Oleh :
YANSA AGUSTIAWAN EKA PUTRA
NIM. 160070301111035
Oleh :
Yansa Agustiawan Eka Putra
NIM. 160070301111035
I. Latar Belakang
Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang
ahli Psikiatri dan neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengobservasi
seorang wanita berumur 51 tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan
memori serta tidak mengetahui kembali ketempat tinggalnya, sedangkan wanita
itu tidak mengalami gangguan anggota gerak, koordinasi dan reflek. Pada
autopsi tampak bagian otak mengalami atropi yang difus dan simetri, dan secara
mikroskopik tampak bagian kortikal otak mengalami neuritis plaque dan
degenerasi neurofibrillary.
Secara epidemiologi dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup
pada berbagai populasi, maka jumlah orang berusia lanjut akan semakin
meningkat. Dilain pihak akan menimbulkan masalah serius dalam bidang sosial
ekonomi dan kesehatan, sehingga aka semakin banyak yang berkonsultasi
dengan seorang neurolog karena orang tua tersebut yang tadinya sehat, akan
mulai kehilangan kemampuannya secara efektif sebagai pekerja atau sebagai
anggota keluarga.
Hal ini menunjukkan munculnya penyakit degeneratif otak, tumor, multiple
stroke, subdural hematoma atau penyakit depresi, yang merupakan penyebab
utama demensia.
Istilah demensia digunakan untuk menggambarkan sindroma klinis
dengan gejala menurunnya daya ingat dan hilangnya fungsi intelek lainnya.
Definisi demensia menurut Unit Neurobehavior pada Boston Veterans
Administration Medical Center (BVAMC) adalah kelainan fungsi intelek yang
didapat dan bersifat menetap, dengan adanya gangguan paling sedikit 3 dari 5
komponen fungsi luhur yaitu gangguan bahasa, memori, visuospasial, emosi dan
kognisi.
Penyebab pertama penderita demensia adalah penyakit alzheimer (50-
60%) dan kedua oleh cerebrovaskuler (20%). Diperkirakan penderita demensia
terutama penderita alzheimer pada abad terakhir ini semakin meningkat jumlah
kasusnya sehingga akan mungkin menjadi epidemi seperti di Amerika dengan
insidensi demensia 187 populasi/100.000/tahun dan penderita Alzheimer
123/100.000/tahun serta penyebab kematian keempat atau kelima.
Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur, 96% kasus dijumpai
setelah berusia 40 tahun keatas. Schoenburg dan Coleangus (1987) melaporkan
insidensi berdasarkan umur: 4,4/1000.000 pada usia 30-50 tahun, 95,8/100.000
pada usia > 80 tahun. Angka prevalensi penyakit ini per 100.000 populasi sekitar
300 pada kelompok usia 60-69 tahun, 3200 pada kelompok usia 70-79 tahun,
dan 10.800 pada usia 80 tahun. Diperkirakan pada tahun 2000 terdapat 2 juta
penduduk penderita penyakit alzheimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan
jumlah usia lanjt berkisar, 18,5 juta orang dengan angka insidensi dan prevalensi
penyakit alzheimer belum diketahui dengan pasti.
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali
dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita
lebih lama dibandingkan laki-laki. Dari beberapa penelitian tidak ada perbedaan
terhadap jenis kelamin.
Melihat tingginya angka prevalensi penderita alzheimer diatas maka perlu
diadakanya sosialisasi tentang penyakit tersebut.
II. Tujuan
Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui
tentang penyakit Alzheimer (Pikun) pada lansia.
Tujuan khusus
Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian penyakit alzheimer
2. Mengetahui tanda dan gejala penyakit alzheimer
3. Mengetahui penyebab penyakit alzheimer
4. Mengetahui cara pencegahan penyakit alzheimer
III. Sasaran
Lanjut usia (Lansia) di Posyandu Lansia Flamboyan Desa Bandungrejo
IV. Tempat dan waktu
Tempat : Posyandu Lansia Flamboyan Desa Bandungrejo
Tanggal/Waktu : 18 Juli 2017 / Pukul 10.00 WIB
V. Pengorganisasian
Tanggal : 18 Juli 2017
Pukul Kegiatan
5 menit Orientasi, perkenalan, dan kontrak kegiatan
5 menit Validasi kondisi klien (Pre test dan pengukuran
tingkat kecemasan)
15 menit Penjelasan mengenai penyakit Alzheimer
(pikun)
5 menit Diskusi Tanya jawab
4 menit Post test
1 menit Terminasi
VI. Media
Leaflet (terlampir)
2. Batasan Lansia
Menurut WHO, batasan lansia meliputi:
a. Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45-59 tahun
b. Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun
c. Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun
d. Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas
Menurut Dra.Jos Masdani (psikolog UI)
2. Etiologi Alzheimer
Belum ada penyebab yang pasti mengenai penyakit ini, namun
terdapat beberapa faktor presdisposisi diantaranya :
a. Faktor genetik
b. Usia
c. Infeksi virus lambat
d. Lingkungan
e. Imunologi
f. Trauma
4. Pencegahan
a. Pertahankan rutinitas sehari-hari
b. Pasanglah peringatan pada suatu kalender yang sangat besar dan selalu
dapat terlihat oleh si penderita.
c. Buatlah daftar tugas-tugas harian yang harus dikerjakan untuk penderita
Alzheimer dan mintalah dia untuk mengecek daftar itu setelah mereka
selesai mengerjakannya.
d. Taruhlah kembali barang-barang pada tempatnya semula setelah dipakai
untuk menolong penderita Alzheimer menemukan barang-barang tersebut
ketika mereka membutuhkannya (sebeb ingatan mereka sangat lemah).
e. Pasanglah peringatan keamanan (seperti matikan kompor) pada tempat
yang sesuai diseluruh rumah.
DAFTAR PUSTAKA
(...........................................................)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213.214; 569117, 567192 Fax (62)(0341) 564755
e-mail: sekr.fk@ub.ac.id http:fk.ub.ac.id
JAWA TIMUR - INDONESIA
Nama Kegiatan :
Hari/Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Pengisi Acara :
Jumlah Peserta :
Kronologis Acara :
Pertanyaan :
Evaluasi :
Saran :