Anda di halaman 1dari 35

Lampiran 5

Form 1.a

REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN


CONTROL ENVIRONMENT EVALUATION (CEE)

DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH


Tahun Penilaian : 2021

JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN


NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUOSIONER CEE
a b c d
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA MEMADAI
1 Pegawai mendapatkan pesan integritas & nilai etika secara 2 4 3 3 3 2 3
rutin dari pimpinan instansi (Misalnya keteladanan, pesan Memadai
moral dll)
2 Pemda telah memiliki aturan perilaku (misalnya kode etik, 3 3 3 3 3 3 3
pakta integritas, dan aturan perilaku pegawai) yang telah Memadai
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai
3 Telah terdapat fungsi khusus di dalam instansi yang 2 4 3 3 3 3 3
melayani pengaduan masyarakat atas pelanggaran aturan Memadai
perilaku/kode etik
4 Pelanggaran aturan perilaku/kode etik telah ditindaklanjuti 3 4 2 3 2 2 2
Memadai
sesuai ketentuan yang berlaku
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI MEMADAI
1 Standar kompetensi setiap pegawai/posisi jabatan telah 3 4 2 3 3 3 3
Memadai
ditentukan
2 Pegawai yang kompeten telah secara tepat mengisi 2 4 3 3 2 3 3
Memadai
posisi/jabatan
3 Pemda telah memiliki dan menerapkan strategi peningkatan 2 3 2 3 3 3 3
Memadai
kompetensi pegawai
4 Terdapat pelatihan terkait pengelolaan risiko, baik pelatihan 3 3 3 3 3 3 3
khusus maupun pelatihan terintegrasi secara berkala. Memadai

C KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF KURANG MEMADAI

1 Pimpinan telah menetapkan kebijakan pengelolaan risiko 2 3 2 2 2 3 2


Kurang Memadai
yang memberikan kejelasan arah pengelolaan risiko
2 Pimpinan menerapkan pengelolaan risiko dan pengendalian 3 3 3 4 3 3 3
Memadai
dalam pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan
3 Pimpinan membangun komunikasi yang baik dengan 2 3 3 3 3 2 3
anggota organisasi untuk berani mengungkapkan risiko dan
Memadai
secara terbuka menerima/menggali pelaporan
risiko/masalah
4 Gaya pimpinan dapat mendorong pegawai untuk 3 4 3 3 3 3 3
Memadai
meningkatkan kinerja
5 Pimpinan menetapkan Sasaran strategis yang selaras dengan 3 3 3 4 3 3 3
Memadai
visi dan misi Pemda
6 Rencana/sasaran strategis pemda telah dijabarkan ke dalam 3 3 3 4 3 3 3
Memadai
sasaran OPD dan tingkat operasioanl OPD (cascading)
7 Rencana strategis dan rencana kerja pemda telah menyajikan 2 2 3 3 3 3 3
Kurang Memadai
informasi mengenai risiko
8 Pimpinan berperan serta dan mengikutsertakan pejabat dan 2 3 3 3 3 3 3
Memadai
pegawai terkait dalam proses pengelolaan risiko
D PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MEMADAI
1 Setiap Urusan telah dilaksanakan oleh OPD dan unit kerja 3 3 3 4 3 3 3
Memadai
yang tepat
2 Masing-masing pihak dalam organisasi telah memperoleh 2 3 3 4 3 3 3
kejelasan dan memahami peran dan tanggung jawab Memadai
masing-masing dalam pengelolaan risiko
3 Pegawai yang bertugas di OPD merupakan pegawai tetap 2 3 3 4 3 3 3
Memadai
dan bukan pegawai yang bersifat adhoc (sementara)
JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN
NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUOSIONER CEE
a b c d
4 Adanya transparansi dan ketepatan waktu pelaporan 3 4 3 3 3 3 3
pelaksanaan peran dan tanggung jawab masing-masing Memadai
dalam pengelolaan risiko
E PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT MEMADAI
1 Kriteria pendelegasian wewenang telah ditentukan dengan 3 4 3 4 3 2 3
Memadai
tepat
2 Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dilaksanakan 3 4 3 4 3 3 3
Memadai
secara tepat
3 Kewenangan direviu secara periodik 2 3 3 3 3 2 3 Memadai
F PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT TENTANG PEMBINAAN KURANG MEMADAI
SUMBER DAYA MANUSIA
1 Pemda telah memiliki Kebijakan dan prosedur pengelolaan 2 3 2 3 3 3 3
SDM yang lengkap (sejak rekrutmen sampai Memadai
dengan pemberhentian pegawai)
2 Rekruitmen, retensi, mutasi, maupun promosi pemilihan 2 3 2 3 2 2 3
Memadai
SDM telah dilakukan dengan baik
3 Insentif pegawai telah sesuai dengan tanggung jawab dan 3 4 3 1 2 3 3
Memadai
kinerja
4 Pemda telah menginternalisasi budaya sadar risiko 2 3 2 2 3 2 2 Kurang Memadai
5 Adanya pemberian reward dan/atau punishment atas 2 3 2 2 2 3 2
pengelolaan risiko (Misalnya mempertimbangkan
Kurang Memadai
pertanggungjawaban pengelolaan risiko dalam penilaian
kinerja)
6 Terdapat evaluasi kinerja pegawai, dan telah 2 3 2 2 3 3 2
Kurang Memadai
dipertimbangkan dalam perhitungan penghasilan
7 Instansi telah mengalokasikan anggaran yang 2 3 2 1 2 2 2
Kurang Memadai
memadai untuk pengembangan SDM
G PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF MEMADAI
1 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas efisiensi/ 3 3 3 4 3 3 3
efektivitas pelaksanaan setiap urusan/program Secara Memadai
periodik
2 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas kepatuhan hukum 3 3 3 3 3 3 3
Memadai
dan aturan lainnya
3 Inspektorat Daerah memberikan layanan fasilitasi penerapan 2 2 3 3 3 3 3
Memadai
pengelolaan risiko dan penyelenggaraan SPIP
4 APIP telah melaksanakan pengawasan berbasis 3 3 3 3 3 3 3
Memadai
risiko.
5 Temuan dan saran/rekomendasi pengawasan APIP telah 3 3 3 3 3 3 3
Memadai
ditindaklanjuti
H HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT MEMADAI
1 Hubungan kerja yang baik dengan instansi/organisasi lain 3 3 3 3 3 3 3
Memadai
yang memiliki keterkaitan operasional telah terbangun
2 Hubungan kerja yang baik dengan instansi yang terkait atas 3 3 3 4 3 3 3
fungsi pengawasan/peemriksaan (inspektorat, BPKP, dan Memadai
BPK) telah terbangun

Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain
Kolom d diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian tiap pertanyaan dan kesimpulan tiap sub unsur lingkungan pengendalian
Misal:
kesimpulan tiap pertanyaan :
"Memadai", apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan "Kurang Memadai" apabila modus jawaban responden adalah 1 atau 2
kesimpulan sub unsur lingkungan pengendalian:
"Memadai", apabila seluruh simpulan tiap pertanyaan pada sub unsur tersebut telah "memadai, dan "kurang memadai" apabila terdapat simpulan
pertanyaan pada sub unsur tersebut yang "Kurang Memadai"
Lampiran 5
Form 1.b
CEE Berdasarkan
Kondisi Kerentanan Dokumen
Lingkungan Pengendalian Intern

di Pemerintah Kota Prabumulih

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih


Tahun Penilaian : 2021

No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi


a b c d
1 Media massa Sering terjadi mutasi pegawai Penegakan integritas dan nilai etika

Pegawai belum ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan Komitmen terhadap kompetensi
pengalaman
2 Konsep Temuan Pemeriksaan Badan Realisasi Belanja Premi Asuransi Kesehatan pada Dinas Kesehatan Hubungan kerja yang baik dengan Instansi
Pemeriksa Keuangan Republik Tidak Sesuai Ketentuan Pemerintah terkait
Indonesia Perwakilan Provinsi
Sumatera Selatan Nomor : /LKPD- Peran APIP yang efektif
Prabumulih/03/2020 perihal :
Penyampaian Konsep Temuan
Pemeriksaan

*) Klasifikasi permasalahan menggunakan sub unsur Lingkungan Pengendalian dalam PP 60 Tahun 2008.

Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau
Kolom d diisi dengan klasifikasi kelemahan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern Lampiran 5
Form 1.c

Pemerintah Kota Prabumulih

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih


Tahun Penilaian : 2021
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
1 Penegakan Kurang Memadai Sering terjadi mutasi Memadai Kurang Mutasi pegawai terjadi karena promosi
integritas dan nilai pegawai Memadai maupun mutasi ke Instansi lainnya
etika
2 Komitmen Kurang Memadai Pegawai belum Memadai Kurang Pegawai belum ditempatkan sesuai
terhadap ditempatkan sesuai dengan Memadai dengan kompetensi dan pengalaman
kompetensi kompetensi dan
pengalaman
3 Kepemimpinan - - Kurang - Pimpinan belum menetapkan Kurang - Pimpinan belum menetapkan
yang kondusif Memadai kebijakan pengelolaan risiko yang Memadai kebijakan pengelolaan risiko yang
memberikan kejelasan arah memberikan kejelasan arah
pengelolaan risiko pengelolaan risiko
- Rencana strategis dan rencana - Rencana strategis dan rencana kerja
kerja pemda belum menyajikan pemda belum menyajikan informasi
informasi mengenai risiko mengenai risiko

4 Struktur organisasi - - Memadai - Memadai -


sesuai kebutuhan

5 Pendelegasian - - Memadai - Memadai -


wewenang dan
tanggung jawab
yang tepat
6 Penyusunan dan - - Kurang - Pemda belum menginternalisasi Kurang - Pemda belum menginternalisasi
Penerapan Memadai budaya sadar risiko Memadai budaya sadar risiko
Kebijakan yang - Belum terdapat pemberian reward - Belum terdapat pemberian reward
Sehat tentang dan/atau punishment atas dan/atau punishment atas pengelolaan
Pembinaan SDM pengelolaan risiko (Misalnya risiko (Misalnya mempertimbangkan
mempertimbangkan pertanggungjawaban pengelolaan
pertanggungjawaban pengelolaan risiko dalam penilaian kinerja)
risiko dalam penilaian kinerja) - Evaluasi kinerja pegawai belum
- Evaluasi kinerja pegawai belum dipertimbangkan dalam perhitungan
dipertimbangkan dalam penghasilan
perhitungan penghasilan - anggaran pengembangan SDM belum
- anggaran pengembangan SDM memadai
belum memadai - Belum memiliki strategi dalam
pemenuhan dan pendistribusian SDM
kesehatan di Puskesmas

7 Perwujudan peran Kurang Memadai Inspektorat Daerah belum Memadai - Kurang Inspektorat Daerah belum melakukan
APIP yang efektif melakukan audit kinerja Memadai audit kinerja atas penyelenggaraan
atas penyelenggaraan urusan kesehatan dalam tingkat
urusan kesehatan dalam strategis
tingkat strategis
8 Hubungan Kerja Kurang Memadai Belum optimalnya Memadai - Memadai -
yang Baik dengan rekonsiliasi dan cross check
Instansi data pada Dinas Kesehatan
Pemerintah Terkait dan BPJS

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan pendalaman
atau lakukan professional judgement untuk menyimpulkannya
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
Prabumulih, September 2021
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS PEMDA

INSTANSI : PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH


TAHUN PENILAIAN : 2021
PERIODE YANG DINILAI : PERIODE RPJMD TAHUN 2018-2023
URUSAN PEMERINTAHAN : URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR BIDANG KESEHATAN
OPD YANG DINILAI : DINAS KESEHATAN

Sumber Data RPJMD Kota Prabumulih Tahun 2018-2023


Visi Kota Prabumulih Prima dan Berkualitas Tahun 2023
Misi
2. Peningkatan Sumberdaya Masyarakat yang Berkualitas, Berprestasi, dan Religius pada setiap Lini
Kehidupan
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Lingkungan dan Permukiman yang Ramah Lingkungan, serta
Peningkatan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah yang berkualitas
4. Pemberdayaan Masyarakat dengan Menciptakan Seluas-Luasnya Kesempatan Kerja/ Berusaha, serta
dengan Memantapkan daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, serta
pengembangan industri kreatif

Penetapan konteks Misi 2. Peningkatan Sumberdaya Masyarakat yang Berkualitas, Berprestasi, dan Religius pada setiap Lini
Risiko Strategis Pemda Kehidupan
IKU Renstra OPD IKU Tahun 2023
1. Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 19

2. Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup 0.18

3. Persentase stunting pada anak balita 21,5%


4. Case Notification Rate (CNR) Tuberculosis 924
5. Persentase kasus HIV yang diobati 85
6. Persentase jaminan kesehatan nasional 100%
7. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang 90%
terakreditasi
8. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas 100%

9. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki Surat Izin 100%


Praktik (SIP) di fasilitas pelayanan kesehatan
Program
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan


3. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman
4. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
5. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Tujuan Strategis Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan perangkat daerah
Sasaran Strategis 1. Meningkatya akuntabilitas kinerja dan keuangan perangkat daerah
2. Meningkatnya pelayanan penyelenggaraan perangkat daerah
IKU Renstra OPD 1. Nilai SAKIP A
Persentase tindak lanjut temuan laporan hasil 100%
2. pengawasan
3. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat 82

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih
dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.
NIP. 19640203 199012 1001
PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS OPD

INSTANSI : PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH


TAHUN PENILAIAN : 2021
PERIODE YANG DINILAI : PERIODE RPJMD TAHUN 2018-2023
URUSAN PEMERINTAHAN : URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR BIDANG KESEHATAN
OPD YANG DINILAI : DINAS KESEHATAN

Sumber Data Renstra Dinas Kesehatan


Tujuan Strategis Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Sasaran Strategis 1. Menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi
2. Menurunnya stunting pada anak balita
3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
4. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

IKU Renstra OPD IKU Tahun 2023


1. Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 19

2. Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup 0.18

3. Persentase stunting pada anak balita 21,5%


4. Case Notification Rate (CNR) Tuberculosis 924
5. Persentase kasus HIV yang diobati 85
6. Persentase jaminan kesehatan nasional 100%
7. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang 90%
terakreditasi
8. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas 100%

9. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki Surat Izin 100%


Praktik (SIP) di fasilitas pelayanan kesehatan
Program 1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
3. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman
4. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
5. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Tujuan Strategis Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan perangkat daerah
Sasaran Strategis 1. Meningkatya akuntabilitas kinerja dan keuangan perangkat daerah
2. Meningkatnya pelayanan penyelenggaraan perangkat daerah
IKU Renstra OPD 1. Nilai SAKIP A
Persentase tindak lanjut temuan laporan hasil 100%
2. pengawasan
3. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat 82

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD

INSTANSI : PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH


TAHUN PENILAIAN : 2021
PERIODE YANG DINILAI : PERIODE RPJMD TAHUN 2018-2023
URUSAN PEMERINTAHAN : URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR BIDANG KESEHATAN
OPD YANG DINILAI : DINAS KESEHATAN

Sumber Data Renja Dinas Kesehatan Tahun 2022


Tujuan Strategis Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Program Dinas Kesehatan 1. Menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi
dan Kegiatan Utama 2. Menurunnya stunting pada anak balita
3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
4. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

Keluaran / Hasil Kegiatan IKU


1. Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

2. Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup

3. Persentase stunting pada anak balita


4. Case Notification Rate (CNR) Tuberculosis
5. Persentase kasus HIV yang diobati
6. Persentase jaminan kesehatan nasional
7. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang
terakreditasi
8. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas

9. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki Surat Izin


Praktik (SIP) di fasilitas pelayanan kesehatan
1.
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Program, Kegiatan, dan
1.1 Kegiatan Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Keluaran/Hasil Kegiatan
yang akan dilakukan 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
penilaian risiko 2.1 Kegiatan Perencanaan dan distribusi serta pemerataan sumberdaya manusia kesehatan
3. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman

3.1 Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Perizinan
Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

4. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

4.1 Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat

5. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

5.1 Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah


Keluaran dan Indikator 1.1 Persentase Masyarakat tercover pelayanan kesehatan dan terintegrasi Jamkesda kedalam JKN-
Keluaran yang akan KIS menuju Universal Health Coverage
dilakukan penilaian 2.1 Persentase Fasyankes pemerintah yang telah memenuhi standar kebutuhan 9 jenis nakes
berdasarkan ABK
3.1 Persentase Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
4.1 Frekuensi penyelenggaraan promosi kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat

5.1 Nilai SAKIP


Sasaran Strategis 1. Meningkatya akuntabilitas kinerja dan keuangan perangkat daerah
2. Meningkatnya pelayanan penyelenggaraan perangkat daerah
IKU Renstra OPD 1. Nilai SAKIP
2. Persentase tindak lanjut temuan laporan hasil
pengawasan
3. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
ASIONAL OPD

BIDANG KESEHATAN

matian bayi

bat penyakit
da masyarakat
silitas pelayanan kesehatan

Tahun 2023
19

0.18

21,5%
924
85
100%
90%

100%

100%

orangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat

n Masyarakat
aya Manusia Kesehatan
erta pemerataan sumberdaya manusia kesehatan
Dan Makanan Minuman

n serta Tindak Lanjut Pengawasan Perizinan


an Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

g Kesehatan

ehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat

Daerah Kabupaten/Kota

dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah


kesehatan dan terintegrasi Jamkesda kedalam JKN-

h memenuhi standar kebutuhan 9 jenis nakes

esehatan, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)


sesuai standar
atan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
angan perangkat daerah
perangkat daerah
A
100%

82

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
Lampiran 5
Form 3.a
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis Pemerintah Daerah

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan


Nama OPD : Dinas Kesehatan
Tahun Penilaian : 2021
Periode yang dinilai : Periode RPJMD (Tahun 2018-2023)
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan
Risiko Sebab Dampak
Indikator
No Tujuan/Sasaran Strategis Kode C/UC
Kinerja Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k
1
Tujuan Strategis Pemda 1:
Mewujudkan Masyarakat Kota
Prabumulih yang berkualitas
dan berprestasi, baik dari sisi
kehidupan pribadi,
bermasyarakat, dan berbangsa-
bernegara, serta beragama

Sasaran : Meningkatnya Angka Mewabahnya pandemi COVID- RSP.19.01.02.01 Kepala Rendahnya kesadaran Eksternal UC 1. Positivity rate COVID-19 Kepala Daerah
Derajat Kesehatan Masyarakat Usia 19 di Kota Prabumulih Daerah masyarakat akan tinggi Masyarakat
Harapan pentingnya protokol 2. Jumlah kasus COVID-19 OPD Terkait
Hidup kesehatan 3M guna tinggi
pencegahan COVID-19 3. Angka kematian COVID-
19 tinggi
4. BOR rumah sakit tinggi
melebihi standar ideal

Indikator standar pelayanan RSP.19.01.02.02 Kepala 1. Sarana prasarana belum Internal C 1. AKI tinggi Kepala Daerah
minimal bidang kesehatan Daerah memadai 2. AKB tinggi Masyarakat
tidak mencapai target 2. Jumlah tenaga kesehatan 3. Akaba tinggi OPD Terkait
belum memadai 4. Peningkatan kasus gizi
(Tenaga laboratorium, buruk
dokter, tenaga kesehatan) 5. Kasus HIV meningkat
6. Kasus TB meningkat
7. Angka kejadian Penyakit
Tidak Menular (PTM) tinggi
8. Angka kejadian Penyakit
Menular tinggi
9. Angka stunting tinggi
Risiko Sebab Dampak
Indikator
No Tujuan/Sasaran Strategis Kode C/UC
Kinerja Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k
Dana alokasi khusus (DAK) RSP.19.01.02.03 Kepala Keterlambatan pengusulan Internal C 1. Kegiatan DAK fisik dan Kepala Daerah
bidang kesehatan fisik dan non Daerah pencairan dana alokasi non fisik tidak dapat Masyarakat
fisik tidak dapat disalurkan ke khusus (DAK) bidang dilaksanakan OPD Terkait
RKUD kesehatan fisik dan non 2. Klaim jaminan persalinan
fisik (DAK non fisik) tidak dapat
dibayarkan

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH


NIP. 19640203 199012 1001

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan
Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
FORMULIR KERTAS KERJA

INSTANSI : PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH


NAMA OPD : DINAS KESEHATAN
TAHUN PENILAIAN : 2021
PERIODE YANG DINILAI : PERIODE RPJMD TAHUN 2018-2023
URUSAN PEMERINTAHAN : URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR BIDANG KESEHATAN
Risiko Sebab Dampak
C/
No. Tujuan / Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber UC Uraian
Terkena

1 Meningkatkan Derajat Angka kematian ibu (AKI) per Masih ditemukannya RSO.21.02.02.01 Kepala Dinas Kurangnya pengetahuan dan Internal C Meningkatnya Dinkes
Kesehatan Masyarakat 100.000 kelahiran hidup ibu melahirkan yang Kesehatan keterampilan tenaga kesehatan jumlah kasus Fasyankes
tidak tertangani sesuai dalam melaksanakan pelayanan kematian pada ibu Masyarakat
standar kesehatan pada ibu bersalin bersalin

Angka kematian bayi (AKB) per Masih terjadinya kasus RSO.21.02.02.02 Kepala Dinas Kurangnya pengetahuan Eksternal UC Tingginya angka Dinkes
1.000 kelahiran hidup kematian bayi Kesehatan masyarakat tentang penanganan kematian bayi Fasyankes
kesehatan bayi (melebihi target) Masyarakat

Persentase stunting pada anak Belum terpantaunya RSO.21.02.02.03 Kepala Dinas Belum optimalnya sosialisasi Internal C Meningkatnya Dinkes
balita pertumbuhan balita Kesehatan kepada masyarakat mengenai gizi jumlah balita yang Fasyankes
secara menyeluruh di dan pertumbuhan dan mengalami Masyarakat
37 desa/kelurahan perkembangan balita masalah gizi
misalnya stunting
dan kurang gizi

Case Notification Rate (CNR) Masih adanya RSO.21.02.02.04 Kepala Dinas 1. Masih kurangnya pengetahuan Internal C Meningkatnya Dinkes
Tuberculosis penemuan dan Kesehatan petugas tentang tata laksana kasus penyakit Fasyankes
penanganan kasus penanggulangan penyakit menular menular di Masyarakat
penyakit menular yang 2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat
tidak sesuai standar masyarakat terhadap pentingnya misalnya DBD,
pencegahan dan penanggulangan malaria, diare,
penyakit menular pneumonia
3. Tidak semua fasyankes
melaporkan kasus penyakit
menular ke Dinas Kesehatan

Persentase kasus HIV yang diobati Adanya penemuan RSO.21.02.02.05 Kepala Dinas Masih kurangnya kesadaran Eksternal UC Rendahnya Dinkes
kasus penderita HIV Kesehatan masyarakat untuk memeriksakan penemuan kasus Fasyankes
baru diri khususnya untuk kelompok penderita HIV baru Masyarakat
faktor risiko
Risiko Sebab Dampak
C/
No. Tujuan / Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber UC Uraian
Terkena

Persentase jaminan kesehatan Masyarakat tidak RSO.21.02.02.06 Kepala Dinas Anggaran yang tidak memadai Eksternal UC Tidak tercapainya Dinkes
nasional tercover pelayanan Kesehatan untuk mencover integrasi Jamkesda UHC (universal Fasyankes
kesehatan 100% dan kedalam JKN-KIS menuju Universal health coverage) Masyarakat
tidak terintegrasi Health Coverage (UHC) bagi
Jamkesda kedalam masyarakat Kota Prabumulih
JKN-KIS menuju
Universal Health
Coverage (UHC)

Persentase fasilitas pelayanan - Rumah Sakit tidak RSO.21.02.02.07 Kepala Dinas SDM yang tidak memenuhi, Internal UC Status akreditasi Dinkes
kesehatan yang terakreditasi terakreditasi paripurna Kesehatan pendanaan yang tidak mencukupi, dan BLUD Fasyankes
- Puskesmas tidak sarana prasarana yang tidak fasyankes tidak
terakreditasi Utama memadai. meningkat
- Puskesmas tidam
mampu BLUD

Persentase ketersediaan obat dan Proses pengadaan obat RSO.21.02.02.08 Kepala Dinas Kebijakan dari Pemerintah Pusat Eksternal UC Keterlambatan Dinkes
vaksin di puskesmas sering terkendala pada Kesehatan pemenuhan Fasyankes
ketersediaan obat pada ketersediaan obat Masyarakat
distributor obat / PBF dan vaksin di
(pedangang besar puskesmas
farmasi)

Persentase tenaga kesehatan yang Masih terdapat tenaga RSO.21.02.02.09 Kepala Dinas Kurangnya kemauan tenaga Eksternal UC Terjadinya Dinkes
memiliki Surat Izin Praktik (SIP) di kesehatan yang belum Kesehatan kesehatan yang bekerja di malpraktik pada Fasyankes
fasilitas pelayanan kesehatan memiliki SIP puskesmas untuk mengurus SIP pelayanan Masyarakat
kesehatan

2. Meningkatkan akuntabilitas Nilai SAKIP Masih belum RSO.21.02.02.10 Kepala Dinas Kurangnya komitmen dan Internal C Tidak tercapainya Dinkes
penyelenggaraan perangkat terbangunnya sistem Kesehatan pengetahuan perangkat daerah tujuan strategis
daerah pengumpulan data dalam melaksanakan tugas yang perangkat daerah
kinerja di Dinas berorientasi pada kinerja
Kesehatan

Persentase tindak lanjut temuan Masih adanya laporan RSO.21.02.02.11 Kepala Dinas Sulitnya perusahaan/rekanan yang Eksternal UC Tidak tercapainya Dinkes
laporan hasil pengawasan hasil pengawasan yang Kesehatan terlapor dalam hasil pengawasan tujuan strategis
belum selesai yang bertanggung jawab dan perangkat daerah
ditindaklanjuti kooperatif terhadap penyelesaian
pekerjaan
Risiko Sebab Dampak
C/
No. Tujuan / Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber UC Uraian
Terkena

Nilai Survey Kepuasan Masyarakat Rendahnya kualitas RSO.21.02.02.12 Kepala Dinas Kurangnya pengetahuan dan Internal C Rendahnya mutu Dinkes
pelaksanaan survey Kesehatan komitmen petugas pelaksanaan dan kualitas Fasyankes
kepuasan masyarakat survey kepuasan masyarakat pelayanan publik Masyarakat
yang dilaksanakan oleh yang diterima
Dinas Kesehatan masyarakat /
pengguna layanan

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
FORMULIR KERTAS KERJA
IDENTIFIKASI RISIKO OPERASIONAL OPD
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH
NAMA OPD : DINAS KESEHATAN
TAHUN PENILAIAN : 2021
PERIODE YANG DINILAI : 2022
TUJUAN STRATEGIS : MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
SASARAN STRATEGIS : MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
URUSAN PEMERINTAHAN : URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR BIDANG KESEHATAN
Risiko Sebab Dampak
No. Kegiatan /Sub Kegiatan Indikator Keluaran C/UC Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber Uraian
Terkena
1. Pengadaan Obat, Vaksin Persentase ketersediaan Proses pengadaan obat ROO.21.02.02.01 Kepala Kebijakan pemerintah Eksternal UC Pengadaan obat tidak tepat waktu Dinkes
obat dan vaksin yang ada di tergantung pada Dinas tentang pengadaan sehingga mengganggu Fasyankes
puskesmas ketersediaan obat di Kesehatan obat ketersediaan obat di puskesmas
distributor obat/ PBF dan
harus menggunakan
aplikasi

2. Pengadaan Bahan Habis Persentase ketersediaan Proses pengadaan bahan ROO.21.02.02.02 Kepala Kebijakan pemerintah Eksternal UC Pengadaan obat tidak tepat waktu Dinkes
Pakai bahan habis pakai yang ada habis pakai tergantung Dinas tentang pengadaan sehingga mengganggu Fasyankes
di puskesmas pada ketersediaan obat di Kesehatan obat dan bahan habis ketersediaan bahan habis pakai di
distributor obat/ PBF pakai puskesmas
3. Pengelolaan Pelayanan Persentase jumlah ibu hamil Adanya kasus abortus di ROO.21.02.02.03 Kepala Kurangnya kesadaran Eksternal UC Terjadinya kasus kematian ibu Dinkes
Kesehatan Ibu Hamil yang mendapatkan wilayah Kota Prabumulih Dinas dan pengetahuan hamil di Kota Prabumulih Fasyankes
pelayanan sesuai standar Kesehatan masyarakat tentang Masyarakat
pencegahan dan
bahaya abortus

4. Pengelolaan Pelayanan Persentase jumlah ibu Masih ditemukannya ibu ROO.21.02.02.04 Kepala Kurangnya Eksternal UC Terjadinya kasus kematian ibu Dinkes
Kesehatan Ibu Bersalin bersalin yang mendapatkan melahirkan yang tidak Dinas kesadaran / keinginan bersalin Fasyankes
pelayanan kesehatan sesuai tertangani sesuai standar Kesehatan ibu bersalin Masyarakat
standar menggunakan fasilitas
fasyankes

5. Pengelolaan Pelayanan Persentase bayi yang Masih terjadinya kasus ROO.21.02.02.05 Kepala Kurangnya Eksternal UC Tingginya angka kematian bayi Dinkes
Kesehatan Bayi mendapatkan pelayanan kematian bayi Dinas pengetahuan (melebihi target) Fasyankes
kesehatan sesuai standar Kesehatan masyarakat tentang Masyarakat
penanganan kesehatan
bayi
6. Pengelolaan Pelayanan Persentase jumlah balita Kurangnya pengetahuan ROO.21.02.02.06 Kepala Kurangnya desiminasi Eksternal UC Meningkatnya hambatan tumbuh Dinkes
Kesehatan Balita yang mendapatkan dan kesadaran masyarakat Dinas informasi kepada kembang balita Fasyankes
pelayanan kesehatan sesuai tentang pentingnya skrining Kesehatan masyarakat tentang Masyarakat
standar kesehatan pada balita skrining kesehatan
pada balita
Risiko Sebab Dampak
No. Kegiatan /Sub Kegiatan Indikator Keluaran C/UC Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber Uraian
Terkena
7. Pelayanan Kesehatan Persentase usia Pendidikan Kondisi pandemi COVID19 ROO.21.02.02.07 Kepala Mewabahnya pandemi Eksternal UC Tidak tercapainya target SPM pada Dinkes
pada usia Pendidikan Dasar yang mendapatkan menghambat proses Dinas COVID19 usia pendidikan dasar Fasyankes
Dasar pelayanan kesehatan sesuai skrining pada anak sekolah Kesehatan Masyarakat
standar secara langsung
8. Pengelolaan Pelayanan Persentase Usia Produktif Kurangnya pengetahuan ROO.21.02.02.08 Kepala Kurangnya sosialisasi Eksternal UC Tidak tercapainya target SPM pada Dinkes
Kesehatan Pada Usia yang mendapatkan dan kesadaran dari Dinas kepada masyarakat usia produktif Fasyankes
Produktif pelayanan kesehatan sesuai masyarakat tentang Kesehatan tentang pentingnya Masyarakat
standar pentingnya skrining skrining kesehatan
kesehatan pada usia produktif

9. Pelayanan Kesehatan Persentase Pelayanan Tidak optimalnya pelaporan ROO.21.02.02.09 Kepala Kurangnya Internal C Tidak tercapainya target SPM pada Dinkes
Usia lanjut Kesehatan pada Usia Lanjut dari puskesmas Dinas kompetensi petugas usia lanjut Fasyankes
Kesehatan dalam pelaporan Masyarakat
pelayanan kesehatan
usia lanjut
10. Pengelolaan Pelayanan Persentase penderita Masih kurangnya ROO.21.02.02.10 Kepala Kurangnya upaya Internal UC Tidak tercapainya target SPM pada Dinkes
Kesehatan Pada Pederita Hipertensi yang pengetahuan dan Dinas peningkatan penderita hipertensi Fasyankes
Hipertensi mendapatkan pelayanan kompetensi petugas dalam Kesehatan kompetensi petugas Masyarakat
kesehatan sesuai standar tata laksana penderita dalam tata laksana
hipertensi penderita hipertensi
11. Pengelolaan Pelayanan Persentase penderita Masih kurangnya ROO.21.02.02.11 Kepala Kurangnya upaya Internal UC Tidak tercapainya target SPM pada Dinkes
Kesehatan Pada Penderita Diabetes Melitus yang pengetahuan dan Dinas peningkatan penderita diabetes melitus Fasyankes
Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kompetensi petugas dalam Kesehatan kompetensi petugas Masyarakat
kesehatan sesuai standar tata laksana penderita dalam tata laksana
diabetes mellitus penderita diabetes
mellitus
12. Pengelolaan Pelayanan Persentase Pelayanan Kurangnya support / ROO.21.02.02.12 Kepala Masih kurangnya Eksternal UC Banyaknya ODGJ yang tidak Dinkes
Orang dengan Gangguan Kesehatan ODGJ berat yang dukungan keluarga pasien Dinas pengetahuan mendapatkan pelayanan kesehatan Fasyankes
Jiwa Berat mendapatkan pelayanan ODGJ dalam pengawasan Kesehatan masyarakat dalam tata sesuai standar Masyarakat
kesehatan sesui standar minum obat untuk pasien laksana ODGJ
secara teratur

13. Pengelolaan Pelayanan Persentase orang terduga Masih rendahnya kesadaran ROO.21.02.02.13 Kepala Kurangnya Eksternal UC Tidak tercapainya target SPM pada Dinkes
Kesahatan orang terduga TB yang mendapatkan masyarakat dalam Dinas pengetahuan orang terduga tuberkolosis Fasyankes
tuberkolosis pelayanan kesehatan sesuai memeriksa/mendeteksi TB Kesehatan masyarakat tentang Masyarakat
standar tata laksana penyakit
TB
14. Pengelolaan Pelayanan Persentase orang dengan Masih kurangnya ROO.21.02.02.14 Kepala Kurangnya upaya Internal C Tidak terlaporkannya kasus HIV Dinkes
Kesahatan orang dengan risiko terifeksi HIV yang pengetahuan dan Dinas peningkatan Fasyankes
resiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan kompetensi petugas dalam Kesehatan kompetensi petugas Masyarakat
HIV sesuai standar tata laksana penderita HIV dalam tata laksana
penderita HIV
Risiko Sebab Dampak
No. Kegiatan /Sub Kegiatan Indikator Keluaran C/UC Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber Uraian
Terkena
15. Pengelolaan Pelayanan Persentase Puskesmas yang Belum terpantaunya status ROO.21.02.02.15 Kepala Kurangnya sumber Internal C Rendahnya status gizi Dinkes
Kesehatan Gizi melaksanakan Surveilans gizi masyarakat secara Dinas daya yang tersedia masyarakat/ masyarakat banyak Fasyankes
Masyarakat gizi optimal Kesehatan dalam pelayanan gizi mengalami masalah gizi Masyarakat
masyarakat
16. Pengelolaan Pelayanan Persentase Puskesmas yang Tingkat kebugaran dan ROO.21.02.02.16 Kepala Kurangnya pendanaan Internal C 1. Jumlah pekerja yang dilakukan Pemerintah,
Kesehatan Kerja dan melaksanakan pelayanan kesehatan pekerja tidak Dinas dalam pelaksanaan pemeriksaan kes kerja tidak Instansi,
Olahraga kesehatan kerja dan terdata Kesehatan kegiatan di terdata. masyarakat
olahraga puskesmas, sehingga 2. Menurunnya tingkat kesehatan
menghambat program pekerja.
berjalan secara rutin. 3. Jumlah pekerja di Prabumulih
tidak terdata
4. Tingkat kebugaran ASN
menurun.
17. Pengelolaan Pelayanan Persentase Fasyankes dan Pemeriksaan Kesehatan ROO.21.02.02.17 Kepala Kurangnya alat Internal C 5. Tingginya
1. Tingkat kebugaran anak
kasus Diare sekolah
dan ISPA Dinkes
Kesehatan Lingkungan tempat tempat umum yang Lingkungan di puskesmas Dinas sanitarian kit untuk tidak
2. terukur.
Dapat terjadinya pencemaran Fasyankes
di lakukan insfeksi tidak berjalan secara Kesehatan pemeriksaan lapangan air. Masyarakat
kesehatan Lingkungan maksimal, apalagi target di Puskesmas 3. IRTP tidak memenuhi syarat.
(IKL) pemeriksaan meliputi 4. Laporan IKL tidak update
fasilitas umum, rumah 5. Kurangnya respon positif dari
makan restoran, damiu, pelaku usaha jika tidak ada
industri rumah tangga dan dukungan untuk pelaksanaan dan
STBM. pemeriksaan tempat usaha

18. Pengelolaan pelayanan Persentase fasyankes yang Pelayanan Kesehatan ROO.21.02.02.18 Kepala Karena adaanya Internal / UC Menurunnya kualitas dan mutu Masyarakat dan
Kesehatan Tradisional menyelenggarakan Tradisional tidak berjalan Dinas Pandemi COVID-19 External pelayanan kesehatan tradisional Kader Asuhan
Akupuntur, Asuhan pelayanan kesehatan dengan efektiv dan sesuai Kesehatan maka pelaksanaan dan kurang nya pengetahuan Mandiri TOGA
Mandiri dan Tradisional tradisional standar Kegiatan jadi kader asuhan mandiri TOGA
lainya terhambat tentang pengelolaan ramuan obat
tradisional

19. Pengelolaan Upaya Jumlah Frekuensi Upaya Tidak semua masyarakat ROO.21.02.02.19 Kepala Karena Pandemi Internal C Banyak Masyarakat yang tidak Dinkes
Kesehatan Khusus Pelayanan Kesehatan bagi mendapatkan pelayanan Dinas COVID 19 terlayanani pelayanan Fasyankes
Masyarakat kesehatan Kesehatan Pelaksanaan kegiatan kesehatannya Masyarakat
jadi berkurang

Jumlah kunjungan Tuntutan hukum dan ROO.21.02.02.20 -Bekerja tidak sesuai Internal C Pelayanan Kesehatan dari rumah
pelayanan kesehatan bagi keselamatan petugas SOP kerumah kurang maksimal karena
masyarakat dari rumah ke - Kondisi dan situasi kondisi situasi dan lokasi
rumah pada saat pelayanan
dari rumah kerumah
Risiko Sebab Dampak
No. Kegiatan /Sub Kegiatan Indikator Keluaran C/UC Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber Uraian
Terkena
20. Pelayanan Kesehatan Persentase Penderita Mewabahnya penyakit ROO.21.02.02.21 Kepala Rendahnya kesadaran Eksternal UC Pandemi COVID19 tidak Dinkes
Penyakit Menular dan Penyakit Menular yang menular COVID19 Dinas masyarakat dalam terkendali Fasyankes
Tidak Menular mendapatkan pelayanan Kesehatan menjalankan protokol Masyarakat
kesehatan sesuai standar kesehatan

21. Pengelolaan Jaminan Persentase Masyarakat Masyarakat tidak tercover ROO.21.02.02.22 Kepala Anggaran yang tidak Eksternal UC Tidak tercapainya UHC (universal Dinkes
Kesehatan Masyarakat tercover pelayanan pelayanan kesehatan 100% Dinas memadai untuk health coverage) Fasyankes
kesehatan dan terintegrasi dan tidak terintegrasi Kesehatan mencover integrasi Masyarakat
Jamkesda kedalam JKN-KIS Jamkesda kedalam JKN-KIS Jamkesda kedalam
menuju Universal Health menuju Universal Health JKN-KIS menuju
Coverage Coverage (UHC) Universal Health
Coverage (UHC) bagi
masyarakat Kota
Prabumulih

22. Deteksi Dini Jumlah sarana yang Maraknya penyalahgunaan ROO.21.02.02.23 Kepala Kurangnya Eksternal UC Tingginya angka penyalahgunaan Dinkes
Penyalahgunaan NAPZA dilakukan deteksi dini NAPZA di kalangan Dinas pengetahuan dan NAPZA di kalangan masyarakat Fasyankes
di Fasyankes dan Sekolah Penyalahgunaan NAPZA masyarakat Kesehatan kesadaran masyarakat Masyarakat
tentang bahayanya
penyalahgunaan
NAPZA

23. Penyelenggaraan Persentase Kecamatan Kegiatan Penyelenggaraan ROO.21.02.02.24 Kepala Belum ada Eksternal UC 1. Program Kota Sehat tidak Dinkes
Kabupaten/Kota Sehat dengan standar Kota Sehat Kota Sehat berjalan kurang Dinas Keterpaduan dalam tercapai. Masyarakat
maksimal dan belum Kesehatan persepsi dan 2. Kecamatan sehat tidak
Tersosialisasi dengan baik pelaksanaan kegiatan terdeklarasi.
Kota Sehat bagi 3. Data Kota Sehat tidak
pengurus FKS terkumpul.
4. Tidak ada dukungan dari FKS

24. Pelaksanaan Akreditasi Persentase FKTP dan Pelayanan Kesehatan ROO.21.02.02.25 Kepala SDM yang tidak Internal C Masyarakat dilakukan pelayanan PSC 119,
Fasilitas Kesehatan di FKTRL yang terakreditasi penanganan gawat darurat Dinas memenuhi, pendanaan kesehatan penanganan gawat Pemerintah Kota
Kabupaten /Kota dan/atau dilakukan tidak terpadu dan tidak Kesehatan yang tidak mencukupi, darurat terpadu dan sesuai standar Prabumulih, dan
pembinaan akreditasi sesuai standar sarana prasarana yang Masyarakat Kota
dan/atau dilakukan tidak memadai. Prabumulih
pembinaan akreditasi

25. Pelaksanan kewaspadaan Persentase kasus Sistem kewaspadaan dini ROO.21.02.02.26 Kepala Kurangnya Internal C Banyaknya potensi wabah yang Dinkes
dini dan Respon wabah KLB/wabah yang belum berjalan dengan baik Dinas pengetahuan petugas terjadi dan tidak dapat Fasyankes
ditanggulangi sesuai Kesehatan dalam pelaksanaan ditanggulangi Masyarakat
standar sistem kewaspadaan
dini dan respon wabah
Risiko Sebab Dampak
No. Kegiatan /Sub Kegiatan Indikator Keluaran C/UC Pihak yang
Uraian Kode Risiko Pemilik Uraian Sumber Uraian
Terkena
26. Pengelolaan Data dan Jumlah dokumen data dan Data dari pengelola ROO.21.02.02.27 Kepala Kurangnya Internal C Data kesehatan tidak akurat Dinkes
Informasi Kesehatan informasi kesehatan yang program Dinas Kesehatan Dinas pengetahuan dan Fasyankes
tersedia (profil kesehatan) dengan data dari Kesehatan pemahaman petugas
Puskesmas tidak sinkron dalam pencatatan dan
pelaporan data
kesehatan
27. Pengelolaan Sistem Jumlah laporan data yang Kurangnya sumber daya ROO.21.02.02.28 Kepala Belum adanya sumber Internal C Data kesehatan tidak akurat Dinkes
Informasi Kesehatan dikirimkan ke bank data manusia yang berkompeten Dinas daya manusia (SDM) Fasyankes
kesehatan Nasional dalam bidang sistem Kesehatan khusus di bidang
informasi sistem informasi

28. Pengadaan Jumlah alat/perangkat Kurangnya perangkat ROO.21.02.02.29 Kepala Kurangnya anggaran Internal C Sistem informasi kesehatan tidak Dinkes
Alat/Perangkat Sistem sistem informasi kesehatan sistem informasi yang Dinas yang memadai untuk terintegrasi antara Dinas Fasyankes
Informasi Kesehatan dan yang tersedia mendukung Kesehatan pemenuhan sarana Kesehatan dengan Puskesmas dan
Jaringan Internet perangkat sistem fasyankes lainnya
informasi

29. Peningkatan Mutu Persentase Puskesmas Ada bebarapa Puskesmas ROO.21.02.02.30 Kepala SDM yang tidak Internal C Puskesmas di Kota Prabumulih Pemerintah Kota
Pelayanan Fasilitas BLUD dan atau puskesmas yang tidak memiliki standar Dinas memenuhi, pendanaan tidak mampu BLUD Prabumulih dan
Kesehatan berprestasi mutu Kesehatan yang tidak mencukupi, Puskesmas se
sarana prasarana yang Kota Prabumulih
tidak memadai

Jumlah Fasilitas Pelayanan Ada bebarapa Fasyankes ROO.21.02.02.31 Kepala SDM yang tidak Internal C Fasyankes tidak memiliki standar Pemerintah Kota
Kesehatan yang memiliki yang tidak memiliki standar Dinas memenuhi, pendanaan mutu Prabumulih, RS
standar Mutu mutu Kesehatan yang tidak mencukupi, dan Puskesmas
sarana prasarana yang
tidak memadai

30. Penyelenggaraan Promosi Frekuensi penyelenggaraan Rendahnya kesadaran ROO.21.02.02.32 Kepala Kurangnya Eksternal UC Rendahnya derajat kesehatan Dinkes
Kesehatan dan Gerakan promosi kesehatan dan masyarakat untuk Dinas pengetahuan masyarakat Fasyankes
Hidup Bersih dan Sehat Gerakan Hidup Bersih dan berperilaku hidup bersih Kesehatan masyarakat tentang Masyarakat
Sehat dan sehat pentingnya
berperilaku hidup
bersih dan sehat

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
Lampiran 5
Form 4
Kertas Kerja
Hasil Analisis Risiko

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan


Tahun Penilaian : 2021
Tujuan Strategis : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan
Analisis Risiko
Skala Skala
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Skala
Dampak Kemungkinan
Risiko
*) *)
a b c d e f=dxe
I Risiko Strategis
1 Mewabahnya pandemi COVID-10 di Kota RSP.21.02.02.01 5 5 25
Prabumulih
2 Indikator standar pelayanan minimal bidang RSP.21.02.02.02 4 4 16
kesehatan tidak mencapai target
3 Dana alokasi khusus (DAK) bidang kesehatan RSP.21.02.02.03 4 3 12
fisik dan non fisik tidak dapat disalurkan ke
RKUD

II Risiko Strategis OPD 1: Dinas Kesehatan


1 Masih ditemukannya ibu melahirkan yang tidak RSO.21.02.02.01 3 5 15
tertangani sesuai standar
2 Masih terjadinya kasus kematian bayi RSO.21.02.02.02 3 5 15
3 Belum terpantaunya pertumbuhan balita secara RSO.21.02.02.03 2 5 10
menyeluruh di 37 desa/kelurahan
4 Masih adanya penemuan dan penanganan kasus RSO.21.02.02.04 3 4 12
penyakit menular yang tidak sesuai standar

5 Adanya penemuan kasus penderita HIV baru RSO.21.02.02.05 2 4 8


6 Masyarakat tidak tercover pelayanan kesehatan RSO.21.02.02.06 4 5 20
100% dan tidak terintegrasi Jamkesda kedalam
JKN-KIS menuju Universal Health Coverage
(UHC)
7 Rumah Sakit tidak terakreditasi paripurna, RSO.21.02.02.07 3 4 12
Puskesmas tidak terakreditasi Utama dan
Puskesmas tidam mampu BLUD
8 Proses pengadaan obat sering terkendala pada RSO.21.02.02.08 3 4 12
ketersediaan obat pada distributor obat / PBF
(pedangang besar farmasi)
9 Masih terdapat tenaga kesehatan yang belum RSO.21.02.02.09 3 3 9
memiliki SIP
10 Masih belum terbangunnya sistem pengumpulan RSO.21.02.02.10 3 3 9
data kinerja di Dinas Kesehatan
11 Masih adanya laporan hasil pengawasan yang RSO.21.02.02.11 4 3 12
belum selesai ditindaklanjuti
12 Rendahnya kualitas pelaksanaan survey RSO.21.02.02.12 3 3 9
kepuasan masyarakat yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan

III Risiko Operasional OPD 1: Dinas Kesehatan


1 Proses pengadaan obat tergantung pada ROO.21.02.02.01 4 3 12
ketersediaan obat di distributor obat/ PBF dan
harus menggunakan aplikasi
Analisis Risiko
Skala Skala
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Skala
Dampak Kemungkinan
Risiko
*) *)
a b c d e f=dxe
2 Proses pengadaan bahan habis pakai tergantung ROO.21.02.02.02 4 2 8
pada ketersediaan obat di distributor obat/ PBF

3 Adanya kasus abortus di wilayah Kota ROO.21.02.02.03 4 2 8


Prabumulih
4 Masih ditemukannya ibu melahirkan yang tidak ROO.21.02.02.04 4 3 12
tertangani sesuai standar
5 Masih terjadinya kasus kematian bayi ROO.21.02.02.05 4 3 12
6 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ROO.21.02.02.06 2 2 4
masyarakat tentang pentingnya skrining
kesehatan pada balita
7 Kondisi pandemi COVID19 menghambat proses ROO.21.02.02.07 4 2 8
skrining pada anak sekolah secara langsung
8 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari ROO.21.02.02.08 4 1 4
masyarakat tentang pentingnya skrining
kesehatan
9 Tidak optimalnya pelaporan dari puskesmas ROO.21.02.02.09 5 2 10
10 Masih kurangnya pengetahuan dan kompetensi ROO.21.02.02.10 4 2 8
petugas dalam tata laksana penderita hipertensi

11 Masih kurangnya pengetahuan dan kompetensi ROO.21.02.02.11 4 2 8


petugas dalam tata laksana penderita diabetes
mellitus
12 Kurangnya support / dukungan keluarga pasien ROO.21.02.02.12 4 1 4
ODGJ dalam pengawasan minum obat untuk
pasien secara teratur
13 Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam ROO.21.02.02.13 4 1 4
memeriksa/mendeteksi TB
14 Masih kurangnya pengetahuan dan kompetensi ROO.21.02.02.14 4 1 4
petugas dalam tata laksana penderita HIV

15 Belum terpantaunya status gizi masyarakat ROO.21.02.02.15 4 2 8


secara optimal
16 Tingkat kebugaran dan kesehatan pekerja tidak ROO.21.02.02.16 3 2 6
17 terdata
Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan di ROO.21.02.02.17 3 3 9
puskesmas tidak berjalan secara maksimal,
apalagi target pemeriksaan meliputi fasilitas
umum, rumah makan restoran, damiu, industri
rumah tangga dan STBM.
18 Pelayanan Kesehatan Tradisional tidak berjalan ROO.21.02.02.18 3 2 6
dengan efektiv dan sesuai standar
19 Tidak semua masyarakat mendapatkan ROO.21.02.02.19 5 4 20
pelayanan kesehatan
20 Tuntutan hukum dan keselamatan petugas ROO.21.02.02.20 2 4 8
21 Mewabahnya penyakit menular COVID19 ROO.21.02.02.21 5 4 20
22 Masyarakat tidak tercover pelayanan kesehatan ROO.21.02.02.22 4 4 16
100% dan tidak terintegrasi Jamkesda kedalam
JKN-KIS menuju Universal Health Coverage
(UHC)
23 Maraknya penyalahgunaan NAPZA di kalangan ROO.21.02.02.23 4 3 12
masyarakat
Analisis Risiko
Skala Skala
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Skala
Dampak Kemungkinan
Risiko
*) *)
a b c d e f=dxe
24 Kegiatan Penyelenggaraan Kota Sehat berjalan ROO.21.02.02.24 3 3 9
kurang maksimal dan belum Tersosialisasi
dengan baik
25 Pelayanan Kesehatan penanganan gawat darurat ROO.21.02.02.25 3 4 12
tidak terpadu dan tidak sesuai standar
26 Sistem kewaspadaan dini belum berjalan dengan ROO.21.02.02.26 3 2 6
baik
27 Data dari pengelola program Dinas Kesehatan ROO.21.02.02.27 3 2 6
dengan data dari Puskesmas tidak sinkron
28 Kurangnya sumber daya manusia yang ROO.21.02.02.28 3 1 3
berkompeten dalam bidang sistem informasi
29 Kurangnya perangkat sistem informasi yang ROO.21.02.02.29 3 1 3
mendukung
30 Ada bebarapa Puskesmas yang tidak memiliki ROO.21.02.02.30 3 3 9
standar mutu
31 Ada bebarapa Fasyankes yang tidak memiliki ROO.21.02.02.31 3 3 9
standar mutu
32 Rendahnya kesadaran masyarakat untuk ROO.21.02.02.32 5 3 15
berperilaku hidup bersih dan sehat

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dngan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rataa-rata/modus skala dampak yang diberikan
peserta ediskusi
Kolom diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang
diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan

Kepala Dinas Kesehatan


Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH


NIP. 19640203 199012 1001
Kertas Kerja
Daftar Risiko Prioritas
Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan
Tahun Penilaian : 2021
Tujuan Strategis : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan
Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab
Risiko Risiko
a b c d e f
I Risiko Strategis Pemda
1 Mewabahnya pandemi RSP.21.02.02.01 25 Kepala Rendahnya kesadaran
COVID-10 di Kota Prabumulih Daerah masyarakat akan pentingnya
protokol kesehatan 3M guna
pencegahan COVID-19

2 Indikator standar pelayanan RSP.21.02.02.02 15 Kepala 1. Sarana prasarana belum


minimal bidang kesehatan Daerah memadai
tidak mencapai target 2. Jumlah dan kualitas tenaga
kesehatan belum memadai

3 Dana alokasi khusus (DAK) RSP.21.02.02.03 15 Kepala Keterlambatan pengusulan


bidang kesehatan fisik dan Daerah pencairan dana alokasi khusus
non fisik tidak dapat (DAK) bidang kesehatan fisik
disalurkan ke RKUD dan non fisik

II Risiko Strategis OPD 1 : Dinas Kesehatan


1 Masyarakat tidak tercover RSO.21.02.02.06 20 Kepala Anggaran yang tidak memadai
pelayanan kesehatan 100% Dinas untuk mencover integrasi
dan tidak terintegrasi Kesehatan Jamkesda kedalam JKN-KIS
Jamkesda kedalam JKN-KIS menuju Universal Health
menuju Universal Health Coverage (UHC) bagi
Coverage (UHC) masyarakat Kota Prabumulih

2 Masih ditemukannya ibu RSO.21.02.02.01 15 Kepala Kurangnya pengetahuan dan


melahirkan yang tidak Dinas keterampilan tenaga kesehatan
tertangani sesuai standar Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan pada ibu bersalin

3 Masih terjadinya kasus RSO.21.02.02.02 15 Kepala Kurangnya pengetahuan


kematian bayi Dinas masyarakat tentang penanganan
Kesehatan kesehatan bayi

III Risiko Operasional OPD 1: Dinas Kesehatan


1 Tidak semua masyarakat ROO.21.02.02.19 20 Kepala Karena Pandemi COVID 19
mendapatkan pelayanan Dinas Pelaksanaan kegiatan jadi
kesehatan Kesehatan berkurang
2 Masyarakat tidak tercover ROO.21.02.02.22 16 Kepala Anggaran yang tidak memadai
pelayanan kesehatan 100% Dinas untuk mencover integrasi
dan tidak terintegrasi Kesehatan Jamkesda kedalam JKN-KIS
Jamkesda kedalam JKN-KIS menuju Universal Health
menuju Universal Health Coverage (UHC) bagi
Coverage (UHC) masyarakat Kota Prabumulih
Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab
Risiko Risiko
a b c d e f
3 Rendahnya kesadaran ROO.21.02.02.32 15 Kepala Kurangnya pengetahuan
masyarakat untuk berperilaku Dinas masyarakat tentang pentingnya
hidup bersih dan sehat Kesehatan berperilaku hidup bersih dan
sehat

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
Lampiran 5
Form 5

Dampak

1. Positivity rate COVID-19


tinggi
2. Jumlah kasus COVID-19
tinggi
3. Angka kematian COVID-19
tinggi
4. BOR rumah sakit tinggi
melebihi standar ideal

1. AKI tinggi
2. AKB tinggi
3. Akaba tinggi
4. Peningkatan kasus gizi buruk
5. Kasus HIV meningkat
6. Kasus TB meningkat
7. Angka kejadian Penyakit
Tidak Menular (PTM) tinggi
8. Angka kejadian Penyakit
Menular tinggi
9. Angka stunting tinggi

1. Kegiatan DAK fisik dan non


fisik tidak dapat dilaksanakan
2. Klaim jaminan persalinan
(DAK non fisik) tidak dapat
dibayarkan

Tidak tercapainya UHC


(universal health coverage)

Meningkatnya jumlah kasus


kematian pada ibu bersalin

Tingginya angka kematian bayi


(melebihi target)

Banyak Masyarakat yang tidak


terlayanani pelayanan
kesehatannya
Tidak tercapainya UHC
(universal health coverage)
Dampak

g
Rendahnya derajat kesehatan
masyarakat

o Tjahjono,MPH.
Lampiran 5
Form 6
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan/ RTP atas Kelemahan Lingkungan Pengendalian
( RTP atas CEE)

Nama Pemerintah Daerah : Pemerintah Kota Prabumulih


Tahun Penilaian : 2021

Kondisi Lingkungan Pengendalian Rencana Tindak Pengendalian Target Waktu


No. Penanggung jawab Realisasi Penyelesaian
yang Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian Penyelesaian

a b c d e f
I Penegakan Integritas dan Nilai Etika
1 Sering terjadi mutasi pegawai Analisis / kajian penempatan BKPSDM Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
pegawai sesuai kompetensi

II Komitmen Terhadap Kompetensi


1 Pegawai belum ditempatkan sesuai Penyusunan peta kompetensi BKPSDM Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
dengan kompetensi dan pengalaman dan perbaikan SOP penempatan
pegawai

2 Belum terdistibusinya tenaga Pemerataan jumlah tenaga BKPSDM dan Dinas Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
kesehatan secara merata di seluruh kesehatan sesuai kebutuhan kesehatan
fasyankes di wilayah Kota
Prabumulih
III Kepemimpinan yang kondusif
1 Pimpinan belum menetapkan Penyusunan kebijakan OPD Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
kebijakan pengelolaan risiko pengelolaan risiko
2 Rencana strategis dan rencana kerja Penilaian risiko rencana strategis OPD Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
pemda belum menyajikan informasi dan rencana kerja
mengenai risiko

IV Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM


1 Pemda belum menginternalisasi Sosialisasi budaya risiko pada Sekda Setiap bulan Setiap bulan
budaya sadar risiko setiap rapat bulanan

2 Belum terdapat pemberian reward Kajian rancangan pemberian BKPSDM Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
dan/atau punishment atas reward dan/atau punishment
pengelolaan risiko atas pengelolaan risiko

3 Evaluasi kinerja pegawai belum Kajian rancangan perhitungan BKPSDM Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
dipertimbangkan dalam perhitungan hasil kinerja terhadap
penghasilan penghasilan

4 Anggaran pengembangan SDM Kebijakan efisiensi penggunaan BKPSDM Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
belum memadai anggaran

5 Belum memiliki strategi dalam Penyusunan strategi pemenuhan Dinas kesehatan Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
pemenuhan dan pendistribusian dan pendistribusian SDM
SDM kesehatan di Puskesmas kesehan

V Perwujudan Peran APIP yang Efektif


1 Inspektorat Daerah belum Perbaikan prosedur pengawasan Inspektorat Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
melakukan audit kinerja atas kinerja dan penyusunan PKPT
penyelenggaraan urusan kesehatan Inspektorat
dalam tingkat strategis
VI Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait
1 Belum optimalnya rekonsiliasi dan Optimalisasi kegiatan Dinas Kesehatan, BPJS Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021
cross check data pada Dinas rekonsialisasi dan cross check
Kesehatan dan BPJS data antara Dinas Kesehatan dan
BPJS

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Kolom f diisi dengan realisasi waktu penyelesaian RTP

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH.


NIP. 19640203 199012 1001
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan
(RTP atas Hasil Identifikasi Risiko)

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan


Tahun Penilaian : 2021
Tujuan Strategis : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan

Pemilik/
Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Uraian Pengendalian yang Sudah Ada *) Celah Pengendalian Penangungg
Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b d e f g h
I Risiko Strategis
1 Mewabahnya pandemi COVID-10 di Pelaksanaan upaya penanganan COVID-19 Prosedur pengendalian tidak Peningkatan upaya Kepala Daerah Triwulan IV 2022
Kota Prabumulih 3T (tracking, tracing, treatment) dan dapat dilaksanakan penanganan COVID-19 3T
vaksinasi COVID-19 serta upaya promotif (tracking, tracing, treatment)
dan preventif kepada masyarakat dan vaksinasi COVID-19

2 Indikator standar pelayanan minimal Monitoring dan pelaporan SPM dari Prosedur pengendalian belum Evaluasi terpadu dan Kepala Daerah Triwulan IV 2022
bidang kesehatan tidak mencapai Puskesmas dilaksanakan supervisi dalam
target pelaksanaan SPM
3 Dana alokasi khusus (DAK) bidang Koordinasi dengan BPKAD, Inspektorat Prosedur pengendalian belum Monitoring dan evaluasi Kepala Daerah Triwulan IV 2022
kesehatan fisik dan non fisik tidak dan Bappeda dilaksanakan terpadu dalam
dapat disalurkan ke RKUD pelaksanaan DAK
II Risiko Strategis Dinas Kesehatan
1 Masyarakat tidak tercover pelayanan - Peraturan Presiden RI no 82 Tahun 2018 Prosedur pengendalian belum Penambahan anggaran Kepala Dinas Triwulan I 2022
kesehatan 100% dan tidak terintegrasi sebagaimana telah diubah beberapa kali dilaksanakan untuk jaminan kesehatan
Jamkesda kedalam JKN-KIS menuju dengan Peraturan Presiden No 75 Tahun bagi masyarakat serta
Universal Health Coverage (UHC) 2019 dan Peraturan Presiden RI No 64 sanding data
tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden RI No 82 Tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan.

2 Masih ditemukannya ibu melahirkan SOP pelayanan ibu melahirkan Prosedur pengendalian belum Supervisi pelayanan Kepala Dinas Triwulan I 2022
yang tidak tertangani sesuai standar Monitoring pelayanan kesehatan ibu dilaksanakan kesehatan ibu melahirkan
secara berkala
3 Masih terjadinya kasus kematian bayi SOP pelayanan kesehatan bayi Prosedur pengendalian belum Supervisi pelayanan Kepala Dinas Triwulan I 2022
Monitoring pelayanan kesehatan bayi dilaksanakan kesehatan bayi secara
berkala
Pemilik/
Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Uraian Pengendalian yang Sudah Ada *) Celah Pengendalian Penangungg
Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b d e f g h
III Risiko Operasional Dinas Kesehatan
1 Masyarakat tidak tercover pelayanan - Peraturan Presiden RI no 82 Tahun 2018 - Pelayanan sulit membatasi Penambahan Anggaran, Kepala Dinas Triwulan IV 2023
kesehatan 100% dan tidak terintegrasi sebagaimana telah diubah beberapa kali pemanggilan dan permintaan Sanding Data
Jamkesda kedalam JKN-KIS menuju dengan Peraturan Presiden No 75 Tahun layanan sesuai kriteria pada
Universal Health Coverage (UHC) 2019 dan Peraturan Presiden RI No 64 regulasi
tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden RI No 82 Tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan.

2 Tidak semua Masyarakat yang - Peraturan Walikota No 12 Tahun 2019 - Pelayanan sulit membatasi Perubahan regulasi dan Kepala Dinas Triwulan IV 2023
mendapatkan pelayanan Kesehatan tentang Pelayanan dan Perawatan dari pemanggilan dan permintaan perbaikan SOP
dari rumah kerumah Rumah (Home Care) di Kota Prabumulih layanan sesuai kriteria pada
- SK Walikota Prabumulih Nomor regulasi
176/KPTS/DINKES tahun 2021 tetang
Sirkumsisi
- Ditetapkan SOP Pelayanan
- Pembiayaan Petugas pelaksana

3 Rendahnya kesadaran masyarakat - Peraturan Walikota Prabumulih Nomor Prosedur pengendalian belum Pelaksanaan forum Kepala Dinas Triwulan IV 2022
untuk berperilaku hidup bersih dan 39 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat dilaksanakan gerakan masyarakat hidup
sehat Hidup Sehat sehat dengan melibatkan
- Peraturan Daerah Kota Prabumulih semua lintas sektor dan
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kawasan lintas program
Tanpa Rokok

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH


NIP. 19640203 199012 1001
PENGKOMUNIKASIAN PENGENDALIAN YANG DIBANGUN

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan


Tahun Penilaian : 2021
Tujuan Strategis : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan

Realisasi
Media/ Bentuk Rencana
Penyedia Penerima Waktu
No Risiko Prioritas Sarana Waktu Keterangan
Informasi Informasi Pelaksanaa
Pengkomunikasian Pelaksanaan
n
a b c d e f g h
I Risiko Strategis
1 Mewabahnya pandemi COVID-10 di Rapat Sekda Dinas Triwulan I Februari
Kota Prabumulih Bappeda Kesehatan, 2022 2022
RSUD,
Puskesmas
2 Indikator standar pelayanan minimal Rapat Sekda Dinas Triwulan I Februari
bidang kesehatan tidak mencapai Bappeda Kesehatan, 2022 2022
target RSUD,
Puskesmas
3 Dana alokasi khusus (DAK) bidang Rapat Sekda Dinas Triwulan I Februari
kesehatan fisik dan non fisik tidak Bappeda Kesehatan, 2022 2022
dapat disalurkan ke RKUD RSUD,
Puskesmas

II Risiko Strategis Dinas Kesehatan


1 Masyarakat tidak tercover pelayanan Surat/nota dinas Kepala Kepala Triwulan 4 Triwulan 4
kesehatan 100% dan tidak terintegrasi usulan pelatihan Bidang Dinas Tahun 2021 Tahun 2021
Jamkesda kedalam JKN-KIS menuju penambahan Kesehatan
Universal Health Coverage (UHC) anggaran

2 Masih ditemukannya ibu melahirkan Surat Edaran Kepala Kepala Triwulan 4 Triwulan 4
yang tidak tertangani sesuai standar Bidang Dinas Tahun 2021 Tahun 2021
Kesehatan
3 Masih terjadinya kasus kematian bayi Surat Edaran Kepala Kepala Triwulan 4 Triwulan 4
Bidang Dinas Tahun 2021 Tahun 2021
Kesehatan
III Risiko Operasional Dinas Kesehatan
1 Masyarakat tidak tercover pelayanan Audiensi Sekda/ Dinas Triwulan 4 Triwulan 4
kesehatan 100% dan tidak terintegrasi Bapeda Kesehatan Tahun 2021 Tahun 2021
Jamkesda kedalam JKN-KIS menuju
Universal Health Coverage (UHC)

2 Tidak semua Masyarakat yang Rapat Dinas Masyarakat Triwulan 4 Triwulan 4


mendapatkan pelayanan Kesehatan Kesehatan Tahun 2021 Tahun 2021
dari rumah kerumah
3 Rendahnya kesadaran masyarakat Rapat Dinas Masyarakat Triwulan 4 Triwulan 4
untuk berperilaku hidup bersih dan Kesehatan Tahun 2021 Tahun 2021
sehat

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH


NIP. 19640203 199012 1001
Lampiran 5
Form 9

RENCANA DAN REALISASI PEMANTAUAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN INTERN YANG DIBUTUHKAN

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih


Tahun Penilaian : 2021
Tujuan Strategis : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan
Rencana Waktu
Kegiatan Pengendalian yang Bentuk/Metode Pemantauan Penanggung Jawab Realisasi Waktu
No Pelaksanaan Keterangan
Dibutuhkan yang Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g
1 Peningkatan upaya penanganan COVID- Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
19 3T (tracking, tracing, treatment) dan laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
vaksinasi COVID-19 Direktur RSUD didokumentasikan, dan
didistribusikan
2 Evaluasi terpadu dan supervisi dalam Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
pelaksanaan SPM laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
didokumentasikan, dan
didistribusikan
3 Monitoring dan evaluasi terpadu dalam Konfirmasi persiapan dan Kepala Bappeda Semester I Desember 2021 Monitoring telah
pelaksanaan DAK laporan pelaksanaan kegiatan Kepala BPKAD dilaksanakan,
Inspektur didokumentasikan, dan
Kepala Dinas didistribusikan
Kesehatan
4 Penambahan anggaran untuk jaminan Konfirmasi persiapan dan Kepala Bappeda Semester I Desember 2021 Monitoring telah
kesehatan bagi masyarakat serta sanding laporan pelaksanaan kegiatan Kepala BPKAD dilaksanakan,
data Inspektur didokumentasikan, dan
Kepala Dinas didistribusikan
Kesehatan
5 Supervisi pelayanan kesehatan ibu Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
melahirkan secara berkala laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
didokumentasikan, dan
didistribusikan
6 Supervisi pelayanan kesehatan bayi Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
secara berkala laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
didokumentasikan, dan
didistribusikan
7 Penambahan Anggaran, Sanding Data Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
didokumentasikan, dan
didistribusikan
8 Perubahan regulasi dan perbaikan SOP Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
didokumentasikan, dan
didistribusikan
9 Pelaksanaan forum gerakan masyarakat Konfirmasi persiapan dan Kepala Dinas Semester I Desember 2021 Monitoring telah
hidup sehat dengan melibatkan semua laporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan dilaksanakan,
lintas sektor dan lintas program didokumentasikan, dan
didistribusikan

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan hasil kegiatan pemantauan, pelaksanaan monitoring, pendokumentasian, pendistribusian, dan keterangan lainnya.

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH


NIP. 19640203 199012 1001
Lampiran 5
Form 10

PENCATATAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DAN PELAKSANAAN RTP

Nama Pemda : Pemerintah Kota Prabumulih


Tahun Penilaian : 2021
Tujuan Strategis : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan
Kejadian Risiko Rencana
Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Keterangan RTP Pelaksanaan Keterangan
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP
terjadi RTP
I Risiko Strategis
1 Mewabahnya pandemi RSP.21.02.02.01 Januari 2021 Rendahnya kesadaran masyarakat 1. Positivity rate COVID-19 tinggi Diisi dengan Peningkatan upaya Triwulan IV Desember 2021 Telah
COVID-10 di Kota Prabumulih akan pentingnya protokol kesehatan 2. Jumlah kasus COVID-19 tinggi keterangan tambahan penanganan COVID-19 3T dilakanakan,
3M guna pencegahan COVID-19 3. Angka kematian COVID-19 tinggi (tracking, tracing, treatment) efektifitas RTP
4. BOR rumah sakit tinggi melebihi dan vaksinasi COVID-19 belum dapat
standar ideal diukur

2 Indikator standar pelayanan RSP.21.02.02.02 Maret 2021 1. Sarana prasarana belum memadai 1. AKI tinggi Beberapa indikator Evaluasi terpadu dan Triwulan IV Desember 2021 Telah
minimal bidang kesehatan 2. Jumlah dan kualitas tenaga 2. AKB tinggi standar pelayanan supervisi dalam dilakanakan,
tidak mencapai target kesehatan belum memadai 3. Akaba tinggi minimal bidang pelaksanaan SPM efektifitas RTP
4. Peningkatan kasus gizi buruk kesehatan tidak belum dapat
5. Kasus HIV meningkat mencapai target diukur
6. Kasus TB meningkat triwulan
7. Angka kejadian Penyakit Tidak
Menular (PTM) tinggi
8. Angka kejadian Penyakit Menular
tinggi
9. Angka stunting tinggi

3 Dana alokasi khusus (DAK) RSP.21.02.02.03 Tidak Terjadi Keterlambatan pengusulan pencairan Tidak terjadi Tidak Terjadi Monitoring dan evaluasi Triwulan IV Desember 2021 Telah
bidang kesehatan fisik dan non dana alokasi khusus (DAK) bidang terpadu dalam dilakanakan,
fisik tidak dapat disalurkan ke kesehatan fisik dan non fisik pelaksanaan DAK efektifitas RTP
RKUD belum dapat
diukur
II Risiko Strategis Dinas Kesehatan
1 Masyarakat tidak tercover RSO.21.02.02.06 Juni 2021 Anggaran yang tidak memadai untuk Tidak tercapainya UHC (universal Penambahan anggaran Desember 2021 Telah
pelayanan kesehatan 100% dan mencover integrasi Jamkesda kedalam health coverage) untuk jaminan kesehatan dilakanakan
tidak terintegrasi Jamkesda JKN-KIS menuju Universal Health bagi masyarakat serta dan
kedalam JKN-KIS menuju Coverage (UHC) bagi masyarakat Kota sanding data ditindaklanjuti
Universal Health Coverage Prabumulih
(UHC)

2 Masih ditemukannya ibu RSO.21.02.02.01 Februari 2021 Kurangnya pengetahuan dan Adanya kasus kematian pada ibu Jumlah kasus kematian Supervisi pelayanan Triwulan IV Desember 2021 Telah
melahirkan yang tidak keterampilan tenaga kesehatan dalam bersalin ibu yang terlapor kesehatan ibu melahirkan dilakanakan
tertangani sesuai standar melaksanakan pelayanan kesehatan sebanyak 1 kasus secara berkala dan
pada ibu bersalin sampai dengan ditindaklanjuti
Agustus 2021
3 Masih terjadinya kasus RSO.21.02.02.02 Januari s.d. Kurangnya pengetahuan masyarakat Tingginya angka kematian bayi Supervisi pelayanan Triwulan IV Desember 2021 Telah
kematian bayi Mei 2021 tentang penanganan kesehatan bayi (melebihi target) Sampai dengan kesehatan bayi secara dilakanakan
Agustus 2021 telah berkala dan
dilaporkan sebanyak ditindaklanjuti
11 kasus kematian bayi
di Kota Prabumulih
Kejadian Risiko Rencana
Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Keterangan RTP Pelaksanaan Keterangan
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP
terjadi RTP
III Risiko Operasional Dinas Kesehatan
1 Masyarakat tidak tercover ROO.21.02.02.19 Juni 2021 Anggaran yang tidak memadai untuk Banyak Masyarakat yang tidak Penambahan Anggaran, Triwulan IV Desember 2021 Telah
pelayanan kesehatan 100% dan mencover integrasi Jamkesda kedalam terlayanani pelayanan kesehatannya Sanding Data dilakanakan
tidak terintegrasi Jamkesda JKN-KIS menuju Universal Health dan
kedalam JKN-KIS menuju Coverage (UHC) bagi masyarakat Kota ditindaklanjuti
Universal Health Coverage Prabumulih
(UHC)

2 Tidak semua Masyarakat yang ROO.21.02.02.22 Tidak Terjadi Karena Pandemi COVID 19 Tidak terjadi Perubahan regulasi dan Triwulan IV Desember 2021 Telah
mendapatkan pelayanan Pelaksanaan kegiatan jadi berkurang perbaikan SOP dilakanakan
Kesehatan dari rumah dan
kerumah ditindaklanjuti

3 Rendahnya kesadaran ROO.21.02.02.32 Januari 2021 Kurangnya pengetahuan masyarakat Rendahnya derajat kesehatan Pelaksanaan forum Triwulan IV Desember 2021 Telah
masyarakat untuk berperilaku tentang pentingnya berperilaku hidup masyarakat gerakan masyarakat hidup dilakanakan
hidup bersih dan sehat bersih dan sehat sehat dengan melibatkan dan
semua lintas sektor dan ditindaklanjuti
lintas program

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan

Prabumulih, September 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Prabumulih

dr.H.Happy Tedjo Tjahjono,MPH


NIP. 19640203 199012 1001

Anda mungkin juga menyukai