Anda di halaman 1dari 33

Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

1. Kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi


 Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha
Pemrakarsa sebelum melaksanakan rencana kegiatan peningkatan
usaha ini, terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas terkait,
melakukan pendekatan / mensosialisasikan kepada masyarakat
sekitar.
2. Kegiatan pada Tahap Konstruksi
 Mobilisasi tenaga kerja konstruksi
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan dilakukan sesuai dengan
tahapan kegiatan dan spesifikasi pembangunan yang akan
dilaksanakan. Mobilisasi tenaga kerja dilakukan sesuai dengan
tingkat keahlian dari para pekerja dan spesifikasi tahapan kegiatan
proyek yang harus diselesaikan.
Untuk kebutuhan pelaksanaan proyek, jumlah tenaga kerja yang
digunakan / dimobilisasi diperkirakan mencapai 10 orang, dari 10
orang tenaga kerja, tempat tinggal mereka di sekitar sebatik,
sehingga memungkinkan mereka untuk pulang dan pergi setiap hari.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 16
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
 Mobilisasi bahan / material dan peralatan
Mobilisasi bahan / material dan peralatan sangat berpengaruh dalam
meningkatkan kelancaran dan kecepatan penyelesaian proyek.
Pemrakarsa berupaya untuk memanfaatkan material alam yang ada
di wilayah sekitar, serta yang terdekat dengan kegiatan proyek.
Material umum yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini
meliputi : pasir pasang, koral, lime stone, pasir urug, semen, besi
beton, besi baja, kayu, dan lainnya. Yang menjadi masalah dalam
mobilisasi bahan / material dan peralatan ini umumnya adalah
penempatan material dan peralatan serta terjadinya kemacetan
akibat terganggunya arus lalu lintas. Untuk itu pemrakarsa
menyediakan penempatan material yang memadai sehingga tidak
menggangu lingkungan sekitarnya. Mengingat banyaknya material
yang akan digunakan pihak pemrakarsa mengusahakan sedemikian
rupa dimana melakukan mobilisasi material yang akan digunakan
segera terlebih dahulu, sehingga tidak terdapat tumpukan material
berhari – hari dan merusak pemandangan lingkungan, disamping itu
pembangunan juga dilaksanakan secara bertahap. Sedangkan untuk
mobilisasi peralatan dilakukan sesuai dengan jenis dan tahap
kegiatan yang sedang dilaksanakan, sehingga penempatan peralatan
tidak menghabiskan ruang yang tersedia dalam pelaksanaan proyek.
Untuk menghindari kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas
dari kegiatan mobilisasi bahan / material dan peralatan, pihak
pemrakarsa melakukan pemgangkutan pada jam - jam tidak sibuk
seperti sore / malam hari.
Peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi meliputi:
mesin molen, mesin bor, mesin serut, mesin pemadat, mesin
pemotong keramik, serta peralatan tukang dengan tangan seperti :
gergaji, cangkul, linggis dan lainnya.
 Pembangunan sistem pengolahan limbah dan penataan pertamanan.
Pekerjaan meliputi : pekerjaan dinding bangunan, pekerjaan atap,
pekerjaan sanitasi, pekerjaan instalasi listrik, serta finishing
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 17
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
bangunan. Untuk mempercepat proses pengerjaan konstruksi
bangunan, maka dalam pelaksanaan pekerjaan dibantu dengan
peralatan yang memadai, baik yang sifatnya peralatan mekanis,
peralatan elektrik maupun peralatan tangan.
Untuk sistem keamanan bangunan gedung pemrakarsa melakukan
beberapa hal yaitu : sistem struktur, memasang penangkal petir pada
bangunan yang paling tinggi, disamping itu pemrakarsa menyiapkan
tabung pemadam kebakaran yang ditempatkan pada hotel dan
tempat - tempat strategis lainnya.
Pekerjaan pertamanan meliputi penanaman dalam pot karena
keterbatasan lahan, beberapa pepohonan dekat areal parkir guna
meminimalkan pencemaran udara oleh asap kendaraan dan pada
tempat lain di sekitar lokasi kegiatan supaya ada penyerapan air pada
musim hujan, seperti : bambu hias, jepun, simbar, pinang, cempaka
nangka, praksok, lamtoro, bregu, pucuk dan beberapa jenis bunga.
Sedangkan tanaman yang ada disekitar Hotel, yaitu cempaka, dan
lain - lain. Disamping itu juga pemrakarsa menata pertamanan
dengan sedemikian rupa sehingga lingkungan hotel dan sekitarnya
kelihatan indah dan lebih tertata serta menata tanahnya sehingga
tidak ada air yang menggenang pada tempat tertentu.
 Pengadaan sarana dan prasarana penunjang.
Pengadaan berbagai macam sarana dan prasarana penunjang yang
menjadi kebutuhan hotel seperti : jaringan listrik, air, lampu taman,
kebutuhan meubelair dan lainnya.
3. Kegiatan pada Tahap Operasional
 Penerimaan tenaga kerja operasional
 Operasional penyediaan air bersih
 Operasional sistem pengolahan limbah cair
 Operasional sistem pengelolaan limbah padat / sampah
 Operasional gudang
 Operasional parkir
 Operasional tenaga listrik
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 18
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
 Operasional sistem pemadam kebakaran
 Operasional Tempat Pembuangan Sampah Sementara
Adapun rencana fasilitas dan pengelolaan yang akan dilakukan Hotel
“City Hotel” adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada tahap konstruksi
berjumlah sekitar ± 10 orang, yang terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan
perempuan. Asal tenaga kerja ini 100 % tenaga kerja lokal setempat
Nunukan yang dilengkapi daftar diri.
Jumlah Tenaga Kerja :
No Jenis Pekerjaan Jumlah diperlukan /
tersedia
123
Housekeeper
Food & Beverage
Front Office
Total
1 Orang
1 Orang
1 Orang
3 Orang
Dalam rangka operasional Hotel “City Hotel” tenaga kerja yang
dipekerjakan adalah sebanyak 3 orang dan akan bertambah sesuai
kebutuhan karena rencana akan ada peningkatan kapasitas usaha.
Karyawan yang dipekerjakan di Hotel ini akan memprioritaskan tenaga
kerja lokal khususnya yang ada di Kabupaten Nunukan. Kemungkinan
tenaga kerja pelaksana dimungkinkan untuk ditambah sesuai dengan
perkembangan operasional Hotel. Karyawan dilengkapi surat
keterangan sehat, dan pemakaian pelindung kerja saat bekerja, pakaian
kerja tidak dibawa pulang, disimpan dan dicuci di tempat kerja.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 19
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Struktur Organisasi Hotel
1. Front Office
FO adalah pejabat hotel yang bertanggung jawab atas kantor depan.
2. Housekeeper
Housekeeper adalah pekerjaan dibidang housekeeping. Ia bertanggung
jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu dan area umum yang dimiliki
hotel.
3. Food & Beverage
F&B adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage untuk
dapat menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi
tamu. Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap penyajikan
makanan dengan cepat dan ramah, dan mengendalikan biaya Food and
Beverage.
Setiap karyawan bertugas sesuai dengan bagiannya masingmasing
yang akan diatur oleh pihak manajemen berdasarkan
kemampuan dan kecakapan serta keahliannya. Untuk meningkatkan
kemampuan para karyawan pihak pengelola akan senantiasa
mengadakan pelatihan-pelatihan baik dalam hal penanganan tamu,
pengolahan makanan, penanganan makanan serta penyajiannya dan
pelatihan pencegahan, penanggulangan serta penggunaan alat
pemadam kebakaran. Disamping itu pelatihan karyawan tentang tata
krama menyambut tamu, pelayanan saat makan dan saat tamu
meninggalkan Hotel.
Untuk hak karyawan seperti upah minimum / kesejahteraan yang
harus diterima karyawan, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, hak
cuti, tunjangan hari raya (THR) dan lain-lain yang merupakan hak
karyawan sesuai perundang-undangan tenaga kerja akan dilaksanakan
oleh pengelola Hotel.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 20
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
2. Operasional kamar dan tempat tidur.
Kamar yang disewakan kaitannya dengan operasional Hotel ini
sebanyak 21 kamar yang disewakan. Fasilitas yang tersedia di masing -
masing kamar yaitu TV, dan AC. Dalam upaya mencegah penularan
penyakit kepada tamu yang menginap dan karyawan yang ditularkan
melalui operasional kamar ini, maka kamar tidur dikelola sebaik mungkin
dengan membersihkan setiap hari termasuk lantai, seprei dicuci dan
disetrika serta diganti setiap 2 hari sekali atau setiap tamu chek out.
3. Gudang Penyimpanan
Gudang penyimpanan dipisahkan antara gudang penyimpanan peralatan
penunjang usaha, bahan berbahaya, dengan gudang makanan dan minuman yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan operasional usaha, yang bebas dari
serangga dan tikus serta memperhatikan sirkulasi udara di dalam ruangan gudang.
4. Parkir
Lokasi parkir terletak di bagian depan areal Hotel yang berfungsi
pula sebagai pintu masuk, Untuk usaha ini juga akan menyediakan
fasilitas antar jemput untuk tamu - tamunya sehingga akan mengurangi
kemacetan lalu lintas dan beban kendaraan yang parkir di lokasi
kegiatan, karena lahan parkir dan jalan masuk yang sempit. Pada lokasi
parkir dan sekitar bangunan Hotel juga dilengkapi gorong-gorong untuk
mengalirkan limbasan air hujan yang nantinya ditampung pada bak-bak
penampungan di areal pertamanan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyiram tanaman pada saat yang diperlukan. Disamping itu pada areal
parkir ini juga diletakkan bak sampah tertutup pada lokasi strategis, bak
sampah tersebut dipilah, untuk sampah organik, anorganik dan
sampah/limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan tanaman
penghijauan sebagai bagian tamanisasi parkir untuk dapat menyerap
debu, asap/polusi gas buang kendaraan serta menjaga keasrian,
kesejukan dan keindahan lingkungan dari suasana panas di siang hari.
Jenis - jenis tanaman yang akan ditanam pada areal ini adalah tanaman
perindang dalam pot karena keterbatasan ruang.
5. Pengelolaan Limbah Cair
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 21
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Alur pengolahan limbah cair dari masing - masing sumber penghasil
limbah sebagai berikut :
Kamar : limbah cair dari kamar berasal dari toilet, kamar mandi dan
wastafel. Limbah ini dialirkan ke Septictank, sedangkan limbah tinja
dialirkan ke bak septictank yang kedap air, jika penuh disedot
bekerjasama dengan jasa pengangkut limbah. Menggunakan cairan
bakteri biotoiletto dan menggunakan Sistem komunal kemudian ke
Biotech dan bak penampungan.
BIOTECH adalah bak dari bahan fiber glass bersekat, terdiri dari beberapa
ruangan, untuk menampung, menyaring, dan mengolah limbah cair yang ditanam di
bawah tanah dengan konstruksi utama diisi (Primary Anaerob Chamber) sel-sel
bakteri
pengurai (Biocell Type L) yang bisa ditambahkan berkala.
Skema / diagram alir pengolahan limbah cair
Air hasil olahan limbah cair harus sesuai dengan standar baku mutu,
sesuai kelas air dalam uji laboratorium sebelum dimanfaatkan atau
dibuang ke lingkungan (Menyirami Tanaman) dan harus memiliki ijin
pembuangan limbah cair dari Bupati Nunukan
6. Pengelolaan Limbah Padat (Sampah)
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 22
Limbah
Cair
WC
Septicta
nk
Peresapa
n
Limbah
Cair
Toilet +
Biotoiletto
Wastafel
Kamar
mandi Septictank
Ke BIOTECH
Septictank
Ke BIOTECH
Septictank
Ke BIOTECH
Bak
Penampungan
untuk
Menyirami
Tanaman
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Pengelolaan limbah padat dilakukan sebagai berikut :
1. Botol plastik dan gelas bekas : bekerjasama dengan pihak pengerajin
untuk didaur ulang.
2. Kardus sisa dan kertas sisa : dikumpulkan kemudian bekerjasama
dengan pihak luar untuk dijual atau didaur ulang kembali.
3. Plastik pembungkus dan limbah padat lainnya : ditempatkan pada tempat
penampungan sampah dari plastik ukuran 25 kg. Selanjutnya dijual
kepada pemulung / pengumpul plastik.
4. Limbah hotel : di hotel disiapkan penampungan sementara limbah hotel
yang terdiri dari tempat penampungan sampah organik dan anorganik,
pembersihannya bekerjasama dengan peternak ternak yang dapat
dimanfaatkan sebagai ransum ternak.
5. Sampah pertamanan : Sampah yang dihasilkan dari pertamanan / kebun
berupa daun - daun, dan ranting dimanfaatkan untuk kompos di lokasi
kegiatan dengan pencacahan dan juga dengan dicampurkan MOL(Micro
Organisme Local) atau Bakteri pengurai seperti EM4.
6. Sampah sisa yang tidak Laku dijual ke pemulung, terutama anorganik,
seperti sobekan plastik, Pecahan Kaca atau botol dan tutup botol,
dikumpulkan dan bekerja sama dengan Pengerajin untuk daur ulang
dimanfaatkan, sehingga bisa memiliki harga jual yang tinggi. Pemrakarsa
mengupayakan supaya semua sampah bisa dikelola, tidak terbawa ke
TPA dan tidak dibakar di lokasi kegiatan usaha.
7. Limbah B3 (Bahan-bahan Berbahaya) seperti lampu dan neon mati serta
alat-alat elektronik yang rusak : dikumpulkan kemudian bekerjasama
dengan pihak luar yang telah direkomendasikan/mendapat ijin dari
pemerintah, untuk didaur ulang kembali.
Skema / diagram alir pengelolaan limbah padat / sampah
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 23
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
Sebelum diangkut ke TPA, pada areal hotel dibuatkan TPS
permanen yang tertutup dan dipisahkan antara sampah organik
seperti dedaunan, dan non organik seperti plastik pembungkus
makanan dan botol di areal parkir.
7. Pertamanan
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 24
Organik
Sampa
h
Anorganik
Mengurangi
Penggunaan &
Daur Ulang
TPA
Pakan
Ternak
Pengomposan
B3
Mengurangi
Penggunaan
Dijual ke
pengepul/piha
k luar yang
telah
mendapat ijin
dari
pemerintah
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Pertamanan untuk keindahan dan kesejukan juga berfungsi
meredam kebisingan, serta mengatasi pencemaran udara seperti gas
emisi kendaraan dan debu. Beberapa jenis tanaman yang ditanam di
lokasi tanaman lokal dan berbagai jenis tanaman lainnya, karena
keterbatasan ruang ditanam dalam pot.
8. Sistem keamanan bangunan dan sistem pemadam kebakaran.
Untuk keamanan bangunan kegiatan usaha ini telah dilakukan
perhitungan-perhitungan konstruksi yang memadai sesuai peraturanperaturan
yang berlaku agar terjamin kekuatannya. Pada struktur
bangunan bawah (sub structure) telah memperhitungkan kedalaman
pondasi, tipe bangunan struktur atas, kemampuan daya dukung tanah,
mendukung semua beban di atasnya serta semua gaya termasuk gempa
bumi yang bekerja padanya.
Pada struktur bangunan atas (upper structure) akan menggunakan
konstruksi beton bertulang sehingga kekuatannya terjamin karena
merupakan kesatuan yang tertutup dan tidak mudah aus sehingga dapat
menahan beban-beban yang harus dipikul dan semua gaya termasuk
gempa bumi yang bekerja padanya. Setiap bangunan juga dilengkapi
dengan bangunan penagkal petir pada ujung bangunan tertinggi.
Disamping itu untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar juga akan
dipekerjakan tenaga keamanan / satpam.
Untuk sistem pemadam kebakaran pada kegiatan usaha Hotel ini
dilakukan dengan :
a. Rencana akan disediakan alat / tabung pemadam kebakaran
konvensional pada tempat-tempat yang strategis, pengamanan
tabung diletakkan di dinding yang mudah dijangkau dan tidak
mengganggu kegiatan sehari-hari, serta semua karyawan
harus dilatih menggunakan saat diperlukan serta nantinya
setiap 1 (satu) bulan akan diadakan pengecekan atau uji coba
sehingga alat selalu siap pakai.
b. Mengadakan pelatihan pada karyawan secara berkala cara
penanganan bila terjadi kebakaran.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 25
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
c. Penempatan kompor dan tabung gas ditempat yang
ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar
masuk sehingga bila terjadi kebocoran gas akan langsung
terbawa angin.
d. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara
berkala agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan
segera.
e. Tidak menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak
tanah, spritus dekat dengan sumber api.
f. Secara berkala memeriksa instalasi listrik serta tidak
memasang lampu secara berlebih dan menempelkan stop
kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya kabel akan panas dan
meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang lamalama
bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena
listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan
percikan api.
BAB III
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 26
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Peningkatan
Kapasitas Usaha Dan/Atau Kegiatan
3.1.1. Tahap Pra konstruksi
3.1.1.1 Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha
a. Sumber dampak : koordinasi dengan dinas terkait, dan
kegiatan sosialisasi proyek Kepada masyarakat di Desa Sei
Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.
b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial
berupa adanya pro kontra terhadap rencana Kegiatan
Peningkatan Usaha.
c. Besaran dampak : besarnya manusia yang akan terkena
dampak adalah seluruh warga di Desa Sei Pancang,
Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan serta lahan
seluas 521 m2
3.1.2. Tahap Konstruksi
3.1.2.1. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
a. Sumber dampak : mobilisasi tenaga kerja sebanyak ± 10 orang
untuk kegiatan konstruksi. Kegiatan ini akan menimbulkan
dampak sosial berupa timbulnya keresahan dan kecemburuan
masyarakat setempat yang memiliki keahlian dan pekerjaan
sebagai tenaga kontraktor dan ingin bekerja sebagai tenaga
kerja konstruksi di rencana kegiatan. Dampak lainnya adalah
kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban
akibat rasa tidak puas terhadap sistem penerimaan tenaga
kerja bangunan di lokasi proyek.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 27
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
b. Jenis dampak : Kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial
berupa timbulnya keresahan dan kecemburuan masyarakat
setempat.
c. Besaran dampak : ada kecemburuan masyarakat terhadap
posisi lowongan pekerjaan sebanyak ± 10 orang yang
dikerjakan oleh kontraktor proyek.
3.1.2.2. Mobilisasi Bahan / Material dan Peralatan
a. Sumber dampak : kegiatan yang menjadi sumber dampak
adalah mobilisasi bahan seperti : semen, batu pondasi, pasir,
besi-baja dan lain-lain. Mobilisasi peralatan seperti alat untuk
membuat bahan beton dan alat pertukangan lainnya.
b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak
terhadap penurunan kualitas udara dan sumber meningkatnya
kebisingan. Akan terjadi peningkatan polutan ke udara pada
saat material tersebut dibongkar dari alat pengangkutnya ke
lokasi penyimpanan / gudang. Tingkat kebisingan akan
bertambah dari seluruh aktivitas bongkar material dari
kendaraan ke lokasi gudang. Kegiatan ini juga akan
menimbulkan dampak pada komponen transportasi berupa
gangguan lalu lintas, kemacetan di beberapa titik
persimpangan yang padat dan pada tikungan serta kerusakan
pada jalan yang dilewati.
c. Besaran dampak : meningkatnya polutan udara dan
kebisingan seluas proyek dan wilayah sekitarnya, serta
kemacetan lalu lintas sepanjang ruas jalan di depan lokasi
kegiatan akibat mobilisasi bahan material untuk pembangunan
Hotel ini dan rusaknya jalan yang dilewati dalam proses
pengangkutan bahan dan material.
3.1.2.3. Pembangunan Struktur, Bangunan dan Penataan Pertamanan.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 28
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
a. Sumber dampak : kegiatan yang merupakan sumber dampak
adalah memindahkan bahan-bahan pembuat beton seperti :
semen, kerikil, pasir dan besi beton, penataan pertamanan dan
struktur bangunan.
b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak pada
komponen kualitas udara dan kebisingan berupa peningkatan
kadar debu dan polutan udara lainnya serta bertambahnya
tingkat kebisingan akibat kegiatan pengecoran beton. Kegiatan
ini juga akan berdampak pada komponen kualitas air dengan
meningkatnya kekeruhan di alur selokan sehingga dapat
mengganggu kehidupan flora dan fauna air di lokasi proyek
dan sekitarnya.
c. Besaran dampak : kehidupan manusia, flora dan fauna di lokasi
proyek dan sekitarnya.
3.1.2.4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang
a. Sumber Dampak : kegiatan yang menjadi sumber dampak
adalah pengadaan sarana jaringan listrik dan air ke areal
pembangunan.
b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak
kepada perubahan dan penambahan distribusi aliran listrik dan
air ke areal proyek yang akan berpengaruh pada kegiatan
lainnya.
c. Besaran dampak : akan mempengaruhi fasilitas penunjang
ditempat lainnya.
3.1.3. Tahap Operasional
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 29
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Kegiatan operasional Hotel “City Hotel” akan memberikan dampak
terhadap lingkungan dari beberapa kegiatan sebagai berikut :
3.1.3.1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional.
a. Sumber dampak : kegiatan penerimaan tenaga kerja akan
menjadi penting untuk dibahas sebagai sumber dampak.
b. Jenis dampak : kegiatan ini akan berkaitan dengan dampak
terhadap komponen lingkungan sosial berupa keresahan dan
kecemburuan masyarakat setempat yang berkeinginan untuk
diterima sebagai tenaga kerja.
c. Besaran dampak : jumlah tenaga kerja yang akan diperlukan
sekitar 3 orang.
3.1.3.2. Operasional Sistem Pengolahan Limbah Cair
a. Sumber dampak : kegiatan untuk mengolah limbah cair dari
kegiatan operasional Hotel.
b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak terhadap
komponen lingkungan hidrologi dan lingkungan sosial berupa
potensi pencemaran air permukaan dan keresahan
masyarakat akibat sistem pembuangan limbah cair yaitu
penurunan kualitas air di sekitar kegiatan.
c. Besaran dampak : limbah cair yang dihasilkan sebesar 80%
dari kebutuhan air yaitu 0,15 m3 (150Lt) per orang/hari, yaitu
24 orang x 0,15 x 80% adalah 2,88 m3 dari kegiatan
operasional Hotelserta operasional kamar mandi yang harus
dikelola dengan baik yang berdampak pada areal seluas 521
m2 dan lingkungan sekitar kegiatan.
3.1.3.3. Operasional Sistem Pengelolaan Limbah Padat (Sampah)
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 30
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
a. Sumber dampak : kegiatan penanganan limbah padat/sampah
yang dihasilkan pada operasional Hotel.
b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap kondisi
lingkungan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.
c. Besaran dampak : limbah padat/sampah yang dihasilkan 2,5
Kg x jumlah orang (24 orang) adalah 60 Kg per hari, berupa
sisa bahan makanan, kegiatan membersihkan areal
pertamanan (sampah organik) dan sampah dari plastik, kertas,
kaleng, kardus (sampah anorganik) yang berdampak pada
areal seluas 521 m2 dan lingkungan sekitar kegiatan.
3.1.3.4. Operasional Pengelolaan Serangga dan Binatang Pengerat
a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan operasional
Hotel, penyimpanan bahan makanan dan peralatan
(operasional gudang).
b. Jenis dampak : timbulnya bahaya munculnya berbagai
penyakit dan penyakit menular oleh serangga maupun
binatang pengerat.
c. Besaran dampak : kesehatan seluruh karyawan dan
wisatawan yang berkunjung serta areal seluas 521 m2.
3.1.3.5. Operasional Parkir
a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan keluar
masuknya kendaraan dan parkir di lokasi kegiatan.
b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak yang
ditimbulkan akibat adanya konflik pemanfaatan lahan jalan
masuk ke parkir serta peningkatan kebisingan dan
pencemaran udara.
c. Besaran dampak : setiap kendaraan memberikan kontribusi
pada peningkatan emisi gas buang ke udara dan potensi
kemacetan pada jalan raya berdampak pada areal seluas 521
m2 dan lingkungan sekitar kegiatan.
3.1.3.6. Operasional Sistem Pemadam Kebakaran
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 31
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan operasional
hotel dimana menggunakan tenaga listrik, api, gas, dll, yang
dapat menimbulkan terjadinya kebakaran.
b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak sosial,
ekonomi dan keamanan pengunjung, karyawan dan
masyarakat sekitar. Selain bahaya keamanan bagi tamu /
wisatawan, karyawan dan masyarakat sekitar juga dapat
menimbulkan kerugian material bagi pengelola serta
keresahan warga sekitar lokasi kegiatan.
c. Besaran dampak : tamu / wisatawan, untuk operasional hotel,
dan berdampak pada areal seluas 521 m2 dan lingkungan
sekitar kegiatan.
3.1.3.7. Aktivitas Sosial Dengan Masyarakat
a. Sumber dampak : kegiatan yang berhubungan antara
pengunjung dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.
b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap lingkungan
sosial akibat interaksi yang tidak seimbang antara pengelola
kegiatan dengan masyarakat seperti terganggunya aktivitas
masyarakat, Bagaimana pengelolaan dari pihak hotel sehingga
hotel tidak dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas seksual
yang menyimpang yang dapat meresahkan masyarakat.
c. Besaran dampak : masyarakat terdekat dengan keberadaan
kegiatan dan seluruh masyarakat di Desa Sei Pancang,
Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.
3.1.3.8. Interaksi Karyawan Dengan Manajemen Pengelola.
a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban karyawan dengan kebijakan yang diterapkan oleh
pihak pengelola.
b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap
perlindungan hak dan kewajiban karyawan, kontrak kerja, dan
Surat Keterangan Sehat.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 32
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
c. Besaran dampak : seluruh karyawan yang berjumlah 3 orang.
3.2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
3.2.1. Tahap Pra Konstruksi
3.2.1.1. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul
berupa keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan
Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan dalam pertemuan informal
maupun formal.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : pencegahan dampak negatif ini
dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi rencana pembangunan
proyek kepada masyarakat yang meliputi berbagai komponen
seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan instansi
pemerintah/swasta di sekitar lokasi kegiatan. Meminta masukan dan
saran dari komponen masyarakat serta instansi terkait berkaitan
dengan rencana pembangunan Hotel ini. Penanggulangan dampak
negatif ini dapat dilakukan melalui sosialisasi yang lebih intensif
dengan pendekatan partisipatif. Saat penetapan batas proyek agar
melibatkan para penyanding/pendamping di sekitar lokasi kegiatan
serta disaksikan oleh instansi berwenang dan tokoh masyarakat.
Melengkapi dan memenuhi semua peraturan dan perijinan terkait
dengan pembangunan Hotelmelalui koordinasi dengan dinas-dinas
terkait di Kabupaten Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara,
Kabupaten Nunukan.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : sebelum dan dalam proses
pengerjaan kegiatan.
3.2.2. Tahap Konstruksi
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 33
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
3.2.2.1. Adanya keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan
Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan informal dan
formal mengenai proyek.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan dengan
membuat pendekatan berupa kesediaan pemrakarsa proyek untuk
memberikan kesempatan pertama kepada masyarakat di sekitar
lokasi proyek untuk diterima menjadi tenaga kerja proyek sesuai
dengan kebutuhan dan lowongan pekerjaan yang tersedia. Untuk
menghindari kemacetan lalulintas ketika mobilisasi material dan alat
maka dilakukan dengan pengaturan volume angkut material tidak
melebihi ketentuan batas yang diijinkan dan tidak dilakukan pada
jam-jam sibuk atau padat aktivitas.
Untuk menghindari kesan kumuh di sekitar proyek dapat dilakukan
dengan pemasangan dinding/pagar sementara di sekeliling proyek,
sehingga menurunnya estetika lingkungan dapat diminimalkan serta
pandangan masyarakat yang kebetulan lewat di jalur proyek dapat
diantisipasi.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan.
3.2.2.2. Jenis dampak : penurunan kualitas udara di sekitar proyek.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan dengan
mengatur jadwal mobilisasi bahan / material dan peralatan, serta
semua pekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan
3.2.2.3. Keluhan masyarakat di sekitar proyek. Tingkat kebisingan yang
ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman dan 70 dB
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 34
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
untuk kawasan rekreasi, mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : kegiatan-kegiatan yang
menimbulkan kebisingan sebaiknya dijadwalkan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu masyarakat pada saat istirahat atau
pada saat upacara keagamaan. Menggunakan peralatan yang
berfungsi baik dan kontraktor yang berpengalaman agar pekerjaan
dilakukan dengan cepat.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan
3.2.2.4. Peningkatan partikel debu, CO dan adanya keluhan masyarakat di
sekitar proyek tentang gangguan pencemaran udara dan suara
serta kekeruhan air permukaan.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan kegiatan penyiraman
secara rutin pada daerah yang berpotensi menimbulkan debu,
terutama pada saat pekerjaan pembersihan lahan, galian dan
pekerjaan struktur. Melakukan penutupan pada material yang
diangkut ke lokasi proyek atau yang sudah di lokasi proyek
sehingga tidak ada debu/partikel lainnya yang beterbangan, lumpur
atau tanah hasil galian digunakan sebagai tanah urug untuk lahan
cekungan atau landai diambil pihak yang membutuhkan.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan.
3.2.2.5. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi
proyek.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 35
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
a. Upaya pengelolaan lingkungan : mendapatkan ijin penggunaan
listrik dan air yang dipergunakan secara efesien dan cermat.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan.
3.2.3. Tahap Operasional
3.2.3.1. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan pendekatan dengan
perangkat daerah setempat tentang kerjasama di bidang tenaga
kerja. Pendekatan tersebut harus memperhitungkan kondisi
perusahaan, kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan dan
ketersediaan lowongan pekerjaan. Pendekatan yang diharapkan
adalah dapat menampung tenaga kerja lokal Desa Sei Pancang,
Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan serta menyediakan
fasilitas pelatihan (training) bagi warga Desa Sei Pancang,
Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan yang memerlukan
pelatihan di bidang akomodasi pariwisata. Pihak perangkat daerah
setempat juga memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan dan
ketertiban di areal Hotel.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan.
3.2.3.2. Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO,
BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang
melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 36
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011sebagai berikut ;
No Parameter Kadar
Maksimum
(mg/L)
Metode Uji
1
2
3
4
5
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
pH
30
50
50
15
6,0 - 9,0
SNI 6989.72-2009
SNI 6989.73-2009
SNI 06-6989.27-2005
SNI 06-6989.10-2004
SNI 06-6989.11-2004
a. Upaya pengelolaan lingkungan :
 Melaksanakan sistem manajemen konservasi air yang
optimal
 Memasang pengontrol air di setiap kloset dan fasilitas yang
menggunakan air dalam jumlah besar.
 Melakukan kampanye (memasang pamflet) penghematan
air bagi seluruh karyawan dan tamu.
 Melakukan pengolahan limbah cair
 Pengelolaan limbah cair yang berasal dari kamar mandi dan toilet .
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah
cair
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.3. Peningkatan volume limbah padat (sampah), kegiatan operasional
(operasional hotel, operasional sistem pengelolaan limbah
padat/sampah dan kegiatan pertamanan), adanya tumpukan
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 37
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
sampah di lokasi pengumpulan, parameter : bau busuk dan ceceran
sampah.
a. Upaya pengelolaan lingkungan :
 Mengoptimalkan sistem manajemen pengelolaan limbah
padat/sampah dengan berusaha mengurangi penggunaan
produk-produk anorganik (bahan yang tidak mudah terurai),
kemasan produk yang berlebihan dan memberikan masukan
kepada pemasok barang kebutuhan Hotel agar dalam proses
produksinya meminimalkan barang-barang yang tidak berguna.
 Melakukan kegiatan reuse yakni menggunakan kembali barang
yang telah dipakai dengan fungsi yang sama atau fungsi yang
lain.
 Menggunakan benda-benda yang bisa diisi ulang atau dipakai
kembali misalnya : botol, lap pembersih, baterai isi ulang dan
lain-lain. Barang-barang yang tidak bisa digunakan kembali bisa
diberikan kepada lembaga/perorangan yang masih bisa
memanfaatkannya.
 Menyediakan tempat sampah tertutup untuk pembuangan
sampah sementara pada tempat-tempat yang berpotensi
menghasilkan sampah seperti kamar mandi, areal parkir
maupun sekitar lokasi santai.
 Memberikan limbah berupa sisa-sisa makanan kepada
peternak/masyarakat yang membutuhkan untuk makanan
ternak.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah
padat, kamar, dan gudang.
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.4. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 38
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengaturan parkir secara optimal
dengan menyediakan tenaga/petugas parkir sehingga tidak
menimbulkan kemacetan dan kebisingan.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal parkir.
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.5. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit
a. Upaya pengelolaan lingkungan : membuat pengolahan limbah,
penataan ruangan yang nyaman dan hygenis
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal kamar.
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.6. Peningkatan potensi penyebaran penyakit menular dari serangga
dan binatang pengerat, ditemukan adanya karyawan atau tamutamu
yang berkunjung yang menderita penyakit menular serta
penyakit akibat serangga dan binatang pengerat
a. Upaya pengelolaan lingkungan :
 Mengoptimalkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan dan melakukan pemeriksaan air pencucian
bahan-bahan masakan dan air pencucian alat-alat hotel,
pemeriksaan makanan dan usap alat, pemeriksaan sumber
air minum minimal setiap 6 (enam) bulan sekali pada
instansi kesehatan/puskesmas/laboratorium kesehatan
masyarakat setempat.
 Pemeriksaan laik sehat akomodasi pariwisata dengan
pemeriksaan keadaan hygiene dan sanitasi termasuk
kesehatan karyawan penjamah makanan sebagai jaminan
sanitasi/kebersihan makanan/minuman yang disajikan oleh
karyawan yang melayaninya. Para karyawan harus
berpakaian bersih dan rapi serta tidak dalam keadaan
berpenyakit menular.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 39
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
 Menjaga kebersihan gudang penyimpanan baik
penyimpanan bahan makanan maupun linen dan peralatan
dan menyediakan tenaga pest control.
 Menggunakan bahan-bahan daging yang dihasilkan oleh
ruang potong hewan yang resmi, sayur-sayuran, buahbuahan
dari pemasok yang resmi dan bersertifikat.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional kamar,
pelayanan tamu, operasional gudang.
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.7. Terjadinya gangguan terhadap pelayanan karyawan terhadap tamu,
adanya keluhan tamu terhadap pelayanan karyawan dalam
penyajian makanan dan minuman serta pelayanan lain secara
umum.
a. Upaya pengelolaan lingkungan : menyediakan tenaga terampil.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional kamar,
pelayanan tamu di lobby
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.8. Potensi terjadinya kebakaran
a. Upaya pengelolaan lingkungan : mengoptimalkan sistem kesehatan
dan keselamatan kerja karyawan dan menggunakan peralatan dan
instalasi listrik standar, alarm kebakaran, menyediakan alat/tabung
pemadam kebakaran pada tiap - tiap bangunan dan nantinya setiap
1 (satu) bulan sekali akan diadakan pengecekan atau uji coba
sehingga alat selalu siap pakai, serta mengadakan pelatihan
menanggulangi bahaya kebakaran terhadap karyawan.
Penempatan kompor dan tabung gas di tempat yang ventilasinya
bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga
bila terjadi kebocoran gas akan langsung terbawa angin.
Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala
agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan segera. Tidak
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 40
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus
dekat dengan sumber api, tidak memasang lampu secara
berlebihan dan tidak menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk,
pasalnya kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan
percikan api yang lama-lama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi
kebakaran karena listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan
padamkan percikan api. Mensosialisasikan sistem kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional listrik,
operasional parkir, operasional hotel, kegiatan wisatawan, struktur
atap bangunan.
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.2.3.9. Potensi konflik ketenaga kerjaan antara karyawan dengan
pengelola, interaksi karyawan dengan pihak pengelola terutama
tentang hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan.
a. Upaya pengelolaan lingkungan :
 Melakukan sosialisasi hak dan kewajiban pekerja kepada
perusahaan sesuai dengan undang-undang ketenaga
kerjaan.
 Melakukan perjanjian kontrak kerja untuk menghindari
terjadinya perselisihan antara pekerja dengan pengelola.
 Memberikan hak-hak karyawan sesuai dengan undangundang
ketenaga kerjaan.
b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen dan
operasional hotel
c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 41
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
3.3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
3.3.1. Tahap Pra Konstruksi
3.3.1.1. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul
berupa keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan
Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan dalam pertemuan informal
maupun formal.
a. Upaya pemantauan lingkungan : menyebarkan isian pada saat
rapat lingkungan/Pertemuan di Desa Sei Pancang, Kecamatan
Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, berkaitan dengan keinginan
masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemrakarsa. Minta masukan
pada penyanding/pendamping mengenai masalah yang ada
terutama penetapan batas proyek. Melihat kesesuaian ijin yang
diterbitkan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : sebelum dan dalam proses
pengerjaan kegiatan.
3.3.2. Tahap Konstruksi
3.3.2.1. Adanya keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan
Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan informal dan
formal mengenai proyek.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan
menyebarkan isian berkaitan dengan hal-hal yang dikeluhkan oleh
masyarakat setempat.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 42
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
3.3.2.2. Jenis dampak : penurunan kualitas udara di sekitar proyek.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan
pendataan dan pengecekan kesehatan pekerja pada instansi
kesehatan terdekat.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan
3.3.2.3. Keluhan masyarakat di sekitar proyek. Tingkat kebisingan yang
ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman dan 70 dB
untuk kawasan rekreasi, mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan
mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat kebisingan yang
tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia (tingkat
kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan
pemukiman, 70 dB untuk kawasan rekreasi), mengamati secara
langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam
pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat
sekitar akibat tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas.
Pihak hotel, tidak melakukan pengukuran parameter kebisingan
karena tingkat kebisingan di lokasi proyek masih bisa ditoleransi
oleh pendengaran manusia normal.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan
3.3.2.4. Peningkatan partikel debu, CO dan adanya keluhan masyarakat di
sekitar proyek tentang gangguan pencemaran udara dan suara
serta kekeruhan air permukaan.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan
mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat pencemaran udara
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 43
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
dan suara serta kondisi air permukaan yang tidak bisa ditoleransi,
mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat
baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan
masyarakat sekitar akibat tingkat pencemaran udara yang melebihi
batas toleransi atau jika ada yang mengalami gangguan pernafasan
akibat peningkatan polutan pencemar udara dan kekeruhan air
permukaan, maka pihak hotel melakukan pengukuran parameter
debu dan CO serta sampel air, dengan pengambilan parameter
kualitas udara, sampel air dan uji lab air permukaan, berkoordinasi
dengan dinas terkait, BLHD Kabupaten Nunukan dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Nunukan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan.
3.3.2.5. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi
proyek.
a. Upaya pemantauan lingkungan : secara berkala mengamati tata
cara kerja dan penggunaan listrik dan air supaya tidak berlebihan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
kegiatan.
3.3.3. Tahap Operasional
3.3.3.1. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan.
a. Upaya pemantauan lingkungan : menyebarkan isian kepada
anggota masyarakat melalui Kelurahanberkaitan dengan lowongan
kerja yang tersedia, keahlian yang diperlukan dan jadwal
penerimaan pegawai.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 44
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan.
3.3.3.2. Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO,
BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang
melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku
Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011 sebagai berikut ;
No Parameter Kadar
Maksimum
(mg/L)
Metode Uji
1
2
3
4
5
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
pH
30
50
50
15
6,0 - 9,0
SNI 6989.72-2009
SNI 6989.73-2009
SNI 06-6989.27-2005
SNI 06-6989.10-2004
SNI 06-6989.11-2004
a. Upaya pemantauan lingkungan : pengukuran parameter
fisik-kimia sampel air di lokasi pengambilan sekitar lokasi kegiatan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah
cair
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.3. Peningkatan volume limbah padat (sampah), kegiatan operasional
(operasional hotel, operasional sistem pengelolaan limbah
padat/sampah dan kegiatan pertamanan), adanya tumpukan
sampah di lokasi pengumpulan, parameter : bau busuk dan ceceran
sampah.
a. Upaya pemantauan lingkungan : melaksanakan kegiatan
penghitungan volume sampah yang dihasilkan, dan memantau jika
terjadi keluhan terhadap keberadaan sampah.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 45
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
padat, kamar, dan gudang.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.4. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan
mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat kebisingan yang
tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia (tingkat
kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan
pemukiman, 70 dB untuk kawasan rekreasi), mengamati secara
langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam
pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat
sekitar terhadap tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas
akibat operasional Hotel. Pihak pengelola tidak melakukan
pengukuran parameter kebisingan karena tingkat kebisingan di
lokasi kegiatan/usaha masih bisa ditoleransi oleh pendengaran
manusia normal.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal parkir.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.5. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit
a. Upaya pemantauan lingkungan : melakukan pengukuran secara
berkala terhadap kualitas limbah bekerjasama dengan instansi
terkait
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal kamar.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.6. Peningkatan potensi penyebaran penyakit menular dari serangga
dan binatang pengerat, ditemukan adanya karyawan atau tamutamu
yang berkunjung yang menderita penyakit menular serta
penyakit akibat serangga dan binatang pengerat
a. Upaya pemantauan lingkungan : mencari data-data jenis penyakit
menular yang biasanya terjadi di daerah Desa Sei Pancang,
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 46
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, ciri-ciri penyakit
dan cara penyebarannya.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional kamar,
pelayanan tamu, operasional gudang.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.7. Terjadinya gangguan terhadap pelayanan karyawan terhadap tamu,
adanya keluhan tamu terhadap pelayanan karyawan dalam
penyajian makanan dan minuman serta pelayanan lain secara
umum.
a. Upaya pemantauan lingkungan : melakukan pelatihan terhadap
karyawan dan menjaga hubungan yang baik terhadap tamu.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional kamar,
pelayanan tamu di lobby
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.8. Potensi terjadinya kebakaran
a. Upaya pemantauan lingkungan : Secara berkala memeriksa
instalasi listrik dan secara berkala mentera ulang alat pemadam
kebakaran.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional listrik,
operasional parkir, operasional hotel, kegiatan wisatawan, struktur
atap bangunan.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.3.3.9. Potensi konflik ketenaga kerjaan antara karyawan dengan
pengelola, interaksi karyawan dengan pihak pengelola terutama
tentang hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan.
a. Upaya pemantauan lingkungan : mendata jumlah karyawan tetap
dan tidak tetap yang bekerja, mendata dan mencarikan solusi
terbaik terhadap keluhan dan keinginan karyawan dengan
kebijakan yang diterapkan oleh pengelola.
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup - 47
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : kantor manajemen dan
operasional hotel
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan / usaha.
3.4. Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pendekatan institusional yang dilakukan ada kegiatan atau usaha ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengendalikan tindak kriminal dan menjaga keamanan perlu dilakukan
kerjasama dengan pihak kepolisian dan Pemerintah setempat.
2. Menangani pencemaran lingkungan dilakukan dengan pemerintah
Kabupaten Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten
Nunukan, BLHD, dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan
Timur dengan melibatkan komponen masyarakat setempat.
3. Pemrakarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan perlu melakukan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait
di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan
dan kelurahan setempat

Anda mungkin juga menyukai