Lampiran 9
Form 1.a
CONTOH
REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN
CONTROL ENVIRONTMENT EVALUATION (CEE)
1 2 3 4
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
1 Pegawai mendapatkan pesan integritas & nilai etika secara 2 4 3 3 3 2 3
rutin dari pimpinan instansi (Misalnya keteladanan, pesan
moral dll)
2 Kode etik pegawai telah diterapkan dengan baik 3 4 2 3 3 2 3
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI
1 Syarat kompetensi setiap pegawai/pejabat telah ditentukan 3 4 2 3 2 3 3
1 2 3 4
2 Rekruitmen, retensi, maupun prosedur pemilihan SDM 2 3 2 3 3 2 2
telah dilakukan dengan baik
3 Insentif pegawai telah sesuai dengan tanggung jawab dan 3 4 3 1 4 3 3
kinerja
4 Program pengembangan SDM yang ada dapat 3 4 2 2 3 3 3
meningkatkan pengendalian intern
5 Adanya pemberian reward dan/atau punishment atas 2 3 2 2 4 3 2
pengelolaan risiko. Misalnya mempertimbangkan
pertanggungjawaban pengelolaan risiko dalam penilaian
kinerja
6 Anggaran pengembangan SDM memadai 2 3 2 1 3 2 2
7 Evaluasi kinerja manajemen pelaksanaan urusan wajib ... 3 3 3 3 3 3 3
dilakukan dengan baik
G PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF
1 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas 3 3 3 4 3 3 3
efisiensi/efektivitas pelaksanaan urusan wajib .... secara
periodik
2 Inspektorat Daerah memiliki pengetahuan terhadap proses 3 3 3 3 3 3 3
urusan wajib ...
3 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas kepatuhan hukum 3 3 3 3 3 3 3
terkait urusan wajib ... dan aturan lainnya
H HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT
1 Hubungan kerja yang baik dengan instansi/organisasi lain 3 3 3 3 3 3 3
yang memiliki keterkaitan operasional telah terbangun
2 Hubungan kerja yang baik dengan instansi yang terkait atas 3 3 3 4 3 3 3
fungsi pengawasan (inspektorat, BPKP, dan BPK) telah
terbangun
Ket Jawaban:
1: Belum ada/ belum dibangun
2: Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3: Sudah dibangun/diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4: Sudah dibangun/diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain
a b c
1 Penegakan integritas dan nilai etika Memadai
-Pegawai mendapatkan pesan integritas & nilai etika secara rutin
dari pimpinan instansi (misalnya keteladanan, pesan moral dll)
2 Komitmen terhadap kompetensi Memadai
-Syarat kompetensi setiap pegawai/pejabat telah ditentukan
3 Kepemimpinan yang kondusif Memadai
- Pimpinan menerapkankan manajemen risiko
- Penilaian oleh pimpinan telah dilakukan dalam setiap pelaksanaan
tugas
4 Struktur organisasi sesuai kebutuhan Memadai
-Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatantelah
dilaksanakan oleh OPD dan unit kerja yang tepat
5 Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat Memadai
-Kriteria pendelegasian wewenang telah ditentukan dengan tepat
6 Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
Tidak memadai
pembinaan SDM
-Rekruitmen, retensi, maupun prosedur pemilihan SDM telah
dilakukan dengan baik
-Program perencanaan pelatihan memadai
-Anggaran pengembangan SDM memadai
7 Perwujudan peran APIP yang efektif Memadai
-Inspektorat Daerah melakukan reviu atas efisiensi/efektivitas
pelaksanaan urusan wajib
8 Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait Memadai
-Hubungan kerja yang baik dengan instansi/organisasi lain yang
memiliki keterkaitan operasional telah terbangun
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan uraian sub unsur lingkungan pengendalian, sesuai hasil survei (CEE)
Kolom c diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian: Tidak Memadai, Cukup Memadai, Memadai,
Sangat Memadai.
Lampiran 9
Form 1.c
Contoh
Kondisi Kerentanan Lingkungan Simpulan
Pengendalian CEE Terkait Urusan Wajib/Pilihan
Intern
2 Media Massa - Banyak terjadi pencopotan/mutasi pejabat daerah karena Penegakan integritas dan nilai etika
tersangkut kasus hukum.
- Proyek pemerintah daerah banyak yang mangkrak/tidak dapat
diselesaikan sampai tahun anggaran berakhir. Kepemimpinan yang kondusif
-Pegawai belum ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan Komitmen terhadap kompetensi
pengalaman.
3 LHP BPK No. Xxx tanggal -Dinas Kesehatan Kabupaten XYZ belum sepenuhnya memenuhi
xxx tentang Hasil kebutuhan sarana dan prasarana secara memadai dalam
Pemeriksaan BPK atas mendukung pelayanan kesehatan.
Efektifitas Pengelolaan -Pemerintah Kabupaten XYZ belum memiliki strategi dalam Kebijakan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Kesehatan pemenuhan dan pendistribusian SDM kesehatan di Puskesmas.
JKN
-Kualifikasi dan kompetensi dokter serta tenaga kesehatan di Komitmen terhadap kompetensi
RSUD Kabupaten XYZ belum memenuhi kebutuhan akan
pemberian pelayanan kesehatan di era JKN.
-Pemenuhan tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten XYZ belum Kebijakan Sumber Daya Manusia
memperhatikan tingkat kebutuhan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
SK Inspektur No. Xxx Inspektorat Daerah belum melakukan audit kinerja atas Audit Reguler dilakukan Peran APIP yang efektif
4 tanggal xxx tentang PKPT penyelenggaraan urusan kesehatan dalam tingkat strategis. pada Dinas Kesehatan.
Inspektorat
LHP BPK No. Xxx tanggal -Pelayanan kesehatan pada FKTP/pusat kesehatan masyarakat Kebijakan Sumber Daya Manusia
5 xxx tentang Hasil tidak optimal karena kurangnya tenaga kesehatan.
Pemeriksaan atas Kinerja
Penyelenggaraan JKN -Pelayanan pasien BPJS di Kabupaten XYZ belum optimal dan
terdapat regulasi Dinas Kesehatan Kabupaten XYZ tidak berjalan
sebagaimana mestinya yaitu ketentuan mengenai praktek dokter.
-Puskesmas belum sepenuhnya menyediakan seluruh kebutuhan
farmasi untuk mendukung pelayanan kesehatan secara memadai.
C dst
*) Klasifikasi permasalahan menggunakan sub unsur Lingkungan Pengendalian dalam PP 60 Tahun 2008.
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau Kolom d diisi dengan uraian kekuatan jika berdasarkan data yang ada merupakan
kekuatan.
Kolom e diisi dengan klasifikasi kelemahan/kekuatan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian
Lampiran 9
Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern PBJ Form 1.d
Contoh
2 Komitmen Tidak - Sumber Daya Manusia Tidak - Syarat kompetensi setiap Tidak - Sumber Daya Manusia
terhadap Memadai (SDM) yang kompeten Memadai pegawai/pejabat telah Memadai (SDM) yang kompeten
kompetensi belum tersedia secara ditentukan. belum tersedia secara
memadai untuk memadai untuk
melaksanakan strategi melaksanakan strategi
dan perencanaan dan perencanaan
organisasi. organisasi.
6 Penyusunan dan Tidak - Kegiatan pengembangan Memadai - Kebijakan SDM dipahami Tidak - Kegiatan
penerapan Memadai pembinaan pegawai oleh pegawai. Memadai pengembangan
kebijakan yang melalui diklat dan pembinaan pegawai
sehat tentang pelatihan masih belum melalui diklat dan
pembinaan SDM merata. pelatihan masih belum
merata.
7 Perwujudan peran Tidak - Inspektorat Daerah belum Memadai - Inspektorat Daerah Tidak - Inspektorat Daerah
APIP yang efektif Memadai melakukan audit kinerja melakukan reviu atas Memadai belum melakukan audit
atas penyelenggaraan efisiensi/efektivitas kinerja atas
urusan kesehatan dalam pelaksanaan urusan penyelenggaraan
tingkat strategis. wajib. urusan kesehatan
dalam tingkat strategis.
Audit kinerja yang
dilakukan masih
sebatas audit kinerja
pada Dinas Kesehatan.
8 Hubungan kerja - - Memadai - Hubungan kerja yang Cukup - Hubungan kerja yang
yang baik dengan baik dengan Memadai baik dengan instansi/
Instansi instansi/organisasi lain organisasi lain yang
Pemerintah yang memiliki keterkaitan memiliki keterkaitan
terkait. operasional telah operasional telah
terbangun. terbangun.
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut.
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian.
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal sesuai lampiran 3.
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal sesuai lampiran 3
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi.
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi.
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan,
maka lakukan pendalaman atau lakukan professional judgement untuk menyimpulkannya.
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan.
Lampiran 9
Form 1.e
Contoh
Kertas Kerja Penyimpulan Kondisi Lingkungan Pengendalian
2 Komitmen terhadap Tidak - Sumber Daya Manusia (SDM) Memadai - Syarat kompetensi setiap Tidak - Sumber Daya Manusia
kompetensi Memadai yang kompeten belum tersedia pegawai/pejabat telah Memadai (SDM) yang kompeten
secara memadai untuk ditentukan. belum tersedia secara
melaksanakan strategi dan memadai untuk
perencanaan organisasi. melaksanakan strategi
dan perencanaan
organisasi.
3 Kepemimpinan yang kondusif Tidak - Pimpinan belum menerapkan Memadai - Pimpinan belum Tidak - Pimpinan belum
Memadai manajemen risiko menerapkan manajemen Memadai menerapkan manajemen
risiko risiko
4 Struktur organisasi sesuai - Memadai - Urusan Wajib Pelayanan Memadai - Urusan Wajib Pelayanan
kebutuhan Dasar Bidang Dasar Bidang
Kesehatantelah Kesehatantelah
dilaksanakan oleh OPD dilaksanakan oleh OPD
dan unit kerja yang tepat. dan unit kerja yang tepat.
5 Pendelegasian wewenang dan - Memadai - Kriteria pendelegasian Cukup - Kriteria pendelegasian
tanggung jawab yang tepat wewenang telah Memadai wewenang telah
ditentukan dengan tepat. ditentukan dengan tepat.
6 Penyusunan dan penerapan Tidak - SDM tenaga kesehatan belum Memadai - Kebijakan SDM dipahami Tidak - Kegiatan pengembangan
kebijakan yang sehat tentang Memadai tersedia secara cukup dan oleh pegawai. Memadai pembinaan pegawai
pembinaan SDM terdistribusi dengan baik. melalui diklat dan
pelatihan masih belum
merata.
7 Perwujudan peran APIP yang Tidak - Inspektorat Daerah belum Memadai - Inspektorat Daerah Tidak - Inspektorat Daerah
efektif Memadai melakukan audit kinerja atas melakukan reviu atas Memadai belum melakukan audit
penyelenggaraan urusan efisiensi/efektivitas kinerja atas
kesehatan. pelaksanaan urusan wajib. penyelenggaraan urusan
kesehatan dalam tingkat
strategis. Audit yang
dilakukan masih sebatas
audit reguler pada Dinas
Kesehatan.
8 Hubungan kerja yang baik - Memadai - Hubungan kerja yang baik Cukup - Hubungan kerja yang
dengan instansi pemerintah dengan Memadai baik dengan
terkait instansi/organisasi lain instansi/organisasi lain
yang memiliki keterkaitan yang memiliki
operasional telah keterkaitan operasional
terbangun. telah terbangun.
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal sesuai lampiran 3
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal sesuai lampiran 3
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan
pendalaman atau lakukan professional judgement untuk menyimpulkannya
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
Lampiran 9
Form 2a
CONTOH
PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS PEMDA
Penetapan Konteks
Meningkatnya akunrabilitas kinerja pemerintah (Nilai Sakip)
Risiko Strategis Pemda
Lampiran 9
Form 2.b
CONTOH
PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS OPD
Tujuan Strategis Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
Tujuan Strategis :
Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
Tujuan, Sasaran, IKU
Sasaran Strategis:
yang akan Dilakukan
Mewujudkan keselarasan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah
Penilaian Risiko
IKU Strategis:
Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan
Nama...........................
NIP……………………
Lampiran 9
Form 2.c
CONTOH
PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD
3. Sub Kegiatan
Nama...........................
NIP……………………
Lampiran 9
Form 2.c
CONTOH
PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD
Nama...........................
NIP……………………..
CONTOH
PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD
Informasi Lain -
1.
Kegiatan, dan Indikator Persentase konsistensi tahapan dan ketepatan waktu dalam
Keluaran yang akan penyusunan dokumen perencanaan PD Bidang Pembangunan
Dilakukan Penilaian Risiko Manusia (80%)
Indikator Nomor
No Tujuan/Sasaran Strategis Tingkat Tahun Jenis Entitas yang urut di Kode C/UC Pihak yang
Kinerja Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Penilaian Risiko Menilai Pemda/ Risiko Terkena
OPD
a b c d e f g h i j k
Tujuan Strategis Pemda 1:
Tujuan: Meningkatkan kualitas
perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan
daerah
Kabid
Tingkat
PPM
kesesuaian
sasaran
Bappedalitbang,
Sasaran: Mewujudkan pembangun Tidak terakomodirnya muatan Penyusunan RENJA tidak
Perangkat Daerah
keselarasan antar dokumen an jangka Renja dalam RKPD RSP.22.35.2 memperhatikan RKPD dan Internal/ Konsistensi sasaran pembangunan
RSP 22 35 28 05 C dibawah
perencanaan pembangunan panjang, Tidak selarasnya muatan 8.05 Penyusunan RENSTRA tidak Eksternal tidak terealisasi
koordinasi bidang
daerah jangka RENSTRA dengan RPJMD memperhatikan RPJMD
PPM
menengah
dan
tahunan
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 9
Form 3a
Indikator Nomor
No Tujuan/Sasaran Strategis Tingkat Tahun Jenis Entitas yang urut di Kode C/UC Pihak yang
Kinerja Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Penilaian Risiko Menilai Pemda/ Risiko Terkena
OPD
a b c d e f g h i j k
Tujuan Strategis Pemda 1:
Tujuan 2 : Mewujudkan Tata Indeks Kualitas Pengawasan Internal RP 22 36 28 01 RP.22.36.28 Bupati Kebijakan dan prosedur C Maturitas SPIP
Kelola Pemerintahan Yang Reformasi Masih Rendah .01 pengendalian atas kegiatan
Responsif Dan Tangkas Birokrasi pokok belum didesain
berdasarkan hasil penilaian
risiko sesuai pedoman penilaian
risiko
Sasaran 2.1. Meningkatnya Nilai SAKIP Kinerja Penyelenggaraan RP 22 36 28 02 RP.22.36.28 Bupati kualitas perencanaan belum baik C masih adanya inkonsistensi
akuntabilitas kinerja pemerintah Pemerintahan Belum Optimal .02 perencanaan baik program RPJMD
ke dalam RKPD maupun program
RPJMD ke dalam APBD
penataan kelembagaan C pembengkaan organisasi dan
organisasi daerah belum tepat beban daerah
Manajemen SDM belum RP 22 36 28 03 RP.22.36.28 Bupati pemenuhan aparatur yang C Nilai Kompetensi aparatur
optimal .03 memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan bidang tugas dan
pekerjaannya dapat
dikategorikan sangat rendah.
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Formulir Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis OPD
a b c d e f g h i j
Tujuan: Meningkatkan kualitas
1 perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah
Sasaran: Mewujudkan Tingkat kesesuaian sasaran Tidak terakomodirnya RSP 22 35 28 05 RSP.22.35 Kabid PPM Belum maksimalnya Internal/Eksternal C Tidak
keselarasan antar dokumen pembangunan jangka panjang, muatan Renja dalam RKPD .28.05 pelaksanaan verifikasi terakomodirnya
perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan Renja muatan Renja
daerah dalam RKPD
Tidak selarasnya muatan RSP 22 36 28 05 RSP.22.36 Kabid PPM Belum maksimalnya Internal/Eksternal C Tidak selarasnya
RENSTRA dengan RPJMD .28.05 muatan RENSTRA
pelaksanaan verifikasi dengan RPJMD
Renja
`
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 9
Form 3b
Dampak
Pihak yang
Terkena
Bappedalitb
ang PD
PPM
Bappedalitb
ang, PD
PPM
Formulir Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Operasional OPD
Persentase konsistensi tolok Persiapan Peralatan tidak memadai R00 22 36 28 01 R00.22.36.28.01 Bidang PPM Tidak tersedia peralatan yang cukup, gangguan Internal C
ukur dalam dokumen Renja jaringan internet maupun listrik
dengan Renstra Bidang
Pembangunan Manusia
Data tidak tersedia R00 22 36 28 02 R00.22.36.28.02 Bidang PPM OPD belum selesai menyusun dokumen, OPD tidak Eksternal C
mempunyai data pendukung,
Pelaksanaan Tim Asistensi tidak semua lengkap R00 22 36 28 03 R00.22.36.28.03 Bidang PPM Adanya kegiatan lain yang dihadiri oleh tim asistensi Internal C
Perangkat Daerah tidak hadir R00 22 36 28 04 R00.22.36.28.04 Bidang PPM Adanya kegiatan lain yang dihadiri oleh perwakilan Eksternal C
OPD
Pertanggungja Berita Acara tidak ditindaklanjuti PD R00 22 36 28 05 R00.22.36.28.05 Bidang PPM Kurangnya koordinasi antara Perencana OPD Eksternal C
waban dengan Bidang di OPD
Tingkat Capaian Kinerja dan Persiapan Sarana tidak memadai R00 22 36 28 06 R00.22.36.28.06 Bidang PPM Tidak tersedia peralatan yang cukup, gangguan Eksternal C
Realisasi Anggaran RENSTRA jaringan internet maupun listrik
PD Bidang Pembangunan
Manusia
Data tidak lengkap dari Perangkat R00 22 36 28 07 R00.22.36.28.07 Bidang PPM OPD kurang memahami pengukuran dan evaluasi Eksternal C
Daerah kinerja
Pelaksanaan Kapasitas SDM kurang optimal R00 22 36 28 08 R00.22.36.28.08 Bidang PPM SDM di OPD belum pernah mengikuti pelatihan atau Eksternal C
sosialisasi terkait evaluasi kinerja
Pertanggungja Dokumen tidak ditandatangani oleh R00 22 36 28 09 R00.22.36.28.09 Bidang PPM Perangkat daerah tidak mengadakan evaluasi untuk Eksternal C
waban pejabat yang berwenang pencapaian kinerja tiap triwulan atau semester
Pelaksanaan Data tidak tersedia R00 22 36 28 10 R00.22.36.28.10 Bidang PPM OPD belum selesai menyusun dokumen, OPD tidak Eksternal C
mempunyai data pendukung,
Pertanggungja Dokumen Renja tidak disusun dengan R00 22 36 28 11 R00.22.36.28.11 Bidang PPM OPD tidak memahami sistematika dokumen renja Eksternal C
waban baik secara utuh
Persiapan Pemahaman terhadap Prioritas R01 22 36 28 12 R00.22.36.28.12 Bidang PPM Belum optimalnya sosialisasi Prioritas Nasional dan Eksternal C
Nasional dan Prioritas Propinsi belum Prioritas Propinsi
merata
Pelaksanaan Indikator kinerja prioritas nasional sulit R00 22 36 28 13 R00.22.36.28.13 Bidang PPM Eksternal C
diterjemahkan dalam indikator kinerja
daerah/ OPD
Pertanggungja Dokumen tidak ditandatangani oleh R00 22 36 28 14 R00.22.36.28.14 Bidang PPM Perangkat daerah tidak mengadakan evaluasi untuk Eksternal C
waban pejabat yang berwenang pencapaian kinerja tiap triwulan atau semester
Tingkat Capaian Kinerja dan Persiapan Sarana tidak memadai R00 22 36 28 15 R00.22.36.28.15 Bidang PPM Tidak tersedia peralatan yang cukup, gangguan Eksternal C
Realisasi Anggaran RENSTRA jaringan internet maupun listrik
PD Bidang Pemerintahan
Data tidak lengkap dari Perangkat R00 22 36 28 16 R00.22.36.28.16 Bidang PPM OPD kurang memahami pengukuran dan evaluasi Eksternal C
Daerah kinerja
Pelaksanaan Kapasitas SDM kurang optimal R00 22 36 28 17 R00.22.36.28.17 Bidang PPM SDM di OPD belum pernah mengikuti pelatihan atau Eksternal C
sosialisasi terkait evaluasi kinerja
Pertanggungja Dokumen tidak ditandatangani oleh R00 22 36 28 18 R00.22.36.28.18 Bidang PPM Perangkat daerah tidak mengadakan evaluasi untuk Eksternal C
waban pejabat yang berwenang pencapaian kinerja tiap triwulan atau semester
Pelaksanaan Data tidak tersedia R00 22 36 28 19 R00.22.36.28.19 Bidang PPM OPD belum selesai menyusun dokumen, OPD tidak Eksternal C
mempunyai data pendukung,
Pertanggungja Dokumen Renja tidak disusun dengan R00 22 36 28 20 R00.22.36.28.20 Bidang PPM OPD tidak memahami sistematika dokumen renja Eksternal C
waban baik secara utuh
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan/sasaran kegiatan
Kolom d diisi dengan tahapan kegiatan
Kolom e diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom f diisi dengan Kode risiko
Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom i diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 9
Form 3c
Dampak**)
Pihak yang
Uraian
Terkena
k l
Kualitas OPD
dokumen
perencanaan
OPD tidak bagus
- -
Prioritas Bidang
pembangunan PPM dan
daerah kurang OPD
selaras dengan
Prioritas Nasional
dan Propinsi
Hasil monitoring Bidang
dan evaluasi PPM dan
tidak optimal OPD
Indikator Nomor
No Kegiatan/Sub Kegiatan Entitas C/UC
Keluaran Tingkat Tahun Jenis urut di Kode
Tahap Uraian yang Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Penilaian Risiko Pemda/ Risiko
Menilai
OPD
a b c d e f g h i j k
1 Koordinasi Perencanaan Bidang Konsistensi Pelaporan Belum Konsistensinya dokumen RSO 22 36 28 05 RSO.22.36. Kabid PPM Rendahnya SDM penyusun dokumen perencanaan Eksternal C Tidak
Pemerintahan dan Pembangunan dokumen perencanaan PD dengan dokumen 28.05 konsistensinya
Manusia perencanaan perencanaan dokumen
PD dengan perencanaan
dokumen
perencanaan
Koordinasi Penyusunan Persentase Perencanaan Belum terlaksananya verifikasi Renja ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Keterlambatan PD dalam penyusunan Renja Eksternal C Rendahny
Dokumen Perencanaan muatan Renja PD sesuai jadwal dalam Permendagri 28.05 Pemerintahan dan ketepatan waktu
Pembangunan Daerah Bidang yang Aparatur, Subkoor pelaksanaan
Pemerintahan (RPJPD, diakomodir Kesehatan dan pengendalian
RPJMD dan RKPD) kedalam Kesra, Subkoor dan evaluasi
RKPD Bidang Pembangunan
Pemerintahan Manusia dan
Kebudayaan
Pelaksanaan Belum maksimalnya verifikasi Renja PD ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Rendahnya SDM evaluator dokumen perencanaan Eksternal C Rendahnya
28.05 Pemerintahan dan kosistensi
Aparatur, Subkoor dokumen
Kesehatan dan perencanaan
Kesra, Subkoor
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
Pelaporan Belum terdokumentasi pelaporan hasil ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Tidak tersedianya data/bahan untuk pelporan Eksternal C Sulitnya
evaluasi Renja 28.05 Pemerintahan dan pengukuran
Aparatur, Subkoor ketercapaian
Kesehatan dan Renja
Kesra, Subkoor
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
Persentase Perencanaan Belum terlaksananya verifikasi Renstra ROO 22 36 28 06 ROO.22.36. Subkoor Keterlambatan PD dalam penyusunan Renja Eksternal C Tidak tepanya
muatan PD sesuai jadwal dalam Permendagri 28.05 Pemerintahan dan waktu
Renstra yang Aparatur, Subkoor perencanaan
selaras Kesehatan dan
dengan Kesra, Subkoor
RPJMD Pembangunan
bidang Manusia dan
Pemerintahan Kebudayaan
Pelaksanaan Belum maksimalnya verifikasi Renstra ROO.22.36. Subkoor Rendahnya SDM evaluator dokumen perencanaan C Tidak selarasnya
PD 28.05 Pemerintahan dan dokumen
Aparatur, Subkoor perencanaan
Kesehatan dan
Kesra, Subkoor
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
Pelaporan Belum terlaksananya verifikasi Renstra ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Tidak tersedianya data/bahan Eksternal C Rekapitulasi data
PD sesuai jadwal dalam Permendagri 28.05 Pemerintahan dan pengendalian
Aparatur, Subkoor dokumen
Kesehatan dan perencanaan
Kesra, Subkoor tidak tepat waktu
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
Asistensi Penyusunan Persentase Perencanaan Belum terlaksananya asistensi ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Keterlambatan PD dalam penyusunan Dokumen Eksternal C Tidak tepatnya
Dokumen Perencanaan konsistensi dokumen perencanaan sesuai 28.05 Pemerintahan dan Perencanaan waktu
Pembangunan Perangkat tahapan dan permendagri 86 tahun 2017 Aparatur, Subkoor perencanaan
Daerah Bidang Pemerintahan ketepatan Kesehatan dan
waktu dalam Kesra, Subkoor
penyusunan Pembangunan
dokumen Manusia dan
perencanaan Kebudayaan
PD Bidang
Pemerintahan
Pelaksanaan Belum maksimalnya pelaksanaan ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Rendahnya SDM evaluator dokumen perencanaan Eksternal C Tidak tepatnya
asistensi dokumen perencanaan 28.05 Pemerintahan dan waktu
Aparatur, Subkoor perencanaan
Kesehatan dan
Kesra, Subkoor
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
Pelaporan Belum terdokumntasinya pelaporan ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Tidak tersedianya data/bahan Eksternal C Tidak tepatnya
hasil asistensi dokumen perencanaan 28.05 Pemerintahan dan waktu
Aparatur, Subkoor perencanaan
Kesehatan dan
Kesra, Subkoor
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
Persentase Pelaporan Belum terdomentasikannya hasil ROO 22 36 28 05 ROO.22.36. Subkoor Tidak tersedianya data/bahan Eksternal C Tidak tepatnya
konsistensi pengukuran konsistensi dokumen 28.05 Pemerintahan dan waktu
tolak ukur Renja dengan Renstra Aparatur, Subkoor perencanaan
dalam Kesehatan dan
dokumen Kesra, Subkoor
Renja dengan Pembangunan
Renstra Manusia dan
bidang Kebudayaan
pemerintahan
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan/sasaran kegiatan
Kolom d diisi dengan tahapan kegiatan
Kolom e diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom f diisi dengan Kode risiko
Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom i diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 9
Form 3c
Dampak**)
Pihak yang
Terkena
l
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Bappedalitb
ang
Lampiran 9
Form 4.a
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dngan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rataa-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
Lampiran 9
Form 4.b
2 Belum maksimalnya verifikasi Renja PD ROO.22.36. 15 Subbid Rendahnya SDM evaluator Sulitnya pengukuran
28.03 Pemerintah dokumen perencanaan ketercapaian Renja
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
3 Belum terdokumentasi pelaporan hasil ROO.22.36. 15 Subbid Tidak tersedianya data/bahan Tidak tepatnya waktu
evaluasi Renja 28.03 Pemerintah untuk pelporan perencanaan
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
4 Belum terlaksananya verifikasi Renstra PD ROO.22.36. 15 Subbid Keterlambatan PD dalam Tidak konsistensinya dokumen
sesuai jadwal dalam Permendagri 28.05 Pemerintah penyusunan Renja perencanaan
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
5 Belum maksimalnya verifikasi Renstra PD ROO.22.36. 15 Subbid Rendahnya SDM evaluator Tidak konsistensinya dokumen
28.05 Pemerintah dokumen perencanaan perencanaan
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
6 Belum terlaksananya verifikasi Renstra PD ROO.22.36. 15 Subbid Tidak tersedianya data/bahan Tidak konsistensinya dokumen
sesuai jadwal dalam Permendagri 28.05 Pemerintah perencanaan
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
7 Belum terlaksananya asistensi dokumen ROO.22.36. 15 Subbid Rendahnya SDM evaluator Tidak konsistensinya dokumen
perencanaan sesuai permendagri 86 tahun 28.05 Pemerintah dokumen perencanaan perencanaan
2017 an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
8 Belum maksimalnya pelaksanaan asistensi ROO.22.36. 15 Subbid Tidak tersedianya data/bahan Tidak konsistensinya dokumen
dokumen perencanaan 28.05 Pemerintah perencanaan
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
9 Belum terdokumntasinya pelaporan hasil ROO.22.36. 15 Subbid Tidak tersedianya data/bahan
asistensi dokumen perencanaan 28.05 Pemerintah
an dan
Aparatur,
Subkoor
Kesehatan
dan Kesra,
Subkoor
Pembangu
nan
Manusia
dan
Kebudayaa
n
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b
Lampiran 9
Form 5.a
a b c d e f g h
I Risiko Strategis
Tidak terakomodirnya muatan Renja dalam RSP.22.35. Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Penyusunan Renja harus Konsistensi dalam penyusunan Kabid PPM
RKPD 28.05 Tahun 2017 mempedomani RKPD Renja yang selaras dengan RKPD
3 Belum terdokumentasi pelaporan hasil ROO.22.36 Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Dokumentasi hasil Penyimpanan dokumen Kasubbid
evaluasi Renja .28.05 Tahun 2017 evaluasi Renja
4 Belum terlaksananya verifikasi Renstra PD ROO.22.36 Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Konsistensi waktu sesuai Konsistensi pelaksanaan verifikasi Kasubbid
sesuai jadwal dalam Permendagri .28.05 Tahun 2017 jadwal Renstra PD
5 Belum maksimalnya verifikasi Renstra PD Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Pengetahuan dalam Bimtek verifikasi Kasubbid
ROO.22.36 Tahun 2017 pelaksanaan verifikasi
.28.05 renja
6 Belum terlaksananya verifikasi Renstra PD ROO.22.36 Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Konsistensi waktu sesuai Konsistensi Kasubbid
sesuai jadwal dalam Permendagri .28.05 Tahun 2017 jadwal
7 Belum terlaksananya asistensi dokumen Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Konsistensi waktu sesuai Konsistensi Kasubbid
perencanaan sesuai permendagri 86 tahun ROO.22.36 Tahun 2017 jadwal
2017 .28.05
8 Belum maksimalnya pelaksanaan asistensi ROO.22.36 Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Pengetahuan dalam Bimtek asistensi Kasubbid
dokumen perencanaan .28.05 Tahun 2017 pelaksanaan asistensi
9 Belum terdokumntasinya pelaporan hasil ROO.22.36 Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Dokumentasi hasil Penyimpanan dokumen Kasubbid
asistensi dokumen perencanaan .28.05 Tahun 2017 pelaporan
10 Belum terdomentasikannya hasil ROO.22.36 Permendagri Nomor 86 Tidak Efektif Dokumentasi hasil Penyimpanan dokumen Kasubbid
pengukuran konsistensi dokumen Renja .28.05 Tahun 2017 pengukuran
dengan
Keterangan Renstra
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian‐pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya tetapi Contoh SOP Pemeliharaan: Gedung dibersihkan 2 kali sehari.
Kolom e diisi ‘efektif’ atau ‘tidak efektif’ sesuai dengan hasil penilaian/ evaluasi. Pengendalain tidak efektif jika (1) pengendalian yang ada belum mampu menangani risiko yang ada, (2) pengendalian yang ada
tidak sesuai dengan peraturan diatasnya, (3) pengendalian belum diikuti dengan prosedur baku yang jelas, (4) pengendalian belum dilaksanakan, atau (5) pengendalian masih lemah (masih ada risiko lain yang
Kolom f diisi dengan celah pengendalian yang ada dalam hal kolom e Tidak efektif. Diisi dengan alasan tidak efektif: (1) pengendalian yang ada belum mampu menangani risiko yang ada, (2) pengendalian yang
timbul).
ada tidak sesuai dengan peraturan diatasnya, (3) pengendalian belum diikuti dengan prosedur baku yang jelas, (4) pengendalian belum dilaksanakan, atau (5) pengendalian masih lemah (masih ada risiko lain
yang timbul).
Kolom g diisi dengan pengendalian yang masih dibutuhkan
Kolom h diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Lampiran 9
Form 5.b
Belum terlaksananya
verifikasi Renja PD sesuai
1 Verifikasi Renja tepat waktu Monitoring ketepatan waktu Kasubbid Awal Triwulan Januari 2022
jadwal dalam Permendagri
Belum terdokumentasi
pelaporan hasil evaluasi April, Juli, Sept, Des
3 Hasil pelaporan Monitoring hasil pelaporan Kasubbid Akhir Triwulan
Renja 2023
Belum terlaksananya
verifikasi Renstra PD sesuai Pengendalian Renstra PD tepat waktu April, Juli, Sept, Des
4 Monitoring ketepatan waktu Kasubbid Akhir Triwulan
jadwal dalam Permendagri 2033
Belum terlaksananya
verifikasi Renstra PD sesuai Pengendalian Renstra PD tepat waktu April, Juli, Sept, Des
6 Monitoring ketepatan waktu Kasubbid Akhir Triwulan
jadwal dalam Permendagri 2035
Belum terlaksananya
asistensi dokumen April, Juli, Sept, Des
7 perencanaan sesuai Pengendalian dokumen perencanaan tepat waktu Monitoring ketepatan waktu Kasubbid Akhir Triwulan
2036
permendagri 86 tahun 2017
Belum maksimalnya
pelaksanaan asistensi April, Juli, Sept, Des
8 Pengetahuan Verifikator Monitoring pasca Bimteki Kasubbid Akhir Triwulan
dokumen perencanaan 2037
a b c d e f
I Risiko Strategis Pemda
1 Tidak terakomodirnya muatan Renja dalam Rendahnya SDM Tidak
RKPD penyusun dokumen konsistensinya
perencanaan dokumen
perencanaan
RSP.22.35.28.05 1-10 April 2020
Keterangan