Anggota Kelompok 6
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan digunakan beberapa pengertian dasar graf, yaitu
pengertian graf, walk, cycle, bridge, dan minimum spanning tree menurut Chartrand
dan Lesniak [2], pengertian adjacent dan incident menurut Bondi dan Murty [3], serta
pengertian graf berbobot menurut Munir [4].
Definisi 2.2.1. Suatu graf G adalah himpunan tak kosong berhingga V(G)
yang disebut himpunan vertex (boleh tunggal) bersama-sama dengan himpunan
(mungkin kosong) pasangan tidak berurutan dari vertex pada graf G yang disebut
E(G)
Definisi 2.2.2. Jika u dan v adalah sembarang dua vertex dari graf G yang
dihubungkan oleh edge e, dinotasikan e=(u,v) maka dapat dikatakan bahwa u dan v
adalah vertex yang adjacent. Kemudian vertex u dan v dikatakan incident dengan
edge e.
Pada Gambar 2.2, vertex v1 dan v 2 merupakan vertex yang adjacent. Serta vertex
v1 dan v 2 incident dengan edge e 1
Definisi 2.2.3. Suatu u−v walk dari graf G adalah barisan bergantian antara
vertex dan edge yang dimulai dari vertex u dan berakhir di vertex v. Suatu u − v trail
adalah u − v walk yang tidak mengulang sembarang edge. Suatu u − v path adalah u
− v walk yang tidak mengulang sembarang vertex.
Jika diambil sembarang dua vertex dalam graf G 2 pada Gambar 2.3 maka
terdapat suatu path. Sedangkan pada graf G3 dalam Gambar 2.3 tidak demikian.
Gambar 2.3 graf G2 merupakan contoh graf terhubung, sedangkan graf pada Gambar
2.3 graf G3 merupakan contoh graf tak terhubung.
Definisi 2.2.6. Graf P adalah spanning subgraf dari G jika V (P) = V (G).
Definisi 2.2.7. Tree adalah graf terhubung yang tidak memuat cycle (asiklik),
dengan setiap edge pada tree adalah suatu bridge.
1. Diambil salah satu vertex, misal u, dan dilabeli 0 yang menyatakan jarak
dari u ke dirinya sendiri, sedangkan semua vertex selain u dilabeli ∞.
1. Memilih vertex v1 sebagai vertex awal dan diberi label 0 serta vertex lainnya yang
belum berlabel diberi label ∞.
2. Vertex yang adjacent dengan vertex v1 yaitu vertex v2, v6, dan v9 dilabeli
dengan1 dan vertex lain yang belum berlabel diberi label ∞.
3. Vertex berlabel ∞ yang adjacent dengan vertex v2 yaitu vertex v3 dan v7, dilabeli
dengan 2.
4. Vertex berlabel ∞ yang adjacent dengan a vertex v7 yaitu vertex v5 dan v8, dilabeli
dengan 2.
5. Vertex berlabel ∞ yang adjacent dengan vertex v8 yaitu vertex v4 dan v10, dilabeli
dengan 2. Semua vertex sudah berlabel maka stop.
Berikut diberikan graf wheel menurut Gallian [6], dan graf helm
menurut Wallis [7].
2.5 Eksentrisitas
Definisi 2.5.1. Eksentrisitas (eccentricity) vertex u, dinotasikan e(u),
dalam graf G adalah jarak terjauh (lintasan terpendek maksimum) dari
vertex u ke setiap vertex di G.
v1 e(v1) = 3 v6
v2 e(v2) = 2 v4, v6
v3 e(v3) = 2 v1, v6
v4 e(v4) = 3 v6
v5 e(v5) = 2 v1, v4
v6 e(v6) = 3 v1, v4
Teorema 2.6.1. Jika w nj merupakan bentuk minimum spanning tree dari graf wheel
dengan vertex awal 1 ≤r ≤ n, maka penomoran setiap vertex dalam w nj mengikuti rumus
sebagai berikut.
Untuk v r=u
λ ( u )=1 ,
λ ( v j ) =1+ j j=1,2 , … , n
Untuk v r=v 1
λ ( u )=2 λ ( v j ) = { j+11
Untuk v r=2 ≤ r ≤ n−1
λ ( u )=2 ,
{
λ ( v j )= 1
j +2
j
Bukti. Untuk vr = u, diberikan minimum spanning tree graf Wheel wn
dengan pengambilan vertex awal u, sehingga urutan pemberian nomor vertex
dari eksentrisitas vertex u, λ(u) adalah 1, sedangkan vertex vj, λ(vj) adalah 1 + j
untuk setiap j = 1, 2, ..., n.
j
Untuk vr = v1 , diberikan minimum spanning tree graf Wheel wn
dengan
pengambilan vertex awal v1, sehingga urutan pemberian nomor vertex dari
eksentrisitas vertex u, λ(u) adalah 2, dan vertex vj, λ(vj) adalah 1, serta λ(vj)
adalah j + 1 untuk setiap j = 2, 3, ..., n.
j
Untuk vr = 2 ≤ r ≤ n − 1, diberikan minimum spanning tree graf Wheel w n
dengan pengambilan vertex awal vr untuk 2 ≤ r ≤ n − 1, sehingga urutan
pemberian nomor vertex dari eksentrisitas vertex u, λ(u) adalah 2, dan vertex
vj, λ(vj) adalah 1 untuk j = r, λ(vj) adalah j + 2 untuk j = 1, 2, ..., r − 1,
serta λ(vj) adalah j + 1 untuk j = r + 1, r + 2, ..., n.
Untuk vr = vn , diberikan minimum spanning tree graf Wheel dengan
w nj
pengambilan vertex awal vn, sehingga urutan pemberian nomor vertex dari
eksentrisitas vertex u, λ(u) adalah 2,vertex vj, λ(vj) adalah j = 1 untuk
j = n, serta λ(vj) adalah j + 2, untuk j = 1, 2, ..., n − 1.
bagai vertex awal, maka V (HnJ ) = V (Hn ) dan urutan penomoran vertex dari
minimum spanning tree graf helm j
dinotasikan dengan λ(u), u ∈ V ( H n).
J
Hn
Teorema 2.7.1. Jika merupakan bentuk minimum spanning tree dari graf
j
Hn
helm Hn , maka penomoran setiap vertex dalam mengikuti rumus sebagai
H nj berikut.
λ(u) = 1
λ(vj) = 1 + j j = 1, 2, ..., n,
λ(wk) = 1 + n + k k = 1, 2, ..., n.
j
Bukti. Diberikan minimum spanning tree graf helm H n, sehingga urutan pem- berian
nomor vertex dari eksentrisitas vertex ui, λ(u) adalah 1 untuk setiap i = 1, dan vertex
vj, λ(vj) adalah 1 + j untuk setiap j = 1, 2, ..., n, serta vertex wk, λ(wk) adalah 1 + n + k
untuk setiap k = 1, 2, ..,
14
15
BAB III
PENERAPAN
Diberikan contoh-contoh penerapan kasus penomoran vertex pasa topologi jaringan graf dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh 3.1 Sebuah laboratorium komputer memiliki jaringan yang di representasikan dalam
graf G. Dengan menggunakan algoritme Kamalesh dan Srivatsa akan diberikan label pada setiap
vertex dalam graf G:
Penyelesaian:
Akan digunakan algoritme Kamalesh dan Srivatsa untuk menyelesaikan masalah ini.
H:
16
(b) Vertex yang adjacent dengan vertex v 5 yaitu vertex v 1 , v 2 , v 3 , v 4, dan v 6 dilabeli
dengan 1 dan vertex lain yang belum berlabel diberi label ∞ .
(c) Vertex yang adjacent dengan vertex berlabel 1 yaitu vertex v 7 dan dilabeli dengan
2. Karena semuaa vertex sudah berlabel maka stop.
Berikut ini diperoleh minimum spanning tree H ' 7 dari graf H 7 dengan menggunakan
metode BFS Moore ditunjukkan pada Gambar 3.5.
H:
3. Mencari nilai ekestrisitas setiap vertex dari minimum spanning tree pada graf tersebut.
Berikut ini nilai eksentrisitas setiap vertex dari minimum spanning tree H ' 7 dari graf
H 7.
e ( v 1 )=3
e ( v 2 )=3
e ( v 3 ) =3
e ( v 4 )=3
e ( v 5 ) =2
e ( v 6 ) =2
e ( v 7 ) =3
4. Memberikan label baru sesuai aturan algoritme Kamalesh dan Srivatsa. Penomoran
vertex dari minimum spanning tree H ' 7dari graf H 7adalah sebagai berikut,
λ ( v 5 )=1
λ ( v 6 )=2
λ ( v 1 )=3
λ ( v 2 )=4
17
λ ( v 3 )=5
λ ( v 4 ) =6
λ ( v 7 )=7
Sehingga diperoleh hasil akhir penyelesaian masalah yang ditunjukkan pada Tabel
3.1.
Tabel 3.1 Jarak setiap vertex dalam MST graf H ' 7
vertex e (v) nomor vertex
v1 3 3
v2 3 4
v3 3 5
v4 3 6
v5 2 1
v6 2 2
v7 3 7
Contoh 3.2 sebuah perusahaan computer ternama memiliki jaringan seperti pada gambar 3. .
Representasikan jaringan dalam graf dan berilah label pada setiap vertex di graf
menggunakan algoritme Kamalesh dan Srivatsa.
Penyelesaian :
18
Akan digunakan algoritme Kamalesh dan Srivatsa untuk menyelesaikan masalah ini.
Berikut ini diperoleh minimum spanning tree W '7 dari graf W7 dengan menggunakan
metode BFS Moore ditunjukkan pada Gambar 3. .
19
Gambar 3.8. Graf berlabel W '7
3. Mencari nilai eksentrisitas setiap vertex dari minimum spanning tree graf tersebut.
Berikut nilai eksentrisitas setiap vertex dari minimum spanning tree W '7 dari graf W7.
e(u) = 2 e(v4) = 3
e(v1) = 2 e(v5) = 3
e(v2) = 3 e(v6) = 3
e(v3) = 3 e(v7) = 3
4. Memberikan label baru sesuai aturan algoritme Kamalesh dan Srivatsa. Penomoran
'
vertex dari minimum spanning tree W 7 dari graf W7 adalah sebagai berikut,
λ(u) = 2 λ(v4) = 5
λ(v1) = 1 λ(v5) = 6
λ(v2) = 3 λ(v6) = 7
λ(v3) = 4 λ(v7) = 8
Sehingga diperoleh hasil akhir penyelesaian masalah yang ditunjukkan pada Tabel
3.
Tabel 3. . Jarak setiap vertex dalam MST graf W '7
20
vertex eksentrisitas vertex nomor vertex
u e(u) = 2 2
v1 e(v1) = 2 1
v2 e(v2) = 3 3
v3 e(v3) = 3 4
v4 e(v4) = 3 5
v5 e(v5) = 3 6
v6 e(v6) = 3 7
v7 e(v7) = 3 8
BAB IV
KESIMPULAN
2. Penomoran vertex pada graf wheel dan graf helm, dapat diselesaikan
menggunakan algoritme Kamalesh dan Srivatsa, dan
3. konsep penomoran vertex pada jaringan graf wheel di contoh 3.1 dan graf
helm di contoh 3.2 dapat diterapkan dalam penyelesaian masalah jaringan
komputer dengan menggunakan algoritme Kamalesh dan Srivatsa.
21
DAFTAR RUJUKAN
[2] Chartrand, G. and L. Lesniak, Graphs and Digraphs, 2nd ed., Wadsworth
Inc., California, 1979.
[5] Chartrand, G., Eroh, L., Johnson, M., and Oellermann, O., Resolvability
in Graphs and the Metric Dimension of Graph, Discrete Appl. Math. 105
(2000). 99-113.
22
Job Description
Nama Job Description
Annisa Parahita Nayaka Menyusun penerapan 3.1, editor,
penyusun ppt, penyusun artikel
Daniel Geraldy Natama Sianipar Menyusun pendahuluan, kesimpulan,
editor, penyusun ppt, penyusun artikel
Galuh Ayu Wulandari Menyusun pembahasan BAB II,
editor, penyusun ppt.
Iin Kurnia Adji Pangestu Menyusun pembahasan BAB II,
kesimpulan, editor, penyusun ppt.
Indra Wijaya Purba Nugroho Menyusun penerapan 3.2, kesimpulan,
editor, penyusun ppt.
Salsabila Bintang Maharani Menyusun pembahasan BAB II,
kesimpulan, editor, penyusun ppt.
23