Anda di halaman 1dari 3

Ny Imel usia 30 tahun di rawat di ruang Arraudah Rumah Sakit Ibnusina Payakumbuh.

Ny Imel dibawa kerumah sakit pada hari Senin 15 April 2019 dengan keluhan nyeri dan benjolan
pada payudara. Suster Selma adalah perawat yang bertugas menangani perawatan Ny Imel, dari
informasi yang diketahui oleh suster Selma, Ny Imel adalah seorang ibu menyusui dan
mempuanyai anak berusia 2 tahun yang bernama Dodi. Senin 5 April jadwal pertama kunjungan
suster Selma.

Suster : “Selamat pagi ibu dan bapak. Perkenalkan saya Suster Selma. Saya
adalah perawat yang bertanggung jawab pada proses perawatan terhadap
ibu”

Pasien dan Keluarga : “Selamat pagi juga suster”

Suster :“Baiklah ibu, bagaimana keadaan pada hari ini, apakah ada keluhan?”

Pasien :“Iya suster, saya merasakan nyeri tak terhingga sekitar payudara saya
dan tidak dapat beraktivitas secara normal”

Suster :“Apakah ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan pada bagian


payudara sebelumnya?”

Pasien :“Belum suster”

Suster :“Baiklah ibu, nanti sore ibu akan dilakukan pemeriksaan pada payudara
ibu oleh dokter pada siang hari”

Perawat Gizi :“Siang bu, ini waktunya makan siang. Tadi pagi makanannya sudah di
habiskan bu?”

Pasien :“Siang bu, tidak bu, selera makan saya memang berkurang”

Perawat Gizi :“Kalau ada yang tidak ibu suka dengan makanannya bilang ya bu”

Pasien :“Iya, terimakasih bu”

Keesokan harinya.

Suster :“Selamat pagi ibu, bagaimana keadaan pagi ini?”

Pasien :“Selamat pagi sus, keadaan saya tidak terlalu baik suster”

Suster :“Tidak terlalu baik bangaimana bu?”


Keluarga :“Begini bu, kemaren istri saya sudah melakukan tes dan pemeriksaan
oleh dokter, dokter mengatakan bahwa istri saya terkena kangker
payudara stadium 3B dan itu sangat membebani pikiran istri saya.”

Suster :“Bolehkah saya mengetahui apa saja yang menjadi beban pikiran ibu
saat ini?”

Pasien :“Begini sus, saya sangat mengkhawatirkan keadaan anak saya, saya
bingung apakah saya masih diperbolehkan untuk menyusui anak saya
dengan keadaan saya terkena kangker payudara seperti ini? Dan saya
juga belum mengetahui apa itu stadium 3B, jujur saya sangat khawatir
akan terjadinya hal yang tidak diinginkan pada diri saya.”

Suster : “Baiklah ibu dokter akan menjelaskan kepada bapak ibu apa itu stadium
3B”

Dokter : “Baik bu, saya akan menjelaskan tentang penyakit ibu. Stadium pada
kangker payudara itu ada lima, yaitu stadium 1, 2, 3A, 3B, dan 4 dimana
pada masing-masing stadium memiliki tingkat keparahan yang berbeda-
beda. Stadium 3B pada kangker payudara itu adalah dimana sel kangker
itu telah menyebar ke seluruh bagian payudara. Selain itu juga
penyebarannya sudah menyerang secara total dan pada kelenjer limfa dan
tindakan yang akan dilakukan itu tidak ada tindakan lain selain
mengangkat pada payudara dan untuk masalah boleh atau tidaknya ibu
menyusui anak ibu sangat tidak diperbolehkan dengan alasan, pasien
dengan penyakit kangker payudara ketida ia menyusui anaknya akan
dikhawatirka sel-sel kangker yang terdapat pada si ibu akan terlepas ke
tubuh si anak yang akan beresiko sel kangker itu akan berkembangbiak
pada si anak.”

Pasien : “Aduh… (cemas) bagaimana inidok, saya takut tidak akan sempurna
lagi setelah melakukan operasi pengangkatan payudara”

Dokter : “(Tersenyum) begini ibu, setiap manusia tidak ada yang sempurna
setiap manusia itu sama pada umumnya hanya saja ibu pada saat ini
sedang diberi cobaan oleh yang maha kuasa. Saat ini ibu sedang
mengalami rasa takut yang berlebihan, sebaiknya rasa takut itu segera ibu
hilangkan karena akan melemahkan ibu secara psikis sehingga dapat
menurunkan daya imunitas alamiah yang ada dalam tubuh ibu. Ibu tidak
mau kan kalau anak ibu nanti akan semakin sedih karena kondisi
mamanya yang semakin memburuk?”
Pasien : “Iya dok, terimakasih sekali atas support moral yang dokter berikan
kepada saya, saya akan terus semangat dan berusaha memahami penyakit
saya ini dengan tidak menjadikannya beban tetapi anugrah yang diberika
oleh yang maha kuasa kepada saya. Sehingga saya bias cepat sembuh dan
bertemu dengan suami dan anak saya tercinta”

Suster : “Iya ibu, ibu juga harus ingat vonis kangker payudara bukanlah akhir
dari segalanya, dokter adalah manusia yang bias mengatasi apa saja,
namun tetap yang maha kuasa yang menentukan semuanya termasuk
umur manusia. Ibu juga dapat mencari tahu apa yang dilakukan oleh para
penderita dan mantan penderita kangker payudara dengan bergabung
pada organisasi yayasan kangker payudara Indonesia yang dapat
menginspirasi ibu agar tidak terlalu tenggelam akan kecemasan tentang
penyakit ibu”

Pasien : “Baiklah suster, saya sangat berterima kasih sekali kepada suster”

Keluarga : “Terimakasih dokter terimakasih suster telah menenangkan istri saya


dan suster telah mau meluangkan waktu untuk membantu kami mencari
solusi dari permasalahan yang sedang kami hadapi saat ini serta
terimakasih juga atas masukan-masukan, pengharapan, serta informasi
yang telah suster berikan kepada istri saya, saya mohon doa nya agar
operasi istri saya berjalan lancer dan dapat kembali normal dan dapat
berkumpul lagi dengan keluarga”

Suster : “Iya ibu bapak, sama-sama saya akan mendoakan yang terbaik untuk
ibu dan operasinya berjalan lancer sehingga ibu dapat kembali berkumpul
bersama keluarga tercinta. Kami permisi dulu ibu bapak”

Anda mungkin juga menyukai