Anda di halaman 1dari 53

Pendahuluan

Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

SEMINAR HASIL
FUNGSI EVANS, SIFAT-SIFAT, DAN APLIKASINYA
PADA PELACAKAN NILAI EIGEN

HILDA FAHLENA
1110432011
Jurusan Matematika - FMIPA UNAND
Januari 2015
HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Garis Besar Penyajian


1

Pendahuluan
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah dan Tujuan
Landasan Teori
Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph
Pembahasan
Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik
Penutup
HILDA FAHLENA (1110432011)
Sidang Sarjana
Kesimpulan

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah dan Tujuan

Latar Belakang
Persoalan yang melibatkan teori graf banyak muncul dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Salah satu aplikasi teori
graf adalah dibidang rekayasa, diantaranya dibidang listrik.
Aplikasi makro pada pengembangan jaringan listrik,
sedangkan dibidang mikro pada komponen-komponen
elektronika. Pada tahun 1847, G. R. Kirchhoff (1824-1887)
mengembangkan teori aplikasi tree pada jaringan listrik
(electrical network) dan dikembangkan oleh Maxwell, pada
tahun 1892. Kemudian dengan memperluas metode Kirchhoff
dan Maxwell, W.S. Percival berhasil mengembangkan analisis
graf teoritik pada electrical network.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah dan Tujuan

Latar Belakang (2)


electrical network atau lebih dikenal sebagai electrical circuit
merupakan kumpulan dari unsur elektronik yang saling
berhubungan, seperti resistor, kapasitor, induktor, dioda,
transistor, tabung elektron, saklar, aki, trafo, delay line, power
source dan lain sebagainya.
Pengasosiasian graf dengan sistem persamaan linier pertama
kali diperkenalkan oleh Mason pada tahun 1953, graf ini
kemudian dikenal dengan nama signal flow graph, arternatif
lain dari pengasosiasian ini kemudian dijelaskan oleh Coates
pada tahun 1959. Electrical circuit dapat direpresentasikan
dengan menggunakan teori graf atau lebih tepatnya dengan
menggunakan graf aliran sinyal (signal flow graph).
HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah dan Tujuan

Latar Belakang (3)

Penyederhanaan electrical circuit dengan menggunakan


perubahan bentuk signal flow graf dikenal sebagai
transformasi graf, penyederhanaan ini menjadi lebih menarik
ketika dapat digunakan dalam rancangan diagram sirkuit yang
nilai alirnya dapat ditentukan dengan penerapan teori graf.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah dan Tujuan

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas


dalam tugas akhir ini adalah bagaimana peranan dan proses
penerapan metode transformasi graf untuk menyelesaikan aliran
sirkuit elektronik.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah dan Tujuan

Batasan Masalah dan Tujuan


Batasan Masalah
Dalam pembahasan tugas akhir ini permasalahannya terbatas
pada peranan dan proses penerapan metode
multi-transformasi graf untuk menyelesaikan aliran sirkuit
elektronik, yang dievaluasi dengan menggunakan Masons gain
formula.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui
dan memahami penggunaan, peranan dan penerapan metode
multi-transformasi graf untuk menyelesaikan sirkuit elektronik,
serta memahami penerapan Masons gain formula.
HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Teori Graf
Suatu graf G didefinisikan sebagai pasangan terurut
(V (G), E(G)), dengan V (G) adalah himpunan tak kosong
titik-titik (simpul atau vertices atau node) dan E(G) adalah
himpunan tak kosong sisi-sisi (edges) yang menghubungkan
titik-titik pada G.
Spanning subgraph H dari graf G adalah suatu subgraf dari
graf G dengan V (H) = V (G).
Derajat (degree) dari suatu titik v di G adalah banyak sisi
yang terkait dengan v di G dan dinotasikan dengan dG (v).
Suatu graf G dikatakan k-regular jika dG (v) = k untuk setiap
vV (G).

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Teori Graf (2)

Derajat keluar Out-degree dari suatu titik v di G adalah


banyak sisi dengan tail v atau banyak sisi yang menempel
pada titik v dengan arah keluar (edge incident out)
dinotasikan dengan d+ (v).
Derajat masuk (in-degree) adalah banyak sisi dengan head v
atau banyak sisi yang menempel pada titik v dengan arah
masuk (edge incident into) dan dinotasikan dengan d (v).
Open walk yang tidak memuat titik yang muncul lebih dari
satu kali disebut lintasan (path atau simple path atau
elementary path).

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Teori Graf (3)

suatu sirkuit (circuit) adalah closed walk yang tidak memuat


titik yang muncul lebih dari satu kali, kecuali titik awal (initial
vertex) dan titik akhir (final vertex), atau sirkuit dapat
dikatakan sebagai suatu walk tertutup tak beririsan.
Graf berarah (directed graph atau digraph) G adalah suatu
pasangan terurut (V (G), A(G)), dengan V (G) adalah
himpunan tak kosong titik-titik pada graf berarah G dan
E(G) adalah himpunan tak kosong sisi-sisi berarah pada G.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan

Definisi 2.2.1.
Misalkan graf G mempunyai n buah titik v1 , v2 , v3 , . . . vn dan
m buah sisi e1 , e2 , e3 , . . . em , untuk i = 1, 2, 3, . . . n dan j =
1, 2, 3, . . . m, maka matriks keterkaitan dari graf G ditulis M (G) =
[mij ], dengan

mij =

1, jika ej terkait dengan vi


0, lainnya.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (2)

Definisi 2.2.2.
Misalkan graf berarah G mempunyai n buah titik v1 , v2 , v3 , . . . vn
dan m buah sisi e1 , e2 , e3 , . . . em , dan misalkan graf G tidak memuat
self loop, maka untuk i = 1, 2, 3, . . . n dan j = 1, 2, 3, . . . m matriks
keterkaitan dari graf berarah G ditulis M (G) = [mij ], dengan

jika ej incidence out dengan vi ;


1,
1, jika ej incidence into dengan vi ;
mij =

0,
lainnya.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (2)

Definisi 2.2.3.
Misalkan graf G = (V (G), E(G)) merupakan graf berarah, misalkan
V = {v1 , v2 , v3 , . . . vn }. Matriks ketetanggan dari graf G adalah
suatu matriks berukuran n n yang didefinisikan sebagai A(G) =
[aij ], untuk i = 1, 2, 3, . . . n dan j = 1, 2, 3, . . . n, dengan

aij =

1, jika (vi , vj )E(G)


0, lainnya.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (3)

Misalkan graf berarah dan berbobot G adalah graf berarah yang


setiap sisinya yaitu (vi , vj ) mempunyai bobot wij , sehingga matriks
ketetanggaan dari graf G didefinisikan sebagai A = [aij ], dengan

aij =

wij , jika (vi , vj )E(G)


0,
lainnya.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (4)


Graf berarah

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (5)

Matriks ketetanggaan pada graf berarah dari Gambar 2.2.1


adalah

1 1 1 0
0 1 0 0

A=
1 0 0 1
1 1 1 1

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (6)


1-factor pada graf G
1-factor dari suatu graf berarah G adalah spanning subgraph dari
graf G yang setiap titiknya mempunyai in-degree dan out-degree
yang bernilai 1.

Suatu self-loop pada suatu titik akan mempunyai in-degree


dan out-degree yang bernilai 1. Sebagai contoh, perhatikan
Gambar 2.2.3 berikut yang menunjukkan tiga bentuk 1-factors
yang terdapat pada graf G pada Gambar 2.2.2.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Matriks keterkaitan dan Matriks ketetanggaan (7)


Tiga buah 1-factor dari graf G

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Graf Coates (Coates flow graph)


Perhatikan persamaan linier Ax = bxn+1 . Vektor x
merupakan vektor kolom yang memuat variabel-variabel tak
diketahui yaitu x1 , x2 , x3 , . . . xn , vektor b adalah vektor kolom
yang elemen-elemennya adalah b1 , b2 , b3 , . . . bn , dan xn+1
merupakan variabel input.
Graf Coates (Coates flow graph) GC (A0 ) yang diasosiasikan
dengan matriks A0 merupakan graf berarah dan berbobot
yang matriks ketetanggaannya adalah transpos dari matriks
A0 , dengan A0 diperoleh dengan menambahkan b pada
bagian kanan A dan menambahkan satu baris nol pada bagian
bawah matriks hasil.
Graf Coates GC (A) merupakan graf berarah dan berbobot
yang diasosiasikan dengan matriks A dan dapat diperoleh dari
graf GC (A0 ) dengan menghapus titik xn+1 .
HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Graf Coates (Coates flow graph) (2)


Coates graph GC (A0 )

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Graf Coates (Coates flow graph) (3)

Coates graph GC (A)

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Graf Coates (Coates flow graph) (4)

Theorema 2.3.4.
Jika A adalah matriks nonsingular, maka
X
det(A) = (1)n
(1)LH w(H)

(1)

dengan H adalah 1-factor dari GC (A), w(H) adalah bobot dari H


dan LH adalah banyak sirkuit berarah pada H.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Graf Coates (Coates flow graph) (5)

1-factorial connection
Suatu 1-factorial connection Hij dari titik xi ke xj pada graf GC (A)
didefinisikan sebagai suatu spanning subgraph dari G yang memuat
lintasan berarah P dari titik xi ke xj .

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Graf Coates (Coates flow graph) (6)


1-factorial connection H4,3 pada graf GC (A0 )

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Sirkuit Elektronik
Sirkuit elektronik (electrical circuit atau electrical network)
merupakan kumpulan dari unsur elektronik yang saling
berhubungan, seperti resistor, kapasitor, induktor, dioda,
transistor, tabung elektron, saklar, aki, trafo, delay line, power
source dan lain sebagainya.
Suatu sirkuit elektronik pada graf adalah graf berarah G yang
setiap sisi-sisinya ditandai dengan komponen, yaitu vm (s) dan
im (s), dengan s adalah variabel bebas yang diasosiasikan
dengan setiap sisi dari graf G. vm (s) disebut sebagai branch
voltage yang menyatakan tegangan. im (s) disebut sebagai
branch current yang menyatakan arus yang mengalir.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Sirkuit Elektronik (2)

Komponen elektrik dan representasinya dalam bentuk graf

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Sirkuit Elektronik (3)

Misalkan graf berarah mempunyai titik dan sisi. Nilai dari arus
yang mengalir melalui sisi-sisi tersebut direpresentasikan
dengan vektor kolom yang disebut sebagai vektor arus cabang
(branch current vector), yaitu

i1 (s)
i2 (s)

i(s) = .
..
im (s)

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Sirkuit Elektronik (4)

nilai tegangan pada sisi-sisi graf berarah tersebut


dipresentasikan dengan vektor kolom yang disebut vektor
tegangan cabang (branch voltage vector), yaitu

v1 (s)
v2 (s)

v(s) =

..

.
vm (s)

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Sirkuit Elektronik (5)

Operational amplifier (op-amp) adalah suatu sirkuit rumit


yang memuat resistor, kapasitor, dan transistor, yang sering
digunakan dalam rangkaian penguat sensor. Dalam analisis
suatu sirkuit yang memuat op-amp, suatu op-amp dipandang
sebagai komponen tunggal yang menghubungkan tegangan
pada output terminal ke tegangan pada input terminal.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Sirkuit Elektronik (6)


Simbol operational amplifier (op-amp)

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Signal Flow Graph


Signal flow graph merupakan graf terhubung, berarah dan
berbobot yang terdiri dari beberapa loop dan satu atau lebih
lintasan (path) yang menghubungkan masukan dan keluaran.
Pada signal flow graph, titik-titik yang menyajikan variabel
atau sinyal disebut juga simpul atau node, sedangkan sisi yang
merupakan segmen garis yang menghubungkan dua simpul
disebut cabang (branch).
Lintasan dari simpul masukan ke simpul keluaran dan tidak
melalui lebih dari satu simpul disebut lintasan maju (forward
path).
Sirkuit elektronik (electrical circuit) dapat direpresentasikan
dalam signal flow graph. Gambar 2.5.9 berikut menunjukkan
representasi sirkuit elektronik dalam signal flow graph.
HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Teori Graf
Matriks Keterkaitan dan Matriks Ketetanggaan
Graf Coates
Sirkuit Elektronik
Signal Flow Graph

Signal Flow Graph (2)

Sirkuit elektronik dan representasinya dalam bentuk graf

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Transformasi Graf

Aturan dari transformasi graf pada electrical circuit yang


terdiri dari gabungan komponen elektronik yang saling
berhubungan dan memiliki aliran arus dan tegangan,
dinyatakan dalam definisi berikut.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Transformasi Graf (2)


Definisi 3.1.1.
Misalkan aV adalah cabang dari transfer tegangan, aI adalah cabang
dari transfer arus, V adalah tegangan dan I adalah arus, maka nilai
dari hasil transformasi Y , dapat ditulis
Y = aV Y aI
dengan = 1. Jika branch ditransformasikan ke branch atau loop
ditransformasikan ke loop, maka = 1. Jika loop ditransformasikan
ke branch atau branch ditransformasikan ke loop, maka = 1.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Transformasi graf (3)


Aturan transformasi pada signal flow graph

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Transformasi graf (4)


Untuk suatu sirkuit yang memuat operational amplifier
(op-amp), transformasi graf dari op-amp ditunjukkan oleh
gambar berikut.
Transformasi graf dari op-amp

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Coates gain formula and Masons gain formula


Teorema 3.2.2.
Jika matriks A adalah matriks nonsingular, maka solusi dari
Ax = bxn+1 adalah
P
L0H w(H
n+1,k )
xk
Hn+1,k (1)
P
=
, k = 1, 2, . . . n
LH w(H)
xn+1
H (1)

(2)

dengan Hn+1,k adalah 1-factorial connection dari graf GC (A0 ) dari


titik xn+1 ke titik xk , H adalah 1-factor dari graf GC (A), L0H adalah
banyak sirkuit berarah pada Hn+1,k , dan LH adalah banyak sirkuit
berarah pada H.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Coates gain formula and Masons gain formula (2)


Aplikasi Kasus 1
Berikut ini akan diilustrasikan penerapan metode Coates dalam
menyelesaikan sistem persamaan

3 2 1
x1
3
1 2 0 x2 = 1 x4
3 2 2
x3
2
untuk

x2
x4

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

(3)

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Coates gain formula and Masons gain formula (3)


Masons graph
Masons signal flow graph atau graf Mason atau dilambangkan dengan Gm (A) didefinisikan sebagai suatu graf berarah dan berbobot
yang diasosiasikan dengan matriks ketetanggaan A, yang dapat
diperoleh dengan menambahkan suatu self-loop berbobot 1 pada
setiap titik dari graf Coates.
Teorema berikut ini menjelaskan bagaimana menentukan alir
dari suatu lintasan dari titik xn+1 ke titik xk pada graf
Gm (A).

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Coates gain formula and Masons gain formula (4)


Teorema 3.2.3.
Jika matriks koefisien A pada sistem persamaan Ax = bxn+1 adalah
matriks nonsingular, maka
xk
=
xn+1

j
w(Pn+1,k
)j

k = 1, 2, 3, . . . n

(4)

j
dengan Pn+1,k
adalah lintasan berarah (directed path) ke j dari xn+1
ke xk pada graf Gm (A0 ). j adalah subgraf dari Gm (A0 ) yang
titiknya saling lepas dengan lintasan berarah ke j, dan adalah
determinan dari graf Mason Gm (A).

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Coates gain formula and Masons gain formula (5)


Aplikasi Kasus 2
Berikut ini akan diilustrasikan penerapan metode Mason dengan
menyelesaikan sistem persamaan

3
x1
3 2 1
1 2 0 x2 = 1 x4
2
x3
3 2 2
untuk

x2
x4

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Untuk memahami penerapan metode multi-transformasi graf


pada signal flow graph dalam menyelesaikan sirkuit elektronik,
perhatikan rangkaian sirkuit elektronik berikut yang memuat
operational amplifier.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (2)


Diagram sirkuit elektronik

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (3)


Diagram sirkuit elektronik diatas dapat direpresentasikan
dalam bentuk signal flow graph dari Mason Coates graph
(MC-graph) berikut.
MC-graph

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (4)

Kemudian, dengan menerapkan aturan transformasi dan


reduksi dari signal flow graph dan melakukan dua kali
transformasi pada MC-graph tersebut, maka diperoleh solusi
grafis dari sirkuit elektronik seperti yang terlihat pada gambar
berikut

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (5)


Proses transformasi dan graf hasil transformasi

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (6)


Dari hasil transformasi graf pada gambar proses transformasi
diatas, transfer tegangan dari V1 ke V4 yang dihasilkan dari
rangkaian sirkuit adalah

V4 =

V1 G1 + V2 G2
G3 av (G1 + G2 + G3 )

Kemudian hasil tersebut akan dievaluasi dengan menggunakan


Masons gain formula pada graf akhir (final graph).
xk
=
xn+1

j
w(Pn+1,k
)j

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

k=4

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (7)

Untuk menghitung pembilang dari formula di atas, lebih dahulu di


hitung vertex-disjoint directed circuit pada graf akhir dari hasil
transformasi graf, sebagai berikut.
X

j
w(Pn+1,k
)j = V1 G1 + V2 G2

Kemudian
= G3 av (G1 + G2 + G3 )

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (8)

Sehingga transfer atau alir tegangan dari node sumber V1 ke V4


dengan menggunakan Masons gain formula adalah
V4 =

V1 G1 + V2 G2
G3 av (G1 + G2 + G3 )

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Transformasi Graf
Coates Gain Formula and Masons Gain Formula
Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik

Multi-Transformasi Graf pada Sirkuit Elektronik (9)

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil nilai alir


tegangan dari node sumber V1 ke V4 yang dihitung langsung dari
hasil transformasi sama dengan nilai alir tegangan yang dihitung
atau dievaluasi dengan menggunakan Masons gain formula.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Kesimpulan
Saran

Kesimpulan
.
.
.
Dari hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa, proses penerapan metode multi transformasi graf pada
sirkuit elektronik dapat dilakukan dengan lebih dahulu menentukan
representasi dari sirkuit elektronik dalam bentuk Mason Coates
graph. Setelah itu, dilanjutkan dengan mentransformasi Mason
Coates graph (MC-graph) hingga diperoleh graf akhir (final graph).
Kemudian, aliran tegangan pada final graph ditentukan atau dievaluasi dengan menggunakan Masons gain formula.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Kesimpulan
Saran

Saran

Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk


membahas penyelesaikan sirkuit elektronik dengan menggunakan
transformasi graf dan evaluasi dengan metode Z-transformations
dan metode resistor ekuivalen.

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Pendahuluan
Landasan Teori
Pembahasan
Penutup

Kesimpulan
Saran

Terima Kasih

HILDA FAHLENA (1110432011)

Sidang Sarjana

Anda mungkin juga menyukai