OLEH :
Ns.GUSNELI,S.Kep
1821312008
Pembimbing :
DR.Budi Mulyadi,S.Kp,M.Kep,Ns, Sp.Kep,Kom
Ns. Mahatir, S.Kep,M.Kep,Sp.Kom
.
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang menyerang paru dan organ lainnya
2017 terdapat 10,0 juta kasus TB dan 90% penderitanya adalah dewasa. Indonesia sendiri
berada pada peringkat ketiga (8%) sebagai penyumbang angka TB di dunia (WHO,
2018). Kasus tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 566.623 kasus
meningkat dibandingkan tahun 2017 yaitu 446.732 kasus (Kemenkes RI, 2018). Angka
insiden TB di Indonesia pada tahun 2017 adalah 254 per 100.000 atau 25,40 per 1 juta
penduduk. Tahun 2018 angka insiden TB adalah 214 per 100.000 atau 21,4 per 1 juta
CDR di Indonesia pada tahun 2018 adalah 67,2%, angka ini meningkat dibandingkan
tahun 2017 yaitu 52,6% dari target nasional yaitu 70%. Indikator lainnya adalah angka
keberhasilan pengobatan yang dicapai pada tahun 2018 adalah 84,6% menurun
Berdasarkan profil kesehatan Sumatera Barat tahun 2018 ditemukan kejadian TB 7.698
kasus, jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan penemuan kasus TB pada tahun
2017 yaitu 6.852 kasus. Insiden TB pada tahun 2018 adalah 129 per 100.000 penduduk
sedangkan tahun 2017 adalah 131,65 per 100.000 penduduk. Cakupan pengobatan semua
kasus TB (CDR) tahun 2018 adalah 42,8% ini meningkat dari tahun 2017 yaitu sebesar
32,9%. Angka keberhasilan pengobatan tahun 2018 adalah 80,5% dan ini meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu 69,71% (Dinas Kesehatan Sumatera Barat, 2019).
Data Dinas Kesehatan Kota Padang Triwulan II 2019 dari pencapaian penemuan suspek
6.128 (27,9% ) dari target 21.975 sedangkan pencapaian CDR 605 (49,7%) dari target
1.218 . Pencapaian Puskesmas Kuranji penemuan suspek 158 (23,4%) dari 677
sedangkan pencapaian target CDR 17 (44,7%) dari target 38. Pencapaian Puskesmas
Kuranji untuk penemuan suspek berada pada peringkat 14 dari 23 Puskesmas di Kota
Padang sedangkan untuk penemuan kasus berada pada posisi 13 (Bidang P2P Dinas
menjadi daerah kantong penderita TB adalah di RW V. Dari hasil survey ditemukan ada
penderita TB yang drop out dari pengobatan sdan ada juga yang dalam pengobatan tapi
tidak teratur. Sedangkan untuk penemuan suspek mengalami kesulitan karena stigma
negatif dari masyarakat terhadap penderita TB sehingga mereka tidak mau diketahu
a. Karakteristik keluarga
Keluarga Ny.R merupakan tipe extended. family. Ny.R tinggal bersama
dengan suaminya , dua anaknya dan ayah serta ibu Ny.R dan juga kakak perempuan
Ny.R serta anaknya. Anak pertama Ny.R sudah tidak sekolah lagi sedangkan anak
kedua Ny.R masih klas 3 SD. Ny.R menderita TB 3 tahun yang lalu dan hanya 3
bulan menjalani pengobatan. Pada Juli 2019 Ny.R kembali mengalami gejala TB dan
dirawat di RSUD Rasidin selama satu minggu pulang atas permintaan sendiri. Pada
pengobatan TB yang kedua ini Ny.R hanya 2 minggu minum obat TB setelah itu tidak
ada lagi diminum dengan alasan sudah bosan dan susah minum obatnya. Ny.R juga
pergi berobat ke dukun namun tidak ada perubahan. Ny.R sudah mau melakukan
pemeriksaan sputum yang sudah dilakukan pada tanggal 29 Desember 2019 dan
menunggu hasil pemeriksaan. Setelah berkoordinasi dengan petugas labor Puskesmas
Kuranji ternyata sampel sputum Ny.R tidak mencukupi sehingga harus diambil lagi
dan pada tanggal 3 Desember 2019 baru diantarkan kembali sampel sputum dan
menunggu hasil pemeriksaan. Ny.R mengatakan iuran BPJS nya yang menunggak 4
bulan sudah dibayar dengan cara meminjam uang pada keluarga.
Ny.R mengalami sesak nafas terutama saat aktifitas berat. Suara Ny.R tidak
jelas keluar. Ny.R batuk terus menerus namun kesulitan dalam mengeluarkan dahak.
Selama sakit Ny.R tidak nafsu makan dan merasa cepat kenyang.Ny.R mengatakan
berat badannya turun drastis dari sebelum sakit. Sebelum sakit berat badannya 65 kg
saat ini berat badan Ny.R 40,7 kg. Ny.R sering merasa letih dan tidak mampu untuk
beraktifitas sehingga Ny.R lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dari siang
smapai sore. Ny.R mengatakan ini merupakan pengobatan yang ketiga yang akan
dijalaninya.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny.R bahwa
akan dilaksanakan pertemuan kedua intervensi , yaitu proses penyakit TB.
b. Rencana tindakan
1. Bantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang berhubungan dengan
proses penyakitnya
2. Mendorong kepercayaan individu / kepercayaan diri setiap anggota keluarga
tentang penyakit yang diderita Ny.R
3. Review informasi yang relevan
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara
b. Media dan Alat : Leaflet, lembar balik
c. Waktu : Kamis, 05 Desember 2019 (30 Menit)
d. Tempat : di rumah Ny. R RT 02 RW 05 Durian Tigo Batang
No Kegiatan Waktu
1 Fase Orientasi 5 Menit
Mengucapkan salam
Menanyakan keadaan klien hari ini
Menjelaskan tujuan kunjungan
Kontrak waktu
2 Fase Kerja 20
Tinjau pengetahuan pasien tentang menit
penyakit tuberkulosis
Menjelaskan tentang proses penyakit
tuberkulosis
Menjelaskan tanda dan gejala dari
tuberkulosis
Menidentifikasi kemungkinan penyebab
penyakit yang diderita klien
Menjelaskan komplikasi yang bisa timbul
bila klein tidak menjalani pengobatan
Mengedukasi klien dan keluarga mengenai
tindakan untuk mengontrol dan
meminimalkan gejala dan penularan
tuberkulosis
Libatkan keluarga
3 Fase Teminasi 5 Menit
Melakukan evaluasi hasil kunjungan
Menyepakati waktu dan tujuan kunjungan
berikutya