Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GIZI DAN DIET

DIET PADA GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Abid Ali Ahmadi (1150019046) Khasan Haqqul Amin (1150019052)


Fadhilah Putri Ayu Agustin (1150019047) Nur Sheffa Rahmadhani (1150019053)
Mita Akhmalia Pratiwi (1150019048) Novia Andriani (1150019054)
Akhmad Fahmi (1150019049) Yahya Tri Kurniawan (1150019055)
Linda Faizatul Mahmudah (1150019050) Mila rosa (1150019051)
Videla Faustina (1150019056)

D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2020
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Diet Pada
Gangguan Sistem Muskuloskeletal ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

PENYUSUN

KELOMPOK 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muskuloskeletal.........................................................................................3


2.2 Pengertian Diet.............................................................................................................3
2.3 Diet Pada Gangguan Muskuloskeletal.........................................................................3
2.4 Tujuan Diet..................................................................................................................4
2.5 Syarat Diet...................................................................................................................4
2.6 Nutrisi atau Zat Gizi Pendukung Sistem Muskuloskeletal..........................................4
2.7 Pemberian Diet Sesuai Penyakit Pada Sistem Muskuloskeletal..................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini, banyak masyarakat yang tidak memperhatikan tentang asupan gizi
pada tulang. Masyarakat mengkonsumsi makan yang tidak mengandung gizi baik. Sehinga
timbul perubahan-perubahan yang akan terjadi pada manusia sejalan dengan bertambahnya
usia. Perubahan tubuh manusia, diawali dari mereka memulai awal kehidupan sampai usia
lanjut. Sehingga semua organ dan jaringan yang ada pada tubuh manusia akan berubah
seiring dengan bertambahnya usia. Salah satunya ada perubahan pada sistem muskoleskeletal
dan sistem jaringan yang lain, yang dapat mengakibatkan adanya gangguan pada sistem
muskuloskeletal. Hal ini tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu jika
penyakit reumatik dibiarkan secara terus-menerus tentu saja akan mempengaruhi kondisi
psikologisnya. Perasaan stres dan depresi dapat muncul yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hidup. Hal tersebut perlu diatasi dengan tepat, salah satunya
memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara melakukan diet.

Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia
untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki persyaratan kelengkaoan gizi
untuk pemenuhan secara sempurna bagi seseorang yang memenuhi kekengkapan kebutuhan
gizinya. Namun manakala kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat manakala terjadi
gangguan pada tubuh. Salah satu cara untuk mengatasi gangguan tersebut dengan melakukan
diet sehat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian diet?

2. Apa saja zat gizi pendukung sistem muskuloskeletal?

3. Bagaimana pemberian diet sesuai penyakit pada sistem muskuloskeletal?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem muskuloskeletal dan diet

2. Untuk mengetahui tujuan diet

3. Untuk mengetahui nutrisi atau zat gizi pendukung sistem muskuloskeletal

4. Untuk mengetahui pembetian diet sesuai gangguan atau penyakit pada sistem
muskuloskeletal

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Sebagai bahan pengetahuan untuk dikembangkan lebih jauh lagi

2. Dengan mengetahui pemberian diet sesuai gangguan atau penyakit pada sistem
muskuloskeletal dapat memberikan pemberian diet yang sehat dan tepat untuk orang
yang mengalami gangguan sistem muskuloskeletal

3. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca, terutama bagi mahasiswa
keperaeatan

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal adalah sistem organ yang memberi manusia kemampuan untuk
bergerak menggunakan sistem otot dan kerangka atau tulang . Sistem muskuloskeletal
menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas, dan pergerakan ke tubuh.

Sistem muskuloskeletal Ini terdiri dari tulang-tulang kerangka, otot, tulang rawan,
tendon, ligamen, sendi, dan jaringan ikat lainnya yang mendukung dan mengikat jaringan
dan organ bersama-sama. Fungsi utama sistem muskuloskeletal termasuk mendukung tubuh,
memungkinkan gerakan, dan melindungi organ vital.

2.2 PENGERTIAN DIET

Diet berasal dari kata Romawi yang berarti “gaya hidup”. Diet yaitu pengaturan pola
makan yang sesuai dengan tujuan seseorang melakukan pengaturan makan tersebut.

Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan dan minuman yang
dilarang, dimodifikasi atau diperbolehkan dengn jumlah tertentuuntuk tujuan terapi penyakit
yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.

2.3 DIET PADA GANGGUAN MUSKULOSKELETAL

Diet yang dilakukan atau diberikan untuk penyakit pada sistem muskuloskeletal adalah
tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium.

2.4 TUJUAN DIET


1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh

2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal

2.5 SYARAT DIET

1. Energi tinggi yaitu 40 - 45 kkal/kg berat badan sesuai dengan usia

2. Protein tinggi yaitu 2.0 - 2,5 gr/kg berat badan

3. Lemak cukup yaitu 10 - 25 % dari kebutuhan energi total

4. Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total

5. Energi dan vitamin cukup sesuai dengan kebutuhan, kalsium tinggi sesuai dengan
kebutuhan

6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna sesuai dengan keadaan pasien

2.6 NUTRISI ATAU ZAT GIZI PENDUKUNG SISTEM MUSKULOSKELETAL

1. Kalsium dan Fosfor

Kedua mineral ini merupakan penyusun utama struktur normal tulang dan merupakan
pendukung fungsi tulang normal

a. Kalsium

 Pada tulang ada 99%dan pada plasma darah dan cairan ekstraseluler pada 1%

 Barperan dalam pembentukan tulang dan gigi (sebagai mineral utama)

 Berperan dalam mengatur metabolisme (jika didalam darah dan cairan


ekstraseluler)
 Diabsorpsi oleh seluruh bagian usus halus hanya 30% saja

 Mengalami homeostatis dan diatur oleh beberapa hormon

 Jika defisiensi menyebabkan osteomalacia

b. Forfor

 Terbanyak kedua setelah kelsium di tulang dan gigi (85%)

 Bersama kalsium membentuk kalsium fosfat (kristalnya Hidroksiapatit)

 Toksiksitas

Jika asupan berlebihan akan menyebabkan hiperfosfatemia, tapi bila tidak


diimbangi dengan kalsium yang tinggi maka akan merangsang hormon PTH
untuk berskrezi sehingga dapat mengimbangi konsentrasi fosfor tapi
konsekuensinya massa tulang akan cepat hilang karena kalsiu diambil dari massa
tulang oleh hprjon PTH

2. Vitamin

a. Vitamin A

 Untuk pertumbuhan dan perawatan tulang

 Jika berlebihan justru akan mengakibatkan fraktur panggul

b. Vitamin D

Menjaga Homeostatis Ca/P melalui :

 Usus, Kalsium dapat diabsorpsi lebih baik pada usus

 Tulang, Bersama PTH dan estrogen pada tulang, mengatur mobilitas dan deposisi
CA-P

 Ginjal, meningkatkan reabsorpsi CA-P pada tubulus ginjal


 Defisiensi

Pada orang dewasa akan menyebabkan osteomalacia, dan pada amaka akan
menyebabkan penyakit riketsia/rakitis

c. Vitamin K

 Penting untuk menutrisi osteocalcin

 Osteocalcin, protein spesifik pada tulang yang dibuat oleh osteoblasts,


membutuhkan vitamon K untuk proses maturasinya (posttranslational
carboxylation)

 Osteocalcin berperan untuk mineralisasi

 Asupan optimal, berperan untuk kesehatan tulang, mengurangi resiko fraktur,


homestasis ca

3. Mineral Lain yang Berperan

a. Magnesium (Mg)

 Sebanyak 50% Mg tubuh ada di tulang dan jika terionisasi dapat m3njadi kofaktor
enzim untuk tulang

 Mempengaruhi Bone Mineral Density jadi tidak boleh kekurangan

b. Fluoride (F)

 Jika dalam konsumsi normal <2ppm F justru membantu menguatkan mineral


tulang

 Jika melebihi atau sama dengan 2 ppm maka F akan mengganggu struktur
hidroksiapatit dengan mengganti ion hidroksil sehingga terjadi microfractures

c. Besi (Fe)

 Penting sebagai kofaktor katalitik untuk maturasi kolagen.


 Aktivitas Osteoblas dan Osteoklas itu bergantung pada fosforilasi oksodatif pada
mitokondria yang membutuhkan enzim mengandung heme dan tidak mengandung
heme.

d. Zink (Zn)

Penting untuk sintesis kolagen pada Osteoblas dengan memengaruhi produksi alkalin
fosfatase.

e. Tembaga (Cu)

 Cu dibutuhkan sebagai enzim yang meningkatkan cross-linking kolagen dan


molekul elastin.

 Cu diduga mempunyai peran sebagai enzim dalam sel tulang.

f. Mangan

Berperan dalam :

 Biosintesis mucopolysaccharides pada formasi matriks tulang.

 Pembentukan kofactor pada reaksi energy-yielding.

g. Boron (B)

Mempengaruhi formasi tulang melalui modulasi osteoblas Bersama Mg memengaruhi


pertumbuhan tulang

2.7 PEMBERIAN DIET SESUAI PENYAKIT PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
1. Prinsip Diet Osteoporosis

a. Diet penting untuk pencegahan osteoporosis

b. Osteoporosis timbul sendiri pada usia 60-70 tahun

c. Perlu pertimbangan dini tentang kevukuoan gizi dalam diet

d. Pentingnya asuoan kalsium dan vitamin D

e. Peak bone mass diperkirakan terjadi pada usia 35 tahun

1. Usaha Preventif Mengurangi Risiko Osteopororsis

a. Meningkatkan asupan kalsium

b. Meningkatkan asupan vitamin D

c. Tingkatkan olahraga

d. Edukasi pasien mengenai manfaat perubahan diet yang positif secara dini

e. Kurangi konsumsi kafein

1. Nutrisi Tetapeutik

a. Mengebaluasi kecukupan kalsium dan vitamin D dalam diet

b. Meningkatkan asipan kalsium hingga 800 mg/hari pada laki-laki dan 1200 - 1500
mg/hr pada wanita

c. Memberikan suplemen kalsium atau vitamin D jika asupan dari makanan tidak
memadai

d. Weight-bearing exercise segera pada pasien fraktur yang dinyatakan sembuh

B. Penyakit Artritis, Reumatoid, dan Hiperurisemia (Gout)

Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa
sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
Radang sendi atau artritis reumatoid (rheumatoid arthritis, RA) merupakan penyakit
autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya
sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi.

Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah. Artritis gout adalah
radang sendi yang disebabkan oleh timbunan kristal asam urat dipersendian.

1. Diet

Penyakit Penyakit tersebut menggunakan diet rendah purin, rendah lemak, cukup
vitamin dan mineral. Diet rendah purin dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Diet rendah purin I ( 1500 kalori ) atau disebut DPR I

b. Diet rendah purin II ( 1700 kalori ) atau disebut DPR II

2. Tujuan diet

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah atau urine

3. Syarat

a. Energi sesuai dengan kebutuha tubuh, bila berat badan berlebih atau kegemukan,
asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500 - 1000 kalori dari
kebutuhan E normal hingga mencapai berat badan normal.

b. Protein cukup, yaitu 1,0 - 1,2 gr/kg berat badan atau 10 -15% dari kebutuhan E
total.

c. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin lebih
dari 150 mg/100 gr.

d. Lemak sedang, yaitu 10 - 20% dari kebutuhan E total. Lemak berlebih dapat
mengjambat pengekuaran asam urat atau purim melalui urin.

e. Karbohidrat diberikan lebih banyak yaitu 65 -75% dari kebutuhan E total


terutama sumber karbohidrat kompleks.
f. Vitamin dan mineral sukup sesuai dengan kebutuhan.

g. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan
cairan yang dianjurkan 2 - 2,5 liter/hari

4. Bahan Makanan Yang Mengandung Purin

a. Kelompok I : Kandungan purin tinggi (100 -1000 mg purin/100 gr bahan


makanan sebaiknya dihindari.

Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, kaldu, daging bebek, ikan sarden, remis,
kerang.

b. Kelompok II : Kandungan purin tinggi (9-100 mg purin/100 gr bahan makanan


sebaiknya dibatasi maksimal 50-70 gr (1-1⅕ potong daging, ikan atau unggas, 1
mangkok (100 gr) sayur sehari.

Daging sapi, ikan, kecuali yang terdapat dalam kelompok I ayam, udang, kacang
kering dan hasil olahan seperti tahu tempe, asparagus, bayam, daun singkong,
kangkung, daun dan biji melinjo.

c. Kelompok III : Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan setiap
hari.

Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, cake, kue kering,
puding, susu, keju, telur, lemak dan minyak, gula, sayuran dan buah-buahan
(kecuali sayuran dalam kelompok II).

1. Prinsip Diet Pencegahan Radang Sendi

a. Mengontrol berat badan agar tidak kegemukan atau obesitas

b. Konsumsi suplemen glikosamin alami ( kerang, udang, teripang, kepiting,


rajungan )

c. Penderita Ghout (asam urat) membatasi protein (purin)

d. Tidak minum alkohol


e. Konsumsi air putih ( > 2 liter/hari )

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Diet yaitu pengaturan pola makan yang sesuai dengan tujuan seseorang melakukan
pengaturan makan tersebut. Diet yang dilakukan atau diberikan untuk penyakit pada sistem
muskuloskeletal adalah tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium. Zat gizi pendukung
sistem muskuloskeletal yaitu kalsium, fosfor, vitamin, dan mineral.
Pada penyakit artritis, reumatoid, dan hiperurisemia (gout) menggunakan diet rendah purin,
rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diet rendah purin dibagi menjadi 2, yaitu diet
rendah purin I ( DPR I ) dan diet rendah purin II ( DPR II ).

3.2 SARAN

Dalam melakukan diet hendaknya memperhatikan zat gizi atau nutrisinya, dan
diseimbangkan dengan olahraga sehingga diet akan teyap sehat. Saat tetjadi gangguan diet
disesuaikan dengan gangguan tersebut sehingga nantinya diet akan lebih maksimal
memberikan hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Ifata, Ifata. 2011.


https://www.academia.edu/34818546/DIET_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_3_.ppt. Diakses
pada 27 April 2020 pukul 13.16 WIB.

Pasca, Anugerah. 2013. " Nutrisi Sistem Muskuloskeletal ".


https://prezi.com/fxydewvzqqox/nutrisi-sistem-muskuloskeletal/. Diakses pada 27 April 2020
pukul 13.22 WIB.

Sanjaya, Gede. 2014. " Diet Pada Penyakit Sistem Muskuloskeletal ".
https://id.scribd.com/doc/147338223/Diet-Pada-Penyakit-Sistem-Muskulo-Skeletal. Diakses
pada 27 April 2020 pukul 13.23 WIB.

Anda mungkin juga menyukai