Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

APLIKASI GRAPH PADA PENENTUAN JARAK TEMPUH MINIMUM


MENUJU SMPN 04 KELAYANG

DISUSUN OLEH :
SINTA
NIM : 19.103.117.202.007

DOSEN PENGAMPU :
HELMA MUSTIKA M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STKIP) INSAN MADANI
AIRMOLEK
2022
Abstrak

Kegiatan siswa pergi dan pulang menuju SMPN 04 Kelayang sudah


menjadi rutinitas mereka setiap harinya. Sekolah tersebut terletak di Desa
Dusun Tua Pelang, Kecamatan Kelayang. Di Desa Dusun Tua Pelang
memiliki banyak jalan yang dapat di tempuh siswa untuk sampai di sekolah
tersebut.
Pada laporan ini penulis akan membahas mengenai pengaplikasian
graph dalam kehidupan sehari-hari terkhusus pada penentuan jarak minimum
yang dapat di tempuh menuju SMPN 04 Kelayang. Pencarian lintasan
terpendek dalam graf berarti meminimalisasi bobot suatu lintasan dalam graf.
Banyak algoritma untuk mencari lintasan terpendek, namun yang paling
banyak diterapkan ialah algoritma Dijkstra. Algoritma ini menggunakan
prinsip greedy yang menyatakan bahwa pada setiap langkah kita memilih sisi
yang berbobot minimum dan memasukkannya ke dalam himpunan solusi.
PETA DAERAH DUSUN TUA PELANG

SIMP.
PUSKESMAS

SIMP. BOMA

BOMA

SIMP. AMD

DUSUN 2

SIMP. AMD

DUSUN 3
SMPN 04
KELAYANG
DUSUN 4

T. SEJUAH
A. Tabel
TABEL JARAK TEMPUH MENUJU SMPN 04 KELAYANG
DARI TITIK MASUK DESA DUSUN TUA PELANG

N
TITIK (V) JARAK
O
1. V1 - V2 1000 m
2. V2 - V3 800 m
3. V3 - V4 2000 m
4. V4 - V5 600 m
5. V4 – V9 900 m
6. V5 – V11 800 m
7. V11 – V6 300 m
8. V6 – V12 400 m
9. V12 – V10 300 m
10. V6 – V7 1000 m
11. V7 – V1 1200 m
12 V10 – V11 400 m
13 V2 – V8 700 m
14 V8 – V9 600 m
15 V9 – V10 350 m
B. Graph

V3
e2

V2

e1
e3
V1
e9
V8

V4
e11
e10
e4
e8 V9
e12
e13 V10
V11
V12 V5
e15
e14 e5
V7
e7 e6
V6

Graph daerah Dusun Tua Pelang dan sekitarnya.


C. Kaitan Teori Graph
1. Definisi Graph
Suatu graph dapat dipandang sebagai kumpulan titik yang disebut simpul
dan segmen garis yang menghubungkan dua simpul yang disebut dengan
rusuk.
Berikut akan dijelaskan keterhubungan graf yaitu jalan (walk), jejak
(trail), lintasan (path), sikel (cycle), dan sirkuit (circuit).
a. Jalan (Walk)
Definisi (Mardiyono, 1996: 41) Misalkan graf G dengan rusuk 𝑉 =
{𝑣1,𝑣2, 𝑣3, … , 𝑣𝑘} dan simpul 𝐸 = {𝑒1,𝑒2,𝑒3, … ,𝑒𝑘}, yang membentuk
barisan berhingga 𝑊 = {𝑣1,𝑒1, 𝑣2,𝑒2, 𝑣3,𝑒3, … , 𝑣𝑘,𝑒𝑘 }. Maka, definisi
jalan (walk) adalah suatu barisan yang suku-sukunya berupa simpul dan
rusuk yang diurutkan secara bergantian sedemikian hingga rusuk ujung 𝑒𝑖
adalah simpul 𝑣𝑖−1 dan 𝑣 . Pada gambar contoh suatu jalan (walk) adalah
barisan berhingga 𝑊 = {v1e1, v2e2, v3e3, v4e4, v5e5, v11e6, v6e14,
v12e13, v10e12, v9e10, v8e9, v6e7, v7e8, }.
b. Jejak (Trail)
Definisi (Mardiyono, 1996: 41) Jejak (Trail) adalah walk tanpa rusuk
berulang. Pada gambar, contoh jejak adalah {v1e1, v2e2, v3e3, v4e4,
v5e5, v11e6, v6e14, v12e13, v10e12, v9e10, v8e9, v6e7, v7e8, }.
c. Lintasan (Path)
Definisi (Mardiyono, 1996: 41) Lintasan (Path) adalah jejak tanpa simpul
berulang. Contoh pada gambar ditunjukkan oleh 𝑊 = {v1e1, v2e2, v3e3,
v4e4, v5e5, v11e6, v6e14, v12e13, v10e12, v9e10, v8e9, v6e7, v7e8, }.
d. Sirkuit (circuit)
Definisi Sirkuit adalah jalan tertutup (closed walk) dengan rusuk tidak
berulang atau dengan kata lain sirkuit adalah jejak (trail) yang tertutup.
Contoh sirkuit pada gambar 2.2 adalah 𝑊 = {v1e1, v2e2, v3e3, v4e4,
v5e5, v11e6, v6e14, v12e13, v10e12, v9e10, v8e9, v6e7, v7e8, }.
e. Derajat titik graph

Derajat simpul V ditulis d(v) adalah banyaknya ruas yang


menghubungi v. Dari peta dapat kita simpulkan bahwa derajat titik
suatu graph adalah:
d(v1) = 2
d(v2) = 3
d(v3) = 2
d(v4) = 3
d(v5) = 2
d(v6) = 3
d(v7) = 2
d(v8) = 2
d(v9) = 3
d(v10) = 3
d(v11) = 3
d(v12) = 2

Algoritma Dijkstra Algoritma ini diberi nama sesuai nama


penemunya, Edsger Wybe Dijkstra. Algoritma Dijkstra mencari lintasan
terpendek dalam sejumlah langkah. Algoritma ini menggunakan prinsip
greedy yang menyatakan bahwa pada setiap langkah kita memilih sisi
yang berbobot minimum dan memasukkannya ke dalam himpunan solusi.
Algoritma Dijkstra dimulai dari sebuah simpul asal dan dalam setiap
iterasinya menambahkan sebuah verteks lain ke lintasan terpendek pohon
merentang. Verteks ini merupakan titik terdekat ke akar namun masih di
luar bagian pohon.
Dapat kita ketahui bahwa penggunaan Algoritma Djikstra pada graph
daerah Dusun Tua dan sekitar nya yaitu dimulai dari titik kumpul di
SMPN 04 Kelayang (V12) :
1. Ketika siswa memulai titik asal dari Simp. AMD (V1)
Maka lintasan terpendek yang dapat mereka tempuh sesuai dengan
Algoritma Djikstra adalah V1, V2, V8, V9, V10, V12.
1000+700+600+350+300 = 2950 m.
2. Ketika siswa memulai titik asal dari Simp. Boma (V2)
Maka lintasan terpendek yang dapat mereka tempuh sesuai dengan
Algoritma Djikstra adalah V2, V8, V9, V10, V12.
700+600+350+300 = 1950 m.
3. Ketika siswa memulai titik asal dari Simp. Puskesmas
Maka lintasan terpendek yang dapat mereka tempuh sesuai dengan
Algoritma Djikstra adalah V3, V2, V8, V9, V10, V12.
800+700+600+350+300 = 2750 m.

Dapat kita simpulkan bahwa siswa yang menempuh lintasan


terpendek dari ketiga titik masuk menuju SMPN 04 Kelayang adalah
siswa yang memulai dari titik Simp.Boma (V2) dengan jarak tempuh
1950 m.

Anda mungkin juga menyukai