MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengantar Teknik Lingkungan
Disusun Oleh :
Lingga Darmawan (181910201118)
Gagah Arya Perdana (181910201126)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah untuk tugas ini yang berjudul “Pentingnya Etika
Lingkungan Dalam Pelestarian Sumber Daya Alam”. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Samsul Bachri Masmachofari S.T. selaku dosen pengampu mata kuliah
Profesional Issue
2. Teman-teman Teknik Elektro angkatan 2018 yang telah meluangkan waktunya untuk
membantu penulis menyelesaikan tugas ini.
3. Keluarga yang rela waktunya tersita demi memberikan dorongan serta dukungan untuk
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini. Penulis juga
menerima kritik serta saran demi kelancaran dan kesempurnaan penyusunan makalah ini. Penulis
berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
4.2 Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Undang RI No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
dikatakan bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunyayang mempengaruhi alam
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Jadi lingkungan hidup adalah planet bumi ini. Untuk mempertahankan eksistensi
planet bumi manusia memerlukan kekuatan/nilai lain yang disebut etosfer yaitu etika atau
moral. Etika ini bukan ciptaan manusia, sebab ia melekat padadirinya menjadi
hakikatnya. Apa penyebab etika lingkungan cenderung dilupakan? Penyebabnya adalah
keserakahan yang bersifat ekonomi, ketidaktahuan (kebodohan) bahwa lingkungan perlu
untuk kehidupannya dan kehidupan orang lain serta keselarasan terhadap semua
kehidupan dan materi yang ada di sekitarnya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui unsur etika lingkungan hidup
2. Mengetahui prinsip – prinsip etika dalam menjaga lingkungan
3. Mengetahui penerapan etika lingkungan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etikadan Lingkungan. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada
tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika
Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan
apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik
buruknya suattindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika
keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
6
Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku
manusia terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam
semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan
antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan.
1. Teori Antroposentrisme
Teori ini memandang manusia sebagai pusat dari system alam semesta. Manusia
dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan
dalam kebijakan yang diambil dalam kaitannya dengan alam, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Teori Biosentrisme
Teori ini menganggap alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari
kepentingan manusia. Ciri etika ini adalah biocentric, karena menganggap setiap
kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri.
Alam perlu diperlakukan secara moral terlepas dari apakah ia berguna atau tidak bagi
manusia. Sehingga etika tidak lagi dipahami secara terbatas pada komunitas manusia,
namun berlaku juga bagi seluruh komunitas biotis, termasuk komunitas makhluk hidup
lain.
3. Teori Ekosentrisme
7
Etika ini memusatkan pada seluruh komunitas ekologis baik yang hidup maupun
tidak, karena secara ekologis makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling
terkait satu sama lain. Salah satu versi yang terkenal dari teori ini adalah Deep Ecology.
Teori ini memusatkan perhatian pada kepada semua spesies, termasuk spesies
bukan manusia, dan menekankan perhatiannya pada jangka panjang, dan tak kalah
pentingnya merupakan gerakan diantara orang-orang yang mempunyai sikap dan
keyakinan yang sama, mendukung suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan
sama-samamemperjuangkan isu lingkungan dan politik.
8
untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk
berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies
manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas
disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta
alam.
BAB III
PEMBAHASAN
9
bukan karena alam bernilai pada dirinya sendiri. Pada kepedulian lingkungan yang
dalam sudah mempertimbangkan kepentingan generasi-generasi yang akan datang.
c. Prinsip No Harm
Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan tidak
melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain
di alam semesta ini (no harm). Jadi kewajiban dan tanggung jawab moral dapat
dinyatakan dengan merawat, melindungi, menjaga dan melestarikan alam, dan tidak
melakukan tindakan seperti membakar hutan dan membuang limbah sembarangan.
e. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua
kelompok dan anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan
pengelplaan dan pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.Dalam prinsip ini
kita perlu memerhatikan kepentingan masyarakat adat secara lebih khusus, karena
dalam segi pemanfaatan sumber daya alam dibandingkan dengan masyarakat modern
akan kalah darisegi permodalan, teknologi, informasi dan sebagainya, sehingga
kepentingan masyarakat sangat rentan dan terancam.
f. Prinsip Demokrasi
10
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan
pluralitas. Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan,
keanekaragaman dan pluraritas. Prinsip ini sangat relevan dengan pengambilan
kebijakan di bidang lingkungan, dan memberikan garansi bagi kebijakan yang pro
lingkungan hidup.
Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu kebiasaan
yangdilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam
lingkungankeluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap tersebut antara
lain:
a. Lingkungan Keluarga.
Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif menanamkan
nilai-nilai etika lingkungan. Hal itu dapat dilakukan dengan:
11
1. Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah. Setiap orangtua
memberi tanggung jawab kepadaanak-anak secara rutin untukmerawatnya dengan
menyiram dan memberi pupuk.
2. Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Secara bergantian,setiap
anggota keluarga mempunyaikebiasaan untuk menjaga kebersihandan merasa malu
jika membuang sapah sembarang tempat.
3. Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapurumah dan
pekarangan rumah secara rutin.
b. Lingkungan Sekolah
Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan di lingkungan
sekolah dengan memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika
lingkungan,melalui kegiatan ekstrakulikuler sebagai wujud kegiatan yang konkret dengan
mengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan lingkungan seperti:
c. Lingkungan Masyarakat
Pada lingkungan masyarakat , kebiasaan yang berdasarkan pada etika
lingkungandapat ditetapkan melalui :
12
3.4 Perilaku Manusia Terhadap Lingkungan Hidup
Sekecil apapun perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya harus segera
diperbuat untuk bumi yang lebih baik, bumi adalah warisan nenek moyang yang harus
dijaga dan diwariskan terhadap anak cucu kita sebagai generasi penerus
tepat antara lain tidak merusak tanah, tidak menggunakan air secara berlebih, tidak
Perilaku manusia terhadap lingkungan hidup telah dapat dilihat secara nyata sejak
manusia belum berperadaban, awal adanya peradaban, dan sampai sekarang pada saat
peradaban itu menjadi modern dan semakin canggih setelah didukung oleh ilmu dan
teknologi. Ironisnya perilaku manusia terhadap lingkungan hidup tidak semakin arif
tetapi sebaliknya. Kekeringan dan kelaparan berawal dari pertumbuhan penduduk yang
tinggi, penggundulan hutan, erosi tanah yang meluas, dan kurangnya dukungan terhadap
bidang pertanian, bencana longsor, banjir, terjadi berbagai ledakan bom, adalah beberapa
contoh kelalaian manusia terhadap lingkungan. Sebenarnya kemajuan ilmu dan teknologi
diciptakan manusia untuk membantu memecahkan masalah tetapi sebaliknya malapetaka
menjadi semakin banyak dan kompleks, oleh karena itu dianjurkan untuk dapat
berperilaku menjadi ilmuwan dan alamiah melalui amal yang ilmiah.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etikadan Lingkungan. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada
tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika
Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan
apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik
buruknya suattindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika
keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap
orang.Unsur-unsur etika lingkungan antara lain seperti, Etika ekologi dan Etika
konservasi sumberdaya. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan antara lain:
a. Teori Antroposentrisme
b. Teori Biosentrisme
c. Teori Ekosentrisme
Serta jenis-jenisnya antara lain seperti, etika lingkungan, etika ekologi dangkal dan
etika ekologi dalam etika
4.2 Saran
Guna menjamin kelangsungan hidup kita dan generasi mendatang diharapkan agar
tetap memiliki kehidupandan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan,
14
banyak hal yang dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup alam semesta,
setidaknya kita harus merubah sikap dalam memandang dan memperlakukan alam
sebagai hal bukan sebagai sumber kekayaan yang siap dieksploitasi, kapan dan dimana
saja.
15
DAFTAR PUSTAKA
Seftyono, Cahyo. "Rawa Pening dalam Perspektif Politik Lingkungan: Sebuah Kajian Awal."
Indonesian Journal of Conservation 3.1 (2014).
Ardhian, David, Soeryo Adiwibowo, and Ekawati Sri Wahyuni. "Peran dan Strategi Organisasi
Non Pemerintah dalam Arena Politik Lingkungan Hidup." Jurnal Sosiologi Pedesaan
4.3 (2016): 211-215.
Nurmardiansyah, Eko. "Eco-Philosophy dan Implikasinya dalam Politik Hukum Lingkungan di
Indonesia." Melintas 30.1 (2014): 70-104.
16