Anda di halaman 1dari 113

Graf

1
Pendahuluan
 Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit
dan hubungan antara objek-objek tersebut.

 Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta


jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di
Provinsi Jawa Tengah.
Rembang
Kudus
Brebes Demak
Tegal Pemalang Kendal
Semarang
Pekalongan
Slawi Blora

Temanggung Purwodadi
Salatiga
Wonosobo
Purbalingga
Purwokerto
Sragen
Banjarnegara Boyolali Solo

Kroya Sukoharjo
Cilacap Kebumen Magelang
Klaten
Purworejo
Wonogiri
2 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
 SejarahGraf: masalahjembatanKönigsberg(tahun1736)

A D

Gambar 1. MasalahJembatanKönigsberg

 Graf yangmerepresentasikanjembatanKönigsberg:
Simpul (vertex) menyatakandaratan
Sisi (edge) menyatakanjembatan
 Bisakahmelalui setiapjembatantepat sekali dankembali lagi
3
ke te
Rinaldi mpat seMatematika
Munir/IF2120 mula? Diskrit
Konigsberg Bridge Problem Leonhard Euler
15 April 1707 – 18 September 1783

4 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit


Definisi Graf

Graf G = (V, E), yang dalam hal ini:


V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices)
= { v1 , v2 , ... , vn }
E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang
simpul
= {e1 , e2 , ... , en }

5
1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

G 1 G 2 G 3

G a m b a r 2 . (a ) g ra f se d e rh a n a , (b ) g ra f g a n d a , d a n (c ) g ra f se m u

C o n to h 1 . P a d a G a m b a r 2 , G 1 a d a la h g ra f d e n g a n
V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1 , 2 ), (1 , 3 ), (2 , 3 ), (2 , 4 ), (3 , 4 ) }

G 2 a d a la h g ra f d e n g a n
V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1 , 2 ), (2 , 3 ), (1 , 3 ), (1 , 3 ), (2 , 4 ), (3 , 4 ), (3 , 4 ) }
= { e 1, e 2, e 3, e 4, e 5, e 6, e 7}

G 3 a d a la h g ra f d e n g a n
V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1 , 2 ), (2 , 3 ), (1 , 3 ), (1 , 3 ), (2 , 4 ), (3 , 4 ), (3 , 4 ), (3 , 3 ) }
6 = { Munir/IF2120
Rinaldi e 1 , e 2 , e 3 , e Matematika
4 , e 5 , e 6 , e Diskrit
7, e 8}
1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

G 1 G 2 G 3

G a m b a r 2 . (a ) g ra f se d e rh a n a , (b ) g ra f g a n d a , d a n (c ) g ra f se m u

  P a d a G 2, s is i e 3 = (1 , 3 ) d a n s is i e 4 = (1 , 3 ) d in a m a k a n s is i-
g a n d a (m u ltip le e d g e s a ta u p a r a le l e d g e s ) k a re n a k e d u a s is i
in i m e n g h u b u n g i d u a b u a h s im p u l y a n g s a m a , y a itu s im p u l 1
d a n s im p u l 3 .

  P a d a G 3, s is i e 8 = (3 , 3 ) d in a m a k a n g e la n g a ta u k a la n g (lo o p )
k a re n a ia b e ra w a l d a n b e ra k h ir p a d a s im p u l y a n g s a m a .
7
Jenis-Jenis Graf
 Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu
graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:
1. Graf sederhana (simple graph).
Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda
dinamakan graf sederhana. G1 pada Gambar 2 adalah
contoh graf sederhana

2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph).


Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan
graf tak-sederhana (unsimple graph). G2 dan G3 pada
Gambar 2 adalah contoh graf tak-sederhana
8
 Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf
dibedakan atas 2 jenis:
1. Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut
graf tak-berarah. Tiga buah graf pada Gambar 2 adalah
graf tak-berarah.

2. Graf berarah (directed graph atau digraph)


Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut
sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar 3 adalah
graf berarah.

9
1 1

2 3 2 3

4 4

(a) G4 (b) G5

Gambar 3 (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah

10
Tabel 1 Jenis-jenis graf [ROS99]
Jenis Sisi Sisi ganda Sisi gelang
dibolehkan? dibolehkan?
Graf sederhana Tak-berarah Tidak Tidak
Graf ganda Tak-berarah Ya Tidak
Graf semu Tak-berarah Ya Ya
Graf berarah Bearah Tidak Ya
Graf-ganda berarah Bearah Ya Ya

11
Contoh Terapan Graf
1. Rangkaian listrik.

B B
A C A C

F F
E D E D

(a) (b)

12
2. Isom er senyaw a kim ia karbon
m etana (C H 4 ) etana (C 2 H 6 ) propana (C 3 H 8 )

H C H

13
Terminologi Graf
1. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung
langsung.
Tinjau graf G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3,
simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.
1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3

14
2. Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan
e bersisian dengan simpul vj , atau
e bersisian dengan simpul vk

Tinjau graf G1: sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3,
sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4,
tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
15
3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang
bersisian dengannya.
Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil.

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3

16
4. Graf Kosong (null graphatauempty graph)
Graf yang himpunan sisinya merupakanhimpunankosong(Nn).
Graf N5 :

4 2
5

17
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan
simpul tersebut.
Notasi: d(v)
Tinjau graf G1: d(1) = d(4) = 2
d(2) = d(3) = 3

Tinjau graf G3: d(5) = 0  simpul terpencil


d(4) = 1  simpul anting-anting (pendant vertex)

Tinjau graf G2: d(1) = 3  bersisian dengan sisi ganda


d(2) = 4  bersisian dengan sisi gelang (loop)

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

18 G1
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit G 2 G3
Pada graf di atas, derajat setiap simpul ditunjukkan
pada masing-masing simpul

19
1 1

2 3 2 3

4 4

G4 G5
T in jau g raf G 4 :
d in (1 ) = 2; d o u t (1 ) = 1
d in (2 ) = 2; d o u t (2 ) = 3
d in (3 ) = 2; d o u t (3 ) = 1
d in (4 ) = 1; d o u t (3 ) = 2

20
L e m m a J a b a t T a n g a n . J u m la h d e ra ja t s e m u a s im p u l p a d a s u a tu g ra f
a d a la h g e n a p , y a itu d u a k a li ju m la h s is i p a d a g ra f te rs e b u t.

D e n g a n k a ta la in , jik a G = (V , E ), m a k a 
vV
d (v )  2 E

T in ja u g ra f G 1: d (1 ) + d (2 ) + d (3 ) + d (4 ) = 2 + 3 + 3 + 2 = 1 0
= 2  ju m la h s is i = 2  5

T in ja u g ra f G 2: d (1 ) + d (2 ) + d (3 ) = 3 + 3 + 4 = 1 0
= 2  ju m la h s is i = 2  5

T in ja u g ra f G 3: d (1 ) + d (2 ) + d (3 ) + d (4 ) + d (5 )
= 2 + 2 + 3 + 1 + 0 = 8
= 2  ju m la h s is i = 2  4
1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
21 4
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
G1 G2 G3
Akibat dari lemma (corollary):

Teorema: Untuk sembarang graf G, banyaknya simpul


berderajat ganjil selalu genap.

22
Contoh 2. Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita
menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul
adalah:
(a) 2, 3, 1, 1, 2
(b) 2, 3, 3, 4, 4

Penyelesaian:
(a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil
(2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9).
(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap
(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).

23 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit


Latihan
 Mungkinkah dibuat graf-sederhana 5 simpul
dengan derajat masing-masing simpul adalah:
(a) 5, 2, 3, 2, 4
(b) 4, 4, 3, 2, 3
(c) 3, 3, 2, 3, 2
(d) 4, 4, 1, 3, 2
Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika tidak
mungkin, berikan alasan singkat.

24
Jawaban:
(a) 5, 2, 3, 2, 4: Tidak mungkin, karena ada simpul
berderajat 5
(b) 4, 4, 3, 2, 3: Mungkin [contoh banyak]
(c) 3, 3, 2, 3, 2: Tidak mungkin, karena jumlah
simpul berderajat ganjil ada 3 buah (alasan lain,
karena jumlah derajat ganjil)
(d) 4, 4, 1, 3, 2: Tidak mungkin, karena simpul-1
dan simpul-2 harus bertetangga dengan simpul
sisanya, berarti simpul-3 minimal berderajat 2
(kontradiksi dengan simpul-3 berderajat 1)

25
6. Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan
vn di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul
dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn –1, en, vn
sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn)
adalah sisi-sisi dari graf G.

Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2),
(2,4), (4,3).

Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2,


4, 3 pada G1 memiliki panjang 3.
1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
26 4
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
G1 G2 G3
7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama
disebut sirkuit atau siklus.

Tinjau graf G1: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.

Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit


1, 2, 3, 1 pada G1 memiliki panjang 3.

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
27
8 . T e rh u b u n g (C o n n e c ted )
D u a b u a h sim p u l v 1 d an sim p u l v 2 d ise b u t te rh u b u n g jik a terd ap at
lin ta sa n d a ri v 1 k e v 2 .
G d ise b u t g r a f ter h u b u n g (c o n n e c ted g ra p h ) jik a u n tu k se tiap
p asa n g sim p u l v i d a n v j d a lam h im p u n a n V terd ap a t lin ta sa n d a ri v i
k e v j.
Jik a tid a k , m a k a G d ise b u t g ra f ta k -te r h u b u n g (d isco n n ec te d
g ra p h ).

C o n to h g raf tak -terh u b u n g :


2
5

1 4
6

3 8 7

28 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit


 Graf berarah G dikatakan terhubung jika graf tidak
berarahnya terhubung (graf tidak berarah dari G diperoleh
dengan menghilangkan arahnya).

 Dua simpul, u dan v, pada graf berarah G disebut terhubung


kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan berarah dari
u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u.

 Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graf


tidak berarahnya, maka u dan v dikatakan terhubung lemah
(weakly coonected).

29
 G raf berarah G disebut graf terhubung kuat (strongly
connected graph) apabila untuk setiap pasang sim pul
sem barang u dan v di G , terhubung kuat. K alau tidak, G
disebut graf terhubung lem ah.
1

2 3
3 4

graf berarah terhubung lem ah graf berarah terhubung kuat

30
8 . U p a g r a f (S u b g r a p h ) d a n K o m p le m e n U p a g r a f
M is a lk a n G = (V , E ) a d a la h s e b u a h g ra f. G 1 = (V 1, E 1) a d a la h
u p a g r a f (s u b g r a p h ) d a ri G jik a V 1  V d a n E 1  E .

K o m p le m e n d a ri u p a g ra f G 1 te rh a d a p g ra f G a d a la h g ra f G 2 = (V 2,
E 2) s e d e m ik ia n s e h in g g a E 2 = E - E 1 d a n V 2 a d a la h h im p u n a n
s im p u l y a n g a n g g o ta -a n g g o ta E 2 b e rs is ia n d e n g a n n y a .

2 2

1 1 1
3 3
3

6 6

4 5 2 5 5

(a ) G ra f G 1 (b ) S e b u a h u p a g ra f (c ) k o m p le m e n d a ri u p a g ra f (b )
31
K o m p o n e n g r a f ( c o n n e c te d c o m p o n e n t ) a d a la h ju m la h m a k s im u m
u p a g ra f te r h u b u n g d a la m g ra f G .

G r a f G d i b a w a h in i m e m p u n y a i 4 b u a h k o m p o n e n .
9
12
1 6 7
5
11
13
2 3 4 8 10

32
P a d a g ra f b e r a r a h , k o m p o n e n te rh u b u n g k u a t ( s tr o n g ly c o n n e c te d
c o m p o n e n t) a d a la h ju m la h m a k s im u m u p a g ra f y a n g te r h u b u n g
k u a t.

G r a f d i b a w a h in i m e m p u n y a i 2 b u a h k o m p o n e n te r h u b u n g k u a t:

1 4

5
2 3

33
9. U pagraf R entang (Spanning Subgraph)
U pagraf G 1 = (V 1 , E 1 ) dari G = (V, E) dikatakan upagraf rentang
jika V 1 =V (yaitu G 1 m engandung sem ua sim pul dari G ).
1 1 1

2 3 2 3 2 3

4 5 4 5

(a) graf G , (b) upagraf rentang dari G , (c) bukan upagraf rentang dari G

34
1 0 . C u t-S e t
C u t-s e t d a ri g ra f te rh u b u n g G a d a la h h im p u n a n s is i y a n g b ila
d ib u a n g d a ri G m e n y e b a b k a n G tid a k te rh u b u n g . J a d i, c u t-s e t
s e la lu m e n g h a s ilk a n d u a b u a h k o m p o n e n .

P a d a g r a f d i b a w a h , { ( 1 ,2 ) , ( 1 ,5 ) , ( 3 ,5 ) , ( 3 ,4 ) } a d a la h c u t- s e t.
T e rd a p a t b a n y a k c u t-s e t p a d a s e b u a h g ra f te rh u b u n g .

H im p u n a n { ( 1 ,2 ) , ( 2 ,5 ) } ju g a a d a la h c u t- s e t, { ( 1 ,3 ) , ( 1 ,5 ) , ( 1 ,2 ) }
a d a la h c u t- s e t, { ( 2 ,6 ) } ju g a c u t- s e t,

te ta p i { ( 1 ,2 ) , ( 2 ,5 ) , ( 4 ,5 ) } b u k a n c u t- s e t sebab h im p u n a n
b a g ia n n y a , { ( 1 ,2 ) , ( 2 ,5 ) } a d a la h c u t- s e t.

1 2 1 2

5 6 5 6

3 4 3 4

35 Rinaldi Munir/IF2120
(a) Matematika Diskrit (b )
11.GrafBerbob
ot(W
eigh
tedGraph)
G rafberbobot adalahgrafyangsetiapsisinyadiberi sebuahharga
(bobot).

10 12
8
e b

15 9
11

d 14 c

36
Beberapa Graf Khusus

a . G r a f L e n g k a p (C o m p le te G r a p h )
G r a f le n g k a p ia la h g ra f s e d e rh a n a y a n g s e tia p s im p u ln y a m e m p u n y a i s is i
k e s e m u a s im p u l la in n y a . G ra f le n g k a p d e n g a n n b u a h s im p u l d ila m b a n g k a n
d e n g a n K n. J u m la h s is i p a d a g ra f le n g k a p y a n g te rd iri d a ri n b u a h s im p u l
a d a la h n (n – 1 )/2 .

K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6

37
b . G r a f L in g k a r a n
G r a f lin g k a r a n a d a la h g r a f s e d e r h a n a y a n g s e tia p s im p u ln y a b e r d e r a ja t d u a .
G r a f lin g k a r a n d e n g a n n s im p u l d ila m b a n g k a n d e n g a n C n .

38
c
.Gr
afT
er
atu
r(R
egu
larG
ra
ph)
s
Grafyangs e
tiapsim pulnyam empu
n ya
id era
jatyan gsamad is
e butg ra
f
te
ratu
r .Apabiladera
jatsetia
psimpuladala
hr ,m a
kag ra
fterseb
u td is
ebu
t
se
bagaigra
fteratu
rd e
rajatr.J
umlahs
isipadagrafte
ratura
dalahnr/2.

39
Latihan
Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum
simpul pada graf sederhana yang mempunyai 16 buah
sisi dan tiap simpul berderajat sama dan tiap simpul
berderajat ≥ 4 ?

40
 Jawaban: Tiap simpul berderajat sama -> graf teratur.
 Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2.
Jadi, n = 2e/r = (2)(16)/r = 32/r.
 Untuk r = 4, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah
maksimum, yaitu n = 32/4 = 8.
 Untuk r yang lain (r > 4 dan r merupakan pembagi bilangan
bulat dari 32):
r = 8 -> n = 32/8 = 4 -> tidak mungkin membuat graf
sederhana.
r = 16 -> n = 32/16 = 2 -> tidak mungkin membuat graf
sederhana.
 Jadi, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah 8 buah
(maksimum dan minimum).

41
d. Graf Bipartite (Bipartite Graph)
Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan
bagian V1 dan V2, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan
sebuah simpul di V1 ke sebuah simpul di V2 disebut graf bipartit dan
dinyatakan sebagai G(V1, V2).

V1 V2

42
Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat
dibagi menjadi V1 = {a, b, d} dan V2 = {c, e, f, g}

a b

g c
f

e d
G

H1 H2 H3

W G E

graf persoalan utilitas (K3,3), topologi bintang


43 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Representasi Graf

1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)

A = [aij],
1, jika simpul i dan j bertetangga
aij = {
0, jika simpul i dan j tidak bertetangga

44
C o n to h :

1 1
1

2 5
3
2 3

3
2 4
4 4

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
2  1 0 1 0 0 
2  1 0 1 1  2  1 0 1 1 
3 1 1 0 1 0
3 1 1 0 1   3 1 0 0 0
  4 0 0 1 0 0  
4 0 1 1 0 4 0 1 1 0
5  0 0 0 0 0 
(a ) (b ) (c )

1
e1 e4
e3
e2
2 e8
e6 3
e5
e7
4

1 2 3 4
1 0 1 2 0
2  1 0 1 1 
3 2 1 1 2
 
45 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
4 0 1 2 0
Der
aja
tt
iaps
impuli
:
(
a)U n
tukg
raft
ak-b
e r
ara
h
n
(
dv
i)=a
ij
j
1

(
b)U
nt
ukg
ra
fbe
ra
ra
h,
n
d
i
n (
vj)=j
uml
ahn
il
aip
adak
ol
omj=
aij
i
1
n
d
ot(
u v
i)=j
uml
ahn
il
aip
adab
aisi=
r aij
j
1

46
a

10 12
8
e b

15 9
11

d 14 c

a b c d e
a 12   10
b12  9 11 8


c 9  14 
 
d 11 14  15

e10 8  15 

47
2. Matriks Bersisian (incidency matrix)

A = [aij],

1, jika simpul i bersisian dengan sisi j


aij = {
0, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j
e1
1 2
e2
e4 e3
3
e5
4

e1 e
2e3 e
4e5
11 1 0 1 0 

21 1 1 0 0 

30 0 1 1 1 
 
40 0 0 0 1 
48 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
3. SenaraiKetetanggaan(adjacencylist)

1 1
1

2 5
3
2 3

3
2 4
4 4

Simpul Sim pulTetangga Simpul Sim pulTetangga Simpul Sim pulTerminal


1 2, 3 1 2, 3 1 2
2 1, 3, 4 2 1, 3 2 1, 3, 4
3 1, 2, 4 3 1, 2, 4 3 1
4 2, 3 4 3 4 2, 3
5 -
(a) (b) (c)

49
Graf Isomorfik
Diketahui matriks ketetanggaan (adjacency
matrices) dari sebuah graf tidak berarah.
Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian
dengan matriks tersebut.

0 1 0 0 1
1 0 1 1 1

0 1 1 1 0
 
0 1 1 0 1
1 1 0 1 0

50
Jawaban:

2
1 2 3

1
3
5 4
Dua buah graf yang sama (hanya5 penggambaran
4

secara geometri berbeda)


 isomorfik!

51
Graf Isomorfik
 Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf
yang saling isomorfik.

 Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat


korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi-
sisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.

 Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G1,
maka sisi e’ yang berkoresponden di G2 harus bersisian dengan simpul u’
dan v’ yang di G2.

 Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan
simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf dapat
digambarkan dalam banyak cara.
52 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
3 d c v w

1 2 a b x y

(a ) G 1 (b ) G 2 (c ) G 3

G a m b a r 6 .3 5 G 1 is o m o rfik d e n g a n G 2 , te ta p i G 1 tid a k is o m o rfik d e n g a n G 3

53
z

a v w
e

c
b d
x y

(a) G 1 (b ) G 2

G a m b a r 6 .3 6 G r a f ( a ) d a n g r a f ( b ) is o m o r f ik [ D E O 7 4 ]

a b c d e x y w v z
a 0 1 1 1 0 x 0 1 1 1 0
b 1 0 1 0 0 y 1 0 1 0 0
   
AG1 = c 1 1 0 1 0 A G2 = w 1 1 0 1 0
   
d 1 0 1 0 1 v 1 0 1 0 1
e  0 0 0 1 0  z  0 0 0 1 0 
54
(a )

(b )

G a m b a r 6 .3 8 ( a ) D u a b u a h g r a f i s o m o r f i k , ( b ) t i g a b u a h g r a f i s o m o r f i k
55
D a ri d e fin is i g ra f is o m o rfik d a p a t d ik e m u k a k a n b a h w a d u a b u a h g ra f
is o m o rfik m e m e n u h i k e tig a s y a ra t b e rik u t [D E O 7 4 ]:
1. M em punyai ju m la h s im p u l y a n g s a m a .
2. M em punyai ju m la h s is i y a n g s a m a
3. M em punyai ju m la h s im p u l y a n g s a m a b e rd e ra ja t te rte n tu
N a m u n , k e tig a s y a ra t in i te rn y a ta b e lu m c u k u p m e n ja m in . P e m e rik s a a n
s e c a ra v is u a l p e rlu d ila k u k a n .

w
u

x
y

(a) (b )
56 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Latihan
Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?

a p

e t

d h f b s w u q
g v

c r

57
Latihan
Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?

a b p q

e f t
u

d c s r

58
Latihan
Gambarkan 2 buah graf yang isomorfik dengan graf
teratur berderajat 3 yang mempunyai 8 buah simpul

59
Jawaban:

60
Graf Planar (Planar Graph) dan Graf
Bidang (Plane Graph)
 Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan
sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut graf
planar,
 jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar.
 K4 adalah graf planar:

61
K5 adalah graf tidak planar:

62
Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang
tidak saling berpotongan disebut graf bidang (plane
graph).

(a) (b) (c)

Tiga buah graf planar. Graf (b) dan (c) adalah graf bidang
63
Aplikasi Graf Planar

Persoalan utilitas (utility problem)

H1 H2 H3 H1 H2 H3

W G E W G E

(a) (b)

(a) Graf persoalan utilitas (K3,3), (b) graf persoalan utilitas bukan graf planar.

64
Aplikasi Graf Planar

Perancangan IC (Integrated Circuit)

Tidak boleh ada kawat-kawat di dalam IC-board


yang saling bersilangan  dapat menimbulkan
interferensi arus listrik  malfunction

Perancangan kawat memenuhi prinsip graf planar

65
Latihan
Gambarkan graf (kiri) di bawah ini sehingga tidak
ada sisi-sisi yang berpotongan (menjadi graf
bidang). (Solusi: graf kanan)

66
 Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi
beberapa wilayah (region) atau muka (face).

 Graf bidang pada gambar di bawah initerdiri atas 6 wilayah


(termasuk wilayah terluar):

R2 R3 R4
R6
R5
R1

67
 Hubungan antara jumlah simpul (n), jumlah sisi (e), dan
jumlah wilayah (f) pada graf bidang:

n – e + f = 2 (Rumus Euler)

R2 R3 R4
R6
R5
R1

 Pada Gambar di atas, e = 11 dan n = 7, f = 6, maka


7 – 11 + 6 = 2.

68
Latihan
Misalkan graf sederhana planar memiliki 24 buah
simpul, masing-masing simpul berderajat 4.
Representasi planar dari graf tersebut membagi
bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka.
Berapa banyak wilayah yang terbentuk?

69
Jawaban:
 Diketahui n = jumlah simpul = 24, maka jumlah derajat
seluruh simpul = 24  4 = 96.

 Menurut lemma jabat tangan,


jumlah derajat = 2  jumlah sisi,
sehingga
jumlah sisi = e = jumlah derajat/2 = 96/2 = 48

 Dari rumus Euler, n – e + f = 2, sehingga


f = 2 – n + e = 2 – 24 + 48 = 26 buah.

70
 Pada graf planar sederhana terhubung dengan f buah
wilayah, n buah simpul, dan e buah sisi (e > 2) selalu
berlaku:
e  3n – 6

 Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan


Euler,

 yang dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran


suatu graf sederhana

 kalau graf planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler,


sebaliknya jika tidak planar maka ketidaksamaan tersebut
tidak dipenuhi.

71
 Contoh: Pada K4, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan
Euler, sebab
6  3(4) – 6. Jadi, K4 adalah graf planar.
Pada graf K5, n = 5 dan e = 10, tidak memenuhi
ketidaksamaan Euler sebab
10  3(5) – 6. Jadi, K5 tidak planar

K4 K5 K3,3
72
Ketidaksamaan e  3n – 6 tidak berlaku untuk K3,3
karena
e = 9, n = 6
9  (3)(6) – 6 = 12 (jadi, e  3n – 6)

padahal graf K3,3 bukan graf planar!

Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf planar


dibatasi oleh paling sedikit empat buah sisi,

Dari penurunan rumus diperoleh


e  2n - 4
73
Contoh Graf K3,3 pada Gambar di bawah memenuhi
ketidaksamaan e  2n – 4, karena
e = 9, n = 6
9  (2)(6) – 4 = 8 (salah)
yang berarti K3,3 bukan graf planar.

H1 H2 H3 H1 H2 H3

W G E W G E

74
Teorema Kuratoswki
Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran
suat graf.

(a) (b) (c)

Gambar (a) Graf Kuratowski pertama (K5)


(b) Graf Kuratowski kedua (K3, 3)
(c) Graf yang isomorfik dengan graf Kuratowski kedua
75
Sifat graf Kuratowski adalah:
1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.
2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski
menyebabkannya menjadi graf planar.
4. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar
dengan jumlah simpul minimum, dan graf
Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan
jumlah sisi minimum.

76
TEOREMA Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan
hanya jika ia tidak mengandung upagraf yang isomorfik
dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.

v y
x

G1 G2 G3

Gambar Tiga buah graf yang homemorfik satu sama lain.

77
Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk
memeriksa keplanaran graf. Graf G di bawah ini bukan
graf planar karena ia mengandung upagraf (G1) yang
sama dengan K3,3.

a b a b
c c

f e d f e d

G1
G

Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama dengan K3,3.
78
Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf (G1)
yang homeomorfik dengan K5 (dengan membuang
simpul-simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5).

a a a

i b i b
h c h c h c

d d

g f e g f e g e

G G1 K5

79 Gambar Graf G,Matematika


Rinaldi Munir/IF2120 upagrafDiskrit
G1 dari G yang homeomorfik dengan K5.
Latihan
Perlihatkan dengan teorema Kuratowski bahwa
graf Petersen tidak planar.

80
Jawaban:
1 1 1

6 7 2 6 7 2 6 2
10

9 8 3 9 8 3 3
5 5 5

4 4 4
(a) G ra f P eter se n, G (b ) G 1 (c) G 2

1 3 5

2 4 6
(d ) K 3 ,3
Gambar (a) Graf Petersen
(b) G1 adalah upagraf dari G
(c) G2 homeomorfik dengan
G1
(d) G2 isomorfik dengan
81 K3,3
Lintasan dan Sirkuit Euler

 Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di


dalam graf tepat satu kali.

 Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu
kali..

 Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian


graph). Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf
semi-Euler (semi-Eulerian graph).

82
Contoh.
Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1
Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
Sirkuit Euler pada graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a
Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler
2 1 1 2 2 3
(a) (b) (c)
3 5
4 1 4

3 4 5 6 6 7

(d) d b (e) 1 2 (f) a b

e c 4 5 c d e

(a) dan (b) graf semi-Euler


(c) dan (d) graf Euler
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
83
(e) dan (f) bukan graf semi-Euler atau graf Euler
TEOREMA. Graf tidak berarah memiliki lintasan
Euler jika (graf semi-Euler) dan hanya jika terhubung
dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau
tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali.

TEOREMA. Graf tidak berarah G adalah graf Euler


(memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap
simpul berderajat genap.

84
TEOREMA. (a) Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika
G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar
sama.
(b) G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul,
yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan
yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.

a
b d c d c
g
f

c
a b a b
e d

(a) (b) (c)

Gambar (a) Graf berarah Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a)


(b) Graf berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)
(c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-Euler
85 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Latihan
 Manakah di antara graf di bawah ini yang dapat dilukis
tanpa mengangkat pensil sekalipun?

86
Lintasan dan Sirkuit Hamilton

 Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam


graf tepat satu kali.

 Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf
tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang
dilalui dua kali.

 Graf yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton,


sedangkan graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graf
semi-Hamilton.

87
1 2 1 2 1 2

4 3 4 3 4 3

(a) (b) (c)

(a) graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3, 2, 1, 4)


(b) graf yang memiliki lintasan Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)
(c) graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton
88
(a) (b)

(a) Dodecahedron Hamilton,


(b) graf yang mengandung sirkuit Hamilton

89
TEOREMA. Syarat cukup supaya graf sederhana G dengan
n ( 3) buah simpul adalah graf Hamilton ialah bila derajat
tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v)  n/2 untuk setiap
simpul v di G). (coba nyatakan dalam “jika p maka q”)

TEOREMA. Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton.

TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul


(n  3), terdapat (n – 1)!/2 buah sirkuit Hamilton.

90
TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n  3 dan n
ganjil), terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada
sisi yang beririsan). Jika n genap dan n  4, maka di dalam G terdapat (n –
2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.

Contoh. Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada
sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota
mempunyai tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan
tersebut dapat dilaksanakan?

Jawaban: Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 – 1)/2 = 4.


9
8
1

3
5

Gambar Graf yang merepresentasikan persoalan pengaturan tempat duduk.


91 Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit
Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak
mengandung sirkuit Hamilton, dan sebagainya..
5 5

1 2 1 2

4 3 4 3

6
(a) (b)

(a) Graf Hamilton sekaligus graf Euler


92
(b)Matematika
Rinaldi Munir/IF2120 Graf Hamilton
Diskrit sekaligus graf semi-Euler
Latihan
 Gambar di bawah ini adalah denah lantai dasar sebuah
gedung. Apakah dimungkinkan berjalan melalui setiap
pintu di lantai itu hanya satu kali saja jika kita boleh mulai
memasuki pintu yang mana saja?

93
Jawaban:
 Nyatakan ruangan sebagai simpul dan pintu antar ruangan sebagai sisi.
 Setiap pintu hanya boleh dilewati sekali (tidak harus kembali ke titik
asal)  melewati sisi tepat sekali  lintasan Euler
 Di dalam graf tersebut ada 2 simpul berderajat ganjil (simpul 1 dan 6),
selebihnya genap  pasti ada lintasan Euler
 Kesimpulan: setiap pintu dapat dilewati sekali saja

1 2 3

4
5 6

94
Beberapa Aplikasi Graf
Lintasan terpendek (shortest path)

Persoalan pedagang keliling (travelling salesperson


problem)

Persoalan tukang pos Cina (chinese postman problem)

Pewarnaan graf (graph colouring)

95
Persoalan Pedagang Keliling
(travelling salesperson problem (TSP)
Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota.
Tentukan tur terpendek yang harus dilalui oleh seorang
pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota asal
dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali
lagi ke kota asal keberangkatan.

==> menentukan sirkuit Hamilton


yang memiliki bobot minimum.

96
97
Aplikasi TSP:
1. Pak Pos mengambil surat di kotak pos yang
tersebar pada n buah lokasi di berbagai sudut kota.
2. Lengan robot mengencangkan n buah mur pada
beberapa buah peralatan mesin dalam sebuah jalur
perakitan.
3. Produksi n komoditi berbeda dalam sebuah siklus.

98
Jumlah sirkuit Hamilton di dalam graf lengkap dengan n simpul: (n – 1)!/2.
a 12 b

5 9
10 8

d 15 c

Graf di atas memiliki (4 – 1)!/2 = 3 sirkuit Hamilton, yaitu:

a 12 b a 12 b a b

5 9 5 9
10 8 10 8

d 15 c d 15 c d c

99
a 12 b a 12 b a b

5 9 5 9
10 8 10 8

d 15 c d 15 c d c

I1 = (a, b, c, d, a)  bobot = 10 + 12 + 8 + 15 = 45
I2 = (a, c, d, b, a)  bobot = 12 + 5 + 9 + 15 = 41
I3 = (a, c, b, d, a)  bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
 
Sirkuit Hamilton terpendek: I3 = (a, c, b, d, a)
dengan bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32.
 
• Jika jumlah simpul n = 20 akan terdapat (19!)/2 sirkuit Hamilton
atau sekitar 6  1016 penyelesaian.
100
Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese
Postman Problem)
Dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari Cina)
pada tahun 1962.

 Persoalan: seorang tukang pos akan mengantar surat ke


alamat-alamat sepanjang jalan di suatu daerah. Bagaimana
ia merencanakan rute perjalanannya supaya ia melewati
setiap jalan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat awal
keberangkatan?
 menentukan sirkuit Euler di dalam graf

101
B 8 C
2 8 1
4
A 3 4 D
6 2
F 5 E

Lintasan yang dilalui tukang pos: A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.

102
Jika graf yang merepresentasikan persoalan adalah graf
Euler, maka sirkuit Eulernya mudah ditemukan.

Jika grafnya bukan graf Euler, maka beberapa sisi di


dalam graf harus dilalui lebih dari sekali.

Jadi, pak pos harus menemukan sirkuit yang


mengunjungi setiap jalan paling sedikit sekali dan
mempunyai jarak terpendek.

103
Persoalan tukang pos Cina menjadi:

Seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-


alamat sepanjang jalan di suatu daerah. Bagaimana ia
merencanakan rute perjalanannya yang mempunyai jarak
terpendek supaya ia melewati setiap jalan paling sedikit
sekali dan kembali lagi ke tempat awal keberangkatan?

104
Pewarnaan Graf
 Ada dua macam: pewarnaan simpul, dan pewarnaan sisi
 Hanya dibahas perwarnaan simpul
 Pewarnaan simpul: memberi warna pada simpul-simpul graf
sedemikian sehingga dua simpul bertetangga mempunyai
warna berbeda.

105
Aplikasi pewarnaan graf: mewarnai peta.

Peta terdiri atas sejumlah wilayah.

Wilayah dapat menyatakan kecamatan, kabupaten,


provinsi, atau negara.

Peta diwarnai sedemikian sehingga dua wilayah


bertetangga mempunyai warna berbeda.

106
107
Nyatakan wilayah sebagai simpul, dan batas antar dua
wilayah bertetangga sebagai sisi.

Mewarnai wilayah pada peta berarti mewarnai simpul


pada graf yang berkoresponden.

Setiap wilayah bertetangga harus mempunyai warna


berbeda  warna setiap simpul harus berbeda.

108
1 1 1
2 2 2

3 3 3
4 4
4
8 5 8 5 8 5

7 6 7 6 7 6

(a) (b) (c)

1 m erah 2 kuning 1 m erah 2 kuning

biru 3 jingga biru 3 m erah


ungu ungu
4 4
hijau
8 5 kuning
8 5

putih kuning
7 6 7 6
hitam m erah

(d) (e)

Gambar 8.72 (a) Peta


(b) Peta dan graf yang merepresentasikannya,
(c) Graf yang merepresentasikan peta,
(d) Pewarnaan simpul, setiap simpul mempunai warna berbeda,
109 (e) Empat warna sudah cukup untuk mewarnai 8 simpul
 Bilangan kromatik: jumlah minimum warna yang dibutuhkan
untuk mewarnai peta.
 Simbol: (G).

 Suatu graf G yang mempunyai bilangan kromatis k


dilambangkan dengan (G) = k.
 Graf di bawah ini memiliki (G) = 3

110
 Graf kosong Nn memiliki (G) = 1, karena semua simpul tidak
terhubung, jadi untuk mewarnai semua simpul cukup dibutuhkan
satu warna saja.

111
 Graf lengkap Kn memiliki (G) = n sebab semua simpul
saling terhubung sehingga diperlukan n buah warna.

112
 Graf bipartit Km,n mempunyai (G) = 2, satu untuk simpul-
simpul di himpunan V1 dan satu lagi untuk simpul-simpul
di V2.

113

Anda mungkin juga menyukai

  • Graf
    Graf
    Dokumen133 halaman
    Graf
    darren armani
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen33 halaman
    Graf
    maritsa amanda
    Belum ada peringkat
  • Graf, Jenis, Dan Penerapan
    Graf, Jenis, Dan Penerapan
    Dokumen17 halaman
    Graf, Jenis, Dan Penerapan
    rizha
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teori Graf
    Dasar Teori Graf
    Dokumen130 halaman
    Dasar Teori Graf
    Benya Namsa
    Belum ada peringkat
  • Graf (2015)
    Graf (2015)
    Dokumen132 halaman
    Graf (2015)
    Sardo Sipayung
    Belum ada peringkat
  • Graf 3-Kel. 8
    Graf 3-Kel. 8
    Dokumen49 halaman
    Graf 3-Kel. 8
    Askari B
    Belum ada peringkat
  • P10 Teori Graph
    P10 Teori Graph
    Dokumen130 halaman
    P10 Teori Graph
    Anam 1
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 10 Graf pt1 22 Nov
    Pertemuan 10 Graf pt1 22 Nov
    Dokumen59 halaman
    Pertemuan 10 Graf pt1 22 Nov
    Sulthan Rafid
    Belum ada peringkat
  • Graf 2020 Bagian1 PDF
    Graf 2020 Bagian1 PDF
    Dokumen58 halaman
    Graf 2020 Bagian1 PDF
    Raihan Rizki
    Belum ada peringkat
  • Materi 10
    Materi 10
    Dokumen82 halaman
    Materi 10
    09. David Christianto
    Belum ada peringkat
  • Graff
    Graff
    Dokumen46 halaman
    Graff
    Kevin Aqil Hardiranto Ikko Shinshi Chen kevinaqil.2021
    Belum ada peringkat
  • 6 Graf 1
    6 Graf 1
    Dokumen98 halaman
    6 Graf 1
    Rendy B. Suharsono
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen36 halaman
    Graf
    Komang Hary
    Belum ada peringkat
  • 1 Graph
    1 Graph
    Dokumen101 halaman
    1 Graph
    ppg.isnysafira01530
    Belum ada peringkat
  • GRAF
    GRAF
    Dokumen86 halaman
    GRAF
    Chusnul Mustain
    Belum ada peringkat
  • Graf 2014
    Graf 2014
    Dokumen134 halaman
    Graf 2014
    Enzha Conrad Der'panser
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-5
    Pertemuan Ke-5
    Dokumen129 halaman
    Pertemuan Ke-5
    Dhaniswara
    Belum ada peringkat
  • Modul Diskrit Bab 8 GRAPH&TREE
    Modul Diskrit Bab 8 GRAPH&TREE
    Dokumen43 halaman
    Modul Diskrit Bab 8 GRAPH&TREE
    Kiki Ernanda II
    Belum ada peringkat
  • P5 - Teori Graf
    P5 - Teori Graf
    Dokumen57 halaman
    P5 - Teori Graf
    Hndhyt
    Belum ada peringkat
  • (13-14) Graph-Tree (Add0)
    (13-14) Graph-Tree (Add0)
    Dokumen49 halaman
    (13-14) Graph-Tree (Add0)
    hawarieslab
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen35 halaman
    Graf
    teja230030321
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen71 halaman
    Graf
    kazuma san
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 13 - Graf
    Pertemuan 13 - Graf
    Dokumen55 halaman
    Pertemuan 13 - Graf
    Eleana Clara
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen50 halaman
    Graf
    Nisehh hp
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf
    Teori Graf
    Dokumen86 halaman
    Teori Graf
    Johan Munez
    0% (3)
  • Graf Resume
    Graf Resume
    Dokumen55 halaman
    Graf Resume
    Novi Thetha Sella
    Belum ada peringkat
  • Graf Bagian 1-4 - Copy-1
    Graf Bagian 1-4 - Copy-1
    Dokumen86 halaman
    Graf Bagian 1-4 - Copy-1
    Khaerun Anwar
    Belum ada peringkat
  • Graph
    Graph
    Dokumen40 halaman
    Graph
    Trafalgar Law
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf
    Teori Graf
    Dokumen131 halaman
    Teori Graf
    Dygta Al-Kahli Dinaga
    Belum ada peringkat
  • Bab 7 Graf
    Bab 7 Graf
    Dokumen120 halaman
    Bab 7 Graf
    M. Taufik Maulana
    Belum ada peringkat
  • Graf 09
    Graf 09
    Dokumen40 halaman
    Graf 09
    mrey41376
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf Pertemuan 8
    Teori Graf Pertemuan 8
    Dokumen89 halaman
    Teori Graf Pertemuan 8
    san_samba
    Belum ada peringkat
  • 11 GRAF Rev
    11 GRAF Rev
    Dokumen59 halaman
    11 GRAF Rev
    James Palmer
    Belum ada peringkat
  • Iv V
    Iv V
    Dokumen21 halaman
    Iv V
    MuHz
    Belum ada peringkat
  • 14.MADIS Graf
    14.MADIS Graf
    Dokumen97 halaman
    14.MADIS Graf
    Destroyer
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen130 halaman
    Graf
    LuckyRamdani
    Belum ada peringkat
  • 13-15. Graph
    13-15. Graph
    Dokumen116 halaman
    13-15. Graph
    zae
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen133 halaman
    Graf
    azizbara
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Graf
    Pertemuan Graf
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan Graf
    Luh Putu Safitri Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Teori GRAPH (Kuliah Online)
    Pengantar Teori GRAPH (Kuliah Online)
    Dokumen127 halaman
    Pengantar Teori GRAPH (Kuliah Online)
    rania insyara
    Belum ada peringkat
  • Teori GRAPH (Konsep Dasar Graf) - 1
    Teori GRAPH (Konsep Dasar Graf) - 1
    Dokumen33 halaman
    Teori GRAPH (Konsep Dasar Graf) - 1
    Wardah Hasna Afifah Wardah
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen78 halaman
    Graf
    Muhammad Rafi Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Gain
    Gain
    Dokumen127 halaman
    Gain
    Dyan Hatining Ayu S
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 14
    Pertemuan 14
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan 14
    WiZar Butuhuangselalu ArmaNa
    Belum ada peringkat
  • Graf Pertemuan Ke-12
    Graf Pertemuan Ke-12
    Dokumen21 halaman
    Graf Pertemuan Ke-12
    Aldi Ikhsan Firdaus
    Belum ada peringkat
  • Graf
    Graf
    Dokumen130 halaman
    Graf
    Bambang Yodi
    Belum ada peringkat
  • Materi 4 - Graf
    Materi 4 - Graf
    Dokumen32 halaman
    Materi 4 - Graf
    Atian Rizki
    Belum ada peringkat
  • Onmipa
    Onmipa
    Dokumen39 halaman
    Onmipa
    dini
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 13 - Graf
    Pertemuan 13 - Graf
    Dokumen36 halaman
    Pertemuan 13 - Graf
    Eduardo Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Teori Grafi Dan Otomata
    Teori Grafi Dan Otomata
    Dokumen31 halaman
    Teori Grafi Dan Otomata
    Yodi Keren
    Belum ada peringkat
  • BAB VII - Graph Dan Tree
    BAB VII - Graph Dan Tree
    Dokumen78 halaman
    BAB VII - Graph Dan Tree
    Nila Akhidatun Nisa
    Belum ada peringkat
  • GRAF
    GRAF
    Dokumen28 halaman
    GRAF
    Abas Mulyana
    Belum ada peringkat
  • Afbagian1 1
    Afbagian1 1
    Dokumen53 halaman
    Afbagian1 1
    irna dwi rizki ronahaya pohan
    Belum ada peringkat
  • Matematika Diskrit 09
    Matematika Diskrit 09
    Dokumen25 halaman
    Matematika Diskrit 09
    San Sancute
    Belum ada peringkat
  • Konsep Dasar Teori Graph: DR. Rina Filia Sari
    Konsep Dasar Teori Graph: DR. Rina Filia Sari
    Dokumen68 halaman
    Konsep Dasar Teori Graph: DR. Rina Filia Sari
    Rina Filia Sari
    Belum ada peringkat
  • 10 Graph
    10 Graph
    Dokumen61 halaman
    10 Graph
    Koko Shiwo
    Belum ada peringkat