Anda di halaman 1dari 73

BIMBINGAN

KONSELING
KOMPREHENSIF
TUJUAN PENULISAN MODUL PENDALAMAN
MATERI BK:
Peserta pendidikan dan pelatihan profesi BK diharapkan
dapat:
1. Memahani pengembangan paradigma baru dalam
bidang BK
2. Memahami kerangka dasar BK Komprehensif yang
berorientasi pengembangan
3. Memahami dan melaksanakan komponen program BK
Komprehensif
4. Memahami prinsip-prinsip BK Komprehensif
5. Memahami secara rinci tugas perkembangan siswa
SMA dan SMK
6. Memahami model kurikulum BK di SMA dan SMK
7. Memahami, melatih dan mengembangkan asesmen
kebutuhan pengambangan program BK Komprehensif
PENDAHULUAN
Kelayakan profesi dgn kualifikasi keunikan dan keahlian
profesional dalam mengarahkan potensi pengembangan
diri siswa yang mencakup pribadi diri sebagai individu
dan mahkluk sosial yang beradaptasi dlm proses
penyesuaian diri dlm belajar dan merencanakan karir
masa depan.
Konselor memiliki kejelasan program BK untuk
dikembangkan secara terorganisir
Konselor bekerja berdasarkan data obyektif dan dpt
menganalisa, menginterpretasi dan menuangkan dlm
program kerja yg komprehensif
Konselor memiliki data yang akurat mengenai
perkembangan siswa
Konselor hrs memiliki bukti empirik thd tugas kerja yg
telah dilaksanakan sebagai tangggung jawab
administratif profesi
Konselor sekolah bertanggung jawab thd
pengembangan kompetensi dirinya sendiri
sebagai pribadi yg integrated.
Konselor hrs mampu berkolaborasi
dengan berbagai pihak terkait
Konselor sekolah hrs dpt berpartisipasi thd
pengembangan profesi melalui organisasi
profesi ABKIN
REFORMASI PENGEMBANGAN PROGRAM BK
DI INDONESIA
Kepekaan akan eksistensi program BK thd
tuntutan pengembangan potensi akademik
peserta didik menjadi sbg mahkluk
pribadi/sosila dan merencanakan
kehidupan karir masa depan fokus
dlm integrasi penyelenggaraan kurikulum,
pendidikan sesuai dg harapan guru,
pimpinan sekolah, orangtua dan
masyarakat.
Ketetapan standar isi menjadi bagian dari arah
pengembangan program BK disekolah mencakup:
Pengembangan pribadi mandiri dengan karakter
- Kesadaran diri sbg mahkluk TUhan YME
- Keunikan sebagai mahkluk pribadi dan
sosial
- Terampil dlm memahami dan
mengembangkan kesehatan fisik dan
mental
- Mampu bertanggung jawab pada diri dan
lingkungan kehidupan
- Kemampuan mendengar dan berekspresi dlm
pemecahan masalah
Pengembangan peran diri dlm kehidupan:
- kemampuan dan keterampilan berperan aktif dan
kreatif dlm proses belajar da pembelajaran
secara konsisten dan berkesinambungan
- membangun dan mengembangkan pemahaman
berbagai norma dlm kehidupan dan
mempraktekkannya dlm kehidupan sehari-hari
- membangun dan mengembangkan pemahaman akan
eksistensi dlm lingkungan kehidupan multikultural
dan pengaruhnya pada pembentukan dan
pemantapan identitas diri
- membangun dan mengembagkan kesadaran atau
kematangan akademis yang berkaitan dengan
pilihan kehidupan masa depan.
Pengembangan rencana kehidupan karir:

- membangun dan mengembangkan pemahaman
pengetahuan akan dunia kerja dari segi isi dan
konteks terkait dg karakteristik pekerjaan, tugas, dan
tanggung jawab dan persyaratan kemampuan,
keterampilan dan kepribadian yang dituntut, disisi
lain informasi karir yang menunjang.
- membangun dan mengembangkan pemahaman akan
sikap, perilaku dan nilai yg berkaitan dg pekerjaan
serta gaya hidup yg akan ditampilkan
- membangun dan mengembangkan konsep diri dlm
perencanaan karir yg dirancang dan kemungkinan
hambatan dari diri sendiri dan lingkungan dlm
pengambilan keputusan karir
KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN
PROGRAM BK KOMPREHENSIF
Program BK merupakan bagian integral dari
penyelenggaraan program pendidikan di Sekolah namun
program BK memiliki rangkaian kegiatan yg dirancang
secara terorganisir dan diimplementasikan pada naskah
akademik yang disusun oleh organisasi ABKIN sebagai
payung organisasi profesi konselor.

Pentingnya program BK setara dg pentingnya program
pendidikan di Sekolah bahkan berperan fungsional dlm
pengembangan kompetensi peserta didik secara
maksimal dan berkesinambungan

Hakikat program BK komprehensif dlm tatanan reformasi
terlihat sbg target pengembangan guru, pimpinan
sekolah, orangtua, dan masyarakat sbg mitra kerja.
KOMPONEN PROGRAM BK KOMPREHENSIF
Komponen program Bk komprehensif
mengorganisir tugas dan tanggung jawab
konselor pd berbagai kegiatan langsung
maupun tidak langsung dan layanan program
bersifat individual atau kelompok.
Program BK komprehensif memiliki 4 komponen
yaitu:
a. perencanaan individual
b. layanan kegiatan bimbingan terprogram
c. layanan responsif
d. sistem pendukung
A. Komponen Layanan
Perencanaan Individual
Untuk mengembangkan kegiatan, program yg relevan
dan efektif, konselor memerlukan data yg obyektif yg
dilakukan melalui:

Biodata peserta didik
Daftar cek masalah
Angket
Studi dokumentasi
Inventori multiintelegensi
Data psikotes
Kemungkinan data lainnya
Seluruh data akan dianalisa dan diinterpretasikan dan
dibuat profil keberadaan peserta didik yang mencakup
kekuatan dan kelemahan peserta didik individu atau
kelompok.
Hasil interpretasi data memiliki berbagai tindak lanjut:
Kemudahan bagi konselor utk menyusun program
Kemudahan pengembangan layanan perencanaan
individual dengan ada pengklasifikasian shg data
lengkap individu/kelompok bagian dari
portofolio (data computerize)
Kemudahan utk menyelenggarakan layanan responsif
Gambaran global menegenai keberadaan peserta didik
di sekolah dpt disosialisasikan dg guru, wali kelas,
pimpinan dan orang tua,
B. Komponen Layanan Bimbingan Terprogram (Kurikulum
Bimbingan)
Kurikulum bimbingan sbg inti program bimbingan
komprehensif pengembangan pribadi sosial yg mandiri scr
berkesinambungan pengembangan peran diri scr akademis
dlm merencanakan kehidupan masa depan dan perencanaan
kehidupan karir.

Berbagai topik dpt dikembangkan scr fleksibel atas dasar
standar kompetensi kemandirian peserta didik yg dibutuhkan
dan berorientasi pd tugas perkembangan disetiap jenjang
pendidikan

Tersedianya jam khusus utk kegiatan layanan bimbingan dg
pendekatan kelompok, konselor berkonsultasi dan
berkolaborasi dg guru, pimpinan sekolah, serta partisipasi
peserta didik dlm menghimpun masukan sblm merencanakan
program BK dan mensosialisasikannya dg berbagai pihak
terkait.
C. Layanan Responsif

Merupakan layanan yg diberikan oleh
konselor kpd mereka yg memerlukan
bantuan pemecahan masalah dan
kemungkinan alih tangan jika
permasalahannya diluar kompetensi
profesi konselor sesuai kode etik profesi.
Strategi pelaksanaan:
1. Layanan konseling individual: bagi konseli yg memliki masalah
pribadi spt kecemasan, rasa rendah diri, sukar membagi waktu dll.

Masalah belajar: sukar menangkap pelajaran yg dijelaskan oleh
guru, sukar menyelesaikan tugas belajar secara mandiri,
kecemasan menghadapi ujian dll.
Masalah karir: ketidakpastian menentukan pilihan karir, punya bakat
tetapi tidak punya minat pd karir yd dikehendaki,konflik dg orangtua
dlm menentukan pilihan karir, sikap karir yg rendah dll.
Masalah lintas budaya: maslah gender, konflik antar ras, agama,
suku bangsa, identitas seksual, status sosial ekonomi, pengalaman
traumatis dll.

2. Layanan konseling kelompok
Inti permasalahan dlm konseling kelompok dpt berupa sikap,
keyakinan diri, rendahnya pengetahuan atau keterampilan
pengambilan keputusan sehingga dlm prosedur kelompok mereka
dpt memahami diri dan mengambil keputusan secara mandiri
melalui sharing experiences.



3. Layanan konsultasi
Konselor dpt memberi layanan konsultasi dlm proses
hubungan interaktif utk membantu guru, petugas administrasi
sekolah, kepala sekolah, dan staf atau orangtua terhadap
masalah praktis yg dialami seperti:
Keraguan memilih jurusan yg tepat untuk anak mereka bagi
orangtua
Sulitnya mengelola kelas yg memiliki peserta didik
bermasalah bagi wali kelas
Sukarnya menerapkan pendekatan kontekstualdan
kecakapan hidup thd kompetensi mata pelajaran tertentu
bagi guru
Cara yang efektif utk mengarahkan peserta didik dlm memilih
kegiatan ekstrakurikuler bagi pembina kegiatan tersebut
Rendahnya potensi belajar peserta didik kelas III SMA/SMK
utk menghadapi Ujian Nasional bagi kepala sekolah dll.
Sasaran akhir bagi seluruh pihak tersebut secara tidak
langsung membantu kemandirian peserta didik dlm
mengambil keputusan.
4. Layanan Patrisipasi terhadap Kegiatan
Khusus Sekolah
Terlibat dlm penerimaan peserta didik
baru
Mendampingi guru praktek dlm
pengurusan praktek kerja industri di SMK
Ikut dlm kepanitiaan penyelenggaraan
kegiatan tertentu di Sekolah secara
insidental
Mendampingi kepala sekolah pada
pertemuan dg orangtua peserta didik
baru,dll.
5. Layanan alih tangan (Referal)
Jika terjadi kasus khusus yg tdk dpt
ditangani olah konselor beserta timnya,
maka dirujuk pd profesi lain yag
kompeten.
D. Kompetensi Sistem Pendukung
Dlm segi administrasi dan manajemen, program BK
komprehensif memerlukan dukungan sistem karena
keberhasilan dan efektivitas program ketiga komponen
tsb akan berkaitan dg komponen dukungan sistem.
Berbagai kegiatan dlm komponen ini misalnyaa;
1. Kegiatan penelitian dan pengembangan tercakup
evaluasi program dan tindak lanjut
2. Kegiatan pengembangan kompetensi profesional
melalui program ABKIN daerah atau MGBK
3. Kegiatan hubungan dengan masyarakat misal:
kunjungan industri atau mengundang tokoh karir dlm
kegiatan layanan bimbingan
PRINSIP-PRINSIP BK KOMPREHENSIF
Bantuan layanan yg diberikan kpd siswa berorientasi
pada kebutuhan pengembangan pribadi, sosial,
belajar/akademik dan karir masa depan.

Bantuan pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir
terfokus pd perolehan pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai secara berkesinambungan dlm rentang jenjang
pendidikan

Tugas konselor sekolah terorganisir sebagai suatu
program kegiatan

Sistem penyampaian program terbagi atas 4 komponan
program yaitu: kurikulum bimbingan, perencanaan
individu, layanan responsif, dukungan sistem
Pendekatan sistematis untuk mengembangkan program
BK di sekolah yaitu:
- merencanakan dan membangun hal yg mendasar
- merancang sistem penyampaian
- melaksanakan dan memonitor program
- menentukan staf pengembang program
- mengevaluasi sejumlah program

Berkolaborasi dan bekerjasama dg orang tua (komite
sekolah), guru, pimpinan sekolah dan mayarakat dlm
pengembangan program BK di sekolah

Program BK dirancang sesuai kebutuhan otonomi
daerah dan sensitif akan pengguna jasa

Pencapaian prioritas dan mengenal parameter yg terkait
dg program scr kritis utk memenuhi manajemen BK
secara efektif dan implementasi program BK di sekolah.

Akuntabilitas keberhasilan program bagi individu siswa/
kelompok, penampilan konselor sekolah dan
kelengkapan program merupakan hal mendasar untuk
menjamin efektivitas dan relevansi program BK di
sekolah.

Kepemimpinan program BK di sekolah merupakan
tanggung jawab kebersamaan antara koordinator BK
dan pimpinan sekolah.

Sasaran pengambangan program BK di sekolah
menunjang keberhasilan akademis seluruh siswa.
TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMA
Siswa remaja akhir (15-19 tahun) lebih
menyadari profil fisiknya yang tumbuh dan
berkembang secara realistis sadar ada
beberapa profesi yg menuntut persyaratan fisik
scr dominan.

Siswa remaja akhir mampu berpikir kompleks
utk menghadapi maslah kehidupan ajang
pembuktian potensi intelegensi utk kehidupan
masa mendatang (peak intelligence). Mereka
dituntut berpikir realistis dan mampu menerima
keberadaan potensi belajar yg dimiliki
sebagaimana adanya krn akan berlanjut
keperguruan tinggi dg berbagai pertimbangan:
- keberhasilan belajar (lulus SMA) belum segalanya
krn mereka akan dihadapkan pd ujian masuk
PTN/PTS yg berakreditasi tinggi dan
menuntut biaya tinggi.
- keberhasilan belajar (lulus SMA) akan
mengarahkan kelayakan ke program S1 dg
target perolehan pekerjaan yg bersifat
profesional dan managerial, program D3 dg
target perolahan pekerjaan yg bersifat semi
profesional. Perbedaan target berpengaruh pada
jabatan/ posisi kerja yg berbeda beban kerja dan
tingkatan pendapatan yg diperoleh serta status
sosial seseorang.
- Umumnya jika lulus SMA hanya dg memperoleh rata-
rata 6 dg matematika 4 atau 5 mereka bisa
mengambil D3 atau kursus sebagai modalitas kerja
Siswa SMA harus berpikir realistis dan memiliki kesadaran
belajar yg tinggi, mampu menggunakan waktu luang
secara efektif

Gambaran emosional remaja siswa SMAa
berada dlm tahapan penuh tantangan, banyak
keraguan, ketidakpastian, terhadap upaya
pematangan diri/ identitas diri, mereka dlm
perjalanan menuju arah kedewasaan lepas dari
ketergantungan pada orang tua.
Gambaran kepribadian seutuhnya akan
menyangkut bagaimana konsep dirinya
terbentuk yg mencakup keseimbangan dan
keserasian perkembangan intelektual fisik,
sosial, dan emosional.
Tahap perkembangan karir di SMA merupakan
tahapan yg realistis tidak tentatif lagi, mereka
dihadapkan pd SATU pilihan lain yg matang dan
terwujud pada akhir kelas satu pada keputusan
penjurusan IPA atau IPS.
Pemikiran realistis yang terkait adalah semua kemampuan
yg berkenaan dg penguasaan mata pelajaran baik
sebelum atau sesudah penjurusan di SMA akan
mengarah pada spesifikasi di PT kelak dan
implementasinya akan menjadi profesi sesuai apa yg
dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jasa. Maka nilai
yg terkait dlm bidang karir akan berpengaruh dlm
kehidupan pribadi dan bermasyarakat dan minat akan
mempengaruhi kepuasan kerja karena akan
menyanangi, menekuni demi kelangsungan prestasi
kerja sebelum mencapai usia pensiun.

Oleh karena itu berbagai informasi karir sangat mereka
butuhkan sebelum mengambil keputusan karir yg
realistis (bukan wishfull thinking)






Kematangan konsep diri dlm karir mencakup:

1. Konsistensi akan pilihan karir
2. Pengetahuan detail menganai content dan
process of working yg menjadi pilihan
karirnya
3. Realisasi dari pilihan karirnya
4. Kompetensi yang terkait pada pilihan karir
5. Sikap yg matang pada pilihan karir dengan
mempertimbangkan untung ruginya bagi
kehidupan masa depan.



PERAN GURU, KONSELOR SEKOLAH
DAN ORANG TUA

Guru hrs menguasai kompetensi yg terkait
dg setiap mata pelajaran di SMA dan
secara metodologis dpt membelajarkan
kemampuan bukan berorientasi pada isi
materi saja. Rancangan materi harus
bersifat kontekstual berkaitan dg
implementasi praktisnya di masyarakat
Konselor sekolah memiliki peran utama dlam
pengembangan karir siswa melalui:
1. Rancangan kurikulum bimbingan yg terpadu
(bimbingan kelas, bimbingan kelompok, peer group)
2. Perencanaan individu (layanan pembelajaran
individual, layanan penyaluran, layanan non tes
psikologis)
3. Layanan responsif (layanan konseling individu/
kelompok, layanan konsultasi dan meditasi, layanan
informasi dan orientasi, serta referal pada ahli lain)
4. Dukungan sistem (pengembangan program mencakup
kebutuhan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan
masyarakat) dan evaluasi secara profesional.
Orang tua seyogyanya menyadari bahwa
keberadaan fisik, intelektual anak mereka, dan
perubahan sosial berpengaruh pada cita-cita
karir remaja mereka dan harapan orang tua
akan cita-cita masa depan mereka
Orang tua harus bersikap empati dan terbuka
mendengarkan dan mendiskusikan yang mereka
inginkan untuk masa depan
Orang tua dapat menjadi tokoh identitas karir
mereka keberhasilan kerja yg ditampilkan orang
tua lebih penting daripada nasehat.
TIPS PENGEMBANGAN KARIR BAGI SISWA SMA
Topik-topik esensial yang dpt dikembangkan dlm
bimbingan kelas atau bimbingan kelompok:
1. Bagaimana mengembangkan potensi sosial dan
emosional dlm kelompok
2. Nilai-nilai diri, nilai sosial dan nilai yang terkait pada
bidang kerja
3. Relevansi mata pelajaran terhadap keahlian dan
keterampilan kerja
4. Bagaimana mendayagunakan sumber informasi karir
untuk mencapai kematangan kompetensi karir
5. Pentingnya kematangan sikap dlm mengambil
keputusan karir
6. Makna penjurusan dlm menentukan pilihan
pendidikan lanjut dan karir masa depan
7. Bagaimana memanfaatkan waktu luang secara
efektif
8. Pentingnya pendidikna untuk mengantisipasi
pasar kerja
9. Memahami isi dan proses suatu pekerjaan
atau profesi
10. Bagaimana mengembangkan coping slikks
untuk mengatasi masalah perbedaan pilihan
karir remaja dan harapan orang tua
11. Bagaimana merencanakan karir masa depan
dengan memperhitungkan kekuatan dan
kelemahan diri secara akademis
12. Teknik-teknik pengambilan keputusan karir

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMK
Perkembangan fisik siswa usia SMK tidak jauh berbeda
dg perkembangan fisik siswa SMA, tetapi sistem
pembelajaran di SMK lebih menekankan pada segi
praktek 70% terbanding 30% maka energi fisik secara
kualitatif lebih terlatih untuk kelak siap kerja setelah
menyelesaikan studi.

Kemampuan berpikir pada dasarnya sama hanya
penerapannya berbeda, di SMK lebih berpikir praktis
terbanding teoritis. Remaja siswa SMK dituntut untuk
siap kerja yang mengandalkan work skill atau dominan
keterampilan tenaga fisik dan siap kerja yang
profesional.
Kematangan sosial dan emosional yg teraktualisasi dlm
sikap kerja memegang peranan yg sangat penting
karena mereka akan bekerja dibidang jasa.Kemempuan
komunikasi interpersonal mempunyai peranan penting
dibidang jasa selain non verbal performance dlm proses
kerja kelak. Hal ini yg menjadi tantangan yg cukup berat
bagi mereka.

Gambaran perkembangan kepribadian di SMK rata-rata
cenderung homogen dibanding SMA yang heterogen
dlm proses kelompok berdampak pada peran sosial
mereka dimasyarakat. Tugas dan tanggung jawab
belajar dan bekerja berkembang secara integral dg
landasan disiplin kerja yg terbangun secara
berkesinambungan dipadukan dengan potensi
berwirausaha.
Tahap perkembangan karir remaja SMK
merupakan tahap yg realistis seperti SMA.
Bagi remaja SMK, bidang kerjanya sangat
spesifik dan jelas seperti tenaga mekaik di
bengkel, sekretaris, penata rias di salon
kecantikan dll yang sifat pekerjaannya
work skill. Meskipun pada akhirnya
mereka dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan lebih tinggi yangbersifat semi
profesional D3/ Politeknik atau S1
(profesional). Kematangan karir terwujud
dlm bentuk program uji kompetensi kerja.

PERAN GURU, KONSELOR SEKOLAH DAN
MASYARAKAT
Para guru pada program nomatif agama islam,
kewarganegaraan, olahraga dan bahasa indonesia
berperan membelajarkan kompetensi personal dan
sosial (pembentukan watak dan perilaku) yg disesuaikan
dg spesifikasi SMK dan jurusan yg ditempuh.
Guru-guru program kurikulum adap[tif membelajarkan
dasar kemampuan yg menunjang keahlian/ keterampilan
kerja seperti matematika, bahasa inggris dll.
Guru-guru program kurikulum produktif memberi
pelatihan keahlian/ keterampilan kerja, disiplin kerja dan
sikap kerja.
Peran konselor SMK adalah membantu
siswa memahami dirinya (konsep diri)
sesuai dengan karaktreistik bidang kerja
yg dihadapinya dlm praktek internal dan
eksternak di lingkungan industri dan
bagaimana mereka menyesuaikan diri
dengan pola hubungan kerj adan etos
kerja.
Konselor SNK sebagai mitra kerja Ketua Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) dan guru-guru program produksi
membantu para siswa memahami berbagai alternatif
bidang kerja yg menjadi target jurusan mencakup:
1. Ringkasan uraian pekerjaan
2. Ringkasan tugas dan tanggung kerja
3. Prasyarat jabatan seperti;
- tingkatan pendidikan yg berkaitan dengan
kedudukan/ posisi kerja
- pengelaman dan pengetahuan mengenai pekerjaan
dlm lingkup struktur organisasi kerja
- pelatihan dan keterampilan
- bakat, minat, motivasi/ mental kerja yang menunjang
keberhasilan kerja
- jenis pekerjaan lain yg berkaitan dalan satu divisi
kerja
4. Kenaikan tingkatan karir dan prospek masa depan
KURIKULUM BIMBINGAN DI SMA
(Topik-topik bimbingan komprehensif di SMA)
KELAS I
Karakteristik pribadi (analisa bakat, minat, kacerdasan)
Penyesuaian dini erhadap norma disiplin sekolah
Pengelolaan dini (secara lebih efektif) atau kemantapan
jati diri
Potensi rasio emosional siswa remaja akhir
(kecenderungan emosional)
Keterampilan komunikasi antar pribadi sebagai dasar
pribasi-sosial dlm belajar dan bekerja
Potensi multiintelegensi yang menunjang kompetensi
belajar dan karir masa depan
Peran siswa dalam pemenuhan kebutuhan hidup
Sensivitas diri dlm peran, keberadaan dan kejadian dlm
kehidupan untuk menentukan gaya hidup secara realistis
Analisa kebiasaan hidup yang berpengaruh pada
pemilihan karir
Prediksi kepedulian sosial saat ini ke arah hidup di alam
dewasa kelak
Pentingnya aturan/ norma/ kode etik yg melandasi
perilaku belajar dan perilaku kerja di lembaga kerja
Pentingnya sumber informasi pendidikan lanjut dan
sumber informasi karir terhadap pengambilan keputusan
penjurusan dan keputusan karir
Perencanaan pendidikan dan karir diperlukan sebelum
mengambil keputusan dengan dasar pertimbangan
kekuatan dan kelemahan
Alternatif pilihan mengandung resiko
Kesiapan menghadapi penjurusan

KELAS 2
Telaah perkembangan diri terhadap kemajuan/
hambatan untuk memantapkan jati diri pada jurusan
yang dimasuki
Telaah penggunaan waktu luang untuk mengkaji
efektivitas dan program tindak lanjut
Pengelolaan diri (self management) yang berkaitan dg
karakteristik lingkungan jurusan IPA/ IPS
Telaah pola hubungan sosial dilingkungan keluarga yg
efektif bagi pengembangan diri masa depan
Analisa kecerdasan interpersonal dlm pemecahan
masalah di kelompok/kerja kelompok
Hubungan kecerdasan belajar IPA/IPS dg kebiasan kerja
masa depan (perilaku kerja)
Fungsi dan tanggung jawab dlm bekerja (pemahaman
informasi dunia kerja dari segi isi dan proses
Telaah gaya/ kebiasaan hidup pribadi dari segi positive
dan negative dan kemungkinan pengembangan diri di
usia dewasa (mahasiswa/ pekerja)
Kebutuhan terhadap fleksibilitas peran kehidupan diri
mempengaruhi keputusan, tindakan dan gaya hidup
Analisa keputusan yang dibuat atas dasar portofolio
yang kan mempengaruhi keputusan karir masa depan
Memperhitungkan konsekuensi atas dasar keputusan
yang dibuat
Analisa bagaimana bakat, minat dan nilai telah
mengalami perubahan.



KELAS 3
Keunikan diri sebagai modalitas pribadi dlm
belajar dan perencanaan karir
Keterampilan fisik dan mental untuk
menghadapi ujian
Bagaimana bertanggung jawab merentang
kehidupan untuk menjadi manusia dewasa
Nilai diri untuk menghadapi tantangan
berprestasi
Keterampilan menjalin komunikasi sebagai
dasar kemetangan sosioemosional
Kematangan intelektual sebagai kesiapan
belajar di PT
Pengembangan system pendidikan di PT
Faktor-faktor yg memberi kemudahan terhadap kesiapan
menghadapi ujian nasional dan SPMB
Konsep diri dlm perencanaan pendidikan lanjut dan
pengambilan keputusan karir
Faktor-faktor penghambat keberhasilan belajar dan
kematangan karir dan upaya untuk menanggulaginya
Target keberhasilan dan resiko kegagalan menghadapi
tantangan internal dan eksternal
Faktor sikap dalam kematangan karir
Faktor kompetensi untuk mengambil keputusan karir
Kematangan karir sebagai kriteria kemampuan
mengambil keputusan karir
Orientasi ke PT


KURIKULUM BIMBINGAN DI SMK
(Topik-topik bimbingan komprehensif di SMk)
KELAS I
Karakteristik diri sebagai pribadi
Penyesuaian diri terhadap norma disiplin sekolah
kejuruan
Pembentukan jati diri sesuai karakteristik bidang kerja
jurusan
Potensi sosioemosional dlm hubungan kerja khususnya
pada program produksi
Keterampilan hubungan kerja/ kerja kelompok dlm
belajar dan bekerja
Potensi multi intelegensi yang mendasari arah
kompetensi kerja
Peran siswa menghadapi kesiapan kerja
Sensivitas diri dlm bekerja, keberadaan diri dlm bidang
jasa dan pembentukan gaya hidup secara spesifik
Analisa kebiasaan hidup sehari-hari sebagai pribadi
yang berpengaruh pada bidang karir jurusan
Pembentukan sikap dan perilaku kerja sesuai dg
karakteristik karir jurusan
Pentingnya norna/ aturan/ kode etik yang melandasi
perilaku belajar dan perilaku kerja pada kegiatan
program produksi
Pentingnya sumber informasi karir jurusan (penempatan
kerja pada program PRAKERIN)
Perencanaan karir dan kemungkinan pendidikan lanjut
ke PT sesuai dg kebijakan ujian masuk PT
Relevansi praktek pada program produksi terhadap
prektek kerja industri
Pemantapan dini di Jurusan

KELAS 2 SMK
Kajian kemajuan perkembangan diri di jurusan
dan upaya mengatasi hambatan
Kajian terhadap disiplin kerja pada program
produksi
Kompetensi keseimbangan dalam tugas inovasi
Kajian penyesuaian sosial dan kegiatan ekstra
kurikulum sekolah
Analis akecerdasan interpersonal dalam
pemecahan masalah di kelompok kerja
Hubungan kecerdasan belajar pada program
adaptif dengan keterampilan kerja jurusan
Tugas dan tanggung jawab dlm lingkup bidang
kerja yg berkaitan dg arah jurusan
Nilai dan moral kerja yang mendasari kepuasan
kerja
Kajian gaya/ kebiasaan hidup pribadi dari segi
positif dan negatif terhadap kriteria tuntutan
kerja di lapangan
Pengembangan sense of business/
kewirausahaan
Motivasi kerja dan produktivitas kerja
PRAKERIN sebagai ajang uji kompetensi kerja
Analisa potensi dini dlm kerja pada program
produksi
Perencanaan karir

KELAS 3 SMK

Keunikan diri siswa SMK sesuai dg karakteristik jurusan
/ kompetensi tiap jurusan yang berbeda-beda
Keterampilan fisik dan daya tahan mental menghadapi
kesukaran kerja untuk menghadapi uji kompetensi
Kematangan tanggung jawab kerja dlm menghadapi uji
praktek internal dan eksternal (PRAKERIN)
Indetitas diri menghadapi tantangan berorientasi kerja
dan mengikuti lombalomba keterampilan program
dikmenjur/ dikmenti tingkat provinsi dan nasional
Kematangan mejalin hubungan kerja dalam proses kerja
Unjuk kecerdasan intelektual yg melandasi keterampilan
kerja tingkatan work skill dan semi profesional
Prediksi kemungkinan studi lanjut pasca magang kerja/
kerja sesungguhnya untuk meningkatkan kualitas kerja
dan berlanjut secara hierarkis sesuai jenjang karir

Faktor-faktor yang memberi kemudahan terhadap
kesiapan mengahdapi ujian masuk , praktek kerja
industri dan uji jurusan
Konsep diri dalam bidang kerja jurusan sesuai
perencanaan PRAKERIN dan kemungkinan hambatan
serta upaya mengatsi hambatan
Kemetangan sikap dan kompetensi kerja jurusan
Target keberhasilan kerja dan resiko kegagalan
menghadapi tantangan internal dan eksternal sekolah
dan industri
Metode dan strategi menghadapi tantangan dari
lingkungan industri
Faktor kompetensi untuk mengambil keputusan karir
pasca studi di SMK
Kematangan dan kedewasaan mengahdapi tugas kerja
pada lembaga kerja
Evaluasi dini secara menyeluruh.

ASESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
PROGRAM BK KOMPREHENSIF
Petunjuk pengisian
Di bawah ini terdapat topik-topik esensial yg
akan dikembangkan pada program BK di
sekolah. Berbagai pihak diminta untuk mnegisi
format ini sebagai masukan dan dasar
pertimbangan agar dapat memberi kemanfaatan
dan kemantapan peserta didik di sekolah.
Berilah tanda cek (v) pada topik yang dianggap
penting untuk diprogramkan. Setelah itu
susunlah nomor-nomor urut dlm bentuk skala
prioritas 1 s/d 10 di bagian bawah kertas
berdasarkan nomor-nomor tersebut dan urutkan.
1. Membantu kesadaran beriman dan bertaqwa pada
Tuhan YME.
2. Membantu kesadaran diri dan konsep diri.
3. Membantu kesadaran akan norma disiplin.
4. Membantu pengembangan sikap positif dalam
menghadapi tantangan dan permasalahan diri
terhadap lingkungan kehidupan.
5. Membantu pengembangan kesadaran dan potensi
emosional.
6. Membantu pemahaman akan nilai diri dan
lingkungan dalam kehidupan.
7. Membantu kepedulian akan armonizais diri yang
menunjang keharmonisan di lingkungan keluarga/
masyarakat.
8. membantu keyakinan diri/ percaya diri dalam
mengambil keputusan
9. Membantu pengembangan toleransi dan fleksibilitas
diri.
10. Membantu kemmapuan mengendalikan diri.
11. Membantu kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial.
12. Membantu pencegahan terhadap gangguan perilaku
dalam bergaul.
13. Membantu keaktifan dalam berorganisasi dalam
lingkup kegiatan sekolah (ekstrakurikuler/ OSIS dan
bermasyarakat).
14. Membantu keakraban siswa dalam lingkungan
keluarga.
15. Membantu menjalin hubungan yang positif terhadap
teman sejenis atau lawan jenis.
16. Membantu mencegah ketidakmampuan siswa
beradaptasi dengan peraturan sekolah.


17. Menghindari munculnya perilaku tawuran.
18. Membantu pengembnagan komitmen diri dalam
lingkungan sekolah dan keluarga.
19. Membantu mengatur waktu terhadap aktivitas
bermain/ bergaul.
20. Membantu mengatasi onflik diri/ konflik dengan
lingkungan sosial.
21. Membantu perencanaan belajar dan studi lanjut
termasuk penjurusan.
22. membantu pengembangan kesadaran dan potensi
belajar.
23. Membantu penyesuaian diri dalam kelompok belajar/
tugas kelompok.
24. Membantu kesadaran akan tugas belajar yang
diberikan guru di kelas dan dikerjakan di rumah.
25. membantu memahami dan melakukan kiat belajar
aktif dan kreatif.
26. Membantu kesadaran akan berbagai potensi belajar
yang dimiliki siswa.
27. Membantu cara mengatasi kecemasan menghadapi
ulangan/ ujian.
28. Membantu kesadaran kaan potensi fisik/ vitalitas
tubuh dalam berkonsentrasi dalam belajar.
29. Membantu siswa dalam mengembangkan semangat
berprestasi dalam belajar.
30. Membantu siswa beradaptasi dengan berbagai cara
guru mengajar dikelas.
31. Mengembangkan kesadaran dan kematangan diri
dalam memilih kerir masa depan.
32. Memberi informasi relevansi kemampuan
menguasai mata pelajaranterhadap prasyarat karir masa
depan
33. Memberi informasi mengenai hubungan mata
pelajaran dengan keahlian dalam mata kuliah di PT

34. Mengarahkan kematangan konsep diri pada
cita-cita karir masa depan.
35. Mengarahkan kematangan sikap, perilaku/
kepribadian terhadap prasyarat kerja.
36. Membantu kematangan etos kerja dalam
realisasi karir di dunia kerja.
37. Membantu ketepatan bakat, minat terhadap
pilihan karir.
38. Memberikan informasi karir yang berguna
dalam mengambil keputusan karir.
39. Membantu kesulitan/ keraguan siswa dalam
menentukan pilihan karir.
40. Mengarahkan kompetensi siswa dalam
mengambil keputusan karir.
Urutan prioritas 10 topik esensial adalah
nomor:.(urutan skala prioritas)
Selain urutan tersebut, masukam lain yang
berharga bagi pengambangan siswa
adalah
POLA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI
KELAS/ SEKOLAH PADA TIAP JENJANG
PENDIDIKAN
PERENCANAAN INDIVIDU
(DALAM PENGEMBANGAN
PROGRAM BK DI SEKOLAH)
PENDAHULUAN
Setiap siswa memiliki target/ cita-cita yang ingin dicapai
dalam rentang kehidupan baik cita-cita pendidikan, karir
kehidupan diri pribadi dan bermasyarakat.

Peran konselor adalah membantu atau memberi
kemudahan terhadap upaya siswa untuk mencapainya
dalam proses kehidupan diri yang berkesinambungan.

Pada tahap awal siswa perlu memahami keberadaan
dirinya baik yang positif atau negatif yang akan menjadi
modalitas dirinya dalam merencanakan kemajuan dan
peran yang kan diaktualisasi mencapai standarisasi
yang tinggi dengan cara kreatif dan produktif.
Tujuan perencanaan individu sebagai
komponen program bimbingan:
Membantu siswa memahami dirinya atas dasar
penggunaan tes dan non tes
Menelaah diri atas dasar pengembangan kegiatan
kurikulum bimbingan di sekolah (rangkaian data secara
berkala) bimbingan pribadi , sosial, belajar dan
karir
Menerima informasi yang berkembang dari kegiatan
dukungan sistem (variasi sumber informasi) yang
tersedia/ dirancang.
Memberi layanan pengarahan/ pemecahan masalah bila
terjadi hambatan secara internal atau eksternal baik
individu atau kelompok
Menerima hasil belajar akademis dari guru/ wali kelas
sebagai data perkembangan kemampuan belajar/
intelektual


DASAR DAN RUANG LINGKUP
PERENCANAAN INDIVIDU
Perencanaan individu dari SD PT
Perencanaan berhubungan dg aktualisasi
perkembangan diri dan pengambilan
keputusan melalui kegiatan program BK

Lingkup Perencanaan Individu terintegrasi
pada berbagai komponen program BK:
A.Kegiatan Kurikulum Bimbingan
- Siswa akan mengenal segi positif dan
negatif kepribadian diri dan kepribadian
sosial melalui proses bimbingan secara
metodologis dan teknik dinamika kelompok.
- Data yang diperoleh pada tugas-tugas
terstruktur akan menjadi modal dasar
pertimbangan perencanaan pendidikan dan
karir masa depan
- Bagi konselor hasil kegiatan bimbingan
menjadi catatan berkala terhadap
perkembangan individu
B. Penelaahan Diri (Asesmen) melalui tes dan non tes
psikologis
- Penggunaan non tes psikologis dan tes psikologis
berkenaan dengan perencanaan individu (pribadi-
sosial, belajar dan karir).
Misal: pemanfaatan DCM akan mengungkapkan
permasalahan siswa yg pada hakekatnya
mengandung kebutuhan pengembangan diri
pada keempat aspek tersebut.
Profil individu dari data DCM akan bermanfaat bagi
individu perorangan dlm perencanaan diri. Profil
kelompok/ sekolah scr menyeluruh akan membantu
pengembangan perencanaan kelompok
potensi penjurusan, perencanaan studi lanjut dan
perencanaan karir. Begitu juga dengan sosiometri,
angket, biodata dll punya arah perencanaan secara
spesifik.
- Penggunaan tes psikologis merupakan pemanfaatan
data obyektif sesuai dg karakteristik dan tujuan yang
ingin dicapai. Beberapa tes psikologis diantaranya:
1. Self esteem inventory (dari coofersmith)
2. Bledsoe self concept scale (Joseph C. Bledsoe)
3. Self concept scale for children
4. Motivation inventory
5. Affective perception inventory
6. Attitude survey
7. Values inventory for children
8. System interest inventory form
9. Occupation orientation inventory
10. Career awareness inventory
11. Career maturity inventory

12. Differential attitude test
- Mechanical Reasoning (MR)
- Space Relation (SR)
- Numerical Ability (NA)
- Abstract Reasoning (AR)
- Verbal Reasoning (VR)
- Laguage Usage 1 (LU1)
- Laguage Usage 2 (LU2)
- Clerical Speed & Accuracy (CSA)
13. Test intelegensi Wechster
14. Inventory multi intelegensi
15. Tes minat
16. Tes kepribadian
17. Tes hasil belajar
C. Kegiatan Dukungan Sistem
- Variasi sumber informasi dari lingkungan
mempunyai relevansi terhadap
perencanaan dan pengambangan
individu yg sesuai dg karakteristik diri/
konsep diri siswa.
- Misal: arti dan makna kurikulum
intra dan ekstra kurikulum, arah mata
pelajaran thd pilihan karir dan
perencanaan pendidikan lanjut, arah
kegiatan ekstrakurikuler (pemantapan
pribadi-sosial dlm berbagai kegiatan)
Informasi penjurusan/ kejuruan di SMK
Informasi pendidikan lanjut
Informasi karir dan spesifikasi kari di SMK
Informasi otonomi daerah
Kehadiran tokoh karir dari anggota
masyarakat dlm bimbingan karir di sekolah
Kunjungan ke industri / praktek kerja
industri di SMK
Dan kegiatan lain yang relevan thd
perencanaan individu
D. Data Hasil belajar dari Guru dan Wali
Kelas

Data hasil uji formatif dan sumatif serta
nilai akhir tiap semester merupakan
potensi akademik/ intelektual individu yang
sangat relevan bagi perencanaan
pendidikan karir.
E. Layanan Responsif
Layanan responsif yang berkaitan dg perencanaan
individu yaitu layanan yg diberikan oleh konselor
terhadap individu/ kelompok yang mengalami hambatan,
seperti:
- kesulitan dlm mengambil keputusan jurusan
- kesulitan dlm menentukan pilihan karir
- kesulitasn dlm penyesuaian diri terhadap norma
disiplin sekolah yang terlalu ketat
- kemampuan mengambil keputusan studi lanjut ke
PT bagi siswa tertentu karena bertentangan
dengan harapan orang tua
- sukar membagi waktu secara efektif terhadap
berbagai kegiatan

Dan sebagainya yg diberikan dlm bentuk layanan konseling
individu terhadap siswa bermasalah.
Prasyarat Kompetensi Profesional
Konselor dpt merancang program yg berkenaan
dg perencanaan individu/ kelompok sesuai dg
skala prioritas yg ditentukan berdasarkan
dukungan sistem
Konselor berkolaborasi membicarakan dari hasil
penelaahan skala prioritas
Sosialisaikan rencana program perencanaan
individu terhadap siswa agar mereka peduli
terhadap berbagai data pengembangan diri yg
direncanakan secara terorganisir dlm buku
khusus BK bagi setiap siswa
Konselor dpt mengarahkan siswa menganalisa
dan menginterpretasi data perkembangan
secara sistematis
Konselor memiliki keahlian memonitor, memberi
saran bagi individu/ kelompok
Upaya konselor sekolah pada kegiatan
perencanaan individu adl bagian dr portofolio
tugas dan tanggung jawab profesi karena
konselor sekolah pada hakekatnya bekerja dg
data obyektif agar tercapai efektivitas program
penyelenggaraan BK di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai