Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI

INDEKS SPBE
PEMERINTAH KOTA MAGELANG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa kegiatan Evaluasi Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) Tahun 2020 dapat diselesaikan dengan baik.

Pelaksanaan kegiatan evaluasi SPBE ditujukan untuk mengetahui capaian kemajuan


pelaksanaan SPBE pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah, memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan kualitas pelaksanaan SPBE, dan meningkatkan pelaksanaan SPBE pada Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah.

Harapan kami bahwa hasil evaluasi SPBE tahun 2020 dapat digunakan sebagai pedoman oleh
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan dan pengembangan SPBE
yang terpadu sehingga dapat menghasilkan layanan SPBE yang berkualitas, terintegrasi, dan
berkesinambungan serta bermanfaat bagi masyarakat, pelaku usaha, aparatur sipil negara, dan
instansi pemerintah.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik antara Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan semua pemangku kepentingan
termasuk Tim Evaluator Eksternal Perguruan Tinggi, Instansi Pusat, dan Pemerintah Daerah.

Jakarta, 20 Januari 2021

Deputi Bidang Kelembagaan


dan Tata Laksana,

Rini Widyantini
EVALUASI SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK TAHUN 2020
Dasar Hukum
1. Peraturan Presiden No 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
2. Peraturan Menteri Pemberdayaaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi No 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Metodologi Evaluasi SPBE


Penerapan SPBE dinilai dengan metode Tingkat Kematangan SPBE yang merupakan kerangka kerja untuk mengukur derajat
kematangan penerapan SPBE yang ditinjau dari kapabilitas proses dan kapabilitas fungsi teknis SPBE. Tingkat Kematangan SPBE terdiri atas
5 (lima) level, dimana masing-masing level menunjukkan karakteristik kematangan tertentu pada kapabilitas proses dan kapabilitas fungsi
teknis SPBE.
Penilaian penerapan SPBE didasarkan pada informasi yang diberikan oleh Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah melalui kegiatan
evaluasi mandiri dan wawancara yang dibuktikan dengan data dan dokumen pendukung.

Domain dan Aspek Penilaian Bobot Predikat Indeks SPBE


Domain 1 - Kebijakan SPBE 17%
Aspek 1 - Kebijakan Tata Kelola SPBE 7% NO NILAI INDEKS PREDIKAT

Aspek 2 - Kebijakan Layanan SPBE 10% 1 4,2 – 5,0 Memuaskan


Domain 2 - Tata Kelola SPBE 28%
2 3,5 – < 4,2 Sangat Baik
Aspek 3 - Kelembagaan 8%
Aspek 4 - Strategi dan Perencanaan 8% 3 2,6 – < 3,5 Baik *)

Aspek 5 - Teknologi Informasi dan Komunikasi 12% 4 1,8 – < 2,6 Cukup
Domain 3 - Layanan SPBE 55% 5 < 1,8 Kurang
Aspek 6 - Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik 33%
*) Target penilaian: Predikat Baik
Aspek 7 - Layanan Publik Berbasis Elektronik 22% (indeks minimal 2,6)

Rata-rata nilai
Indeks
Nasional Kementerian LPNK Lembaga Lain Provinsi Kabupaten Kota
SPBE 2.26 3.19 3.14 2.37 2.56 2.04 2.43
Domain Kebijakan 2.07 2.94 2.92 2.14 2.94 1.86 2.18
Kebijakan Tata Kelola 2.01 2.75 2.99 2.15 2.42 1.79 2.18
Kebijakan Layanan 2.11 3.07 2.87 2.13 2.50 1.91 2.18
Domain Tata Kelola 1.95 2.87 2.97 2.32 2.87 1.70 2.08
Kelembagaan 1.88 2.90 2.93 2.28 2.04 1.64 2.02
Strategi & Perencanaan 1.97 2.66 2.98 2.25 2.44 1.74 2.10
Teknologi Informasi dan Komunikasi 1.98 2.99 3.00 2.40 2.29 1.72 2.12
Domain Layanan SPBE 2.48 3.43 3.29 2.47 3.43 2.26 2.69
Administrasi Pemerintahan 2.62 3.52 3.40 2.62 2.82 2.42 2.80
Layanan Publik 2.23 3.28 3.09 2.20 2.58 1.98 2.49
3,21
INDEKS SPBE – PEMERINTAH KOTA MAGELANG
(Baik)

Nilai Indeks SPBE, Domain, dan Aspek


Nama Indeks Nilai
SPBE 3,21
Domain Kebijakan SPBE 3,29
Kebijakan Internal Tata
3,71
Kelola SPBE
Kebijakan Internal Layanan
3,00
SPBE
Domain Tata Kelola SPBE 2,86
Kelembagaan 3,00
Strategi dan Perencanaan 2,50
Teknologi Informasi dan
3,00
Komunikasi
Domain Layanan SPBE 3,36
Layanan Administrasi
Pemerintahan Berbasis 3,29
Elektronik
Layanan Publik Berbasis
3,50
Elektronik

Kekuatan dan Kelemahan


A. Kebijakan Internal Tata Kelola SPBE
Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola yang telah dipenuhi oleh
Pemerintah Kota Magelang adalah dengan adanya kebijakan Internal Tim Pengarah SPBE, Inovasi proses bisnis
terintegrasi, Kebijakan Internal Rencana Induk SPBE, Kebijakan Internal Anggaran dan Belanja TIK, Kebijakan
Internal Pengoperasian Pusat Data, Kebijakan Internal Integrasi Sistem Aplikasi dan Kebijakan
InternalPenggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai.
 Kekuatan
Pada Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola ini dapat terlihat bahwa Kebijakan internal terkait Tim
Pengarah SPBE, Kebijakan Internal Rencana Induk SPBE, Pengoperasian Pusat Data, Integrasi Sistem
Aplikasi dan Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai menjadi kekuatan dalam penerapan SPBE
Pemerintah Kota Magelang. Kebijakan internal terkait Tim Pengarah SPBE dibuktikan dengan adanya
SK Walikota No. 712/47/112 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Tim Pengarah Evaluasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Pemerintah Kota Magelang sebagai dasar hukum pengaturan Tim
Pengarah SPBE. Kebijakan Internal Rencana Induk SPBE dibuktikan dengan adanya Peraturan Walikota
Magelang Nomor 51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kota Magelang dan
Peraturan Walikota Magelang Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Interoperabilitas Sistem Di Lingkungan Pemerintah Kota Magelang sebagai dasar hukum pengaturan
penerapan Rencana Induk SPBE. Kebijakan Internal Pengoperasian Pusat Data dibuktikan dengan
adanya Perwal 51 tahun 2019 Tentang SPBE Kota Magelang sebagai dasar hukum pengaturan
penerapan Pengoperasian Pusat Data dan didalam kebijakan tersebut mengatur mengenai
Infrastruktur Data dan potensi Integrasi Data antar Instansi Daerah maupun dengan Pusat. Kebijakan
Internal Integrasi Sistem Aplikasi dibuktikan dengan adanya Peraturan Walikota Magelang Nomor 47
Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Interoperabilitas Sistem Di Lingkungan Pemerintah
Kota Magelang dan Peraturan Walikota Magelang Nomor 51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik Kota Magelang sebagai dasar hukum pengaturan penerapan Integrasi Sistem
Aplikasi. Kebijakan Internal Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai dibuktikan dengan adanya
Peraturan Walikota Magelang Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Interoperabilitas Sistem Di Lingkungan Pemerintah Kota Magelang dan Peraturan Walikota Magelang
Nomor 51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kota Magelang sebagai dasar
hukum pengaturan Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang masih belum memiliki Kebijakan Internal Anggaran dan Belanja TIK, dimana
tidak ditemukan adanya bukti dukung atau pengaturan dalam kebijakan yang disampaikan.

B. Kebijakan Internal Layanan SPBE


Secara keseluruhan penerapan pada Aspek kebijakan Internal Layanan SPBE yang telah dipenuhi oleh
Pemerintah Kota Magelang adalah dengan adanya Kebijakan Internal Naskah Dinas Elektronik, Kebijakan
Layanan Kepegawaian, Kebijakan internal terkait Perencanaan dan Penganggaran, Kebijakan Manajemen
Kinerja, Kebijakan Pengadaan, Kebijakan Layanan Publik, Kebijakan Dokumentasi dan Informasi Hukum, dan
Kebijakan Layanan Publik Instansi Pemerintah.
 Kekuatan
Pada Aspek Kebijakan Internal Layanan SPBE dapat terlihat bahwa Kebijakan internal terkait
Perencanaan dan Penganggaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Kinerja, Pengadaan dan Layanan
Publik menjadi kekuatan dalam penerapan SPBE Pemerintah Kota Magelang. Kebijakan internal terkait
Perencanaan dan Penganggaran dibuktikan dengan adanya Peraturan Walikota Magelang Nomor 89
Tahun 2017 Tentang Pedoman Integrasi Sistem Perencanaan Dan Sistem Penganggaran Pembangunan
Daerah dan Peraturan Walikota Magelang Nomor 51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik Kota Magelang sebagai dasar hukum pengaturan penerapan Perencanaan dan
Penganggaran. Kebijakan internal terkait Manajemen Keuangan dibuktikan dengan adanya SE KA
BPKAD NO 900/546/440 Tahun 2019 dan secara umum ada pada Peraturan Walikota Magelang Nomor
51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kota Magelang sebagai dasar hukum
pengaturan penerapan Manajemen Keuangan. Kebijakan internal terkait Manajemen Kinerja dibuktikan
dengan adanya Peraturan Walikota Magelang Nomor 51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik Kota Magelang dan secara khusus diatur dalam Surat Edaran Nomor: 069.4/01/113
tanggal 7 Januari 2020 sebagai dasar hukum pengaturan penerapan Manajemen Kinerja. Kebijakan
internal terkait Pengadaan dan Layanan Publik dibuktikan dengan adanya Peraturan Walikota Magelang
Nomor 31 Tahun 2019 Tentang Pengadaan Secara Elektronik dan Peraturan Walikota Magelang Nomor
51 Tahun 2019 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kota Magelang sebagai dasar hukum
pengaturan penerapan Pengadaan dan Layanan Publik.
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang belum memiliki Kebijakan Internal Naskah Dinas Elektronik, Layanan
Kepegawaian dan Pengaduan Publik, kebijakan Internal WBS dimana tidak ditemukan adanya bukti
dukung atau pengaturan dalam kebijakan yang disampaikan.

C. Kelembagaan
Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Kelembagaan yang telah dipenuhi oleh Pemerintah Kota
Magelang adalah dengan adanya Tim Pengarah SPBE dan Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi,
 Kekuatan
Pada Aspek Tata Kelola Kelembagaan dapat terlihat bahwa Tim Pengarah SPBE menjadi kekuatan
dalam penerapan tata kelola SPBE Pemerintah Kota Magelang. Tata Kelola Kelembagaan terkait dengan
Tim Pengarah SPBE dibuktikan dengan SK Walikota Nomor 712/47/112 tentang Pembentukan Tim
Evaluator Internal SPBE dan SK Sekda No 712/159/320 tentang Pembentukan Tim Evaluator Internal
pada Pelaksanaan Evaluasi SPBE.
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang masih belum memiliki Tata Kelola Kelembagaan terkait Inovasi Proses Bisnis
Terintegrasi, dimana tidak ditemukan adanya bukti dukung atau pengaturan dalam kebijakan yang
disampaikan.

D. Strategi dan Perencanaan


Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Strategi dan Perencanaan yang telah dipenuhi oleh Pemerintah
Kota Magelang adalah dengan adanya Rencana Induk SPBE dan Anggaran dan Belanja TIK
 Kekuatan
Pada Aspek Tata Kelola Strategi dan Perencanaan dapat terlihat bahwa Rencana Induk SPBE menjadi
kekuatan dalam penerapan tata kelola strategi dan perencanaan pemerintah Kota Magelang. Tata
Kelola Strategi dan Perencanaan terkait Rencana Induk SPBE dibuktikan dengan adanya Roadmap
Sistem Informasi Daerah Kota Magelang dan dokumen Grand Design TI Pemerintah Kota Magelang.
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang masih belum memiliki Tata Kelola Strategi dan Perencanaan , dimana tidak
ditemukan adaya bukti dukung atau pengaturan dalam kebijakan yang disampaikan.

E. Teknologi Informasi dan Komunikasi


Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah
dipenuhi oleh Pemerintah Kota Magelang adalah dengan adanya Tata Kelola TIK Pengoperasian Pusat Data,
Integrasi Sistem Aplikasi, dan Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai.
 Kekuatan
Pada Aspek Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat terlihat bahwa Tata Kelola TIK terkait
Pengoperasian Pusat Data menjadi kekuatan dalam penerapan SPBE Pemerintah Kota Magelang. Tata
Kelola TIK terkait Pengoperasian Pusat Data dibuktikan dengan adanya SOP Monitoring Data
Command Center dan perencanaan kapasitas yang dilakukan secara berkala berdasarkan hasil analisis
rekaman aktivitas pusat data (data center).
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang masih belum memiliki Tata Kelola TIK terkait Integrasi Sistem Aplikasi,
dimana tidak ditemukan adanya bukti dukung atau pengaturan dalam kebijakan yang disampaikan.

F. Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik


Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik yang
telah dipenuhi oleh Pemerintah Kota Magelang adalah dengan adanya Layanan Naskah Dinas Elektronik,
Layanan Manajemen Kepegawaian, Layanan Perencanaan dan Penganggaran, Layanan Manajemen Keuangan,
Layanan Manajemen Kinerja, dan Layanan Pengadaan,
 Kekuatan
Pada Aspek Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik dapat terlihat bahwa Layanan
Administrasi Pemerintahan terkait Sistem Manajemen Keuangan, Sistem Manajemen Kepegawaian dan
Sistem Pengadaan menjadi kekuatan dalam penerapan SPBE Pemerintah Kota Magelang. Layanan
Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik terkait Sistem Manajemen Keuangan dibuktikan dengan
adanya screenshoot aplikasi SP2D dan SIMDA , screenshoot Database Antara (Integrasi Pajak Pusat)
dengan Bank Jateng, undangan monev SIMDA dan daftar hadir peserta monev. Layanan Administrasi
Pemerintahan Berbasis Elektronik terkait Sistem Manajemen Kepegawaian dibuktikan dengan adanya
informasi Diagram Alur Integrasi Aplikasi Lakone dengan Sistem Manajemen Kepegawaian dan Diagram
Alur Integrasi Aplikasi Simpreso dengan Sistem Manajemen Kepegawaian. Layanan Administrasi
Pemerintahan Berbasis Elektronik terkait Sistem Pengadaan dibuktikan dengan adanya Screenshot
halaman dashboard Bela Pengadaan, Screenshot halaman pencatatan pengadaan barang/jasa kondisi
darurat, Laporan pengguna terhadap gangguan di LPSE Kota Magelang, Scan Sertifikasi Standarisasi
LPSE dari LKPP.
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang masih belum memiliki Sistem Naskah Dinas Elektronik dan Sistem
Manajemen Kinerja dimana tidak ditemukan adanya bukti dukung atau pengaturan dalam kebijakan
yang disampaikan.

G. Layanan Publik Berbasis Elektronik


Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik yang telah dipenuhi oleh
Pemerintah Kota Magelang adalah dengan adanya Layanan Pengaduan Publik, Layanan Dokumentasi dan
Informasi Hukum serta Layanan Publik Instansi Pemerintah.
 Kekuatan
Pada Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik dapat terlihat bahwa Layanan Publik Berbasis Elektronik
terkait Sistem Pengaduan Publik, Magelang Cerdas, IndiGo dan Data Go serta SiCantik menjadi
kekuatan dalam penerapan SPBE Pemerintah Kota Magelang. Layanan Publik Berbasis Elektronik
terkait Sistem Pengaduan Publik dibuktikan dengan adanya Screenshoot aplikasi monggo lapor, laporan
monev monggo lapor triwulanan, permohonan penambahan fitur kepolisian, Bukti Integrasi Layanan
Aduan Masyarakat “Monggo Lapor” Dengan Layanan Kepolisian. Layanan Publik Berbasis Elektronik
terkait Magelang Cerdas dibuktikan dengan adanya SOP akses aplikasi android Magelang cerdas dan
SOP pengelolaan aplikasi android magelang cerdas, Hasil reviu Magelang Cerdas, hasil survei kepuasan
pengguna Magelang Cerdas, laporan monev aplikasi Magelang Cerdas, Layanan dan fitur Magelang
Cerdas, Nota dinas Pengembangan Aplikasi Magelang Cerdas, Notulen Rakor Magelang cerdas, Tabel
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Magelang Cerdas serta Laporan Tahap Peningkatan Versi Aplikasi dari
Waktu ke Waktu. Layanan Publik Berbasis Elektronik terkait IndiGo dan Data Go dibuktikan dengan
adanya Penambahan Layanan IndiGO dalam Aplikasi DataGO, Pengembangan Portal DataGo,
Pengembangan Pemanfaatan Basis Data Harga Komoditas di DataGO ke layanan Telegram IndiGO dan
Petunjuk Teknis Pengelola SIM Data Go. Layanan Publik Berbasis Elektronik terkait SiCantik dibuktikan
dengan adanya Screenshoot aplikasi pendukung SiCantik, Screenshoot aplikasi SiCantik, Screenshoot
Integrasi SiCantik dengan OPD, Standar Pelayanan Perijinan, Evaluasi SOP 2020, Notulen Rapat
Koordinasi Aplikasi Sicantik,dan Rakor Penyusunan Revisi SOP.
 Kelemahan
Pemerintah Kota Magelang masih belum memiliki Sistem Dokumentasi dan Informasi Hukum dan
Sistem WBS, dimana tidak ditemukan adanya bukti dukung atau pengaturan dalam kebijakan yang
disampaikan.
Rekomendasi

Secara prinsip, dengan adanya implementasi kebijakan internal, tata Kelola, dan layanan SPBE akan
mendorong peningkatan penerapan SPBE Pemerintah Kota Magelang. Adapun dari hasil evaluasi SPBE yang telah
dilakukan terhadap Pemerintah Kota Magelang, sudah dapat memperlihatkan predikat Baik, dimana dari
gambaran pelaksanaan SPBE internal banyak aspek-aspek SPBE yang telah diterapkan sebagaimana terdapat
beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Magelang adalah pada
penerapan Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola dengan tingkat kematangan rerata 3.71. Pada aspek ini dapat
terlihat bahwa Kebijakan internal terkait Tim Pengarah SPBE yang sudah dipantau, dinilai, dan dievaluasi secara
berkala terhadap perubahan lingkungan, teknologi, dan kebutuhan Pemerintah Kota Magelang, kemudian
ditindaklanjuti dengan kebijakan baru, Kebijakan Internal Rencana Induk SPBE yang lengkap telah mendukung
pengaturan rencana induk SPBE yang mencakup integrasi SPBE antar Instansi Pusat, antar Pemerintah Daerah
dan/atau antar Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah, Pengoperasian Pusat Data mendukung pengaturan
pengoperasian pusat data untuk melaksanakan integrasi pusat data dengan pusat data milik Instansi
Pusat/Pemerintah Daerah lain atau untuk rencana transisi penggunaan pusat data nasional, Integrasi Sistem
Aplikasi yang sudah mengamanatkan interoperabilitas sistem antar Instansi Pusat, antar Pemerintah Daerah,
dan/atau antar Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai yang sudah
mengamanatkan penggunakan aplikasi umum yang telah ada dengan prinsip berbagi pakai. Seluruh Keunggulan
saling terkait dan membuat pelaksanaan sistem pemerintahan di internal Pemerintah Kota Magelang menjadi
efekti dan efisien. Pemerintah Kota Magelang masih memiliki kelemahan pada Aspek Strategi dan Perencanaan
dengan tingkat kemarangan rerata 2.50. Roadmap Sistem Informasi Daerah dan dokumen Grand Design TI telah
dimiliki oleh Pemerintah Kota Magelang, namun perencanaan dan penganggaran TIK yang tertuang dalam
rencana kerja dan anggaran tahunan masih sebagian yang dikonsultasikan kepada unit pengelola TIK di
Pemerintah Kota Magelang. Pada Aspek Kebijakan Internal Layanan yang masih bersifat konsep atau draft perlu
ditingkatkan dengan menindaklanjuti draft tersebut agar menjadi kebijakan. Aspek Layanan Publik berbasis
elektronik yang belum tersedia agar dapat dibangun sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan
mengacu kepada rencana induk Pemerintah Kota Magelang.
Perolehan Nilai Tingkat Kematangan Indikator

Target nilai tingkat kematangan untuk setiap indikator adalah 3 (tiga)

Nilai Tingkat
No Indikator
Kematangan
1 Kebijakan Internal Tim Pengarah SPBE Instansi Pemerintah 5
2 Kebijakan Internal Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi 3
3 Kebijakan Internal Rencana Induk SPBE Instansi Pemerintah 4
4 Kebijakan Internal Anggaran dan Belanja TIK 2
5 Kebijakan Internal Pengoperasian Pusat Data 4
6 Kebijakan Internal Integrasi Sistem Aplikasi 4
7 Kebijakan Internal Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai 4
8 Kebijakan Internal Layanan Naskah Dinas 2
9 Kebijakan Internal Layanan Manajemen Kepegawaian 2
10 Kebijakan Internal Layanan Manajemen Perencanaaan dan Penganggaran 4
11 Kebijakan Internal Layanan Manajemen Keuangan 4
12 Kebijakan Internal Layanan Manajemen Kinerja 4
13 Kebijakan Internal Layanan Pengadaan 4
14 Kebijakan Internal Layanan Pengaduan Publik 2
15 Kebijakan Internal Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum 3
16 Kebijakan Internal Layanan Whistle Blowing System 1
17 Kebijakan Internal Layanan publik Instansi Pemerintah 4
18 Tim Pengarah SPBE Instansi Pemerintah 4
19 Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi 2
20 Rencana Induk SPBE Instansi Pemerintah 3
21 Anggaran dan Belanja TIK 2
22 Pengoperasian Pusat Data 4
23 Integrasi Sistem Aplikasi 2
24 Penggunaan Aplikasi Umum Berbagi Pakai 3
25 Layanan Naskah Dinas 2
26 Layanan Manajemen Kepegawaian 4
27 Layanan Manajemen Perencanaan 3
28 Layanan Manajemen Penganggaran 3
29 Layanan Manajemen Keuangan 5
30 Layanan Manajemen Kinerja 2
31 Layanan Pengadaan 4
32 Layanan Pengaduan Publik 4
33 Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum 2
34 Layanan Whistle-Blowing System 1
35 Layanan Publik Instansi Pemerintah 1 5
36 Layanan Publik Instansi Pemerintah 2 5
37 Layanan Publik Instansi Pemerintah 3 4

Anda mungkin juga menyukai