MR DTPHP Sarolangun Final 22
MR DTPHP Sarolangun Final 22
Form 1.a
Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain
Kolom d diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian tiap pertanyaan dan kesimpulan tiap sub unsur lingkungan pengendalian
Misal:
kesimpulan tiap pertanyaan :
"Memadai", apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan "Kurang Memadai" apabila modus jawaban responden adalah 1 atau 2
kesimpulan sub unsur lingkungan pengendalian:
"Memadai", apabila seluruh simpulan tiap pertanyaan pada sub unsur tersebut telah "memadai, dan "kurang memadai" apabila terdapat simpulan
pertanyaan pada sub unsur tersebut yang "Kurang Memadai"
Lampiran 5
Form 1.b
CEE Berdasarkan
Kondisi Kerentanan Dokumen
Lingkungan Pengendalian Intern
Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
Tahun Penilaian : 2022
Urusan Pemerintahan : Urusan Bidang …
No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi
a b c e
1 LHP-BPK RI Tahun 2021
2 LHP Inspektorat
Media Massa
3
Dll.
*) Klasifikasi permasalahan menggunakan sub unsur Lingkungan Pengendalian dalam PP 60 Tahun 2008.
Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau
Kolom d diisi dengan uraian kekuatan jika berdasarkan data yang ada merupakan kekuatan
Kolom e diisi dengan klasifikasi kelemahan/kekuatan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian
Lampiran 5
Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern Form 1.c
Nama Pemda : Kabupaten Sarolangun (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
Tahun Penilaian : 2022
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
1 PENEGAKAN INTEGRITAS Memadai -
DAN NILAI ETIKA
2 KOMITMEN TERHADAP Kurang 1. OPD belum memiliki dan menerapkan strategi
KOMPETENSI Memadai peningkatan kompetensi pegawai
2. Belum terdapat pelatihan terkait pengelolaan
risiko, baik pelatihan khusus maupun pelatihan
terintegrasi secara berkala.
3 KEPEMIMPINAN YANG Kurang Rencana strategis dan rencana kerja pemda belum
KONDUSIF Memadai menyajikan informasi mengenai risiko
4 PEMBENTUKAN STRUKTUR Kurang Pegawai yang bertugas di OPD belum sepenuhnya
ORGANISASI YANG SESUAI Memadai pegawai tetap dan bukan pegawai yang bersifat
DENGAN KEBUTUHAN adhoc (sementara)
5 PENDELEGASIAN Memadai -
WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB YANG
TEPAT
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan pendalaman atau lakukan professional judgement untuk
menyimpulkannya
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
Lampiran 5
Form 2a
IK Sastra Pemda:
4.1.1 Persentase pertumbuhan PDRB sektor pertanian dan perikanan
4.1.2 Nilai Tukar Petani
...........................
Lampiran 5
Form 2.b
Informasi lain -
Tujuan Strategis OPD:
1. Meningkatkan Perekonomian Daerah
2. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Pertanian
3. Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian
...........................
Lampiran 5
Form 2.c
Informasi Lain -
Program:
2. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
3. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
4. PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PERTANIAN
5. PROGRAM PERIZINAN USAHA PERTANIAN
6. PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
Kegiatan:
2.1 Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian
2.2 Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan, Tumbuhan, dan Mikro Organisme
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kegiatan, dan indikator 3.1 Pengembangan Prasarana Pertanian
keluaran yang akan 4.1 Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Kabupaten/Kota
dilakukan penilaian risiko 5.1 Penerbitan Izin Usaha Pertanian yang Kegiatan Usahanya dalam Daerah Kabupaten/Kota
6.1 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
Indikator/Hasil Kegiatan:
2.1.1 Persentase pengawasan penggunaan sarana pertanian
2.2.1 Tersedia penyediaan pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura
3.1.1 Persentase Prasarana Pertanian Bagi Petani
4.1.1 Persentase berkurangnya bencana pertanian
5.1.1 Tersedianya dokumen izin usaha dan penilaian kelayakan, pemberian pertimbangan
teknis izin usaha pertanian
6.1.1 Persentase peningkatan, pengembangan penyuluh pertanian
...........................
Form
Identifikasi Risiko
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelo
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab ri
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit ke
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Formulir Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis Pemerintah Daerah
Risiko Sebab
Kode C/UC
Pemilik Uraian Sumber
Risiko
e f g h i
m RPJMD/Renstra
di. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja
ar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 3.a
Dampak
Uraian Pihak yang Terkena
j k
Hasil
RSO.22.27. Kepala DTPHP,
Terbatasnya air irigasi Pembangunan irigasi belum merata Internal C pertanian/perkebunan
26.02 DTPHP Petani/Masyarakat
tidak meningkat
Pengadaan sarana dan prasarana RSO.22.27. Kepala Keterbatasan anggaran yang Produktivitas menjadi DTPHP,
Internal C
masih belum maksimal 26.03 DTPHP tersedia terganggu Petani/Masyarakat
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
n tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
olom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
k risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
permudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
pu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
di. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
an pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 3.c
Pelaksanaan Tingginya serangan hama dan penyakit ROO.22.27. Kabid Tan Kurangnya sosialisasi dan Internal Gagal Panen DTPHP,
tanaman pangan, hortikultura dan 26.06 Pangan/Kabid pemahaman petani tentang cara Petani/Masyarakat
perkebunan Hortikultura/ Kabid mengatasi serangan hama dan
C
Perkebunan penyakit tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan
5.1 Penerbitan Izin Usaha Tersedianya Pelaksanaan Keterlambatan penerbitan izin usaha ROO.22.27. Kabid Perkebunan Pemenuhan syarat lambat dilakukan Eksternal Kegiatan menjadi terhambat DTPHP,
Pertanian yang Kegiatan dokumen izin pertanian/perkebunan 26.07 Petani/Masyarakat
Usahanya dalam Daerah usaha dan
Kabupaten/Kota penilaian
kelayakan,
C
pemberian
pertimbangan
teknis izin usaha
pertanian
6.1 Pelaksanaan Penyuluhan Persentase Pelaksanaan Hasil kegiatan pembinaan penyuluhan ROO.22.27. Kepala UPTD Kurangnya kompetensi SDM penyuluh Internal Tidak ada peningkatan SDM DTPHP,
Pertanian peningkatan, belum maksimal 26.08 Penyuluhan petani Petani/Masyarakat
pengembangan C
penyuluh pertanian
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan/sasaran kegiatan
Kolom d diisi dengan tahapan kegiatan
Kolom e diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom f diisi dengan Kode risiko
Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom i diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan penyebab risiko
Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Masih banyaknya alih
Risiko fungsi lahan sawah
Terbatasnya air irigasi
Kriteria Risiko
Kriteria Kemungkinan Kriteria Dampak
Nilai
Kemungkin Keteranga Nilai Keteranga
an n Dampak n
Sangat Tidak
1 Jarang 1 Signifikan
Kurang
2 Jarang 2 Signifikan
Kadang-
3 Kadang 3 Sedang
4 Sering 4 Signifikan
Sangat Sangat
5 Sering 5 Signifikan
e d e d e
4 4 3 4 3
3 4 4 4 3
4 4 4 4 3
4 4 3 5 4
4 4 4 4 4
3 5 4 3 3
3 4 5 4 3
3 5 4 3 3
3 5 5 3 3
3 4 4 4 4
4 5 3 4 3
4 5 3 5 4
4 5 4 4 4
3 5 4 3 3
3 4 3 3 3
3 4 3 4 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
3 4 5 3 2
3 4 4 3 2
3 4 4 3 3
3.33 4.24 3.76 3.62 3.14
Terbatasnya pembangunan
Kompetensi penyuluh
infrastruktur pengairan dan
pertanian kurang memadai
jalan usaha tani
RSO 5 RSO 6
d e d e
4 4 4 4
3 3 4 3
3 3 4 3
4 4 4 3
4 4 4 3
3 3 4 3
3 3 4 3
3 3 3 4
3 3 3 3
3 4 3 3
4 4 3 3
3 3 3 3
4 3 4 4
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 4 3
3 4 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 2
3 3 3 4
3.24 3.29 3.43 3.14
Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD
Kriteria Risiko
Kriteria Kemungkinan Kriteria Dampak
Nilai
Kemungkin Keteranga Nilai Keteranga
an n Dampak n
Sangat Tidak
1 Jarang 1 Signifikan
Kurang
2 Jarang 2 Signifikan
Kadang-
3 Kadang 3 Sedang
4 Sering 4 Signifikan
Sangat Sangat
5 Sering 5 Signifikan
e d e d e d
3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4
2 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4
3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3
3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 2 2
2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2
2.78 3.33 3.00 3.22 3.00 3.06
Penyediaan pestisida Tingginya serangan hama dan
Keterlambatan penerbitan izin
belum mencukupi penyakit tanaman pangan,
usaha pertanian/perkebunan
kebutuhan hortikultura dan perkebunan
e d e d e
3 3 3 3 3
3 4 3 3 2
3 3 3 3 2
3 4 3 3 2
3 4 3 4 3
3 3 3 3 2
3 3 3 2 2
3 4 3 3 2
3 3 3 2 2
3 4 3 3 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 2
3 3 3 2 2
3 3 3 3 2
2 3 3 3 2
2 4 3 3 2
3 4 3 3 2
2 3 3 2 2
2.83 3.39 3.00 2.83 2.22
Hasil kegiatan pembinaan
penyuluhan belum maksimal
ROO 8
Dampak Kemungkinan
d e
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3.28 2.94
Lampiran 5
Form 4
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
MATRIKS ANALISIS RISIKO
Dampak/Konsekuensi
MATRIKS Kurang Sangat
Tidak Signifikan Sedang Signifikan
ANALISIS RISIKO Signifikan Signifikan
1 2 3 4 5
Hampir Pasti
5
Kemungkinan
4 RSO.22.27.26.03
Besar
RSO.22.27.26.02
Terjadinya Risiko
RSO.22.27.26.05
Kemungkinan
RSO.22.27.26.06
ROO.22.27.26.01
Kemungkinan ROO.22.27.26.02 RSO.22.27.26.01
3
Kecil ROO.22.27.26.03 RSO.22.27.26.04
ROO.22.27.26.04
ROO.22.27.26.05
ROO.22.27.26.06
ROO.22.27.26.08
Sangat
2 ROO.22.27.26.07
Jarang
Sangat
1
Jarang
Masih banyaknya alih fungsi lahan 13.55 Kepala DTPHP Penegakan sanksi atas Hasil pertanian/perkebunan tidak
sawah RSO.22.27.26.01 peraturan yang berlaku belum meningkat
maksimal dijalankan
Terbatasnya air irigasi RSO.22.27.26.02 12.22 Kepala DTPHP Pembangunan irigasi belum Hasil pertanian/perkebunan tidak
merata meningkat
Belum optimalnya rasio RSO.22.27.26.04 11.37 Kepala DTPHP Keterbatasan anggaran yang Kebutuhan sarpras tidak
penyebaran alsintan dengan luas tersedia terpenuhi
lahan yang ada
Kompetensi penyuluh pertanian RSO.22.27.26.06 10.78 Kepala DTPHP Kurangnya pelatihan terhadap Jumlah penyuluh aktif tidak
kurang memadai penyuluh pertanian meningkat
Terbatasnya pembangunan RSO.22.27.26.05 10.64 Kepala DTPHP Keterbatasan anggaran yang Kebutuhan sarpras tidak
infrastruktur pengairan dan jalan tersedia terpenuhi dan rendahnya
usaha tani produksi
Mutu benih belum sesuai standar ROO.22.27.26.03 10.00 Kabid Tan Benih belum tersertifikasi Hasil produksi tidak meningkat
Pangan /Kabid
Hortikultura
Keterlambatan penyelesaian ROO.22.27.26.04 9.67 Kabid PSP / Keterlambatan pelaksanaan Hasil produksi tidak meningkat
pembangunan/pengadaan Kabid Tan pengadaan/pembangunan oleh
prasarana pertanian Pangan penyedia
Hasil kegiatan pembinaan belum ROO.22.27.26.07 9.65 Kepala UPTD Kurangnya kompetensi SDM Tidak ada peningkatan mutu
maksimal Penyuluhan penyuluh petani
Pembinaan thd penggunaan ROO.22.27.26.01 9.60 Kabid PSP / Kompetensi tenaga pembina Penyediaan sarana yang tepat
sarana belum maksimal Kabid Tan kurang memadai menjadi terhambat
Pangan / Kabid
Perkebunan /
Kabid
Hortikultura
Penyediaan pestisida belum ROO.22.27.26.05 8.66 Kabid Tan Keterbatasan anggaran Gangguan pertanian tidak dapat
mencukupi kebutuhan Pangan/ Kabid tertangani secara maksimal
Perkebunan
Kebutuhan pupuk yang di ROO.22.27.26.02 8.33 Kabid Tan Alokasi anggaran untuk Tidak maksimalnya pemupukan
alokasikan tidak sesuai dengan Pangan/ Kabid penyediaan pupuk terbatas untuk peningkatan produksi
jumlah kebutuhan kelompok tani Perkebunan / pertanian serta tidak semua
Kabid Sapras kelompok tani pengusul
mendapatkan bantuan
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai Lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b
Lampiran 5
Form 6
Formulir Kertas Kerja
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan
Nama Pemerintah Daerah : Pemerintah Kabupaten Sarolangun (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
Tahun Penilaian : 2022
Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Rencana Tindak Perbaikan
No. Penanggung jawab Target Waktu Penyelesaian
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian
a b c d e
1 PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI
ETIKA
a …...
4 PEMBENTUKAN STRUKTUR
ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN
a …..
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Lampiran 5
Form 7
1. Peraturan Daerah
Nomor 2 Tahun 2014
tentang RTRW
Kebijakan dan Prosedur
Kabupaten Sarolangun
pengendalian sudah
Masih banyaknya alih fungsi lahan RSO.22.27. Tahun 2014-2034 Penegakan sanksi kepada Kepala DTPHP,
dilakukan, namun belum Tahun 2022
sawah 26.01 2. Peraturan Daerah para pelanggar Sekda
mampu menangani risiko
Nomor 7 Tahun 2021
yang teridentifikasi
tentang Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan
1. Rapat bulanan
antara Kepala DTPHP
Berkoordinasi dengan
dengan UPTD Kebijakan dan Prosedur
BAPELTAN untuk
penyuluhan serta pengendalian sudah
Kompetensi penyuluh pertanian RSO.22.27. pengusulan peserta diklat
Koordinator penyuluh dilakukan, namun belum Kepala DTPHP Tahun 2022
kurang memadai 26.06 teknis penyuluh dan
pertanian mampu menangani risiko
pengusulan kegiatan diklat
2. Pelatihan tematik yang teridentifikasi
teknis melalui renja OPD
kepada penyuluh
pertanian dan petani
ROO.22.27. Adanya kegiatan Kebijakan dan Prosedur Pembinaan penangkar benih Kabid Tan Triwulan IV Tahun
26.03 pengadaan benih padi pengendalian sudah dan koordinasi dengan balai Pangan /Kabid 2022
untuk penangkar serta dilakukan, namun belum benih Hortikultura
Mutu benih belum sesuai standar pembinaannya mampu menangani risiko
yang teridentifikasi
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian‐pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya, Contoh SOP Pemeliharaan: Gedung
dibersihkan 2 kali sehari.
a b c d e f g h
I Risiko Strategis Pemda
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan
Lampiran 5
Form 9
a b c d e f g
I Risiko Strategis Pemda
2 dst….
2 dst….
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan
Lampiran 5
Form 10
II Risiko Strategis
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan