Anda di halaman 1dari 26

Asrul Parawansyah, S. Kep.,Ns.,M.

Kep
PEN DA H U LUA N
Te k nol ogi a da l a h ha s i l i nov a s i ma nus i a y a ng di s e s ui k a n
de nga n e ra gl oba l i s a s i .

P e ngguna a n ga dge t y a ng me l e bi hi ba ta s w a k tu a k a n
m e m be ri k a n da m pa k ne ga ti f pa da k e s e ha ta n te ruta ma
ma ta .

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 153


juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan
akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, yaitu sebesar
43% dari keseluruhan penyebab gangguan penglihatan (visual
impairment) global
Angka ini menunjukkan tingginya kejadian kelainan
refraksi di sekitar kita terutama pada anak usia
sekolah

Perangkat digital seperti handphone atau laptop


menghasilkan cahaya berenergi tinggi dalam bentuk
blue rays.

Blue rays dapat dengan mudah memasuki mata


anak-anak, meningkatkan risiko masalah mata.

Computer vision syndrome, yang lebih dikenal


dengan istilah digital eye strain, adalah salah
satu kondisi yang sering dikaitkan dengan
penggunaan gadget yang berlebihan.
Myopia
Myopia adalah efek potensial akibat terlalu lama berhadapan dengan layar (screen
time) termasuk handphone
Tidak seperti buku yang dicetak pada kertas, layar tablet, HP dan komputer
secara optik dikaitkan dengan apa yang disebut chromatic aberrations. Panjang
gelombang terpendek (Blue light) dirasakan di mata, yang menghasilkan
stimulus myopia.
Penggunaan yang berkepanjangan menyebabkan lebih banyak efek negatif.

Beberapa peneliti percaya bahwa membiarkan anak-anak bermain di alam


bebas lebih mengurangi risiko myopia atau setidaknya memperlambat
perkembangannya.
Myopia
The American Academy of Pediatrics (AAP) telah merevisi rekomendasi untuk
screen time pada anak-anak:
Usia 18 bulan ke bawah : Tidak menggunakan gadget atau terpapar dengan layar
adalah hal yang terbaik.
Usia 18 bulan sampai 2 tahun: membatasi berhadapan dengan layar (screen time) dan
melarang anak menggunakan gadget sendiri. Pilihlah program yang berkualitas dan
tontonlah bersama anak.
Usia 2 - 5 tahun: membatasi screen time 1 jam per hari. Orangtua harus menemani
untuk memastikan dalam memberi pemahaman pada anak.
Usia 6 ke atas: pembatasan waktu dan media harus konsisten. Jangan biarkan
penggunaan gadged mempengaruhi pola tidur, olahraga, dan kegiatan bermain lainnya.
Anak-anak harus mendapatkan cahaya matahari
minimal 45 menit per hari.

Tahap selanjunya adalah memastikan co-ordination


kedua mata.

Jika ada kelainan refraksi, optical correction harus


dipilih dengan tujuan untuk memperlambat progresi.
Mengatur waktu untuk mengingatkan mereka untuk
1 beristirahat menggunakan gadget.
Beberapa Berikan alternatif membaca buku dengan buku-buku yang
rekomendasi 2 menarik.
untuk
orangtua Melihat ke jendela atau keluar rumah selama 20 detik
terhadap 3 setelah bermain game atau gadget.
kesehatan
Hindari menggunakan layar di tempat yang terang benderang
mata anak 4
diantaranya: karena silau layar dapat menyebabkan ketegangan

Sesuaikan kecerahan dan kontras layar hingga nyaman


5
untuk dilihat
KELELAHAN MATA
Mata menjadi lelah ketika perhatian fokus
jarak dekat yang berkepanjangan,
terutama ketika pencahayaan di sekitar
layar menyebabkan cahaya mata
menyilaukan.
Mata kering dan iritasi
Berhadapan dengan Studi menunjukkan Lapisan air mata yang
layar dalam waktu bahwa orang-orang jernih dan stabil pada
yang lama juga dari segala usia lebih permukaan mata
menyebabkan mata jarang berkedip ketika sangat penting untuk
menjadi kering dan berkonsentrasi pada penglihatan yang
iritasi. layar, yang pada jelas. Masalahnya bisa
gilirannya lebih buruk bagi anak-
menyebabkan mata anak yang menatap
mengering. layar dengan
kebiasaan durasi
seperti org dewasa.
Hilangnya fleksibilitas fokus
1 2
 Ketika anak fokus menatap  Menurunnya fleksibilitas
jarak dekat untuk waktu yang focus penglihatan adalah
lama, anak-anak dapat masalah jangka pendek, dan
mengalami kesulitan untuk akan menetap menjadi
menyesuaikan penglihatan myopia jika kebiasaan
pada jarak yg lebih jauh. tersebut terjadi dalam waktu
yg lama.
Dampak di luar mata: Dampak pada
tidur
1 2
 Masalah lain dengan screen  Penelitian menunjukkan
time untuk anak-anak adalah bahwa cahaya biru dari layar
pengaruhnya terhadap tidur. komputer dan perangkat HP,
ketika digunakan di malam
hari, dapat mengubah ritme
tidur di otak
• Penelitian oleh Wahyuningrum & Prameswari, 2018 menjelaskan
bahwa masalah penyakit mata pada anak dapat dicegah dengan
deteksi dini status penglihatan pada anak dengan pemeriksaan
mata menggunakan instrumen, misalnya snellen card.

• Pada kelompok usia 5-15 tahun, tidak terkoreksinya kesalahan


refraktif disebabkan oleh beberapa faktor: kurangnya screening
dan ketersediaan dan keterjangkauan koreksi refraktif adalah
yang paling penting.
Peran Perawat (Lokakarya keperawatan, 1983):
Permenkes No. 10 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan dirumah Sakit
Khusus bahwa Perawat mata (ophthalmic nurses) memegang peranan penting
pada seluruh area pemberian pelayanan keperawatan mata.
Perawat mata dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pemberian layanan keperawatan dengan menurunkan waktu tunggu,
daftar tilik tunggu (waiting list) dan meningkatkan efektifitas klinik.
Perawat mata pada akhirnya menghadapi kebutuhan untuk
beradaptasi

Mengembangkan dan meningkatkan kinerja praktik mereka dalam


rangka memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat dan pembuat
kebijakan yang sangat bervariasi.
Standar pelayanan keperawatan mata diharapkan mampu
merefleksikan pemberian layanan keperawatan mata yang
spesifik dan membawa perubahan pelayanan keperawatan
mata sejajar dengan kebutuhan kesehatan modern dalam
setting klinik yang bervariasi dan meluas sampai pada
pemberian pelayanan kesehatan komunitas (Permenkes
No. 10 Tahun 2015)
Peran Perawat dalam penanggulangan
kebutaan
• Memberi asuhan keperawatan mata yang berkualitas baik
dipelayanan kesehatan maupun di komunitas (deteksi gangguan
penglihatan)

• Sebagai advokat pasien dalam membantu klien dan keluarga


dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi tentang kesehatan mata (melindungi
pasien dari teraphy non ilmiah)
Cont’d…
Sebagai edukator Sebagai Sebagai
dalam membantu koordinator dalam kolaborator dalam
pasien untuk mengarahkan, bekerjasama
meningkatkan merencanakan dengan tim
pengetahuan serta kesehatan lain
tentang kesehatan mengorganisasi untuk memenuhi
mata melalui pelayanan kebutuhan
penyuluhan kesehatan pelayanan pasien
Cont’d…
• Peran konsultan sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat bagi pasien

• Peran sebagai peneliti dengan mengidentifikasi masalah


kesehatan, meneapkan prinsip dan metode penelitian serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan
atau pelayanan dan pendidikan keperawatan
Wadah Implementasi Penanggulangan kebutaan
Tempat pelayanan kesehatan
Rumah Sakit
 Klinik Mata/Balai Kesehatan Mata
 Puskesmas
Organisasi profesi (PPNI)
PERDAMI

IKPAMI Kolaboratif
IROPIN

NGO
Peran Perawat dalam
penanggulangan kebutaan di
Makassar
IKPAMI Sulsel bekerjasama dgn BKMM Makassar
memiliki peranan dalam penanggulangan gangguan
penglihatan dan Kebutaan Mencanangkan Program
“KECAMATAN SEHAT MATA” melalui program tersebut
Ikpami Sulsel mengambil peranan sebagai pelaksana
utama kegiatan tersebut dengan melibatkan anggota
sebanyak 32 orang melakukan screening ke 36 Sekolah
Dasar di dua kecamatan (kecamatan Tamalanrea dan
kecamatan Biringkanaya) di wilayah Kota makassar yang
dimulai sejak Tgl 31 Januari 2019 sampai dengan 8 April
2019.
Hasil screening program “Kecamatan sehat
mata” :
Jumlah siswa SD yang berpatisipasi dalam screening:
8202
Jumlah siswa yang mengalami kelainan refraksi: 643

Terdapat sekitar 7.8% siswa yang mengalami kelainan


refraksi
References
• Wahyuningrum, T & Prameswari, V, E. The relationship
between gadget addiction and visual acuity in elementary
school student of mlirip ii mojokerto. International Journal of
Nursing and Midwifery Science(IJNMS) 2018; 2(3).
• Muniraju, N, K et al. A Review on Effects of Electronic Gadgets on
Eye . Journal of Ayurveda Physicians & Surgeons (JAPS ) . 2017
• Bhola. R. The effects of much screen time on children’s vision.
Choc Children’s. 2017
THANK YOU
Asrul Parawansyah, S. Kep.,Ns., M. Kep
asrulparawansyah82@gmail.com - 081 342 686 611

Anda mungkin juga menyukai