Anda di halaman 1dari 2

1.

3 KONSEP
2. Pengembangan profesi dapat didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan secara sistematis,
terencana, dan terukur untuk memberikan nilai tambah berupa kemampuan teoritis,
konseptual, praktis, dan moral melalui proses pendidikan dan pelatihan berhubungan dengan
profesi.
UU Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 32 ayat (1) menjelaskan bahwa pengembangan diri guru
dilakukan melalui pengembangan profesi yang meliputi pengembangan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kopetensi sosial dan kopetensi profesional
2. Faktor penghambat dalam pengembangan profesi dan pembinaan karir guru adalah:
a. Masih rendahnya budaya akademik di kalangan guru,
b. Ketersediaan pendanaan untuk pengembangan guru sangat terbatas,
c. Sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi guru belum memadai,
d. Madrasah tidak memiliki sumber dana lain yang tetap kecuali dari dana biaya
operasional madrasah (BOM), dan
e. Masih rendahnya kreatifitas dan inovasi guru dalam mengembangkan metode dan
strategi pembelajaran.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Madrasah Swasta di Kota Serang telah
mengimplementasikan pengembangan profesi guru dalam skala yang masih terbatas melalui
kegiatan KKG, MGMP, pelatihan, supervisi dan monitoring; problematika pengembangan
profesi guru dapat dilihat dari dua faktor, yaitu: faktor pendukung dan faktor penghambat.

B. Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realita sosial
Dalam melakukan proses pengembangan profesi banyak hal yang yang akan dilakukan,
namun yang menjadi perhatian adalah hasil dari sebuah proses yang dilakukan. Tentunya dalam
hal ini adalah siswa, guru harus mampu membuat perencanaan pembelajaran yang efeknya baik
bagi siswa. Guru harus memberikan rasa senang dan tenang kepada siswa ketika mengikuti
pembelajaran dikelas, sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar, dan pada
akhirnya tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Guru sebagai pendidik yang menjadi salah satu syarat mutlak dalam menciptakan
proses pendidikan yang bermutu. Upaya pengembangan profesi guru di madrasah swasta di
Kota Serang dilakukan melalui peningkatan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
professional. Sehingga dengan demikian maka dalam proses pendidikan di Madrasah tersebut
akan menghasilkan Kualitas Peserta didik yang sesuai harapan dan tujuan pendidikan.

C. Merepleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dengan dala pembelajaran bermakna
Hasil penelitian penulis dalam artikel tersebut menjawab berbagai persoalan terkait
dengan implementasi pengembangan profesi, problematika pengembangan, dan langkah
strategis yang dilakukan untuk mengatasi problematika implementasi pengembangan profesi
guru saat ini. Oleh karenanya hasil penelitian ini berkontribusi solutif terhadap problem
pengembangan profesi guru di madrasah ibtidaiyah swasta tersebut. Metode penelitiannya
merupakan penelitian lapangan atau penelitian kasus dengan pendekatan kualitatif, yang
bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan profesi dan dan pembinaan karir guru dengan
fokus penelitian di madrasah ibtidaiyah di Kota Serang.
Proses pengembangan profesi harus dilakukan secara sistematis, terencana, dan
terstruktur. Proses yang sistematis dimaksudkan bahwa kegiatan tersebut mengikuti alur input-process-
output. Proses yang terrencana dilakukan melalui penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM),
yang tahapannya dilakukan melalui kegiatan analisis internal dan eksternal madrasah, yang dari
analisis tersebut dibuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan serta evaluasi program.
Dengan demikian, diharapkan nantinya guru menjadi pribadi yang dapat ilmu yang dapat
diterapkan pada peserta didik dengan perkembnagn zaman yang makin hari makin berkembang.
Jadi guru prefisional menjadi salah satu syarat mutlak dalam menciptakan proses Pendidikan
yang bermutu.

Anda mungkin juga menyukai