Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Pemrakarsa sebelum melaksanakan rencana kegiatan peningkatan usaha ini, terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas terkait, melakukan pendekatan / mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar. 2. Kegiatan pada Tahap Konstruksi Mobilisasi tenaga kerja konstruksi Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan dilakukan sesuai dengan tahapan kegiatan dan spesifikasi pembangunan yang akan dilaksanakan. Mobilisasi tenaga kerja dilakukan sesuai dengan tingkat keahlian dari para pekerja dan spesifikasi tahapan kegiatan proyek yang harus diselesaikan. Untuk kebutuhan pelaksanaan proyek, jumlah tenaga kerja yang digunakan / dimobilisasi diperkirakan mencapai 10 orang, dari 10 orang tenaga kerja, tempat tinggal mereka di sekitar sebatik, sehingga memungkinkan mereka untuk pulang dan pergi setiap hari. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 16 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Mobilisasi bahan / material dan peralatan Mobilisasi bahan / material dan peralatan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kelancaran dan kecepatan penyelesaian proyek. Pemrakarsa berupaya untuk memanfaatkan material alam yang ada di wilayah sekitar, serta yang terdekat dengan kegiatan proyek. Material umum yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini meliputi : pasir pasang, koral, lime stone, pasir urug, semen, besi beton, besi baja, kayu, dan lainnya. Yang menjadi masalah dalam mobilisasi bahan / material dan peralatan ini umumnya adalah penempatan material dan peralatan serta terjadinya kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas. Untuk itu pemrakarsa menyediakan penempatan material yang memadai sehingga tidak menggangu lingkungan sekitarnya. Mengingat banyaknya material yang akan digunakan pihak pemrakarsa mengusahakan sedemikian rupa dimana melakukan mobilisasi material yang akan digunakan segera terlebih dahulu, sehingga tidak terdapat tumpukan material berhari – hari dan merusak pemandangan lingkungan, disamping itu pembangunan juga dilaksanakan secara bertahap. Sedangkan untuk mobilisasi peralatan dilakukan sesuai dengan jenis dan tahap kegiatan yang sedang dilaksanakan, sehingga penempatan peralatan tidak menghabiskan ruang yang tersedia dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas dari kegiatan mobilisasi bahan / material dan peralatan, pihak pemrakarsa melakukan pemgangkutan pada jam - jam tidak sibuk seperti sore / malam hari. Peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi meliputi: mesin molen, mesin bor, mesin serut, mesin pemadat, mesin pemotong keramik, serta peralatan tukang dengan tangan seperti : gergaji, cangkul, linggis dan lainnya. Pembangunan sistem pengolahan limbah dan penataan pertamanan. Pekerjaan meliputi : pekerjaan dinding bangunan, pekerjaan atap, pekerjaan sanitasi, pekerjaan instalasi listrik, serta finishing Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 17 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” bangunan. Untuk mempercepat proses pengerjaan konstruksi bangunan, maka dalam pelaksanaan pekerjaan dibantu dengan peralatan yang memadai, baik yang sifatnya peralatan mekanis, peralatan elektrik maupun peralatan tangan. Untuk sistem keamanan bangunan gedung pemrakarsa melakukan beberapa hal yaitu : sistem struktur, memasang penangkal petir pada bangunan yang paling tinggi, disamping itu pemrakarsa menyiapkan tabung pemadam kebakaran yang ditempatkan pada hotel dan tempat - tempat strategis lainnya. Pekerjaan pertamanan meliputi penanaman dalam pot karena keterbatasan lahan, beberapa pepohonan dekat areal parkir guna meminimalkan pencemaran udara oleh asap kendaraan dan pada tempat lain di sekitar lokasi kegiatan supaya ada penyerapan air pada musim hujan, seperti : bambu hias, jepun, simbar, pinang, cempaka nangka, praksok, lamtoro, bregu, pucuk dan beberapa jenis bunga. Sedangkan tanaman yang ada disekitar Hotel, yaitu cempaka, dan lain - lain. Disamping itu juga pemrakarsa menata pertamanan dengan sedemikian rupa sehingga lingkungan hotel dan sekitarnya kelihatan indah dan lebih tertata serta menata tanahnya sehingga tidak ada air yang menggenang pada tempat tertentu. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang. Pengadaan berbagai macam sarana dan prasarana penunjang yang menjadi kebutuhan hotel seperti : jaringan listrik, air, lampu taman, kebutuhan meubelair dan lainnya. 3. Kegiatan pada Tahap Operasional Penerimaan tenaga kerja operasional Operasional penyediaan air bersih Operasional sistem pengolahan limbah cair Operasional sistem pengelolaan limbah padat / sampah Operasional gudang Operasional parkir Operasional tenaga listrik Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 18 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Operasional sistem pemadam kebakaran Operasional Tempat Pembuangan Sampah Sementara Adapun rencana fasilitas dan pengelolaan yang akan dilakukan Hotel “City Hotel” adalah sebagai berikut : 1. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada tahap konstruksi berjumlah sekitar ± 10 orang, yang terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Asal tenaga kerja ini 100 % tenaga kerja lokal setempat Nunukan yang dilengkapi daftar diri. Jumlah Tenaga Kerja : No Jenis Pekerjaan Jumlah diperlukan / tersedia 123 Housekeeper Food & Beverage Front Office Total 1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang Dalam rangka operasional Hotel “City Hotel” tenaga kerja yang dipekerjakan adalah sebanyak 3 orang dan akan bertambah sesuai kebutuhan karena rencana akan ada peningkatan kapasitas usaha. Karyawan yang dipekerjakan di Hotel ini akan memprioritaskan tenaga kerja lokal khususnya yang ada di Kabupaten Nunukan. Kemungkinan tenaga kerja pelaksana dimungkinkan untuk ditambah sesuai dengan perkembangan operasional Hotel. Karyawan dilengkapi surat keterangan sehat, dan pemakaian pelindung kerja saat bekerja, pakaian kerja tidak dibawa pulang, disimpan dan dicuci di tempat kerja. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 19 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Struktur Organisasi Hotel 1. Front Office FO adalah pejabat hotel yang bertanggung jawab atas kantor depan. 2. Housekeeper Housekeeper adalah pekerjaan dibidang housekeeping. Ia bertanggung jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu dan area umum yang dimiliki hotel. 3. Food & Beverage F&B adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage untuk dapat menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi tamu. Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap penyajikan makanan dengan cepat dan ramah, dan mengendalikan biaya Food and Beverage. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan bagiannya masingmasing yang akan diatur oleh pihak manajemen berdasarkan kemampuan dan kecakapan serta keahliannya. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawan pihak pengelola akan senantiasa mengadakan pelatihan-pelatihan baik dalam hal penanganan tamu, pengolahan makanan, penanganan makanan serta penyajiannya dan pelatihan pencegahan, penanggulangan serta penggunaan alat pemadam kebakaran. Disamping itu pelatihan karyawan tentang tata krama menyambut tamu, pelayanan saat makan dan saat tamu meninggalkan Hotel. Untuk hak karyawan seperti upah minimum / kesejahteraan yang harus diterima karyawan, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, hak cuti, tunjangan hari raya (THR) dan lain-lain yang merupakan hak karyawan sesuai perundang-undangan tenaga kerja akan dilaksanakan oleh pengelola Hotel. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 20 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” 2. Operasional kamar dan tempat tidur. Kamar yang disewakan kaitannya dengan operasional Hotel ini sebanyak 21 kamar yang disewakan. Fasilitas yang tersedia di masing - masing kamar yaitu TV, dan AC. Dalam upaya mencegah penularan penyakit kepada tamu yang menginap dan karyawan yang ditularkan melalui operasional kamar ini, maka kamar tidur dikelola sebaik mungkin dengan membersihkan setiap hari termasuk lantai, seprei dicuci dan disetrika serta diganti setiap 2 hari sekali atau setiap tamu chek out. 3. Gudang Penyimpanan Gudang penyimpanan dipisahkan antara gudang penyimpanan peralatan penunjang usaha, bahan berbahaya, dengan gudang makanan dan minuman yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan operasional usaha, yang bebas dari serangga dan tikus serta memperhatikan sirkulasi udara di dalam ruangan gudang. 4. Parkir Lokasi parkir terletak di bagian depan areal Hotel yang berfungsi pula sebagai pintu masuk, Untuk usaha ini juga akan menyediakan fasilitas antar jemput untuk tamu - tamunya sehingga akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan beban kendaraan yang parkir di lokasi kegiatan, karena lahan parkir dan jalan masuk yang sempit. Pada lokasi parkir dan sekitar bangunan Hotel juga dilengkapi gorong-gorong untuk mengalirkan limbasan air hujan yang nantinya ditampung pada bak-bak penampungan di areal pertamanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman pada saat yang diperlukan. Disamping itu pada areal parkir ini juga diletakkan bak sampah tertutup pada lokasi strategis, bak sampah tersebut dipilah, untuk sampah organik, anorganik dan sampah/limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan tanaman penghijauan sebagai bagian tamanisasi parkir untuk dapat menyerap debu, asap/polusi gas buang kendaraan serta menjaga keasrian, kesejukan dan keindahan lingkungan dari suasana panas di siang hari. Jenis - jenis tanaman yang akan ditanam pada areal ini adalah tanaman perindang dalam pot karena keterbatasan ruang. 5. Pengelolaan Limbah Cair Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 21 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Alur pengolahan limbah cair dari masing - masing sumber penghasil limbah sebagai berikut : Kamar : limbah cair dari kamar berasal dari toilet, kamar mandi dan wastafel. Limbah ini dialirkan ke Septictank, sedangkan limbah tinja dialirkan ke bak septictank yang kedap air, jika penuh disedot bekerjasama dengan jasa pengangkut limbah. Menggunakan cairan bakteri biotoiletto dan menggunakan Sistem komunal kemudian ke Biotech dan bak penampungan. BIOTECH adalah bak dari bahan fiber glass bersekat, terdiri dari beberapa ruangan, untuk menampung, menyaring, dan mengolah limbah cair yang ditanam di bawah tanah dengan konstruksi utama diisi (Primary Anaerob Chamber) sel-sel bakteri pengurai (Biocell Type L) yang bisa ditambahkan berkala. Skema / diagram alir pengolahan limbah cair Air hasil olahan limbah cair harus sesuai dengan standar baku mutu, sesuai kelas air dalam uji laboratorium sebelum dimanfaatkan atau dibuang ke lingkungan (Menyirami Tanaman) dan harus memiliki ijin pembuangan limbah cair dari Bupati Nunukan 6. Pengelolaan Limbah Padat (Sampah) Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 22 Limbah Cair WC Septicta nk Peresapa n Limbah Cair Toilet + Biotoiletto Wastafel Kamar mandi Septictank Ke BIOTECH Septictank Ke BIOTECH Septictank Ke BIOTECH Bak Penampungan untuk Menyirami Tanaman UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Pengelolaan limbah padat dilakukan sebagai berikut : 1. Botol plastik dan gelas bekas : bekerjasama dengan pihak pengerajin untuk didaur ulang. 2. Kardus sisa dan kertas sisa : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan pihak luar untuk dijual atau didaur ulang kembali. 3. Plastik pembungkus dan limbah padat lainnya : ditempatkan pada tempat penampungan sampah dari plastik ukuran 25 kg. Selanjutnya dijual kepada pemulung / pengumpul plastik. 4. Limbah hotel : di hotel disiapkan penampungan sementara limbah hotel yang terdiri dari tempat penampungan sampah organik dan anorganik, pembersihannya bekerjasama dengan peternak ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai ransum ternak. 5. Sampah pertamanan : Sampah yang dihasilkan dari pertamanan / kebun berupa daun - daun, dan ranting dimanfaatkan untuk kompos di lokasi kegiatan dengan pencacahan dan juga dengan dicampurkan MOL(Micro Organisme Local) atau Bakteri pengurai seperti EM4. 6. Sampah sisa yang tidak Laku dijual ke pemulung, terutama anorganik, seperti sobekan plastik, Pecahan Kaca atau botol dan tutup botol, dikumpulkan dan bekerja sama dengan Pengerajin untuk daur ulang dimanfaatkan, sehingga bisa memiliki harga jual yang tinggi. Pemrakarsa mengupayakan supaya semua sampah bisa dikelola, tidak terbawa ke TPA dan tidak dibakar di lokasi kegiatan usaha. 7. Limbah B3 (Bahan-bahan Berbahaya) seperti lampu dan neon mati serta alat-alat elektronik yang rusak : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan pihak luar yang telah direkomendasikan/mendapat ijin dari pemerintah, untuk didaur ulang kembali. Skema / diagram alir pengelolaan limbah padat / sampah Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 23 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Tempat Pembuangan Sampah Sementara Sebelum diangkut ke TPA, pada areal hotel dibuatkan TPS permanen yang tertutup dan dipisahkan antara sampah organik seperti dedaunan, dan non organik seperti plastik pembungkus makanan dan botol di areal parkir. 7. Pertamanan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 24 Organik Sampa h Anorganik Mengurangi Penggunaan & Daur Ulang TPA Pakan Ternak Pengomposan B3 Mengurangi Penggunaan Dijual ke pengepul/piha k luar yang telah mendapat ijin dari pemerintah UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Pertamanan untuk keindahan dan kesejukan juga berfungsi meredam kebisingan, serta mengatasi pencemaran udara seperti gas emisi kendaraan dan debu. Beberapa jenis tanaman yang ditanam di lokasi tanaman lokal dan berbagai jenis tanaman lainnya, karena keterbatasan ruang ditanam dalam pot. 8. Sistem keamanan bangunan dan sistem pemadam kebakaran. Untuk keamanan bangunan kegiatan usaha ini telah dilakukan perhitungan-perhitungan konstruksi yang memadai sesuai peraturanperaturan yang berlaku agar terjamin kekuatannya. Pada struktur bangunan bawah (sub structure) telah memperhitungkan kedalaman pondasi, tipe bangunan struktur atas, kemampuan daya dukung tanah, mendukung semua beban di atasnya serta semua gaya termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Pada struktur bangunan atas (upper structure) akan menggunakan konstruksi beton bertulang sehingga kekuatannya terjamin karena merupakan kesatuan yang tertutup dan tidak mudah aus sehingga dapat menahan beban-beban yang harus dipikul dan semua gaya termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Setiap bangunan juga dilengkapi dengan bangunan penagkal petir pada ujung bangunan tertinggi. Disamping itu untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar juga akan dipekerjakan tenaga keamanan / satpam. Untuk sistem pemadam kebakaran pada kegiatan usaha Hotel ini dilakukan dengan : a. Rencana akan disediakan alat / tabung pemadam kebakaran konvensional pada tempat-tempat yang strategis, pengamanan tabung diletakkan di dinding yang mudah dijangkau dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, serta semua karyawan harus dilatih menggunakan saat diperlukan serta nantinya setiap 1 (satu) bulan akan diadakan pengecekan atau uji coba sehingga alat selalu siap pakai. b. Mengadakan pelatihan pada karyawan secara berkala cara penanganan bila terjadi kebakaran. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 25 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” c. Penempatan kompor dan tabung gas ditempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga bila terjadi kebocoran gas akan langsung terbawa angin. d. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan segera. e. Tidak menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus dekat dengan sumber api. f. Secara berkala memeriksa instalasi listrik serta tidak memasang lampu secara berlebih dan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang lamalama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan api. BAB III Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 26 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3.1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Peningkatan Kapasitas Usaha Dan/Atau Kegiatan 3.1.1. Tahap Pra konstruksi 3.1.1.1 Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha a. Sumber dampak : koordinasi dengan dinas terkait, dan kegiatan sosialisasi proyek Kepada masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial berupa adanya pro kontra terhadap rencana Kegiatan Peningkatan Usaha. c. Besaran dampak : besarnya manusia yang akan terkena dampak adalah seluruh warga di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan serta lahan seluas 521 m2 3.1.2. Tahap Konstruksi 3.1.2.1. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi a. Sumber dampak : mobilisasi tenaga kerja sebanyak ± 10 orang untuk kegiatan konstruksi. Kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial berupa timbulnya keresahan dan kecemburuan masyarakat setempat yang memiliki keahlian dan pekerjaan sebagai tenaga kontraktor dan ingin bekerja sebagai tenaga kerja konstruksi di rencana kegiatan. Dampak lainnya adalah kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban akibat rasa tidak puas terhadap sistem penerimaan tenaga kerja bangunan di lokasi proyek. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 27 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” b. Jenis dampak : Kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial berupa timbulnya keresahan dan kecemburuan masyarakat setempat. c. Besaran dampak : ada kecemburuan masyarakat terhadap posisi lowongan pekerjaan sebanyak ± 10 orang yang dikerjakan oleh kontraktor proyek. 3.1.2.2. Mobilisasi Bahan / Material dan Peralatan a. Sumber dampak : kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah mobilisasi bahan seperti : semen, batu pondasi, pasir, besi-baja dan lain-lain. Mobilisasi peralatan seperti alat untuk membuat bahan beton dan alat pertukangan lainnya. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara dan sumber meningkatnya kebisingan. Akan terjadi peningkatan polutan ke udara pada saat material tersebut dibongkar dari alat pengangkutnya ke lokasi penyimpanan / gudang. Tingkat kebisingan akan bertambah dari seluruh aktivitas bongkar material dari kendaraan ke lokasi gudang. Kegiatan ini juga akan menimbulkan dampak pada komponen transportasi berupa gangguan lalu lintas, kemacetan di beberapa titik persimpangan yang padat dan pada tikungan serta kerusakan pada jalan yang dilewati. c. Besaran dampak : meningkatnya polutan udara dan kebisingan seluas proyek dan wilayah sekitarnya, serta kemacetan lalu lintas sepanjang ruas jalan di depan lokasi kegiatan akibat mobilisasi bahan material untuk pembangunan Hotel ini dan rusaknya jalan yang dilewati dalam proses pengangkutan bahan dan material. 3.1.2.3. Pembangunan Struktur, Bangunan dan Penataan Pertamanan. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 28 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” a. Sumber dampak : kegiatan yang merupakan sumber dampak adalah memindahkan bahan-bahan pembuat beton seperti : semen, kerikil, pasir dan besi beton, penataan pertamanan dan struktur bangunan. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak pada komponen kualitas udara dan kebisingan berupa peningkatan kadar debu dan polutan udara lainnya serta bertambahnya tingkat kebisingan akibat kegiatan pengecoran beton. Kegiatan ini juga akan berdampak pada komponen kualitas air dengan meningkatnya kekeruhan di alur selokan sehingga dapat mengganggu kehidupan flora dan fauna air di lokasi proyek dan sekitarnya. c. Besaran dampak : kehidupan manusia, flora dan fauna di lokasi proyek dan sekitarnya. 3.1.2.4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang a. Sumber Dampak : kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah pengadaan sarana jaringan listrik dan air ke areal pembangunan. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak kepada perubahan dan penambahan distribusi aliran listrik dan air ke areal proyek yang akan berpengaruh pada kegiatan lainnya. c. Besaran dampak : akan mempengaruhi fasilitas penunjang ditempat lainnya. 3.1.3. Tahap Operasional Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 29 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Kegiatan operasional Hotel “City Hotel” akan memberikan dampak terhadap lingkungan dari beberapa kegiatan sebagai berikut : 3.1.3.1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional. a. Sumber dampak : kegiatan penerimaan tenaga kerja akan menjadi penting untuk dibahas sebagai sumber dampak. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan berkaitan dengan dampak terhadap komponen lingkungan sosial berupa keresahan dan kecemburuan masyarakat setempat yang berkeinginan untuk diterima sebagai tenaga kerja. c. Besaran dampak : jumlah tenaga kerja yang akan diperlukan sekitar 3 orang. 3.1.3.2. Operasional Sistem Pengolahan Limbah Cair a. Sumber dampak : kegiatan untuk mengolah limbah cair dari kegiatan operasional Hotel. b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak terhadap komponen lingkungan hidrologi dan lingkungan sosial berupa potensi pencemaran air permukaan dan keresahan masyarakat akibat sistem pembuangan limbah cair yaitu penurunan kualitas air di sekitar kegiatan. c. Besaran dampak : limbah cair yang dihasilkan sebesar 80% dari kebutuhan air yaitu 0,15 m3 (150Lt) per orang/hari, yaitu 24 orang x 0,15 x 80% adalah 2,88 m3 dari kegiatan operasional Hotelserta operasional kamar mandi yang harus dikelola dengan baik yang berdampak pada areal seluas 521 m2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.3. Operasional Sistem Pengelolaan Limbah Padat (Sampah) Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 30 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” a. Sumber dampak : kegiatan penanganan limbah padat/sampah yang dihasilkan pada operasional Hotel. b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap kondisi lingkungan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik. c. Besaran dampak : limbah padat/sampah yang dihasilkan 2,5 Kg x jumlah orang (24 orang) adalah 60 Kg per hari, berupa sisa bahan makanan, kegiatan membersihkan areal pertamanan (sampah organik) dan sampah dari plastik, kertas, kaleng, kardus (sampah anorganik) yang berdampak pada areal seluas 521 m2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.4. Operasional Pengelolaan Serangga dan Binatang Pengerat a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan operasional Hotel, penyimpanan bahan makanan dan peralatan (operasional gudang). b. Jenis dampak : timbulnya bahaya munculnya berbagai penyakit dan penyakit menular oleh serangga maupun binatang pengerat. c. Besaran dampak : kesehatan seluruh karyawan dan wisatawan yang berkunjung serta areal seluas 521 m2. 3.1.3.5. Operasional Parkir a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan keluar masuknya kendaraan dan parkir di lokasi kegiatan. b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan akibat adanya konflik pemanfaatan lahan jalan masuk ke parkir serta peningkatan kebisingan dan pencemaran udara. c. Besaran dampak : setiap kendaraan memberikan kontribusi pada peningkatan emisi gas buang ke udara dan potensi kemacetan pada jalan raya berdampak pada areal seluas 521 m2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.6. Operasional Sistem Pemadam Kebakaran Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 31 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan operasional hotel dimana menggunakan tenaga listrik, api, gas, dll, yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran. b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak sosial, ekonomi dan keamanan pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar. Selain bahaya keamanan bagi tamu / wisatawan, karyawan dan masyarakat sekitar juga dapat menimbulkan kerugian material bagi pengelola serta keresahan warga sekitar lokasi kegiatan. c. Besaran dampak : tamu / wisatawan, untuk operasional hotel, dan berdampak pada areal seluas 521 m2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.7. Aktivitas Sosial Dengan Masyarakat a. Sumber dampak : kegiatan yang berhubungan antara pengunjung dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap lingkungan sosial akibat interaksi yang tidak seimbang antara pengelola kegiatan dengan masyarakat seperti terganggunya aktivitas masyarakat, Bagaimana pengelolaan dari pihak hotel sehingga hotel tidak dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas seksual yang menyimpang yang dapat meresahkan masyarakat. c. Besaran dampak : masyarakat terdekat dengan keberadaan kegiatan dan seluruh masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan. 3.1.3.8. Interaksi Karyawan Dengan Manajemen Pengelola. a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban karyawan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak pengelola. b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap perlindungan hak dan kewajiban karyawan, kontrak kerja, dan Surat Keterangan Sehat. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 32 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” c. Besaran dampak : seluruh karyawan yang berjumlah 3 orang. 3.2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 3.2.1. Tahap Pra Konstruksi 3.2.1.1. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul berupa keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan dalam pertemuan informal maupun formal. a. Upaya pengelolaan lingkungan : pencegahan dampak negatif ini dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi rencana pembangunan proyek kepada masyarakat yang meliputi berbagai komponen seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan instansi pemerintah/swasta di sekitar lokasi kegiatan. Meminta masukan dan saran dari komponen masyarakat serta instansi terkait berkaitan dengan rencana pembangunan Hotel ini. Penanggulangan dampak negatif ini dapat dilakukan melalui sosialisasi yang lebih intensif dengan pendekatan partisipatif. Saat penetapan batas proyek agar melibatkan para penyanding/pendamping di sekitar lokasi kegiatan serta disaksikan oleh instansi berwenang dan tokoh masyarakat. Melengkapi dan memenuhi semua peraturan dan perijinan terkait dengan pembangunan Hotelmelalui koordinasi dengan dinas-dinas terkait di Kabupaten Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : sebelum dan dalam proses pengerjaan kegiatan. 3.2.2. Tahap Konstruksi Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 33 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” 3.2.2.1. Adanya keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan informal dan formal mengenai proyek. a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan dengan membuat pendekatan berupa kesediaan pemrakarsa proyek untuk memberikan kesempatan pertama kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek untuk diterima menjadi tenaga kerja proyek sesuai dengan kebutuhan dan lowongan pekerjaan yang tersedia. Untuk menghindari kemacetan lalulintas ketika mobilisasi material dan alat maka dilakukan dengan pengaturan volume angkut material tidak melebihi ketentuan batas yang diijinkan dan tidak dilakukan pada jam-jam sibuk atau padat aktivitas. Untuk menghindari kesan kumuh di sekitar proyek dapat dilakukan dengan pemasangan dinding/pagar sementara di sekeliling proyek, sehingga menurunnya estetika lingkungan dapat diminimalkan serta pandangan masyarakat yang kebetulan lewat di jalur proyek dapat diantisipasi. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan. 3.2.2.2. Jenis dampak : penurunan kualitas udara di sekitar proyek. a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan dengan mengatur jadwal mobilisasi bahan / material dan peralatan, serta semua pekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan 3.2.2.3. Keluhan masyarakat di sekitar proyek. Tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman dan 70 dB Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 34 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” untuk kawasan rekreasi, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. a. Upaya pengelolaan lingkungan : kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kebisingan sebaiknya dijadwalkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu masyarakat pada saat istirahat atau pada saat upacara keagamaan. Menggunakan peralatan yang berfungsi baik dan kontraktor yang berpengalaman agar pekerjaan dilakukan dengan cepat. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan 3.2.2.4. Peningkatan partikel debu, CO dan adanya keluhan masyarakat di sekitar proyek tentang gangguan pencemaran udara dan suara serta kekeruhan air permukaan. a. Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan kegiatan penyiraman secara rutin pada daerah yang berpotensi menimbulkan debu, terutama pada saat pekerjaan pembersihan lahan, galian dan pekerjaan struktur. Melakukan penutupan pada material yang diangkut ke lokasi proyek atau yang sudah di lokasi proyek sehingga tidak ada debu/partikel lainnya yang beterbangan, lumpur atau tanah hasil galian digunakan sebagai tanah urug untuk lahan cekungan atau landai diambil pihak yang membutuhkan. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan. 3.2.2.5. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi proyek. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 35 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” a. Upaya pengelolaan lingkungan : mendapatkan ijin penggunaan listrik dan air yang dipergunakan secara efesien dan cermat. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan. 3.2.3. Tahap Operasional 3.2.3.1. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan. a. Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan pendekatan dengan perangkat daerah setempat tentang kerjasama di bidang tenaga kerja. Pendekatan tersebut harus memperhitungkan kondisi perusahaan, kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan dan ketersediaan lowongan pekerjaan. Pendekatan yang diharapkan adalah dapat menampung tenaga kerja lokal Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan serta menyediakan fasilitas pelatihan (training) bagi warga Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan yang memerlukan pelatihan di bidang akomodasi pariwisata. Pihak perangkat daerah setempat juga memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban di areal Hotel. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan. 3.2.3.2. Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO, BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 36 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011sebagai berikut ; No Parameter Kadar Maksimum (mg/L) Metode Uji 1 2 3 4 5 BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH 30 50 50 15 6,0 - 9,0 SNI 6989.72-2009 SNI 6989.73-2009 SNI 06-6989.27-2005 SNI 06-6989.10-2004 SNI 06-6989.11-2004 a. Upaya pengelolaan lingkungan : Melaksanakan sistem manajemen konservasi air yang optimal Memasang pengontrol air di setiap kloset dan fasilitas yang menggunakan air dalam jumlah besar. Melakukan kampanye (memasang pamflet) penghematan air bagi seluruh karyawan dan tamu. Melakukan pengolahan limbah cair Pengelolaan limbah cair yang berasal dari kamar mandi dan toilet . b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah cair c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.3. Peningkatan volume limbah padat (sampah), kegiatan operasional (operasional hotel, operasional sistem pengelolaan limbah padat/sampah dan kegiatan pertamanan), adanya tumpukan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 37 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” sampah di lokasi pengumpulan, parameter : bau busuk dan ceceran sampah. a. Upaya pengelolaan lingkungan : Mengoptimalkan sistem manajemen pengelolaan limbah padat/sampah dengan berusaha mengurangi penggunaan produk-produk anorganik (bahan yang tidak mudah terurai), kemasan produk yang berlebihan dan memberikan masukan kepada pemasok barang kebutuhan Hotel agar dalam proses produksinya meminimalkan barang-barang yang tidak berguna. Melakukan kegiatan reuse yakni menggunakan kembali barang yang telah dipakai dengan fungsi yang sama atau fungsi yang lain. Menggunakan benda-benda yang bisa diisi ulang atau dipakai kembali misalnya : botol, lap pembersih, baterai isi ulang dan lain-lain. Barang-barang yang tidak bisa digunakan kembali bisa diberikan kepada lembaga/perorangan yang masih bisa memanfaatkannya. Menyediakan tempat sampah tertutup untuk pembuangan sampah sementara pada tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan sampah seperti kamar mandi, areal parkir maupun sekitar lokasi santai. Memberikan limbah berupa sisa-sisa makanan kepada peternak/masyarakat yang membutuhkan untuk makanan ternak. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah padat, kamar, dan gudang. c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.4. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 38 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengaturan parkir secara optimal dengan menyediakan tenaga/petugas parkir sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan kebisingan. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal parkir. c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.5. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit a. Upaya pengelolaan lingkungan : membuat pengolahan limbah, penataan ruangan yang nyaman dan hygenis b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal kamar. c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.6. Peningkatan potensi penyebaran penyakit menular dari serangga dan binatang pengerat, ditemukan adanya karyawan atau tamutamu yang berkunjung yang menderita penyakit menular serta penyakit akibat serangga dan binatang pengerat a. Upaya pengelolaan lingkungan : Mengoptimalkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dan melakukan pemeriksaan air pencucian bahan-bahan masakan dan air pencucian alat-alat hotel, pemeriksaan makanan dan usap alat, pemeriksaan sumber air minum minimal setiap 6 (enam) bulan sekali pada instansi kesehatan/puskesmas/laboratorium kesehatan masyarakat setempat. Pemeriksaan laik sehat akomodasi pariwisata dengan pemeriksaan keadaan hygiene dan sanitasi termasuk kesehatan karyawan penjamah makanan sebagai jaminan sanitasi/kebersihan makanan/minuman yang disajikan oleh karyawan yang melayaninya. Para karyawan harus berpakaian bersih dan rapi serta tidak dalam keadaan berpenyakit menular. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 39 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Menjaga kebersihan gudang penyimpanan baik penyimpanan bahan makanan maupun linen dan peralatan dan menyediakan tenaga pest control. Menggunakan bahan-bahan daging yang dihasilkan oleh ruang potong hewan yang resmi, sayur-sayuran, buahbuahan dari pemasok yang resmi dan bersertifikat. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu, operasional gudang. c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.7. Terjadinya gangguan terhadap pelayanan karyawan terhadap tamu, adanya keluhan tamu terhadap pelayanan karyawan dalam penyajian makanan dan minuman serta pelayanan lain secara umum. a. Upaya pengelolaan lingkungan : menyediakan tenaga terampil. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu di lobby c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.8. Potensi terjadinya kebakaran a. Upaya pengelolaan lingkungan : mengoptimalkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dan menggunakan peralatan dan instalasi listrik standar, alarm kebakaran, menyediakan alat/tabung pemadam kebakaran pada tiap - tiap bangunan dan nantinya setiap 1 (satu) bulan sekali akan diadakan pengecekan atau uji coba sehingga alat selalu siap pakai, serta mengadakan pelatihan menanggulangi bahaya kebakaran terhadap karyawan. Penempatan kompor dan tabung gas di tempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga bila terjadi kebocoran gas akan langsung terbawa angin. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan segera. Tidak Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 40 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus dekat dengan sumber api, tidak memasang lampu secara berlebihan dan tidak menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk, pasalnya kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang lama-lama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan api. Mensosialisasikan sistem kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional listrik, operasional parkir, operasional hotel, kegiatan wisatawan, struktur atap bangunan. c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.2.3.9. Potensi konflik ketenaga kerjaan antara karyawan dengan pengelola, interaksi karyawan dengan pihak pengelola terutama tentang hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan. a. Upaya pengelolaan lingkungan : Melakukan sosialisasi hak dan kewajiban pekerja kepada perusahaan sesuai dengan undang-undang ketenaga kerjaan. Melakukan perjanjian kontrak kerja untuk menghindari terjadinya perselisihan antara pekerja dengan pengelola. Memberikan hak-hak karyawan sesuai dengan undangundang ketenaga kerjaan. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen dan operasional hotel c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 41 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” 3.3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 3.3.1. Tahap Pra Konstruksi 3.3.1.1. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul berupa keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan dalam pertemuan informal maupun formal. a. Upaya pemantauan lingkungan : menyebarkan isian pada saat rapat lingkungan/Pertemuan di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, berkaitan dengan keinginan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemrakarsa. Minta masukan pada penyanding/pendamping mengenai masalah yang ada terutama penetapan batas proyek. Melihat kesesuaian ijin yang diterbitkan dengan kenyataan yang ada di lapangan. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pemantauan lingkungan hidup : sebelum dan dalam proses pengerjaan kegiatan. 3.3.2. Tahap Konstruksi 3.3.2.1. Adanya keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan informal dan formal mengenai proyek. a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan menyebarkan isian berkaitan dengan hal-hal yang dikeluhkan oleh masyarakat setempat. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 42 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” 3.3.2.2. Jenis dampak : penurunan kualitas udara di sekitar proyek. a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan pendataan dan pengecekan kesehatan pekerja pada instansi kesehatan terdekat. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan 3.3.2.3. Keluhan masyarakat di sekitar proyek. Tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman dan 70 dB untuk kawasan rekreasi, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat kebisingan yang tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia (tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman, 70 dB untuk kawasan rekreasi), mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar akibat tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas. Pihak hotel, tidak melakukan pengukuran parameter kebisingan karena tingkat kebisingan di lokasi proyek masih bisa ditoleransi oleh pendengaran manusia normal. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan 3.3.2.4. Peningkatan partikel debu, CO dan adanya keluhan masyarakat di sekitar proyek tentang gangguan pencemaran udara dan suara serta kekeruhan air permukaan. a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat pencemaran udara Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 43 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” dan suara serta kondisi air permukaan yang tidak bisa ditoleransi, mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar akibat tingkat pencemaran udara yang melebihi batas toleransi atau jika ada yang mengalami gangguan pernafasan akibat peningkatan polutan pencemar udara dan kekeruhan air permukaan, maka pihak hotel melakukan pengukuran parameter debu dan CO serta sampel air, dengan pengambilan parameter kualitas udara, sampel air dan uji lab air permukaan, berkoordinasi dengan dinas terkait, BLHD Kabupaten Nunukan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan. 3.3.2.5. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi proyek. a. Upaya pemantauan lingkungan : secara berkala mengamati tata cara kerja dan penggunaan listrik dan air supaya tidak berlebihan. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan. 3.3.3. Tahap Operasional 3.3.3.1. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan. a. Upaya pemantauan lingkungan : menyebarkan isian kepada anggota masyarakat melalui Kelurahanberkaitan dengan lowongan kerja yang tersedia, keahlian yang diperlukan dan jadwal penerimaan pegawai. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 44 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan. 3.3.3.2. Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO, BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011 sebagai berikut ; No Parameter Kadar Maksimum (mg/L) Metode Uji 1 2 3 4 5 BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH 30 50 50 15 6,0 - 9,0 SNI 6989.72-2009 SNI 6989.73-2009 SNI 06-6989.27-2005 SNI 06-6989.10-2004 SNI 06-6989.11-2004 a. Upaya pemantauan lingkungan : pengukuran parameter fisik-kimia sampel air di lokasi pengambilan sekitar lokasi kegiatan. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah cair c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.3. Peningkatan volume limbah padat (sampah), kegiatan operasional (operasional hotel, operasional sistem pengelolaan limbah padat/sampah dan kegiatan pertamanan), adanya tumpukan sampah di lokasi pengumpulan, parameter : bau busuk dan ceceran sampah. a. Upaya pemantauan lingkungan : melaksanakan kegiatan penghitungan volume sampah yang dihasilkan, dan memantau jika terjadi keluhan terhadap keberadaan sampah. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 45 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” padat, kamar, dan gudang. c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.4. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat kebisingan yang tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia (tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman, 70 dB untuk kawasan rekreasi), mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar terhadap tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas akibat operasional Hotel. Pihak pengelola tidak melakukan pengukuran parameter kebisingan karena tingkat kebisingan di lokasi kegiatan/usaha masih bisa ditoleransi oleh pendengaran manusia normal. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal parkir. c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.5. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit a. Upaya pemantauan lingkungan : melakukan pengukuran secara berkala terhadap kualitas limbah bekerjasama dengan instansi terkait b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal kamar. c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.6. Peningkatan potensi penyebaran penyakit menular dari serangga dan binatang pengerat, ditemukan adanya karyawan atau tamutamu yang berkunjung yang menderita penyakit menular serta penyakit akibat serangga dan binatang pengerat a. Upaya pemantauan lingkungan : mencari data-data jenis penyakit menular yang biasanya terjadi di daerah Desa Sei Pancang, Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 46 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, ciri-ciri penyakit dan cara penyebarannya. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu, operasional gudang. c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.7. Terjadinya gangguan terhadap pelayanan karyawan terhadap tamu, adanya keluhan tamu terhadap pelayanan karyawan dalam penyajian makanan dan minuman serta pelayanan lain secara umum. a. Upaya pemantauan lingkungan : melakukan pelatihan terhadap karyawan dan menjaga hubungan yang baik terhadap tamu. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu di lobby c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.8. Potensi terjadinya kebakaran a. Upaya pemantauan lingkungan : Secara berkala memeriksa instalasi listrik dan secara berkala mentera ulang alat pemadam kebakaran. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional listrik, operasional parkir, operasional hotel, kegiatan wisatawan, struktur atap bangunan. c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.3.3.9. Potensi konflik ketenaga kerjaan antara karyawan dengan pengelola, interaksi karyawan dengan pihak pengelola terutama tentang hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan. a. Upaya pemantauan lingkungan : mendata jumlah karyawan tetap dan tidak tetap yang bekerja, mendata dan mencarikan solusi terbaik terhadap keluhan dan keinginan karyawan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pengelola. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 47 UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : kantor manajemen dan operasional hotel c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha. 3.4. Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pendekatan institusional yang dilakukan ada kegiatan atau usaha ini adalah sebagai berikut : 1. Mengendalikan tindak kriminal dan menjaga keamanan perlu dilakukan kerjasama dengan pihak kepolisian dan Pemerintah setempat. 2. Menangani pencemaran lingkungan dilakukan dengan pemerintah Kabupaten Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, BLHD, dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur dengan melibatkan komponen masyarakat setempat. 3. Pemrakarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan perlu melakukan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan dan kelurahan setempat