Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN No.

Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 1 dari 14

DAFTAR ISI

1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. DAFTAR ISTILAH
4. DIAGRAM ALIR
5. KETENTUAN
6. REFERENSI
7. LAMPIRAN

Pengesahan :

Diajukan Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Irsan Togar T Yul F Rusli Andi Mangkona


Wimar Adi Wismono
Div Head Plant Chief Asset Management Management
Equipment Management
Operation & Supply Chain Representative

Riwayat Revisi :

No Diajukan Disetujui
Tanggal Revisi Penjelasan Revisi
Revisi Oleh Oleh
1. Penambahan aspek K3LH pada
kategori P1 (High Priority)
Irsan Togar
2. Pemisahan proses Scheduled dengan Wimar Adi
01 18-08-2021 Tamba,
Unscheduled Wismono
Mulyono I. G
3. Melengkapi Tata Kelola W/Order di
SAP
1. Perubahan Format, dan Penambahan
RACI Matriks Boedi A
02 13-07-2022 Irsan Togar T
2. Penyesuaian Flow Proses dengan Nandoko
Aktual dan Rekomendasi
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 2 dari 14

1. TUJUAN
1.1. Untuk memberikan panduan pelaksanan perencanaan perawatan dan perbaikan Asset Equipment dimulai
dari Monthly Plan dan Weekly Plan
1.2. Untuk memberikan panduan pelaksaanaan kelanjutan dari Inspeksi Program
1.3. Untuk memberikan panduan pelaksanaaan aktivitas tidak terencana
1.4. Untuk memberikan panduan tatakelola Work Order dalam pencatatan aktivitas yang ditimbulkan oleh
kegiatan perawatan dan perbaikan Asset Equipment di PT. Cipta Kridatama.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup serangkaian proses beserta ketentuannya dalam melakukan perawatan dan perbaikan
Asset Equipment di PT. Cipta Kridatama mulai dari pembuatan Monthly Plan, Weekly plan, pembukaan Work
Order, Proses pengadaan Spare Parts / Material, pengembalian Spare Part bekas dan pengembalian Spare Part
yang tidak terpakai, update status Asset Equipment breakdown, release Asset Equipment dan penutupan Work
Order (WO).

3. DAFTAR ISTILAH
3.1. RM Budget Tahunan adalah anggaran biaya perawatan dan perbaikan Asset Equipment dalam satu tahun
yang telah ditetapkan dan disetujui oleh Management.
3.2. RM Budget Reforecast adalah pembaruan RM Budget Tahunan pada saat bulan berjalan (juga berlaku ad
hoc) yang disesuaikan dengan kebutuhan Management.
3.3. 3MRP (3 Months Rolling Plan), adalah Rencana perawatan dan perbaikan yang bergulir secara terus-
menerus, dimana datanya diambil dari Arsip RM Budget Tahunan. 3MRP akan menghasilkan beberapa
Forecast seperti Major Component Forecast, GET Forecast, UCR Forecast, Tyre Forecast.
3.4. Maintenance Plan adalah task list yang sudah ditentukan atau didaftarkan untuk suatu equipment
3.5. Task List adalah adalah susunan rencana pekerjaan perawatan setiap model equipment yang akan dilakukan
sesuai periode yang ditentukan.
3.6. Action Taken adalah Aktivitas penyehatan Asset Equipment berdasarkan rekomendasi dari data Equipment
Health.
3.7. Inspection Program adalah Program Inspeksi rutin Asset Equipment
3.8. Monthly Plan adalah Rencana perawatan dan perbaikan unit Asset Equipment untuk satu bulan terdekat
3.9. Weekly Plan adalah Rencana perawatan dan perbaikan Asset Equipment untuk satu minggu terdekat
3.10. DBPR (Daily Breakdown and Planning Report) adalah laporan harian pencatatan aktivitas Breakdown dan
Planning hingga dua hari kedepan untuk Asset Equipment dalam masa perawatan dan perbaikan di
Workshop atau Field oleh Plant Project.
3.11. Backlog adalah pekerjaan perbaikan yang dapat ditunda pelaksanaannya dari hasil kegiatan pengecekan
dan pendataan temuan kerusakan pada Asset Equipment untuk mengurangi banyaknya Event UnPlan.
3.12. Event Plan adalah kondisi Asset Equipment breakdown terencana untuk aktivitas perawatan dan perbaikan
yang sudah masuk di dalam Monthly Maintenance Plan.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 3 dari 14

3.13. Event UnPlan adalah kondisi perbaikan Asset Equipment tidak terencana untuk aktivitas perawatan dan
perbaikan di luar Monthly Maintenance Plan
3.14. Troubleshooting adalah proses identifikasi sumber penyebab kerusakan Asset Equipment
3.15. Forecast Component / Spare Part adalah perkiraan dan analisa kebutuhan component atau Spare Part
dalam kurun waktu tertentu
3.16. Planned Component Replacement (PCR) adalah penggantian komponen terencana yang terdapat di Tasklist
3.17. Work Order adalah perintah kerja untuk aktivitas perawatan dan perbaikan Asset Equipment
3.18. Part Requisition Slip (PRS) adalah dokumen permintaan Spare Part atau material yang dibutuhkan untuk
perawatan dan perbaikan Asset Equipment
3.19. Store Slip adalah dokumen bukti serah terima barang dari SCM kepada penerima
3.20. Return Slip adalah dokumen bukti pengembalian sparepart yang tidak terpakai pada saat perawatan dan
perbaikan Asset Equipment dari Plant ke SCM
3.21. Service Meter Unit (SMU) adalah jumlah jam beroperasi suatu Asset Equipment dalam satuan jam
3.22. WO Aging adalah umur sebuah Work Order dalam satuan hari, dihitung dari waktu pada saat WO dibuat
sampai WO di TeCo
3.23. WO Aging OTIF adalah umur sebuah Work Order dalam satuan hari, dihitung dari waktu pada saat WO OTIF
dibuat sampai WO di TeCo
3.24. TECO (Technically Complete) adalah proses administrasi closing work order di SAP
3.25. OTIF Date adalah tanggal pemenuhan permintaan suku cadang (Spare part)
3.26. Estimate Cost adalah perkiraan biaya pada sebuah event di Work Order
3.27. Actual Cost adalah aktual biaya pada sebuah event di Work Order
3.28. MAT adalah maintenance activity type di SAP
3.29. Standard Down Time Hours adalah waktu normal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah event di
Work Order dalam satuan Jam
3.30. Actual Down Time Hours adalah aktual waktu yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah event di Work
Order dalam satuan Jam
3.31. Physical Availability adalah ketersediaan alat dengan memperhitungkan waktu yang hilang disebabkan oleh
pekerjaan perbaikan dan perawatan unit
3.32. Mean Time To Repair (MTTR) adalah waktu rata-rata untuk waktu pengecekan atau perbaikan saat unit
tersebut diperiksa sampai unit tersebut dapat digunakan atau dioperasikan kembali
3.33. Mean Time Between Stoppage (MTBS) rata-rata kemampuan alat untuk beroperasi dalam jangka waktu
tertentu tanpa berhenti untuk melakukan perawatan ataupun perbaikan.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 4 dari 14

4. DIAGRAM ALIR
A. PEMBUATAN WO PERAWATAN (PLAN WO)
PEMBUATAN WO RENCANA PERAWATAN

Maintenance Planning Scheduler SCM

Mulai

Maintenance Plan

Pembuatan
WO

Monthly Plan
- Backlog Job
- Action Taken
- Labour External
- Consumable

Pengadaan Barang
Butuh Part ? Yes
dan Jasa

No

B A
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 5 dari 14

B. PEMBUATAN WO PERBAIKAN (UNPLAN WO)


PEMBUATAN WO RENCANA UNPLAN

Dispacth Pengawas Technician Scheduler SCM

Mulai

Laporan Kerusakan Quick Repair

Yes
No

Yes Validasi Status P1

No

Event Unplan P2/P3 No Selesai

Yes Backlog Job

Pembuatan Pengadaan Barang


Work Order dan Jasa

- PRS
- Panduan WO

A
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 6 dari 14

C. PELAKSANAAN WO PERAWATAN DAN PERBAIKAN


PELAKSANAAN WO PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Technician Dispatch Pengawas Technician Scheduler

Pengambilan Part

Pelaksanaan
Pekerjaan sesuai B
W/O

Release Unit

Pencatatan Status di
Plant Maintenance Part Return dan
Control SYstem Penutupan W/O
(PMCS)

Pelaporan dan
Evaluasi

Selesai
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 7 dari 14

5. RACI MATRIKS
A. Pembuatan WO Perawatan (Plan WO)

Equipment Health

Cost Control Plant


Deputy Div/ Dept

Warehouse (Site)
Dept Head SCM
Div Head Plant

Detecting and
Maintenance

Maintenance
Monitoring

Head Plant
Operation

Scheduler
Condition

Planning
Strategy
No Proses

1 Maintenance Plan A C C R I C C I I

2 Pembuatan Work Order A R C, I C I

3 Monthly Maintenance Plan C, I C, I C C A R C C, I I I

4 Pengadaan Barang dan Jasa I I C, I C, I A R

B. Pembuatan WO Perbaikan (Unplan WO)


Section Head Plant

Equipment Health

Cost Control Plant


Deputy Div/ Dept

Warehouse (Site)
Dept Head SCM
Lead of Plant /
Head Plant

Scheduler

No Proses

1 Laporan Kerusakan A R C, I C, I

2 Event Unplan A R C, I C, I

3 Backlog Job A C C, I R C

4 Pembuatan Work Order A R C C I

5 Pengadaan Barang dan Jasa C, I C, I A R


PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 8 dari 14

C. Pelaksanaan WO Perawatan dan Perbaikan

Section Head Plant

Equipment Health
Deputy Div/ Dept

Warehouse (Site)
Lead of Plant /
Head Plant

Technician

Scheduler

Dispatch
No Proses

1 Pengambilan Spare Part A, C R C, I C, I R

2 Perawatan dan Perbaikan Asset Equipment A, C R I I

3 Release Unit A R I I C, I

4 Pencatatan status di PMCS C, I A R I

5 Pengembalian Part (bila ada) A, C R I I R

6 Penutupan Work Order A C, I R C, I

7 Data Compliance dan Evaluasi A C, I R C, I

6. KETENTUAN
A. Pembuatan WO Perawatan (Plan WO)
1. Maintenance Plan
1.1. Sumber data Maintenance Plan sebagai berikut :
1.1.1. RM Budget tahunan
1.1.2. 3MRP dan/atau 6MRP bulan sebelumnya
1.2. Tujuan pembuatan Maintenance Plan yang akan dikomunikasikan ke SCM sebagai berikut :
1.2.1. Kebutuhan Component untuk rencana PCR
1.2.2. Kebutuhan Undercarriage
1.2.3. Kebutuhan Tyre
1.2.4. Kebutuhan Consumable
1.3. Pengelolaan Component mengacu ke Prosedur PLT-07 Pengelolaan Komponen

2. Pembuatan Work Order


2.1. Ketentuan Pembuatan Work Order sebagai berikut:
2.1.1. Semua aktivitas terkait perawatan dan perbaikan Asset Equipment (baik yang membutuhkan
atau tidak Spare Part/Component)
2.1.2. Semua aktivitas Technician (termasuk didalamnya : Housekeeping, training, dan sebagainya)
2.1.3. Job Eksternal
2.1.4. Mengikuti Pedoman Tata kelola Work Order (Panduan SAP), CK-PD-PLT-02-01 sampai dengan
CK-PD-PLT-02-10.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 9 dari 14

2.1.5. Maintenance Plan yang direncanakan masuk ke Monthly Maintenance Plan akan dibuatkan
Work Order oleh Scheduler.
2.1.6. Pembuatan Part Requisition Slip (PRS) dari temuan Inspeksi diajukan oleh Senior Technician
yang telah disetujui oleh Pengawas Technician kemudian diserahkan ke Equipment Health
untuk divalidasi, dicatat dan diproses sebagai Backlog dan diteruskan ke Scheduler untuk
pembuatan Work Order.

3. Monthly Maintenance Plan


3.1. Ketentuan pembuatan Monthly Maintenance Plan
3.1.1. Memiliki nomor Work Order referensi
3.1.2. Component / Backlog Spare Part sudah tersedia di Project pada saat Job dieksekusi
3.1.3. Biaya yang ditimbulkan oleh setiap Work Order berpedoman pada RM Budget Tahunan
dan/atau RM Budget Reforecast terakhir
3.1.4. Down time yang ditimbulkan setiap Event sudah memenuhi Target PA yang ditetapkan
3.1.5. Monthly Maintenance Plan menggunakan Form CK-FM-PLT-02-01 Detail Maintenance Plan
dan CK-FM-PLT-02-02 Maintenance Plan untuk proses persetujuan.
3.2. Pengajuan Monthly Maintenance Plan, proses approval dan kontrol sebagai berikut:
3.2.1. Monthly Maintenance Plan yang sudah disetujui Project Manager, diajukan ke Maintenance
Planning – HO.
3.2.2. Maintenance Planning - HO memvalidasi nilai dan menyesuaikan dengan RM Budget Tahunan
dan/atau RM Budget Reforecast terakhir.
3.2.3. Maintenance Planning - HO mendapatkan persetujuan dari Equipment Management - HO
3.2.4. Rencana yang tercantum di Monthly Maintenance Plan dan telah disetujui sebagai tolak ukur
untuk pelaksanaan (aktivitas dan biaya) perawatan dan perbaikan oleh Plant Project.
3.2.5. Daily monitoring pelaksanan perawatan dan perbaikan (aktivitas dan biaya) dilakukan oleh
Scheduler dan Cost Control di Project.

4. Pengadaan Barang dan Jasa


Proses Pengadaan Barang dan Jasa, mengikuti Prosedur CK-PR-SCM-01 Pengadaan Barang dan Jasa.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 10 dari 14

B. PEMBUATAN WO PERBAIKAN (UNPLAN WO)


1. Laporan Kerusakan
1.1. Laporan kerusakan dari Operator atau Pengawas Lapangan
1.2. Laporan kerusakan dari P2H Operator
1.3. Laporan kerusakan dari hasil Inspeksi oleh Senior Technician

2. Event Unplan (Perbaikan Tidak Terencana)


2.1. Perbaikan tidak terencana (Event Unplan) dilakukan berdasarkan kondisi berikut :
2.1.1. Quick Repair
2.1.2. Pada saat inspeksi ditemukan masalah dengan kategori P1 (High Priority) yang mengharuskan
Asset Equipment diperbaiki
2.1.3. Penentuan kategori skala prioritas hasil identifikasi kerusakan dini dan aspek K3LH sebagai
berikut :
Prioritas Masalah Rekomendasi
P1 • Terkait issue safety pada system Asset • Issue safety system Asset
High Equipment : level 3 warning, steering Equipment :
Priority system, brake system, lighting, seat alat / Asset Equipment harus
belt, horn, radio communication ditetapkan down atau tidak
• Terkait isu keselamtan operational boleh beroperasi dan perlu
pertambangan : dilakukan pengecekan
Asset Equipment yang breakdown di serta perbaikan seketika.
area aktif atau non aktif yang memiliki
potensi bahaya dan resiko tinggi. • Issue keselamatan operational
• Kerusakan serius pada Asset pertambangan :
Equipment : alat / Asset Equipment harus
rating 4 ke atas pada magnetic plug, seketika diperbaiki atau di
hasil inspeksi filter cutting and screen, pindahkan keluar dari area
X rating pada hasil SOS, masalah yang memiliki potensi bahaya
induction system (dirt entry), suara dan resiko tinggi
tidak normal pada komponen,
kebocoran yang berpotensi merusak
kompenen lain, performance Asset
Equipment tidak sesuai ekspetasi, ban
rusak atau kempes.
• A/C tidak berfungsi
P2 Level 1 dan 2 warning : kebocoran dan Problem tersebut dapat
medium keretakan kecil yang tidak terkait dengan dimasukkan kedalam Backlog Job.
Priority issue safety dan berdampak pada
komponen lain, engine fuel dilution, worn
out component, rubbing hoses, glasses
cracked, pekerjaan terkait Product
Improvement (PI) atau Product Support
(PS) dan issue terkait pekerjaan PM
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 11 dari 14

Prioritas Masalah Rekomendasi


P3 Tren peningkatan keausan komponen, Problem tersebut dimasukkan ke
low kebocoran komponen, umur komponen. dalam 3MRP/6MRP atau dapat
Priority dikerjakan pada kesempatan
waktu tertentu.

2.1.4. Operation menyatakan Asset Equipment breakdown dan tidak bisa dioperasikan
2.2. Aktivitas Quick Repair dilakukan jika Asset Equipment perlu untuk diperbaiki dengan lama pekerjaan
kurang dari 15 menit dan bukan termasuk dalam Event Unplan.

3. Backlog Job
3.1. Hasil identifikasi kerusakan dini dengan kategori P2/P3 dimasukan kedalam Backlog Job
3.2. Hasil dari equipment health issue merupakan bagian dari Backlog Job
3.3. Backlog Job diverifikasi oleh Pengawas Technician dan Equipment Health serta diteruskan kepada ke
Scheduler yang akan direncanakan untuk dieksekusi

4. Pembuatan UnPlan Work Order


4.1. Ketentuan Pembuatan UnPlan Work Order sebagai berikut:
4.1.1. Semua aktivitas perbaikan tidak terencana
4.1.2. Dari temuan Inspeksi dengan category P1 (High Priority)
4.1.3. Equipment Health melakukan pengecekan ulang untuk setiap event perbaikan tidak terencana
dengan membandingkan dengan database Backlog untuk memastikan apakah Repeat Failure
atau Repeat Order Spare Part
4.1.4. Mengikuti Pedoman Tata kelola Work Order (Panduan SAP), CK-PD-PLT-02-01 sampai dengan
CK-PD-PLT-02-10.
4.1.5. Pembuatan Part Requisition Slip (PRS) yang diajukan oleh Senior Technician harus disetujui oleh
Pengawas Technician dan tervalidasi oleh Equipment Health lalu diteruskan ke Scheduler.

5. Pengadaan Barang dan Jasa


Proses Pengadaan Barang dan Jasa, mengikuti Prosedur SCM-01 Pengadaan Barang dan Jasa.

C. PELAKSANAAN WO PERAWATAN DAN PERBAIKAN


1. Pengambilan Spare Part
1.1. Scheduler memberikan Work Order dan PRS serta PM Sheet untuk pekerjaan Preventive Maintenance
(PM) kepada Pengawas Technician untuk ditugaskan ke Technicianya.
1.2. Technician menunjukan Work Order sebagai dasar pengambilan Spare Part di Warehouse.
1.2.1. Warehouse mencetak Store Slip (SCM-02-04) dan ditanda tangani oleh Warehouseman dan
Technician sebagai dokumen serah terima.
1.3. Kategori Spare Part non-stock item (31P) yaitu Spare Part yang sudah dialokasikan ke Work Order
tertentu hanya boleh diambil untuk pengerjaan Work Order sesuai alokasinya.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 12 dari 14

1.3.1. Pengambilan Spare Part yang sudah dialokasikan ke Work Order yang lainnya hanya boleh
dilakukan atas persetujuan Scheduler dan Plant Head dengan menyertakan Form CK-FM-PLT-
02-15 Transfer alokasi Spare Part.
1.4. Warehouse melakukan pengeluaran Spare Part sesuai Store Slip dan melakukan proses Goods Issued
(GI) dan Beban biaya dikenakan pada Asset Equipment setelah dilakukan GI
1.5. Peminjaman Komponen
1.5.1. Peminjaman komponen antar Asset Equipment tidak diperkenankan kecuali dengan
persetujuan Direktur
1.5.2. Apabila ada peminjaman komponen, maka ketentuan peminjaman dan monitoring sampai
selesai pengembalian dilakukan oleh Plant Operation dengan mengisi Form PLT-02-07
(Peminjaman Komponen)
1.5.3. Saat proses pengembalian komponen, kondisi komponen yang dikembalikan dalam keadaan
yang telah disepakati pada Form PLT-02-07 (Peminjaman Komponen)

2. Perawatan atau Perbaikan Asset Equipment


2.1. Scheduler meminta Asset Equipment ke Operation sesuai rencana Perawatan dan Perbaikan
2.2. Penyerahan Asset Equipment mengacu kepada rencana Perawatan dan Perbaikan yang telah disepakati
antara Plant dan Operation
2.3. Sebelum dimulainya proses Perawatan dan Perbaikan Asset Equipment, dilakukan persiapan terkait
kebutuhan Technician, Alat Kerja, Spare Part, dan status Work Order di SAP dirubah menjadi in Progress
2.4. Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan Asset Equipment mengacu kepada Prosedur CK-PR-PLT-03
Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan.
2.4.1. Pelaksanaan perawatan atau perbaikan Asset Equipment harus memperhatikan aspek
keselamatan kerja
2.4.2. Technician mengerjakan Work Order sesuai alokasi dari Pengawas Technician
2.4.3. Technician melakukan pekerjaan sesuai Form PLT-02-13 Workscope, yang didalamnya terdapat
Work Order
2.4.4. Technician mengisi waktu mulai dan selesai pengerjaan pada form Work Order yang divalidasi
oleh Foreman Plant
2.4.5. Apabila pada saat perawatan dan perbaikan Asset Equipment ditemukan kerusakan baru, maka
dibuat Work Order baru yang divalidasi Pengawas Technician
2.5. Job Pending
2.5.1. Pengawas Technician mencatat progress pengerjaan semua WO di dalam form PLT-02-08 Shift
Work Order
2.5.2. Setiap pergantian shift, apabila pekerjaan belum selesai harus dilakukan job pending antar
Pengawas Technician
2.6. Pembongkaran (Dismantle) dan Pemasangan (Assembly) Spare Part pada Asset Equipment mengacu
pada Prosedur PLT-03 Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan, sedangkan untuk penyerahan barang
bekas yang mengandung logam dan mempunyai nilai ekonomis mengacu pada Prosedur SCM-05
Penanganan Barang Bekas.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 13 dari 14

2.6.1. Technician mengisi dan memperbarui Form CK-FM-PLT-02-04 Part Requisition Slip, terkait
Spare Part yang telah terpasang pada Asset Equipment dan ditandatangani oleh Pengawas
Technician.
2.6.2. Plant menyerahkan barang bekas hasil dari perawatan dan perbaikan Asset Equipment ke
Warehouse dan ditaruh pada tempatnya sesuai dengan jenis barang bekas tersebut.
2.6.3. Pencatatan penerimaan barang bekas dilakukan oleh Warehouse man.

3. Release Asset Equipment


3.1. Setelah perawatan dan perbaikan Asset Equipment selesai, maka Senior Technician melakukan
pemeriksaan untuk memastikan kesiapan Asset Equipment beroperasi yang divalidasi oleh Pengawas
Technician.
3.2. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan form PLT-04-11 Pre-Release Inspection
3.3. Untuk Work Order Eksternal yang sudah selesai, BAST dari Vendor ditandatangani oleh Pengawas
Technician.

4. Pencatatan Status di PMCS dan DBPR


4.1. Setelah Asset Equipment di Release status di PMCS akan berubah menjadi “Ready” dan mengacu pada
Prosedur MIN-07 Operational Control
4.2. Semua pekerjaan perbaikan yang baru dieksekusi baik yang terencana maupun tidak terencana wajib
diperbarui di form PLT-02-14 DBPR
4.3. Progress perbaikan dan perawatan setiap hari harus memperbarui Form PLT-02-14 DBPR dan
diteruskan kepada pihak terkait

5. Pengembalian Spare Part dan Penutupan WO


5.1. Setelah Asset Equipment siap beroperasi, Plant menginformasikan dan melakukan serah terima Asset
Equipment kepada Operation.
5.2. Apabila ada Spare Part yang tidak digunakan, Technician dengan diketahui oleh Pengawas Technician
harus mengembalikannya ke Warehouse dengan menggunakan form SCM-02-05 Return Slip sebelum
Work Order berstatus TeCo (Technically Complete)
5.3. Scheduler melakukan Technically Complete di sistem untuk menutup Work Order perbaikan dan
perawatan yang telah selesai dilakukan
5.4. Dokumen Work Order, Store Slip, Return Slip, dan Release Inspection diarsip oleh Scheduler
berdasarkan nomor Asset Equipment sesuai dengan ketentuan pada Prosedur CK-PR-SYS-02
Pengelolaan Informasi Terdokumentasi.

6. Data Compliance dan Evaluasi Perbaikan dan Perawatan


6.1. Data Compliance dan Evaluasi perbaikan mengacu pada form Data Compliance Monthly Plan yang diisi
secara benar dan sesuai.
6.2. Pengelolaan Kategori Compliance dan Evaluasi perbaikan diatur lebih lanjut pada Prosedur PLT-05
Performance Evaluation.
PANDUAN No. Dokumen : CK-PR-PLT-02-(2)
Tanggal Efektif : 13-07-2022
PERAWATAN DAN PERBAIKAN Revisi : 02
Hal : 14 dari 14

7. REFERENSI
7.1. ISO 9001 : 2015 Klausul 8.1 Tentang Perencanaan dan Pengendalian Operasional
7.2. ISO 14001 : 2015 Klausul 8.1 Tentang Perencanaan dan Pengendalian Operasional
7.3. ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1 Tentang Perencanaan dan Pengendalian Operasional

Anda mungkin juga menyukai