Anda di halaman 1dari 5

Tema Bhinneka Tunggal Ika (2)

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia telah terbukti  menyatukan
masyarakat zaman pra Indonesia, yakni saat era Majapahit, semboyan  tersebut mampu
menyatukan umat Hindu, Buddha dan Islam. Terinspirasi dari sejarah  Majapahit, para pendiri
bangsa lalu menggunakan kalimat tersebut sebagai identitas  dan semboyan negara
Indonesia.Dengan keragaman yang  dimiliki oleh Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika seyogyanya tidak
hanya dianggap sebatas  semboyan negara, tetapi harus mendarah daging menjadi identitas diri
setiap warganya.
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
Dengan mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika” dan mengacu kepada dimensi Profil  Pelajar
Pancasila, kegiatan Projek (ko-kurikuler) “Mengenal Keberagaman Agama dan  Kepercayaan di
Indonesia” ini dirancang dengan tujuan umum membentuk siswa  dengan Profil Pelajar Pancasila.
 Projek ini dimulai dengan Aktivitas 1 yang mengajak siswa untuk membuka diri  mengenal stigma
dan stereotip yang ia punya terhadap orang yang baru dikenal. Setelah proses awal ini, melalui
Aktivitas  2, Aktivitas 3, dan Aktivitas 4, siswa diajak untuk mengeksplorasi pengetahuan (dari segi
hukum, kebijakan, juga norma sosial) dan mengenal lebih dekat keberagaman agama  dan keyakinan
di Indonesia. Di tiga aktivitas ini, siswa didorong untuk berpikir kritis  mengenai praktik kebebasan
beragama dan berkeyakinan di Indonesia dan  mempertimbangkan sebab dan akibat dari
pembatasan dan diskriminasi terhadap  kelompok agama marjinal. Di Aktivitas 5 ini  siswa diminta
untuk refleksi diri dan mempertimbangkan kembali stereotip awal yang ia  punyai terhadap orang
lain yang belum ia kenal yang mempunyai agama, etnis dan  identitas sosial lainnya. Di Aktivitas 6,
refleksi diri ini dilanjutkan dengan proses dimana  siswa mempertanyakan mengenai posisi istimewa
(privilege) dan/atau posisi marjinal  yang ia miliki dikarenakan identitas agama yang melekat pada
dirinya (sebagai mayoritas  ataupun minoritas di konteks nasional, regional, sampai lingkungan
sekolah). Aktivitas 7  merupakan puncak dari rangkaian aktivitas dari projek ini, dan siswa didorong
untuk  dapat bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata,
contohnya melalui deklarasi dan mencari solusi untuk melawan ketidakadilan yang ada  sehingga
keberagaman di Indonesia dapat tumbuh dan terawat dengan baik.

Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
sekolah merupakan  salah satu lingkungan khusus yang strategis untuk memfasitasi pembentukan
atau  internalisasi nilai-nilai, sikap dan kemampuan mengejawantahkan peserta didik, yang
mencerminkan ideologi negara Pancasila. Sebagai negara yang majemuk, Bhinneka  Tunggal Ika
menjadi prinsip dasar membangun dialog penuh hormat terhadap  keberagaman kelompok etnis,
agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat  sekitar di Indonesia.

Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini


Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA dan SMK (Fase E) yang  berada di
sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang  mengusung tema Bhinneka
Tunggal Ika. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester,
dengan total kurang lebih 20 jam. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru
mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan  materi untuk memantik diskusi dan
refleksi siswa. perangkat ajar ini bersifat tidak mengikat dan bisa dipakai sebagai
referensi ataupun contoh pelaksanaan projek untuk tema “Bhinneka Tunggal Ika”

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek  Persiapan Sekolah :


1.Lingkungan Sekolah yang Merangkul Kebhinekaan Secara Holistik (Menyeluruh)
2.Identifikasi dan kontekstualisasi isu kebhinekaan yang dihadapi lingkungan sekolah.
3.Pemetaan pengetahuan siswa mengenai keberagaman di Indonesia
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek  Persiapan Guru
1.Membangun lingkungan belajar yang aman dan bebas penghakiman
2.Guru dengan mindset terbuka
3.Penilaian diri (self-assessment) mengenai kemampuan pribadi guru sebagai fasilitator  untuk dialog
topik yang sulit)

Tema bangunlah jiwa raganya (4)


Projek “Cegah Perundungan Dunia Maya” yang mengangkat  tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya
menciptakan kesempatan  belajar murid untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar  Pancasila.
Bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental  secara berkelanjutan, projek dengan metode
pembelajaran  yang aktif dan berpusat pada murid ini diharapkan menjadi
perangkat yang menawarkan titik temu kolaborasi dan  mengidentifikasi pihak terkait untuk
penyelesaian  permasalahan perundungan dunia maya di sekitar mereka.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek :


1. komitmen seluruh warga sekolah untuk menjalankan aksi yang telah disepakati bersama
2. perencanaan yang matang untuk melakukan kegiatan aksi
3. komitmen pimpinan sekolah untuk menindaklanjuti apabila selama projek berlangsung ditemukan
kasus perundungan yang terjadi didalam unit sekolah

Tahapan projek :
1. Tahapan pengenalan "perundungan dunia maya"
2. Tahapan kontekstualisas " Analisis dan presentasi"
3. Tahapan Aksi "Poster, praktik pencegahan , pementasan drama"
4. Tahapan reflesi "apa yang kudapat? bagaimana aku menolong orang lain?"

Rancangan Asesmen
Formatif
✔ Tugas mandiri
✔ Diskusi kelompok
✔ Persiapan drama
 
Sumatif
✔ Proses pementasan drama
 
Instrumen asesmen
✔ Rubrik penilaian pribadi
✔ Rubrik sumatif
✔ Rubrik profil pelajar Pancasila

Relevansi projek bagi sekolah dan guru mata pelajaran


Pada hakekatnya , manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk membangun relasi
antar individu . dengan menyandang status kewarganegaraan digital yang melekat dalam diri pelajar
saat ini, maka keterampilan berkomunikasi yang baik dan sopan menjadi perhatian kita bersama.
membina relasi dengan saling menghormati tidak mudah . tidak sedikit kita menemukan adanya
praktik perundungan yanh beredar didunia maya dengan dalih dan candaan atau gurauan. praktik
perundungan yang dilakukan oleh kalangan pelajar dimedia sosial dapat menghambat
perkembangan jiwa dan raga pelajar, pengalaman akan ketidakpercayaan diri, feeling insecure,
stress, depresi, hingga gangguan pencernaan dan kecemasan.
oleh karena itu, sekolah merupakan tempat strategis memfasilitasi dan mendampingi pelajar untuk
terlibat dalam menerapkan nilai-nilai luhur pancasila serta meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan jiwa dan raga diri sendiri dan lingkungannya.

Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini


 Perangkat ajar ini dirancang untuk memfasilitasi guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah
penggerak untuk melaksanakan projek yang mengusung tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Di
dalam perangkat ajar untuk projek “Cegah Perundungan Dunia Maya” ini, ada 15 aktivitas yang
saling berkesinambungan. Penulis menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama
kelas X karena pada jenjang tersebut merupakan kesempatan terbaik bagi sekolah untuk
memperkenalkan isu tersebut kepada pelajar SMA tahap awal, sehingga pelajar dapat  mencurahkan
waktunya untuk melakukan projek dan menerapkannya secara maksimal selama  mengenyam
pendidikan di SMA. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini  adalah 1 (satu)
semester, dengan total kurang lebih 72 jam pelajaran.

Tema Kewirausahaan (7)


pemerintah membuat program  pembangunan kepemudaan, yang salah  satunya adalah Program
Kewirausahaan  Pemuda. Program yang bertujuan  membangun komitmen peranan pemuda  dalam
pembangunan ekonomi nasional ini  terdiri dari 3 pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan
pengembangan.
Program kewirausahaan dimaksudkan sebagai  salah satu upaya memberi bekal kepada  peserta
didik agar mereka memahami konsep  kewirausahaan, memiliki karakter wirausaha,  mampu
memanfaatkan peluang, dan  mendapatkan pengalaman langsung  berwirausaha, serta
terbentuknya lingkungan  sekolah yang berwawasan kewirausahaan.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM  MEMULAI PROJEK


1. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap  kewirausahaan
2. Peran aktif sekolah dalam membina hubungan  dengan pemerintah, organisasi, dan
wirausahawan daerah agar dapat menjadi  partner dalam pelaksanaan program  kewirausahaan.
3. Komitmen seluruh warga sekolah untuk  menerapkan nilai-nilai penting kewirausahaan  dan
memberikan ruang bagi peserta didik untuk  membangun: kreativitas, kemandirian,  kemampuan
bekerja sama, dan berintegritas.
4. Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan  dengan seluruh guru mata pelajaran
5. Menjadikan Projek Kewirausahaan sebagai  Pendukung dan Pengembang Kearifan Lokal  sehingga
pelaksanaan Projek ini dapat menjadi  integrasi yang menyeluruh, bermanfaat, dan
berkesinambungan bagi banyak pihak.

Tahapan dalam projek :


I. Tahap Pengenalan. Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan
manusia.
II. Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan potensi daerah.
III. Tahap Perencanaan. Mencari dan mengembangkan ide, menginventarisasi sumber daya, dan
merencanakan usaha yang  berkelanjutan
IV. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui aksi nyata
yang bermakna
V. Tahap Refleksi. Menggenapi proses dengan evaluasi dan refleksi

RELEVANSI PROJEK INI BAGI SEKOLAH DAN  SEMUA GURU MATA PELAJARAN
1. Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah  menciptakan generasi penerus
masa depan bangsa yang tangguh,  mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era Revolusi
Industri 4.0 dan peluang bonus demografi.
2. Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek  “Menggali Potensi Daerah Lewat
Wirausaha Muda” melibatkan  berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya.
3. Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada  para peserta didik SMA usia pemuda 16-
18 tahun  merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam  menyiapkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang  dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata.
4. Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan  manfaat bagi semua pihak yang terlibat:
peserta didik,  orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah  daerah, dan pihak lainnya.

CARA MENGGUNAKAN PERANGKAT AJAR  PROJEK INI


1. Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk  membantu guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah
penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler  yang mengusung tema Kewirausahaan. Di
dalam  perangkat ajar untuk projek “Menggali Potensi  Daerah Lewat Wirausaha Muda” ini, ada 13
(tiga  belas) aktivitas yang saling berkaitan.
2. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan  projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan
total  kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat  gambaran sederhana dari pelaksanaan
yang terdiri  dari 72 Jam Pelajaran.
3. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan  pada semester kedua kelas X atau semester
pertama  kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang ditawarkan  disusun dengan sedemikian rupa
agar peserta didik  dapat memiliki kesempatan untuk melakukan  rangkaian pembelajaran secara
penuh, dari  mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi  nyata dan refleksi.
4. Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan  kewenangan untuk menyesuaikan jumlah
aktivitas,  alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua  aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat
atau  disebar selama satu semester/satu tahun ajar.

Analisis SWOT
Apa itu Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah bentuk evaluasi akan 4 hal penting (Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
dan  Tantangan) dalam pengambilan keputusan.
Strength (Kekuatan atau Kelebihan)  Weaknesses (Kelemahan atau Kekurangan)  Opportunities
(Kesempatan atau Peluang)  Threats (Ancaman atau Tantangan)
SW adalah faktor dari dalam
OT adalah faktor dari luar
Apa fungsi dari Analisis SWOT?
Melakukan analisis SWOT membantu kita mengidentifikasi kekuatan agar dapat menyeimbangan
kelemahan  kita dan juga mengatasi tantangan dengan menggunakan peluang-peluang yang ada.
Hasil analisis SWOT dapat  dijadikan rujukan untuk menyusun strategi dan membuat keputusan, baik
untuk kehidupan pribadi, karir,  ataupun dalam usaha.

Strategi 4P dalam Pemasaran


PRODUCT - PRODUK
adalah barang atau jasa  yang ditawarkan untuk  memenuhi minat atau  permintaan konsumen.
PRICE - HARGA
adalah biaya yang dibayar orang (pembeli)  untuk suatu produk. Ini termasuk biaya pokok  (bahan,
produksi, dan pengiriman) ditambah  biaya lainnya (sewa, perlengkapan, upah, dll.).
PLACE TEMPAT
adalah "rumah" tempat produk  berada, dan "rumah" tersebut  dapat hidup di banyak saluran  yang
berbeda, seperti tampilan  toko fisik, iklan koran, radio  atau TV, atau situs web atau  blog yang
menjadi sorotan.
PROMOTION - PROMOSI
adalah upaya mengenalkan produk kepada  masyarakat melalui iklan (televisi, radio, surat  kabar,
sosial media, internet) serta dari mulut  ke mulut, surat langsung, dan alat pemasaran  lainnya.

Anda mungkin juga menyukai