Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
diberikan pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerimaan
Pasien Baru” ini tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan
kesempatan, saran serta masukan untuk kami dalam mengikuti dan menyelesaikan tugas makalah
ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari
teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar kami dapat memperbaikinya.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
` Kelompok Fransiskus
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen penerimaan pasien baru merupakan peristiwa yang sangat penting
untuk membangun relasi antara perawat, sehingga bisa meningkatkan kooperatif pasien
dan peningkatan mutu layanan. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan keperawatan
semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
teknologi kesehatan, serta kesadaran hukum, maka perlu ditanggapi secara sungguh
sungguh. Tanggapan ini harus dilakukan secara langsung dan nyata, salah satunya adalah
manajemen penerimaan pasien baru yaitu suatu cara dalam menerima kedatangan pasien
baru pada suatu ruangan (Nursalam, 2011). Penerimaan pasien baru merupakan gerbang
utama untuk membangun komunikasi relasi, saling percaya antara pasien, keluarga dan
perawat dan membantu pasien untuk beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit
sehingga bisa menurunkan kecemasan pasien itu sendiri. Agar hal tersebut diatas
terwujud maka diperlukan manajeman penerimaan pasien baru yang benar sesuai dengan
prosedur yang ada mulai dari persiapan tempat tidur, dokumentasi, nursing kit,
pelaksanaan dengan menyambut pasien datang dengan terapeutik, mengorientasikan
pasien, memberikan penjelasan mengenai hak dan kewajiban pasien, peraturan rumah
sakit, sentralisasi obat ,dokter yang merawat, jam kunjung dokter, melakukan anamese
dan pemerikasan fisik (Nursalam 2011) dalam (Winarni, n.d.).
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga (Nursalam, 2012). Apabila penerimaan
pasien baru tidak dilakukan sesuai dengan standar prosedur bisa berakibat tidak terjalin
komunikasi yang baik antara perawat dengan pasien dan keluarga, pasien dan keluarga
sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, hal ini akan menimbulkan rasa tidak
diperhatikan dari pasien, yang akan berdampak pada penurunan rasa percaya pasien pada
tenaga kesehatan demikian juga kepuasan pasien manurun yang dapat membawa dampak
lebih luas menurunnya mutu pelayanan dan bisa menurunkan BOR rumah sakit tersebut.
Melihat permasalahan di atas salah satu strategi mengoptimalkan pendidikan perawat
sejak mahasiswa dalam menerima pasien baru agar sesuai dengan standar prosedur maka
perlu diberikan pengetahuan akan manajeman penerimaan pasien baru dan peran fungsi
4
perawat dalam penerimaan pasien baru sebab perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga
domain yakni kognitif (Cognitive), afektif (affective) dan Psikomotor (psychomotor)
(Notoatmodjo, 2010). Perilaku dapat diubah dengan mengubah pengetahuan
(Notoatmodjo, 2010). Melihat 3 domain di atas maka untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa tentang manajemen penerimaan pasien baru dengan menggunakan sistim
pembelajaran role playing. ( یامچلوet al., 1396).
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan dapat melaksanakan prosedur kegiatan
penerimaan pasien baru secara baik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3) Perawat menunjukkan kamar/tempat tidur pasien dan mengantar ke tempat yang
telah ditetapkan.
4) Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila
pasien datang dengan branchard/kursi roda) dan diberikan posisi yang nyaman.
5) Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
6) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan, ners memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga tentang orientasi ruang, keperawatan
(termasuk ners yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat), medis (dokter yang
bertanggung jawab dan jadwal visite), dan tata tertib ruang serta penyakit.
7) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan.
8) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk menandatangani
informed concent sentralisasi obat.
9) Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien.
10) Perawat mulai melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format.
2.3.3 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Pelaksanaan secara efektif dan efisien.
2) Dilakukan oleh kepala ruang atau ners primer dan/atau ners associate yang telah
diberi wewenang/ delegasi.
3) Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien.
4) Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik.
2.3.4 Peran Perawat dalam Penerimaan Pasien Baru
1) Kepala ruang (Karu)
a. Menerima pasien baru.
b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru.
2) Perawat primer/ketua tim (PP)
a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru.
b. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru.
c. Mengorientasikan pasien pada ruang.
d. Memberi penjelasan tentang ners dan dokter yang bertanggung jawab..
7
e. Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru
kepada ners associate.
f. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru.
3) Perawat associate (PA) Membantu ners primer dalam pelaksanaan penerimaan
pasien baru, pengkajian, dan pemeriksaan fisik pada pasien baru.
PP menyiapkan:
Pelaksanaan
KARU,PP, dan PA menyambut pasien baru
Terminasi
Terminasi
Evaluasi
8
2.5 Mekanisme Penerimaan Pasien Baru
9
diri, PP, dan PA pada keluarga
pasien/keluarga.
2. PP mengisi lembar pasien
masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal
yang tercantum dalam
lembar penerimaan pasien
baru. PP menjelaskan
tentang penyakit yang
diderita pasien, terapi
yang akan dijalani,
menjelaskan dokter yang
menangani pasien dan
jadwal kunjungan,
menjelaskan fasilitas yang
ada,serta aturan yang ada
di rumah sakit. PP
mengorientasikan pasien
pada ruang/lingkungan
rumah sakit. PP dibantu
PA untuk melakukan
pengkajian kenersan dan
pemeriksaan fisik pada
pasien. Penjelasan yang
terkait dengan penyakit
oleh dokter yang merawat
dan/atau bisa
didelegasikan kepada
perawat.
3. PP menanyakan kembali
pada pasien dan keluarga
10
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
4. PP, pasien, dan keluarga
menandatangani lembar
penerimaan pasien baru.
5. Karu, PP, dan PA kembali
ke Nurse Station.
Penutup 1. Karu memeriksa kembali Nurse Stasion 5 menit KARU
kelengkapan pengisian PP
dokumen penerimaan PA
pasien baru.
2. Karu memberikan
penghargaan pada PP dan
PA.
3. PP merencanakan
intervensi kenersan.
11
4) Ners melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga.
5) KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien
baru.
2.6.3 Evaluasi hasil
1) Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
2) Pasien mengetahui tentang fasilitas ruang, nersan, medis, serta tata tertib ruang.
3) Pasien sudah menandatangani informed consent penerimaan pasien baru.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan keperawatan semakin hari semakin
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi
kesehatan, serta kesadaran hukum, maka perlu ditanggapi secara sungguh sungguh.
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga (Nursalam, 2012). Apabila penerimaan
pasien baru tidak dilakukan sesuai dengan standar prosedur bisa berakibat tidak
terjalin komunikasi yang baik antara perawat dengan pasien dan keluarga, pasien dan
keluarga sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, hal ini akan menimbulkan
rasa tidak diperhatikan dari pasien, yang akan berdampak pada penurunan rasa
percaya pasien pada tenaga kesehatan demikian juga kepuasan pasien manurun yang
dapat membawa dampak lebih luas menurunnya mutu pelayanan dan bisa
menurunkan BOR rumah sakit tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
(1396). tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Shofa Marwah Rumah Sakit Islam
Surabaya. 1395 زمستان، شماره چهارم، سال هشتم،فصل نامه علمی پژوهشی آموزش عالی ایران.
14