Anda di halaman 1dari 4

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat mengembangkan ide kolaboratif menjadi prakarsa perubahan melalui perencanaan
program/kegiatan menggunakan model manajemen perubahan BAGJA.

Pertanyaan Pemantik:

1. Bagaimana kerangka BAGJA mendukung perencanaan program/kegiatan di berbagai aspek


kurikuler dan ekstrakurikuler?

2. Apa pertimbangan kunci dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-


kurikuler, atau ekstrakurikuler?

3. Siapa yang perlu terlibat dalam menyusun perencanaan program/kegiatan, termasuk pemangku
kepentingan di dalam dan di luar sekolah?

4. Bagaimana strategi efektif untuk memobilisasi dukungan, memandu dialog, dan mendorong
kolaborasi di antara murid, guru, kepala sekolah, dan anggota komunitas?

Jawaban

1. Kerangka BAGJA memberikan panduan komprehensif untuk perencanaan program/kegiatan di


lingkungan sekolah, termasuk intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler.

2. Langkah-langkah dan pertanyaan dalam manajemen perubahan BAGJA memastikan pertimbangan


menyeluruh, mulai dari definisi ekstrakurikuler yang sesuai, pengembangan kompetensi, hingga
pemanfaatan aset dan kekuatan, serta karakteristik lingkungan yang mendukung kepemimpinan
murid.

3. Keterlibatan murid, guru, kepala sekolah, dan anggota komunitas sekolah adalah kunci dalam
menyusun perencanaan. Dukungan, dialog, dan kolaborasi mendorong keberhasilan implementasi
program/kegiatan.

4. Kerangka BAGJA juga memandu dalam menentukan suara, pilihan, dan kepemilikan murid untuk
mewujudkan program/kegiatan yang relevan dan efektif. Pemikiran ini membantu menciptakan
lingkungan belajar yang memadukan keberagaman. Saat menggunakan kerangka BAGJA, perhatian
harus diberikan pada komponen Profil Pelajar Pancasila, aset sekolah, dan karakteristik lingkungan.

Dasar Filosofis

Ki Hajar Dewantara
Filosofi KHD bertujuan memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat), dengan fokus
pada pengajaran dan pendidikan yang bermanfaat untuk kehidupan bersama.

Poin Komponen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan

1. Mandiri

Program Spensa Masagi (SMPN 1 Sumedang Membuat poster Aksara Sunda Digital) dapat
membantu murid untuk mengembangkan kemandirian dalam diri mereka. Misalnya, murid dapat
membuat poster aksara Sunda digital yang mereka buat sendiri.

2. Kreatif

Program Spensa Masagi (SMPN 1 Sumedang Membuat poster Aksara Sunda Digital) ini dapat
membantu murid untuk mengembangkan kreativitas dalam diri mereka. Misalnya, murid dapat
membuat poster aksara Sunda digital yang unik dan inovatif.

Karakteristik Lingkungan Pendukung Tumbuhnya Kepemimpinan Murid yang Akan Dikembangkan :

1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif. Membuat poster aksara Sunda digital dapat membantu murid untuk
mengembangkan kreativitas, kesadaran, dan kemandirian.

2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif. Membuat poster
aksara Sunda digital dapat menjadi aktivitas yang menarik dan membangun hubungan antar siswa.

Program Spensa Masagi (SMPN 1 Sumedang Membuat poster Aksara Sunda Digital) adalah upaya
inovatif untuk melestarikan aksara Sunda melalui pendekatan digital.

Melibatkan siswa, program ini menginspirasi kreativitas dalam pembuatan poster digital berisi aksara
Sunda tentang idiom atau pakeman basa (Babasan Paribasa dan maknanya). Dengan tujuan
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang aksara Sunda.

Program ini mendorong pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana edukasi. Prakarsa perubahan
mencakup pengembangan kurikulum, pemanfaatan teknologi digital, dan kerjasama dengan
stakeholder dalam hal ini percetakan.
Kegiatan Spensa Masagi ini dilaksanakan secara intrakurikuler di dalam kelas sesuai jadwa pelajaran
Bahasa Sunda untuk jenjang kelas 7 dan 8.

Diharapkan program ini menghasilkan dampak positif berupa peningkatan minat siswa, karya seni
digital edukatif, dan pelestarian aksara Sunda di kalangan generasi muda. Kesimpulannya, Spensa
Masagi memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan melestarikan budaya Sunda.

Tahapan Bagja

BAGJA, singkatan dari lima tahapan kunci dalam metode inkuiri apresiatif dalam program guru
penggerak, mencakup langkah-langkah berikut dan tujuannya:

Menyusun pertanyaan kunci untuk mengarahkan penelitian pada kekuatan, potensi, dan peluang;
merumuskan tujuan; dan menginspirasi perubahan.

Ambil Pelajaran

Dok. Pribadi

Menganalisis pembelajaran dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau literatur yang
relevan.

Gali Mimpi

Dok. Pribadi

Melibatkan komunitas sekolah, termasuk murid, guru, kepala sekolah, dan staf, untuk memahami
pentingnya mewujudkan mimpi dan cita-cita.

Jabarkan Rencana
Dok. Pribadi

Mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan membuat keputusan strategis.

Atur Eksekusi

Membantu mengimplementasikan rencana ke dalam tindakan nyata.

Tujuan dari tahapan BAGJA dalam program Spensa Masagi adalah menumbuhkembangkan rasa cinta
peserta didik terhadap aksara Sunda sebagai warisan budaya leluhur Sunda, menciptakan lingkungan
positif untuk pertumbuhan dan perkembangan sekolah yang peduli pada kearifan lokal yang
berkelanjutan, serta mengelola perubahan positif secara lebih efektif.

Sebagai penutup, demonstrasi kontekstual Modul 3.3 Pengelolaan Program bukan sekadar
penerapan teori secara harfiah, melainkan juga meresapi nilai-nilai pendidikan yang mendasari setiap
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai