PENDAHULUAN
1
Dasar utama penentuan model asuhan keperawatan harus didasarkan
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit yang tidak terlepas dari proses
manajemen , hal itu merupakan satu pendekatan dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan organisasi. Didalam organisasi keperawatan ,
pelaksanaan manajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan. (Nursalam,
2016).
Kerangka konsep dasar manajemen dalam keperawatan ádalah
manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan
yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan. Dengan demikian
fokus perawat ádalah respon manusia dalam menghadapi masalah kesehatan
baik aktual maupun potensial, sehingga lingkup garapan perawat ádalah
penyimpangan pemenuhan KDM.Proses manajemen satu unit pelayanan
kesehatan mencakup manajemen asuhan dan manajemen pelayanan, dimana
kedua manajemen tersebut saling terkait dan terintegrasi
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Saat ini timbul keinginan untuk
mengubah system pemberian pemberian pelayanan kesehatan ke system
desentralisasi. Dengan meningkatnya pendidikan bagi perawat, diharapkan
dapat memberikan arah terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan isu di
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan model praktik
keperawatan yang di uji coba dengan memberikan pengalamam belajar praktik
klinik kepada mahasiswa.
Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan bahan,
konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana strategis
melalui pendekatan: pengumpulan data, analisa SWOT dan penyusunan
langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya
dalam pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dan
melakukan pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2016).
Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi beralamatkan di jalan jember
25 kabat, Banyuwangitelp : (0333) 42145,Email : rsifatimah@gmail.com.
Direktur RSI Fatimah adalah dr Selamat Widodo, M.Kes, Sp.OG. Pemilik RSI
Fatimah adalah PDM Banyuwangi dengan tanah wakaf ± 7000 M² oleh H.
Nurdin Basuni pada tahun 1982. Pada tanggal 1/8/1984 Pembentukan Panitia
pembangunan klinik Muhammadiyah diketuai H. Humaidi. Kemudian pada
tanggal 1/9/1987 Resmi dibuka Klinik RBBP FATIMAH utk umum dipimpin
dr. Soemarsono Qomar, Sp.OG, dr. Abdul Hadi, Bidan Maslikanah, asisten
2
apoteker Siti Nur Farida, Sulam Ismiyati, Titin Purnawati dan Huriyati
Hamidah.
3
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan di Ruang
Ruang Marwah RSI Fatimah Banyuwangi, mahasiswa diharapkan dapat
menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
dengan metode Tim.
1.3.2. Tujuan Khusus
Dalam program profesi Manajemen Keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu:
1. Melaksanakan pengkajian situasi di Ruang Raudhoh RSI Fatimah
Banyuwangi
2. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT di Ruang
Raudhoh RSI Fatimah Banyuwangi
3. Menentukan rumusan masalah di ruang Raudhoh RSI Fatimah
Banyuwangi
4. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP):
Ketenagaan (M1), Sarana Prasarana (M2), Metode (M3) yang
terdiri dari: Timbang Terima, Penerimaan Pasien Baru, Sentralisasi
Obat, Supervisi Keperawatan, Discharge Planning, Dokumentasi
Keperawatan, Keuangan (M4), Mutu (M5).
5. Pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP): (1)
Timbang terima, (2) Ronde keperawatan, (3) Sentralisasi obat, (4)
Supervisi keperawatan, (5) Discharge planning, (6) Dokumentasi
keperawatan (7) Penerimaan pasien baru.
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional
ruangan berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP): (1) Timbang terima, (2) Ronde keperawatan,
(3) Sentralisasi obat, (4) Supervisi keperawatan, (5) Discharge
planning, (6) Dokumentasi keperawatan (7) Penerimaan pasien
baru dan mutu layanan.
4
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi pasien
Tercapainya kepuasan pasien terkait dengan patient safety yang
optimal meliputi identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, ketepatan
dalam pemberian obat, ketepatan lokasi operasi, penurunan resiko infeksi
nosokomial dan penurunan resiko jatuh pasien selama dilakukan
perawatan.
1.4.2 Bagi rumah sakit
Dapat menerapkan model asuhan keperawatan profesional yang
mencakup timbang terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat, supervisi
keperawatan, discharge planning, dan dokumentasi keperawatan.
1.4.3 Bagi perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
4. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.