ISOLASI SOSIAL
Kelompok 2
Oleh :
NIM. 150070300011010
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
ISOLASI SOSIAL
A. DEFINISI
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain. Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
maupun komunikasi dengan orang lain (Keliat et al, 2005).
B. ETIOLOGI
1) Respon adaptif
Adalah respon yang diterima oleh norma sosial dan kultural dimana individu
tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal. Adapun respon adaptif
tersebut :
Menyendiri (solitude)
Respon yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang telah dilakukan di
lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara mengawasi diri dan
menentukan langkah berikutnya.
Otonomi
Suatu kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-
ide pikiran.
Kebersamaan
Suatu keadaan dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut
mampu untuk memberi dan menerima.
Saling ketergantungan
Saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam hubungan
interpersonal.
2) Respon Maladaptif
Adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang
menyimpang dari norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat.
Karakteristik dari perilaku maladaptif :
Menarik diri
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak
berhubungan dengan orang lain untuk mencari ketenangan sementara
waktu.
Manipulasi
Adalah hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap
orang lain sebagai objek dan berorientasi pada diri sendiri ataupun tujuan,
bukan berorientasi pada orang lain. Individu tidak dapat membina
hubungan sosial secara mendalam.
Ketergantungan
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan yang
dimiliki.
Impulsif
Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari
pengalaman, tidak dapat diandalkan, mempunyai penilaian yang buruk
dan cenderung memaksakan kehendak.
Narkisisme
Harga diri yang rapuh, secara terus-menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, memiliki sikap egosentris, pencemburuan dan
marah jika orang lain tidak mendukung.
E. POHON MASALAH
Isolasi sosial
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Isolasi sosial
b) Harga diri rendah kronis
c) Perubahan persepsi sensori : halusinasi
d) Koping individu tidak efektif
e) Koping keluarga tidak efektif
f) Intoleransi aktivitas
g) Defisit perawatan diri
h) Resiko tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
H. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl/ Tindakan Keperawatan untuk Pasien Tindakan Keperawatan untuk
No Dx Keluarga
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi penyebab 1. Menjelaskan masalah yang
isolasi sosial dirasakan keluarga dalam
2. Berdiskusi dengan pasien merawat pasien
tentang keuntungan 2. Menjelaskan pengertian,
berinteraksi dengan orang tanda dan gejala Isolasi
lain Sosial, dan jenis Isolasi
3. Berdiskusi dengan pasien Sosial yang dialami pasien,
tentang kerugian tidak serta proses terjadinya
berinteraksi dengan orang 3. Menjelaskan cara merawat
lain pasien dengan Isolasi
4. Mengajarkan pasien cara Sosial
berkenalan dengan satu
orang
5. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan
harian
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Melatih keluarga
harian pasien mempraktikkan cara
2. Memberikan kesempatan merawat pasien dengan
kepada pasien Isolasi Sosial
mempraktekkan cara 2. Melatih keluarga
berkenalan dengan satu melakukan cara merawat
orang langsung pasien Isolasi
3. Membantu pasien Sosial
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga untuk
harian pasien membuat jadwal aktivitas di
2. Memberi kesempatan kepada rumah termasuk minum
pasien untuk berkenalan obat (discharge planning)
dengan dua orang atau lebih 2. Menjelaskan follow up
3. Menganjurkan pasien pasien setelah pulang
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
DAFTAR PUTAKA
Afdol, M dkk. 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Keperawatan
Jiwa pada Pasien dengan Masalah Isolasi Sosial di Ruangan Rawat Inap Jiwa
Doenges.E Marilynn, dkk. 2006. Rencana Usaha Keperawatan Psikiatri, edisi 3. EGC :
Jakarta.
Hermawati, (2008), Terapi Supportif Keluarga pada Keluarga dengan klien gangguan jiwa,
Draft terapi spesialis keperawatan jiwa.
Keliat, Budi Anna dll. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.
Stuart dan Sundeen. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. EGC: Jakarta.