Anda di halaman 1dari 3

Nama:

• Diaz Cahya Utomo


• Miftakhul Huda
• Muammar Khadafi
• Muc Hafiz Zidan H

BAB II : Kerangka Teori

A. Landasan materi

Segala sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik, termasuk berlebihan dalam menatap layar
gadget. Hal ini bisa meningkatkan risiko kerusakan pada mata, salah satunya memicu stres mata.
Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Terlalu lama menatap sesuatu, terutama layar digital atau gadget bisa meningkatkan risiko
terjadinya gangguan pada mata. Selain paparan cahaya dari layar, hal ini juga bisa terjadi karena
berkurangnya aktivitas berkedip pada mata. Berkedip merupakan cara mata menjaga kelembapan,
sehingga terhindar dari iritasi.

Nah, terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata kurang berkedip. Dalam kondisi normal,
mata perlu berkedip sekitar 15 kali dalam satu menit. Namun, jumlah kedipan mata bisa berkurang
saat mata terlalu lama menatap layar gadget. Jika terlalu fokus, mata mungkin hanya berkedip
sebanyak 5-7 kali per menit.

Padahal, berkedip adalah hal yang sangat penting bagi mata, terutama saat melakukan aktivitas atau
menatap sesuatu. Sebab, hal ini berfungsi untuk membersihkan partikel debu yang masuk dan bisa
merusak mata. Selain itu, berkedip juga berfungsi untuk menjaga kelembapan permukaan bola
mata.

Risiko kerusakan mata menjadi lebih tinggi jika aktivitas ini tidak dibarengi dengan penerangan yang
baik, yaitu bermain gadget di tempat yang memiliki pencahayaan kurang baik. Stres atau tegang
pada mata bisa menyebabkan muncul gejala mata kering, nyeri, berair, perih, panas, dan gatal.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata menjadi lebih sensitif dan penglihatan buram.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Toledo di Amerika Serikat, mengungkapkan
bahwa paparan sinar biru yang terlalu lama bisa memicu sel-sel fotoreseptor (peka cahaya) pada
mata untuk menghasilkan molekul beracun yang membahayakan mata.

Molekul yang disebut sebagai retinal ini awalnya berfungsi untuk membantu sel fotoreseptor untuk
menangkap cahaya dan menyalurkan sinyal ke otak. Namun, adanya sinar biru bisa mengubah
retinal menjadi molekul yang berbahaya untuk sel fotoreseptor karena bisa melarutkan membran sel
fotoreseptor.
Sinar biru memiliki penjang gelombang yang lebih pendek dan lebih banyak energi dibanding dengan
warna lainnya. Saat sinar ini masuk ke mata, lensa dan retina tidak dapat memblokir atau
memantulkannya sehingga mengenai dan merusak sel fotoseptor.

“Sel fotoreseptor yang mati tidak dapat meregenerasi dan akan rusak”, ungkap Dr. Kasun Ratnayake,
anggota penelitian di University of Toledo seperti dilansir dari Huffington Post.

Rusaknya sel fotoreseptor bisa menyebabkan degenerasi makula (macular degeneration), yaitu
penyebab kebutaan yang paling sering terjadi pada orang yang berusia 50 tahun atau lebih. Makula
atau organ kecil dekat pusat retina yang mempertajam objek yang dilihat oleh mata. Makula ini
dapat rusak seiring bertambahnya usia. Namun, akan terjadi lebih cepat salah satunya karena sinar
biru dari smartphone, laptop, atau perangkat digital lainnya.

Degenerasi makula memang tidak menyebabkan orang buta secara total, bisa pada satu mata saja.
Namun, penglihatan akan jadi kabur atau tidak seterang penglihatan normal. Kondisi ini bisa
mengganggu aktivitas sehari-hari yang sederhana, seperti mengenali wajah seseorang, membaca,
mengemudi, atau menulis.

B. Hipotesis Penelitian

Penggunaan gadget yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan pada mata manusia.

C. Jenis Penelitian

- Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif dilakukan menggunakan metode penelitian yang dalam proses pengumpulan
datanya memungkinkan peneliti untuk dapat menghasilkan deskripsi mengenai fenomena sosial
yang diteliti. Selanjutnya, melalui data deskriptif yang didapat, peneliti dapat mengidentifikasi
bagaimana fenomena tersebut terjadi.

BAB III : Metode Penelitian

1. Tujuan dasar :

Mempermudah masyarakat mendapatkan informasi tentang kesehatan mata sehingga masyarakat


menjadi lebih teredukasi

2. Tempat pelaksanaan penelitian :

Rumah
3. Tujuan menjaga kesehatan mata :

Kesempatan untuk virus dan bakteri untuk menyerang kita akan sangat kecil, kita jadi tidak bisa
terkena penyakit atau gangguan mata. Dengan menjaga kesehatan penglihatan kita, kita akan bisa
melihat apa pun dengan normal tanpa menggunakan alat bantu, karena mata kita sehat.

4. Sifat-Sifat masalah dalam menjaga kesehatan mata :

• Menghabiskan Banyak Waktu di Depan Layar Gadget

• Tidak Menggunakan Kacamata Hitam di Luar Ruangan

• Lupa Membersihkan Make Up sebelum Tidur

• Merokok

• Mengabaikan Pemeriksaan Mata Rutin

• Mengabaikan Gejala Mata Merah

• Mengabaikan Cedera pada Mata

5. Ruang lingkup pengujian :

Menjaga Kesehatan Mata

6. Definisi Konsep :

Memiliki penglihatan yang lebih baik atau tanpa masalah, dan mata bebas penyakit. Terlepas dari itu
ada langkah-langkah tertentu yang perlu anda kerjakan untuk mempertahankan kesehatan mata ada
seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai