Anda di halaman 1dari 41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

1. Perencanaan Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan

Melalui Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

Perencanaan merupakan tahap awal yang dalam upaya pembentukan

sikap kedermawanan siswa. Proses perencanaan dimulai dengan penetapan

tujuan utama, yang melibatkan pengintegrasian nilai-nilai sosial seperti

empati, solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung jawab ke dalam program.

Kepala sekolah memainkan peran penting dalam menetapkan visi dan

tujuan program yang sejalan dengan visi pendidikan sekolah. Adapun alur

dari perencanaan adalah sebagai berikut:

Merumuskan

Target &
Perencanaan Identifikasi
Tujuan

Mengembangkan

Gambar 4.1
Gambar Alur Perencanaan

a. Target & Tujuan

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar, dalam hal ini belajar mengajar tidak bisa hanya dimaknai

sebagai kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa


ketika berada didalam kelas. Berbagai kegiatan yang ada di lingkungan

sekolah seperti halnya membiasakan hidup disiplin, tanggung jawab,

berakhlak mulia dan sebagainya merupakan kebiasaan yang harus

ditumbuhkan dan dikembangkan dalam lingkungan sekolah sehari-

hari.

Sejauh pengamatan yang peneliti saksikan ketika sedang

melakukan observasi di lokasi penelitian, SMK Negeri 2 Pacet

Kabupaten Cianjur sudah berperan dalam membentuk karakter

maupun tingkah laku siswa. Namun tidak menutup kemungkinan

adanya kendala yang ditemui pada program sekolah yang sedang

dijalankan. Untuk itu perlu adanya program perencanaan yang matang

yang harus dipersiapkan oleh lembaga pendidikan, sehingga lembaga

memiliki acuan atau pedoman ketika hendak menerapkan program

tersebut. Pada tahap perencanaan Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan

Melalui Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur,

peneliti menggali informasi kepada pihak yang bersangkutan, yaitu

dengan mewawancarai langsung guru pembina program Ngabaso,

Kepala Sekolah serta guru dan staff yang ada di lingkungan SMK

Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

informan, observasi dan dokumentasi maka dapat dijelaskan bahwa

nilai-nilai sosial kemasyarakatan sudah diterapkan sejak awal


berdirinya SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur. Hal tersebut

dituturkan oleh Muhammad Tanthowi Rizki Amanulloh, S.Pd, selaku

guru Pembina program Ngabaso, menyatakan bahwa :

“Perencanaan awal program "Ngabaso" dimulai dengan tim


pengelola program yang terdiri dari guru dan staf sekolah. Tujuan
utama kami adalah membentuk sikap kedermawanan siswa kami.
Kami ingin siswa kami dapat memahami dan menerapkan nilai-
nilai sosial seperti empati, solidaritas, dan toleransi dalam
kehidupan sehari-hari mereka.”1

Selanjutnya peneliti bertanya kembali terkait Bagaimana

menetapkan target yang spesifik dalam rangka mencapai tujuan

program beliau menuturkan:

“Untuk menetapkan target yang spesifik, kami melakukan


pertemuan tim untuk mengidentifikasi hasil yang ingin kami capai
dalam program. Misalnya, kami menetapkan target berupa
peningkatan partisipasi siswa dalam kegiatan sosial komunitas
sebesar 20% dalam setahun. Target ini membantu kami mengukur
keberhasilan program.”2

Dari pernyataan tersebut, selanjutnya peneliti mengkonfirmasi

kemabali terkait pernyataan guru pembina program, kepada bapak

Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd. selaku kepala sekolah dan beliau

menuturkan bahwa :

“Perencanaan awal program "Ngabaso" dimulai dengan tim


pengelola yang bertemu untuk merancang program ini. Target dan
Tujuan utamanya adalah membentuk sikap kedermawanan siswa
kami. Kami ingin siswa kami menjadi individu yang peduli
terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain di sekitar mereka.
Program ini didasarkan pada nilai-nilai sosial seperti empati,
solidaritas, dan toleransi.”3
1
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
2
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
3
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
Selanjutnya peneliti bertanya kembali terkait Bagaimana

menetapkan target yang spesifik dalam rangka mencapai tujuan

program beliau menyatakan:

“Kami menetapkan target yang spesifik dengan merinci apa yang


ingin kami capai dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, kami
ingin melihat peningkatan dalam perilaku siswa yang
mencerminkan nilai-nilai sosial yang kami tanamkan. Ini bisa
berupa peningkatan dalam partisipasi siswa dalam kegiatan sosial
atau kemampuan mereka untuk berempati terhadap orang lain.
Target ini membantu kami mengukur keberhasilan program.”4

Untuk memvalidasi pernyataan guru pembina dan kepala sekolah

Selanjutnya peneliti kembali bertanya kepada wakil kepala sekolah

bagian bidang kesiswaan dilingkungan SMK Negeri 2 Pacet terkait

jawaban yang diperoleh dari guru pembina dan kepala sekolah Hj. Ai

Suarni, SH. M.Pd. beliau menyatakan bahwa :

“Dalam menetapkan target program, kami melibatkan tim


pengelola program dan guru pembina. Target kami adalah
mengukur tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan sosial
komunitas dan mengukur perubahan positif dalam sikap mereka
terkait nilai-nilai sosial. Tujuannya adalah untuk menciptakan
siswa yang peduli, tanggung jawab, dan solidaritas terhadap
masyarakat sekitar.”5

Selanjutnya peneliti mencoba untuk bertanya kepada siswa terkait

pernyatan-penyataan di atas. Rijal Sopandi selaku siswa dan ketua

OSIS menuturkan bahwa:

“Sebagai siswa, kami berkontribusi dengan berpartisipasi aktif


dalam kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan dalam program.
Kami juga berusaha untuk menerapkan nilai-nilai sosial, seperti
empati dan toleransi, dalam kehidupan sehari-hari kami.”

4
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
5
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
Kesimpulan dari pernyataan-pernyataan tersebut atas adalah

bahwa perencanaan dan perancangan program "Ngabaso" di SMK

Negeri 2 Pacet, Kabupaten Cianjur, sangat cermat dan terstruktur.

Semua dimulai dengan penetapan tujuan utama, yaitu membentuk sikap

kedermawanan siswa dan pemilihan nilai-nilai sosial yang relevan

untuk mencapai tujuan tersebut. Terdapat tim pengelola program yang

memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dalam perencanaan dan

pelaksanaan program.

Rencana kegiatan sangat terperinci, mencakup berbagai aspek

mulai dari jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, lokasi kegiatan, peserta

yang terlibat, hingga hasil yang diharapkan. Alokasi sumber daya

seperti anggaran dana, fasilitas, dan peralatan diperhitungkan dengan

teliti untuk mendukung pelaksanaan program. Selain itu, promosi

program dilakukan secara aktif untuk meningkatkan kesadaran di

kalangan siswa dan komunitas sekolah.

Kepala sekolah juga memiliki peran penting dalam proses

perencanaan dan perancangan program ini dengan menetapkan visi dan

tujuan program yang sejalan dengan visi pendidikan sekolah. Dukungan

kepala sekolah dalam perencanaan kegiatan dan alokasi sumber daya

menjadi faktor penting dalam kesuksesan program ini.

Secara keseluruhan, pendekatan yang cermat dan terperinci dalam

perencanaan dan perancangan program "Ngabaso" bertujuan untuk

mencapai tujuan utama, yaitu membentuk sikap kedermawanan siswa


dan mengintegrasikan nilai-nilai sosial yang relevan dalam kehidupan

mereka.

b. Merumuskan dan Identifikasi

Merumuskan perencanaan implementasi nilai-nilai sosial

kemasyarakatan melalui program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet,

Kabupaten Cianjur, adalah langkah kunci dalam upaya membentuk

sikap kedermawanan siswa. Proses perumusan perencanaan ini

menggambarkan komitmen kuat sekolah dalam mengembangkan

karakter siswa dengan menitikberatkan pada aspek sosial dan moral.

Langkah pertama dalam merumuskan perencanaan adalah

penetapan tujuan utama program. Tujuan ini dirancang untuk

menciptakan sikap kedermawanan siswa, yang mencerminkan

komitmen sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai sosial yang

relevan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Tujuan ini menjadi

pijakan yang kuat untuk seluruh program. sebagaimana dikatakan oleh

bapak Muhammad Tanthowi Rizi Amanulloh, S.Pd selaku guru

pembina program beliau mengatakan:

“Dalam merumuskan perencanaan program ini. Saya bekerja


sama dengan tim pengelola program untuk mengidentifikasi
tujuan program, nilai-nilai sosial yang akan ditanamkan, serta
merencanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung pembentukan
sikap kedermawanan siswa. Selain itu, saya berperan dalam
mengkoordinasikan guru dan mentor yang akan terlibat dalam
program ini.6”

6
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
Peneliti kembali bertanya tentang bagaimana proses identifikasi

dan pemilihan nilai-nilai sosial yang akan ditanamkan dalam program

"Ngabaso" dilakukan? Beliau menjawab:

”Identifikasi dan pemilihan nilai-nilai sosial dilakukan secara


kolaboratif. Kami mulai dengan menganalisis kebutuhan siswa
dan komunitas sekolah. Kami melibatkan diskusi dengan komite
sekolah, kepala sekolah, serta guru mata pelajaran terkait.
Bersama-sama, kami memilih nilai-nilai seperti empati,
solidaritas, toleransi, keadilan, rasa tanggung jawab, kejujuran,
kebersamaan, dan penerimaan, yang kami anggap relevan dan
penting untuk ditanamkan dalam siswa.”7

Selanjutnya peneliti mengkonfirmasi kembali terkait pernyataan

guru pembina program, kepada bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd.

selaku kepala sekolah dan beliau menuturkan bahwa :

”Dalam merumuskan perencanaan program "Ngabaso." Kami


mulai dengan menetapkan visi dan tujuan program, yang
melibatkan pembentukan sikap kedermawanan siswa. Visi ini
sesuai dengan misi pendidikan kami, yang mencakup aspek
sosial dan moral. Kami juga ikut terlibat dalam memilih nilai-
nilai sosial yang akan ditanamkan dalam siswa, sehingga sesuai
dengan nilai-nilai yang ingin kami ajarkan di sekolah ini.8”

Peneliti kembali bertanya terkait identifikasi dan pemilihan

nilai-nilai sosial yang akan ditanamkan dalam program "Ngabaso"

dilakukan. Beliau menuturkan:

“Identifikasi dan pemilihan nilai-nilai sosial dilakukan secara


cermat. Kami berfokus pada nilai-nilai seperti empati,
solidaritas, toleransi, keadilan, rasa tanggung jawab, kejujuran,
kebersamaan, dan penerimaan, yang kami anggap relevan dalam
membentuk sikap kedermawanan. Pemilihan nilai-nilai ini
melibatkan konsultasi dengan komite sekolah, guru PAI, dan
stakeholder lainnya.”

7
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
8
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
Untuk mencari informasi yang lebih jelas terkait merumuskan

dan identifikasi program “Ngabaso” peneliti kembali menanakan

kepada Hj. Ai Suarni, SH.,M.Pd. selaku wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan beliau menuturkan:

“program "Ngabaso" terintegrasi dengan baik dalam lingkungan


sekolah dan mendukung pembentukan karakter siswa. Saya
membantu dalam merumuskan tujuan program ini, memastikan
keterkaitannya dengan visi pendidikan sekolah, dan membantu
dalam alokasi sumber daya yang diperlukan.”9

Selanjutnya terkait dengan pernyataan guru pembina dan kepala

sekolah terkait dengan identifikasi beliau menuturkan:

“Identifikasi nilai-nilai sosial dilakukan dengan melibatkan


berbagai pihak di sekolah, seperti kepala sekolah, guru, dan
komite sekolah. Kami melakukan analisis kebutuhan dan
mengevaluasi nilai-nilai sosial yang paling relevan untuk
ditanamkan dalam siswa. Nilai-nilai seperti empati, solidaritas,
toleransi, keadilan, rasa tanggung jawab, kejujuran,
kebersamaan, dan penerimaan dipilih berdasarkan konsensus
dari diskusi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan
siswa.”

Untuk memperkuat seluruh pernyataan diatas sebagai peneliti

saya menggali informasi lebih lanjut tentang bagaimana keterlibatan

siswa selaku penerima manfaat dari program ini tentang bagaimana

keterlibatan siswa dalam merumuskan dan identifikasi program Rijal

Sopandi selaku siswa sekaligus ketua osis beliau mengatakan:

“Sebagai siswa, kami memberikan masukan tentang jenis


kegiatan yang kami minati, serta ikut aktif dalam menjalankan
tugas-tugas yang diberikan kepada kami selama program ini
berlangsung. Menurut kami, nilai-nilai seperti empati,
solidaritas, toleransi, dan keadilan adalah nilai-nilai sosial yang
9
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
sangat relevan. Ini membantu kami lebih memahami dan
menghargai perspektif orang lain serta bersikap adil dan toleran
terhadap perbedaan10”

Dalam perencanaan program "Ngabaso," merumuskan dan

mengidentifikasi nilai-nilai melibatkan diskusi dengan berbagai pihak

di sekolah, dan memilih nilai-nilai seperti empati, solidaritas, toleransi,

dan keadilan berdasarkan kebutuhan siswa. Program ini selaras dengan

visi sekolah dan mendapat masukan siswa dalam pelaksanaannya.

Nilai-nilai ini membantu siswa lebih memahami perspektif orang lain

dan bersikap adil terhadap perbedaan. Seluruh proses ini menegaskan

bahwa program "Ngabaso" terintegrasi dengan baik dalam lingkungan

sekolah untuk mencapai tujuan pembentukan karakter siswa.

c. Mengembangkan

Pendidikan tidak hanya sebatas pengetahuan akademis, tetapi

juga melibatkan pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial yang kuat.

Salah satu cara mencapai tujuan ini adalah melalui program Ngabaso,

sebuah inisiatif yang telah menjadi inti dari pendidikan kami. Program

ini berfokus pada pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan di

antara siswa, dengan penekanan khusus pada pembentukan sikap

kedermawanan sebagaimana di ungkapkan oleh bapak Muhammad

Tanthowi Rizi Amanulloh, S.Pd selaku guru pembina program beliau

mengatakan:

”Saya membantu merumuskan rencana kegiatan yang dirancang


untuk membantu siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai
10
Hasil wawancara dengan siswa Rijal Sopandi hari Senin 25 September 2023 pukul 09.00 WIB
sosial, seperti empati, solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung
jawab, dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga berperan sebagai
fasilitator yang membimbing siswa dalam meresapi nilai-nilai
ini melalui berbagai aktivitas”11

Program Ngabaso adalah wadah di mana siswa dapat merasakan

pentingnya menjadi bagian dari masyarakat yang peduli dan

bertanggung jawab. Melalui berbagai kegiatan yang telah kami

selenggarakan, siswa diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial,

penggalangan dana untuk sarana ibadah dilingkungan sekitar, dan

kegiatan kebersihan lingkungan. Dalam proses ini, mereka belajar

untuk merasakan empati terhadap mereka yang membutuhkan,

membangun solidaritas dengan sesama, dan mengembangkan sikap

kedermawanan. Pernytaan guru pembina tersebut senada dengan apa

yang diungkapkan oleh bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd. selaku

kepala sekolah beliau mengatakan:

“Program Ngabaso bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai


sosial kemasyarakatan dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk terlibat dalam kegiatan yang meningkatkan empati,
solidaritas, dan kedermawanan mereka terhadap masyarakat.12”
Program Ngabaso juga memberikan pengalaman langsung yang

memungkinkan siswa untuk menerapkan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-

hari. Mereka belajar bahwa tindakan-tindakan kecil mereka memiliki

dampak besar pada kehidupan orang lain. Siswa kami bukan hanya

11
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
12
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
menjadi penerima manfaat, melainkan juga pelaku yang aktif dalam

mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat. selanjutnya ibu Hj.

Ai Suarni, SH. M.Pd. selaku wakil kepala sekolah juga mengatakan hal

yang sama dengan apa yang di katakan oleh guru pembina dan kepala

sekolah. Beliau mengatakan:

“Program Ngabaso membantu siswa dengan memberikan


pengalaman nyata dalam membantu masyarakat yang
membutuhkan. Melalui kegiatan seperti kunjungan ke panti
asuhan atau kegiatan kebersihan lingkungan, siswa belajar
merasakan empati terhadap mereka yang kurang beruntung dan
membangun solidaritas dengan sesama.”13

Untuk memastikan seluruh pernyataan seluruh pernyataan

tersebut selanjutnya peneliti mencoba untuk bertanya langsung kepada

siswa bernama Rijal Sopandi selaku siswa dan ketua osis, menuturkan

bahawa :

“Program Ngabaso membantu saya mengembangkan nilai-nilai


sosial kemasyarakatan dengan memberikan pengalaman
langsung dalam berinteraksi dengan masyarakat yang
membutuhkan. Saya belajar merasakan empati terhadap mereka
dan memahami pentingnya solidaritas dengan sesama14”

Kesimpulan dari seluruh pernyataan diatas mengungkapkan

bahwa program Ngabaso di SMKN 2 Pacet berhasil mengembangkan

nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan membentuk sikap kedermawanan

siswa. Program ini memberikan pengalaman langsung dalam

membantu masyarakat, memunculkan empati, solidaritas, dan perasaan

peduli. Melalui partisipasi aktif siswa, dampak positif pada


13
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
14
Hasil wawancara dengan siswa Rijal Sopandi hari Senin 25 September 2023 pukul 09.00 WIB
masyarakat, dan perubahan sikap positif, program ini telah sukses

memenuhi tujuannya. Program Ngabaso juga mencerminkan

komitmen sekolah dalam mendidik siswa yang peduli dan

berkontribusi positif pada masyarakat. Dengan demikian, ini adalah

langkah penting dalam membentuk karakter siswa dan membantu

mereka menjadi warga yang lebih baik dan bertanggung jawab.

Pengorganisasian Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan Melalui


Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap Kedermawanan
Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur
Pengorganisasian memerlukan struktur yang kuat dan pemilihan

serta penetapan staf yang tepat. Dalam upaya membentuk sikap

kedermawanan siswa, peran dari staf pengelola program sangat penting.

Mereka harus memiliki kompetensi yang sesuai, termasuk pemahaman

mendalam tentang nilai-nilai sosial yang akan diajarkan. Fungsionalisasi

staf terkait adalah langkah berikutnya, di mana tugas dan tanggung jawab

masing-masing staf harus ditentukan dengan jelas. Dengan

pengorganisasian yang baik, program "Ngabaso" dapat dijalankan secara

efisien dan efektif, memastikan bahwa siswa dapat mengalami manfaat

maksimal dari program ini dalam pembentukan sikap kedermawanan dan

penginternalisasian nilai-nilai sosial kemasyarakatan.berikut adalah alur

dari pengorganisasian:

Pemilihan dan
penetapan staf

Pengorganisasia
Penstrukturan Fungsionalisasi
n
Gambar 4.2
Alur Pengorganisasian

a. Penstrukturan

Penstrukturan program "Ngabaso" merupakan fondasi utama

dalam upaya pembentukan sikap kedermawanan siswa. Dengan

cermat merancang dan melaksanakan program ini, kita mampu

memberikan siswa pengalaman yang mendalam dalam

mengembangkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang sangat

penting. Program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet telah melalui

serangkaian tahapan yang terstruktur untuk mencapai tujuan ini dan

Bagaimana SMKN 2 Pacet melakukan penstrukturan program

"Ngabaso" untuk memastikan implementasi yang efektif? Bapak

Unang Setiawan, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah mengatakan:

“Penstrukturan program "Ngabaso" dimulai dengan perencanaan


yang seksama. Kami menetapkan tujuan yang jelas dan
merancang kegiatan yang sesuai untuk mencapainya. Setelah itu,
kami membentuk tim yang terdiri dari guru pembina, wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan, dan siswa yang akan terlibat
dalam program. Tim ini bertanggung jawab atas perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program.”15

Pernyataan hal tersebut di atas seirama dengan yang

diungkapkan oleh ibu Hj. Ai. Suarni, SH. M.Pd selaku wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan beliau menuturkan bahwa:

“Program "Ngabaso" diarahkan agar terstruktur dengan baik


melalui perencanaan yang cermat. Kami memastikan bahwa
tujuan program selaras dengan tujuan sekolah dan bahwa
15
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
kegiatan-kegiatan yang direncanakan relevan dengan nilai-nilai
sosial yang ingin ditanamkan pada siswa. Saya berperan dalam
memastikan bahwa program memiliki kerangka kerja yang jelas
dan bahwa semua aspek program terorganisasi dengan baik.
Selain itu, kami melakukan evaluasi berkala untuk memastikan
program tetap terstruktur dengan baik dan mencapai
tujuannya.”16
Dari seluruh pernyataan diatas maka Penstrukturan program

"Ngabaso" yang matang adalah kunci kesuksesan dalam

mengembangkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan membentuk

sikap kedermawanan siswa. Dengan tahapan ini, program dapat

memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan masyarakat yang

mereka layani.

b. Pemilihan, Penetapan Staf dan Fungsionalisasi

Implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan melalui program

"Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur adalah sebuah

upaya berharga dalam membentuk sikap kedermawanan siswa.

Bagaimana pemilihan, penetapan staf, dan fungsionalisasi mereka

menjadi faktor penentu dalam kesuksesan program ini. Redaksi ini

akan mengulas pentingnya langkah-langkah ini dalam memastikan

program "Ngabaso" berjalan efektif. Lantas Bagaimana proses

pemilihan dan penetapan staf yang terlibat dalam implementasi

program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet berlangsung? Bapak

Unang Setiawan, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah mengatakan:

“Proses pemilihan dan penetapan staf yang terlibat dalam


implementasi program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet
16
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
sangat hati-hati. Kami membentuk tim pengelola program yang
terdiri dari staf yang berkompeten dan berkomitmen. Proses ini
dimulai dengan mengidentifikasi guru-guru yang memiliki
pemahaman mendalam tentang nilai-nilai sosial dan komitmen
untuk mengembangkan karakter siswa. Staf yang terpilih
kemudian menjalani pelatihan khusus untuk memahami tujuan
program dan cara mengintegrasikan nilai-nilai sosial dalam
kegiatan sehari-hari. Proses pemilihan dan penetapan staf
dilakukan melalui musyawarah”

Lalu peneliti kembartanya tentang Bagaimana staf yang terlibat

dalam program "Ngabaso" menjalankan peran fungsionalnya dalam

implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan? Beliau menuturkan:

“Staf yang terlibat dalam program "Ngabaso" memiliki peran


fungsional yang jelas dalam implementasi nilai-nilai sosial
kemasyarakatan. Mereka bertanggung jawab untuk memandu
siswa dalam memahami nilai-nilai sosial seperti empati,
solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung jawab. Staf ini berperan
sebagai fasilitator yang membantu siswa menginternalisasi nilai-
nilai ini melalui kegiatan-kegiatan sosial. Mereka juga berperan
sebagai mentorf yang membimbing siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial yang relevan. Selain itu,
staf juga terlibat dalam evaluasi dan pemantauan dampak
program terhadap perkembangan siswa.”17
Untuk memastikan penuturan dari kepala sekolah peniliti

mencoba untuk mencari informasi lebih lanjut kepada guru pembina

program Ngabaso bapak Muhammad Tanthowi Rizi Amanulloh, S.Pd

beliau mengatakan:

“Proses pemilihan dan penetapan staf yang terlibat dalam


program "Ngabaso" adalah tahap kunci dalam pengorganisasian
program ini. Kami memulainya dengan mengidentifikasi guru-
guru yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
sosial dan komitmen terhadap pembentukan karakter siswa.
Proses seleksi dilakukan melalui diskusi dan penilaian
kompetensi, serta kesesuaian visi mereka dengan tujuan
17
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
program. Staf yang terpilih kemudian menjalani pelatihan
khusus untuk memahami tujuan program, cara mengintegrasikan
nilai-nilai sosial dalam kegiatan sehari-hari, dan peran mereka
dalam membimbing siswa.”
Selanjutnya peneliti kembali bertanya Bagaimana staf yang

terlibat dalam program "Ngabaso" menjalankan peran fungsionalnya

dalam implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan? Beliau

menuturkan :

“Staf yang terlibat dalam program "Ngabaso" memiliki peran


fungsional yang sangat penting dalam implementasi nilai-nilai
sosial kemasyarakatan. Mereka berperan sebagai fasilitator,
membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai
sosial seperti empati, solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung
jawab melalui berbagai kegiatan sosial. Selain itu, staf juga
berperan sebagai mentorf, membimbing siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial yang relevan. Mereka
memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa nilai-nilai
sosial ini tidak hanya diajarkan, tetapi juga diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari siswa.”18
Untuk mengkonfirmasi pernyataan di atas peneliti kembali

bertanya kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, ibu Hj. Ai

Suarni, SH.,M.Pd. menuturkan:

“Proses pemilihan dan penetapan staf yang terlibat dalam


program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet melibatkan tahapan
yang cermat. Pertama-tama, kami melakukan identifikasi
terhadap staf yang memiliki komitmen dan pemahaman yang
mendalam tentang nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang ingin
kami tanamkan pada siswa. Selanjutnya, staf-staf yang
berpotensi tersebut menjalani tahap seleksi dan wawancara.
Proses ini membantu kami memastikan bahwa mereka sesuai
dengan visi dan tujuan program kami. Setelah pemilihan, staf-
staf ini mendapatkan pelatihan khusus untuk memahami dengan
baik tujuan program dan cara mengintegrasikan nilai-nilai sosial
dalam setiap aspek kehidupan siswa.”

18
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
Lalu penelititi kembali bertanya terkait Bagaimana staf yang

terlibat dalam program "Ngabaso" menjalankan peran fungsional

mereka dalam implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan? Beliau

mengatakan :

“Staf yang terlibat dalam program "Ngabaso" di SMK Negeri 2


Pacet memiliki peran fungsional yang sangat penting dalam
mengintegrasikan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dalam
kehidupan siswa. Mereka berperan sebagai mentorfasilitator
yang membimbing siswa dalam memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai sosial seperti empati, solidaritas,
toleransi, dan rasa tanggung jawab. Selain itu, mereka juga
berperan sebagai pendamping yang mendukung siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial yang relevan dengan nilai-
nilai tersebut. Peran ini mencakup pengawasan, evaluasi, dan
pemantauan perkembangan siswa selama program
berlangsung.”19
Kesimpulan dari seluruh pernyataan diatas bahwa Pemilihan,

Penetapan Staf dan Fungsionalisasi Melalui pemilihan yang cermat,

penetapan peran yang jelas, dan fungsionalisasi yang kuat,

implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan melalui program

"Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet menciptakan landasan kuat untuk

membentuk sikap kedermawanan siswa.

2. Pelaksanaan Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan Melalui

Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur.

Pelaksanaan melibatkan sejumlah langkah penting. Pemberian

motivasi merupakan tahap awal yang krusial, di mana guru pembina dan

staf terkait harus memberikan inspirasi dan alasan kepada siswa untuk

19
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
terlibat aktif dalam program ini. Pembimbingan juga menjadi fokus utama,

di mana siswa memerlukan arahan dalam memahami tujuan program dan

bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan

sehari-hari. Selanjutnya, koordinasi yang baik antara guru pembina, kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan staf terkait adalah

kunci untuk memastikan program berjalan sesuai rencana. Terakhir,

komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan menjadi dasar dalam

pelaksanaan program, memastikan pemahaman yang jelas, identifikasi

masalah, dan berbagi pengalaman di antara semua pihak yang terlibat.

Dengan langkah-langkah pelaksanaan yang baik, program "Ngabaso"

dapat memberikan dampak positif dalam pembentukan sikap

kedermawanan siswa dan internalisasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan

dalam kehidupan sehari-hari mereka. Adapun alur dari pelaksanaan

tersebut adalah sebagai berikut:

Pembimbingan

Pemberian
Pelaksanaan Koordinasi
Motivasi

Komunikasi

Gambar 4.3
Gambar Alur Pelaksanaan

Setelah staf terpilih, program "Ngabaso" melibatkan siswa dalam

berbagai kegiatan yang mencakup kunjungan ke panti asuhan, kegiatan

kebersihan lingkungan, penggalangan dana untuk yayasan sosial, dan


sejumlah inisiatif lainnya. Siswa terlibat dalam kegiatan ini sebagai agen

perubahan dalam masyarakat. Adapun tahapan yang dilaksanakan yaitu:

a. Pemberian Motivasi dan Pembimbingan

[2] Tahapan pertama adalah memberikan motivasi awal


kepada siswa. Guru pembina dan tim program
memberikan pemahaman tentang pentingnya
program "Ngabaso" dan bagaimana partisipasi
mereka dapat membantu masyarakat yang
membutuhkan. Motivasi awal ini menciptakan
kesadaran akan peran penting siswa dalam kegiatan
sosial. Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd mengatakan :
“Dalam pelaksanaan program "Ngabaso," kami memberikan
motivasi siswa melalui diskusi, sesi refleksi, dan berbagi kisah
sukses dari tahun sebelumnya. Kami juga menciptakan
lingkungan yang mendukung sikap kedermawanan dengan
memberikan pengakuan kepada siswa yang telah menunjukkan
perilaku kedermawanan. Dengan pendekatan ini, kami
mendorong siswa untuk tetap berkomitmen pada nilai-nilai
sosial yang telah ditanamkan dalam program.”20

Selanjutnya peneliti kembali bertanya tentang Bagaimana Anda

memberikan pembimbingan kepada siswa dalam pelaksanaan program

"Ngabaso" untuk membentuk sikap kedermawanan? Beliau

mengatakan:

“Pembimbingan guru dan staf dalam program "Ngabaso" adalah


kunci keberhasilan. Mereka mendampingi siswa, memberikan
panduan, serta sesi konseling jika dibutuhkan. Pembimbing juga
menjadi contoh dalam menunjukkan sikap kedermawanan
sehari-hari.”

Untuk memastikan pernyataan tersebut peneliti kembali

menannyakan kepada bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd. selaku

kepala sekolah beliau mengatakan :

20
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
“Di SMK Negeri 2 Pacet, kami memberikan motivasi kepada
siswa melalui berbagai cara. Pertama, kami memastikan bahwa
tujuan program "Ngabaso" yang fokus pada pembentukan sikap
kedermawanan dipahami oleh siswa. Kami menyelenggarakan
pertemuan dan ceramah yang mengilhami mereka untuk
berpartisipasi aktif dalam program ini dan menjelaskan mengapa
nilai-nilai sosial ini penting dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Kami juga mendorong mereka dengan memberikan
pengakuan dan penghargaan atas kontribusi mereka dalam
program ini. Ini termasuk penghargaan untuk siswa yang
menunjukkan sikap kedermawanan yang luar biasa.”

Pertanyaan selanjutnya tentang Bagaimana sekolah memberikan

pembimbingan kepada siswa dalam implementasi nilai-nilai sosial

melalui program "Ngabaso"? beliau menuturkan:

“Pembimbingan kepada siswa adalah salah satu elemen kunci


dalam program "Ngabaso." Kami memiliki tim staf yang telah
dilatih khusus untuk memberikan pembimbingan kepada siswa.
Mereka mendampingi siswa dalam menjalani kegiatan program,
membimbing mereka dalam memahami dan menginternalisasi
nilai-nilai sosial yang ditanamkan dalam program ini. Selain itu,
staf ini juga berperan sebagai teladan yang menunjukkan sikap
kedermawanan dalam tindakan sehari-hari”21

Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat selanjutnya

peneliti menanyakan kepada Ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd. selaku

wakil kepala sekolah bidang kesiswaan beliau mengatakan:

“Motivasi siswa sangat penting dalam pelaksanaan program


"Ngabaso." Kami menggunakan berbagai cara, termasuk
memberikan penghargaan kepada siswa yang menunjukkan
sikap kedermawanan, mengadakan kompetisi antar-kelas terkait
tindakan sosial positif, dan mengundang pembicara tamu yang
telah berhasil dalam berkontribusi pada masyarakat. Semua ini
bertujuan untuk memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan
yang mendukung nilai-nilai sosial.”22

21
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
22
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
Untuk pertanyaan selanjutnya tentang Bagaimana Anda

memberikan pembimbingan kepada siswa dalam pelaksanaan program

"Ngabaso" untuk membentuk sikap kedermawanan? Beliau

menuturkan:

“Pembimbingan siswa dalam program "Ngabaso" dilakukan


melalui berbagai cara. Kami memiliki guru pembina program
yang mendampingi siswa dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan sosial mereka. Selain itu, kami juga
mengadakan sesi refleksi reguler di mana siswa dapat berbicara
tentang pengalaman mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan
pencapaian mereka. Ini membantu siswa dalam memahami
dampak positif dari tindakan kedermawanan mereka dan
memberikan panduan tentang bagaimana mereka dapat terus
berkembang dalam menginternalisasi nilai-nilai sosial ini.”

Untuk mengkonfirmasi seluruh pernyataan tersebut diatas

selanjutnya peneliti menyakan langsung kepada siswa terkait dengan

apa yang sudah di tuturkan di atas, Rijal Sopandi selaku siswa dan

ketua osis mengatakan:

“Saya merasa motivasi sangat penting dalam program


"Ngabaso." Kami sering mendapat dorongan positif dari guru-
guru dan teman-teman. Mereka memberi penghargaan atas
tindakan baik yang kami lakukan, dan itu membuat kami
semakin termotivasi. Selain itu, kami juga merasa termotivasi
ketika melihat dampak positif yang kami buat dalam
masyarakat. Itu memberi kami alasan yang kuat untuk terus
berkontribusi.”

Selanjutnya peneliti kembali bertanya terkait Bagaimana

pembimbingan yang Anda terima selama program membantu Anda

dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai sosial? Rijal

Mengatakan:

“Pembimbingan sangat membantu. Guru-guru kami dan


pembina program selalu ada untuk mendukung kami. Mereka
membantu kami merencanakan kegiatan sosial kami,
memberikan saran tentang bagaimana mengatasi tantangan, dan
membimbing kami dalam refleksi terhadap pengalaman kami.
Hal ini telah membantu saya dalam memahami bagaimana
menerapkan nilai-nilai sosial dalam tindakan sehari-hari dan
menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap masyarakat.”23

Dari seluruh pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

tahapan pemberian motivasi dan pembimbingan ini, siswa menjadi

lebih siap dan termotivasi untuk terlibat dalam program "Ngabaso."

Mereka juga memahami pentingnya nilai-nilai sosial kemasyarakatan

dan bagaimana nilai-nilai ini dapat membentuk sikap kedermawanan

mereka dalam kehidupan sehari-hari.

a. Koordinasi dan Komunikasi

Koordinasi dan komunikasi yang baik sangat penting dalam

pelaksanaan program "Ngabaso." ini melibatkan guru pembina, kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan siswa yang perlu

bekerja sama dengan baik. Koordinasi mencakup perencanaan,

organisasi, dan pengawasan program, sedangkan komunikasi yang

terbuka dan berkelanjutan memastikan pemahaman yang baik,

mengidentifikasi masalah, serta berbagi pengalaman. Dengan

demikian, koordinasi dan komunikasi yang efektif memungkinkan

program "Ngabaso" berjalan lancar, mencapai tujuan, dan memberikan

manfaat maksimal bagi siswa dan komunitas. Sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Muhammad Tanthowi Rizki Amanulloh,

S.Pd. selaku guru pembina prgram beliau mengatakan”

23
Hasil wawancara dengan siswa Rijal Sopandi hari Senin 25 September 2023 pukul 09.00 WIB
”Koordinasi dalam program "Ngabaso" adalah kunci
keberhasilan. Saya bekerja sama dengan guru-guru lain yang
terlibat dalam program ini untuk memastikan bahwa setiap
aspeknya terorganisir dengan baik. Kami memiliki pertemuan
rutin di mana kami membahas perkembangan program,
mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, dan merencanakan
langkah-langkah selanjutnya. Selain itu, kami juga
berkomunikasi dengan siswa untuk memastikan bahwa mereka
memahami tujuan dan rencana program ini.”24
Dari pernyataan diatas sama halnya dengan apa yang dikatakan

oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd.

M.Pd.beliau juga menuturkan:

“Koordinasi dalam pelaksanaan program "Ngabaso" sangat


penting. Kami memiliki tim pengelola program yang terdiri
dari guru dan staf sekolah. Peran saya sebagai kepala
sekolah adalah memastikan bahwa semua pihak terlibat
memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan program
dan tugas mereka. Saya berusaha untuk memfasilitasi
komunikasi antara guru, siswa, dan pihak eksternal yang
terlibat, seperti mitra komunitas. Dengan rapat koordinasi
reguler dan komunikasi terbuka, kami dapat memastikan
bahwa program berjalan dengan baik.”25

Selanjutnya untuk mendapat informasi yang lebih jelas peneliti

mencoba kembali bertanya kepada ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd. Wakil

Kepala Sekolah bidang kesiswaan beliau mengatakan:

“Dalam memastikan koordinasi yang efektif. Saya


memfasilitasi pertemuan reguler antara guru-guru yang
terlibat dalam program ini untuk berbagi informasi,
mengevaluasi kemajuan, dan merencanakan tindakan
selanjutnya. Selain itu, saya juga berkomunikasi dengan
mitra komunitas kami untuk memastikan bahwa kolaborasi
berjalan lancar. Kami memiliki saluran komunikasi terbuka
dan memanfaatkan teknologi untuk berbagi informasi
secara efisien.”26

24
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
25
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
Selanjutnya peneliti mengkonfirmasi dari semua pernyataan

diatas kepada siswa Rijal Sopandi selaku siswa dan ketua osis

memberi penjelasan tentang seluruh pernyataan diatas informan

mengatakan :

Saya merasa tingkat koordinasi ini cukup baik. Kami


memiliki pertemuan reguler dengan guru-guru dan mitra
komunitas untuk berdiskusi tentang rencana dan
perkembangan program. Kami juga menggunakan grup
WhatsApp khusus untuk berkomunikasi secara real-time.
Namun, terkadang ada tantangan komunikasi, terutama
karena perbedaan jadwal antara siswa, guru, dan mitra
komunitas27.

Dari seluruh hasil wawancara diatas tentang Koordinasi dan

komunikasi yang baik sangat penting dalam pelaksanaan program

"Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet. Ini melibatkan guru pembina,

kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan siswa

yang bekerja sama. Koordinasi mencakup perencanaan, organisasi,

dan pengawasan program, sementara komunikasi yang terbuka dan

berkelanjutan memastikan pemahaman, mengidentifikasi masalah, dan

berbagi pengalaman. Semua pihak berperan penting dalam

memastikan koordinasi dan komunikasi yang baik dalam pelaksanaan

program.

3. Evaluasi Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan Melalui

Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

26
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni,
SH. M.Pd. hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
27
Hasil wawancara dengan siswa Rijal Sopandi hari Senin 25 September 2023 pukul 09.00 WIB
Evaluasi merupakan langkah penting dalam mengukur dampak dan

efektivitas program ini. Proses evaluasi melibatkan survei, pengamatan,

dan wawancara dengan siswa untuk mengukur perubahan dalam perilaku

mereka sehubungan dengan nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam

program. Observasi aktif selama kegiatan "Ngabaso" membantu

mengukur sejauh mana siswa menerapkan nilai-nilai ini dalam situasi

nyata. Hasil evaluasi memberikan pemahaman yang lebih baik tentang

sejauh mana program ini mencapai tujuannya dalam membentuk sikap

kedermawanan siswa dan menginternalisasi nilai-nilai sosial. Evaluasi ini

juga membantu dalam merencanakan perbaikan dan penyesuaian program

untuk mencapai dampak yang lebih positif.berikut adalah alur evaluasi:

Manfaat

Proses Evaluasi Akibat

Gambar 4.4
Gambar Alur Evaluasi

Evaluasi adalah elemen penting dalam program "Ngabaso." Proses

ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan program,

termasuk bagaimana siswa terlibat dalam kegiatan sosial, interaksi mereka

dengan masyarakat, dan pengembangan nilai-nilai sosial. Evaluasi ini

membantu kami memahami manfaat yang telah diperoleh siswa dari

program ini, seperti peningkatan empati, solidaritas, dan sikap

kedermawanan. Lebih dari itu, evaluasi membantu kami melihat akibat

positif program ini dalam membentuk karakter siswa dan dampak positif
yang kami berikan kepada masyarakat yang kami bantu. Dengan

pemahaman yang mendalam dari evaluasi ini, kami dapat terus

memperbaiki dan mengembangkan program "Ngabaso" untuk masa depan

yang lebih baik. Adapun evaluasi dari implementasikan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan sebagai uapaya pemebentukan sikap kedermawanan siswa

di SMKN 2 Pacet melalui evaluasi:

a. Proses

Dalam wawancara mendalam tentang program "Ngabaso" yang

dijalankan di SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur, guru pembina

program, Bapak Muhammad Tanthowi Rizki Amanulloh, S.Pd, turut

berbagi perspektifnya tentang Bagaimana proses evaluasi program

"Ngabaso" dilakukan, dan apa yang menjadi fokus utama dalam

menilai implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan? Beliau

menguraikan:

“"Evaluasi program 'Ngabaso' melibatkan langkah-langkah


seperti pengamatan perubahan perilaku siswa sehubungan
dengan nilai-nilai sosial, wawancara dengan siswa untuk menilai
dampak program, serta observasi aktif selama kegiatan
'Ngabaso' untuk mengukur penerapan nilai-nilai dalam situasi
nyata."28

Dari pernyataan guru pembina di atas selanjutnya peneliti

bertanya kepada bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd. selaku kepala

sekolah beliau menuturkan:

“"Evaluasi program 'Ngabaso' melibatkan beberapa tahapan. Ini


mencakup pengukuran perubahan perilaku siswa terkait dengan
nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam program, seperti empati,
28
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung jawab. Observasi
terhadap siswa selama program membantu kami mengukur
sejauh mana mereka menginternalisasi nilai-nilai ini dalam
kehidupan sehari-hari. Kami juga mengevaluasi partisipasi siswa
dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan."29

Selanjutnya untuk memperkuat penyataan diatas peneliti juga

mencoba bertanya kepada ibu Hj.Ai Suarni selaku wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan beliau menjelaskan:

“"Proses evaluasi program 'Ngabaso' melibatkan langkah-


langkah penting, termasuk survei, pengamatan perilaku siswa,
dan wawancara dengan siswa. Ini membantu kami memahami
dampak positif program dalam mencapai tujuan pengembangan
nilai-nilai sosial kemasyarakatan serta sejauh mana siswa
menginternalisasi nilai-nilai tersebut."30

Untuk mengkonfirmasi seluruh pertanyaan diatas peneliti

mencari jawaban yang lain Rijal Sopandi selaku siswa sekaligus ketua

osis menuturkan:

“Saya merasa bahwa proses evaluasi program "Ngabaso" sangat


bermanfaat. Kami diberi kesempatan untuk berbicara tentang
perubahan yang kami alami selama program ini. Hal ini
membuat saya merasa terlibat dan memiliki program ini. Saya
merasa bahwa pendapat kami dihargai dalam perbaikan
program.”31

Dalam wawancara mengenai program "Ngabaso" di SMK

Negeri 2 Pacet, para pihak terlibat, termasuk guru pembina program,

kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan siswa,

menegaskan pentingnya evaluasi dalam memahami dampak program.

Evaluasi dilakukan melalui berbagai langkah, seperti pengamatan

29
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
30
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
31
Hasil wawancara dengan siswa Rijal Sopandi hari Senin 25 September 2023 pukul 09.00 WIB
perubahan perilaku siswa, wawancara, observasi selama kegiatan

"Ngabaso," survei, dan pengamatan perilaku siswa. Fokus utama

evaluasi adalah mengukur sejauh mana siswa menginternalisasi nilai-

nilai sosial dan dampak program pada sikap dan perilaku mereka.

Evaluasi membantu dalam perencanaan perbaikan program dan

memastikan mencapai tujuan pembentukan nilai-nilai sosial dan sikap

kedermawanan siswa. Siswa merasa bahwa pendapat mereka dihargai

dalam proses perbaikan program.

b. Manfaat

Evaluasi program "Ngabaso" memberikan manfaat penting. Ini

membantu mengukur dampak positif program pada perkembangan

karakter siswa, khususnya dalam membentuk sikap kedermawanan.

Evaluasi mencerminkan perubahan dalam perilaku dan sikap siswa

terkait nilai-nilai sosial yang diajarkan. Dengan melibatkan siswa

dalam evaluasi ini, kami dapat merencanakan perbaikan berkelanjutan

untuk program "Ngabaso," menjadikannya lebih efektif dalam

mencapai tujuan pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

Evaluasi adalah kunci keberhasilan untuk pertumbuhan karakter siswa

yang lebih baik. hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak

Muhammad Tanthowi Rizki Amanulloh, S.Pd selaku guru pembina

program Ngabaso beliau mengatakan:

"Evaluasi program 'Ngabaso' memberikan manfaat signifikan


dalam pengembangan karakter siswa. Pertama, evaluasi
membantu memahami dampak positif program dan mengukur
tingkat internalisasi nilai-nilai sosial serta perubahan perilaku
siswa. Kedua, evaluasi mengidentifikasi area perbaikan untuk
perencanaan tindakan yang lebih baik demi perkembangan
program."32

Hal yang sama juga dikatakan oleh bapak Unang Setiawan,

S.Pd. M.Pd selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet beliau juga

mengatakan hal sama dengan apa yang dikatan oleh guru pembiina

diatas meliau menuturkan:

“"Evaluasi program 'Ngabaso' memberikan manfaat signifikan.


Pertama, kami memahami dampak program pada siswa secara
individu dan kelompok, serta sejauh mana tujuan pembentukan
sikap kedermawanan telah tercapai. Kedua, evaluasi membantu
perbaikan berkelanjutan program, dengan hasil evaluasi menjadi
dasar untuk merenungkan hasil program, berdiskusi tentang
perbaikan, dan merencanakan langkah selanjutnya.”33

Selanjutnya peneliti mencoba menanyakan kembali terkait

manfaat utama dalam proses evaluasi program "Ngabaso" meliau

mengatakatakan:

“evaluasi sangat penting. Ini memberi mereka kesempatan untuk


merenungkan dampak program pada diri siswa, berbicara
tentang perubahan dalam perilaku dan sikap, serta merasa
memiliki program. Pendapat siswa juga berharga dalam
merancang perbaikan program, memungkinkan kita untuk
membuat perubahan yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan
mereka."34

Untuk mengkonfirmasi seluruh pernyataan yang di ungkapakan

diatas maka selanjutnya peneliti bertanya kepada siswa terkait

pertanyaan yang sama Rijal Sopandi selaku siswa dan ketua osis

mengatakan:
32
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
33
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
34
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
“Program 'Ngabaso' sangat membantu saya dalam
mengembangkan sikap kedermawanan, meningkatkan kepekaan
terhadap kebutuhan masyarakat, dan memotivasi saya untuk
membantu mereka. Selain itu, program ini mengajarkan nilai-
nilai sosial seperti empati, solidaritas, dan keadilan, yang telah
meningkatkan kemampuan saya dalam berinteraksi dengan
orang lain."35

c. Akibat\

Melalui evaluasi akibat, kita dapat mengidentifikasi sejauh mana

program ini telah berhasil mencapai tujuan pengembangan nilai-nilai

sosial kemasyarakatan. Dampak positifnya bisa mencakup peningkatan

dalam pemahaman siswa tentang empati, solidaritas, dan tanggung

jawab sosial, serta perubahan positif dalam perilaku mereka sehari-

hari. Di sisi lain, evaluasi akibat juga dapat membantu dalam

mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan dan potensi dampak

negatif yang perlu diatasi. Informasi yang diperoleh dari evaluasi

akibat ini memberikan panduan berharga untuk meningkatkan

efektivitas program "Ngabaso" dan mencapai pertumbuhan karakter

siswa yang lebih baik dalam aspek kedermawanan dan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan sebagaimana di ungkapkan oleh Bapak Muhammad

Tanthowi Rizki Amanulloh, S.Pd selaku guru pembina program

Ngabaso beliau mengatakan:

"Program 'Ngabaso' memiliki tujuan yang jelas dalam


membentuk sikap kedermawanan siswa dan mengembangkan
keterampilan sosial mereka. Evaluasi digunakan untuk
mengukur perubahan dalam perilaku siswa dan penerapan nilai-
nilai sosial sehari-hari. Hasil evaluasi menjadi dasar untuk
merencanakan tindakan lebih lanjut dan memastikan pencapaian

35
Hasil wawancara dengan siswa Rijal Sopandi hari Senin 25 September 2023 pukul 09.00 WIB
sasaran program. Ini membantu kami tetap fokus pada tujuan
dan memahami perkembangan siswa dengan lebih baik."36
b. Hal tersebut di atas juga sesuai dengan hasil wawancara bersama
bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd selaku kepala sekolah SMKN
2 Pacet beliau juga menuturkan
"Program 'Ngabaso' memiliki target yang jelas dalam membentuk
sikap kedermawanan siswa dan mengembangkan keterampilan
sosial mereka. Evaluasi membantu kita menilai pencapaian target
ini. Jika ditemukan area perlu perbaikan, hasil evaluasi digunakan
sebagai panduan untuk mengidentifikasi solusi dan rencana tindak
lanjut. Evaluasi adalah kunci untuk memastikan efektivitas
program dan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.".”37

Untuk memastikan lebih jelas terkait dengan kedua pernyataan

diatas selanjunya peneliti kembali bertanya kepada ibu Hj. Ai Suarni,

SH. M.Pd Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan beliau

menjelaskan:

“"Program 'Ngabaso' memiliki sasaran yang jelas, yaitu


membentuk sikap kedermawanan siswa dan mengembangkan
nilai-nilai sosial kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Evaluasi digunakan sebagai alat untuk mengukur sejauh
mana program mencapai tujuan tersebut dengan memeriksa
perubahan dalam perilaku siswa dan penerapan nilai-nilai sosial.
Hasil evaluasi ini memastikan pencapaian sasaran program dan
membantu dalam perencanaan perbaikan atau penyesuaian
berdasarkan hasil evaluasi."38

Sebagai pertanyaan penutup sekaligs untuk mengkonfirmasi

seluruh pernyataan yang di ungkapakan diatas maka selanjutnya

peneliti bertanya kepada siswa terkait pertanyaan yang sama Rijal

Sopandi selaku siswa dan ketua osis mengatakan:

36
Hasil wawancara dengan guru pembina program Ngabaso Bapak Muhammad Tanthowi Rizki
Amanulloh, S.Pd.Jum’at tanggal 15 September 2023 pukul 09.00 WIB
37
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Pacet Bapak Unang Setiawan, S.Pd. M.Pd..
Senin tanggal 18 September 2023 pukul 09.00 WIB
38
Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ibu Hj. Ai Suarni, SH. M.Pd.
hari Jum’at tanggal 22 September 2023 pukul 09.00 WIB
"Kami memiliki kesadaran akan tujuan program ini, yaitu
membentuk sikap kedermawanan dan menerapkan nilai-nilai
sosial dalam kehidupan sehari-hari kami. Evaluasi membantu
kami menilai pencapaian tujuan ini melalui perubahan perilaku
dan penerapan nilai-nilai sosial. Evaluasi membantu kami
mengukur perkembangan dalam mencapai tujuan tersebut."

Melalui evaluasi akibat, program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet

telah memainkan peran penting dalam mengukur pencapaian tujuan

pembentukan sikap kedermawanan siswa dan pengembangan nilai-nilai

sosial kemasyarakatan. Evaluasi ini memungkinkan pengukuran dampak

positif, termasuk peningkatan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai

seperti empati, solidaritas, dan tanggung jawab sosial, serta perubahan

positif dalam perilaku mereka sehari-hari. Kesimpulannya, evaluasi akibat

menjadi instrumen kunci dalam menjaga fokus pada tujuan program,

memahami perkembangan siswa, dan memastikan efektivitas program

"Ngabaso" dalam membentuk karakter siswa yang lebih baik.

B. Pembahasan

1. Perencanaan Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan

Melalui Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

Proses perencanaan implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan

melalui program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

merupakan langkah yang terperinci dan sistematis. Dimulai dengan

merumuskan target dan tujuan program, yang utamanya adalah

membentuk sikap kedermawanan siswa dan menginternalisasi nilai-nilai


sosial seperti empati, solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung jawab

sosial.

Selanjutnya, dalam tahap identifikasi, nilai-nilai sosial yang ingin

ditanamkan pada siswa diidentifikasi. Misalnya, empati, solidaritas,

toleransi, dan tanggung jawab sosial menjadi nilai-nilai inti yang akan

diimplementasikan.

Proses perencanaan juga melibatkan pengembangan strategi dan

rencana pelaksanaan yang terperinci. Ini mencakup pemilihan metode

pengajaran yang efektif, pemilihan sumber daya seperti materi ajar, serta

penjadwalan kegiatan "Ngabaso" dengan spesifikasi kegiatan, lokasi, dan

durasi. Peran dan tanggung jawab dari berbagai pihak yang terlibat dalam

program, termasuk guru pembina, kepala sekolah, wakil kepala sekolah

bidang kesiswaan, dan siswa, juga harus terdefinisi dengan jelas.

Selanjutnya, dalam tahap identifikasi pengukuran dan evaluasi

dampak, metode pengukuran yang efektif diidentifikasi. Ini termasuk

pengamatan perilaku siswa, wawancara dengan siswa, dan observasi

selama kegiatan "Ngabaso" untuk mengukur sejauh mana siswa

menerapkan nilai-nilai sosial dalam situasi nyata.

Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan

rencana perbaikan. Data dari evaluasi membantu dalam mengidentifikasi

area yang perlu perbaikan dan memungkinkan penyempurnaan program

di masa mendatang.
Dengan perencanaan yang cermat dan sistematis ini, diharapkan

program "Ngabaso" dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu membentuk

sikap kedermawanan siswa dan menginternalisasi nilai-nilai sosial

kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Program ini

diharapkan dapat menciptakan siswa yang lebih peka terhadap kebutuhan

masyarakat sekitar, responsif, dan menjadi warga yang lebih baik dalam

konteks sosial kemasyarakatan.

2. Pengorganisasian Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan

Melalui Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

Pengorganisasian yang efektif dalam implementasi nilai-nilai sosial

kemasyarakatan melalui program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet

Kabupaten Cianjur adalah langkah kunci menuju keberhasilan program

tersebut. Pengorganisasian ini melibatkan sejumlah tahapan penting yang

mencakup penstrukturan program, pemilihan dan penetapan staf, serta

fungsionalisasi pelaksanaan program. Dalam paragraf ini, kita akan

menjelajahi lebih lanjut tentang bagaimana langkah-langkah ini diterapkan

secara rinci untuk memastikan program "Ngabaso" berjalan dengan lancar,

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan memberikan manfaat

maksimal bagi siswa dan komunitas sekitar.

1. Penstrukturan

a. Penstrukturan program "Ngabaso" dimulai dengan merumuskan

kerangka kerja atau struktur program secara rinci. Ini mencakup


perencanaan kegiatan yang akan dilakukan selama program,

termasuk jenis kegiatan, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai.

b. Struktur program juga mencakup pembagian waktu, yaitu

penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan "Ngabaso". Rencana ini

memastikan bahwa setiap langkah program dijalankan tepat waktu.

2. Pemilihan dan Penetapan Staf

a. Proses pemilihan staf program melibatkan identifikasi guru

pembina program yang memiliki kompetensi dan pengalaman

dalam mengelola program sejenis. Guru pembina harus memiliki

pemahaman mendalam tentang nilai-nilai sosial dan kemampuan

untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada siswa.

b. Selain guru pembina, staf lain yang terlibat dalam program juga

harus dipilih dengan cermat. Mereka dapat berperan sebagai

pengawas kegiatan, fasilitator, atau tenaga pendukung lainnya.

3. Fungsionalisasi

a. Fungsionalisasi program "Ngabaso" adalah langkah pelaksanaan

program sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Ini melibatkan

berbagai tindakan praktis untuk menjalankan program.

b. Guru pembina dan staf lainnya harus memulai pelaksanaan

kegiatan "Ngabaso" sesuai dengan rencana, termasuk

mempersiapkan materi ajar, merencanakan kegiatan lapangan, dan

mengatur interaksi siswa dengan masyarakat.


c. Selama pelaksanaan program, pengawasan yang cermat juga

diperlukan untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai

rencana dan tidak ada masalah yang muncul.

Pengorganisasian yang baik dalam implementasi program "Ngabaso"

adalah kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan program. Dengan

penstrukturan yang matang, pemilihan staf yang tepat, dan fungsionalisasi

yang efektif, program ini memiliki peluang yang lebih besar untuk

membentuk sikap kedermawanan siswa dan menginternalisasi nilai-nilai

sosial kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

3. Pelaksanaan Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan Melalui

Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

Pelaksanaan implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan melalui

program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur melibatkan

sejumlah aspek penting yang harus diperhatikan. Dalam pembahasan ini,

kami akan menjelaskan bagaimana pemberian motivasi, pembimbingan,

koordinasi, dan komunikasi menjadi poin kunci dalam menjamin

kesuksesan program ini.

a. Pemberian Motivasi

Pemberian motivasi kepada siswa merupakan tahap awal yang

krusial dalam pelaksanaan program "Ngabaso." Motivasi berperan

penting dalam mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan

sosial dan menginternalisasi nilai-nilai sosial. Guru pembina dan staf


terkait harus memiliki kemampuan untuk menginspirasi siswa,

menjelaskan pentingnya program ini, serta memperkuat niat baik siswa

untuk berpartisipasi.

b. Pembimbingan

Pembimbingan adalah langkah selanjutnya yang tak kalah

penting. Siswa memerlukan bimbingan dan arahan untuk memahami

tujuan program, peran mereka dalam program, dan bagaimana mereka

dapat menerapkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Pembimbingan ini dilakukan oleh guru pembina dan staf yang terlibat,

yang secara aktif mendampingi siswa selama pelaksanaan program.

c. Koordinasi

Koordinasi yang baik merupakan landasan utama dalam

memastikan bahwa setiap aspek program berjalan sesuai rencana.

Koordinasi melibatkan guru pembina, kepala sekolah, wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan, dan staf terkait yang harus bekerja sama

dengan harmonis. Ini mencakup perencanaan, organisasi, serta

pengawasan keseluruhan program. Dengan koordinasi yang efektif,

semua pihak dapat saling bersinergi untuk mencapai tujuan program.

d. Komunikasi

Komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan menjadi pondasi

kuat dalam pelaksanaan program "Ngabaso." Komunikasi yang baik

memastikan pemahaman yang jelas terkait tujuan program, identifikasi

potensi masalah, serta berbagi pengalaman antara semua pihak yang


terlibat. Siswa harus merasa bahwa pendapat mereka dihargai, dan

harus tersedia saluran komunikasi yang efisien untuk mereka berbicara

tentang perubahan yang mereka alami selama program ini. Selain itu,

komunikasi yang efektif juga mencakup kerja sama dengan mitra

komunitas yang turut serta dalam pelaksanaan program.

Dengan pemberian motivasi yang kuat, pembimbingan yang tepat,

koordinasi yang efektif, dan komunikasi yang terbuka, pelaksanaan

program "Ngabaso" dapat berjalan sukses. Ini akan membantu siswa SMK

Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur dalam membentuk sikap kedermawanan

dan menginternalisasi nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari

mereka. Semua aspek ini bersatu padu untuk mencapai tujuan program

secara efektif.

4. Evaluasi Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan Melalui

Program “Ngabaso” Sebagai Upaya Pembentukan Sikap

Kedermawanan Siswa SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

Evaluasi Implementasi Nilai-Nilai Sosial Kemasyarakatan Melalui

Program "Ngabaso" di SMK Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur

merupakan elemen penting dalam memahami dampak, manfaat, dan akibat

dari program tersebut. Dalam narasi ini, kita akan membahas proses

evaluasi yang melibatkan langkah-langkah kunci dalam mengukur

pengaruh program pada siswa, manfaat yang dihasilkan dari evaluasi ini,

serta akibat positif yang muncul sebagai hasil dari evaluasi tersebut.

Evaluasi menjadi pilar utama untuk memastikan bahwa program


"Ngabaso" mencapai tujuan pembentukan sikap kedermawanan siswa dan

pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Mari kita jelajahi lebih

lanjut bagaimana evaluasi memainkan peran penting dalam proses ini.

a. Proses Evaluasi

Proses evaluasi dalam implementasi program "Ngabaso"

melibatkan sejumlah langkah penting. Pertama, tim pelaksana

melakukan pengukuran perubahan dalam perilaku siswa terkait dengan

nilai-nilai sosial yang ditanamkan dalam program, seperti empati,

solidaritas, toleransi, dan rasa tanggung jawab. Selanjutnya,

wawancara dengan siswa dilakukan untuk memahami pandangan

mereka tentang dampak program tersebut terhadap sikap dan tindakan

mereka. Selain itu, observasi aktif selama kegiatan "Ngabaso"

membantu tim evaluasi mengukur sejauh mana siswa menerapkan

nilai-nilai ini dalam situasi nyata. Seluruh proses evaluasi ini

memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan siswa

dan sejauh mana mereka menginternalisasi nilai-nilai sosial tersebut.

Proses evaluasi ini membantu dalam memahami dampak positif

program dalam mencapai tujuan pengembangan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan.

b. Manfaat Evaluasi

Evaluasi program "Ngabaso" memberikan manfaat yang

signifikan. Pertama, evaluasi membantu dalam pemahaman dampak

program pada siswa secara individu dan kelompok. Dengan evaluasi,


dapat diukur sejauh mana program telah mencapai tujuan pembentukan

sikap kedermawanan dan pengembangan nilai-nilai sosial. Kedua,

evaluasi membantu dalam perbaikan berkelanjutan program ini. Hasil

evaluasi menjadi dasar untuk merenungkan hasil program, berdiskusi

tentang perbaikan yang diperlukan, dan merencanakan langkah

selanjutnya. Ini membantu menjaga fokus pada tujuan dan memastikan

program terus berkembang.

c. Akibat Evaluasi

Evaluasi memiliki akibat yang positif pada pelaksanaan program

"Ngabaso." Dampak positifnya meliputi peningkatan pemahaman

siswa tentang empati, solidaritas, dan tanggung jawab sosial. Selain

itu, evaluasi membantu dalam identifikasi area perbaikan yang

diperlukan dan potensi dampak negatif yang perlu diatasi. Informasi

yang diperoleh dari evaluasi memberikan panduan berharga untuk

meningkatkan efektivitas program "Ngabaso" dan mencapai

pertumbuhan karakter siswa yang lebih baik dalam aspek

kedermawanan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

Dalam keseluruhan konteks, evaluasi menjadi alat yang sangat

penting dalam memastikan program "Ngabaso" mencapai tujuan

pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan membantu siswa

SMK Negeri 2 Pacet dalam membentuk sikap kedermawanan.

Evaluasi tidak hanya mengukur pencapaian, tetapi juga menjadi dasar

untuk perbaikan dan pengembangan berkelanjutan program.

Anda mungkin juga menyukai