Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KAJIAN RESIKO

PROSES PERBAIKAN (REPAIR) BAN

PT. BUMA

Doc. No: HSE_CMD_CMD_MSE1.01_REC_RISi_024

No Details Approved by Position Sign Date


1 Aviadi Heripurnomo PM BUMA
2 Sutan Novian HSE Coordinator
3 Harry Christianto Supt CMD BCP
4 Armstrong Tobing Manager CMD BCP
DAFTAR ISI

Halaman

1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 2
2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN KAJIAN RESIKO............................... 2
2.1. RUANG LINGKUP KESELURUHAN ..................................................... 2
2.2. DETAIL TUJUAN KAJIAN ...................................................................... 3
3. PEMBENTUKAN KONTEKS ....................................................................... 3
3.1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 3
3.2. METODOLOGI ..........................................................................................
3.3. STRUKTUR ANALISA ............................................................................ 3
4. IDENTIFIKASI BAHAYA ............................................................................. 6
4.1. TUJUAN LANGKAH INI.............................................................................. 6
4.2. METODOLOGI ............................................................................................... 6
5. ANALISA RESIKO DAN MENGEVALUASI ............................................. 6
5.1. TUJUAN LANGKAH INI ............................................................................. 6
5.2. PENANGANAN RESIKO YANG TERSEDIA ......................................... 6
5.3. DAFTAR RESIKO .......................................................................................... 6
5.4. FUNGSI DAFTAR RESIKO ...................................................................... 7
6. PENANGANAN RESIKO .............................................................................. 7
7. RINGKASAN HASIL KAJIAN ..................................................................... 7
8. KONSULTASI DAN KOMUNIKASI ............................................................ 9
9. PENGAWASAN DAN PENINJAUAN ULANG ........................................... 9
LAMPIRAN SATU : MATRIX PENGANALISAAN RESIKO .........................
LAMPIRAN DUA : RISK REGITER ....................................................................

520901991.docx 1
1. PENDAHULUAN

Kajian Resiko ini dilakukan terkait dengan Aktifitas baru yang akan dilakukan oleh PT. BUMA
Bengalon yaitu Proses Perbaikan (Repair) Ban.

2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN KAJIAN RESIKO

2.1. Ruang Lingkup Keseluruhan

Ruang lingkup Kajian resiko ini adalah untuk mengidentifikasi & menilai semua resiko
yang terkait dengan Aktifitas perbaikan Ban tersebut.

2.2. Detail Tujuan Kajian

Detail tujuan dari kajian resiko ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengidentifikasi Bahaya / Resiko terkait dengan Project yang diajukan & semua
aktifitas yang terkait di dalamnya,
 Untuk menganalisa & penilaian Bahaya / Resiko dengan menggunakan Matrik Analisa
Resiko - KPC,
 Untuk mengidentifikasi Resiko yang tidak dapat diterima (unacceptable risk) dengan
menggunakan Matrik Analisa Resiko – KPC,
 Untuk mengidentifikasi peluang-peluang untuk mengurangi Resiko.

3. PEMBENTUKAN KONTEKS

3.1. Pendahuluan

Dalam melakukan identifikasi resiko, maka tidak mungkin dilakukan tanpa terlebih dahulu
menyusun sebuah konteks dalam suatu kajian manajemen resiko.
Seperti dalam laporan kajian manajemen resiko berikut, konteks disusun dari potensi masalah
keselamatan yang muncul dari aktifitas perbaikan (repair) ban.

3.2. Metodologi

Metodologi berikut telah disetujui untuk Kajian manajemen resiko ini.


1. Ruang lingkup kerja telah dijelaskan melalui keputusan & diskusi yang dilakukan oleh
Manajemen PT. KPC, dan PT. BUMA.

520901991.docx 2
2. Matrik Analisa Resiko yang digunakan adalah standar KPC.
3. Untuk mengevaluasi semua resiko yang ada, dibentuk suatu kelompok dengan anggota
karyawan yang terdiri dari beberapa bidang pekerjaan untuk mendapatkan masukan yang
maksimal terhadap proses pengenalan dan penanganan resiko. Orang-orang tersebut di
bawah ini telah menghadiri diskusi ini.
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1 Ramlan H Superintendent Plant
2 Tri Heri Superintendent SHE
3 Ipung Superintendent Plant
4 Junaidi Foreman Tire
5 Raymoon.TW SHE Officer

4. Pada bagian awal, Ketua telah menjelaskan cara pengelolaan resiko saat Aktifitas pekerjaan
yang dilakukan di Workshop dalam hal Aktifitas repair ban yang dilakukan di lapangan
secara objektif.

5. Resiko telah diidentifikasi dengan proses brainstorming dan hal ini telah dipertimbangkan
adalah suatu cara yang paling cocok untuk mengidentifikasi suatu resiko.

6. Setiap resiko, konsekuensi dan kemungkinan telah didiskusikan dan tindakan control resiko
yang sudah ada ataupun yang diajukan telah dituliskan. Di mana tindakan control resiko
tambahan juga dikembangkan.

3.3. Struktur Analisa

Untuk melakukan Identifikasi Bahaya / Resiko dengan lebih jelas / detail, maka Proses Kajian
Resiko dibagi menjadi bagian sebagai berikut :

A. Melakukan Inspeksi Ban Di Area Penumpukan


B. Melakukan pengupasan luka ban dengan menggunakan Bor Listrik
C. Melakukan Penggerindaan luka Ban dengan menggunakan Gerinda Angin
D. Melakukan Penambalan Luka Ban
E. Pemasakan (Pengepresan) Ban
F. Merapikan Hasil Pengepresan Ban.

4. IDENTIFIKASI BAHAYA

4.1. Tujuan Langkah ini


Tujuan dari langkah ini adalah mengidentifikasi bahaya / resiko terkait dengan aktifitas
Perbaikan (Repair) Ban yang dilakukan.

4.2. Metodologi
Bahaya / Resiko dilakukan dengan metode Brainstorming.

5. ANALISA RESIKO dan MENGEVALUASI

520901991.docx 3
5.1. Tujuan Langkah ini
Tujuan dari langkah ini adalah menetapkan akibat & kemungkinan dari aktivitas tersebut
untuk sebuah resiko yang telah diidentifikasi. Akibat & kemungkinan digabungkan
menjadi suatu resiko yang terukur. Analisa ini dilakukan dengan mempertimbangkan
Kontrol resiko yang sudah ada. Analisa Resiko dilakukan menggunakan Metodologi Risk
Assessment KPC.

5.2. Penanganan Resiko yang Tersedia


Untuk setiap Resiko yang teridentifikasi, Kontrol resiko yang telah ada / diusulkan telah
dicatat, sebagaimana dalam Risk Register (Lampiran Dua).

5.3. Daftar Resiko


Melalui diskusi dengan memperhatikan Potential Consequences & Likelihood, bila
dipertimbangkan belum tepat, tindakan control tambahan diajukan.
Sebagaiamana dalam Risk Register (Lampiran Dua).

 Risk number
 Potential Incident / Scenario
 Existing risk Control
 Initial Risk Analysisi with Existing Risk controls in place
 Consequences level (CL)-1,2,3,4,5 (5 is low and 1 is high)
 Likelihood Level (LL) – A,B,C,D,E (A is “Many time per annum” and E is “Unlikely
in the life of the mine”)
 Risk Level (RL) – Critical, High, Medium or Low (1 – 25, rangked on Significant to
Low scale).
 Recommended Additional Risk Controls.
 Residual risk level-risk level with the addition of the Recommended Additional Risk
Controls.
 Responsible person

Hal ini perlu menjadi catatan bahwa ada 3 jenis Analisa Resiko (qualitative, semi
quantitative dan quantitative) yang dapat digunakan. Dan dalam Kajian resiko ini
menggunakan Analisa Resiko Semi – quantitative.

5.4. Fungsi Daftar Resiko

Sebuah Risk Register merupakah hasil dari Kajian manajemen resiko yang menjadi
“Dokumen hidup” dan harus dilakukan kajian secara rutin.

6. PENANGANAN RESIKO

Skala tingkatan resiko telah di rincikan di dalam lampiran dua. Didalam kajian ini penanganan
terhadap resiko tidak di kembangkan secara rinci. Oleh karena itu untuk selanjutnya usaha
penanganannya terhadap setiap resiko perlu di kembangkan secara rinci dan di tetapkan
sebagai strategi untuk mengelola resiko. Alokasi tanggung jawab/penanggung jawabnya
terhadap penerapan penanganan resiko juga di tentukan.

7. RINGKASAN HASIL KAJIAN

520901991.docx 4
Ikhtisar Pokok dari hasil Kajian Resiko Kegiatan Perbaikan (Repair) Ban adalah :

a) Resiko pengerjaan Perbaikan (Repair) Ban dapat dikontrol dengan baik. Untuk memastikan
hal ini bisa dicapai, maka perlu dipastikan sudah tersedianya kontrol seperti yang sudah
disepakati untuk mencegah terjadinya kecelakaan. (lihat lampiran analisa resiko).

b) JSA (Job Safety Analysis) yang detail harus dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi
dan maintenance alat sebelum pekerjaan tersebut dimulai seperti yang sudah disepakati
dalam daftar resiko dibawah. (lihat lampiran analisa resiko)

c) Semua personil yang terlibat dalam kegiatan Perbaikan (Repair) Ban mengetahui akan
semua resiko dan kontrolnya seperti yang sudah disepakati dalam daftar resiko di bawah.

d) Pengawasan melekat selama proses Perbaikan (Repair) Ban

8. KONSULTASI & KOMUNIKASI

Konsultasi & komunikasi merupakan bagian yang penting dalam proses Manajemen Resiko.
Pembentukan Tim multi-disiplin memastikan bahwa konsulitasi yang sesuai telah dilakukan.
Fasilitator melihat bahwa masukan-masukan yang memadai telah diberikan dari semua anggota
Tim.
Komunikasi dari resiko merupakan proses terus-menerus. Walau bagaimanapun, pembuatan
Daftar Resiko menjadi dasar dari proses komunikasi kepada karyawan-karyawan yang terlibat
tentang semua aspek resikonya.

9. PENGAWASAN & PENINJAUAN ULANG

Proses manajemen resiko bukan merupakan proses yang statis dan resiko bisa berubah setiap
waktu. Maka dari itu, walaupun kajian sudah dilakukan dan menunjukkan kumpulan resiko-
resiko terkait aktifititas dari Perbaikan (Repair) Ban BUMA, tidak seluruhnya menjamin bahwa
tingkat resiko tidak berubah dengan waktu dan munculnya resiko yang baru.

Karena keparahan dari akibat beberapa resiko, direkomendasikan untuk melakukan


pemeriksaan secara terus menerus dari kontrol resiko tersebut, dan menjadi pertimbangan hal
yang penting bahwa Kontrol prosedur digunakan untuk mengelola resiko dengan tingkat
Critical atau tinggi.

520901991.docx 5
LAMPIRAN SATU : MATRIK PENGANALISAAN RESIKO

520901991.docx 6
KARTU RISK RANK/RISK RANK CARD

LIKELIHOOD OF SPECIFIED CONSEQUENCES


A B C D E
SAFETY PROPERTY DAMAGE PRODUCTION ENVIRONMENTAL Many times Once or Once in 5 Once in approx. Unlikely in
HEALTH CONSEQUENCES per year twice per years 15 life of mine
CONSEQUENCES CONSEQUENCE CONSEQUENCE CONSEQUENCES
year years

Fatality Large-scale, long-term 1 2 4 7 11


Long term chronic health
(Fatality, multiple Property Damage / >$ More than 1week delay environmental damage offsite
1 effects to workers or public and / or a compliance breach that SIGNIFICANT SIGNIFICANT SIGNIFICANT HIGH HIGH
fatality; major US 500k production
with potential for death threatens continued operation
permanent disability)

Long term chronic health LDI Large-scale, short-term 3 5 8 12 16


effects to workers or public (Serious injury and Property Damage / > $ 3 – 6 day delay environmental damage offsite
2 and / or a compliance breach SIGNIFICANT SIGNIFICANT HIGH HIGH MEDIUM
with major impact on body hospitalization; US 100 – 500 K production
function / lifestyle permanent disability) sanction

RWDI Small-scale environmental 6 9 13 17 20


Chronic health effects causing Property Damage / > $ 1 – 3 day delay damage offsite and / or a
3 reportable compliance breach HIGH HIGH MEDIUM MEDIUM LOW
partial impact on body function (Minor loss of body US 50 – 100 k production
part / function; LTI)
Medical treatment Significant environmental 10 14 18 21 23
Health impact requiring medical
Property Damage / $ US 1 – 3 shift delay damage onsite only and / or a
4 treatment / intervention; not
(Treatment that must 1 – 50 k production technical compliance breach HIGH MEDIUM LOW LOW LOW
permanent
be given by a doctor)
Minor environmental impact and 15 19 22 24 25
Minor impact
Property Damage < $ US / or a technical compliance
5 Transitory health impact 1 shift delay production
1000 breach MEDIUM LOW LOW LOW LOW
(First aid treatment)

Significant 1 to 5 High 6 to 12
* Stop the activity * Take corrective / preventive action immediately
* Take corrective / preventive action immediately * Control measures to be reviewed or established by
* Only recommence the activity when controls are in place management

Low 18 to 25 Medium 13 to 17
* Take corrective action within a reasonable timeframe
* Take corrective actions as considered necessary
* Control measure to be reviewed where appropriate

520901991.docx
LAMPIRAN DUA : RISK REGISTER

520901991.docx
A. Melakukan inspeksi ban dengan menggunakan Tire Handler

Initial Risk Recommended Additional Residual Risk


Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
A.1 - Terjatuh, terkilir, tertusuk 1 Preventative : 3 C 13 Preventative : 4 D 21
kawat saat melakukan - Induksi - JSA Perbaikan ban BUMA
pemeriksaan kondisi fisik - KIMPER sesuai dan valid - Area kerja rata
ban. - Toolbox meeting/P5M - .
- Tertabrak, menabrak, - Komunikasi 2 arah antar operator DT &
A.2 terjepit unit, kejatuhan ban alat muat (radio & klakson).
dari unit tyre handler - Penggunaan APD.
- Comissioning sistem
Contributing factors : - Pre-start checklist/P2H Monitoring ;
- Opt Tire Handler menaikan - Prosedur : OPR/09/009/SOP Tyre
dan menurunkan tire Management
dengan terburu – buru - Prosedur: OPRA / 09/034/INK
- Kawat ban berserabut - Prosedur OPRA/09/008/STD Standar
- Kompetensi operator pengukuran Tread DepthTyre
kurang, - PLTS/DWA-KPC/11/14/001/PTS Off
- Kerusakan unit, The Road (OTR) Tire Repair
- Komunikasi tidak - Pit Traffic Rules
dilakukan/ tidak memadai. - General traffic rules
- Posisi blindspot terhalang - MOD Rules Contingency :
ban - FPE 2.18 Pengoperasian unit & alat
- Area kerja sempit, bergerak.
- Prestart unit tidak memadai - FPE 2.19 Vehicle an Mobile equipment
- Tidak ada spotter Condition
- Operator fatique - Lighting plant/ tower
- Posisi orang terlalu dekat - Rest Management BUMA
dengan tyre handler - FPE 2.25 Fatigue manageman
- Atachment tire Handler - SHE/12/059/STD Pelaksanaan fatigue
dalam kondisi rusak managemen
- Posisi Tire Repairman/ - SHE/09/033/STD Tes Kesiagaan
yang bekerja terlalu dekat Berkendara
dengan tire handler - Roster Kerja SIstem 6:1 6:2 sesuai
dengan rooster kerja yang ada di BUMA

520901991.docx
Initial Risk Recommended Additional Residual Risk
Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
Monitoring ;
- Sistem prinasa / OTT
- Sistem inspeksi harian,
- Sistem inspeksi terencana
- Sistem random compliance survey
( kepatuhan rambu2, seat belt, Fatigue
monitoring)
- Sistem green card / hazard report

Contingency :
- DH Emergency Service, no HP : 0812
543 4443
- Chanel Radio Emergency
- KPC Lubuk Tutung Satelit Service, no
telp. (0549) 52 3000

520901991.docx
B. Melakukan pengupasan luka ban dengan menggunakan Bor Listrik

Initial Risk Recommended Additional Residual Risk


Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
B.1  Tersayat kawat tire, tersayat 1 Preventative : 3 C 13 Preventative : 4 D 21
saat melakukan pengasahan - Toolbox meeting/P5M - SWL stand repair tyre.sesuai BUMA
B.2 mata bor, terkilir saat - Penggunaan APD dengan beban yang di angkat
B.3 pengupasan - Comissioning sistem - Inspeksi Stand Repair (Tire
 Tersengat arus listrik - Pre-start checklist/P2H Holder/ Hanger)
 Gangguan pernafasan - Prosedur : OPR/09/009/SOP Tyre - Inspeksi perkakas tangan.
Management - JSA Pengupasan luka ban
- Prosedur: OPRA / 09/034/INK - WI Bor maktec
Contributing factors : Penanganan kerusakan tyre.
- Tidak terpokus saat - Prosedur OPRA/09/008/STD Standar
pengasahan mata pisau/bor pengukuran Tread DepthTyre
- Tidak memakai APD - Prosedur: SHE/09/017/STD Monitoring ;
sarung tangan saat Pengendalian Instalasi dan Peralatan
melakukan pengupasan listrik
luka ban - SHE/09/018/STD Pengendalian
- Memegang alat / mesin perkakas Tangan ( Tools )
kurang kuat. - PLTS/DWA-KPC/11/14/001/PTS Off
- Kurang pengawasan The Road (OTR) Tire Repair
- Kabel listrik terkelupas - MOD Rules
- Sarung tangan basah - Lighting plant/ tower
- Tidak menggunakan - Rest Management BUMA
masker - FPE 2.25 Fatigue manageman Contingency ;
- Kompetensi operator - SHE/12/059/STD Pelaksanaan fatigue
kurang, managemen
- Kerusakan alat. - Roster Kerja SIstem 6:1 6:2 sesuai
- Personil mengalami dengan rooster kerja yang ada di BUMA
fatigue.

Monitoring ;
- Sistem prinasa / OTT
- Sistem inspeksi harian,
- Sistem inspeksi terencana
- Sistem green card / hazard report

Contingency ;
- DH Emergency Service, no HP : 0812
543 4443
- Chanel Radio Emergency
520901991.docx
Initial Risk Recommended Additional Residual Risk
Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
- KPC Lubuk Tutung Satelit Service, no
telp. (0549) 52 3000

520901991.docx
C. Melakukan penggerindaan luka ban dengan menggunakan gerinda angin

Initial Risk Recommended Additional Residual Risk


Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
C.1  Tergores batu/mata gerinda, 1 Preventative : 3 C 13 Preventative : 4 21 18 BUMA
 Terpapar debu dan material - KIMPER sesuai dan valid - JSA Penggerindaan Ban
C.2 karet atau kawat ban, - Training repair - Inspeksi peralatan
 Sesak nafas, bising, - Toolbox meeting/P5M - WI Air Buffer/ Gerinda Angin
 terkena lentingan hose - Tagging tool.
C.3 semburan angin - Penggunaan APD (Sarung tangan,
C.4 kacamata, helm, safety shoes dan
Contributing factors : masker semi chemical)
- Kompetensi repairman - Comissioning sistem
kurang - Pre-start check/ P2H peralatan
- Tidak menggunakan APD - Kepatuhan rambu di workshop
Masker,kacamata - Kartu inspeksi peralatan (KIP) .
- Pengecekan tool tidak - Lighting plant/ tower Monitoring ;
memadai - Rest Management BUMA
- Pengawasan kurang - FPE 2.25 Fatigue manageman
- Kurang nya penerangan - SHE/12/059/STD Pelaksanaan fatigue
- Kerusakan alat managemen
- Tidak fokus saat bekerja - Prosedur : OPR/09/009/SOP Tyre
- Fatigue Management
- Clamp hose lepas - Prosedur: OPRA / 09/034/INK
- Rpm mata gerinda tidak Penanganan kerusakan tyre.
sesuai - Prosedur OPRA/09/008/STD Standar
pengukuran Tread DepthTyre Contingency :
- Prosedur: SHE/09/017/STD
Pengendalian Instalasi dan Peralatan
listrik
- SHE/09/018/STD Pengendalian
perkakas Tangan ( Tools )
- PLTS/DWA-KPC/11/14/001/PTS Off
The Road (OTR) Tire Repair
- Roster Kerja SIstem 6:1 6:2 sesuai
dengan rooster kerja yang ada di BUMA

520901991.docx
Initial Risk Recommended Additional Residual Risk
Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person

Monitoring ;
- Sistem prinasa / OTT
- Sistem inspeksi harian,
- Sistem inspeksi terencana
- Sistem random compliance survey
(kepatuhan rambu-rambu, Fatigue
monitoring)
- Sistem green card / hazard report

Contingency :
- DH Emergency Service, no HP : 0812
543 4443
- Chanel Radio Emergency
- KPC Lubuk Tutung Satelit Service, no
telp. (0549) 52 3000

520901991.docx
D. Melakukan penambalan luka ban

Initial Risk Recommended Additional Residual Risk


Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
D.1  Tersengat panas 1 Preventative : 3 C 13 Preventative : 4 D 21 BUMA
D.2  Terkilir,Kejatuhan tool, - Induksi PT.DH - JSA Penambalan ban
D.3  Terpukul hose, Tersembur - Training repair - Inspeksi peralatan
angin, - Toolbox meeting/P5M - SWL stand repair tyre.sesuai
D.4  Terhirup Lem Chemical, - Tagging tool. dengan beban yang di angkat
D.5  Terbakar - Penggunaan APD - WI Extruder
- Comissioning sistem
Contributing factors : - Pre-start checklist/P2H
- Kompetensi repairman - Kepatuhan rambu di workshop
kurang - Kartu inspeksi peralatan (KIP) .
- Tidak menggunakan APD - Lighting plant/ tower
- Pengecekan tool tidak - Rest Management BUMA Monitoring ;
memadai - FPE 2.25 Fatigue manageman
- Pengawasan kurang - SHE/12/059/STD Pelaksanaan fatigue
- Kurang nya penerangan managemen
- Kerusakan alat - Roster Kerja SIstem 6:2 6;2
- Tidak fokus saat bekerja - Prosedur : OPR/09/009/SOP Tyre
- Fatigue Management
- Menyalakan api di area - Prosedur: OPRA / 09/034/INK
terbuka. Penanganan kerusakan tyre.
- Prosedur OPRA/09/008/STD Standar
pengukuran Tread DepthTyre
- Prosedur: SHE/09/017/STD Contingency :
Pengendalian Instalasi dan Peralatan
listrik
- SHE/09/018/STD Pengendalian
perkakas Tangan ( Tools )
- PLTS/DWA-KPC/11/14/001/PTS Off
The Road (OTR) Tire Repair

Monitoring ;
- Sistem prinasa / OTT
- Sistem inspeksi harian,

520901991.docx
Initial Risk Recommended Additional Residual Risk
Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
- Sistem inspeksi terencana
- Sistem random compliance survey
( kepatuhan rambu2, seat belt, Fatigue
monitoring)
- Sistem green card / hazard report

Contingency :
- DH Emergency Service, no HP : 0812
543 4443
- Chanel Radio Emergency
- KPC Lubuk Tutung Satelit Service, no
telp. (0549) 52 3000

520901991.docx
E. Pemasakan / pengepresan ( Curing ) dengan Sistem Monaplex

Initial Risk Recommended Additional Residual Risk


Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
E.1 - Cidera 1 Preventative : 3 C 13 Preventative : 4 D 21
punggung,Terkilir,Terjepit - Manual Handling - JSA Proses pengepresan BUMA
E.2 - Terpukul Hose - Training Sistem - SWL stand repair tyre.sesuai
E.3 - Terpukul Webbing Belt - Penggunaan APD dengan beban yang di angkat.
E.4 - Tersengat Listrik - Sistem Roster 6:2 6:2 - WI peralatan Monaplex
E.5 - Terbakar,Tersengat Panas, - KIP / Tagging masih berlaku (Heating Pad, karet cylinder
- Pre-start check (P2H)/ inspeksi dan control panel)
Contributing factors : - Preventive maintenance
- Manual handling yang - FPE 2.25 Fatigue managemen
tidak sesuai prosedur, - SHE/12/059/STD Pelaksanaan fatigue
- Inspeksi tool kurang managemen
- Kabel listrik terkelupas - Lighting plant/ tower Monitoring ;
- Sarung tangan basah - Rest Managemen Buma
- Alat atau Tool rusak / tidak - Comissioning alat atau tool
standar - Kepatuhan Rambu di Workshop Contingency :
- tanda peringatan tidak - Prosedur : OPR/09/009/SOP Tyre
memadai Management
- penerangan kurang - Prosedur: OPRA / 09/034/INK
- Pandangan terganggu Penanganan kerusakan tyre.
(debu, Kabut) - Prosedur OPRA/09/008/STD Standar
- Fatigue pengukuran Tread DepthTyre
- Peralatan rusak - Prosedur: SHE/09/017/STD
- Clamp hose lepas. Pengendalian Instalasi dan Peralatan
listrik
- SHE/09/018/STD Pengendalian
perkakas Tangan ( Tools )
- PLTS/DWA-KPC/11/14/001/PTS Off
The Road (OTR) Tire Repair

Monitoring ;
- Sistem prinasa,
- Sistem inspeksi harian,

520901991.docx
Initial Risk Recommended Additional Residual Risk
Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
- Sistem inspeksi terencana
- Sistem random compliance survey
( kepatuhan rambu2, seat belt, Fatigue
monitoring)
- Sistem green card/.Hazard Report

Contingency :
- DH Emergency Service, no HP : 0812
543 4443
- KPC Lubuk Tutung Satelit Service, no
telp. (0549) 52 3000

520901991.docx
F. Merapikan hasil pengeprean luka ban

Initial Risk Recommended Additional Residual Risk


Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
F.1  Tergores batu/mata gerinda, 1 Preventative : 3 C 13 Preventative : 4 D 21
 Terpapar debu dan material - KIMPER sesuai dan valid - BUMA
F.2 karet atau kawat ban, - Training repair
 terkena lentingan hose - Toolbox meeting/P5M
,semburan angin - Tagging tool.
- Penggunaan APD Monitoring ;
F.3 Contributing factors : - Comissioning sistem
- Kompetensi repairman - Pre-start checklist/P2H
kurang - FPE 2.19 Vehicle an Mobile equipment
- Tidak menggunakan APD Condition
- Pengecekan tool tidak - Kepatuhan rambu di workshop
memadai - Kartu inspeksi peralatan (KIP) .
- Pengawasan kurang - Lighting plant/ tower
- Kurang nya penerangan - Rest Management BUMA Contingency :
- Kerusakan alat - FPE 2.25 Fatigue manageman
- Tidak fokus saat bekerja - SHE/12/059/STD Pelaksanaan fatigue
- Fatigue managemen
- Clamp hose terlepas - Roster Kerja SIstem 6:2 6;2
- Prosedur : OPR/09/009/SOP Tyre
Management
- Prosedur: OPRA / 09/034/INK
Penanganan kerusakan tyre.
- Prosedur OPRA/09/008/STD Standar
pengukuran Tread DepthTyre
- Prosedur: SHE/09/017/STD
Pengendalian Instalasi dan Peralatan
listrik
- SHE/09/018/STD Pengendalian
perkakas Tangan ( Tools )
- PLTS/DWA-KPC/11/14/001/PTS Off
The Road (OTR) Tire Repair

520901991.docx
Initial Risk Recommended Additional Residual Risk
Risk Potential Incident Existing Risk Controls Responsible
CWC Analysis Risk Controls Analysis
No. Scenario CL LL RL CL LL RL Person
Monitoring ;
- Sistem prinasa / OTT
- Sistem inspeksi harian,
- Sistem inspeksi terencana
- Sistem random compliance survey
(kepatuhan rambu-rambu, Fatigue
monitoring)
- Sistem green card / hazard report

Contingency :
- DH Emergency Service, no HP : 0812
543 4443
- Chanel Radio Emergency
- KPC Lubuk Tutung Satelit Service, no
telp. (0549) 52 3000

520901991.docx

Anda mungkin juga menyukai