Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ARTIKEL AMDAL

Perencanaan Amdal pada pembangunan Hotel Yege Blitz di Jl. Ring Road 1, Taas, Kec.
Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara

Disusun oleh :

Thalia Shallomita Pongbulaan

19071017

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2021
RENCANA KEGIATAN / USAHA

Nama Rencana Kegiatan / Usaha

Rencana dalam pembangunan usaha hotel yang akan dilakukan untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada wisatawan serta masyarakat yang akan menginap, dan melakukan
pengelolaan lingkungan sekitar dengan cara yang baik. Jangka waktu pelaksanaan recana
pembangunan usaha isi pada 3 tahun mendatang. Usaha yang akan dibangun adalah sebuah
Hotel dengan nama Yege Blitz Hotel. Dan rencana usaha akan dilaksanakan dalam bentuk
usaha perorangan.

Lokasi Rencana Kegiatan / Usaha

Kegiatan pembangunan Hotel “Yege Blitz” yang akan berlokasi di Jalan Ring Road 1, Taas,
Kec. Tikala Kota Manado, Sulawesi Utara.

Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

1. Kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi

 Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha

Memeriksa sebelum melakukan rencana kegiatan peningkatan usaha ini, dan terlebih
dahulu berkoordinasi dengan pemerintah terkait, dan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar.
2. Kegiatan pada Tahap Konstruksi

 Mobilisasi tenaga kerja konstruksi

Kegiatan ini akan dilakukan dengan tahapan kegiatan dan spesifikasi pembangunan yang
akan dilaksanakan. Mobilisasi tenaga kerja ini dulakukan sesuai dengan tingkat keahlian dari
pekerja-pekerja serta spesifikasi tahapan kegiatan proyek.

 Mobilisasi bahan/material dan peralatan

Kegiatan ini sangat berpengaruh untuk meningkatkan kelancaran dan kecepatan dalam
penyelesaian proyek yang akan dilakukan ini. Untuk itu dengan menyediakan penempatan
material yang memadai sehingga tidak terjadi gangguan terhadap lingkungan sekitar serta
mobilitas yang juga dilaksanakan secara bertahap. Dan untuk menghindari berbagai
kemacetan karena terganggunya arus lalu lintas akibat dari kegiatan ini, pihak pelaksana
melakukan pengangkutan pada jam-jam yang tidak terlalu sibuk.

 Pembangunan sistem pengolahan limbah dan penataan pertamanan.


 Pengadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang.

3. Kegiatan pada Tahap Operasional

 Penyediaan air bersih


 Sistem pengelolaan limbah cair
 Sistem pengelolaan limbah padat
 Gudang
 Parkir
 Tenaga listrik
 Tempat pembuangan samoah sementara

2. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan.

1. Tahap Pra konstruksi

Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha:

- Sumber dampak : berkoordinasi dengan dinas pemerintahan terkait dan melalukan


kegiatan sosialisasi proyek kepada masyarakat sekitar.
- Jenis dampak : dampak yang timbulkan berupa dampak sosial yang dengan adanya
pro dan kontra terhadap rencana kegiatan ini.
- Besaran dampak : Seluruh warga yang ada di sekitar titik rencana kegiatan usaha.
2. Tahap Konstruksi

A. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi

 Sumber dampak : Mobilisasi untuk kegiatan konstruksi. Kegiatan yang akan


menimbulkan dampak sosial yang kemungkinan akan mengakibatkan terjadinya
gangguan secara keamanan dan ketertiban akibat rasa tidak puas terhadap sistem
penerimaan tenaga kerja.
 Jenis dampak : dampak sosial yang muncul akibat gangguan dan rasa tidak puas
 Besaran dampak : seluruh warga dan pekerja

B. Pembangunan Struktur, Bangunan dan Penataan Pertamanan

 Sumber dampak : Memindahkan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan


beton
 Jenis dampak : Menyebabkan polusi pada udara serta menyebabkan kebisingan yang
dapat mengganggu sekitar dan terjad polusi pada air karena meningkatnya kekeruhan
aliran air yang bisa berdampak pada kehidupan makhluk hidup disekitar.
 Besaran dampak : Manusia serta flora dan fauna yang ada disekitar lokasi proyek

C. Mobilisasi Bahan / Material dan Peralatan

 Sumber Dampak : yang menjadi sumber dampak adalah aktivitas proyek yang dengan
penggunaan alat dan bahan seperti semen, batu pondasi, pasir, besi-baja, dan alat-alat
berat untuk membuat bahan beton dan alat pertukangan lain yang akan digunakan.
 Jenis dampak : Menyebabkan polusi udara, adanya kebisingan saat proses kerja, dan
mengganggu perjalanan lalu lintas.
 Besaran dampak : Wilayah sekitar, ruas jalanan didepan lokasi kegiatan, kerusakan
pada jalan.

3. Tahap Operasional

A. Operasional Sistem Pengolahan Limbah Cair

 Sumber dampak : untuk mengolah semua limbah cair yang berasal dari kegiatan
operasional hotel
 Jenis dampak : potensi pencemaran air dan keresahan masyrakat akibat sistem
pembuangan limbah yang berdampak pada komponen lingkungan hidup dan sosial
 Besaran dampak : limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan operasional proyek ini
serta penggunaan kamar mandi yang harus dikeloloa dengan baik.
B. Operasional Sistem Pengelolaan Limbah Padat (Sampah)

 Sumber dampak : penanganan sampah yang dihasilkan dari kegiatan proyek


operasional hotel
 Jenis dampak : memiliki kaitan terhadap kondisi lingkungan akibat pengelolaan
sampah yang kurang baik.
 Besaran dampak : limbah sampah yang dihasilkan berupa sisa makanan, kegiatan
pembersihan sampah organik dan anorganik yang dapat berdampak pada lingkungan.

C. Operasional Parkir

 Sumber dampak : berkaitan dengan keluar masuknya kendaraan di lokasi


 Jenis dampak : konflik pemanfaatan lahan jalan masuk ke lokasi parkir
 Besaran dampak : membuat polusi udara serta menyebabkan kemacetan pada jalan
raya disekitar.

D. Operasional Sistem Pemadam Kebakaran

 Sumber dampak : penggunaan tenaga listrik, api, gas, dan lainnya.


 Jenis dampak : berkaitan dengan dampak sosial, ekonomi, dan keamanan pengunjung,
masyrakat, dan juga pekerja serta dapat memberika kerugian yang besar bagi
pengelola dan keresahan bagi masyarakat sekitar.
 Besaran dampak : wisatawan, pekerja operasional hotel, area sekitar hotel, dan
masyarakat.

E. Aktivitas Sosial Dengan Masyarakat

 Sumber dampak : Hubungan antara pengunjung dengan masyarakat disekitar lokasi.


 Jenis dampak : dampak terhadap lingkungan sosial karenya adanya interaksi yang
tidak seimbang antara pengelola kegiatan dengan masyarakat yang ada disekitar
 Besaran dampak : keseluruhan masyarakat.

F. Interaksi Karyawan Dengan Manajemen Pengelola.

 Sumber dampak : Mengenai hak dan kewajiban karyawan dengan kebijakan yang
sudah ditetapkan
 Jenis dampak : dampak terhadap perlindungan hak serta kewajiban karyawan, kontrak
kerja, surat keterangan sehat.
 Besaran dampak : keseluruhan karyawan yang bekerja di kegiatan ini.
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Pra Konstruksi

A. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul berupa keluhan masyarakat
dalam pertemuan informal maupun formal.

 Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan kegiatan sosialisasi rencana


pembangunan proyek kepada seluruh masyarakat, serta meminta masukan dan saran
dari komponen masyarakat serta instansi terkait yang memiliki hubungan dengan
perencanaan pembangunan hotel ini.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : Area hotel dan lingkungan disekitar yang ada.
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : dilakukan sebelum dan saat dalam proses
pengerjaan kegiatan proyek ini.

2. Tahap Konstruksi

A. Penurunan kualitas udara di sekitar proyek.

 Upaya pengelolaan lingkungan : mengatur jadwal aktivitas bahan/material dan


peralatan dan semua pekerja menggunakan alat pelindung diri.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam hotel.
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : proses pengerjaan kegiatan proyek

B. Keluhan kebisingan masyarakat di sekitar proyek.

 Upaya pengelolaan lingkungan : kegiatan yang banyak menimbulkan kebisingan


dijadwalkan sedemikian rupa agar tidak mengganggu masyarakat, serta menggunakan
peralatan yang berfungsi dengan baik dan pekerja yang sudah berpengalaman.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : area kegiatan proyek hotel
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama pengerjaan kegiatan

C. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi proyek

 Upaya pengelolaan lingkungan : ijin untuk penggunaan listrik dan air yang digunakan
secara baik.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam area hotel
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan
3. Tahap Operasional

A. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan.

 Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan pendekatan dengan perangkat daerah


setempat, dan pendekatan itu diharapkan dapat menampung para tenaga kerja lokal
serta menyediaka fasilitas pelatihan.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan
berlangsung.

B. Potensi pencemaran limbah cair.

 Upaya pengelolaan lingkungan : melaksanakan sistem manajemen konservasi air yang


optimal.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : sekitar area pengelolaan limbah cair
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses kegiatan berlangsung.

C. Peningkatan volume limbah padat (sampah)

 Upaya pengelolaan lingkungan : mengoptimalkan sistem manajemen dan mengurangi


penggunaan produk-produk anorganik.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : area pengolahan limbah padat dan dalam hotel
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama masa kegiatan

D. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara

 Upaya pengelolaan lingkungan : mengatur lokasi parkir secara baik dan menyediakan
petugas parkir agar tidak terjadi kekacauan lalu lintas.
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : area parkir hotel
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses kegiatan

E. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit

 Upaya pengelolaan lingkungan : membuat pengolahan limbah, penataan ruangan yang


nyaman dan bersih
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam area kamar hotel
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : dilakukan selama masa kegiatan
F. Potensi terjadinya kebakaran

 Upaya pengelolaan lingkungan : mengoptimlakna sistem kesehatan dan keselamatan


kerja dari karyawan dengan menggunakan alaram kebakaran dan tabung pemadam
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : seluruh area kegiatan proyek
 Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama masa kegiatan

Institusi Pengelola Dan Pemantauan

Lingkungan Hidup Pendekatan institusional yang dilakukan pada kegiatan atau usaha ini
adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengendalikan tindakan kriminal dan menjaga keamanan yang dilakukan dengan
kerja sama dengan kepolisian dan pemerintah

b. Untuk menangani pencemaran lingkungan dilakukan dengan pemerintah daerah setempat


dengan melibatkan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai