Disusun Oleh :
Kelompok 5
D-III KEPERAWATAN
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Diet Pada
Gangguan Sistem Muskuloskeletal ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
PENYUSUN
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, banyak masyarakat yang tidak memperhatikan tentang asupan gizi
pada tulang. Masyarakat mengkonsumsi makan yang tidak mengandung gizi baik. Sehinga
timbul perubahan-perubahan yang akan terjadi pada manusia sejalan dengan bertambahnya
usia. Perubahan tubuh manusia, diawali dari mereka memulai awal kehidupan sampai usia
lanjut. Sehingga semua organ dan jaringan yang ada pada tubuh manusia akan berubah
seiring dengan bertambahnya usia. Salah satunya ada perubahan pada sistem muskoleskeletal
dan sistem jaringan yang lain, yang dapat mengakibatkan adanya gangguan pada sistem
muskuloskeletal. Hal ini tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu jika
penyakit reumatik dibiarkan secara terus-menerus tentu saja akan mempengaruhi kondisi
psikologisnya. Perasaan stres dan depresi dapat muncul yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hidup. Hal tersebut perlu diatasi dengan tepat, salah satunya
memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara melakukan diet.
Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia
untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki persyaratan kelengkaoan gizi
untuk pemenuhan secara sempurna bagi seseorang yang memenuhi kekengkapan kebutuhan
gizinya. Namun manakala kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat manakala terjadi
gangguan pada tubuh. Salah satu cara untuk mengatasi gangguan tersebut dengan melakukan
diet sehat.
4. Untuk mengetahui pembetian diet sesuai gangguan atau penyakit pada sistem
muskuloskeletal
2. Dengan mengetahui pemberian diet sesuai gangguan atau penyakit pada sistem
muskuloskeletal dapat memberikan pemberian diet yang sehat dan tepat untuk orang
yang mengalami gangguan sistem muskuloskeletal
3. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca, terutama bagi mahasiswa
keperaeatan
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem muskuloskeletal adalah sistem organ yang memberi manusia kemampuan untuk
bergerak menggunakan sistem otot dan kerangka atau tulang . Sistem muskuloskeletal
menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas, dan pergerakan ke tubuh.
Sistem muskuloskeletal Ini terdiri dari tulang-tulang kerangka, otot, tulang rawan,
tendon, ligamen, sendi, dan jaringan ikat lainnya yang mendukung dan mengikat jaringan
dan organ bersama-sama. Fungsi utama sistem muskuloskeletal termasuk mendukung tubuh,
memungkinkan gerakan, dan melindungi organ vital.
Diet berasal dari kata Romawi yang berarti “gaya hidup”. Diet yaitu pengaturan pola
makan yang sesuai dengan tujuan seseorang melakukan pengaturan makan tersebut.
Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan dan minuman yang
dilarang, dimodifikasi atau diperbolehkan dengn jumlah tertentuuntuk tujuan terapi penyakit
yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.
Diet yang dilakukan atau diberikan untuk penyakit pada sistem muskuloskeletal adalah
tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium.
5. Energi dan vitamin cukup sesuai dengan kebutuhan, kalsium tinggi sesuai dengan
kebutuhan
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna sesuai dengan keadaan pasien
Kedua mineral ini merupakan penyusun utama struktur normal tulang dan merupakan
pendukung fungsi tulang normal
a. Kalsium
Pada tulang ada 99%dan pada plasma darah dan cairan ekstraseluler pada 1%
b. Forfor
Toksiksitas
2. Vitamin
a. Vitamin A
b. Vitamin D
Tulang, Bersama PTH dan estrogen pada tulang, mengatur mobilitas dan deposisi
CA-P
Pada orang dewasa akan menyebabkan osteomalacia, dan pada amaka akan
menyebabkan penyakit riketsia/rakitis
c. Vitamin K
a. Magnesium (Mg)
Sebanyak 50% Mg tubuh ada di tulang dan jika terionisasi dapat m3njadi kofaktor
enzim untuk tulang
b. Fluoride (F)
Jika melebihi atau sama dengan 2 ppm maka F akan mengganggu struktur
hidroksiapatit dengan mengganti ion hidroksil sehingga terjadi microfractures
c. Besi (Fe)
d. Zink (Zn)
Penting untuk sintesis kolagen pada Osteoblas dengan memengaruhi produksi alkalin
fosfatase.
e. Tembaga (Cu)
f. Mangan
Berperan dalam :
g. Boron (B)
A. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
1. Prinsip Diet Osteoporosis
c. Tingkatkan olahraga
d. Edukasi pasien mengenai manfaat perubahan diet yang positif secara dini
1. Nutrisi Tetapeutik
b. Meningkatkan asipan kalsium hingga 800 mg/hari pada laki-laki dan 1200 - 1500
mg/hr pada wanita
c. Memberikan suplemen kalsium atau vitamin D jika asupan dari makanan tidak
memadai
Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa
sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
Radang sendi atau artritis reumatoid (rheumatoid arthritis, RA) merupakan penyakit
autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya
sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi.
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah. Artritis gout adalah
radang sendi yang disebabkan oleh timbunan kristal asam urat dipersendian.
1. Diet
Penyakit Penyakit tersebut menggunakan diet rendah purin, rendah lemak, cukup
vitamin dan mineral. Diet rendah purin dibagi menjadi 2, yaitu :
2. Tujuan diet
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah atau urine
3. Syarat
a. Energi sesuai dengan kebutuha tubuh, bila berat badan berlebih atau kegemukan,
asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500 - 1000 kalori dari
kebutuhan E normal hingga mencapai berat badan normal.
b. Protein cukup, yaitu 1,0 - 1,2 gr/kg berat badan atau 10 -15% dari kebutuhan E
total.
c. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin lebih
dari 150 mg/100 gr.
d. Lemak sedang, yaitu 10 - 20% dari kebutuhan E total. Lemak berlebih dapat
mengjambat pengekuaran asam urat atau purim melalui urin.
g. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan
cairan yang dianjurkan 2 - 2,5 liter/hari
Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, kaldu, daging bebek, ikan sarden, remis,
kerang.
Daging sapi, ikan, kecuali yang terdapat dalam kelompok I ayam, udang, kacang
kering dan hasil olahan seperti tahu tempe, asparagus, bayam, daun singkong,
kangkung, daun dan biji melinjo.
c. Kelompok III : Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan setiap
hari.
Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, cake, kue kering,
puding, susu, keju, telur, lemak dan minyak, gula, sayuran dan buah-buahan
(kecuali sayuran dalam kelompok II).
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Diet yaitu pengaturan pola makan yang sesuai dengan tujuan seseorang melakukan
pengaturan makan tersebut. Diet yang dilakukan atau diberikan untuk penyakit pada sistem
muskuloskeletal adalah tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium. Zat gizi pendukung
sistem muskuloskeletal yaitu kalsium, fosfor, vitamin, dan mineral.
Pada penyakit artritis, reumatoid, dan hiperurisemia (gout) menggunakan diet rendah purin,
rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diet rendah purin dibagi menjadi 2, yaitu diet
rendah purin I ( DPR I ) dan diet rendah purin II ( DPR II ).
3.2 SARAN
Dalam melakukan diet hendaknya memperhatikan zat gizi atau nutrisinya, dan
diseimbangkan dengan olahraga sehingga diet akan teyap sehat. Saat tetjadi gangguan diet
disesuaikan dengan gangguan tersebut sehingga nantinya diet akan lebih maksimal
memberikan hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Gede. 2014. " Diet Pada Penyakit Sistem Muskuloskeletal ".
https://id.scribd.com/doc/147338223/Diet-Pada-Penyakit-Sistem-Muskulo-Skeletal. Diakses
pada 27 April 2020 pukul 13.23 WIB.