v10 yaitu v6 v8 , v5 v9 , v4 v1 , v3 v2 . Jadi diperoleh G7 = {v7 v10 , v6 v8 , v5 v9 ,
v4 v1 , v3 v2 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.10

Gambar 3.10. Graf G7

8. Untuk G8 diambil edge v8 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v8 v10 yaitu v7 v9 , v6 v1 , v5 v2 , v4 v3 . Jadi diperoleh G8 = {v8 v10 , v7 v9 , v6 v1 ,
v5 v2 , v4 v3 } dan dapat dilihat pada Gambar 3.11

Gambar 3.11. Graf G8

19
9. Untuk G9 diambil edge v9 v10 , kemudian ambil edge yang tegak lurus dengan
edge v9 v10 yaitu v8 v1 , v7 v2 , v6 v3 , v5 v4 . Jadi diperoleh G9 = v9 v10 , v8 v1 , v7 v2 ,
v6 v3 , v5 v4 dan dapat dilihat pada Gambar 3.12

Gambar 3.12. Graf G9

Berdasarkan Teorema 2.2.2 faktor Gi untuk i = 1, 2, 3, ..., 2n − 1 men-


definisikan 1-faktor yang memuat edge v0 vi dan semua edge yang tegak lurus
L L L
dengan edge v0 vi . Kemudian K2n = G1 G2 ... G2n−1 . Berarti K2×5 =
L L L L L L L L
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 . Jadi, terbukti bahwa graf
lengkap K10 adalah 1-factorable.
Penerapan 3.3 Buktikan bahwa graf G1 pada Gambar 3.13 yang merupakan
graf 4-reguler yang mempunyai 2-faktor

Gambar 3.13. Graf G1

Penyelesaian :

20
Diketahui graf G1 adalah graf connected dengan r = 4 yang merupakan graf
4-reguler dimana degree setiap vertex -nya genap maka dapat dibentuk Eulerian
circcuit graf G1 yaitu v1 , v1 v2 , v2 , v2 v3 , v3 , v3 v4 , v4 , v4 v5 , v5 , v5 v6 , v6 , v6 v7 , v7 , v7 v8 , v8 ,
v8 v3 , v3 , v3 v5 , v5 , v5 v1 , v1 , v1 v7 , v7 , v7 v4 , v4 , v4 v2 , v2 , v2 v6 , v6 , v6 v8 , v8 , v8 v1 , v1 .
Kemudian ubah setiap vertex v dengan pasangan vertex baru yaitu (v − , v + )
dan diperoleh edge ei = vi v(i+1) dengan edge vi+ vi− +1 . Hasil graf bipartit G′1 yang
diperoleh adalah 2-reguler. Gambar graf G′1 ditunjukkan pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14. Graf G′1

Sehingga dengan Teorema 2.2.1 graf tersebut memiliki 1-faktor yang dapat dili-
hat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. 1-faktor dari Graf G′1

Selanjutnya gabungkan setiap pasangan vertex baru yaitu (v − , v + ) yang me-


rupakan single vertex, hal ini mengubah 1-faktor dari graf G′1 menjadi 2-faktor
dari graf G1 . Sehingga terbukti bahwa graf G1 yang merupakan graf 4-reguler

21
mempunyai 2-faktor yang dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16. 2-faktor dari Graf G′1

Penerapan 3.4 Tentukan faktorisasi dari graf K7 menggunakan Teorema 2.2.4!


Penyelesaian.

Gambar 3.17. Graf Z 6-gon

Diperoleh V (K7 ) = {v0 , v1 , v2 , v3 , v4 , v5 , v6 }. Kemudian urutkan himpunan


vertex v1 , v2 , v3 , v4 , v5 , v6 pada suatu regular 6-gon pada Gambar 3.17. Kemudian
letakkan vertex v0 pada posisi yang tepat di antara v1 dan v6 dan hubungkan
setiap dua vertex dengan sebuah edge sehingga menghasilkan graf K7 .

Gambar 3.18. Graf K-7

22
Graf K7 adalah graf K2n+1 sehingga diperoleh n = 3. Berdasarkan
Teorema 2.2.4, terdapat 3 Hamiltonian cycle dari graf K7 , yaitu F1 , F2 , dan F3 .
Seperti pada Gambar 3.17

Gambar 3.19. Faktorisasi K7 menjadi 3 hamiltonian cycle

Dengan,
F1 = {v0 v2 , v2 v4 , v4 v6 , v6 v1 , v1 v3 , v3 v5 , v5 v0 }

F2 = {v0 v1 , v1 v5 , v5 v6 , v6 v2 , v2 v4 , v4 v3 , v3 v0 }

F3 = {v0 v3 , v3 v5 , v5 v6 , v6 v2 , v2 v1 , v1 v4 , v4 v0 }

23
Bab IV

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Faktorisasi pada graf reguler dan graf lengkap dapat ditentukan dengan
dibagi menjadi 4 cara, yaitu

(a) setiap graf reguler bipartite dengan degree r ≥ 1 adalah 1-faktor,

(b) graf lengkap K2n , dengan n bilangan bulat positif adalah 1-factorable,

(c) setiap graf reguler dengan degree genap memiliki 2-factorable, dan

(d) untuk setiap bilangan bulat positif n, graf lengkap K2n+1 yang dapat
difaktorkan menjadi n-Hamiltonian cycle.

2. Penerapan faktorisasi dari graf reguler dan graf lengkap terdapat dalam
penerapan 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4.

24
DAFTAR RUJUKAN

[1] Chartrand, G., Introductory Graph Theory, Western Michigan University, Do-
ver Publications Inc., New York, 1977.

[2] Chartrand, G. and L. Lesniak, Graphs and Digraphs, 2n d ed., Wadsworth Inc.,
California, 1979.

[3] Diestel, R., Graph Theory, Springer-Verlag, New York, 1997.

[4] Kusmayadi, T. A., Graf dan Digraf Eksentrik, UNS Press, Surakarta, 2012.

[5] Marzuki, C.C., Safira, B., dan Aryani, F., Faktorisasi Graf Baru dan YangDi-
hasilkan Dari Pemetaan Titik Graf Lintasan Padaa Bilangan Bulat Positif,
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI),
Riau, Pekanbaru, 2019.

[6] Rosen, K. H., Discrete Mathematics and Its Applications, 7th ed., McGraw-
Hill, New York, 2012.

25
JOB DESCRIPTION

Nama Job Description


Agista Ayuningtyas Pendahuluan, penyusunan makalah, teorema,
dan proof reader.
Aldian Wimar Putra Teorema, penyusunan power point, dan proof
reader.
Aulia Salsabila Haning Puspita Penerapan, kesimpulan, penyusunan makalah,
dan proof reader.
Fadilla Wahyu Fauzia Teorema, definisi, penyusunan makalah, dan
proof reader.
Ghazi Taqiyya Al Anshari Teorema, penerapan, power point, dan proof
reader.

26

Anda mungkin juga menyukai