Anda di halaman 1dari 4

Dosen 

                               : Milla Listiawati, M.Pd


Mahasiswa                        : Ismail Marzuki, S.Pd.I
Bahan Analisa                   : KB -3 ( Video )
Penjelasan                         : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
 

A.   Konsep Dan Deskripsinya Bahan Ajar


1.    Pengertian PKB
Pengembangan keprofesian berkelanjutan merupakan pembaruan secara sadar
akan pengetahuan dan peningkatan kompetensi guru sepanjang kehidupan kerjanya
dan dilakukan secara terus menerus.
Program PKB sangat penting karena dapat mengembangkan keterampilan
intruksional dan pengetahuan terhadap konten pembelajaran yang bersangkutan.
Dan PKB merupakan program yang dibuat untuk memdfasilitasi kebutuhan guru
untuk mencapai standar kompetensi dan memberikan kebanggan terhadap profesi
tenaga pendidik.
2.    Ada tiga macam pengembangan keprofesian berkelanjutan, yakni :
a.    Pengembangan diri ( seperti diklat dan kegiatan kolektif guru)
b.    Publikasi ilmiah ( seperti presentasi ilmiah, publikasi buku pelajaran dll) dan
c.    Karya inovatif (seperti menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya
seni, serta memodivikasi alat pembelajaran).
3.    Ada delapan tahapan dalam kegiatan PKB, antara lain sebagai berikut:
a. Evaluasi diri menjalang akhir tahun

b. Proses penilaian kinerja

c. Perencanaan PKB
d. Menyetujui perencanaan PKB

e. Menerima rencana final PKB

f. Menjalankan program PKB


g. Monev kegiatan PKB

h. Menerima perkiraan angka kredit kegiatan PKB

i. Melakukan refleksi kegiatan PKB


B.    KONTEKSTUALISASI DENGAN REALITAS SOSIAL
Dalam kehidupan di era persaingan sekarang sebagai seorang manusia yang berakal
sempurna harus selalu mengupgrate kemampuan atau skill diri agar dapat bersaing
bahkan bisa menciptakan sesuatu yang berguna untuk kalangan masyarakat
umum. Kompetensi yang telah dimiliki harus senantiasa di latih dan di perbaharui
sebagai bentuk bahwa manusia merupakan mahluk yang selalu berkembang terutama
dalam kualitas dirinya.
C.   REFLEKSI DALAM PEMBELAJARAN BERMAKNA
Dalam pembelajaran bermakna hendaknya dilakukan secara terus menerus kegiatan
yang memunculkan dan mengembangkan potensi peserta didik, sehingga Ketika potensi
tersebut sudah diketahui maka tugas gurulah yang mengarahkan dan membimbing agar
skill yang dimilki bukan hanya sekedar bermanfaat untuk dirinya Ketika menjadi peserta
didik di sekolah, akan tetapi dapat berguna pula untuk menghadapi kehidupan di
masyarakat
Dosen                                : Milla Listiawati, M.Pd
Mahasiswa                        : Ismail Marzuki, S.Pd.I
Bahan Analisa                   : KB -4 (Jurnal-2 )
Penjelasan                         : Pengembangan Profesi Guru Madrasah Swasta Di Kota Serang
 
 
A.        Konsep dan deskripsi yang saya temukan di dalam Bahan Ajar
1.    Di MI Swasta Kota Serang kebijakan pengembangan profesi guru belum
dilaksanakan secara menyeluruh terhadap keempat aspek kompetensi tersebut.
Aspek pengembangan profesi lebih banyak pada aspek kompetensi pedagogik,
sedangkan aspek-aspek yang lain belum secara formal dilakukan
pengembangannya. Hal tersebut bisa dilihatkan dari program dan kegiatan yang
dilakukan di forum KKG masing terbatas pada kegiatan latihan penyusunan
perangkat pembelajaran, penyusunan program tahunan dan program semesteran,
penyusunan rencana program pembelajaran (RPP), mendiskusikan model
pembelajaran, metode pembelajaran, strategi dan media pembelajaran, latihan
penyusunan perencanaan penilaian, cara menyusun kisikisi, membuat soal ujian,
dan menganalisis butir soal, dan menyusun rubrik penilaian. Dari hasil riset yang
dilakukan peneliti terhadap MI Swasta di Kota Serang ternyata madrasah belum
seluruhnya memiliki MGMP dan yang sudah ada belum diberdayakan. Kegiatan
MGMP belum merancang dengan baik dan mendorong guru untuk meningkatkan
penguasaan materi pelajaran bahkan cenderung vacuum. Pada jenjang
pendidikan guru madrasah ibtidaiyah sebenarnya telah memiliki organisasi resmi
yang dapat mendukung kegiatan pengembangan guru MI secara keseluruhan,
namun kehadiran organisasi PGMI pada tingkat kabupaten/kota belum optimal
menginisiasi program-program peningkatan kompetensi profesional guru.
Sedangkan dua kompetensi yang lain, yaitu: kompetensi kepribadian dan sosial
belum ada wadah yang secara khusus menanganinya.
2.    Problematika Pengembangan Profesi Guru
Faktor pendukung pengembangan profesi dan pembinaan karir guru adalah:
a)    Adanya  motivasi mengabdi yang tinggi dari guru-guru dalam melaksanakan
tugas
b)    Rasa kebersamaan yang tinggi di antara warga madrasah;
c)    Jumlah guru yang memadai dan telah memenuhi kualifikasi pendidikan sarjana;
3.    Adanya organisasi atau forum yang secara khusus berfungsi untuk
mengembangkan mutu madrasah ibtidaiyah yaitu: Organisasi pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah (PGMI), Kelompok kerja madrasah (KKM), kelompok kerja
guru (KKG), dan musyawarah guru mata pelajaran (PGMI)
4.    Adanya program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
lembaga non pemerintah berupa sertifikasi guru melalui PLPG/ PPG, pendidikan
dan pelatihan (diklat), pelatihan, workshop, dan seminar yang melibatkan guru-
guru madrasah.
Sementara faktor penghambat dalam pengembangan profesi dan pembinaan karir
guru adalah:
v  Masih rendahnya budaya akademik di kalangan guru,
v  Ketersediaan pendanaan untuk pengembangan guru sangat terbatas,
v  Sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi guru
belum memadai,
v  Madrasah tidak memiliki sumber dana lain yang tetap kecuali dari dana
biaya operasional madrasah (BOM),
v  masih rendahnya kreatifitas dan inovasi guru dalam mengembangkan
metode dan strategi pembelajaran.
5.    Strategi Pengembangan Profesi Guru
Madrasah memiliki visi, misi, dan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut perlu upaya dan langkah
strategis yang memungkinkan madrasah dapat merespon kebutuhan masyarakat
dan perubahan global serta tuntutan pengguna pendidikan yakni output
pendidikan yang bermutu. Perlu upaya untuk merumuskan strategi dalam rangka
mengembangkan rencana jangka panjang melalui analisis SWOT. Perumusan
strategi meliputi penentuan visi, misi, dan tujuantujuan yang dapat dicapai,
pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan.  Beberapa langkah
strategis untuk mengembangkan profesi guru, yaitu:
1.    Membuat Rencana Kerja Madrasah (RKM)
2.    Membuat Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
3.    Implementasi Rencana Strategis Pengembangan Profesi Guru
4.    Observasi Kelas
B.        Kontekstualisasi Atas Pemaparan Materi Dalam Bahan Ajar Dengan Realitas
Sosial;   
Guru profesional menjadi salah satu syarat mutlak dalam menciptakan proses
pendidikan yang bermutu. Upaya pengembangan profesi guru di madrasah swasta di
Kota Serang dilakukan melalui peningkatan kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan professional.
C.        REFLEKSI Hasil Kontekstualisasi Materi Bahan Ajar Dalam Pembelajaran
Bermakna
Faktor pendukung berupa ketersediaan guru dengan kualifikasi sarjana S1 dan
kesadaran spiritual bahwa menjadi guru merupakan panggilan jiwa dan pengabdian
kepada Sang Kholik (religious awareness). Sedangkan faktor penghambat berupa
mismatch antara bidang keilmuan dengan mata pelajaran yang diampu, keterbatasan
karena dana, dan akses pengembangan diri; Langkah strategis dalam pengembangan
profesi guru berupa penyusunan rencana pengembangan SDM, pemberdayaan
kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran, mendorong guru untuk
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
 

Anda mungkin juga menyukai