Anda di halaman 1dari 14

KATA

PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


selesainya penyusunan Laporan ini dengan judul “Praktik Pembelajaran
Inovatif Pada “UPT SDN 18 Sitiung”. Laporan ini penulis susun untuk
melengkapi salah satu syarat kelulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Dalam Jabatan Tahun 2023.
Laporan ini merupakan hasil pengalaman praktik baik penulis
selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dalam
kurung waktu Sembilan bulan lamanya. Laporan praktik baik ini
diharapkan dapat menjadi pedoman atau sebagai referensi dalam
memajukan pendidikan saat ini serta mendorong tumbuh kembang murid
secara holistik, aktif, dan proaktif. Praktik baik ini juga dapat
mengembangkan pendidik lainnya untuk menerapkan pembelajaran yang
berpusat pada murid. Serta menjadi teladan dan agen perubahan ekosistem
di Indonesia untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang selama hidupnya selalu mengirimkan doa-
doa terbaiknya hingga penulis bisa sampai sekarang ini.
2. Saudara-saudara penulis yang senantiasa mendukung dan
memotivasi penulis dalam menyusun serta menyelesaikan laporan
ini.
3. Kepasa Ibu Dosen “Dr. Rahmad Husein, M.Pd., M.Hum.” yang
selalu memberikan bimbingan dalam mengarahkan langkah-
langkah dalam menyusunan laporan ini.
4. Kepada Bapak Dosen “Dr. Widya Andayani, S.S., M.Hum.” yang
menjadi pembimbing dalam menyelesaikan laporan sesuai dengan
template laporan.
5. Kepada Ibu Kepala Sekolah “Yulli Masni, S.Pd” yang selama ini
memberikan dukungan penuh dalam mengikuti dan menyelesaikan
Program Pendidikan Guru Penggerak.
6. Kepada para murid-murid saya di UPT SDN 18 Sitiung yang telah
mengikuti dan sangat antusias dengan praktik baik
pembelajaran inovatif yang telah saya dapatkan selama mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan tepat waktu.
Penulis berharap dengan hadirnya laporan praktik baik ini bisa
memberikan dampak dan sumbangsih bagi dunia pendidikan saat ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga
penulis secara terbuka menerima setiap kritikan dan saran dari pembaca.

Dharmasraya Oktober
2023
Penulis,

Yurika Rahmi, S.Pd


Ringkasan

Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan Program Pendidikan


kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang di
selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. Lulusan dari PGP mendapatkan gelar Guru Penggerak (GP) yang
mampu menjadi Pemimpin Pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang
murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik
lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada
murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan
untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Program Pendidikan Guru
Penggerak (PPGP) menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran
yang meliputi menggerakkan komunitas praktisi, pembelajaran sosial dan
emosional, pembelajaran diferensiasi, dan kompetensi lain yang bertujuan
untuk mengembangkan diri dan potensi sekolah.
Dalam upaya mengembangkan kepemimpinan pembelajaran, proses
belajar dalam PGP didesain dengan pendekatan orang dewasa dan berbasis
pengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengembangan
pengalaman guru maka diperlukan pembimbingan dalam bentuk
pendampingan individu dan kelompok kepada Guru Penggerak. Pada kegiatan
Pendampingan Individu (PI) seorang Guru Penggerak akan di dampingi secara
langsung oleh Pengajar Praktik (PP) bertempat di sekolah GP menggunakan
metode coaching dan mentoring. Sedangkan Pendampingnan kelompok
dilaksanakan saat kegiatan Lokakarya.
Tujuan kegiatan pendampingan individu untuk membantu Calon Guru
Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga
Calon Guru Penggerak mampu mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain
dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi, memiliki kematangan
moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik; dan
merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua. Jadwal
kegiatan PI ini dilakukan sebulan sekali menjelang pelasanaan Lokakarya.
Pelaksanaan PI dilakukan sebanyak 9 kali selama pelaksanaan PGP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan digitalisasi bidang pendidikan tuntutan menjadi guru
profesional adalah salah satu transformasi paradigma di era abad 21, dimana
pembelajaran sudah tidak terpusat pada guru, akan tetapi pendidikan saat ini
menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, akan tetapi peran guru
tidak dapat dihilangkan begitu saja, apalagi guru bukan semata-mata
pengajar, dia juga seorang pendidik. Menurut Suprayitno (2019) ada banyak
peranan seorang guru, diantaranya yaitu guru sebagai pribadi, guru sebagai
pendidik, guru sebagai pengajar, dan guru sebagai pembimbing. Disamping
peran tersebut guru dituntut memiliki minimal empat kompetensi agar dapat
disebut sebagai guru professional yakni kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Praktik
pembelajaran yang inovatif adalah suatu keharusan dalam memberi
pelayanan yang baik untuk peserta didik, dengan desain yang inovatif
kecakapan abad 21 dalam kebijakan kurikulum merdeka akan menghasilkan
tingkat keberhasilan yang positif. Praktik Pembelajaran Inovatif pada
serangkaian kegiatan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dapat dikatakan
sebagai praktik baik yang dilakukan oleh Calon Guru Penggerak dalam
mengaplikasikan setiap ilmu yang terlah didapatkan baik secara daring dan
Luring melalui Lokakarya, dalam memastikan penerapan tersebut guru
penggerak dibantu oleh Pengajar Praktik yang selalu melakukan monitoring
setiap bulan kesekolah.
monitoring ini dinamakan dengan Pendampingan Individu, serta
pendampingan kelompok melalui lokakarya sebanyak 9 kali, Praktik
Pembelajaran Inovatif tercermin dari berbagai kegiatan yang telah penulis
ikuti diantara nya praktik baik penerapan budaya positif, lokakarya yang
dibungkus dengan berbagai kegiatan praktik inovatif secara berkelompok,
serta pendampingan individu yang dilakukan oleh Pengajar Praktik dan
praktik inovatif lainnya adalah dengan mengelola program yang
berdampak langsung pada pada peserta didik, penerapan praktik ini
penulis laksanakan di SDN 18 Sitiung sebagai salah satu sekolah induk
tempat penugasan. Adapun praktik yang selama ini sudah berjalan yaitu
pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, merancang sekaligus
mengaplikasikan budaya positif Jum’at Berbagi, serta program Kekasih
(kegiatan kamis Bersih) agar menjadi pembiasaan yang membentuk karakter
siswa sehingga tercapai profil pelajar pancasila.
Pendampingan individu ini membantu saya untuk mengetahui apa
yang telah berkembang dan berubah selama saya mengikuti pembelajaran
daring. Selain itu juga, pada lokakarya, saya juga mendapatkan penguatan dari
para pengajar praktik untuk selalu melakukan perubahan dan membantu saya
untuk menentukan program-program yang bisa memanfaatkan sumber daya
dari lingkungan sekolah tempat saya mengajar.
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan penulisan laporan kegiatan ini adalah :
1. Mendeskripsikan Penerapan Pendampingan Individu yang berkaitan dengan
Praktik Pembelajaran Inovatif.
2. Mendeskripsikan Penerapan Pendampingan Kelompok yang berkaitan dengan
Praktik Pembelajaran Inovatif.
3. Merancang Program yang Berdampak pada Murid sebagai bentuk kegiatan
Praktik Pembelajaran Inovatif.
C. Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan “Praktik Pembelajaran Inovatif Pada UPT SDN 18 Sitiung


ini untuk memberikan sebuah pengalaman baru yang dapat dilakukan oleh para guru
dan pendidik dalam menciptakan suasana lingkungan belajar di dalam kelas menjadi
lebih bermakna dan dirindukan oleh murid-murid. Dengan hadirnya laporan ini dapat
menjadi sumber inspirasi bagi para guru dan pendidik pembawa agen perubahan
pada dunia Pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

Ketertarikan saya terhadap materi ini memberikan pemahaman


pengetahuan kepada saya saat masih mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP)
untuk membuat program haruslah memiliki perencanaan dan dilanjutkan sebagai
bentuk komitmen untuk melaksanakan setiap perencanaan program yang telah
disusun secara sistematis, optimal dan terarah sehingga program yang dirancang
benar-benar berdaya guna bagi lingkungan sekolah terutama pada kepentingan
yang berpihak pada murid.

Keberhasilan suatu program yang berdampak pada murid


memerlukan suatu pemahaman yang sama terhadap pengembang aset yang
dimiliki agar masing-masing bagian dari pemangku kepentingan sekolah
dapat berkolaborasi dengan maksimal. Pengelolaan program yang
berdampak pada murid dapat dilakukan dengan cara memadukan
pendekatan MELR dan tahapan BAGJA sebagai pedoman dalam membuat
program yang berdampak pada murid berdasarkan pemetaan tujuh
aset/modal yang dimiliki oleh sekolah melalui pendekatan berbasis
aset/kekuatan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Untuk itu ada baiknya kita mengenal lebih dekat telebih dahulu apa
itu MELR (Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting – Monitoring,
Evaluasi, Pembelajaran, Laporan):
 Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal
dari sebuah proyek atau program.
 Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada
suatu proyek atau program yang telah selesai.
 Learning mengandung 4F kegiatan pembelajaran yang bersifat Fact
(fakta), Feeling (perasaan), Finding (temuan), Future (masa depan).

Menurut Himstreet (1983), Laporan adalah pesan yang disampaikan


secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan
informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain
untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan.
Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang
disampaikan jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, materi laporan yang
disampaikan hanya yang perlu diketahui oleh pihak-pihak pembaca. Adapun
fungsi laporan yaitu pertanggung jawaban dan pengawasan, penyampaian
informasi, bahan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan manajemen,
sebagai salah satu alat untuk memperluas ide dan tukar-menukar
pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan alat bagi
pimpinan untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap
pengambilan keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu, laporan harus
akurat, lengkap, dan objektif. Dalam prakteknya laporan adalah sebuah
dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan. Laporan
menyajikan informasi dengan cara yang sangat khusus. Informasi yang
terkandung dalam laporan sesungguhnya telah ditulis dan dikumpulkan
dalam kertas kerja.

Itulah penjelasan terkait pendekatan MELR dalam merencanakan sebuah program


yang berdampak pada murid sehingga apa yang telah direncanakan dapat menjadi
sebuah pertimbangan untuk dijadikan sebagai program yang tidak berisiko
kedepannya. Selain dari pada pendekatan MELR, saya akan menguraikan secara
singkat mengenai tahapan BAGJA. Tahapan ini ada kaitannya dengan pendekatan
MELR. Berikut penjelasan singkat tentang BAGJA.
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
B – uat Pertanyaan Buatlah pertanyaan Contoh: Bagaimana
untuk mengarahkan kita meningkatkan
kepada penelusuran hal- kepemimpinan siswa
hal yang akan kita di sekolah?
lakukan
A – mbil Pelajaran Ceritakan dan tuliskan Cerita/pengalaman
baik:
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
pengalaman/kegiatan Pagi ini murid yang
baik, tingkat
prestasi yang pernah kelasnya lebih tinggi
terjadi memimpin doa
yang berhubungan bersama
dengan murid lainnya sebelum
topik bahasan masuk
(kepemimpinan kelas.
siswa (murid) di
sekolah)
G - ali Mimpi Buat gambaran rinci Cita-cita/ mimpi:
kondisi ideal - Murid yang memiliki
atau mimpi kita terkait jiwa
topik kepemimpinan adalah
bahasan: murid yang memiliki
- Kepemimpinan seperti sikap
apa jujur, menghargai
yang dibayangkan ada orang
dalam diri siswa (murid) lain, dan bertanggung
- Perilaku apa saja yang jawab dengan
ada pilihannya
pada siswa (murid) - Guru harus
dengan mempunyai
kepemimpinan yang sikap terbuka akan
baik saran
- Perilaku guru seperti dan masukan dari
apa yang orang
mendorong lain, memberikan
kepemimpinan kesempatan kepada
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
siswa murid seluas-luasnya
- Perilaku kepala pengembangan diri,
sekolah seperti dan
apa yang mendorong mengarahkan murid
kepemimpinan siswa dengan baik
- Perilaku orang tua - Kepala sekolah yang
seperti apa mendorong
yang mendorong kepimpinan
kepemimpinan siswa murid harus memiliki
- Hal apa saja yang perlu sikap
dimiliki untuk bertanggung jawab,
meningkatkan terbuka, dan
kepemimpinan siswa memberikan
kepercayaan terhadap
langkah perbaikan dan
pengembangan guru
dan
murid
J - abarkan Membuat cara/strategi Rencana Program:
Rencana mencapai mimpi-mimpi - Program ini dapat
yang berjalan
sudah kita tuliskan: dengan baik dengan
- Rencana/strategi apa keterlibatan semua
yang komunitas sekolah,
perlu dilakukan (siapa seperti
melakukan apa)? kepala sekolah sebagai
- Bagaimana memonitor penanggung jawab,
dan para
mengevaluasi rencana guru sebagai pengarah
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
tersebut (bisa melihat dan murid sebagai
format panitia
kerangka Monev) pelaksana. Murid yang
menjadi panitia
pelaksana
mempunyai kebebasan
untuk merancang
kegiatan dengan
petunjuk
dan arahan dari
guru/kepala sekolah.
Kegiatan ini dapat
melibatkan
masyarakat di
sekitar sekolah
- Monitor dilakukan
oleh
murid kepada murid
dan
untuk murid sendiri.
Evaluasi melibatkan
guru,
kepala sekolah, dan
masyarakat luar
sekolah
A - tur Eksekusi Menentukan tim inti Penanggung jawab
program: dan
mekanisme koordinasi
- Siapa antar
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
koordinator/penanggung tim:
jawab pelaksanaan Penanggung Jawab
program kegiatan: Kepala
- Siapa yang bertugas sekolah
memonitor dan Pengarah : Dewan
mengevaluasi guru
jalannya program Koordinator Acara:
- Siapa yang bertugas Ketua
membuat laporan Osis (Murid)
program Penanggung Jawab sie
- Bagaimana cara Acara: Murid 1
komunikasi/koordinasi Penanggung Jawab sie
yang Perlengkapan: Murid 2
dilakukan tim (melalui Sie Konsumsi: Murid
pertemuan (diskusi), 3.
rapat Laporan dibuat oleh
mingguan/bulanan dll) Koordinator acara
untuk (ketua
memberi kabar satu panitia). Koordinasi
sama lain dilakukan
tentang jalannya dengan rapat setiap
program satu
minggu sekali internal
panitia.
Hasil rapat internal
dilaporkan kepada
dewan
guru sebagai pengarah
acara. Evaluasi dapat
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
dilakukan melalui
rapat
koordinasi dengan
kepala
sekolah dan guru.

Anda mungkin juga menyukai