Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP I P HALUSINASI

Hari/Tanggal : Rabu/ 13-10-2021 Ruang : Ruang keluarga


Nama Klien : Tn. AL Pertemuan : Ke 1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
• Klien mengatakan mendengar suara-suara
• Klien mengatakan suara tersebut mengatakan kalau dirinya jelek, tidak punya
teman, tidak berguna dan selalu menyudutkan
• Klien mengatakan hal itu mengganggunya dan membuat dirinya sangat kesal
• Klien mengatakan suara itu timbul saat klien sedang sendirian dan menyuruh
klien untuk pergi dari rumah
• Klien mengatakan mendengar suara-suara seperti menakuti, menasehati dan
melihat bayangan putih.

DO :
• Tatapan mata klien tajam
• klien tanpak bicara sendiri
• klien tampak mondar mandir diruangan

2. Diagnosa Keperawatan
GSP : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya (jenis, isi, waktu, frekuensi, dan
situasi yang menyebabkan halusinasi datang).
c. Klien dapat melatih cara mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
d. Klien dapat memasukkan cara menghardik halusinasi ke dalam jadwal kegiatan
harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu klien mengenal halusinasi (jenis, isi, waktu, frekuensi dan situasi yang
menyebabkan halusinasi datang).
c. Bantu klien mengidentifikasi jenis halusinasi
d. Bantu klien mengidentifikasi isi halusinasi klien.
e. Bantu klien mengidentifikasi waktu halusinasi klien.
f. Bantu klien mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien.
g. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang menyebabkan halusinasi.
h. Bantu klien mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi.
i. Ajarkan klien menghardik halusinasi.
j. Anjurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat sore bang AL, perkenalkan nama saya pak Agus Supriatna senang
dipanggil pak Agus. Saya mahasiswa dari STIKes PERTAMEDIKA yang akan
merawat bpk selama tiga minggu dari tanggal 12 Oktober sampai 30 Oktober. Nama
Abang siapa ? senangnya dipanggil siapa?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Bang AL hari ini ? Bagaimana tidurnya semalam?
c. Kontrak
Topik : Bang AL saya ingin berbincang–bincang dengan Bang AL tentang
keluhan yang Bang AL rasakan hari ini.
Waktu : Bagaimana kalau 15 menit Bang AL ?
Tempat : Bagaimana kalau kita berbincang–bincang disini?
Tujuan : Kita berbincang–bincang agar kita saling mengenal.

2. Fase Kerja
Bang AL sudah berapa lama disini ? apa yang Bang AL keluhkan hari ini ?oh bpk
mendengar suara-suara yang berbisik ke telinga Bang AL ya. Kapan saja suara itu
muncul? berapa kali suara itu datang dalam sehari? Dalam situasi bagaimana suara itu
datang? Apa yang Bang AL lakukan jika suara itu datang. Apakah dengan cara itu
suaranya hilang ? nah, saya akan mengajarkan cara untuk mencegah suara itu datang
lagi dengan cara yang pertama yaitu menghardik. Caranya tutup kedua telinga Bang
AL dengan tangan lalu katakan pergi-pergi, kamu tidak nyata, saya tidak mau dengar.,
itu suara palsu Coba Bang AL praktekkan sekarang. Oiya Bang AL boleh lakukan
sendiri atau panggil perawat jika suara itu datang. Lalu kita masukkan kegiatan –
kegiatan menghardik ini ke dalam jadwal kegiatan harian Bang AL ya. Kalau Bang AL
mengerjakannya sendiri beri tanda M, kalau dibantu ibu atau kaka beri tanda B, kalau
tidak dikerjakan beri tanda T.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bang AL setelah berbincang–bincang dengan saya dan belajar
cara menghardik?
b. Evaluasi Obyektif
Coba Bang AL ulangi cara menghardik atau mengusir suara yang telah kita pelajari.
c. Rencana Tindak Lanjut
Baik Bang AL saya rasa sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Saya harap Bang
AL mengingat saya dan mengingat cara menghardik bila suara tanpa wujudnya
datang lagi dan jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Kontrak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang
lagi tentang cara mengendalikan halusinasi cara yang ke dua dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Waktu: Bagaimana kalau kita berbicang-bicang kembali besok jam 17.00
WIB selama 15 menit, apakah Bang AL setuju?
Tempat: Mau dimana besok kita berbincang–bincang ? bagaimana kalau di
ruang keluarga? Baiklah sampai bertemu lagi ya Bang AL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II P HALUSINASI

Hari/Tanggal : Selasa, 19-10-21 Ruang : Ruang Keluarga


Nama Klien : Tn.AL Pertemuan : Ke 3

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
• Klien mengatakan masih ingat dengan pak Agus.
• Klien mengatakan masih mendengar suara-suara seperti mengejek, menasehati
dan melihat bayangan putih.
• Klien mengatakan tahu cara menghardik.

DO :
• Klien tampak sedikit tenang.
• Klien terlihat melamun
• Klien duduk bersama perawat (Pak Agus)

2. Diagnosa Keperawatan
GSP : Halusinasi Pendengaran.

3. Tujuan Khusus
a. Klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lailn
b. Klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lailn
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Proses Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat sore Bang AL, masih ingat dengan saya?iya betul.
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Bang AL hari ini ? Bagaimana tidurnya semalam? Apakah
Bang AL masih mendengar suara-suara itu lagi? masih ingat tidak Bang AL cara
menghardik yang sudah saya ajarkan kemarin? coba kita lihat jadwal kegiatan
hariannya.
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang cara
yang kedua untuk mengontrol halusinasi Bang AL dengan bercakap-cakap dengan
ibu, kaka atau dengan orang lain.
Waktu : Kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ya Bang AL
Tempat : Di sini saja ya Bang AL? di ruang keluarga.
Tujuan : Kita berbincang–bincang tujuannya agar Bang AL mengetahui dan
melatih cara mengontrol halusinasi yang ke dua yaitu bercakap-cakap dengan orang
lain.

2. Fase Kerja
Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-
cakap dengan orang lain. Jadi kalau Bang AL mendengar suara-suara itu atau melihat
bayangan tanpa wujudnya langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman
untuk ngobrol dengan Bang AL. Contohnya begini : “Ibu, kaka, ayo kita ngobrol-
ngobrol, saya sedang mendengar suara yang tidak ada wujudnya”. Begitu Bang
AL,coba Bang AL lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus Bang AL ! latih
terus ya Bang AL. Oiya, nanti Bang AL coba lakukan juga ya bila mulai mendengar
suara tanpa wujudnya. Bang AL juga bisa minta bantuan keluarga ya.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bang AL setelah berbincang–bincang dengan saya ?
b. Evaluasi Obyektif
Coba Bang AL ulangi cara yang telah kita pelajari tadi.
c. Rencana Tindak Lanjut
Baik Bang AL saya rasa sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Saya harap Bang
AL mengingat dan melatih apa yang sudah kita pelajari hari ini dan kemarin ya, dan
jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Kontrak yang akan datang
Topik : Besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi tentang
bagaimana cara mengendalikan halusinasi Bang AL ya.
Waktu : Besok jam 17.00 WIB selama 15 menit ya Bang AL?
Tempat :Kita bertemu di sini ya Bang AL di ruang keluarga. Sampai bertemu
lagi ya Bang AL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP III P HALUSINASI

Hari/Tanggal : Sabtu, 23-10-2021 Ruang : Keluarga


Nama Klien : Tn. AL Pertemuan : Ke 5

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
• Klien mengatakan suara itu sudah jarang terdengar.
• Klien sudah mengerti cara mengontrol halusinasi dengan menghardik dan
bercakap-cakap.
DO :
• Klien tampak tenang.
• Klien duduk berdampigan dengan perawat.

2. Diagnosa Keperawatan
GSP : Halusinasi Pendengaran.

3. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Klien dapat mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang
biasa dilakukan klien)
b. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Bantu klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang
biasa dilakukan klien)
b. Latih klien mengontrol halusinasinya dengan cara melaksanakan kegiatan
terjadwal.
c. Anjurkan klien memasukkan cara mengendalikan halusinasi ke dalam jadwal
kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat sore Bang AL
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Bang AL hari ini ? Bagaimana tidurnya semalam? apakah
Bang AL masih mendengar suara itu lagi? Coba liat jadwal kegiatan hariannya?
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang cara
yang ke tiga untuk mengontrol halusinasi Bang AL dengan melaksanakan kegaiatan
terjadwal.
Waktu : Kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ya Bang AL
Tempat : Di ruang keluarga
Tujuan : Kita berbincang–bincang tujuannya agar Bang AL mengetahui dan
melatih cara mengontrol/mengendalikan halusinasi yang ke tiga yaitu
melaksanakan kegaiatan terjadwal bila halusinasinya datang lagi.

2. Fase Kerja
Apa saja yang biasa Bang AL lakukan selama di sini ? Pagi-pagi apa kegiatannya ?
Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih satu kegiatan yang Bang AL sebutkan
tadi untuk hari ini. Bagus sekali Bang AL bisa lakukan. Kegiatan ini dapat Bang AL
lakukan untuk mencegah suara-suara tersebut muncul.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bang AL setelah berbincang–bincang dengan saya cara yang
ke tiga ?
b. Evaluasi Obyektif
Coba Bang AL ulangi cara yang telah kita pelajari tadi.
c. Rencana Tindak Lanjut
Baik Bang AL saya rasa sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Saya harap Bang
AL melatih apa yang sudah kita pelajari hari ini dan kemarin ya Bang AL dengan
menghardik dan bercakap-cakap dengan ibu, kaka atau dengan orang lain bila
suara-suara itu datang lagi, dan jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
d. Kontrak yang akan datang
Topik :Besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi tentang cara
menjaga/mengontrol halusinasi dengan minum obat teratur.
Waktu : Besok selama 15 menit lagi ya Bang AL?
Tempat :Kita bertemu di sini lagi ya di ruang keluarga. Sampai bertemu lagi
Bang AL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IV P HALUSINASI

Hari/Tanggal : Rabu, 27-10-21 Ruang : Ruang Keluarga


Nama Klien : Tn. AL Pertemuan : Ke 7

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
• Klien mengatakan mendengar suara itu lagi.
• Klien merasa malas untuk interaksi dengan teman-temannya.
DO :
• Klien tampak menyendiri.
• Klien tampak menghabiskan waktu dengan tidur.
• Klien tampak tertawa sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan
GSP : Halusinasi Pendengaran.

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara ke empat yaitu menggunakan
obat secara teratur.
b. Klien mampu memasukkan cara menggunakan obat secara teratur ke dalam jadwal
kegiatan harian
.
4. Tindakan Keperawatan
a. Latih klien mengontrol halusinasinya dengan cara menggunakan obat secara teratur.
b. Anjurkan klien memasukkan cara menggunakan obat secara teratur ke dalam jadwal
kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat sore Bang AL
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Bang AL hari ini ? ada keluhan yang Bang AL rasakan saat
ini ? Bagaimana tidurnya semalam? apakah Bang AL masih mendengar suara-suara
itu lagi. bagaimana tiga cara mengontrol halusinasi yang sudah dipraktekkan
kemarin-kemarin pak? Apa sudah dipraktekkan? Coba lihat jadwal kegiatan
hariannya Bang AL?
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang cara
yang keempat untuk mengontrol halusinasi Bang AL dengan cara menggunakan
obat secara teratur.
Waktu : Kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ya Bang AL.
Tempat : Di ruang keluarga ya Bang AL
Tujuan : Kita berbincang–bincang tujuannya agar Bang AL mengetahui dan
melatih cara mengontrol halusinasi yang ke empat yaitu cara menggunakan obat
secara teratur.

2. Fase Kerja
Bang AL adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara itu
berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang mengganggu
selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang Bang AL minum ? ini obat Bang
AL ya, yang warnanya kuning namanya Risperidone, yang warnanya putih panjang
namanya Hexymer, Obat-obat tersebut gunanya supaya suara-suara itu hilang dan
obatnya tidak boleh berhenti minum tanpa izin dari dokter ya Bang AL. Nanti bila Bang
AL sudah sembuh, Bang AL tetap konsultasikan ke dokter ya. Soalnya kalau putus
obat, nanti kambuh dan sulit kembali seperti semula lagi Bang AL. Kalau obatnya sudah
mau habis, Bang AL cepat-cepat ke rumah sakit buat konsul dan membeli obatnya.
Bang AL juga harus teliti ya saat meminum obatnya. Saat di rawat di sini juga ya Bang
AL. Pastikan obat yang Bang AL minum benar (lihat nama obatnya, dan warna
tempatnya). Jangan sampai salah meminum obat teman yang lain.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bang AL setelah berbincang–bincang dengan saya cara yang
ke empat?
b. Evaluasi Obyektif
Coba Bang AL ulangi apa saja yang telah kita pelajari hari ini?
c. Rencana Tindak Lanjut
Baik Bang AL saya rasa sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Saya harap Bang
AL melatih apa yang sudah kita pelajari hari ini dan kemarin ya Bang AL, cara
menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain, melaksanakan kegaiatan terjadwal,
dan meminum obat secara teratur. Jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
d. Kontrak yang akan datang
Topik : Besok kita bertemu lagi ya Bang AL dan berbincang-bincang lagi
tentang cara berkenalan dengan orang lain.
Waktu : Besok selama 15 menit lagi ya Bang AL?
Tempat : Kita bertemu di sini lagi ya di ruang tamu. Sampai bertemu lagi
Bang AL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP I P ISOLASI SOSIAL

Hari/Tanggal : Kamis, 28-10-21 Ruang : Ruang Keluarga


Nama Klien : Tn. AL Pertemuan : Ke 9

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS:
Klien lebih banyak diam dan hanya berbicara jika ditanya saja, pasien mengatakan tidak
merasa kesepian karena sering tinggal sendirian dirumah, pasien mampu melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri, pasien mengatakan tidak mau keluar rumah untuk
berinteraksi dengan tetangganya.

DO:
- KLien tampak menyendiri
- KLien tampak bicara sendiri

2. Diagnosa keperawatan:
Isolasi sosial

3. Tujuan khusus:
- Pasien mampu mengidentifikasi penyebab perilaku isolasi sosial
- Pasien mengetahui keuntungan mempunyai teman dan bercakap-cakap
- Pasien mengetahui kerugian tidak mempunyai teman dan bercakap-cakap
- Pasien mengetahui cara memulai interaksi dengan orang lain

4. Tindakan keperawatan:
SP 1 (Pasien)
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat,
yang tidak dekat, dan apa sebabnya.
2. Menjelaskan keuntungan mempunyai teman dan bercakap-cakap.
3. Menjelaskan kerugian tidak mempunyai teman dan tidak bercakap-cakap.
4. Melatih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
5. Memasukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik
”Selamat pagi Bang AL. Masih ingat saya ndak Bang AL?”

2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasan Bang AL hari ini? Apakah ada keluhan?”

3. Kontrak : topik, waktu, dan tempat


“Baik Bang AL, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai perilaku isolasi
sosial yang Bang AL alami saat ini? Bang AL mau kita berbincang-bincang dimana?
Bang AL mau kita berbincang-bincang berapa lama? Bagaimana kalau 15 - 20 menit
Bang AL?”

2. Fase Kerja

1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang
tidak dekat, dan apa sebabnya.
”Bang AL kenapa diam saja? Bang AL dirumah tinggal dengan siapa saja? Bang AL
dirumah paling dekat atau sering bercerita dengan siapa Bang AL? Kenapa Bang AL
tidak suka cerita-cerita dengan Ibu? Dirumah ada yang tidak dekat atau jarang
berbincang-bincang dengan Bang AL tidak? Kenapa Bang AL?”
2. Menjelaskan keuntungan mempunyai teman dan bercakap-cakap.
”Bang AL tau tidak apa keuntungan kalau kita punya teman dan bercakap-cakap dengan
orang lain? Iya, pada dasarnya kita kan manusia itu memang selalu berhubungan dengan
orang lain Bang AL, kita tidak bisa hidup sendiri karena kita dengan yang lain saling
membutuhkan. Jadi kalau kita punya teman kita bisa saling berbagi pengalaman, cerita,
mungkin bisa menceritakan masalahnya supaya tidak menjadi beban sendiri dan merasa
lebih lega”
3. Menjelaskan kerugian tidak mempunyai teman dan tidak bercakap-cakap.
”Kalau Bang AL tidak mau berbincang-bincang dengan orang lain, nanti Bang AL akan
cepat merasa bosan, kesepian dan membuat Bang AL sulit untuk mendapatkan teman
untuk berbagi cerita, jika ada permasalahan yang dirasakan tidak ungkapkan bisa
menjadi beban untuk diri sendiri dan mengganggu pikiran”
4. Melatih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
”Nah, sekarang kita berlatih cara berbincang-bincang dengan orang lain dalam satu
kegiatan harian ya Bang AL. Bang AL tinggalnya dimana? Bang AL hobinya apa?
Biasanya membaca apa Bang AL? Nah sekarang coba Bang AL praktikan bertanya
seperti yang sudah saya tenyakan ke Bang AL tadi. Nanti bisa Bang AL coba lagi
dengan keluarga Bang AL, mungkin saat menonton atau makan bersama. Bisa
membicarakan mengenai apa saja yang dilakukan atau kegiatan Bang AL dan Ibu yang
dilakukan hari ini”
5. Memasukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.
”Supaya Bang AL tidak lupa, saya catat ya Bang AL, nanti dipraktikan”

3. Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


“Bagaimana perasaan Bang AL setelah kita berbincang-bincang?”

2. Objektif
”Bang AL masih ingat tidak apa saja yang baru saja kita bicarakan mengenai cara
mengatasi perilaku isolasi sosial? Coba Bang AL ulangi bagaimana caranya?”
”Iya, bagus sekali Bang AL. Bang AL masih ingat apa yang kita bicarakan tadi”

3. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan)
“Kalau nanti Bang AL merasa kesepian atau tidak ada kegiatan, Bang AL coba
praktikan apa yang sudah kita pelajari hari ini. Jangan takut untuk memulai
pembicaraan terlebih dahulu ya Bang AL, walau hanya semampu Bang AL dulu, secara
bertahap, Bang AL pasti Bisa”

4. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu dan tempat)


”Nah, hari ini kan kita sudah berlatih cara berbincang-bincang dengan satu orang dalam
satu kegiatan ya Bang AL, bagaiman kalau besok kita bertemu lagi untuk berlatih
bercakap-cakap lagi tapi dengan lebih banyak orang lagi Bang AL, nanti saya akan
mengajak teman saya. Bagaimana MasBang AL? Besok kita berbincang-bincangnya
jam berapa Bang AL? Bagaimana kalau sekitar jam 10 selama 15 menit Bang AL? Bang
AL mau kita berbincang-bincang dimana? Di ruang keluarga ini saja ya Bang AL?”
”Baik, kalau begitu besok saya kesini untuk berbincang-bincang lagi mengenai cara
bercakap-cakap dengan teman saya, di ruang keluarga rumah Bang AL, jam 10 ya Bang
AL, kalau begitu saya permisi dulu ya Bang AL, terimakasih Bang AL, selamat pagi

Anda mungkin juga menyukai