& BBL
Oleh Kelompok 7
Persalinan normal adalah serangkaian kejadian secara spontan dimana
janin muncul melalui verteks berakhir dengan pengeluaran bayi cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu dengan waktu yang cukup yaitu sekitar
24 jam tanpa disertai adanya koplikasi sebagai pengalaman yang unik,
menyenangkan, menakjubkan, dan kadang mencemaskan.
2
Etiologi
3
Manifestasi klinis persalinan normal
5
Faktor yg mempengaruhi persalinan
Amniosintesis Histopatologi
K
U
A
Penanganan Konservatif K Penanganan Aktif
PENGKAJIAN
Kontraksi diafragma
Kontraksi otot dinding
pelvis atau kekuatan
perut
mengejan.
1 2 3 4
Ketegangan dan
His (Kontraksi otot
kontraksi ligamentum
rahim) retundum.
1
7
Manifestasi Klinis
BBL
01 Warna kulit
seluruhnya merah 04 Otot : Gerak Aktif,
Reflek Baik
03 Pernapasan : Baik,
Menangis Kuat
1
8
Tahapan Bayi Baru Lahir
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri
secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam
lingkungan interna (dalam kandungan Ibu) yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2
dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya
memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang
baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu
tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut
Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk
beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan
dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan
glukosa.
Faktor yang berperan pada
rangsangan nafas pertama bayi
02
Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena
kompresi paru-paru selama persalinan yang
merangsang masuknya udara kedalam paru-paru
secara mekanis (Varney, 551-552).
Upaya pernafasan pertama seorang bayi
berfungsi untuk :
Mengeluarkan
cairan dalam paru-
paru.
Mengembangkan
jaringan alveolus
dalam paru-paru
untuk pertama kali.
21
Pemeriksaan Penunjang BBL
Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil
Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya
meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari metabolit fenillalanin, menandakan fenil
pertama setelah lahir (menurun bila ada ketonuria
sepsis)
anemia/hemoraghi prenatal)
Penatalaksanaan
2
3
Pengkajian
Resiko tinggi pola nafas tidak efektif Resiko tinggi hypotermi Resiko tinggi infeksi tali
berhubungan dengan pusat berhubungan
berhubungan dengan gangguan jalan dengan terputusnya
usia ekstrem.
nafas kontinuitas jaringan
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasionalisasi
1 Resiko tinggi pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi adanya pernafasan 1. pernafasan cuping hidung dan
berhubungan dengan gangguan jalan keperawatan 1x24 jam, cuping hidung, retraksi dada. retraksi dada dapat memicu
nafas diharapkan pola nafas bayi gagal nafas
2. Observasi pernafasan
kembali efektif.
mendengkur. 2. Bayi dapat mendengkur apabila
posisi tidur berada pada posisi
3. Auskultasi bunyi
yang tidak tepat
Krekels/Ronchi.
3. Krekels / ronchi merupakan
4. Bersihkan jalan nafas (hisap
bunyi nafas tidak normal
naso faring secara perlahan).
4. Jalan nafas yang tersumbat
5. Observasi warna kulit terhadap
dapat menyebabkan gagal nafas
sianosis.
5. Bayi yang kekurangan O2 akan
6. Tempatkan bayi pada posisi
menimbulkan warna kebiru-
Trendelemburg yang
biruan pada tubuh bayi
dimodifikasi pada sudut 10
derajat.
2 Resiko tinggi hypotermi brhubungan Setelah dilakukan 1. Ukur suhu inti neonatus. 1. Suhu tubuh bayi normal
dengan usia ekstrem. tindakan keperawatan (36- 37ºc)
2. Pantau suhu kulit secara
selama 2x24 jam
continue. 2. Menggunakan pakaian
diharapkan suhu tubuh
hangat/ selimut dapat
bayi dapat dipertahankan 3. Atur suhu ruangan.
mempertahankan suhu
dalam batas normal
4. Keringkan kepala bayi dan tubuh
dengan lingkungan
tubuh kemudian pakaikan
termonetral. 3. Dekapan ibu membuat bayi
baju dan popok serta
merasa lebih nyaman
dibedong dengan selimut
hangat. 4. Baby oil dapat memberikan
rasa hangat tehadap tubuh
5. Anjurkan kepada Ibu
bayi
untuk sering mendekap
bayinya.