Anda di halaman 1dari 81

laporan praktik klinik

manajemen keperawatan
kelompok 1
hasil pengkajian Situasi Rumah Sakit X Palembang
a.Sejarah RS X Palembang
Sejarah RS X dimulai sejak berdirinya rumah sakit tersebut
hingga sekarang.
b.Alamat
Jl. Jend. Sudirman, Kota Palembang, Sumatera Selatan 31XXX
Email : rs.x.palembang@gmail.com
Telpon :0711-89XXXX
Web :http://rsxpalembang.blogspot.co.id
“visi rumah sakit x
palembang.”

“Menjadi rumah sakit yang


memiliki kualitas prima dalam
pelayanan sebagai pilihan
utama masyarakat.”
misi rumah sakit x palembang

1)Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang


profesional, bermutu, akuntabel dan humanis berorientasi
pada keselamatan pasien serta kesehatan kerja;
2)Mengembangkan kualitas SDM di bidang pengetahuan
dan keahlian secara profesional pada pelayanan
kesehatan
3)Melengkapi sarana prasarana, teknologi dan sistem
informasi manajemen modern yang mengikuti
perkembangan dunia kesehatan;
4)Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat.
5)Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan sehingga mampu melaksanakan pelayanan
yang profesional.
Budaya Rumah Sakit X “SAFETY” :
1) Sincere (tulus): Pelayanan yang tulus
terhadap semua pasien;
2) Appreciation (penghargaan): Menghargai
setiap orang dalam pelayanan;
3) Fair (adil): Pelayanan yang adil tanpa
membedakan sosial-ekonomi maupun SARA;
4) Emphaty (empati): Pelayanan yang empati
pada setiap pasien;
5) Trust (kepercayaan): Pelayanan yang dapat
dipercaya
6) Quality (mutu): Pelayanan yang diberikan
adalah pelayanan yang bermutu sesuai standar.
Motto Rumah Sakit X
Palembang yakni sebagai
berikut:
a. Sigap
b. Inovatif
c. Aman
d. Profesional
Tujuan Rumah Sakit
> 1)Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang prima
kepada masyarakat dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
> 2)Terwujudnya SDM rumah sakit yang profesional,
akuntabel, dan berorientasi pada keamanan dan
keselamatan pasien serta semangat spritual dengan sarana
dan prasarana yang sesuai standar.
> 3)Menyelenggarakan pengelolaan manajemen yang
modern
> 4)Berperan aktif terhadap kebijakan pemerintah dalam
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN)
Struktur Organisasi Rumah Sakit X
Jenis Pelayanan Rumah Sakit
1. Pelayanan Medis
e) instalasi gizi
a) Instalasi Gawat Darurat 24
Jam f) Pelayanan Rekam Medis
b) Rawat Jalan g)Echocardiography
c) Rawat Inap h) Electrocardiography
2. Pelayanan Penunjang Med i) Pelayanan treadmill
a) Instalasi Radiologi j) Pelayanan Administrasi
Keuangan
b) instalasi Fisiotherapi
k) Ambulance 5 unit
c) instalasi Laboratorium
l) Instalasi Laundry
d) Instalasi Farmasi(Apotek)
m) Cafetaria
Tenaga Medis NO TENAGA MEDIS ORGANIK MITRA BLU
1 DOKTER UMUM 2 orang 3 7
2 DOKTER GIGI 3 orang - -
3 DOKTER 4 orang 21 -
SPESIALIS

4 Perawat 34 orang - 86 orang


5 Bidan 9 orang - 21 orang
6 Anastesi 1 orang - 1 orang
7 Apoteker 1 orang - 2 orang
8 Farmasi 3 orang - 17 orang
9 Analis 2 orang - 10 orang
Kesehatan
10 Radiologi 3 orang - 5 orang
11 Fisioterapi 3 orang - 2 orang
12 Rekam Medis 1 orang - 8 orang
13 Gizi 3 orang - 2 orang
14 Kesehatan 8 orang - 5 orang
Masyarakat
Tenaga Non Medis

No TENAGA NON MEDIS ORGANIK BLU

1 TENAGA NON KLINIK 25 74

JUMLAH SELURUH 25 74
.Kajian Situasi Ruangan X

visi ruangan
visi ruangan masih mengacu pada visi keperawatan di
Rumah Sakit X yaitu:
“Tercapainya pelayanan keperawatan profesional melalui
pemberian asuhan keperawatan secara prima di setiap
instalasi
pelayanan rumah sakit sebagai pusat pelayanan terpadu”
misi ruangan
misi ruangan masih mengacu pada misi keperawatan di RS X sebagai
berikut:
1) Mewujudkan pelayanan keperawatan yang profesional sesuai
standar asuhan keperawatan.
2) Meningkatkan mutu kualitas asuhan pelayanan keperawatan
dengan memberi kesempatan pengembangan karir kepada
seluruh petugas keperawatan.
3) Memotivasi petugas perawatan dengan memberikan
penghargaan.
4) Menyelenggarakan manajemen komplain untuk menangani
semua keluhan secara profesional, tepat waktu dan berdampak
minimal.
5) Terselenggaranya lingkungan kerja yang kondusif, tenang, dan
nyaman sehingga memacu perawat untuk berinovasi dan
berdedikasi
falsafah ruangan
falsafah masih mengacu pada falsafah
keperawatan secara umum, yaitu :
1) Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio,
psiko, sosio, dan spiritual yang unik. Kebutuhan ini harus
selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan
keperawatan.
2) Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
optimal kepada semua yang membutuhkan dengan tidak
membedakan bangsa, suku, agama, kepercayaan dan
status disetiap tempat pelayanan kesehatan.
LANJUTAN...
3) Tujuan asuhan keperawatan adalah dapat dicapai melalui
usaha bersama dan semua anggota tim kesehatan dan
pasien/keluarga.
4) Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat
menggunakan proses keperawatan dengan lima tahapan
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien/keluarga.
5) Perawat bertanggung jawab, dan bertanggung gugat,
memiliki wewenang melakukan asuhan keperawatan secara
utuh berdasarkan asuhan keperawatan.
6) Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus
dilaksanakan secara terus menerus untuk pertumbuhan dan
perkembangan staf dalam pelayanan keperawatan
Tujuan Ruangan
> masih mengacu pada tujuan pelayanan keperawatan di
Rumah sakit X, yaitu:
> 1) Terselenggaranya pelayanan keperawatan prima melalui
proses keperawatan.
> 2) Terlaksananya pengembangan SDM keperawatan melalui
54 pendidikan berkelanjutan bagi tenaga keperawatan, baik
formal maupun non formal sesuai rencana pengembangan
tenaga keperawatan.
lanjutan...
> 3) Tersedianya fasilitas keperawatan yang dapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
> 4) Terlaksananya monitoring dan evaluasi
asuhankeperawatan.
> 5) Terpeliharanya hubungan kerja dengan efektif dengan
semua anggota tim kesehatan.
> 6) Terciptanya iklim yang menunjang proses belajar
mengajar dalam kegiatan pendidikan bagi pengembangan
tenagakeperawatan.
Letak/Denah Ruangan
Kapasitas Ruangan

keseluruhan ruang kamar perawatan terdapat 12 ruang


antara lain:
2 ruang kamar isolasi
10 ruang kamar umum.
Ruang kamar perawatan di Ruang X diberi nama ruang A
sampai dengan ruang L
Sifat dan Jenis Pelayanan
Ruang X adalah ruang perawatan untuk pasien dewasa
kelas dua
dengan kategori penyakit dalam. Jenis pelayanan ruang
tersebut
adalah melayani anggota masyarakat umum yang
mempunyai
jaminan kesehatan (BPJS, asuransi swasta) ataupun yang
mandiri.
Analisa terhadap Pasien

a.Karakteristik Pasien
Ruang X adalah ruang rawat inap untuk pasien
dewasa kelas 2 dengan kapasitas 33 tempat tidur.
Dari hasil observasi di ruang X dari tanggal 4-10
Mei 2020 jumlah pasien yang rawat di ruang X
berjumlah 40 pasien kategori penyakit dalam.
b.Tingkat Ketergantungan Pasien
Total pasien diruang X berjumlah 40 pasien.
Dengan tingkat ketergantungan:
Self Care : 10 pasien (0%)
Partial Care : 25 pasien (55%)
Total Care : 5 pasien (45%)
C. Tingkat Tak Ketergantungan Pasien
Total pasien diruang X berjumlah 40 pasien.
Dengan tingkat Tak ketergantungan:
Self Care : 10 pasien (25%)
Partial Care : 25 pasien (62,5%)
Total Care : 5 pasien (12,5%)
D. Distribusi Kasus Penyakit
No. Kasus Penyakit Jumlah Persentase

1 CKD 4 pasien 10%


2 ISK 3 pasien 7,5%
3 Asma 4 pasien 10%
4 Dispepsia 4 pasien 10%
5 Gastritis 5 pasien 12,5%
6 DM 3 pasien 7,5%
7 TB paru 2 pasien 5%
8 Stroke 2 pasien 5%
9 HHD 3 pasien 7,5%
10 DBD 3 pasien 7,5%
11 Hepatitis 2 pasien 5%
12 Thypoid 3 pasien 7,5%
13 HIV/AIDS 1 pasien 2,5%
Analisa Unit Layanan Keperawatan
a.Flow of Care
b.Manajemen Unit

Hasil observasi di ruang X, terdapat:


-nurse station
-ruang perawatan
-ruang obat dan alat
-ruang linen
-gudang.
pencahayaan dan ventilasi ruangan cukup baik. Lantai
tidak licin, barang-barang tajam seperti bekas ampul dan
spuit dibuang di dalam safety box. Namun untuk limbah
medis dan non medis seringkali masih tergabung menjadi
satu.
Lingkungan Kerja

a.Lingkungan Kerja Fisik


Jumlah kamar ruang X yaitu 12 kamar ( 2 kamar isolasi,
10 kamar umum) masing-masing memiliki 3 tempat
tidur. Namun, untuk ruang perawatan kamar J masih
dalam proses perbaikan sehingga tidak bisa diisi pasien.
Jadi total kapasitas tempat tidur untuk saat ini adalah 33
tempat tidur. Ruang X memiliki 1 ruang perawat yang
tergabung dengan ruang nurse station dan ruang tindakan.
Sedangkan untuk ruang obat memiliki ruang sendiri yang
digabung dengan ruang sterilisasi, ruang linen terletak
disamping ruang obat dan khusus untuk ruang linen.
Ruang X juga memiliki 1 ruang khusus yang dijadikan
gudang.
b.Lingkungan Kerja Non Fisik
Hubungan perawat dan pasien
interaksi antara perawat-pasien terjadi
pada saat perawat melakukan tindakan
keperawatan langsung, diantaranya:
mengganti alat tenun, mengganti
balutan, menyuntik obat, memasang
infus, dan memberikan tindakan
keperawatan lainnya. Hubungan juga
terjadi pada saat perawat melakukan
asuhan keperawatan tidak langsung,
seperti: operan perawat (timbang
terima).
Hubungan antara perawat-perawat

Komunikasi dilakukan dengan sistem


kekeluargaan, terbuka, dan akrab, serta tidak ada
batasan antara senior dan junior.Pengambilan
keputusan dilakukan dengan musyawarah dan
komunikasi dua arah. Serah terima (operan)
perawat secara resmi dilakukan oleh perawat shift
sebelumnya kepada shift berikutnya di Nurse
Station
Hubungan perawat dan profesi lain

Hubungan perawat dan profesi lain di ruang X berjalan


dengan baik. Tim kesehatan bekerjasama sebagai
tim untuk menangani masalah pasien serta saling
menghormati dan menghargai antar profesi.
Kajian Indikator Mutu Ruangan
Pemakaian Tempat Tidur (BOR)

Rata-rata persentase pemakaian tempat tidur (BOR)


Ruang X (74,3%) berada di bawah standar nasional
(75%-85%).
Lamanya Perawatan Pasien (LOS)

rata-rata lamanya perawatan seorang pasien


(LOS) Ruang X ( 4,6 hari) berada di
bawah standar nasional (6-9 hari).
Lamanya Tempat Tidur Kosong (TOI)

rata-rata tempat tidur tidak ditempati (TOI)


Ruang X 4 hari tidak sesuai dengan
standar nasional (1-3 hari).
Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur

rata-rata frekuensi pemakaian tempat tidur 4


kali Ruang X sesuai dengan standar
nasional (4-5 kali)
Unsur dan Analisa Input
a. man
1)Pasien
Ruang X adalah ruang rawat inap untuk pasien dengan
kasus umum yang terdiri dari ruang kelas 2 dan ruang
isolasi dengan kapasitas 3 tempat tidur.
2)Perawat
a) Karakteristik Ketenagaan berdasarkan Spesifikasi
Pekerjaan
sebagian besar (85%) ketenagaan
di Ruang X adalah tenaga keperawatan dengan jumlah 17
orang. Dan lainnya merupakan tenaga non perawat
termasuk administrasi dan cleaning Service berjumlah 3
orang dengan persentase 15%
b) Karakteristik ketenagaan berdasarkan tingkat
pendidikan
Ruang X berpendidikan Diploma III dengan jumlah 13
orang, 3 orang strata keperawatan (15%), 2 orang profesi
(10%), dan sisanya 2 orang yaitu cleaning service
lulusan
SMA (10%)
c) Karakteristik SDM Keperawatan berdasarkan Usia
mayoritas perawat berusia 30-40
tahun dengan jumlah 9 orang (52,9%). Lainnya 20-30 tahun
berjumlah 5 orang (29,4%), dan >40 tahun 3 orang (17,7%)

d) Karakteristik SDM Keperawatan berdasarkan Jenis Kelamin


mayoritas tenaga perawat di
Ruang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 12 orang
66 (70,6%). Sisanya 5 orang berjenis kelamin laki-laki (29,4%)

e) Karakteristik SDM Keperawatan berdasarkan status


kepegawaian sebesar 87,5 % atau sebanyak 15 orang tenaga
keperawatan di ruangan X memiliki status kepegawaian pegawai
BLU. Sedangkan 2 tenaga kesehatan lainnya (12,5%) merupakan
pegawai dengan status kepegawaian PNS
f) Karakteristik tenaga keperawatan berdasarkan masa kerja
Berdasarkan hasil pengumpulan data kuisioner mahasiswa/i
DIV Keperawatan, dengan hasil tabel di atas didapatkan di
ruang rawat inap X masa kerja selama <5 tahun sebanyak 8
orang dengan presentasi 47%, masa kerja selama 6-10 tahun
sebanyak 5 orang dengan persentase 29,4%, dan masa kerja
>10 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 23,6%.

g) Masa Aktif STR Keperawatan


ecara keseluruhan tenaga keperawatan sebanyak 15 orang
memiliki STR yang aktif(88,2%). Sedangkan 2 orang lainnya
belum memperpanjang masa aktif STRnya (11,8%)
h) Pengembangan Diri Tenaga Keperawatan

RS X telah menerapkan continuing nursing education,


yaitu program bagi perawat untuk melanjutkan
pendidikan formalsesuai dengan status profesinya.
Namun lanjutan pendidikan formal ini menggunakan
biaya SDM itu sendiri.
b) Pelaksanaan Orientasi Bagi Perawat Baru di Ruangan

Pada tingkat ruangan, setiap peerawat akan


diberikan materi meliputi fasilitas, sarana, dan cara
penggunaannya serta pengenalan protap asuhan
keperawatan dan SOP, falsafah dan tujuan unit
keperawatan masing-masing yang diberikan selama 1hari
oleh kepala ruangan, untuk selanjutnya dilakukan
orientasi pelaksanaan asuhan keperawatan selama 1
minggu.
c) Pelaksanaan Sistem Rotasi dan Penempatan Tenaga
Keperawatan

Pada RS X Palembang, sistem rotasi dilakukan dalam 6


bulan sekali. Setiap perawat berpindah tempat dari satu
ruangan ke ruangan lain dengan tujuan untuk memperluas
pengalaman dan skill perawat. Sedangkan penempatan
tenaga keperawatan di ruangan RS memerhatikan
keseimbangan tingkat pendidikan, skill, dan jumlah
pasien. Untuk setiap ruangan dibagi menjadi 2 tim demi
keefektifan pelayanan keperawatan.
d) Sistem Reward dan Punishment Tenaga Keperawatan
di Ruangan
Di ruangan X berlaku sistem reward dan punishment.
Menurut karu, reward diberikan jika perawat mematuhi
dan menjalankan peraturan keperawatan yang ada di
ruangan dengan mengutamakan pelayanan prima dan
mementingkan keamanan dan keselamatan pasien.
Reward tersebut diberikan dalam bentuk gaji tambahan
selain gaji pokok sesuai ketentuan kepala bidang
keperawatan atau bisa sertifikat penghargaan.Sedangkan
punishment menurut karu diberikan jika perawat
mengabaikan tanggung jawabnya seperti bolos dinas
tanpa alasan yang jelas; membuat kesalahan yang
membahayakan pasien; dan melakukan kegiatan yang
mencoreng nama RS di lingkungan luar. Punishment
tersebut dapat berupa pemecatan atau pemotongan gaji
dengan disetuji oleh kepala bidang keperawatan
e) Sistem Jenjang Karir di Ruangan X

Menurut karu, pada ruangan X sudah dilakukan sistem


jenjang karir berdasarkan tingkat pendidikan formal dan
lama kerja.

f) Analisis Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang X


pada Bulan Januari-Maret 2020
Rata-rata BOR dari bulan Januari-Maret 2020 yaitu 74,3%.
Total tempat tidur yang digunakan pada ruang X yaitu 33
tempat tidur.Sensus Triwulan I = 𝐵𝑂𝑅 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡
𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
= 74,3% × 33
= 25 pasien
PERHITUNGAN TENAGA PERAWAT DI RUANG X
METODE GILLIES
Menetukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di
Ruangan X adalah:
Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga
keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
A = Rata-rata Jumlah jam Perawatan / Pasien / Hari
B = Rata-rata Jumlah Pasien / Hari
C = Jumlah Hari / Tahun
D = Jumlah Hari Libur Masing-masing Perawat
E = Jumlah Jam Kerja Masing-masing Perawat
F = Jumlah perawat yang bertugas tiap hari
G = Jumlah perawat yang bebas tugas per hari
Hari libur masing-masing perawat per tahun : 52 hari
(hari minggu dalam 1tahun)33 + 12 hari (libur nasional) + 12
hari (cuti tahunan) = 76 hari
LANJUTAN

Jumlah tenaga yang dibutuhkan


= = = 18,9 --- 19 orang
Untuk cadangan 20% menjadi 1920% = 4 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara
keseluruhan 19 + 4 = 23 orang/hari.
Perbandingan profesional berbanding vocasional =
55% : 45% = 13 : 10

Jumlah yang bertugas tiap hari:


= = 15 orang perawat

Jumlah tenaga yang bebas tugas perhari


= 3,9 --- 4 orang perawat
LANJUTAN...

Pembagian jumlah perawat pelaksana/shift :


- Perawat pagi 47% x 15 : 7 orang
- Perawat sore 35% x 15 : 5 orang
- Perawat malam 17% x 15 : 3 orang
- Bebas tugas : 4 orang
- Total seluruh : 19 orang + faktor koreksi 4 orang
: 23 orang
LANJUTAN...
Keterangan seluruh tenaga di ruang X
- Karu : 1 orang
- Katim : 2 orang
- Pelaksana : 14 orang
- Total seluruh : 17 orang
Money
 
Perencanaan anggaran untuk ruangan,
perencanaan fasilitas dan sarana dalam
menunjang kegiatan pelayanan keperawatan
telah dibuat dan diajukan kepada bidang
keuangan, bidang pelayanan dan bidang sarana
dan prasarana. Penyediaan kebutuhan bahan
habis pakai di ruangan dapat langsung diperoleh
melalui permintaan barang ke depo farmasi.
Material
 
- Sarana dan Prasarana
 
Peralatan dan Fasilitas :

• kamar A sampai dengan kamar K memiliki


beberapa fasilitas diantaranya 1 toilet, 1
wastafel, 1 televisi, 1 ac, serta terdapa kursi dan
juga lemari untuk masing-masing pasien.
• kamar L tidak memiliki fasilitas televisi.
• Di ruang nurse station terdapat ruang tindakan,
lemari pendingin untuk menyimpan obat,
dispenseer, wc, AC, dan lemari tempat berkas-
berkas.
Kapasitas Ruang X

• Ruang X memiliki kapasitas 33 tempat tidur dengan


klasifikasi :
• a) 27 tempat tidur kelas 2 pasien dewasa
• b) 6 tempat tidur ruang isolasi psien dewasa
MACHINE
no nama instrumen medis jumlah keadaan

1 Bak instrumen + cover 1 buah Baik

2 gunting lurus 2 buah Baik

3 pinset anatomis 3 buah Baik

4 Pinset Cherugis 1 buah Baik

5 Handle Scaple 1 buah Baik

6 Tongue Spatel 1 buah Baik

7 Bengkok 2 buah Baik

8 Baki Hijau dan Biru Sedang 2 buah Baik

9 Baki Hijau dan Biru Besar 3 buah Baik

10 Tempat Gunting 3 buah Baik

39
no Alat Medis jumlah keadaan
LANJUTAN
1 Tensi Biasa 2 buah baik

2 Stetoskop 3 buah baik

3 Box Darah 1 buah baik

4 Timbangan 1 buah baik

5 Senter Hijau 1 buah baik

6 Gunting 3 buah baik

7 Nebulizer 1 buah baik

8 Tabung Oksigen l m 2 buah baik

9 Tabung Oksigen/TT 33 buah baik

10 Kursi roda 2 buah baik

11 Brankar 2 buah baik

12 Sterilisator 1 buah baik

13 Thermometer Raksa/Digital 1 buah baik


no Nama Peralatan Kebersihan Jumlah Keadaan
dan Keamanan
1 Kotak sampah infeksius 1 buah Baik
2 Kotak sampah non-infeksius 3 buah Baik
3 Kotak sampah benda tajam 2 buah Baik
(safety box)
4 Handrub 35 buah Baik
5 Handscrub 2 buah Baik
6 Sapu 2 buah Baik
7 Kain Pel 2 buah Baik
8 Kain Lap 1 buah Baik
9 APAR 1 buah Baik
Metode Asuhan Keperawatan
(Penerapan Metode Asuhan Keperawatan Profesional /
MAKP)

Ruang X melaksanakan metode asuhan


keperawatan dengan metode Tim, alasannya
dikarenakan sudah merupakan ketetapan
dan hanya metode tim yang dirasa cocok
digunakan pada ruangan X
LANJUTAN...
Dalam daftar dinas Ruang X terbagi menjadi
2 tim.
• Tim A terdiri dari Katim 1 orang dan
anggota tim 7 orang.
• Tim B terdiri dari Katim 1 orang dan
anggota tim 6 orang.
Tersedia buku operan, buku injeksi, dan
buku tindakan pasien untuk 2 Tim yang
diisi tiap shift.
Operan shift
shift pagi dari jam 07.00 WIB – 14.00 WIB,
shift sore dari jam 14.00 WIB -20.00 WIB
shift malam dari jam 20.00 WIB – 07.00
WIB.
Bentuk kegiatan

• Operan Shift
• Pre&Post Conference
• Discharge Planning
• Ronde Keperawatan
• Rencana Harian Keperawatan
• Kegiatan Supervisi
Unsur dan Analisa Proses

Terdapat :

1. Kepuasan Pasien terhadap Kinerja Perawat di Ruang X


a. Puas terhadap kinerja perawat di ruangan X (62,5%).
=> Cukup Puas (37,5 %).
=> Tidak Puas (0%)
b. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Þ Perempuan (50%)
Þ Laki-laki (50%)
c. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia
=>18-30 tahun (30%)
=>30 - 45 tahun (40%)
=>45 - 60 tahun (22%)
Þ 0 -75 tahun (5%)
Þ ≥ 75 tahun (5%)
d. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Tingkat Pendidikan
=>SD – SMP (20%)
=>SMA- STRATA (80%)
5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Pekerjaan
=>PNS (25%)
Þ SWASTA (25%)
Þ Dan lain-lann (50%)
2. Kepuasan Nakes Lain terhadap Kinerja Perawat di Ruang X
a. Distribusi Frekuensi Kepuasan Nakes terhadap Kinerja Perawat
Þ Puas (61,5%)
Þ Cukup puas (38,5%)
Þ Tidak puas (0%)
b. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Ketenagaan
Þ Dokter umum ( 15,4%)
Þ Dokter Spesialis (15,.4%)
Þ Gizi ( 15,4%)
Þ Apotekee (23%)
Þ Analis kesehatan ( 23%)
Þ Fisioterafi ( 7,8%)
Unsur dan Analisa Proses dan Output

1. Standar Asuhan Keperawatan : SAK tersebut sudah


mulai diterapkan di ruangan. Format SAK ruangan
berdasarkan PPNI
2. Dokumentasi Keperawatan : evaluasi SOAP di status
pasien setiap shift jaga dan dilakukan audit oleh
kepala ruangan dan kepala instalasi setiap hari.
Menurut hasil pengkajian yang di mulai dari bulan
januari sampai maret dengan rata-rata
87,05%,80,25%, 85,15% dan dinyatakan baik
2. SOP (Standar Operasional Prosedur) : sudah
disesuaikan dengan rumah sakit dan direvisi secara
periodik maksimal 3 tahun sekali.

3.1 Kepatuhan APD: 100% perawat patuh dalam


menggunakan APD yaitu masker, handscoon, dan gaun
pelindung.

3.2 Kepatuhan Cuci Tangan : 80% melakukan cuci tangan


yang dinilai pada 5 momen cuci tangan

3.3 Kepatuhan terhadap Limbah Tajam :80% patuh untuk


penanganan limbah benda tajam.
MASALAH DAN PERENCANAAN
IDENTIFIKASI MASALAH…..
a. Identifikasi masalah
1. Fungsi perencanaan :
Þ Pada visi ruangan ditemukan masalah
Perumusan visi misi ruangan mengikuti visi
misi keperawatan secara umum di rumah
sakit.
Þ Pada fasalfah keperawatan ditemukan
masalah Perumusan falsafah ruangan mengikuti
falsafah keperawatan secara umum di rumah
sakit
Þ Tujuan pelayanan keperawatan ditemukan
masalahPerumusan tujuan ruangan mengikuti
tujuan pelayanan keperawatan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
Þ Metode penugasan di temukan masalah
Kegiatan pre dan post conference serta ronde
keperawatan tidak dilakukan dan tidak sesuai
dengan penerapan metode tim yang digunakan.
3. Staffing
pada bagian staffing Kecukupan Perawat dengan
Jumlah Pasien ditemukan masalah dimana
ketidaksesuain jumlah perawat dengan pasien.
LANJUTAN...
4. Actuating pada tahap ini mulai dari
motivasi kepada perawat sampai supervisi
tidak ditemukan adanya masalah.
5. Controling
Laporan Kajian Indikator Mutu Ruangan
dimana ditemukan masalah bahwa Indikator
mutu BOR, LOS, dan TOI tidak sesuai
standar nasional
Evaluasi kepatuhan SOP ditemukan masalah
bahwa Ketidakpatuhan terhadap SOP
penanganan limbah benda tajam
Analisa SWOT
Strenghts (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
> Ruangan X sudah > Perumusan visi, misi,
memiliki motto falsafah, tujuan ruangan
ruangan  mengikuti visi misi dan
> Ruangan X bersih falsafah keperawatan
nyaman, ventilasi cukup RS 
dengan sarana dan > Rata-rata BOR (74,3%)
prasarana yang cukup masih di bawah standar
memadai nasional (75-85%)
>   >  
ANALISA SWOT

Strenghts (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


> Ruangan X sudah memiliki > Rata-rata LOS (6-9 hari)
SAK dan SOP yang masih di bawah standar
direvisi secara periodik; nasional (1-3 hari) 
instrumen penilaian tingkat > Rata-rata TOI (4 hari) tidak
ketergantungan pasien.  sesuai dengan standar
> Tenaga perawat di ruangan nasional (1-3 hari)
X mayoritas berusia >  
produktif dengan usia 20-
30 (29,4%), 30-40 tahun
(52,9%). dan > 40 tahun
(17,7%)
ANALISA SWOT

Strenghts (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


> Tenaga keperawatan di > Kebutuhan perawat yang
ruang X terdiri dari S1 dan tidak sesuai dengan jumlah
profesi (10%), S1 Kep pasien
(15%), D3 Kep (65%).  > Tidak dilakukannya proses
> Tenaga keperawatan di pre dan conference serta
ruangan X memiliki ronde keperawatan;
pengalaman kerja 5 (47%), pelaksanaan operan shift
5-10 tahun (29,4%), dan dengan metode bedside
≥10 tahun (23,6%). nursing handoff belum
optimal padahal
menerapkan metode
penugasan tim
ANALISA SWOT

Strenghts (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


> Tenaga keperawatan di => Kepatuhan terhadap SOP
ruang X memiliki STR penanganan limbah benda
yang aktif (88,2%) dan tajam belum patuh (80%)
yang belum
memperpanjang masa aktif
STRnya (11,8%).
> Ruangan X udah ada
sistem pengembangan diri
dan hampir semua perawat
mengikuti pengembangan
diri. 
ANALISA SWOT

Strenghts (Kekuatan) Strenghts (Kekuatan)


=>RS sudah memperbolehkan => Dilaksanakannya metode
bagi perawat untuk penugasan tim, discharge
melakukan education planning, supervisi,
nursing continuing untuk pendelegasian, dan gaya
menambah pengetahuan kepemimpinan sudah
dan skill SDM sesuai dengan metode ;
>   serta telah diterapkan
pembuatan rencana
keperawatanharian bagi
perawat pelaksana
sehingga lebih efektif
dalam menjalankan asuhan
>  
ANALISA SWOT
Strenghts (Kekuatan) Strenghts (Kekuatan)
> Adanya motivasi RS =>Pasien dan tenaga
terhadap pegawainya kesehatan lain
dengan diklat secara rutin
mayoritas puas terhadap
mengadakan pelatihan dan
pembinaan. kinerja perawat lebih
kurang 80%
> Perawat di ruangan X
sudah 100% patuh terhadap
penggunaan APD dan
penerapan cuci tangan.
ANALISA SWOT
Oppurtunities Threats (Ancaman)
(Kesempatan) > Makin tinggi
> Adanya kebijakan kesadaran masyarakat
pemerintah tentang akan pentingnya
profesionalisme kesehatan
perawat 
> Adanya sistem > Tuntutan masyarakat
akreditasi RS yang untuk pelayanan yang
paripurna lebih profesional
>  
ANALISA SWOT
Oppurtunities (Kesempatan) Threats (Ancaman)
> Adanya kerja sama yang baik > Meningkatnya sikap kritis
antara institusi pendidikan masyarakat terhadap
kesehatan dan RS dalam mutu pelayanan
kegiatan praktik klinik
kesehatan atau
mahasiswa
keperawatan
> Adanya kebijakan RS
memberikan kesempatan > Persaingan antar RS yang
bagi perawat untuk semakin kuat
meningkatkan pendidikan
(education nursing
continuing) namun dengan
biaya sendiri.
Skoring
Skor tersebut dinilai dari :
> Magnitude (Mg), yaitu
kecenderungan dan
seringnya masalah terjadi
> Severity (Sv), yaitu besarnya
kerugian yangditimbulkan
> Manageability (Mn), yaitu
kemampuan menyelesaikan
masalahmasalah
> Nursing Concern (Nc), yaitu
fokus padaKeperawatan
> Affordabilility (Af), yaitu
ketersedian sumberdaya.
Dengan diberi kriteria nilai :
> Nilai 1 = sangat
kurangsesuai,
> Nilai 2 = kurangsesuai,
> Nilai 3 = cukupsesuai,
> Nilai 4 =sesuai
> Nilai 5 = sangatsesuai.
Prioritas masalah
POA (Planning of Action)
POA (Planning of Action)
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai