Kelompok 2
Oleh :
NIM. 150070300011010
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
KONSEP HARGA DIRI RENDAH (HDR)
1. Pengertian
1) Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain.
Komponen konsep diri meliputi :
1. Gambaran Diri (Body Image)
Pandangan indiv. thdp.tubuhnya (sadar/tdk) ttg ukuran, bentuk, fungsi dan
potensi.
2. Ideal Diri
Persepsi indiv. ttg perilaku yg harus dilakukan sesuai dg. standar, aspirasi,
tujuan atau nilai yg telah ditetapkan.
3. Harga Diri
Pendapat pribadi seseorang ttg nilai & perilaku yang telah dicapai apakah
sesuai dengan ideal diri.
4. Peran
Seperangkat perilaku yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dg. fungsi
individu di dalam masyarakat tsb.
5. Identitas
Penilaian individu thd dirinya sbg satu kesatuan yh utuh, berlanjut, konsisten
& unik. Ini berarti individu tersebut otonom, berbeda dg orang lain, termasuk
persepsinya thd jenis kelamin.
2) Gangguan konsep diri adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri negatif yang yang dapat diekspresikan secara langsung maupun
tidak langsung (Toward, 1998).
3) Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri, gagal menyelesaikan
tingkah laku dengan cita-cita (Akemat, Fakultas Ilmu Keperawatan UI).
4) Gangguan harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
2. Rentang respon
Respon Respon
Adaptif Maladaptif
Faktor Predisposisi
Mekanisme Koping
Konstruktif: Destruktif:
kompetisi olah raga, Penyalahgunaan NAPZA,
pencapaian akademik, menarik diri, bunuh diri
kontes popularitas
3. Penyebab
1) Pada masa kecil sering disalahkan atau jarang diberi pujian atas
keberhasilannya
2) Pada masa remaja keberadaannya kurang dihargai. Tidak diberi kesempatan
untuk berhasil dan tidak diterima di lingkungan keluarga atau teman sebaya
3) Sering gagal baik di sekolah, pekerjaan, maupun pergaulan
4) Lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuan
5) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang megancam.
6) Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jenis transisi peran :
a) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma- norma budaya, nilai-nilai
tekanan untuk peyesuaian diri.
b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian
tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan
fisik, prosedur medis dan keperawatan
Harga diri rendah dapat terjadi secara:
1) Situasional yaitu terjadi trauma yang tiba- tiba misalnya: kecelakaan, putus
sekolah, perceraian, PHK, perasaan malu karena sesuatu terjadi pada dirinya
(perkosaan atau pernah dipenjara).
Hal ini terjadi karena:
- Privacy klien yang kurang diperhatikan
- Harapan akan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh tidak sesuai harapan
karena penyakit yang dialami
- Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai privacy klien
misalnya: berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan sebelumnya
2) Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung sebelum
sakit/dirawat, dimana klien mempunyai cara berpikir yang negatif
3) Merendahkan martabat
Misalnya: minder, merasa tidak mampu, tidak bisa apa-apa, tidak tahu apa-
apa, merasa dirinya bodoh
4) Gangguan hubungan sosial
Misalnya: menarik diri, tidak mampu bertemu dengan orang lain, menyendiri,
sulit dan tidak mau bergaul
5) Percaya diri kurang
Misalnya: klien sukar mengambil keputusan, sulit berkonsentrasi
I. A. Pohon Masalah
Ketegangan peran
Trauma
Boyd dan Nihart. 1998. Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot-
Raven Publisher: Philadelphia.
Keliat, Budi Anna dll. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.
Stuart dan Sundeen. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. EGC: Jakarta.
Townsend. 1995. Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan
Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC
NANDA. 2009. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2009-
2011. Wiley-Blackwell