Anda di halaman 1dari 13

Dampak Gadget Pada

Mata Anak
Beberapa penyakit mata yang dapat terjadi pada seseorang yang kerap menatap gadget terlalu lama,
adalah :
Penyakit Mata Digital
Penyakit mata digital atau computer vision syndrome merupakan salah satu kondisi yang sering
dihubungkan dengan seseorang yang ketergantungan pada gadget. Penyakit tersebut terjadi ketika
merasakan ketidaknyamanan visual setelah menonton TV atau menggunakan gadget dalam waktu
yang lama. Kamu mungkin akan merasakan sakit, berat, dan lelah, serta dibarengi dengan sakit
kepala, mual, dan mata kering.
Miopia
Penyakit mata lainnya yang dapat terjadi pada seseorang yang menatap terlalu lama pada layar
gadget adalah miopia. Disebutkan bahwa seorang anak yang menghabiskan waktu tanpa
menggunakan gadget, risiko untuk mengidap miopia akan lebsudah terbiasa menggunakan gadget,
risiko untuk mengidap miopia pun akan semakin besar.ih kecil dibanding yang kerap menatap gadget.
Jika seseorang
Bahaya Cahaya Biru pada Anak-Anak
Cahaya biru yang keluar dari gadget dapat sangat membahayakan anak-anak. Hal tersebut
dikarenakan ketergantungan gadget pada semua hal, bukan hanya untuk bermain, tetapi juga untuk
mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan lainnya yang menunjang pendidikan.
Mata anak-anak yang sedang berkembang membuat paparan cahaya biru tersebut menjadi lebih
berbahaya. Hal tersebut karena pigmen pelindung yang ada belum berkembang sepenuhnya,
sehingga tidak dapat menyaring cahaya yang masuk.

Gadget mengeluarkan sinar biru yang memiliki panjang


gelombang yang dapat masuk ke bagian dalam bola mata, salah
satunya retina. Dokter Devina menyarankan, paparan sinar
terhadap sinar biru sebaiknya dikurangi sejak dini karena
diduga memberikan efek tidak baik terhadap sel-sel retina mata
untuk jangka panjang.
Sebenarnya yang berbahaya adalah monitor dengan blue light-
nya, karena blue light dapat merusak sel saraf
Tak hanya bikin mata sakit, anak juga bisa merasa mual, pusing, bahkan muntah-muntah jika terus-
terusan melihat layar gadget
kemungkinan terburuk dan bahaya jangka panjang yang bisa terjadi pada kesehatan mata anak
adalah ARMD.
ARMD (age related macular degeneration) adalah kerusakan saraf mata yang biasa terjadi pada
orang berusia 60 tahun ke atas. Namun karena anak terpapar gadget secara berlebihan sejak kecil,
risiko ARMD akan tinggi di usia yang lebih muda.
Makula adalah lapisan dalam retina mata yang berperan penting agar kita bisa melihat saat kondisi
terang dan gelap.
Jika mengalami ARMD, pengelihatan akan jadi lebih samar, warna menjadi redup, sulit beradaptasi
dengan cahaya remang-remang, terdapat blind spot pada mata, dan melihat garis lurus seperti
bergelombang.
PENGGUNAAN gadget dalam waktu terlalu lama sangat membahayakan kesehatan mata anak.
Kontak mata dengan gawai, otomatis frekuensi berkedip berkurang.
Akibatnya, mata kering, terasa perih, dan nyeri. Kemudian, mata memerah dan terasa gatal.
Bahkan, anak mual dan pusing. ”Kalau keseringan (menggunakan gadget) sangat mengganggu
(kesehatan) mata,”
penyakit mata kering ini berdampak negatif pada penglihatan pengidapnya. Biasanya,
penglihatan menjadi kurang baik, cenderung kabur, dan mata terasa seperti gatal. Efek penyakit
tersebut bisa berdampak lebih luas, yakni pada menurunnya prestasi anak di sekolah. Penyakit
mata kering pada anak cenderung kurang terdeteksi.
Dampak jangka panjang, retina mata anak bisa rusak akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Kondisi tersebut mengakibatkan mata anak buram dan minus.
Orang tua harus membatasi penggunaan gawai pada anak. Maksimal dalam sehari hanya satu jam.
Itu pun harus ada jeda. Yakni, tiap 20 menit harus istirahat. ”Boleh gadget, tapi dibatasi. Maksimal
satu jam sehari,”
menggunakan smartphone dalam kegiatan sehari-hari dan
jarak dekat (30-40 cm) akan menyebabkan kontraksi otot
cilliaris di dalam bola mata, atau yang dikenal dengan istilah
akomodasi. Akomodasi berlebihan pada mata akan
merangsang timbulnya mata minus. Apalagi, anak-anak yang
masih dalam usia tumbuh
Kelelahan mata atau asthenopia memiliki keluhan serupa dengan orang dewasa. Bedanya, anak-
anak sering tidak memahami rasa lelah di mata yg mereka rasakan.
Jika mata anak sudah berair, tampak lebih merah, sering dikucek, berkedip, atau anak mengeluh
pusing, bisa jadi si kecil mengalami kelelahan mata

Saat menatap layar smartphone, gadget, komputer atau sejenisnya, kedipan mata
otomatis berkurang. Karena kedipan tersebut berkurang, lapisan air mata jadi lebih
mudah menguap dan rentan membuat mata kering. Layar smartphone sendiri
berukuran kecil, sehingga mesti dilihat dalam jarak yang lebih dekat. Menurut
peneliti, hal ini juga turut membuat mata jadi lebih lelah.
Bila anak sudah terlanjur terkespos pada gadget di usia dini, Moms bisa mencegah kerusakan
pada mata dengan cara mengimbangkan pengelihatannya.
Setiap 2 jam, ingatkan ia untuk beristirahat dan melihat pemandangan lain agar tidak melulu
terpapar blue light. Lebih baik lagi, kalau Moms ajak ia ke outdoor supaya bisa melihat kehijauan
dan menenangkan matanya.
Kalau anak sudah mulai mengalami gejala masalah pada matanya, Moms harus segera
memeriksakannya ke dokter ya!
Cara Pencegahan Penyakit Mata Akibat Gadget
Pancaran cahaya biru dari gadget dapat berbahaya, sehingga menyebabkan penyakit mata. Salah
satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan mengurangi jumlah waktu menatap layar,
guna mengurangi paparan cahaya tersebut. Selain itu, disebutkan juga bahwa paparan sebelum tidur
di malam hari dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk tidur nyenyak.
Cara lainnya adalah menggunakan lensa yang dapat menyaring cahaya biru yang masuk. Cobalah
untuk bertanya pada dokter mata tentang cara untuk melindungi mata anak ibu dari cahaya biru
yang keluar dari gadget. Pencegahan dini sangat berguna agar mata tidak cepat rusak.
Prinsipnya, bila tidak perlu, smartphone tidak perlu dikenalkan pada anak di bawah usia dua tahun.
Berdasarkan penelitian American Academy of Pediatrics, paparan smartphone pada anak-anak di
bawah usia dua tahun bukan hanya menimbulkan efek buruk pada mata, tapi menyebabkan
gangguan kognitif, antara lain keterlambatan bicara, kurangnya interaksi sosial, dan obesitas,
Sebisa mungkin di hadapan anak, orang tua juga tidak ikutan sibuk dengan gadgetnya. Hal yang
masih menjadi tantangan terbesar bagi orang tua saat ini adalah membatasi penggunaan gadget
pada anak.
Anak juga mengalami maslah psikologis seperti menjadi seseorang yang pendiam, sering
menyendiri sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi
dengan orang lain, menjadi lebih mudah marah dan panik, stres, bahkan sulit fokus ketika
sedang belajar.
Beberapa dampak negatif pada kesehatan fisik akibat kecanduan gadget dapat membuat mata
menjadi kering, penglihatan terganggu, nyeri dibagian bahu, sakit leher, serta nyeri pada jari dan
pergelangan tangan.
S E K I TA R 7 0 P E R S E N O R A N G T U A M E N G A K U
MEMANG MENGIZINKAN ANAK-ANAK
M E R E K A YA N G U S I A N YA 6 B U L A N S A M PA I 4
TA H U N B E R M A I N G A D G E T K E T I K A M E R E K A
SEDANG MELAKUKAN PEKERJAAN RUMAH
TA N G G A , S E R TA S E K I TA R 6 5 P E R S E N
M E L A K U K A N H A L YA N G S A M A U N T U K
M E N E N A N G K A N S I A N A K S A AT B E R A D A D I
T E M PAT U M U M .

Anda mungkin juga menyukai