Anda di halaman 1dari 2

Nilai

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Program Studi Ners
Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
Semester Ganjil T.A. 2021/2022

Universitas Esa Unggul

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 3


Dosen : Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep, Ns. Sp.Kep. MB
Hari : Rabu Waktu : 18.10 – 06.10 WIB
Tanggal : 10 November 2021 Seksi : KJ101
Sifat Ujian : Close Book
Kolom Verifikasi Soal
Tanggal dan Tanda Tangan Dosen Tanggal dan Tanda Tangan Ketua Jurusan

Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep, Ns. Sp.Kep. MB Ety Nurhayati, S.Kp., M.Kep., Ns. Sp. Kep. Mat

I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang anda anggap paling benar!

Kasus:
Pasien bermana Nn. S umur 28 tahun, status belum menikah, agama Islam, pendidikan SMU,
pekerjaan pabrik burung walet. Pasien dibawa ke IGD RSCM pada tanggal 28 Februari 2020 , nyeri
pada panggul, pasien mengalami kecelakaan motor tertabrak truk sejak 8 jam SMRS, nyeri pada
panggul, riwayat pinsan tidak ada, pasien dibawa ke RS Duta Indah tempatnya. Dilakukan x-ray dan
dilakukan transfuse prc 200 cc, kristaloid 200 cc, kolid 1500 cc. pasien dirujuk ke RSCM.
Pemeriksaan TD 125/55 mmHg, S 36֯C, N 100 x/mnt, TB 155 cm, BB 48 kg. Hasil pemeriksaan
CT whole abdomen kontras dengan hasil : fraktur inkomplit komuniti os sacrum kanan dan kiri, os
ilium kiri, acetabulum kanan, serta rami superior et inferior os pubis kanan-kiri dengan karateristik
tersebut diatas. Farktur inkomplit processus transversus kanan L5, fraktur komplit processus
transversus kiri L2,L3,dan L4. Soft tissue swelling region pelvis. Hasil pemeriksaan thorax tidak
tampak kelainan pada cor/pulmo. Pasien telah dilakukan operasi pada tanggal 28 Febuari 2020,
dengan pemasangan ORIF bilateral sacrum dan OREF superior pubic rami bilateral. Diagnosis
medis post ORIF, fraktur pelvis, sacrum.
1. Jelaskan pengkajian, diagnosa keperawatan yang muncul, intervensi pada kasus diatas?
2. Jelaskan perbedaan antaran ORIF dan OREF?
3. Jelaskan proses penyembuhan pada fraktur?

Kasus:
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang dengan luka bakar pada hampir seluruh tubuh. Keadaan
umum tampak sakit berat, kesadaran komposmentis, gizi kesan baik, tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi: 82x/menit, pernafasan 32x/menit, suhu 37 ֯C. Pada status lokalis pasien didapatkan di regio
cranial tampak luka bakar grade II 8 %, dan palpasi didapatkan nyeri tekan, diregio toraks-abdomen
terlihat tampak luka bakar grade II-III kurang lebih 33%, kemerahan, dan pada penekanan terdapat
nyeri tekan. Pada regio ekstremitas superior terlihat luka bakar grade II-III 16% dan pada penekanan
didapatkan nyeri tekan. Pada regio ekstremitas Inferior terlihat luka bakar grade II 33%, kemerahan,
dan terasa nyeri. Terapi yang diberikan pada pasien O2 3-4 L/menit Infus cairan Ringer Lactat (RL)
8 jam pertama 8.000 cc selanjutnya 8.000 cc dalam 16 jam, injeksi ceftazidime 1 g/12 jam terlebih

1
dahulu dilakukan skin test, injeksi metronidazol 500 mg/8 jam, injeksi Gentamicin 80 mg/8 jam,
injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam, drip ketorolak/8 jam.
4. Berdasarkan rumus Rule of Nine berapa % total TBSA dari kasus tersebut?
5. Pada kasus pasien dapat cairan infus RL 8 jam pertama 8000 masukan dalam rumus dan kenapa
diberikan cairan RL?
6. Jelaskan kenapa pasien merasa nyeri?
7. Dari data diatas kelompokkan datanya, buat diagnosa keperawatan dan intervensi yang muncul?

SELAMAT MENGERJAKAN

===========

Anda mungkin juga menyukai