Anda di halaman 1dari 14

Apa yang memotivasi anda menjadi guru peggerak?

Apa yang memotivasi anda menjadi guru penggerak? Apa yang anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?

Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Apapun perubahan kurikulum, berhasil tidaknya
tergantung pada bagaimana guru menerapkanya di lapangan. Hal tersebut karena guru
berhadapan langsung dengan siswa. Sehingga kompetensi guru dalam mengajar sangat besar
pengaruhnya dalam menentukan bagaimana kualitas siswa yang diajarnya. Namun tidak semua
guru dapat menjaga tingkat kemaksimalan kompetensinya yang mencakup empat kompetensi
sesuai yang diatur peraturan pendidikan; pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional. Lebih
lebih kompetensi pedagogic dan profesional karena dua hal tersebut sangat berhubungan dengan
tugas pokok dan fungsi guru sehari hari. Sehingga butuh pengaruh dari luar untuk menjaga agar
kompetensi guru tersebut tetap berada pada tinkat yang tinggi. Lebih jauh lagi, tuntutan
perubahan zaman menuntut guru untuk selalu update dengan perubahan tersebut jika tidak ingin
tertinggal. Seperti dengan program merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila yang sedang giat
giatnya digelorakan oleh pemerintah melalui Kementrian Pendidikan.

Berdasar atas latar belakang diatas, penulis berniat untuk mengikuti program Guru Penggerak.
Selain untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam pembelajaran, juga berniat untuk
memajukan pendidikan khususnya di instansi penulis. Penulis sadari, tidak semua guru memiliki
motivasi yang tinggi dalam pembelajaran dikarenakan berbagai hal. Sehingga butuh seseorang
yang dekat dengan mereka yang dapat dimintai saran dalam berbagai masalah pembelajaran
serta menjadi contoh bagi mereka.

Apa kelebihan yang mendukung peran anda sebagai guru penggerak? Jelaskan alasanya
dan berikan contohnya!

Kelebihan kelebihan saya yang mendukung saya sebagai guru penggerak adalah sebagai berikut,

1. Saya seorang yang giat belajar, suka membaca dan menulis, sehingga berpengaruh pada
kemampuan berpikir dan wawasan saya. Hal itu dibuktikan dengan artikel artikel saya yang
dimuat di berbagai media masa baik cetak maupun online. Media masa tersebut adalah Harian
Suara Merdeka, Tribun Jateng, Radar Semarang dan Detik.Com. Kemampuan menulis dan
wawasan saya yang luas dapat saya tularkan ke teman temanya saya. Wawasan yang luas
akan mendukung kemmapuan dalam mengajar sehingga berpengaruh
Saya juga sedang melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S2) untuk
menambah wawasan keilmuan saya. Saya melanjutkan di Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan Universitas PGRI Semarang.
2. Saya mempunyai pengalaman dalam organisasi pendidikan. Pengalaman tersebut adalah
sebagai berikut;

1
1) Sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Tahun 2018 – 2020. Saya mempunyai
pengalaman dalam menggerakan elemen elemen kesiswaan pada sekolah saya dalam
melaksanakan tugasnya.
2) Sebagai ketua MGMP Bahasa Inggris 2016-2019. Saya memiliki pengalaman dalam
menggerakan anggota anggota MGMP dari SMK baik negeri maupun swasta di Kabupaten
Batang dalam melaksanakan program program MGMP.
3) Saya menjadi guru semenjak tahun 2002 dan diangkat sebagai guru negeri tahun 2010.
Selain itu saya berpengalaman sebagai wali kelas. Sebagai guru mata pelajaran dan wali
kelas, saya berpengalaman dalam memotivasi siswa.
4) Menjadi koordinator penegakan tata tertib siswa (STP2K) ,pembina osis dan pembina
ekstrakurikuler di sekolah. Tiga jabatan tersebut memberi pengalaman saya dalam
memotivasi dan menggerakan siswa.
3. Saya aktif mengikuti pelatihan pelatihan untuk menunjang profesionalisme saya. Berikut
adalah pelatihan pelatihan saya
1) Pelatihan menulis artikel ilmiah popular bagi guru tahun 2021 yang diselenggarakan oleh

Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang.

2) Pelatihan menulis essai online tahun 2021yang diselnggarakan oleh lembaga Swasta “

Menulis online”

3) Pelatihan mengajar di mana saja dengan akun pembelajaran google tahun 2021 yang

diselenggarakan oleh Revo Google bekerja sama dengan PGRI Kabupaten Batang.

4) Guru Belajar seri asesmen kompetensi minimum tahun 2021 yang diselenggarakan oleh

Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan

5) Peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) tahun 2021

yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan

Kebudayaan Kememtrian Pendidikan dan Kebudayaan.

6) Seminar seminar tentang kepenulisan yang Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

7) Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Populer di Media Massa dan Office 365 tahun 2020

yang diselenggarakan oleh Suara Merdeka bekerjasama dengan SMK Negeri 1

Warungasem.

2
8) Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19 tahun

2020 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan

Teknologi.

9) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Program Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid 19

tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan

Teknologi.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan atau lainya yang

memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif anda sendiri. Apa yang mendorong

anda anda melakukan hal tersebut? ( jawaban anda mencakup waktu kejadian,

dampak atas inisiatif anda, upaya yang anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana,

peran anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Inovasi atas inisiatif sendiri saya lakukan saat saya menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kesiswaan, Ketua MGMP Bahasa Inggris, Pembina Osis, Pembina Ekstrakurikuler

English Club, Koordinator STP2k (Tim tata tertib), Bidang Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan.

1. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

1) Bekerjasama dengan wali kelas dalam pembinaan siswa. Setiap minggu terakhir saya

meminta data point pelanggaran siswa per kelas beserta pembinaan yang telah

dilakukan. Sehingga ketika ada siswa yang point pelanggaranya sudah banyak dan

belum ditangani segera dapat diketahui dan segera diambil tindakan. Umunya wks

kesiswaan hanya menerima laporan terakhir siswa yang point pelanggaranya sudah

banyak, ada juga siswa yang berkali kali tidak taat tata tertib tidak ditangani. Sehingga

dengan adanya laporan bulanan, kesiswaan dapat segera membantu sedini mungkin

terhadap penanganan siswa. Selain dengan wali kelas, rapat rutin juga diadakan

dengan pembina ekstrakurikuler dan STP2K untuk membahas perkembangan

pembinaan siswa.

2) Keteraturan parkir sepeda motor

Ketertiban parkir meupakan salah satu pendidikan soft skill siswa untuk tertib, disiplin

dan taat aturan yang akan berguna pada nantinya ketika siswa telah bekerja. Supaya
3
siswa tertib dalam berparkir, saya berinisiatif dengan dibantu tim tata tertib untuk

memberi tanda batas pada lantai parkir dengan cat supaya siswa memarkirkan sepeda

motornya dalam tanda yang sudah berikan. Dengan begitu parkir akan rapi dan

mencukupi untuk semua sepeda motor. Sebelum diberi tanda, siswa parkir tidak rapi,

sehingga tempat parkir yang harusnya mencukupi menjadi tidak cukup.

3) Pendidikan karakter siswa

Dalam menanamkan karakter mulia pada siswa, beberapa inisiatif yang saya lakukan

adalah sebagai berikut

a. Bekerjasama dengan Komando Distrik Militer Batang dalam pembinaan karakter

siswa. Kegiatanya meliputi kesamaptaan, kerohanian dan kegiatan kegiatan lainya

yang mendukung pembentukan akhlaq mulia siswa. Kegiatan diikuti oleh semua

siswa kelas X dan didukung oleh Bapak/Ibu guru pendamping.

b. Pembiasaan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa melalui upacara bendera

secara rutin setiap dua minggu sekali. Kegiatan tersebut melatih siswa untuk

bertanggung jawab, disiplin dan memupuk rasa nasionalisme. Kedisiplinan akan

membentuk kebiasaan yang menuju pada karakter yang unggul.

c. Acara classmeeting atau kegiatan jeda semester yang saya kemas untuk ajang

siswa dalam berekspresi, menunjukan bakatnya masing masing. Siswa memiliki

bakat yang berbeda beda sehingga classmeeting mewadahi mereka dalam

menyalurkan ekspresi atau ketrampilan mereka. Siswa didukung untuk

mengeluarkan bakatnya masing masing.

2. Ketua MGMP Bahasa Inggris SMK Kabupaten Batang

1) Mengadakan pertemuan rutin setiap tiga bulan sekali dengan agenda pembahasan soal soal

ulangan dan berbagai hal berkaitan dengan pengembangan mata pelajaan Bahasa Inggris.

Pertemuan dilakukan secara bergilir setiap sekolah supaya anggota mengenal setiap

sekolah sebagai ajang silaturahmi.

2) Bekerjasama dengan Universitas Negeri Semarang dengan mengadakan workshop

pembuatan bahan ajar bagi guru guru Bahasa Inggris SMK . Dengan kegiatan tersebut,

diharapkan guru guru semakin mahir dalam membuat bahan ajar yang menarik bagi siswa.

4
3) Mendukung acara bedah SKL Ujian Nasional yang diselenggarakan MKKS Batang

bekerjasama dengan pnerbit buku Erlangga. Acara tersebut dimaksukan untuk membekali

guru guru Bahasa Inggris dalam membimbing siswanya supaya sukses Ujian Nasional.

3. Pembina Osis

1) Melakukan pertemuan rutin OSIS untuk pembinaan siswa. Dalam pertemuan tersebut,

siswa dilatih untuk berani berbicara, berargumentasi, toleransi dan lainya. Ketrampilan

tersebut perlu diberikan kepada siswa sebagai bekal ketika sudah terjun ke masyarakat.

Sehingga mereka menjadi lebih percaya diri ketika harus berkarier ketika sudah lulus.

2) Melakukan studi banding OSIS. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjalin

hubungan dengan OSIS lain. Sehingga pengurus OSIS wawasanya menjadi semakin luas.

3) Pemanfaatan lahan kosong sekolah. Menggerakan anggota OSIS untuk melakukan

penanaman lahan kosong dengan tanaman buah buahan. Selain itu pada bagian sekolah

yang berair, ditaburi dengan benih ikan lele. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk

menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa.

4) Pemilihan pengurus OSIS secara online (Computer based) dari yang sebelumnya model

konvensional (paper based). Kegiatan tesebut dimaksudkan untuk memberi pemahaman

dan kemampuan siswa dalam teknologi informasi supaya tidak ketinggalan zaman.

4. Pembina Ekstrakurikuler English Club

Mengundang instruktur tamu dari Universitas Pekalongan untuk memberi materi Bahsa

inggris pada siswa. Kegiatan tersebut dimaksudkan supaya suasana lebih segar dan tidak

bosan.

5. Koordinator STP2K (Tata tertib)

1) Membentuk struktur organisasi tim tata tertib, sehingga berjalanya organisasi dapat lebih

teratur, tertib dan tidak tumpeng tindih.

2) Operasi tata tertib secara teratur untuk menyakinkan kedisiplinan dan keertiban siswa.

3) Berhubunga secara intensif dengan bidang bidang lain seperti wali kelas, guru bk dan

kepala kompetensi dalam pembinaan siswa.

6. Bidang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

5
Mengadakan pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan Harian Suara Merdeka untuk

membekali guru kemampuan menulis. Kemampuan menulis akan mendukung guru dalam

meningkatkan profesionalisme dalam rangka pembelajaran ataupun untuk kenaikan pangkat.

Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan

yang anda alami saat bekerjasama dengan pihak lain (misalnya teman sejawat, pimpinan di

sekolah, orang tua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat kerja, tokoh masyarakat, pemuka

agama, instansi maupun lainya ) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka

berkomitmen membantu anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu terjadinya? Situasi apa yang anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang anda

minta untuk bekerjasama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Contoh kendala atau kesulitan yang saya hadapi adalah saaat menjabat sebagai wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan periode 2018 – 2020. Ada orang tua siswa yang tidak terima sepeda

motor anaknya digembosi karena parkir di luar area sekolah. Sudah disosialisasikan oleh sekolah

bahwa tidak boleh parkir di luar lingkungan sekolah karena faktor keamanan. Untuk mengatasi

hal tersebut, saya bekerjasama dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling. Wali kelas dan

guru BK memahami karakter anak dan orang tua anak tersebut karena berada di bawah tanggung

jawab bimbinganya. Orang tua siswa berprofesi sebagai pengacara sehingga berpengalaman

dalam berargumentasi. Sayangnya kemampuan tersebut tidak digunakan semestinya.

Selain dengan orang tua siswa, kendala juga saya hadapai dalam menghadapi teman sejawat baik

sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan maupun sebagai Ketua MGMP Bahasa Inggris SMK.

Teman sejawat yang motivasi dan keiklasanya rendah menjadi kendala dalam menjalankan

program program yang sudah digariskan. Beberapa sikap teman sejawat yang menjadi kendala

contohnya adalah sikap cuek, tidak mudah diajak kerjasama dan sering mengajak berdebat.

Terhadap rekan sejawat tersebut tetap saya rangkul dan saya berupaya supaya rekan saya

tersebut merubah sikapnya.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?

6
Kerjasama dengan orang tua dalam pembinaan siswa adalah hal yang umum untuk prosedur

pembinaan kesiswaan. Dengan adanya kerjasama tersebut, informasi tentang permasalahan

siswa menjadi objektif, tidak hanya menurut siswa saja tetapi juga menurut orang tua di rumah.

Namun ada juga kasus dimana orang tua membela secara membabi buta kesalahan anaknya

seperti pada kasus parkir di luar lingkungan sekolah. Merasa berprofesi sebagai pengacara, orang

tua siswa tersebut menggunakan keahlihanya dalam mencari kesalahan sekolah. Padahal sudah

diumumkan berkali kali oleh pihak sekolah tentang kewajiban untuk taat dalam memarkirkan

kendaraan bermotornya beserta sanksinya jika dilanggar. Saya bersama dengan guru bimbingan

konseling yang tadinya berusaha bersikap persuasif, mencoba memberi pengertian kepada orang

tua siswa tersebut, akhirnya harus bersikap tegas. Saya menawarkan kepada orang tua siswa

tesebut untuk mengambil kembali putranya dari sekolah jika memang tidak mau mengikuti

peraturan sekolah. Saya mengambil sikap tegas tersebut dengan dasar bahwa siswa memang

dalam posisi yang salah.

Tidak kalah menantangya adalah kerjasama dengan teman sejawat yang tidak sejalan dengan ide

dan kecepatan gerak kita. Tidak semua rekan sekerja bekerja dengan motivasi yang tinggi dan

iklas. Terhadap kebijakan yang saya putuskan, terkadang mereka bersikap acuh, sering mengajak

berdebat jika di ajak kerjasama dan tidak self-motivated. Terhadap teman sejawat tersebut, saya

tetap merangkul dan berupaya mencari solusi. Saya berusaha untuk tidak hanya memberi

perintah tetapi juga terkadang ikut terjun langsung, memberi keteladanan sehingga teman

sejawat dapat mengikuti. Selain itu mengajak diskusi tentang mengapa mereka bersikap seperti

itu dan bagaimana solusinya. Jika kemudian tidak tercapai kesepahaman, maka saya melaporkan

kondisi tersebut kepada kepala sekolah, untuk saya mintai solusinya.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?

Saat menjabat sebagai Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan, saya melakukan komunikasi

yang intens dengan bidang bidang yang lain dalam sekolah supaya kegiatan kegiatan kesiswaan

berjalan lancara, mendapatkan dukungan dan tidak bertabrakan dengan kegiatan pada bidang

bidang yang lainya. Hal tesebut juga saya lakukan dengan kegiatan kegiatan yang melibatkan

pihak luar. Dengan adanya komunikasi yang intensif, teerbentuk suatu komitmen bersama untuk

mensukseskan kegiatan kegiatan yang sudah direncanakan.


7
Hal yang sama juga saya lakukan saat saya menjabat sebagai ketua MGMP Bahasa Inggris

SMK. Saat akan mengadakan kegiatan, saya mengadakan rapat dengan anggota MGMP dari

setiap sekolah yang ada di Kabupaten Batang. Adanya konsolidasi tersebut akan menciptakan

komitmen bersama dalam mensukseskan kegiatan kegiatan MGMP. Beberapa anggota mungkin

ada yang tidak setuju dengan kebijakan yang disetujui. Tetapi dengan prinsip musyawarah untuk

mufakat yang jika tidak bisa dilakukan dengan voting, semua anggota dapat menerimanya dan

melaksanakan keputusan tersebut.

Sebagai wali kelas saya sering melakukan pembinaan kesiswaan kepada siswa, terutama yang

bermasalah. Pertemuan dengan orang tua siswa dan siswa sering dilakukan supaya terjadi

komitmen bersama. Dengan begitu perbaikan sikap yang dijanjikan siswa disaksikan juga oleh

orang tua. Pada akhirnya siswa akan merubah sikapnya.

Sebagai coordinator tim tata tertib, saya berkoordinasi dengan anggota dalam menjalankan tugas

tugas tim tatib. Saya membahas bersama anggota dalam membagi tugas, menyusun jadwal piket

serta dalam meaksanakan tugas. Dalam melaksanakan sidak misalnya, butuh koordinasi dengan

anggota mengingat jadwal mengajar tiap anggota berbeda beda. Sehingga dengan adanya

koordinasi, tercipta komitmen bersama untuk melaksanakan tugas tugas tim tatib.

Bagaimana hasilnya?

Kegiatan kegiatan kesiswaan dapat berjalan dengan lancar karena ada koordinasi yang baik

dengan bidang bidang lainya dalam sekolah. Permasalahan siswa teratasi dengan baik. Pada

kasus sepeda motor siswa yang parkir diluar area sekolah, Orang tua siswa yang tadinya ngotot

membela kesalahan anaknya akhirnya menyadari kesalahanya . Begitu juga dengan kegiatan

yang melibatkan pihak luar seperti KODIM, dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan kegiatan yang saya koordinatori seperti MGMP, Tim Tata Tertib dan Pembina OSIS

dapat berjalan dengan baik karena ada komunikasi dan koordinasi yang baik antar anggota.

Begitu juga dengan tugas saya sebagai wali kelas, siswa dapat mentaati peraturan sekolah karena

adanya pembinaan yang intensif dan kerjasama denga orang tua siswa manakala ada

permasalahan siswa.

8
Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang
paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Satu permasalahan kompleks yang pernah saya hadapi adalah permasahan Dapodik (Data Pokok
Pendidikan ) kesiswaan pada saat saya menjawab sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan. Terdapat empat siswa yang belum bisa masuk dapodik, tiga siswa dalam status
“Cleansing” yaitu data ganda dengan sekolah lain, satu siswa berstatus “ Pending” yaitu belum
disetujui siswa. Hal tersebut berjalan sampai dengan dua semester. Pihak operator tidak segera
mengurus permasalahan tersebut dan hanya menunggu. Sementara pimpinan sekolah
menyerahkan urusan tersebut kepada operator. Sementara ada pihak lain yang menyampaiakan
bahwa kesiswaan juga bertanggung jawab dengan permasalahan tersebut walaupun
permasalahan dapodik bukan urusan kesiswaan. Tambah lagi dari pihak pimpinan dan operator
dapodik tidak pernah mengajak saya sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan untuk berdiskusi
dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Upaya apa saja yang anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang anda identifikasi dalam situasi
tersebut untuk membantu anda menghadapainya?

Jika bersikap egois, saya bisa saja membiarkan permasalahan dapodik siswa tersebut, toh sudah
bukan tanggung jawab lagi. Saya sudah selesai dengan tanggung jawab saya sebagai ketua
panitia PPDB dan menyerahkan hasilnya kepada sekolah. Kegiatan PPDB saya laksanakan
sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis serta arahan dari kepala sekolah.
Namun saya berusaha memahami permasalahan tersebut lebih dalam , lebih komprehensif.
Seandainya pada akhirnya siswa tersebut sampai lulus belum masuk dapodik, pasti akan muncul
permasalahan. Permasalahan tersebut pada akhirnya akan menyeret Panitia Penerimaan Peserta
Didik Baru / PPDB dimana saya adalah ketuanya. Selain itu juga akan membawa dampak pada
nama baik sekolah. Dengan dilandasi rasa mencintai sekolah saya, ssetelah setahun berlalu, saya
mempelajari permasalahan yang terjadi, berkomunikasi dengan operator dapodik untuk
memecahakan permasalahan. Timbul satu kesulitan lagi bahwa operator dapodik tidak
termotivasi dan tergerak untuk menyelesaikan permasalahan dan terkesan pasrah saja. Tidak
proaktif dalam menyelesaikan permasalahan. Saya kemudian bekerjasama dengan mantan wakil
saya dulu di bidang kesiswaan untuk menyelesaiakn permasalahan. Saya memperdalam
pemahaman saya akan permasalahan tersebut dengan mencari informasi berkaitan dengan
dapodik di internet; bagaimana mengatasi permasalahan “cleansing” dan “pending” pada
dapodik.

Pertimbangan pertimbangan atau alternatif apa saja yang anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang anda gunakan untuk memperkuat kepututsan anda?

Saya memutuskan untuk berinisiatif sendiri dalam mengurus dapodik siswa tanpa perintah dari
atasan dengan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut.

1. Ikut bertanggung jawab dengan nasib siswa karena bagaimanapun saya termasuk dalam
rangkaian sistem yang menyebabkan siswa tersebut diterima di sekolah saya.
2. Jika ada permasalahan dikemudian hari, bagaimanapun, saya sebagai Ketua PPDB juga akan
kena imbasnya karen ikut menerima siswa tersebut.
3. Jika terjadi permasalahan, akan berimbas pada nama baik sekolah saya yang saya sendiri ada
di dalamnya.

9
4. Informasi yang saya dapat di lembaga yang berkaitan dengan Dapodik, bahwa permasalahan
tersebut dapat diurus dan diselesaikan. Kemudian informasi informasi dari sekolah lain yang
juga pernah mengalami hal yang sama.

Setelah mantap untuk mengurusi permasalahan PPDB tersebut, saya berusaha mendapatkan
informasi dari Dinas bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Melalui staff
sekolah yang kebetulan pergi ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, saya mendapatkan
persyaratan cara untuk mengurus Dapodik Siswa tersebut. Persyaratan persyaratan kemudian
saya lengkapi seperti buku induk siswa, bukti pendaftaran PPDB siswa dan Bukti raport siswa.
Tidak lupa juga surat permintaan untuk pengaktifan data dapodik siswa siswa yang belum
masuk.

Dalam mengurusi masalah tersebut, saya berusaha bekerjasama dengan berbagai pihak; dengan
wakil saya ketika di kesiswaan, operator dapodik, tata usaha bagian kesiswaan dan tidak lupa
meminta arahan dari Kepala Sekolah dan pengawas sekolah.
Kepada wali kelas siswa, saya juga bekerjasama dalam menginformasikan pada siswa tentang
syarat syarat yang harus dipenuhi. Kemudian bekerjasama dengan pihak sarana prasarana
sekolah dalam menyediakan transportasi sekolah.

Bagaimana hasilnya
Saya kemudian mengurus permasalahan dapodik ke dinas pendidikan provinsi setelah mendapat
persetujuan dari cabang dinas. Di Dinas saya kemudian bertemu dengan kepala bagian yang
membawahi kesiswaan. Kepala bagian memberi apresiasi terhadap usaha kami yang segera
mungkin mengurus dapodik tersebut. Selang beberapa bulan akhirnya tiga anak berhasil masuk
ke dapodik sesuai tingkatanya masing masing. Sementara itu satu anak berhasil masuk tetapi
masih berada di tingkat satu. Beberapa bulan kemudian siswa tersebut dapat masuk ke
tingkatanya dalam Dapodik. Akhirnya permasalahan dapodik dapat terselesaikan atas inisiatif
saya sendiri.

Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal hal baru. Ceritakan pengalaman anda sasat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan anda.

Kapan waktu kejadianya? Masukan atau umpan balik apa yag secara spesifik anda
dapatkan? Apa yang anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

10
Satu masukan pada saat saat saya menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Saya dianggaop kurang tegas dalam melakukan pembinaan terhadap siswa. Tegas dalam
pendangan pemberi masukan saya adalah galak, ditakuti oleh siswa. Selain itu tegas diartikan
sebagai memberi hukuman fisik yang berlebihan kepada siswa sehingga membuat siswa menjadi
jera. Dalam menerima masukan tersebut, saya bersikap lapang dada, berpikir positif. Bahwa
memberi masukan berarti mereka peduli dengan saya dan berkeinginan agar saya melakukan hal
yang lebih baik menurut versi mereka atau beberapa warga sekolah. Mereka berpendapat bahwa
siswa SMK (dulunya STM) tidak bisa di atur dengan cara yang lembek, harus dengan fisik
bahkan mungkin dengan kekerasan.

Saya sangat beruntung dengan masukan masukan tersebut. Masukan masukan tersebut aakan
menjadi bahan saya dalam membuat peratura pembinaan kesiswaan. Tentu saja tidak semua
masukan tersebut saya ambil. Saya berusaha memahami dari berbagai aspek; dari peraturan
tentang pembinaan kesiswaan yang diterbitkan Kementrian Pendidikan, kondisi siswa di sekolah
serta aturan tata karma dan tata tertib siswa di sekolah yang telah disepakati.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?

Kritik atau masukan bagi saya ibarat jamu. Terkadang pahit tapi menyembuhkan. Jika tidak ada
kritik dan masukan, saya tidak akan tahu apakah yang saya perbuat itu sudah benar. Saya akan
tidak tahu disisi mana kinerja saya harus diperbaiki atau ditingkatkan. Namun saya sangat
memahami bahwa menjadi seorang pemimpin tidak selamnya bisa membuat semua orang setuju
dan sepaham. Masukan masukan yang positif, yang sejalan dengan peraturan pendidikan dan
peraturan sekolah yang telah disepakati, akan saya jalankan untuk memperkuat aturan aturan
yang sudah ada. Sedangkan masukan masukan yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan
sekolah, tidak akan saya pakai. Saya terilhami dengan perkataan Steve Jobs, pendiri Apple,
bahwa jika ingin disenangi semua orang, jangan jadi pemimpin, jualan es krim saja. Dari
perkataan tersebut saya simpulkan bahwa seorang pemimpin lebih memikirkan tujuan oragnisasi
yang lebih besar, lebih ke depan daripada kepentingan sesaat. Saya tetap mendengarkan
masukan masukan tersebut, tetapi yang saya jalankan adalah yang mendukung peraturan sekolah
dan peraturan pendidikan. Mungkin kemudian ada yang keberatan karena masukanya tidak saya
jalankan, tetapi itu adalah suatu konsekuensi dari suatu organisasi yang demokratis.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat
Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Saat menjadi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, saya mecoba terobosan baru yang belum
pernah dilakukan oleh wakil sebelumnya. Terobosan tersebuat adalah meminta wali kelas untuk
melaporkan perkembangan ketertiban siswa berupa point pelanggaran setiap akhir bulan. Pro
dan kontra terjadi saat saya menggulirkan kebijakan tersebut. Bagi wali kelas yang tertib, rajin
dan intensif dalam pembinaan siswanya, hal tersebut tidak menjadi masalah. Akan tetapi bagi
yang kurang perduli dengan ketertiban siswa, enggan mengikuti permintaan saya. Sehingga saya
harus melakukan pendekatan pribadi terhadap wali kelas tersebut. Hal yang saya pelajari adalah
bahwa tidak setiap kebijakan baru bagaimanapun baiknya akan disetujui. Sehingga saya belajar
untuk melakukan lobi lobi dan pendekatan secara pribadi sehingga mereka yang enggan dapat
melaksanakan permintaan saya. Saya memahami bahwa menjadi seorang manajer atau
pemimpin tidak hanya sekedar perintah saja, tetapi harus terjun langsung manakala perintah itu
11
tidak jalan. Saya belajar untuk menyakinkan orang lain bahwa kebijakan saya banyak
manfaatnya dan saya belajar memahami bahwa tidak semua orang akan setuju.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?

Dalam pembinaan kesiswaan, saya mengedepankan persuasif dan pembinaan fisik sesuai aturan
yang telah disepakati. Bagaimanapun siswa SMK Teknik fisiknya harus kuat karena menjadi
salah satu penilaian dalam memasuki lapangan pekerjaan. Namun pembinaan fisik tersebut
dilakukan dengan memperhatikan kondisi kesehatan siswa dan dalam takaran yang proporsional
atau seauai. Selain itu pembinaan tesebut sudah disosialisasikan kepada siswa dan orang tua
siswa. Dalam hal tertentu, pembinaan fisik dapat diganti dengan pembinaan lain yang mendidik.
Selalu disampaikan kepada siswa berapa point pelanggaran yang telah dilakukan. Bekerjasama
dengan guru bk dan wali kelas dalam melakukan pembinaan. Jika setelah dilakukan pembinaan
maksimal sesuai aturan sekolah dan point pelanggaran sudah mlewati batas, siswa dapat
dikembalikan ke orang tua.
Jadi tegas disini tidak harus berarti galak dan ditakuti siswa, tetapi menjalankan aturan
pembinaan sekolah sesuai yang telah digariskan. Jika memang siswanya patut untuk
dikembalikan, akan dikembalikan. Setelah sebelumnya dilakukan pembinaan yang melibatkan
siswa, orang tua siswa, guru bk dan diputuskan oleh kepala sekolah.
Hasilnya siswa menjadi lebih tertib karena mereka menyadari bahwa sekolah sangat tegas dan
konsisten dalam memberikan sanksi. Angka angka pelanggaran tata tertib menjadi rendah.

Pun demikian dengan kerjasama dengan wali kelas. Laporan laporan wali kelas setiap bulan
menjadikan pembinaan kesiswaaan menjadi lebih tertib. Wali kelas lebih perhatian terhadap
kondisi siswa di kelasnya. Sedangkan kesiswaan dapat segera memberikan bantuan pembinaan
kepada siswa manakala dibutuhkan dan mendapatkan pemetaan dalam ketertiban siswa tiap
kelas.

1. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya


dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas
dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Saat SMK masih berada dalam tanggung jawab kabupaten, setiap tahun selalu rutin diadakan
lomba debat Bahasa Inggris untuk SMK. Pada tahun 2014, saat usia sekolah baru dua tahun,
saya mengikutkan sekolah saya dalam lomba tersebut. Kebetulan saya menjadi pembina English
club. Peserta lomba adalah siswa atau siswi berjumlah tiga orang. Saya mengikuti lomba
didasari oleh semangat ingin mengharumkan nama baik sekolah, meningkatkan prestasi sekolah,
sehingga patut diperhitungkan di Kabupaten. Selain itu, saya juga ingin Bahasa Inggris siswa
meningkat, pengalaman lomba bertambah sehingga pada akhirnya nanti dapat membagikan
pengalamanya pada adik kelasnya.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

12
Pada lomba debat Bahasa Inggris, yang menjadi fokus pengembangan adalah mengembangkan
wawasan siswa, membangun ide dan argumentasi, teknik dalam melakukan debat,
mengalihbahasakan ke dalam Bahasa inggris serta bagaimana cara menyampaikanya. Hal
pertama yang dilakukan adalah menggali argumentasi dari topik yang telah diberikan. Siswa
berlatih untuk berliterasi dalam mencari sumber sumber materi. Setelah menyusun argumentasi
tersebut, mereka kemudian menyusunya dalam Bahasa Inggris kemudian berlatih untuk
menyampaikanya. Tidak kalah pentingya juga adalah berlatih untuk berargumentasi secara
spontan tanpa di susun sebelumnya. Siswa memperhatikan teknik berdebat (umumnya model
Australasian) yang juga telah disampaikan oleh instruktur.

Dalam membangun kesepakatan dengan siswa sebagai peserta, saya menekankan hal hal berikut:

1. Jangan terlalu berpikir ataupun berharap dengan kemenangan, tetapi lakukan yang terbaik.
Jadi siswa dapat berkompetisi dengan bebas tanpa terbebani.
2. Sebagai ajang untuk mencari pengalaman, meningkatkan keahlihan dan kepercayaan diri dan
mendapatkan banyak teman.
3. Tidak takut dengan nama besar sekolah lain. Supaya berkompetisi yang terbaik dan menjadi
kuda hitam. Tidak diunggulkan tapi memberikan kejutan.
4. Selalu berlatih setiap hari dengan argument argument yang telah disiapkan.
5. Selalu mendampingi siswa dalam berlatih. Membantu siswa dalam membangun argument
serta ikut serta dalam praktik debat Bahasa Inggris bersama siswa.
6. Membuat kesepakatan bahwa di dalam tim akan selalu kompak baik dalam latihan maupun
tidak. Kekompakan tidak hanya diperlihatkan dalam lomba atau kegiatan latihan, tetapi juga
dalam kegiatan kegiatan yang lain, selalu bersama.
7. Selalu memberi motivasi pada siswa bahwa merekalah yang terbaik diantara teman teman.
Dan mengikuti perlombaan debat ini adalah suatu keberuntungan dan kehormatan.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda
lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Keberhasilan siswa juga dipengaruhi dukungan baik secara moril maupun materiil. Dari pihak
sekolah, dukungan diberikan dalam bentuk konsumsi, bahan bahan untuk latihan dan hadiah jika
mendapatkan kejuaraan supaya siswa lebih termotivasi. Tidak lupa juga dukungan moril dari
pembina, instruktur, orang tua siswa dan kepala sekolah kepada siswa sebagai peserta lomba
untuk berlomba dengan memberikan yang terbaik, bersungguh sungguh.

Hambatan yang dialami umumnya adalah kesulitan dalam menggali argumentasi,


mengalihbahasakan dan menyampaikanya dalam Bahasa Inggris. Hambatan hambatan tersebut
diatasi dengan upaya upaya berikut;

1. Memberikan motivasi kepada siswa bahwa kegiatanya ini sangat menguntungkan bagi
mereka, ilmu bertambah, pengalaman bertambah, syukur syukur jika menjadi juara. Siswa
diminta untuk berlaga yang terbaik, tetapi tidak terlalu memikirkan peringkat. Jika berlaga
dengan baik, maka peringkat yang baik pasti akan di dapat. Bahwa mereka adalah siswa yang
terbaik di sekolah, karena terpilih untuk mengikuti perlombaan.
2. Selalu mendampingi siswa dalam berlatih, ikut menjadi latih tanding bagi siswa. Membantu
siswa dalam menggali argument dan mengalihbahasakan ke dalam Bahasa Inggris.
3. Menghadirkan Bapak kepala sekolah dan orang tua siswa untuk memberikan restu bagi
mereka.
4. Selain mendampingi siswa, menciptakan latihan latihan dengan metode yang menarik
sehingga siswa menjadi termotivasi. Selalu bersemangat dalam mendampingi latihan siswa
dan mengingatkan selalu keuntungan keuntungan yang diperoleh dengan mengikuti acara
tersebut.
13
5. Melakukan latih tanding dengan sekolah lain sehingga siswa mendapatkan situasi yang
sebenarnya dalam bertanding. Selain itu, latihan dilakukan tidak hanya saat mau lomba, tetapi
sudah menjadi suatu rutinitas. Sehingga siswa sudah terlatih dan siap untuk berlomba
kapanpun.

6. Bagaimana hasilnya?

Tim debat Bahasa Inggris sekolah akhirnya meraih juara dua dalam lomba debat Bahasa Inggris
tingkat kabupaten. Pada semifinal dapat mengalahkan saudara tuanya SMKN 1 Batang yang
merupakan salah satu tim tangguh di Batang. Pada final dikalahkan oleh SMK Muhammadiyah
Bawang, yang merupakan langganan juara 1. Ini adalah prestasi yang luar biasa. Sekolah yang
baru berdiri tiga tahun dapat mengalahkan sekolah sekolah yang telah lama berdiri. Lomba
diikuti oleh 28 SMK se kabupaten Batang. Hasil tersebut mengharumkan nama sekolah dan
membuat sekolah disegani dalam perlombaan di tahun tahun berikutnya. Prestasi tesebut juga
menjadi salah satu ajang promosi sekolah.

14

Anda mungkin juga menyukai