KABUPATENTAKALAR
Disusun Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
Dosen Dosen
Penanggung Jawab Mata Kuliah Pembimbing
Dosen
Pembimbing
ii
La Taha, SKM.,M.Kes
NIP. 19620404 198501 1 001
KATA PENGANTAR
Kami menyadaribahwadalampenyusunanlaporaninimasihbanyakkekurangan
dan jauhdari kata sempurna. Oleh karenaitu, kami sangatmengharapkanadanyakritik
dan saran dariberbagaipihak agar laporaninilebihbaik dan bermanfaat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
BAB IPENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................3
C. Manfaat........................................................................................................................3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA..................................................................................4
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................9
BAB IVPENUTUP.....................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
LAMPIRAN...............................................................................................................16
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat
pesisirsebagianbesarmerupakanmasyarakatnelayanmemilikikarakteristik yang
berbedadenganmasyarakatlainnya. Perbedaaninidikarenakanketerkaitannya yang
eratdengankarakterstikekonomi wilayah pesisir, latarbelakangbudaya dan
ketersediaansarana dan prasaranapenunjang. Pada
umumnyamasyarakatpesisirmempunyainilaibudaya yang
berorientasiselarasdenganalam,
sehinggateknologimemanfaatkansumberdayaalamadalahteknologiadaptifdengankondi
si wilayah pesisir.
1
utamamenurunkanangkakesakitanpenyakitberbasislingkungantermasuk pada
daerahpesisir (Depkes RI, 2008).
2
luarkesehatanitusendiri. Demikian pula pemecahanmasalahkesehatannyasendiri,
tetapiharusdilihatdariseluruhsegi yang adapengaruhnyaterhadapmasalah “sehat-sakit”
ataukesehatantersebut.
Lingkunganmempunyaiperananpentingdalammembentukpolapenyakit, oleh
karenapenyakitmerupakanperpaduanantaragangguanalamiah, bahankimia,
faktorbiologis dan faktorsosialbudaya. Gangguanfisikdapatberupatemperatur,
perubahancuaca, kekeringan dan sebagainya. Dari bahankimiadapatberupa gas-gas
berbahaya. Dari faktor-faktorbiologisdikenaladanyamikroorganismesepertibakteri,
virus, jamur dan parasit yang dapatmenimbulkanpenyakit pada manusia,
sedangkanfaktorbudayaberkaitandengankebiasaanhidupmanusiatermasuk di
dalamnyakebiasaanmenjagakebersihanlingkungan (Prasetya, 2009).
B. Tujuan
C. Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. SanitasiLingkungan
a. Definisi Sanitasi
b. Definisi Lingkungan
4
menurutMunadjatDanusaputroartilingkunganadalahseluruhbenda dan
dayasertakeadaantermasuk yang ada di dalamnyamanusia dan
segalatingkahperbuatannya yang beradadalamruangdimanamanusiamemangberada
dan mempengaruhisuatukelangsunganhidupserta padakesejahteraanmanusia dan
jasahhidup yang lainnya.
c. Sanitasi Lingkungan
5
Menurut WHO,
sanitasilingkunganadalahupayapengendaliansemuafaktorlingkunganfisikmanusia
yang mungkinmenimbulkanataudapatmenimbulkanhal-hal yang
merugikanbagiperkembanganfisik, kesehatan dan dayatahanhidupmanusia (Umar,
2003).
Penyediaan air menjamin air yang digunakan oleh manusiabersih dan sehat.
Pembuangankotoranmanusia, air buangan dan sampah.
Individu dan masyarakatterbiasahidupsehat dan bersih.
Makanan (susu) menjaminmakanantersebutaman, bersih dan sehat.
Anthropodabinatangpengerat dan lain-lain.
6
Kondisiudarabebasdaribahan-bahan yang berbahayadarikehidupanmanusia.
Pabrik-pabrik, kantor-kantor dan
sebagainyabebasdaribahayabahayaSesuaidenganpengertiantersebut,
makasanitasiberkaitanlangsungdenganlingkunganhidupmanusia di dalamnya.
Lingkunganadalahsesuatu yang
beradadisekitarmanusiasecaralebihteperincidapatdikategorikandalambeberapakelomp
ok :
2. Kawasan Pesisir
7
prinsipekologiakansangatmudahmerusak proses atauberfungsinyaekosistempantai .
(Patton,1986)
Salah
satufungsikawasanpesisiradalahsebagaiareapemukimanbagipendudukyangberprofe
sisebagainelayanataubergerakdisektorkelautuan,sepertipetanirumputlautdansejenis
nya. Sebagaikawasanpemukiman, makakawasanpesisir juga harusmemenuhisyarat-
syaratsebuahkawasanpemukiman,terutamatersedianyasarana dan
fasilitaskesehatanlingkungan yangmerupakan salah
satusyaratutamadalamsebuahkawasanpemukiman.
Syaratkesehatanlingkunganuntuksebuahkawasanpemukimanbaikadalahtersedianyaa
ksesdariwarganyaterhadappenyediaan air bersih dan saranasanitasi.
Aksesterhadapairbersihdansaranasanitasiyangmemenuhisyaratmerupakanfaktoruta
madalammenunjangkesehatanmasyarakatyangbermukimdikawasantersebut.
Sanitasiadalahupayamengontrolfaktorfaktorlingkunganyangdapatmempeng
aruhikualitaskesehatanmasyarakat. (A.Azrul,1996) Untukmencapaiderajatkesehatan
yang baikmakasangatditentukan oleh tersedianyatempattinggal
yangsehat.Rumahsehatadalahtempatberlindungataubernaung dan
tempatuntukberistrahatsehinggamenimbulkankehidupan yang
sempurnabaikfisik,rohanimaupunsosial. (Kasjono, 2004).
BerdasarkanpadapedomanteknispenilaianrumahsehatDirektoratJenderalPen
gendalianPenyakitdanPenyehatanLingkunganDepkesRItahun2007.Pedomanteknisi
nidisusunberdasarkanKeputusanMenteriKesehatan RI Nomor :
829/Menkes/SK/VII/1999tentangpersyaratanKesehatanPerumahan.Adapunindikat
oryangditelitiyaitu:
a. KomponenKonstruksiRumah. Komponeninimencakuplangit-
langit,dinding,lantaijendela,kamartidur,jendelaruangkeluarga,
8
ventilasi,lubangasapdapurpencahayaan.
b. SaranaSanitasi.Meliputisaranaairbersih,jamban,SPAL,saranatempatsa
mpah.
c. PerilakuPenghuni.Perilakuyangdiamatimembuangsampahketempatsam
pah.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hari/Tanggal :Sabtu, 05 Juni 2021
Lokasi :DesaGalesongBaruKecamatanGalesongKabupatenTakalar
9
Berdasarkanhasilobservasi yang dilakukan di permukiman Kawasan
pesisirDesaGalesongBaruKecamatanGalesongKabupatenTakalarmakadiperole
h data sebagaiberikut :
Tabel 3 Hasil ObservasiRumahSehat
No. Lokasi Total Keluarga Kategori Kategori
(KK) Sehat TidakSehat
1. Dusun Suli 103 _ 103
2. Dusun Pa’lalakkang 96 4 92
Jumlah 199 4 195
Hasil penilaianperrumah :
1. Sehat = 1.068-1.200
2. TidakSehat =< 1.068
B. Pembahasan
Komponen Rumah
Berdasarkanhasilinspeksikawasanpesisirpantai di
desaGalesongBarudiketahuikomponen yang diobservasiadalahkomponenrumah yang
terdiridaripemeriksaanlangit-langit, dinding, lantai, jendelakamar,
jendelaruangkeluarga, ventilasi, lubang asap didapur, dan pencahayaan.
Langit-langitmerupakan salah
satupelindungdalamruanggunaterhindardaripaparandebuataukotoransecaralangsung.
Observasi pada komponenlangit-langit di
lokasitersebutmenggambarkanbahwaterdapatlangit-langit pada rumahpenduduk.
Dinding pada lokasitersebutbertipe semi permanenatausetengahtembok.
Lantairumahkriterianyaplasteranataukedapterhadap air. Komponenjendelakamar dan
jendelaruangtamu pada lokasitersebuthampir 99% memilikijendela.
Kemudianventilasiudara juga
10
sangatperludiperhatikansebabventilasiudaraadalahbagiandarirumah yang
berfungsisebagaisaluranudaradimanaudaradapatmengalirdenganbaikdariluar dan
kedalamrumah. Ventilasi yang kurangdari 10% dariluaslantai dan
kondisinyaterdapatdebuataukotorandapatmenyumbangdampakburukbagikesehatansep
ertimemicuterjadinyapeningkatan virus, meningkatkanstres pada penghuni,
rendahnyaOksigen (O2) didalamrumah, menyebabkan sinus, alergi, mual, dan
menyebabkanpenyakitSick Building Syndrome (SBS). Denganadanyaventilasiudara
yang ada di dalamrumahakantergantikansecaraterusmenerus oleh
udaradariluarmelaluiventilasitersebut.
Sarana Sanitasi
11
kurang serta tidak tersedianya tempat penampungan sampah umum atau motor kaisar
pengangkut sampah mengharuskan masyarakat untuk membuang sampahnya di laut
atau di bakar. Dari hasil observasi dan wawancara kecil dengan masyarakat setempat,
masyarakat sangat membutuhkan sarana sanitasi berupa tempat sampah umum agar
kemudian tidak membuang sampahnya lagi di laut. Kegiatan membuang di laut dan
membakar sampah berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem, dimana dapat
menimbulkan kerusakan pada biota laut, pencemaran air, serta timbulan sampah yang
mengapung dilaut yang merusak keindahan laut, selain itu aktivitas membakar
sampah berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dapat menimbulkan
pencemaran udara yang berakibat pada timbulnya penyakit infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA). Pada observasi ini masyarakat juga diberikan edukasi singkat
mmengenai bahaya membuang tinja atau buang air besar sembarangan karena dapat
mencemari air dan menimbulkan penyakit seperti penyakit kolera dan diare.
Perilaku Penghuni
Berdasarkanhasilobservasi di DesaGalesongBaru,
mengenaiperilakupenghunidarimasyarakatDesatersebutbisadikatakanmasihkurangbai
kdalamhalpembuangansampah,
dimanasetiapsatukeluargaataumasyarakatDesaGalesongBarumemangmemilikitempats
ampah di dalamrumahtetapiuntukpembuanganakhirsampahnya di laut yang berada di
Desatersebut, dikarenakandenganberbagaialasan yang
munculyaitusepertipengangkutansampahdaerahtersebut di bayarsebesar Rp2.000 -
Rp5.000.
Beberapamasyarakatmengatakanmaumembayarhanyatukangpengangkutsampahtidakp
ernahdatangsehinggamasyarakatmelakukanpembuangansampahlangsung di laut. Dan
untukmasyarakat yang lainnyamerekatidakmaumembayardikarenakankondisiekonomi
yang lemahsehinggamerekamembuangsampahnyalangsung di laut. Hal
12
initentunyajikasampah yang di
buangkelautanberupasampahorganikakanmenjadisumbermakananbagi biota
perairantetapi juga akanmengakibatkanperubahanwarna pada air
sehinggaorganismeataupopulasi yang dapathidupdalamkondisitersebutbisaberkurang
dan dapatmencegahberlangsungnyafungsibiologiperairansecara normal,
akantetapijikasampah yang
dibuangituberupasampahanorganikakanmengakibatkanberkurangnyakadaroksigendal
amlingkunganperairankarenadapatmengurangisinarmatahari yang
masuksehinggadapatmenghambatterjadinya proses fotosintesis.
Selainhaltersebutkejadian stunting dengankualitas air lautsangatberkaitan. Kualitas air
laut yang buruk juga bisamenyebabkanpenyakitsepertidiarehinggapenyakitkulit.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasil dan pembahasan di
atasmakadapatdisimpulkanbahwakondisisanitasipermukimanDesaGaleongBaru,
KecamatanGalesong, KabupatenTakalarkurangbaik. Rata-rata rumah yang ada di
DesaGaleongBaru, KecamatanGalesong, KabupatenTakalartidaksehat,
dimanahanya 4 KK yang didapatkanrumahnyasehat,
dimanahasilpenilaiannya>1.068, sementararumah yang lainnya ˂ 1.068,
karenaadanyabeberapakomponenrumah yang tidakmemenuhisyarat.
B. Saran
SebaiknyamasyarakatDesaGaleongBaru, KecamatanGalesong,
KabupatenTakalarmembuatbaksebagaisaranapembuangan air
limbahlaludialirkankeselokantertutup, dan
untukpemerintahsetempatsebaikanyamenyediakanfasilitastempatsampahsementara
agar sampahmasyarakattidakberserakan dan di buangkelaut.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408015-bab1-
13082012012237.pdf
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408094-bab1-
15082012123943.pdf
Rudi Balaka, T. S. (2019). Gambaran Sanitasi di Daerah Pesisir. Jurnal Ilmiah Teknik
Sipil, 7, 167-171.
Tolondang, A. S. (2021). GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PESISIR DI
DESA WATULINEY. Jurnal KESMAS, 10, 1-8.
http://suara.com/lifestyle/2021/02/18/181512/ini-deretan-masalah-sampah-di-darat-
dan-air-yang-bisa-menyebabkan-
penyakit#aoh=16244968212789&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s
https://dplh.sulselprov.go.id/berita/dampak-sampah-terhadap-ekosistem-
perairan/#:~:text=Tentunya%20jika%20sampah%20yang%20di,dapat
%20mencegah%20berlangsungnya%20fungsi%20biologi
dphl-sulsel.2020. DampakSampahTerhadapEkosistemPerairan. 2.
https://dplh.sulselprov.go.id/berita/dampak-sampah-terhadap-ekosistem-
perairan/#:~:text=Tentunya%20jika%20sampah%20yang%20di,dapat
%20mencegah%20berlangsungnya%20fungsi%20biologi diaksss pada
tanggal 24 Juni 2021.
15
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408015-bab1-
13082012012237.pdf. Diakses pada tanggal 25 juni 2021.
16
LAMPIRAN
Menggunakan Langit-
Tidak Menggunakan langit Dinding Seng
Langit-langit
18
Jendela tanpa Pencahayaan kurang
Dapur
ventilasi (tidak ada jendala)
19
20
21
22
23