Anda di halaman 1dari 55

Graf

Matematika Diskrit

1
Pendahuluan
 Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek
diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

 Gambar di bawah ini sebuah graph yang menyatakan peta


jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di
Provinsi Jawa Tengah.
Rembang
Kudus
Brebes Demak
Tegal Pemalang Kendal
Semarang
Pekalongan
Slawi Blora

Temanggung Purwodadi
Salatiga
Wonosobo
Purbalingga
Purwokerto
Sragen
Banjarnegara Boyolali Solo

Kroya Sukoharjo
Cilacap Kebumen Magelang
Klaten
Purworejo
Wonogiri

2
Definisi Graf
Graf G = (V, E), yang dalam hal ini:
V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices)
= { v1 , v2 , ... , vn }
E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang
simpul
= {e1 , e2 , ... , en }

3
Jenis – jenis Graph
1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

G1 G2 G3

(a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu

Pada G2, sisi e3 = (1, 3) dan sisi e4 = (1, 3) dinamakan sisi-


ganda (multiple edges atau paralel edges)
 
Pada G3, sisi e8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop)

4
Terminologi Graph
1. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung
langsung.
Tinjau graph G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3,
simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.
1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3

5
2. Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan
e bersisian dengan simpul vj , atau
e bersisian dengan simpul vk

Tinjau graph G1:sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3,


sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4,
tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
6
Beberapa Graph Khusus
a . G r a f L e n g k a p (C o m p le te G r a p h )
G r a f le n g k a p ia la h g ra f s e d e rh a n a y a n g s e tia p s im p u ln y a m e m p u n y a i s is i
k e s e m u a s im p u l la in n y a . G ra f le n g k a p d e n g a n n b u a h s im p u l d ila m b a n g k a n
d e n g a n K n. J u m la h s is i p a d a g ra f le n g k a p y a n g te rd iri d a ri n b u a h s im p u l
a d a la h n (n – 1 )/2 .

K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6

7
b . G r a f L in g k a r a n
G r a f lin g k a r a n a d a la h g r a f s e d e r h a n a y a n g s e tia p s im p u ln y a b e r d e r a ja t d u a .
G r a f lin g k a r a n d e n g a n n s im p u l d ila m b a n g k a n d e n g a n C n .

8
c
.Gr
afT
er
atu
r(R
egu
larG
ra
ph)
s
Grafyangs e
tiapsim pulnyam empu
n ya
id era
jatyan gsamad is
e butg ra
f
te
ratu
r .Apabiladera
jatsetia
psimpuladala
hr ,m a
kag ra
fterseb
u td is
ebu
t
se
bagaigra
fteratu
rd e
rajatr.J
umlahs
isipadagrafte
ratura
dalahnr/2.

9
d. Graf Bipartite (Bipartite Graph)
Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan
bagian V1 dan V2, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan
sebuah simpul di V1 ke sebuah simpul di V2 disebut graf bipartit dan
dinyatakan sebagai G(V1, V2).

V1 V2

10
Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat
dibagi menjadi V1 = {a, b, d} dan V2 = {c, e, f, g}

a b

g c
f

e d
G

H1 H2 H3

W G E

graf persoalan utilitas (K3,3), topologi bintang


11
Representasi Graph
1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)

A = [aij],
1, jika simpul i dan j bertetangga
aij = {
0, jika simpul i dan j tidak bertetangga

12
C o n to h :

1 1
1

2 5
3
2 3

3
2 4
4 4

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
2  1 0 1 0 0 
2  1 0 1 1  2  1 0 1 1 
3 1 1 0 1 0
3 1 1 0 1   3 1 0 0 0
  4 0 0 1 0 0  
4 0 1 1 0 4 0 1 1 0
5  0 0 0 0 0 
(a ) (b ) (c )

1
e1 e4
e3
e2
2 e8
e6 3
e5
e7
4

1 2 3 4
1 0 1 2 0
2  1 0 1 1 
3 2 1 1 2
 
4 0 1 2 0

13
2. Matriks Bersisian (incidency matrix)

A = [aij],

1, jika simpul i bersisian dengan sisi j


aij = {
0, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j
e1
1 2
e2
e4 e3
3
e5
4

e1 e
2e3 e
4e5
11 1 0 1 0
2
1 1 1 0 0



30 0 1 1 1 
 
40 0 0 0 1

14
3. SenaraiKetetanggaan(adjacencylist)

1 1
1

2 5
3
2 3

3
2 4
4 4

Simpul Sim pulTetangga Simpul Sim pulTetangga Simpul Sim pulTerminal


1 2, 3 1 2, 3 1 2
2 1, 3, 4 2 1, 3 2 1, 3, 4
3 1, 2, 4 3 1, 2, 4 3 1
4 2, 3 4 3 4 2, 3
5 -
(a) (b) (c)

15
Graph Planar (Planar Graph) dan Graph
Bidang (Plane Graph)
 Graph yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan
sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut
graph planar,
 jika tidak, maka ia disebut graph tak-planar.
 K4 adalah graph planar:

16
 K5 adalah graf tidak planar:

17
Latihan
 Gambarkan graph (kiri) di bawah ini sehingga
tidak ada sisi-sisi yang berpotongan (menjadi
graph bidang).

18
Lintasan dan Sirkuit Euler
 Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di
dalam graf tepat satu kali.

 Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu
kali..

 Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian


graph). Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf
semi-Euler (semi-Eulerian graph).

19
Contoh.
Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1
Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
Sirkuit Euler pada graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a
Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler
2 1 1 2 2 3
(a) (b) (c)
3 5
4 1 4

3 4 5 6 6 7

(d) d b (e) 1 2 (f) a b

e c 4 5 c d e

(a) dan (b) graf semi-Euler


(c) dan (d) graf Euler
(e) dan (f) bukan graf semi-Euler atau graf Euler 20
TEOREMA. Graf tidak berarah memiliki lintasan
Euler jika (graf semi-Euler) dan hanya jika terhubung
dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau
tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali.

TEOREMA. Graf tidak berarah G adalah graf Euler


(memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap
simpul berderajat genap.

21
TEOREMA. (a) Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika
G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar
sama.
(b) G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul,
yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan
yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.

a
b d c d c
g
f

c
a b a b
e d

(a) (b) (c)

Gambar (a) Graf berarah Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a)


(b) Graf berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)
(c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-Euler

22
Latihan
 Manakah di antara graf di bawah ini yang dapat dilukis
tanpa mengangkat pensil sekalipun?

23
Lintasan dan Sirkuit Hamilton
 Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam
graf tepat satu kali.

 Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf
tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang
dilalui dua kali.

 Graf yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton,


sedangkan graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graf
semi-Hamilton.

24
1 2 1 2 1 2

4 3 4 3 4 3

(a) (b) (c)

(a) graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3, 2, 1, 4)


(b) graf yang memiliki lintasan Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)
(c) graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton

25
(a) (b)

(a) Dodecahedron Hamilton,


(b) graf yang mengandung sirkuit Hamilton

26
TEOREMA. Syarat cukup supaya graf sederhana G dengan
n ( 3) buah simpul adalah graf Hamilton ialah bila derajat
tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v)  n/2 untuk setiap
simpul v di G). (coba nyatakan dalam “jika p maka q”)

TEOREMA. Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton.

TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul


(n  3), terdapat (n – 1)!/2 buah sirkuit Hamilton.

27
TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n  3 dan n
ganjil), terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada
sisi yang beririsan). Jika n genap dan n  4, maka di dalam G terdapat (n –
2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.

Contoh. Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada
sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota
mempunyai tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan
tersebut dapat dilaksanakan?

Jawaban: Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 – 1)/2 = 4.


9
8
1

3
5

Gambar Graf yang merepresentasikan persoalan pengaturan tempat duduk.

28
Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit
Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak
mengandung sirkuit Hamilton, dan sebagainya..
5 5

1 2 1 2

4 3 4 3

6
(a) (b)

(a) Graf Hamilton sekaligus graf Euler


(b) Graf Hamilton sekaligus graf semi-Euler

29
Latihan
 Gambar di bawah ini adalah denah lantai dasar sebuah
gedung. Apakah dimungkinkan berjalan melalui setiap
pintu di lantai itu hanya satu kali saja jika kita boleh
mulai memasuki pintu yang mana saja?

30
Jawaban:
 Nyatakan ruangan sebagai simpul dan pintu antar ruangan sebagai
sisi.
 Setiap pintu hanya boleh dilewati sekali (tidak harus kembali ke titik
asal)  melewati sisi tepat sekali  lintasan Euler
 Di dalam graf tersebut ada 2 simpul berderajat ganjil (simpul 1 dan
6), selebihnya genap  pasti ada lintasan Euler
 Kesimpulan: setiap pintu dapat dilewati sekali saja

1 2 3

4
5 6

31
Beberapa Aplikasi Graf
 Lintasan terpendek (shortest path)
 Persoalan pedagang keliling (travelling
salesperson problem)
 Persoalan tukang pos Cina (chinese
postman problem)
 Pewarnaan graf (graph colouring)

32
Persoalan Pedagang Keliling
(travelling salesperson problem (TSP)
Nama lain: Persoalan:
Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota.
Tentukan tur terpendek yang harus dilalui oleh seorang
pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota
asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan
kembali lagi ke kota asal keberangkatan.

==> menentukan sirkuit Hamilton yang memiliki bobot


minimum.

33
34
Aplikasi TSP:
1. Pak Pos mengambil surat di kotak pos yang
tersebar pada n buah lokasi di berbagai sudut
kota.
2. Lengan robot mengencangkan n buah mur pada
beberapa buah peralatan mesin dalam sebuah
jalur perakitan.
3. Produksi n komoditi berbeda dalam sebuah
siklus.

35
J u m la h s irk u it H a m ilto n d i d a la m g ra f le n g k a p d e n g a n n s im p u l: (n – 1 )!/2 .
a 12 b

5 9
10 8

d 15 c

G ra f d i a ta s m e m ilik i (4 – 1 )!/2 = 3 s irk u it H a m ilto n , y a itu :

a 12 b a 12 b a b

5 9 5 9
10 8 10 8

d 15 c d 15 c d c

36
I1 = (a, b, c, d, a) atau (a, d, c, b, a)
bobot = 10 + 12 + 8 + 15 = 45
I2 = (a, c, d, b, a) atau (a, b, d, c, a)
bobot = 12 + 5 + 9 + 15 = 41
I3 = (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a)
bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
 
Sirkuit Hamilton terpendek: I3 = (a, c, b, d, a) atau
(a, d, b, c, a) dengan bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32.
 
 Jika jumlah simpul n = 20 akan terdapat (19!)/2 sirkuit Hamilton
atau sekitar 6  1016 penyelesaian.

37
Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese
Postman Problem)
 Dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari Cina)
pada tahun 1962.
 Persoalan: seorang tukang pos akan mengantar
surat ke alamat-alamat sepanjang jalan di suatu
daerah. Bagaimana ia merencanakan rute
perjalanannya supaya ia melewati setiap jalan
tepat sekali dan kembali lagi ke tempat awal
keberangkatan?
 menentukan sirkuit Euler di dalam graf
38
B 8 C
2 8 1
4
A 3 4 D
6 2
F 5 E

Lintasan yang dilalui tukang pos: A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.

39
 Jika graf yang merepresntasikan persoalan adalah graf
Euler, maka sirkuit Eulernya mudah ditemukan.
 Jika grafnya bukan graf Euler, maka beberapa sisi di
dalam graf harus dilalui lebih dari sekali.
 Jadi, pak pos harus menemukan sirkuit yang mengunjungi
setiap jalan paling sedikit sekali dan mempunyai jarak
terpendek.
 Persoalan tukang pos Cina menjadi:
Seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-
alamat sepanjang jalan di suatu daerah. Bagaimana ia
merencanakan rute perjalanannya yang mempunyai jarak
terpendek supaya ia melewati setiap jalan paling sedikit
sekali dan kembali lagi ke tempat awal keberangkatan?

40
Pewarnaan Graf
 Ada dua macam: pewarnaan simpul, dan pewarnaan sisi
 Hanya dibahas perwarnaan simpul
 Pewarnaan simpul: memberi warna pada simpul-simpul
graf sedemikian sehingga dua simpul bertetangga
mempunyai warna berbeda.
m era h b iru

k u n in g k u n in g
k u n in g

b iru m era h

41
 Aplikasi pewarnaan graf: mewarnai peta.
 Peta terdiri atas sejumlah wilayah.
 Wilayah dapat menyatakan kecamatan,
kabupaten, provinsi, atau negara.
 Peta diwarnai sedemikian sehingga dua
wilayah bertetangga mempunyai warna
berbeda.

42
43
 Nyatakan wilayah sebagai simpul, dan
batas antar dua wilayah bertetangga
sebagai sisi.
 Mewarnai wilayah pada peta berarti
mewarnai simpul pada graf yang
berkoresponden.
 Setiap wilayah bertetangga harus
mempunyai warna berbeda  warna setiap
simpul harus berbeda.

44
1 1 1
2 2 2

3 3 3
4 4
4
8 5 8 5 8 5

7 6 7 6 7 6

(a) (b) (c)

1 m erah 2 kuning 1 m erah 2 kuning

biru 3 jingga biru 3 m erah


ungu ungu
4 4
hijau
8 5 kuning
8 5

putih kuning
7 6 7 6
hitam m erah

(d) (e)

Gambar 8.72 (a) Peta


(b) Peta dan graf yang merepresentasikannya,
(c) Graf yang merepresentasikan peta,
(d) Pewarnaan simpul, setiap simpul mempunai warna berbeda,
(e) Empat warna sudah cukup untuk mewarnai 8 simpul
45
 Bilangan kromatik: jumlah minimum warna yang dibutuhkan
untuk mewarnai peta.
 Simbol: (G).
 Suatu graf G yang mempunyai bilangan kromatis k
dilambangkan dengan (G) = k.
 Graf di bawah ini memiliki (G) = 3.

m erah b iru

k u n in g k u n in g
k u n in g

b iru m erah

46
 Graf kosong Nn memiliki (G) = 1, karena semua simpul tidak
terhubung, jadi untuk mewarnai semua simpul cukup
dibutuhkan satu warna saja.
 Graf lengkap Kn memiliki (G) = n sebab semua simpul saling
terhubung sehingga diperlukan n buah warna.
 Graf bipartit Km,n mempunyai (G) = 2, satu untuk simpul-
simpul di himpunan V1 dan satu lagi untuk simpul-simpul di
V2.
 Graf lingkaran dengan n ganjil memiliki (G) = 3, sedangkan
jika n genap maka (G) = 2.
 Sembarang pohon T memiliki (T) = 2.
 Untuk graf-graf yang lain tidak dapat dinyatakan secara
umum bilangan kromatiknya.

47
 Perkembangan teorema pewarnaan graf:
TEOREMA 1. Bilangan kromatik graf planar  6.
TEOREMA 2. Bilangan kromatik graf planar  5.
TEOREMA 3. Bilangan kromatik graf planar  4.

 Teorema 4 berhasil menjawab persoalan 4-warna (yang


diajuka pada abad 19): dapatkah sembarang graf planar
diwarnai hanya dengan 4 warna saja?

 Jawaban dari persoalan ini ditemukan oleh Appel dan Haken


yang menggunakan komputer untuk menganalisis hampir
2000 graf yang melibatkan jutaan kasus

48
 Aplikasi lain pewarnaan graf: penjadwalan.
Misalkan terdapat delapan orang mahasiswa (1, 2, …, 8) dan lima buah mata kuliah yang dapat dipilihnya
(A, B, C, D, E). Tabel berikut memperlihatkan matriks lima mata kuliah dan delapan orang mahasiswa.
Angka 1 pada elemen (i, j) berarti mahasiswa i memilih mata kuliah j, sedangkan angka 0 menyatakan
mahasiswa i tidak memilih mata kuliah j.

A B C D E
1 0 1 0 0 1
2 0 1 0 1 0
3 0 0 1 1 0
4 1 1 0 0 0
5 0 1 0 1 0
6 0 0 1 1 0
7 1 0 1 0 0
8 0 0 1 1 0

49
Berapa paling sedikit jumlah hari yang dibutuhkan
untuk jadwal ujian tersebut sedemikian sehingga
semua mahasiswa dapat mengikuti ujian mata kuliah
yang diambilnya tanpa bertabrakan waktunya
dengan jadwal ujian kuliah lain yang juga
diambilnya?

Penyelesaian:
simpul  mata kuliah
sisi  ada mahasiswa yang mengambil
kedua mata kuliah (2 simpul)

50
A m erah A

biru E
E
B B m erah

m erah
biru
D
D C

(a) (b)

Gambar 8.74. (a) Graf persoalan penjadwalan ujian 5 mata kuliah


untuk 8 orang mahasiswa
(b) Hasil pewaranan pada simpul-simpul graf
• Bilangan kromatik graf pada Gambar 8.74 adalah 2.
• Jadi, ujian mata kuliah A, E, dan D dapat dilaksanakan bersamaan,
sedangkan ujian mata kuliah B dan C dilakukan bersamaan
tetapi pada waktu yang berbeda dengan mata kuliah A, E, dan D.
51
Latihan soal
1. Dapatkah kita menggambar graf teratur
berderajat 3 dengan 7 buah simpul? Mengapa?
2. Tentukan jumlah simpul pada graf sederhana
bila mempunyai 20 buah sisi dan tiap simpul
berderajat sama.
3. Berapa jumlah minimum simpul yang
diperlukan agar sebuah graf dengan 6 buah sisi
menjadi planar? Ulangi soal yang sama untuk 11
buah sisi.
52
4
.Di
ber
i
kan
ga
mba
rs
eb
ua
hg
ra
fGs
ep
er
t
idi
baw
a
hi
ni
.

B (
a)T
unj
ukk
a
nde
ngan
ke
ti
dak
s
ama
an
Eu
le
rb
ah
wa
gr
af
Gt
id
akp
la
na
r.
A C

(
b)T
unj
ukk
a
nde
ng
an
Te
or
ema
Kur
at
ows
ki
bah
wa
gr
af
D E Gt
id
akp
la
na
r
.
F G

53
5. Gambarkan 2 buah graf yang isomorfik dengan graf teratur
berderajat 3 yang mempunyai 8 buah simpul.

6. Sebuah departemen mempunyai 6 kelompok kerja yang


setiap bulannya masing-masing selalu mengadakan rapat
satu kali. Keenam kelompok kerja dengan masing-masing
anggotanya adalah: K1 = {Amir, Budi, Yanti}, K2 = {Budi,
Hasan, Tommy}, K3 = {Amir, Tommy, Yanti}, K4 = {Hasan,
Tommy, Yanti}, K5 = {Amir, Budi}, K6 = {Budi, Tommy,
Yanti}. Berapa banyak waktu rapat berbeda yang harus
direncanakan sehingga tidak ada anggota kelompok kerja
yang dijadwalkan rapat pada waktu yang sama. Gambarkan
graf yang merepresentasikan persoalan ini lalu (jelaskan sisi
menyatakan apa, simpul menyatakan apa) tentukan jumlah
waktu rapat ini.

54
7. Sebuah desa telah terjadi banjir yang menenggelamkan 6
rumah masing-masing penghuninya 3 orang. Sebuah
regu penyelamat harus menyelamatkan penghuni 6
rumah tersebut. Perahu yang digunakan hanya memuat 2
orang. Gambarkan graph yang menggambarkan lintasan
perahu, sehingga semua penghuni rumah mendapat
giliran yang sama secara bergiliran.
8. Sebuah graf akan dibentuk dari 25 buah sisi. Berapa
jumlah maksimum simpul di dalam graf sederhana yang
dapat dibuat dari 25 buah sisi tersebut?

55

Anda mungkin juga menyukai

  • Pertemuan 13 - Graf
    Pertemuan 13 - Graf
    Dokumen55 halaman
    Pertemuan 13 - Graf
    Eleana Clara
    Belum ada peringkat
  • Graf 3-Kel. 8
    Graf 3-Kel. 8
    Dokumen49 halaman
    Graf 3-Kel. 8
    Askari B
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen36 halaman
    Graf
    Komang Hary
    Belum ada peringkat
  • 6 Graf 1
    6 Graf 1
    Dokumen98 halaman
    6 Graf 1
    Rendy B. Suharsono
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen71 halaman
    Graf
    kazuma san
    Belum ada peringkat
  • 14.MADIS Graf
    14.MADIS Graf
    Dokumen97 halaman
    14.MADIS Graf
    Destroyer
    Belum ada peringkat
  • 1 Graph
    1 Graph
    Dokumen101 halaman
    1 Graph
    ppg.isnysafira01530
    Belum ada peringkat
  • P5 - Teori Graf
    P5 - Teori Graf
    Dokumen57 halaman
    P5 - Teori Graf
    Hndhyt
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 10 Graf pt1 22 Nov
    Pertemuan 10 Graf pt1 22 Nov
    Dokumen59 halaman
    Pertemuan 10 Graf pt1 22 Nov
    Sulthan Rafid
    Belum ada peringkat
  • Graf 2020 Bagian1 PDF
    Graf 2020 Bagian1 PDF
    Dokumen58 halaman
    Graf 2020 Bagian1 PDF
    Raihan Rizki
    Belum ada peringkat
  • (13-14) Graph-Tree (Add0)
    (13-14) Graph-Tree (Add0)
    Dokumen49 halaman
    (13-14) Graph-Tree (Add0)
    hawarieslab
    Belum ada peringkat
  • Materi 10
    Materi 10
    Dokumen82 halaman
    Materi 10
    09. David Christianto
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 14
    Pertemuan 14
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan 14
    WiZar Butuhuangselalu ArmaNa
    Belum ada peringkat
  • Graff
    Graff
    Dokumen46 halaman
    Graff
    Kevin Aqil Hardiranto Ikko Shinshi Chen kevinaqil.2021
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Graf
    Pertemuan Graf
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan Graf
    Luh Putu Safitri Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen33 halaman
    Graf
    maritsa amanda
    Belum ada peringkat
  • Graf 09
    Graf 09
    Dokumen40 halaman
    Graf 09
    mrey41376
    Belum ada peringkat
  • Gain
    Gain
    Dokumen127 halaman
    Gain
    Dyan Hatining Ayu S
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf Pertemuan 8
    Teori Graf Pertemuan 8
    Dokumen89 halaman
    Teori Graf Pertemuan 8
    san_samba
    Belum ada peringkat
  • Graf 1 Dan 2 (11-12)
    Graf 1 Dan 2 (11-12)
    Dokumen113 halaman
    Graf 1 Dan 2 (11-12)
    DENAN Gt
    Belum ada peringkat
  • Modul Diskrit Bab 8 GRAPH&TREE
    Modul Diskrit Bab 8 GRAPH&TREE
    Dokumen43 halaman
    Modul Diskrit Bab 8 GRAPH&TREE
    Kiki Ernanda II
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-5
    Pertemuan Ke-5
    Dokumen129 halaman
    Pertemuan Ke-5
    Dhaniswara
    Belum ada peringkat
  • Graf, Jenis, Dan Penerapan
    Graf, Jenis, Dan Penerapan
    Dokumen17 halaman
    Graf, Jenis, Dan Penerapan
    rizha
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen50 halaman
    Graf
    Nisehh hp
    Belum ada peringkat
  • P10 Teori Graph
    P10 Teori Graph
    Dokumen130 halaman
    P10 Teori Graph
    Anam 1
    Belum ada peringkat
  • Graf Bagian 1-4 - Copy-1
    Graf Bagian 1-4 - Copy-1
    Dokumen86 halaman
    Graf Bagian 1-4 - Copy-1
    Khaerun Anwar
    Belum ada peringkat
  • Graf (2015)
    Graf (2015)
    Dokumen132 halaman
    Graf (2015)
    Sardo Sipayung
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen133 halaman
    Graf
    darren armani
    Belum ada peringkat
  • 11 GRAF Rev
    11 GRAF Rev
    Dokumen59 halaman
    11 GRAF Rev
    James Palmer
    Belum ada peringkat
  • Materi 4 - Graf
    Materi 4 - Graf
    Dokumen32 halaman
    Materi 4 - Graf
    Atian Rizki
    Belum ada peringkat
  • Graph
    Graph
    Dokumen40 halaman
    Graph
    Trafalgar Law
    Belum ada peringkat
  • 13-15. Graph
    13-15. Graph
    Dokumen116 halaman
    13-15. Graph
    zae
    Belum ada peringkat
  • Iv V
    Iv V
    Dokumen21 halaman
    Iv V
    MuHz
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen35 halaman
    Graf
    teja230030321
    Belum ada peringkat
  • Graf 2014
    Graf 2014
    Dokumen134 halaman
    Graf 2014
    Enzha Conrad Der'panser
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen130 halaman
    Graf
    LuckyRamdani
    Belum ada peringkat
  • Teori GRAPH (Konsep Dasar Graf) - 1
    Teori GRAPH (Konsep Dasar Graf) - 1
    Dokumen33 halaman
    Teori GRAPH (Konsep Dasar Graf) - 1
    Wardah Hasna Afifah Wardah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 13 - Graf
    Pertemuan 13 - Graf
    Dokumen36 halaman
    Pertemuan 13 - Graf
    Eduardo Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen78 halaman
    Graf
    Muhammad Rafi Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teori Graf
    Dasar Teori Graf
    Dokumen130 halaman
    Dasar Teori Graf
    Benya Namsa
    Belum ada peringkat
  • Bab 7 Graf
    Bab 7 Graf
    Dokumen120 halaman
    Bab 7 Graf
    M. Taufik Maulana
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf
    Teori Graf
    Dokumen86 halaman
    Teori Graf
    Johan Munez
    0% (3)
  • Pengantar Teori GRAPH (Kuliah Online)
    Pengantar Teori GRAPH (Kuliah Online)
    Dokumen127 halaman
    Pengantar Teori GRAPH (Kuliah Online)
    rania insyara
    Belum ada peringkat
  • GRAF
    GRAF
    Dokumen86 halaman
    GRAF
    Chusnul Mustain
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf
    Teori Graf
    Dokumen131 halaman
    Teori Graf
    Dygta Al-Kahli Dinaga
    Belum ada peringkat
  • Graf Pertemuan Ke-12
    Graf Pertemuan Ke-12
    Dokumen21 halaman
    Graf Pertemuan Ke-12
    Aldi Ikhsan Firdaus
    Belum ada peringkat
  • Onmipa
    Onmipa
    Dokumen39 halaman
    Onmipa
    dini
    Belum ada peringkat
  • Teori Grafi Dan Otomata
    Teori Grafi Dan Otomata
    Dokumen31 halaman
    Teori Grafi Dan Otomata
    Yodi Keren
    Belum ada peringkat
  • Graf 1
    Graf 1
    Dokumen32 halaman
    Graf 1
    dian
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen17 halaman
    Graf
    The Master
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen133 halaman
    Graf
    azizbara
    Belum ada peringkat
  • Terminologi Lanjutan
    Terminologi Lanjutan
    Dokumen15 halaman
    Terminologi Lanjutan
    Nisrina Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Afbagian1 1
    Afbagian1 1
    Dokumen53 halaman
    Afbagian1 1
    irna dwi rizki ronahaya pohan
    Belum ada peringkat
  • Konsep Dasar Teori Graph: DR. Rina Filia Sari
    Konsep Dasar Teori Graph: DR. Rina Filia Sari
    Dokumen68 halaman
    Konsep Dasar Teori Graph: DR. Rina Filia Sari
    Rina Filia Sari
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen130 halaman
    Graf
    Bambang Yodi
    Belum ada peringkat
  • Bab 10 Pewarnaan Graf Update1
    Bab 10 Pewarnaan Graf Update1
    Dokumen41 halaman
    Bab 10 Pewarnaan Graf Update1
    ISL MM
    Belum ada peringkat
  • BAB VII - Graph Dan Tree
    BAB VII - Graph Dan Tree
    Dokumen78 halaman
    BAB VII - Graph Dan Tree
    Nila Akhidatun Nisa
    Belum ada peringkat