Anda di halaman 1dari 35

Lampiran 5

Form 1.a

REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN


CONTROL ENVIRONMENT EVALUATION (CEE)

Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura,


OPD :
dan Perkebunan

JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN


NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUOSIONER CEE
a b c d
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA Memadai
1 Pegawai mendapatkan pesan integritas & nilai etika secara 3 4 4 3 4 4 4
rutin dari pimpinan instansi (Misalnya keteladanan, pesan Memadai
moral dll)
2 Pemda telah memiliki aturan perilaku (misalnya kode etik, 3 3 3 4 4 4 3
pakta integritas, dan aturan perilaku pegawai) yang telah Memadai
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai
3 Telah terdapat fungsi khusus di dalam instansi yang 2 3 3 3 4 3 3
melayani pengaduan masyarakat atas pelanggaran aturan Memadai
perilaku/kode etik
4 Pelanggaran aturan perilaku/kode etik telah ditindaklanjuti 2 3 4 3 4 3 3
Memadai
sesuai ketentuan yang berlaku
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI Kurang Memadai
1 Standar kompetensi setiap pegawai/posisi jabatan telah 3 3 3 2 4 3 3
Memadai
ditentukan
2 Pegawai yang kompeten telah secara tepat mengisi 2 3 3 3 2 4 3
Memadai
posisi/jabatan
3 Pemda telah memiliki dan menerapkan strategi peningkatan 2 2 3 2 2 3 2
Kurang Memadai
kompetensi pegawai
4 Terdapat pelatihan terkait pengelolaan risiko, baik pelatihan 2 2 3 2 2 3 2
khusus maupun pelatihan terintegrasi secara berkala. Kurang Memadai

C KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF Kurang Memadai


1 Pimpinan telah menetapkan kebijakan pengelolaan risiko 3 3 4 3 4 3 3
Memadai
yang memberikan kejelasan arah pengelolaan risiko
2 Pimpinan menerapkan pengelolaan risiko dan pengendalian 3 3 4 3 4 3 3
dalam pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan Memadai

3 Pimpinan membangun komunikasi yang baik dengan 3 3 4 3 4 3 3


anggota organisasi untuk berani mengungkapkan risiko dan
Memadai
secara terbuka menerima/menggali pelaporan
risiko/masalah
4 Gaya pimpinan dapat mendorong pegawai untuk 3 4 4 4 4 4 4
Memadai
meningkatkan kinerja
5 Pimpinan menetapkan Sasaran strategis yang selaras dengan 3 3 4 4 4 3 3
Memadai
visi dan misi Pemda
6 Rencana/sasaran strategis pemda telah dijabarkan ke dalam 3 3 3 3 4 4 3
Memadai
sasaran OPD dan tingkat operasional OPD (cascading)
7 Rencana strategis dan rencana kerja pemda telah menyajikan 2 2 3 2 4 3 2
Kurang Memadai
informasi mengenai risiko
8 Pimpinan berperan serta dan mengikutsertakan pejabat dan 3 3 3 3 4 4 3
Memadai
pegawai terkait dalam proses pengelolaan risiko
D PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN Kurang Memadai
1 Setiap Urusan telah dilaksanakan oleh OPD dan unit kerja 3 4 3 3 4 4 3
Memadai
yang tepat
2 Masing-masing pihak dalam organisasi telah memperoleh 2 2 3 3 3 3 3
kejelasan dan memahami peran dan tanggung jawab Memadai
masing-masing dalam pengelolaan risiko
3 Pegawai yang bertugas di OPD merupakan pegawai tetap 2 3 3 2 2 3 2
Kurang Memadai
dan bukan pegawai yang bersifat adhoc (sementara)
JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN
NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUOSIONER CEE
a b c d
4 Adanya transparansi dan ketepatan waktu pelaporan 2 3 3 2 4 3 3
pelaksanaan peran dan tanggung jawab masing-masing Memadai
dalam pengelolaan risiko
E PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT Memadai
1 Kriteria pendelegasian wewenang telah ditentukan dengan 3 3 3 3 4 3 3
Memadai
tepat
2 Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dilaksanakan 2 3 3 3 4 3 3
Memadai
secara tepat
3 Kewenangan direviu secara periodik 2 2 3 3 3 3 3 Memadai
F PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT TENTANG PEMBINAAN Kurang Memadai
SUMBER DAYA MANUSIA
1 Pemda telah memiliki Kebijakan dan prosedur pengelolaan 2 2 3 3 3 4 3
SDM yang lengkap (sejak rekrutmen sampai Memadai
dengan pemberhentian pegawai)
2 Rekrutmen, retensi, mutasi, maupun promosi pemilihan 2 3 3 2 2 3 2
Kurang Memadai
SDM telah dilakukan dengan baik
3 Insentif pegawai telah sesuai dengan tanggung jawab dan 2 2 3 3 2 3 2
Kurang Memadai
kinerja
4 Pemda telah menginternalisasi budaya sadar risiko 2 2 3 3 4 3 3 Memadai
5 Adanya pemberian reward dan/atau punishment atas 2 2 2 3 2 3 2
pengelolaan risiko (Misalnya mempertimbangkan
Kurang Memadai
pertanggungjawaban pengelolaan risiko dalam penilaian
kinerja)
6 Terdapat evaluasi kinerja pegawai, dan telah 3 2 3 3 2 3 3
Memadai
dipertimbangkan dalam perhitungan penghasilan
7 Instansi telah mengalokasikan anggaran yang 2 2 3 3 3 3 3
Memadai
memadai untuk pengembangan SDM
G PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF Kurang Memadai
1 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas efisiensi/ 2 2 3 3 1 3 3
efektivitas pelaksanaan setiap urusan/program Secara Memadai
periodik
2 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas kepatuhan hukum 2 2 3 3 2 3 2
Kurang Memadai
dan aturan lainnya
3 Inspektorat Daerah memberikan layanan fasilitasi penerapan 2 3 3 2 2 3 2
Kurang Memadai
pengelolaan risiko dan penyelenggaraan SPIP
4 APIP telah melaksanakan pengawasan berbasis 2 3 3 3 2 3 3
Memadai
risiko.
5 Temuan dan saran/rekomendasi pengawasan APIP telah 2 3 3 3 2 3 3
Memadai
ditindaklanjuti
H HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT Memadai
1 Hubungan kerja yang baik dengan instansi/organisasi lain 2 3 3 3 4 3 3
Memadai
yang memiliki keterkaitan operasional telah terbangun
2 Hubungan kerja yang baik dengan instansi yang terkait atas 2 3 3 3 4 3 3
fungsi pengawasan/pemeriksaan (inspektorat, BPKP, dan Memadai
BPK) telah terbangun

Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain
Kolom d diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian tiap pertanyaan dan kesimpulan tiap sub unsur lingkungan pengendalian
Misal:
kesimpulan tiap pertanyaan :
"Memadai", apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan "Kurang Memadai" apabila modus jawaban responden adalah 1 atau 2
kesimpulan sub unsur lingkungan pengendalian:
"Memadai", apabila seluruh simpulan tiap pertanyaan pada sub unsur tersebut telah "memadai, dan "kurang memadai" apabila terdapat simpulan
pertanyaan pada sub unsur tersebut yang "Kurang Memadai"
Lampiran 5
Form 1.b
CEE Berdasarkan
Kondisi Kerentanan Dokumen
Lingkungan Pengendalian Intern

di Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
Tahun Penilaian : 2022
Urusan Pemerintahan : Urusan Bidang …
No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi
a b c e
1 LHP-BPK RI Tahun 2021

2 LHP Inspektorat

Media Massa
3

Dll.

*) Klasifikasi permasalahan menggunakan sub unsur Lingkungan Pengendalian dalam PP 60 Tahun 2008.

Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau
Kolom d diisi dengan uraian kekuatan jika berdasarkan data yang ada merupakan kekuatan
Kolom e diisi dengan klasifikasi kelemahan/kekuatan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian
Lampiran 5
Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern Form 1.c

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
Tahun Penilaian : 2022
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
1 PENEGAKAN INTEGRITAS Memadai -
DAN NILAI ETIKA
2 KOMITMEN TERHADAP Kurang 1. OPD belum memiliki dan menerapkan strategi
KOMPETENSI Memadai peningkatan kompetensi pegawai
2. Belum terdapat pelatihan terkait pengelolaan
risiko, baik pelatihan khusus maupun pelatihan
terintegrasi secara berkala.

3 KEPEMIMPINAN YANG Kurang Rencana strategis dan rencana kerja pemda belum
KONDUSIF Memadai menyajikan informasi mengenai risiko
4 PEMBENTUKAN STRUKTUR Kurang Pegawai yang bertugas di OPD belum sepenuhnya
ORGANISASI YANG SESUAI Memadai pegawai tetap dan bukan pegawai yang bersifat
DENGAN KEBUTUHAN adhoc (sementara)

5 PENDELEGASIAN Memadai -
WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB YANG
TEPAT

6 PENYUSUNAN DAN Kurang 1. Rekrutmen, retensi, mutasi, maupun promosi


PENERAPAN KEBIJAKAN Memadai pemilihan SDM belum sepenuhnya dilakukan
YANG SEHAT TENTANG dengan baik
PEMBINAAN SUMBER DAYA 2. Insentif pegawai belum sesuai dengan tanggung
MANUSIA jawab dan kinerja
3. Belum ada pemberian reward dan/atau
punishment atas pengelolaan risiko

7 PERWUJUDAN PERAN Kurang 1. Inspektorat Daerah belum sepenuhnya


APARAT PENGAWASAN Memadai melakukan reviu atas kepatuhan hukum dan aturan
INTERN PEMERINTAH YANG lainnya
EFEKTIF 2. Inspektorat Daerah belum memberikan layanan
fasilitasi penerapan pengelolaan risiko dan
penyelenggaraan SPIP

8 HUBUNGAN KERJA YANG Memadai -


BAIK DENGAN INSTANSI
PEMERINTAH TERKAIT

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan pendalaman atau lakukan professional judgement untuk
menyimpulkannya
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
Lampiran 5
Form 2a

PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS PEMDA

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Tahun Penilaian : 2017-2022
Periode yang dinilai : 2022
Sumber Data RPJMD Kabupaten Sarolangun Tahun 2017-2022

1. Mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah


2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
3. Meningkatkan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya dalam
masyarakat
4. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor
Tujuan Strategis RPJMD
potensi lokal
5. Meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup
6. Mewujudkan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik
7. Mewujudkan peningkatan kesetaraan gender
8. Mewujudkan peningkatan pelayanan publik

Penetapan konteks 4. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-


Risiko Strategis Pemda sektor potensi lokal

Nama Dinas Terkait DINAS TPHP

4.1 Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor Unggulan Daerah serta


Sasaran RPJMD Kesejahteraan Petani
4.2 Menurunnya angka kemiskinan

4.1.1 Persentase pertumbuhan PDRB sektor pertanian dan perikanan


4.1.2 Nilai Tukar Petani
IKU Sasaran RPJMD 4.1.3 Persentase pertumbuhan PDRB sektor industri
4.1.4 Persentase pertumbuhan PDRB sektor perdagangan
4.2.1 Persentase penduduk miskin

1. Program Pengembangan Tanaman Pangan


2. Program Pengembangan Holtikultura
3. Program Penyediaan Dan Pengembangan Sarana Pertanian
Prioritas pembangunan
4. Program Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian
dan program unggulan
5. Program Pengendalian Dan Penanggulangan Bencana Pertanian
6. Program Perizinan Usaha Pertanian
7. Program Penyuluhan Pertanian

Tujuan Strategis Pemda:


4. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-
sektor potensi lokal

Tujuan, Sasaran, IKU Sasaran Strategis Pemda:


yang akan dilakukan 4.1 Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor Unggulan Daerah serta
penilaian risiko Kesejahteraan Petani

IK Sastra Pemda:
4.1.1 Persentase pertumbuhan PDRB sektor pertanian dan perikanan
4.1.2 Nilai Tukar Petani

Kabupaten Sarolangun, ....... Juli 2022


Bupati Sarolangun

...........................
Lampiran 5
Form 2.b

PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS OPD

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : 2017-2022
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
OPD yang Dinilai : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sarolangun
Sumber Data Renstra DTPHP Kab. Sarolangun Tahun 2017-2022
1. Meningkatkan Perekonomian Daerah
Tujuan Strategis 2. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Pertanian
3. Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian

1.1 Peningkatan Produksi Sektor Pertanian


Sasaran Strategis 2.1 Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana yang memadai
3.1 Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian

IKU Renstra OPD IKU 2022


1.1.1 Meningkatnya Produktifitas Tanaman Pangan 5,50
1.1.2 Meningkatnya Produktifitas Tanaman Hortikultura 2,00
1.1.3 Meningkatnya Produktifitas Tanaman Perkebunan 2,00
Meningkatkan dan Memperbaiki Jaringan Irigasi, Alsintan, Jalan
2.1.1 Usahatani, Jalan Sentra Produksi dan Sarana lainnya yang 34,21
mendukung Usaha Tani
3.1.1 Persentase Penyuluh Pertanian yang Aktif 100%

Informasi lain -
Tujuan Strategis OPD:
1. Meningkatkan Perekonomian Daerah
2. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Pertanian
3. Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian

Sasaran Strategis OPD:


1.1 Peningkatan Produksi Sektor Pertanian
2.1 Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana yang memadai
3.1 Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
Tujuan, Sasaran, IKU
yang akan dilakukan IK Sastra OPD:
penilaian risiko 1.1.1 Meningkatnya Produktifitas Tanaman Pangan
1.1.2 Meningkatnya Produktifitas Tanaman Hortikultura
1.1.3 Meningkatnya Produktifitas Tanaman Perkebunan
2.1.1 Meningkatkan dan Memperbaiki Jaringan Irigasi, Alsintan, Jalan Usahatani, Jalan
Sentra Produksi dan Sarana lainnya yang mendukung Usaha Tani
3.1.1 Persentase Penyuluh Pertanian yang Aktif

Kabupaten Sarolangun, ....... Juli 2022


Kepala DTPHP

...........................
Lampiran 5
Form 2.c

PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : 2022
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
OPD yang Dinilai : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sarolangun
Sumber Data Renja/RKA DTPHP Tahun 2022
1. Meningkatkan Perekonomian Daerah
Tujuan Strategis 2. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Pertanian
3. Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian

1. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA


2. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
Program DTPHP
3. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
(Renja/RKA 2022)
4. PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PERTANIAN
dan Kegiatan Utama
5. PROGRAM PERIZINAN USAHA PERTANIAN
6. PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
1.1 Nilai SAKIP BB Predikat
2.1 Persentase penyediaan Sarana pertanian 94.00%
3.1 Persentase penyediaan prasarana pertanian 94.00%
Capaian/Hasil Program 4.1 Cakupan Bencana Pertanian yang tertangani 100.00%
5.1 Jumlah Izin Usaha Pertanian yang diterbitkan 4 Izin
6.1 Persentase Penyuluh Pertanian Yang Aktif 95.00%

Informasi Lain -
Program:
2. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
3. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
4. PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PERTANIAN
5. PROGRAM PERIZINAN USAHA PERTANIAN
6. PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN

Kegiatan:
2.1 Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian
2.2 Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan, Tumbuhan, dan Mikro Organisme
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kegiatan, dan indikator 3.1 Pengembangan Prasarana Pertanian
keluaran yang akan 4.1 Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Kabupaten/Kota
dilakukan penilaian risiko 5.1 Penerbitan Izin Usaha Pertanian yang Kegiatan Usahanya dalam Daerah Kabupaten/Kota
6.1 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Indikator/Hasil Kegiatan:
2.1.1 Persentase pengawasan penggunaan sarana pertanian
2.2.1 Tersedia penyediaan pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura
3.1.1 Persentase Prasarana Pertanian Bagi Petani
4.1.1 Persentase berkurangnya bencana pertanian
5.1.1 Tersedianya dokumen izin usaha dan penilaian kelayakan, pemberian pertimbangan
teknis izin usaha pertanian
6.1.1 Persentase peningkatan, pengembangan penyuluh pertanian

Kabupaten Sarolangun, ....... Juli 2022


Kepala DTPHP

...........................
Form
Identifikasi Risiko

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Nama OPD : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Saro
Tahun Penilaian : 2017-2022
Periode yang dinilai : 2022
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
Risiko
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Uraian
a b c d
Tujuan Strategis Pemda:
Meningkatkan perekonomian
4
daerah melalui pengembangan
sektor-sektor potensi lokal
4.1 Sasaran Strategis Pemda: 1. Persentase Berkurangnya jumlah luas
Meningkatnya pertumbuhan pertumbuhan lahan pertanian
PDRB sektor Unggulan Daerah PDRB sektor
serta Kesejahteraan Petani pertanian dan
perikanan
2. Nilai Tukar
Petani

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelo
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab ri
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit ke

Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah

Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Formulir Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis Pemerintah Daerah

an Perkebunan Kab. Sarolangun

Risiko Sebab
Kode C/UC
Pemilik Uraian Sumber
Risiko
e f g h i

RSP.22.27.2 Bupati Masih terdapat alih fungsi Internal C


6.01 lahan pertanian

m RPJMD/Renstra

pentingan untuk mengelola risiko


asi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine

siko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko

di. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja

ar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 3.a

Dampak
Uraian Pihak yang Terkena
j k

Target produksi tidak Pemda,


tercapai Petani/Masyarakat

hod, Machine, dan Material

ategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum


Lampiran 5
Form 3.b

Formulir Kertas Kerja


Identifikasi Risiko Strategis OPD

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Nama OPD : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sarolangun
Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : 2017-2022
Tujuan Strategis Pemda : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
OPD yang Dinilai : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sarolangun
Risiko Sebab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kode C/UC Pihak yang
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k
Tujuan Strategis OPD:
1 Meningkatkan Perekonomian
Daerah
1. Meningkatnya Produktifitas
Tanaman Pangan
Sasaran Strategis OPD: Penegakan sanksi atas peraturan Hasil
2. Meningkatnya Produktifitas Masih banyaknya alih fungsi lahan RSO.22.27. Kepala DTPHP,
1.1 Peningkatan Produksi Sektor yang berlaku belum maksimal Internal C pertanian/perkebunan
Tanaman Hortikultura sawah 26.01 DTPHP Petani/Masyarakat
Pertanian dijalankan tidak meningkat
3. Meningkatnya Produktifitas
Tanaman Perkebunan

Hasil
RSO.22.27. Kepala DTPHP,
Terbatasnya air irigasi Pembangunan irigasi belum merata Internal C pertanian/perkebunan
26.02 DTPHP Petani/Masyarakat
tidak meningkat

Pengadaan sarana dan prasarana RSO.22.27. Kepala Keterbatasan anggaran yang Produktivitas menjadi DTPHP,
Internal C
masih belum maksimal 26.03 DTPHP tersedia terganggu Petani/Masyarakat

Tujuan Strategis OPD:


2 Meningkatkan Kapasitas Sarana
dan Prasarana Pertanian

Meningkatkan dan Memperbaiki


Sasaran Strategis OPD: Jaringan Irigasi, Alsintan, Jalan
Belum optimalnya rasio penyebaran RSO.22.27. Kepala Keterbatasan anggaran yang Kebutuhan sarpras tidak DTPHP,
2.1 Peningkatan Penyediaan Sarana Usahatani, Jalan Sentra Internal C
alsintan dengan luas lahan yang ada 26.04 DTPHP tersedia terpenuhi Petani/Masyarakat
dan Prasarana yang memadai Produksi dan Sarana lainnya
yang mendukung Usaha Tani

Terbatasnya pembangunan Kebutuhan sarpras tidak


RSO.22.27. Kepala Keterbatasan anggaran yang DTPHP,
infrastruktur pengairan dan jalan Internal C terpenuhi dan rendahnya
26.05 DTPHP tersedia Petani/Masyarakat
usaha tani produksi

Tujuan Strategis OPD:


3 Meningkatkan Kapasitas Penyuluh
Pertanian

Sasaran Strategis OPD:


Persentase Penyuluh Pertanian Kompetensi penyuluh pertanian RSO.22.27. Kepala Kurangnya pelatihan terhadap Jumlah penyuluh aktif DTPHP, Penyuluh,
3.1 Peningkatan Kapasitas Penyuluh Internal C
yang Aktif kurang memadai 26.06 DTPHP penyuluh pertanian tidak meningkat Petani/Masyarakat
Pertanian

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
n tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
olom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
k risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
permudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
pu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
di. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
an pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 3.c

Formulir Kertas Kerja


Identifikasi Risiko Operasional OPD
Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun
Nama OPD : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sarolangun
Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : 2022
Tujuan Strategis Pemda : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
: 1.1 Peningkatan Produksi Sektor Pertanian
Sasaran strategis OPD 2.1 Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana yang memadai
3.1 Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
OPD yang Dinilai : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sarolangun
Risiko Sebab*) Dampak**)
No Kegiatan Indikator Keluaran Kode C/UC Pihak yang
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k l
2.1 Pengawasan Penggunaan Persentase Pelaksanaan Pembinaan thd penggunaan sarana ROO.22.27. Kabid PSP / Kabid Tan Kompetensi tenaga pembina kurang Internal Penyediaan sarana yang tepat DTPHP,
Sarana Pertanian pengawasan belum maksimal 26.01 Pangan / Kabid memadai menjadi terhambat Petani/Masyarakat
penggunaan Perkebunan / Kabid C
sarana pertanian Hortikultura
Pelaksanaan Kebutuhan pupuk yang di alokasikan ROO.22.27. Kabid PSP / Kabid Tan Alokasi anggaran untuk penyediaan Tidak maksimalnya pemupukan DTPHP,
tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan 26.02 Pangan / Kabid pupuk terbatas untuk peningkatan produksi Petani/Masyarakat
kelompok tani Perkebunan / Kabid Internal C pertanian serta tidak semua
Hortikultura kelompok tani pengusul
mendapatkan bantuan
2.2 Pengelolaan Sumber Daya Tersedia Pelaksanaan Mutu benih belum sesuai standar ROO.22.27. Kabid Tan Pangan Benih belum tersertifikasi / Belum Internal Hasil produksi tidak meningkat DTPHP,
Genetik (SDG) Hewan, penyediaan 26.03 /Kabid Hortikultura berkembangnya usaha penangkaran Petani/Masyarakat
Tumbuhan, dan Mikro pengelolaan benih/bibit yang bermutu C
Organisme Kewenangan tanaman pangan
Kabupaten/Kota dan hortikultura
3.1 Pengembangan Prasarana Persentase Pelaksanaan Keterlambatan penyelesaian ROO.22.27. Kabid PSP / Kabid Tan Keterlambatan pelaksanaan Eksternal Hasil produksi tidak meningkat DTPHP,
Pertanian Prasarana pembangunan/pengadaan prasarana 26.04 Pangan pengadaan/pembangunan oleh Petani/Masyarakat
Pertanian Bagi pertanian penyedia C
Petani
4.1 Pengendalian dan Persentase Pelaksanaan Penyediaan pestisida belum mencukupi ROO.22.27. Kabid Tan Keterbatasan anggaran Internal Gangguan pertanian tidak dapat DTPHP,
Penanggulangan Bencana berkurangnya kebutuhan 26.05 Pangan/Kabid tertangani secara maksimal Petani/Masyarakat
Pertanian Kabupaten/Kota bencana pertanian Hortikultura/ Kabid C
Perkebunan

Pelaksanaan Tingginya serangan hama dan penyakit ROO.22.27. Kabid Tan Kurangnya sosialisasi dan Internal Gagal Panen DTPHP,
tanaman pangan, hortikultura dan 26.06 Pangan/Kabid pemahaman petani tentang cara Petani/Masyarakat
perkebunan Hortikultura/ Kabid mengatasi serangan hama dan
C
Perkebunan penyakit tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan

5.1 Penerbitan Izin Usaha Tersedianya Pelaksanaan Keterlambatan penerbitan izin usaha ROO.22.27. Kabid Perkebunan Pemenuhan syarat lambat dilakukan Eksternal Kegiatan menjadi terhambat DTPHP,
Pertanian yang Kegiatan dokumen izin pertanian/perkebunan 26.07 Petani/Masyarakat
Usahanya dalam Daerah usaha dan
Kabupaten/Kota penilaian
kelayakan,
C
pemberian
pertimbangan
teknis izin usaha
pertanian

6.1 Pelaksanaan Penyuluhan Persentase Pelaksanaan Hasil kegiatan pembinaan penyuluhan ROO.22.27. Kepala UPTD Kurangnya kompetensi SDM penyuluh Internal Tidak ada peningkatan SDM DTPHP,
Pertanian peningkatan, belum maksimal 26.08 Penyuluhan petani Petani/Masyarakat
pengembangan C
penyuluh pertanian

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan/sasaran kegiatan
Kolom d diisi dengan tahapan kegiatan
Kolom e diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom f diisi dengan Kode risiko
Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom i diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan penyebab risiko
Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Masih banyaknya alih
Risiko fungsi lahan sawah
Terbatasnya air irigasi

Asal RSO 1 RSO 2


Nama Peserta
No. Unit
FGD Dampak Kemungkinan Dampak
Kerja
a b c d e d
1 Dedy Hendry DTPHP 4 4 4
2 Jaskal Satria DTPHP 4 3 4
3 Ritata Juliman DTPHP 4 4 4
4 Ade Irawan DTPHP 4 4 5
5 Harmilus DTPHP 4 4 5
6 Zamromy DTPHP 4 3 4
7 Ifwandi DTPHP 3 3 3
8 Amrizal DTPHP 3 3 3
9 Abdul Latief DTPHP 4 3 3
10 Ibnu Rif'ah DTPHP 4 3 3
11 Sopian DTPHP 4 4 4
12 Ali Amran DTPHP 4 4 4
13 Agusti Sabni DTPHP 5 4 4
14 Asarpani DTPHP 5 4 4
15 Reni Oktara DTPHP 5 4 3
16 Solahudin DTPHP 4 3 4
17 Sat Pramono DTPHP 4 3 3
18 Andi Irawan DTPHP 4 3 3
19 Dasrial DTPHP 3 3 3
20 Ahmad Fuadi DTPHP 3 3 3
21 Jufitra Vintarno DTPHP 4 3 4
Rata-rata 3.95 3.43 3.67

Kriteria Risiko
Kriteria Kemungkinan Kriteria Dampak
Nilai
Kemungkin Keteranga Nilai Keteranga
an n Dampak n
Sangat Tidak
1 Jarang 1 Signifikan
Kurang
2 Jarang 2 Signifikan
Kadang-
3 Kadang 3 Sedang
4 Sering 4 Signifikan
Sangat Sangat
5 Sering 5 Signifikan

Sumber : Perwako Pedoman Pengelolaan Risiko Kota Batam


Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Strategis OPD

Pengadaan sarana dan Belum optimalnya rasio


Terbatasnya air irigasi prasarana masih belum penyebaran alsintan dengan luas
maksimal lahan yang ada

RSO 2 RSO 3 RSO 4

Kemungkinan Dampak Kemungkinan Dampak Kemungkinan

e d e d e
4 4 3 4 3
3 4 4 4 3
4 4 4 4 3
4 4 3 5 4
4 4 4 4 4
3 5 4 3 3
3 4 5 4 3
3 5 4 3 3
3 5 5 3 3
3 4 4 4 4
4 5 3 4 3
4 5 3 5 4
4 5 4 4 4
3 5 4 3 3
3 4 3 3 3
3 4 3 4 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
3 4 5 3 2
3 4 4 3 2
3 4 4 3 3
3.33 4.24 3.76 3.62 3.14
Terbatasnya pembangunan
Kompetensi penyuluh
infrastruktur pengairan dan
pertanian kurang memadai
jalan usaha tani

RSO 5 RSO 6

Dampak Kemungkinan Dampak Kemungkinan

d e d e
4 4 4 4
3 3 4 3
3 3 4 3
4 4 4 3
4 4 4 3
3 3 4 3
3 3 4 3
3 3 3 4
3 3 3 3
3 4 3 3
4 4 3 3
3 3 3 3
4 3 4 4
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 4 3
3 4 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 2
3 3 3 4
3.24 3.29 3.43 3.14
Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD

Kebutuhan pupuk yang di


Pembinaan thd
alokasikan tidak sesuai
Risiko penggunaan sarana
dengan jumlah kebutuhan
belum maksimal
kelompok tani

Asal ROO 1 ROO 2


Nama Peserta
No. Unit
FGD Dampak Kemungkinan Dampak
Kerja
a b c d e d
1 Jaskal Satria DTPHP 3 3 3
2 Ritata Juliman DTPHP 4 3 3
3 Ade Irawan DTPHP 4 3 3
4 Harmilus DTPHP 4 3 3
5 Zamromy DTPHP 4 3 3
6 Amrizal DTPHP 3 3 3
7 Sopian DTPHP 3 3 3
8 Agusti Sabni DTPHP 4 3 4
9 Reni Oktara DTPHP 4 3 3
10 Solahudin DTPHP 4 3 3
11 Sat Pramono DTPHP 3 3 3
12 Dasrial DTPHP 3 2 2
13 Ahmad Fuadi DTPHP 3 2 3
14 Jufitra Vintarno DTPHP 3 3 3
15 Asnida DTPHP 3 3 3
16 Irwansyah DTPHP 3 3 3
17 Achmad Yani DTPHP 3 3 3
18 Dana DTPHP 3 2 3
Rata-rata 3.39 2.83 3.00

Kriteria Risiko
Kriteria Kemungkinan Kriteria Dampak
Nilai
Kemungkin Keteranga Nilai Keteranga
an n Dampak n
Sangat Tidak
1 Jarang 1 Signifikan
Kurang
2 Jarang 2 Signifikan
Kadang-
3 Kadang 3 Sedang
4 Sering 4 Signifikan
Sangat Sangat
5 Sering 5 Signifikan

Sumber : Perwako Pedoman Pengelolaan Risiko Kota Batam


Kertas Kerja
Analisis Risiko
ko Operasional OPD

utuhan pupuk yang di


Keterlambatan penyelesaian Penyediaan pestis
okasikan tidak sesuai Mutu benih belum sesuai
pembangunan/pengadaan belum mencuku
gan jumlah kebutuhan standar
prasarana pertanian kebutuhan
kelompok tani

ROO 2 ROO 3 ROO 4 ROO 5


Kemungkinan Dampak Kemungkinan Dampak Kemungkinan Dampak

e d e d e d
3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4
2 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4
3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3
3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 2 2
2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2
2.78 3.33 3.00 3.22 3.00 3.06
Penyediaan pestisida Tingginya serangan hama dan
Keterlambatan penerbitan izin
belum mencukupi penyakit tanaman pangan,
usaha pertanian/perkebunan
kebutuhan hortikultura dan perkebunan

ROO 5 ROO 6 ROO 7


Kemungkinan Dampak Kemungkinan Dampak Kemungkinan

e d e d e
3 3 3 3 3
3 4 3 3 2
3 3 3 3 2
3 4 3 3 2
3 4 3 4 3
3 3 3 3 2
3 3 3 2 2
3 4 3 3 2
3 3 3 2 2
3 4 3 3 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 2
3 3 3 2 2
3 3 3 3 2
2 3 3 3 2
2 4 3 3 2
3 4 3 3 2
2 3 3 2 2
2.83 3.39 3.00 2.83 2.22
Hasil kegiatan pembinaan
penyuluhan belum maksimal

ROO 8
Dampak Kemungkinan

d e
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3.28 2.94
Lampiran 5
Form 4

Formulir Kertas Kerja


Hasil Analisis Risiko

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Tahun Penilaian : 2022
: Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan
Tujuan Strategis Pemda
sektor-sektor potensi lokal
Tujuan Strategis OPD : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas dan akuntabel
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
Analisis Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Skala Skala Kemungkinan Skala
Dampak*) *) Risiko
a b c d e f=dxe
I Risiko Strategis Pemda
1 Berkurangnya jumlah luas lahan pertanian RSP.22.27.26.01 4.00 4.00 16.00

II Risiko Strategis OPD 1:


1 Masih banyaknya alih fungsi lahan sawah RSO.22.27.26.01 3.95 3.43 13.55
2 Terbatasnya air irigasi RSO.22.27.26.02 3.67 3.33 12.22
3 Pengadaan sarana dan prasarana masih belum maksimal RSO.22.27.26.03 4.24 3.76 15.94
4 Belum optimalnya rasio penyebaran alsintan dengan luas lahan yang ada RSO.22.27.26.04 3.62 3.14 11.37
5 Terbatasnya pembangunan infrastruktur pengairan dan jalan usaha tani RSO.22.27.26.05 3.24 3.29 10.64
6 Kompetensi penyuluh pertanian kurang memadai RSO.22.27.26.06 3.43 3.14 10.78

III Risiko Operasional OPD 1:


1 Pembinaan thd penggunaan sarana belum maksimal ROO.22.27.26.01 3.39 2.83 9.60
Kebutuhan pupuk yang di alokasikan tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan 3.00 2.78
2 ROO.22.27.26.02 8.33
kelompok tani
3 Mutu benih belum sesuai standar ROO.22.27.26.03 3.33 3.00 10.00
4 Keterlambatan penyelesaian pembangunan/pengadaan prasarana pertanian ROO.22.27.26.04 3.22 3.00 9.67
5 Penyediaan pestisida belum mencukupi kebutuhan ROO.22.27.26.05 3.06 2.83 8.66
Tingginya serangan hama dan penyakit tanaman pangan, hortikultura dan
6 ROO.22.27.26.06 3.39 3.00 10.17
perkebunan
7 Keterlambatan penerbitan izin usaha pertanian/perkebunan ROO.22.27.26.07 2.83 2.22 6.30
8 Hasil kegiatan pembinaan belum maksimal ROO.22.27.26.08 3.28 2.94 9.65

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
MATRIKS ANALISIS RISIKO

Dampak/Konsekuensi
MATRIKS Kurang Sangat
Tidak Signifikan Sedang Signifikan
ANALISIS RISIKO Signifikan Signifikan
1 2 3 4 5
Hampir Pasti
5

Kemungkinan
4 RSO.22.27.26.03
Besar
RSO.22.27.26.02
Terjadinya Risiko

RSO.22.27.26.05
Kemungkinan

RSO.22.27.26.06
ROO.22.27.26.01
Kemungkinan ROO.22.27.26.02 RSO.22.27.26.01
3
Kecil ROO.22.27.26.03 RSO.22.27.26.04
ROO.22.27.26.04
ROO.22.27.26.05
ROO.22.27.26.06
ROO.22.27.26.08

Sangat
2 ROO.22.27.26.07
Jarang
Sangat
1
Jarang

Tingkat Risiko Skor Keterangan


Sangat Rendah <3 Risiko dapat diterima, tidak diperlukan tindakan penanganan
Rendah 3,01 - 5 Risiko dapat diterima, tidak diperlukan tindakan penanganan
5,01 - 10 Risiko tidak diterima, diperlukan tindakan pengelolaan, jika ada termasuk tersedianya sumber
Sedang daya
Tinggi 10,1 - 15 Risiko tidak diterima, diperlukan tindakan
Sangat Tinggi 15,01 - 25 Risiko tidak diterima, diperlukan tindakan segera
Lampiran 5
Form 5

Formulir Kertas Kerja


Daftar Risiko Prioritas
Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun
Tahun Penilaian : 2022
Tujuan Strategis Pemda : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
Skala
No Risiko Prioritas Kode Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak
Risiko
a b c d e f g
I Risiko Strategis Pemda
Berkurangnya jumlah luas lahan RSP.22.27.26.01 16.00 Bupati Masih terdapat alih fungsi lahan Target produksi tidak tercapai
pertanian pertanian

II Risiko Strategis OPD 1


Pengadaan sarana dan prasarana 15.94 Kepala DTPHP Keterbatasan anggaran yang Produktivitas menjadi terganggu
masih belum maksimal RSO.22.27.26.03 tersedia

Masih banyaknya alih fungsi lahan 13.55 Kepala DTPHP Penegakan sanksi atas Hasil pertanian/perkebunan tidak
sawah RSO.22.27.26.01 peraturan yang berlaku belum meningkat
maksimal dijalankan
Terbatasnya air irigasi RSO.22.27.26.02 12.22 Kepala DTPHP Pembangunan irigasi belum Hasil pertanian/perkebunan tidak
merata meningkat
Belum optimalnya rasio RSO.22.27.26.04 11.37 Kepala DTPHP Keterbatasan anggaran yang Kebutuhan sarpras tidak
penyebaran alsintan dengan luas tersedia terpenuhi
lahan yang ada
Kompetensi penyuluh pertanian RSO.22.27.26.06 10.78 Kepala DTPHP Kurangnya pelatihan terhadap Jumlah penyuluh aktif tidak
kurang memadai penyuluh pertanian meningkat
Terbatasnya pembangunan RSO.22.27.26.05 10.64 Kepala DTPHP Keterbatasan anggaran yang Kebutuhan sarpras tidak
infrastruktur pengairan dan jalan tersedia terpenuhi dan rendahnya
usaha tani produksi

III Risiko Operasional OPD 1:


Tingginya serangan hama dan ROO.22.27.26.05 10.17 Kabid Tan Kurangnya sosialisasi dan Gagal Panen
penyakit tanaman pangan, Pangan /Kabid pemahaman petani tentang cara
hortikultura dan perkebunan Hortikultura mengatasi serangan hama dan
penyakit tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan

Mutu benih belum sesuai standar ROO.22.27.26.03 10.00 Kabid Tan Benih belum tersertifikasi Hasil produksi tidak meningkat
Pangan /Kabid
Hortikultura
Keterlambatan penyelesaian ROO.22.27.26.04 9.67 Kabid PSP / Keterlambatan pelaksanaan Hasil produksi tidak meningkat
pembangunan/pengadaan Kabid Tan pengadaan/pembangunan oleh
prasarana pertanian Pangan penyedia
Hasil kegiatan pembinaan belum ROO.22.27.26.07 9.65 Kepala UPTD Kurangnya kompetensi SDM Tidak ada peningkatan mutu
maksimal Penyuluhan penyuluh petani
Pembinaan thd penggunaan ROO.22.27.26.01 9.60 Kabid PSP / Kompetensi tenaga pembina Penyediaan sarana yang tepat
sarana belum maksimal Kabid Tan kurang memadai menjadi terhambat
Pangan / Kabid
Perkebunan /
Kabid
Hortikultura

Penyediaan pestisida belum ROO.22.27.26.05 8.66 Kabid Tan Keterbatasan anggaran Gangguan pertanian tidak dapat
mencukupi kebutuhan Pangan/ Kabid tertangani secara maksimal
Perkebunan
Kebutuhan pupuk yang di ROO.22.27.26.02 8.33 Kabid Tan Alokasi anggaran untuk Tidak maksimalnya pemupukan
alokasikan tidak sesuai dengan Pangan/ Kabid penyediaan pupuk terbatas untuk peningkatan produksi
jumlah kebutuhan kelompok tani Perkebunan / pertanian serta tidak semua
Kabid Sapras kelompok tani pengusul
mendapatkan bantuan

Keterlambatan penerbitan izin Kabid Pemenuhan syarat lambat


ROO.22.27.26.08 6.30 Kegiatan menjadi terhambat
usaha pertanian/perkebunan Perkebunan dilakukan

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai Lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b
Lampiran 5
Form 6
Formulir Kertas Kerja
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan

Nama Pemerintah Daerah : Pemerintah Kabupaten Sarolangun (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
Tahun Penilaian : 2022
Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Rencana Tindak Perbaikan
No. Penanggung jawab Target Waktu Penyelesaian
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian

a b c d e
1 PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI
ETIKA
a …...

2 KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI


a OPD belum memiliki dan menerapkan Disusunnya peta kebutuhan diklat Kepala OPD, Kepala Bidang Tahun 2022
strategi peningkatan kompetensi pegawai terhadap setiap pegawai …., BKPSDM
b Belum terdapat pelatihan terkait Dilakukan pelatihan manajemen risiko Kepala Bidang …., Sekda, Tahun 2022
pengelolaan risiko, baik pelatihan khusus di tingkat OPD maupun Pemda secara Bappeda, Inspektorat
maupun pelatihan terintegrasi secara berkala
berkala.

3 KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF


a …..

4 PEMBENTUKAN STRUKTUR
ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN
a …..

5 PENDELEGASIAN WEWENANG DAN


TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT
a …..

6 PENYUSUNAN DAN PENERAPAN


KEBIJAKAN YANG SEHAT TENTANG
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
a …..

7 PERWUJUDAN PERAN APARAT


PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
YANG EFEKTIF
a …..

8 HUBUNGAN KERJA YANG BAIK


DENGAN INSTANSI PEMERINTAH
TERKAIT
a …..

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Lampiran 5
Form 7

Formulir Kertas Kerja


Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Tahun Penilaian : 2022
Tujuan Strategis Pemda : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
Pemilik/
Kode Uraian Pengendalian Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Celah Pengendalian Penangung
Risiko yang Sudah Ada *) Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
I Risiko Strategis Pemda
Berkurangnya jumlah luas lahan RSP.22.27. 1. Peraturan Daerah Kebijakan dan Prosedur Penerapan sanksi kepada Bupati Tahun 2022
pertanian 26.01 Nomor 2 Tahun 2014 pengendalian sudah para pelanggar
tentang RTRW dilakukan, namun belum
Kabupaten Sarolangun mampu menangani risiko
Tahun 2014-2034 yang teridentifikasi
2. Peraturan Daerah
Nomor 7 Tahun 2021
tentang Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan

II Risiko Strategis OPD


Pengadaan sarana dan prasarana
masih belum maksimal Pengusulan kegiatan melalui
1. Adanya bantuan dari Kebijakan dan Prosedur
penyusunan renja OPD dan
kegiatan APBN (E- pengendalian sudah
RSO.22.27. penginputan pengusulan
Proposal Pertanian) dilakukan, namun belum Kepala DTPHP Tahun 2022
26.03 data kebutuhan kelompok
2. Bantuan dari mampu menangani risiko
tani sebanyak mungkin di
APBD I yang teridentifikasi
aplikasi E-Proposal

1. Peraturan Daerah
Nomor 2 Tahun 2014
tentang RTRW
Kebijakan dan Prosedur
Kabupaten Sarolangun
pengendalian sudah
Masih banyaknya alih fungsi lahan RSO.22.27. Tahun 2014-2034 Penegakan sanksi kepada Kepala DTPHP,
dilakukan, namun belum Tahun 2022
sawah 26.01 2. Peraturan Daerah para pelanggar Sekda
mampu menangani risiko
Nomor 7 Tahun 2021
yang teridentifikasi
tentang Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan

Pengusulan kegiatan melalui


Kebijakan dan Prosedur
penyusunan renja OPD dan
Pembangan Jaringan pengendalian sudah
RSO.22.27. penginputan pengusulan
Terbatasnya air irigasi Irigasi Tersier melalui dilakukan, namun belum Kepala DTPHP Tahun 2022
26.02 data kebutuhan kelompok
dana APBN mampu menangani risiko
tani sebanyak mungkin di
yang teridentifikasi
aplikasi E-Proposal

Pengusulan kegiatan melalui


Kebijakan dan Prosedur
Adanya kegiatan penyusunan renja OPD dan
Belum optimalnya rasio pengendalian sudah
RSO.22.27. pendataan kebutuhan penginputan pengusulan
penyebaran alsintan dengan luas dilakukan, namun belum Kepala DTPHP Tahun 2022
26.04 alsintan bagi kelompok data kebutuhan kelompok
lahan yang ada mampu menangani risiko
tani tani sebanyak mungkin di
yang teridentifikasi
aplikasi E-Proposal

1. Rapat bulanan
antara Kepala DTPHP
Berkoordinasi dengan
dengan UPTD Kebijakan dan Prosedur
BAPELTAN untuk
penyuluhan serta pengendalian sudah
Kompetensi penyuluh pertanian RSO.22.27. pengusulan peserta diklat
Koordinator penyuluh dilakukan, namun belum Kepala DTPHP Tahun 2022
kurang memadai 26.06 teknis penyuluh dan
pertanian mampu menangani risiko
pengusulan kegiatan diklat
2. Pelatihan tematik yang teridentifikasi
teknis melalui renja OPD
kepada penyuluh
pertanian dan petani

Pengusulan kegiatan melalui


1. Adanya bantuan dari Kebijakan dan Prosedur
penyusunan renja OPD dan
Terbatasnya pembangunan kegiatan APBN (E- pengendalian sudah
RSO.22.27. penginputan pengusulan
infrastruktur pengairan dan jalan Proposal Pertanian) dilakukan, namun belum Kepala DTPHP Tahun 2022
26.05 data kebutuhan kelompok
usaha tani 2. Bantuan dari mampu menangani risiko
tani sebanyak mungkin di
APBD I yang teridentifikasi
aplikasi E-Proposal

III Risiko Operasional


Tingginya serangan hama dan ROO.22.27. (1) Melakukan gerakan (1) Pengamatan terhadap Membuat surat edaran Kabid Tan
penyakit tanaman pangan, 26.05 pengendalian OPT di OPT yang kurang intensif (2) tentang himbauan kepada Pangan /Kabid
hortikultura dan perkebunan kelompok tani oleh Masih kurangnya petugas petani untuk lebih efektif Hortikultura
petugas POPT (2) OPT melakukan pengamatan OPT
Pelatihan POPT (3) secara mandiri
Melakukan Triwulan IV Tahun 2022
pelatihan/sosialiasi
PGPR dan pestisida
nabati kepada petani

ROO.22.27. Adanya kegiatan Kebijakan dan Prosedur Pembinaan penangkar benih Kabid Tan Triwulan IV Tahun
26.03 pengadaan benih padi pengendalian sudah dan koordinasi dengan balai Pangan /Kabid 2022
untuk penangkar serta dilakukan, namun belum benih Hortikultura
Mutu benih belum sesuai standar pembinaannya mampu menangani risiko
yang teridentifikasi

ROO.22.27. Kebijakan dan Prosedur Kabid PSP / Triwulan IV Tahun


26.04 Adanya kegiatan pengendalian sudah Kabid Tan 2022
Keterlambatan penyelesaian koordinasi dengan dilakukan, namun belum Pangan
pembangunan/pengadaan pihak terkait untuk mampu menangani risiko
prasarana pertanian penyelesaian kegiatan yang teridentifikasi
yang berjalan

ROO.22.27. Kepala UPTD Triwulan IV Tahun


1. Rapat bulanan
26.07 antara Kepala DTPHP Penyuluhan 2022
Berkoordinasi dengan
dengan UPTD Kebijakan dan Prosedur
BAPELTAN untuk
penyuluhan serta pengendalian sudah
Hasil kegiatan pembinaan pengusulan peserta diklat
Koordinator penyuluh dilakukan, namun belum
penyuluhan belum maksimal teknis penyuluh dan
pertanian mampu menangani risiko
pengusulan kegiatan diklat
2. Pelatihan tematik yang teridentifikasi
teknis melalui renja OPD
kepada penyuluh
pertanian dan petani
ROO.22.27. 1. Kegiatan rapat Kabid PSP / Triwulan IV Tahun
26.01 Kebijakan dan Prosedur Kabid Tan 2022
verifikasi RDKK Pupuk
pengendalian sudah Menyusun jadwal dan rapat Pangan / Kabid
Pembinaan thd penggunaan sarana besubsidi
dilakukan, namun belum berkala terkait pembinaan Perkebunan /
belum maksimal 2. Monitoring dan
mampu menangani risiko kelompok tani Kabid Hortikultura
evaluasi pembinaan
yang teridentifikasi
kelompok tani
ROO.22.27. Kabid Tan Triwulan III Tahun
26.05 Pengusulan kegiatan melalui Pangan/ Kabid 2022
1. Adanya kegiatan Kebijakan dan Prosedur
penyusunan renja OPD dan Perkebunan
bantuan dari kegiatan pengendalian sudah
Penyediaan pestisida belum penginputan pengusulan
APBN (E-Proposal dilakukan, namun belum
mencukupi kebutuhan data kebutuhan kelompok
Pertanian) mampu menangani risiko
tani sebanyak mungkin di
2. Bantuan dari APBD I yang teridentifikasi
aplikasi E-Proposal

ROO.22.27. Kabid PSP/ Kabid Tahun 2022


26.02 Pengusulan kegiatan melalui Tan Pangan/
Kebijakan dan Prosedur
Surat keputusan penyusunan renja OPD dan Kabid
Kebutuhan pupuk yang di pengendalian sudah
penetapan kelompok penginputan pengusulan Perkebunan
alokasikan tidak sesuai dengan dilakukan, namun belum
penerima bantuan data kebutuhan kelompok
jumlah kebutuhan kelompok tani mampu menangani risiko
pupuk non subsidi tani sebanyak mungkin di
yang teridentifikasi
aplikasi E-Proposal

ROO.22.27. Kebijakan dan Prosedur Triwulan IV Tahun


26.08 Kunjungan ke kelompok tani 2022
Melakukan kegiatan pengendalian sudah
Keterlambatan penerbitan izin untuk mempercepat Kabid
penilaian kelayakan dilakukan, namun belum
usaha pertanian/perkebunan pemberian rekomendasi Perkebunan
usaha tani mampu menangani risiko
teknis penerbitan izin usaha
yang teridentifikasi

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian‐pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya, Contoh SOP Pemeliharaan: Gedung
dibersihkan 2 kali sehari.

Kolom e Diisi dengan alasan tidak efektif:


(1) Kebijakan dan Prosedur pengendalian sudah dilakukan, namun belum mampu menangani risiko yang teridentifikasi,
(2) Prosedur pengendalian belum/tidak dapat dilaksanakan,
(3) Kebijakan belum diikuti dengan prosedur baku yang jelas,
(4) Kebijakan dan prosedur yang ada tidak sesuai dengan peraturan diatasnya

Kolom f diisi dengan pengendalian yang masih dibutuhkan


Kolom g diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom h diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Lampiran 5
Form 8

PENGKOMUNIKASIAN PENGENDALIAN YANG DIBANGUN


Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun
Tahun Penilaian : 2022
Tujuan Strategis Pemda : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan

Media/Bentuk Sarana Rencana Waktu Realisasi Waktu


No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Penyedia Informasi Penerima Informasi Keterangan
Pengkomunikasian Pelaksanaan Pelaksanaan

a b c d e f g h
I Risiko Strategis Pemda

Penyampaian informasi telah


Surat Edaran / rapat / Kepala DTPHP,
1 Penerapan sanksi kepada para pelanggar Bupati Triwulan II Tahun 2022 Triwulan II Tahun 2022 dilakukan dan dibuktikan
pertemuan Masyarakat
dengan adanya Surat Edaran

II Risiko Strategis OPD


Penyampaian informasi telah
Pengusulan kegiatan melalui penyusunan dilakukan dan dibuktikan
renja OPD dan penginputan pengusulan Rapat / Pertemuan PPL
1 Kepala DTPHP Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
data kebutuhan kelompok tani sebanyak dan Petani
mungkin di aplikasi E-Proposal rapat/pertemuan penyuluh
maupun petani
Penyampaian informasi telah
dilakukan dan dibuktikan
Rapat / Pertemuan PPL
2 Penegakan sanksi kepada para pelanggar Kepala DTPHP Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
dan Petani
rapat/pertemuan penyuluh
maupun petani
Penyampaian informasi telah
Pengusulan kegiatan melalui penyusunan dilakukan dan dibuktikan
renja OPD dan penginputan pengusulan Rapat / Pertemuan PPL
3 Kabid PSP Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
data kebutuhan kelompok tani sebanyak dan Petani
rapat/pertemuan penyuluh
mungkin di aplikasi E-Proposal
maupun petani
Penyampaian informasi telah
Pengusulan kegiatan melalui penyusunan dilakukan dan dibuktikan
renja OPD dan penginputan pengusulan Surat Usulan peserta /
4 Kabid PSP PPL Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
data kebutuhan kelompok tani sebanyak rapat / pertemuan
mungkin di aplikasi E-Proposal rapat/pertemuan penyuluh
maupun petani
Penyampaian informasi telah
Berkoordinasi dengan BAPELTAN untuk dilakukan dan dibuktikan
pengusulan peserta diklat teknis penyuluh Rapat / Pertemuan PPL Kepala UPTD Penyuluhan
5 Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
dan pengusulan kegiatan diklat teknis dan Petani Pertanian
rapat/pertemuan penyuluh
melalui renja OPD
maupun petani
Penyampaian informasi telah
Pengusulan kegiatan melalui penyusunan dilakukan dan dibuktikan
renja OPD dan penginputan pengusulan Rapat / Pertemuan PPL
6 Kabid PSP Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
data kebutuhan kelompok tani sebanyak dan Petani
rapat/pertemuan penyuluh
mungkin di aplikasi E-Proposal
maupun petani

III Risiko Operasional

Penyampaian informasi telah


Membuat surat edaran tentang himbauan dilakukan dan dibuktikan
kepada petani untuk lebih efektif Surat ederan / Rapat Petugas POPT /
1 Kepala DTPHP Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
melakukan pengamatan OPT secara bersama Petugas POPT Masyarakat
mandiri rapat/pertemuan petugas
POPT maupun petani

Penyampaian informasi telah


Kunjungan lapangan ke dilakukan dan dibuktikan
Pembinaan penangkar benih dan
2 penangkar benih dan balai Kabid Tanaman Pangan Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
koordinasi dengan balai benih
benih rapat/pertemuan penangkar
benih
Pengkomunikasian telah
Berkoordinasi dengan BAPELTAN untuk dilakukan dan dibuktikan
pengusulan peserta diklat teknis penyuluh Surat Pengajuan Peserta Penyuluh dan Badan
3 Kepal UPTD Penyuluhan Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya pengajuan
dan pengusulan kegiatan diklat teknis Diklat Pelatihan
nama-nama penyuluh
melalui renja OPD
peserta diklat.
Kunjungan lapangan / Pengkomunikasian telah
Menyusun jadwal dan rapat berkala terkait Pertemuan dengan Petani / dilakukan dan dibuktikan
4 Kepala DTPHP PNS / Penyuluh / Petani Tahun 2022 Tahun 2022
pembinaan kelompok tani Koordinasi dengan Dinas dengan adanya rapat dan
TPHP Provinsi kunjungan lapangan
Pengkomunikasian telah
Pengusulan kegiatan melalui penyusunan dilakukan dan dibuktikan
renja OPD dan penginputan pengusulan Rapat / Pertemuan PPL
5 Kepala DTPHP Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022 dengan adanya
data kebutuhan kelompok tani sebanyak dan Petani
mungkin di aplikasi E-Proposal rapat/pertemuan dengan
kelompok tani
Pengkomunikasian telah
dilakukan dan dibuktikan
Kunjungan ke kelompok tani untuk Rapat / Pertemuan PPL dengan adanya
6 mempercepat pemberian rekomendasi Kabid Perkebunan Masyarakat Tahun 2022 Tahun 2022
dan Petani rapat/pertemuan dengan
teknis penerbitan izin usaha
kelompok tani dan
kunjungan lapangan

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan
Lampiran 5
Form 9

RANCANGAN PEMANTAUAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun


Tahun Penilaian : 2022
Tujuan Strategis : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan

Bentuk/Metode Pemantauan yang Penanggung Jawab Rencana Waktu Realisasi Waktu


No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Keterangan
Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan

a b c d e f g
I Risiko Strategis Pemda

Dari hasil pemantauan diketahui


bahwa pengendalian telah
1 Penerapan sanksi kepada para pelanggar Konfirmasi Sekda Triwulan II Tahun 2022 Triwulan II Tahun 2022 dilakukan dengan bukti adanya
Surat Edaran Nomor …
tanggal ,,, tentang …

II Risiko Strategis OPD

Dari hasil pemantauan diketahui


bahwa pengendalian telah
1 Penegakan sanksi kepada para pelanggar Konfirmasi Sekdis Triwulan II Tahun 2022 Triwulan II Tahun 2022 dilakukan dengan bukti adanya
Surat Edaran Nomor …
tanggal ,,, tentang …

2 dst….

III Risiko Operasional

Dari hasil pemantauan diketahui


bahwa pengendalian telah
dilakukan dengan bukti adanya
Diberikan pelatihan kepada SDM penyuluh Surat Kepala DTPHP Nomor …
1 Konfirmasi Sekdis Triwulan II Tahun 2022 Triwulan II Tahun 2022
pertanian tanggal ,,, tentang Pengajuan
Peserta Diklat sampai dengan
Sertifikat Diklat milik peserta
diklat yang bersangkutan.

2 dst….

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan
Lampiran 5
Form 10

PENCATATAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVEN) DAN RTP


Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun
Tahun Penilaian : 2022
Tujuan Strategis : Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensi lokal
Urusan Pemerintahan : Urusan Pilihan
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi Pelaksanaan
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Keterangan RTP Keterangan
Pelaksanaan RTP RTP
Tanggal terjadi Sebab Dampak

I Risiko Strategis Pemda

II Risiko Strategis

III Risiko Operasional

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan

Anda mungkin juga menyukai