Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN HASIL OBSERVASI SANITASI KAWASAN PESISIR

DESA GALESONG BARU, KECAMATAN GALESONG,

KABUPATENTAKALAR

Disusun Oleh:

1. Andi Megawati putri (PO714221191053) 2. Asmarani (PO7142211910)


3. Ayu apriliyanti (PO714221191055) 4. Dewi (PO714221191059)
5. Febby Bintang Wulandari (PO714221191064) 6. Inda (PO714221191067)
7. Mahdiya Nabila Syafwan (PO714221191068) 8. Muh. Aspian Lukman
(PO714221191070)
9. Muh. Syafar (PO714221191072) 10. Muhammad
Nurfalah(PO714221191073)
11. Nur Ilmi Sahrun (PO714221191076) 12. Oktavia (PO714221191085)
13. Priska Monalisa Turang (PO714221191086) 14. Siti Musdalifah
(PO714221191091)
15. Sri Rahayu (PO714221191093) 16. Sri Rahmawati
(PO714221191094)
17. Susanti Burirang (PO714221191095) 18. Try Wardani Abia
(PO714221191096)
19. Wandha Zhafirah (PO714221191098) 20. Arfadina Nengsih
(P0714221202004)
21. Jumaida (P0714221202001) 22. Megawati Asri
(P0714221202002)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV
TAHUN 2021

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI KAWASAN PESISIR

Disusun dan diajukan oleh:

KELAS II B / ALIH JENJANG

Telah diketahui olehdosenPembimbing/Pengampu Mata kuliah

Makassar, 24 Juni 2021

Dosen Dosen
Penanggung Jawab Mata Kuliah Pembimbing

Hidayat, SKM.,M.Kes Erlani, SKM.,M.Kes


NIP. 19621221 198303 1 004 NIP. 19661231 199103 1 025

Dosen
Pembimbing

ii
La Taha, SKM.,M.Kes
NIP. 19620404 198501 1 001

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segalapuji dan syukur kami panjatkankehadirat Allah SWT.


ataslimpahannikmat dan karunia-Nya sehingga “LaporanSanitasi Kawasan Pesisir
(SKP)” inibisadisusun dan diselesaikandenganbaik dan tepatwaktu.
JudullaporaniniadalahLaporanPraktikumLapanganSanitasi Kawasan
PesisirDesaGalesong Baru,Kec. GalesongKeb. Takalar.

Tersusunyalaporanini, tentuatasbantuan dan dukungandariberbagaipihak.


Untukitumelaluikesempatanini kami inginmenyampaikanucapanterimakasih kami
kepada Bapak Hidayat, SKM.,M.Kes, Bapak Erlani, SKM, M.Kes dan Bapak La
Taha, SKM.,M.KesselakudosenmatakuliahSanitasi Kawasan Pesisir yang
telahmembantu dan membimbing kami. Ucapanterimakasih kami juga kepadaIbu
TRESNANISWATI, S.PdselakuKepalaDesa Galesong Barubesertajajarannya yang
telahmemberikan kami izinuntukmelakukanobservasi di DesaGalesong Baru.
Tidaklupa pula kami
mengucapkanterimakasihbanyakkepadaseluruhmasyarakatDesaGalesong Baru yang
telahmenerima kami denganbaik dan telahmeluangkanwaktunyauntuk kami
mengobservasisanitasirumahnya.

Kami menyadaribahwadalampenyusunanlaporaninimasihbanyakkekurangan
dan jauhdari kata sempurna. Oleh karenaitu, kami sangatmengharapkanadanyakritik
dan saran dariberbagaipihak agar laporaninilebihbaik dan bermanfaat.

Makassar, 24Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
BAB IPENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................3
C. Manfaat........................................................................................................................3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA..................................................................................4
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................9
BAB IVPENUTUP.....................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
LAMPIRAN...............................................................................................................16

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat
pesisirsebagianbesarmerupakanmasyarakatnelayanmemilikikarakteristik yang
berbedadenganmasyarakatlainnya. Perbedaaninidikarenakanketerkaitannya yang
eratdengankarakterstikekonomi wilayah pesisir, latarbelakangbudaya dan
ketersediaansarana dan prasaranapenunjang. Pada
umumnyamasyarakatpesisirmempunyainilaibudaya yang
berorientasiselarasdenganalam,
sehinggateknologimemanfaatkansumberdayaalamadalahteknologiadaptifdengankondi
si wilayah pesisir.

MenurutKusnadi (2003:83) masyarakat di


pesisirpantaimerupakannelayantradisionaldenganpenghasilanrendah dan
tergolongkeluarga miskin yang disebabkan oleh faktoralamiah, yaitusemata-
matabergantung pada hasiltangkapan dan bersifatmusiman, sertafaktor non
alamiahberupaketerbatasantehnologialatpenangkap ikan,
sehinggaberpengaruhterhadappendapatankeluarga.
Rendahnyapendapatankeluargaberdampakterhadapketersediaanpangankeluarga, dan
kurangpedulinyaterhadapsanitasilingkunganpesisir.

MenurutNotoatmomodjo (2007:75), sanitasilingkungan pada


hakekatnyaadalahsuatukondisiataukeadaanlingkungan yang optimum
sehinggaberpengaruhpositifterhadapterwujudnya status kesehatan yang optimum
pula. BentuknyatadariimplementasikebijakantersebutDepartemen Kesehatan
Republik Indonesia mengeluarkankebijakanSanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) melaluikeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 tentangstrategisnasional STBM dengan target

1
utamamenurunkanangkakesakitanpenyakitberbasislingkungantermasuk pada
daerahpesisir (Depkes RI, 2008).

Permasalahan yang seringtimbul di wilayah


pesisiryaknirendahnyatingkatkesejahteraanmasyarakat dan
rendahnyakualitaslingkungan. Tingkat kesejahteraanmasyarakat yang
rendahtercermindarikualitaslingkungan dan rumah yang merekatingggal. Lingkungan
yang burukdapatdiidentifikasidenganmelihataspekaspek yang berpengaruh pada
kualitashuniantersebutsepertijaringan air bersih, drainase, persampahan,
fasilitasjamban. Keberadaanjambanmerupakan salah satufaktor yang
berpengaruhterhadappenciptaankualitaslingkungan yang sehat. Hal inidikarenakan
oleh limbah yang ditimbulkandarijambantersebutapabilatidakdibuang pada tempat
yang
disediakanmakadapatmenurunkankualitasdarilingkungansertamenimbulkanberbagaip
enyakit yang berpengaruh pada kesehatan. Untukmenanggulangidampak yang
ditimbulkandarikualitaslingkungantersebut, perluditingkatkanaksessanitasidasar yang
berkesinambungandalampencapaian Millennium Development Goals (MDGs) tahun
2015
tentangpeningkatansanitasidasarsecaraberkesinambungansehinggadapatmewujudkank
omunitas yang bebasdaribuang air besar di sembarangtempat.
Pembuangantinjaperlumendapatperhatiankhususkarenamerupakansatubahanbuangan
yang banyakmendatangkanmasalahdalambidangkesehatan dan sebagai media
bibitpenyakit, sepertidiare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal.
Selainitudapatmenimbulkanpencemaranlingkungan pada sumber air dan
baubusuksertaestetika.

Pada prinsipnyalingkunganmerupakan salah


satudeterminanterhadapterjadinyamasalahkesehatan. Menurut Hendrik L. Blum yang
dikutipNotoadmodjo (2007) masalahkesehatanadalahsuatumasalah yang
sangatkompleks yang salingberkaitandenganmasalah-masalah lain di

2
luarkesehatanitusendiri. Demikian pula pemecahanmasalahkesehatannyasendiri,
tetapiharusdilihatdariseluruhsegi yang adapengaruhnyaterhadapmasalah “sehat-sakit”
ataukesehatantersebut.

Lingkunganmempunyaiperananpentingdalammembentukpolapenyakit, oleh
karenapenyakitmerupakanperpaduanantaragangguanalamiah, bahankimia,
faktorbiologis dan faktorsosialbudaya. Gangguanfisikdapatberupatemperatur,
perubahancuaca, kekeringan dan sebagainya. Dari bahankimiadapatberupa gas-gas
berbahaya. Dari faktor-faktorbiologisdikenaladanyamikroorganismesepertibakteri,
virus, jamur dan parasit yang dapatmenimbulkanpenyakit pada manusia,
sedangkanfaktorbudayaberkaitandengankebiasaanhidupmanusiatermasuk di
dalamnyakebiasaanmenjagakebersihanlingkungan (Prasetya, 2009).

Sanitasilingkunganmeliputiaspek-aspek yang sangatluas yang


hampirmencakupsebagianbesarkehidupanmanusia.
SecaraumumdefenisisanitasilingkunganmenurutSlamet (2002),
bahwasanitasilingkunganadalahsegalasesuatu yang ada di sekitarnya,
baikberupabendahidup, bendamati,
bendanyataataupunabstraktermasukmanusialainnya, sertasuasana yang
terbentukkarenaterjadinyainteraksidiantaraelemen-elemen di alamtersebut.
Sanitasiadalahsuatucarauntukmencegahberjangkitnyasuatupenyakitmenulardenganjal
anmemutuskanmatarantaidarisumber. Sanitasimerupakanusahakesehatanmasyarakat
yang menitikberatkan pada penguasaanterhadapberbagaifaktorlingkungan yang
mempengaruhiderajatkesehatan (Arifin, 2009).

B. Tujuan

C. Manfaat

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. SanitasiLingkungan
a. Definisi Sanitasi

Ehler dan Steel mengemukakanbahwasanitasiadalahusaha-usahapengawasan


yang ditujukanterhadapfaktorlingkungan yang
dapatmenkadimatarantaipenularanpenyakit (Echols, 2003)
SedangkanmenurutAzawarmengungkapkanbahwasanitasiadalahusahaakesehatanmasy
arakat yang metikberatkan pada
pengawasanteknikterhadaptberbagaifaktorliingkungan yang
mempengaruhiataumungkinmempengaruhiderajatkesehatanmanusia (Anwar, 1990).

b. Definisi Lingkungan

Pengertianlingkunganbahwasemuabenda dan kondisi, termasukmanusia dan


kegiatanmereka, yang terkandungdalamruang di mana manusia dan
mempengaruhikelangsunganhidup dan kesejahteraanmanusia dan badan-badan
hiduplainnya (Darsono, 1995). Sedangkan

4
menurutMunadjatDanusaputroartilingkunganadalahseluruhbenda dan
dayasertakeadaantermasuk yang ada di dalamnyamanusia dan
segalatingkahperbuatannya yang beradadalamruangdimanamanusiamemangberada
dan mempengaruhisuatukelangsunganhidupserta padakesejahteraanmanusia dan
jasahhidup yang lainnya.

c. Sanitasi Lingkungan

Sanitasilingkungan pada hakekatnyaadalahkondisiataukeadaanlingkungan


yang optimum sehinggaberpengaruhpositifterhadap status kesehatan yang optimum
pula. Ruang lingkupkesehatanlingkungantersebutantara lain mencakup: perumahan,
pembuangankotoranmanusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangansampah,
pembungan air kotor (air limbah), kandang dan sebagainya (Anwar, 1999).
Sanitasilingkunganmengutamakanpencegahanterhadapfaktorlingkungansedemikianru
pasehinggamunculnyapenyakitakandapatdihindari. Usaha sanitasidapatberarti pula
suatuusahauntukmenurunkanjumlahbibitpenyakit yang terdapat di
lingkungansehinggaderajatkesehatanmanusiaterpeliharadengansempurna (Azwar,
1990) Sanitasilingkunganadalah Status kesehatansuatulingkungan yang
mencakupperumahan, pembuangankotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya
(Notoadmojo, 2007).
Sanitasilingkungan juga merupakan salah
satuusahauntukmencapailingkungansehatmelaluipengendalianfaktorlingkunganfisikk
hususnyahal-hal yang mempunyaidampakmerusakperkembanganfisikkesehatan dan
kelangsunganhidupmanusia. Usaha
sanitasilingkunganmenurutKusnoputrantoadalahusahakesehatan yang
menitikberatkan pada usahapengendalianfaktorlingkunganfisik yang
mungkinmenimbulkan dan menyebabkankerugiandalamperkembanganfisik,
kesehatan dan dayatahanhidupmanusia (Kusnoputranto, 2003).

5
Menurut WHO,
sanitasilingkunganadalahupayapengendaliansemuafaktorlingkunganfisikmanusia
yang mungkinmenimbulkanataudapatmenimbulkanhal-hal yang
merugikanbagiperkembanganfisik, kesehatan dan dayatahanhidupmanusia (Umar,
2003).

Sanitasilingkungandapat pula diartikansebagaikegiatan yang


ditujukanuntukmeningkatkan dan
mempertahankanstandarkondisilingkunganmendasar yang
mempengaruhikesejahteraanmanusia. Kondisitersebutmencakuppasokan air yang
bersih dan aman; pembuanganlimbahdarimanusia, hewan dan industri yang efisien,
perlindunganmakanandarikontaminasibiologis dan kimia, udara yang bersih dan
aman; rumah yang bersih dan aman. Dari definisitersebut, 8
tampakbahwasanitasilingkunganditujukanuntukmemenuhipersyaratanlingkungan
yang sehat dan nyaman. Lingkungan yang
sanitasinyaburukdapatmenjadisumberberbagaipenyakit yang
dapatmengganggukesehatanmanusia. Pada akhirnyajikakesehatanterganggu,
makakesejahteraan juga akanberkurang. Karena
ituupayasanitasilingkunganmenjadipentingdalammeningkatkankesejahteraan
(Setiawan, 2008).

Sanitasilingkunganlebihmenekankan pada pengawasan dan


pengendalian/kontrol pada faktorlingkunganmanusiaseperti :

 Penyediaan air menjamin air yang digunakan oleh manusiabersih dan sehat.
 Pembuangankotoranmanusia, air buangan dan sampah.
 Individu dan masyarakatterbiasahidupsehat dan bersih.
 Makanan (susu) menjaminmakanantersebutaman, bersih dan sehat.
 Anthropodabinatangpengerat dan lain-lain.

6
 Kondisiudarabebasdaribahan-bahan yang berbahayadarikehidupanmanusia.
 Pabrik-pabrik, kantor-kantor dan
sebagainyabebasdaribahayabahayaSesuaidenganpengertiantersebut,
makasanitasiberkaitanlangsungdenganlingkunganhidupmanusia di dalamnya.

Lingkunganadalahsesuatu yang
beradadisekitarmanusiasecaralebihteperincidapatdikategorikandalambeberapakelomp
ok :

 LingkunganFisik, yang termasukdalamkelompokiniadalahtanah dan


udarasertainteraksisatusamalainnyadiantarafaktor-faktortersebut.
 Lingkunganbiologis, yang
termasukdalamhaliniadalahsemuaorganismehidupbaikbinatang,
tumbuhanmaupunmikroorganismekecualimanusiasendiri.
 Lingkungansosialyaitutermasuksemuainteraksiantaramanusiadarimakhluksesa
manya yang meliputifaktorsosial, ekonomi, kebudayaan dan psikososial.
Berdasarkankategori di atasdapat pula
diartikanbahwalingkunganadalahkumpulandarisemuakondisiataukekuatandaril
uar yang mempengaruhikehidupan dan
perkembangandarisuatuorganismehidupmanusia. (Riyadi, 2004).

2. Kawasan Pesisir

Wilayah pantai/pesisirmempunyaikarakter yang spesifik. Wilayah


inimerupakanagregasidariberbagaikomponenekologi dan fisik yang salingterkait dan
salingmempengaruhi, sertasecaraekologissangatrapuh. Sebagaimanatelahdisinggung
di depanbahwapembangunansumberdayaalam yang tidakmemperhatikanprinsip-

7
prinsipekologiakansangatmudahmerusak proses atauberfungsinyaekosistempantai .
(Patton,1986)

Salah
satufungsikawasanpesisiradalahsebagaiareapemukimanbagipendudukyangberprofe
sisebagainelayanataubergerakdisektorkelautuan,sepertipetanirumputlautdansejenis
nya. Sebagaikawasanpemukiman, makakawasanpesisir juga harusmemenuhisyarat-
syaratsebuahkawasanpemukiman,terutamatersedianyasarana dan
fasilitaskesehatanlingkungan yangmerupakan salah
satusyaratutamadalamsebuahkawasanpemukiman.
Syaratkesehatanlingkunganuntuksebuahkawasanpemukimanbaikadalahtersedianyaa
ksesdariwarganyaterhadappenyediaan air bersih dan saranasanitasi.
Aksesterhadapairbersihdansaranasanitasiyangmemenuhisyaratmerupakanfaktoruta
madalammenunjangkesehatanmasyarakatyangbermukimdikawasantersebut.

Sanitasiadalahupayamengontrolfaktorfaktorlingkunganyangdapatmempeng
aruhikualitaskesehatanmasyarakat. (A.Azrul,1996) Untukmencapaiderajatkesehatan
yang baikmakasangatditentukan oleh tersedianyatempattinggal
yangsehat.Rumahsehatadalahtempatberlindungataubernaung dan
tempatuntukberistrahatsehinggamenimbulkankehidupan yang
sempurnabaikfisik,rohanimaupunsosial. (Kasjono, 2004).

BerdasarkanpadapedomanteknispenilaianrumahsehatDirektoratJenderalPen
gendalianPenyakitdanPenyehatanLingkunganDepkesRItahun2007.Pedomanteknisi
nidisusunberdasarkanKeputusanMenteriKesehatan RI Nomor :
829/Menkes/SK/VII/1999tentangpersyaratanKesehatanPerumahan.Adapunindikat
oryangditelitiyaitu:

a. KomponenKonstruksiRumah. Komponeninimencakuplangit-
langit,dinding,lantaijendela,kamartidur,jendelaruangkeluarga,

8
ventilasi,lubangasapdapurpencahayaan.
b. SaranaSanitasi.Meliputisaranaairbersih,jamban,SPAL,saranatempatsa
mpah.
c. PerilakuPenghuni.Perilakuyangdiamatimembuangsampahketempatsam
pah.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hari/Tanggal :Sabtu, 05 Juni 2021
Lokasi :DesaGalesongBaruKecamatanGalesongKabupatenTakalar

9
Berdasarkanhasilobservasi yang dilakukan di permukiman Kawasan
pesisirDesaGalesongBaruKecamatanGalesongKabupatenTakalarmakadiperole
h data sebagaiberikut :
Tabel 3 Hasil ObservasiRumahSehat
No. Lokasi Total Keluarga Kategori Kategori
(KK) Sehat TidakSehat
1. Dusun Suli 103 _ 103
2. Dusun Pa’lalakkang 96 4 92
Jumlah 199 4 195

Hasil penilaianperrumah :

1. Sehat = 1.068-1.200
2. TidakSehat =< 1.068

B. Pembahasan

 Komponen Rumah
Berdasarkanhasilinspeksikawasanpesisirpantai di
desaGalesongBarudiketahuikomponen yang diobservasiadalahkomponenrumah yang
terdiridaripemeriksaanlangit-langit, dinding, lantai, jendelakamar,
jendelaruangkeluarga, ventilasi, lubang asap didapur, dan pencahayaan.

Langit-langitmerupakan salah
satupelindungdalamruanggunaterhindardaripaparandebuataukotoransecaralangsung.
Observasi pada komponenlangit-langit di
lokasitersebutmenggambarkanbahwaterdapatlangit-langit pada rumahpenduduk.
Dinding pada lokasitersebutbertipe semi permanenatausetengahtembok.
Lantairumahkriterianyaplasteranataukedapterhadap air. Komponenjendelakamar dan
jendelaruangtamu pada lokasitersebuthampir 99% memilikijendela.
Kemudianventilasiudara juga

10
sangatperludiperhatikansebabventilasiudaraadalahbagiandarirumah yang
berfungsisebagaisaluranudaradimanaudaradapatmengalirdenganbaikdariluar dan
kedalamrumah. Ventilasi yang kurangdari 10% dariluaslantai dan
kondisinyaterdapatdebuataukotorandapatmenyumbangdampakburukbagikesehatansep
ertimemicuterjadinyapeningkatan virus, meningkatkanstres pada penghuni,
rendahnyaOksigen (O2) didalamrumah, menyebabkan sinus, alergi, mual, dan
menyebabkanpenyakitSick Building Syndrome (SBS). Denganadanyaventilasiudara
yang ada di dalamrumahakantergantikansecaraterusmenerus oleh
udaradariluarmelaluiventilasitersebut.

Berdasarkanobservasi pada komponenlubangdapurdiketahuibahwarumah di


kawasanpesisirsangat minim lubangdapur, sehinggamenyebabkanpenerangangelap
dan timbulnyabau gas hasildari proses aktivitasmemasak.
Lubangdapurmemilikikesamaandenganventilasiruangtamutetapifungsi yang berbeda.
Lubangdapurberfungsimemberikanpenerangansaatmemasak, dan pertukaranudara.
Dampak yang ditimbulkandapatmemicuterjadinyasesaknafas,
insfeksisaluranpernafasanakut dan memicupertumbuhanjamur, virus dan bakteri.
Dengandemikian, rumahsangatpentingmemilikiventilasiataulubang yang adadidapu,
ruangtamu, maupundidalamruang-ruanglainnya.

 Sarana Sanitasi

Berdasarkan hasil observasi di desa Galesong Baru mengenai sarana sanitasi


masyarakat dari segi sumber air bersih masyarakat desa masing-masing sudah
memiliki sumber air bersih sendiri berupa sumur bor dan air PAM untuk kebutuhan
sehari-harinya, namun dari segi kamar mandi atau tempat MCK masyarakat
kebanyakan buang air besar di laut dikarenakan tidak tersedianya WC di rumah,
selain itu fasilitas WC umum hanya beberapa saja sedangkan jumlah masyarakat yang
tidak memiliki wc pribadi lebih banyak dari jumlah wc umumyang tersedia. Sarana
pembuangan sampah, seperti tempat sampah di rumah-rumah masyarakat juga sangat

11
kurang serta tidak tersedianya tempat penampungan sampah umum atau motor kaisar
pengangkut sampah mengharuskan masyarakat untuk membuang sampahnya di laut
atau di bakar. Dari hasil observasi dan wawancara kecil dengan masyarakat setempat,
masyarakat sangat membutuhkan sarana sanitasi berupa tempat sampah umum agar
kemudian tidak membuang sampahnya lagi di laut. Kegiatan membuang di laut dan
membakar sampah berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem, dimana dapat
menimbulkan kerusakan pada biota laut, pencemaran air, serta timbulan sampah yang
mengapung dilaut yang merusak keindahan laut, selain itu aktivitas membakar
sampah berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dapat menimbulkan
pencemaran udara yang berakibat pada timbulnya penyakit infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA). Pada observasi ini masyarakat juga diberikan edukasi singkat
mmengenai bahaya membuang tinja atau buang air besar sembarangan karena dapat
mencemari air dan menimbulkan penyakit seperti penyakit kolera dan diare.

 Perilaku Penghuni

Berdasarkanhasilobservasi di DesaGalesongBaru,
mengenaiperilakupenghunidarimasyarakatDesatersebutbisadikatakanmasihkurangbai
kdalamhalpembuangansampah,
dimanasetiapsatukeluargaataumasyarakatDesaGalesongBarumemangmemilikitempats
ampah di dalamrumahtetapiuntukpembuanganakhirsampahnya di laut yang berada di
Desatersebut, dikarenakandenganberbagaialasan yang
munculyaitusepertipengangkutansampahdaerahtersebut di bayarsebesar Rp2.000 -
Rp5.000.
Beberapamasyarakatmengatakanmaumembayarhanyatukangpengangkutsampahtidakp
ernahdatangsehinggamasyarakatmelakukanpembuangansampahlangsung di laut. Dan
untukmasyarakat yang lainnyamerekatidakmaumembayardikarenakankondisiekonomi
yang lemahsehinggamerekamembuangsampahnyalangsung di laut. Hal

12
initentunyajikasampah yang di
buangkelautanberupasampahorganikakanmenjadisumbermakananbagi biota
perairantetapi juga akanmengakibatkanperubahanwarna pada air
sehinggaorganismeataupopulasi yang dapathidupdalamkondisitersebutbisaberkurang
dan dapatmencegahberlangsungnyafungsibiologiperairansecara normal,
akantetapijikasampah yang
dibuangituberupasampahanorganikakanmengakibatkanberkurangnyakadaroksigendal
amlingkunganperairankarenadapatmengurangisinarmatahari yang
masuksehinggadapatmenghambatterjadinya proses fotosintesis.
Selainhaltersebutkejadian stunting dengankualitas air lautsangatberkaitan. Kualitas air
laut yang buruk juga bisamenyebabkanpenyakitsepertidiarehinggapenyakitkulit.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasil dan pembahasan di
atasmakadapatdisimpulkanbahwakondisisanitasipermukimanDesaGaleongBaru,
KecamatanGalesong, KabupatenTakalarkurangbaik. Rata-rata rumah yang ada di
DesaGaleongBaru, KecamatanGalesong, KabupatenTakalartidaksehat,
dimanahanya 4 KK yang didapatkanrumahnyasehat,
dimanahasilpenilaiannya>1.068, sementararumah yang lainnya ˂ 1.068,
karenaadanyabeberapakomponenrumah yang tidakmemenuhisyarat.

B. Saran
SebaiknyamasyarakatDesaGaleongBaru, KecamatanGalesong,
KabupatenTakalarmembuatbaksebagaisaranapembuangan air
limbahlaludialirkankeselokantertutup, dan
untukpemerintahsetempatsebaikanyamenyediakanfasilitastempatsampahsementara
agar sampahmasyarakattidakberserakan dan di buangkelaut.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408015-bab1-
13082012012237.pdf

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408094-bab1-
15082012123943.pdf

Rudi Balaka, T. S. (2019). Gambaran Sanitasi di Daerah Pesisir. Jurnal Ilmiah Teknik
Sipil, 7, 167-171.
Tolondang, A. S. (2021). GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PESISIR DI
DESA WATULINEY. Jurnal KESMAS, 10, 1-8.

http://suara.com/lifestyle/2021/02/18/181512/ini-deretan-masalah-sampah-di-darat-
dan-air-yang-bisa-menyebabkan-
penyakit#aoh=16244968212789&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://dplh.sulselprov.go.id/berita/dampak-sampah-terhadap-ekosistem-
perairan/#:~:text=Tentunya%20jika%20sampah%20yang%20di,dapat
%20mencegah%20berlangsungnya%20fungsi%20biologi

dphl-sulsel.2020. DampakSampahTerhadapEkosistemPerairan. 2.
https://dplh.sulselprov.go.id/berita/dampak-sampah-terhadap-ekosistem-
perairan/#:~:text=Tentunya%20jika%20sampah%20yang%20di,dapat
%20mencegah%20berlangsungnya%20fungsi%20biologi diaksss pada
tanggal 24 Juni 2021.

Kasim, DSY. 2012. Faktor-faktor Yang


MempengaruhiRendahnyaPenggunaanJamban Pada Masyarakat
PesisirDesaBulontio Barat KecamatanSumalataKabupaten Gorontalo Utara.

15
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408015-bab1-
13082012012237.pdf. Diakses pada tanggal 25 juni 2021.

Rudi Balaka, T. S.2019. Gambaran Sanitasi di Daerah Pesisir. JurnalIlmiah Teknik


Sipil, 7, 167-171 diakses pada tanggal 25 Juni 2021.

Taib, SSJ. 2012. Bagaimana Gambaran SanitasiLingkungan Masyarakat Daerah


Pesisir Pantai di Kecamatan Bone Kabupaten Bone BolangoTahun 2012.
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408094-bab1-
15082012123943.pdf. Diakses pada tanggal 25 juni 2021.

Tolondang, A. S. 2021 GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PESISIR DI


DESA WATULINEY. Jurnal KESMAS, 10, 1-8 diakses pada tanggal 25 Juni
2021.

16
LAMPIRAN

Menggunakan Langit-
Tidak Menggunakan langit Dinding Seng
Langit-langit

Dinding permanen Lantai papan dan dinding papan

Dinding semi Lantai tanah Lantai keramik


permanen
17
Lantai plasteran Jendela

Jendeladepan rumah dan samping rumah ventilasi

18
Jendela tanpa Pencahayaan kurang
Dapur
ventilasi (tidak ada jendala)
19
20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai