Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN IPAL


KEC. BEBESEN BLANG GELE
KABUPATEN ACEH TENGAH

TAHUN ANGGARAN 2020

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH ACEH


SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA
PERMUKIMAN PROVINSI ACEH
PPK PENGEMBANGAN PLP
KERANGKA ACUAN KERJA
SUPERVISI PEMBANGUNAN IPAL
KEC. BEBESEN BLANG GELE KABUPATEN
ACEH TENGAH

I. LATAR BELAKANG

Sehubungandenganupayapencapaian target RPJMN 2019-2024 Bidang


CiptaKarya yang dikenal dengan 100%-0%-100. Air limbah yang diproduksi
setiap hari menjadi permasalahan kesehatan bila tidak diupayakan dengan
baik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset
menunjukkan pengeluaran akibat sanitasi buruk sebesar 58 trilyun rupiah per
tahun atau sebesar 265.000 rupiah per orang per tahun. Peningkatan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terus
menunjukan peningkatan yang signifikan. Pelayanan kesehatan diberikan
tidak hanya dalam bentuk pendirian rumah sakit, penyedian dokter spesialis
dan penyedian berbagai jenis obat tetapi lebih pada akar rumput penyebab
terjadinya penyakit. Sumber penyakit yang utama adalah lingkungan yang
tidak sehat sehingga menjadi sarang bagi berkembanganya berbagai
penyakit yang menyerang manusia.
Keterbatasan lahan dan kawasan permukiman menyebabkan pemerintah
berusaha maksimal untuk menyediakan prsarana dan sarana permukiman
yang layak huni, sehat dan aman bagi masyarakat terutama untuk kalangan
menengah ke bawah.
Dengan adanya kawasan-kawasan tersebut, perlu dipikirkan
pengelolaannya, termasuk pengelolaan limbah buangan. Untuk itu perlu
dilakukan pembuatan Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan-
kawasan permukiman guna mewujudkan prasarana dan sarana permukiman
yang memadai yang bertujuan untuk terciptanya perumahan dan
permukiman yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan lingkungan
sekitarnya.
Sementara itu kondisi eksisting yang ada saat ini berkaitan dengan perilaku
masyarakat terhadap sanitasi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat kesadaran masyarakat akan kualitas lingkungan masih sangat


rendah dengan demikian masyarakat belum banyak terlibat dalam
pembangunan prasarana dan sarana airlimbah.
b. Pendidikan masyarakat yang rendah mengurangi kecepatan pembangunan
prasarana dan sarana airlimbah.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pembuangan air
limbah setempat yangbenar.
d. Rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat yang mencerminkan bahwa air limbah bukan merupakan isu penting
bagi masyarakat dan kurangnya sosialisasi yang kontinyu tentang sanitasi
terhadap kesehatanmasyarakat.
e. Keterlibatan masyarakat yang masih rendah dalam pembangunan
prasarana dan sarana air limbah sering mengakibatkan pembangunan
prasarana dan sarana sanitasi salah sasaran, tidak efisien, serta
keberlangsungan (sustainability) operasionalisasi prasarana tidak dapat
dijamin.

II. MAKSUD DANTUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah terkendalinya pelaksanaan pekerjaan


dilapangan sehingga pekerjaan selesai tepat waktu. Sedangkan tujuan
adalah agar kwalitas dan kwantitas pekerjaan terjaga dengan baik sesuai
dengan kontrak.

III. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah berfungsinya dengan baik Instalasi


Pengolahan Air Limbah (IPAL) ini, dan dapat memberi nilai tambah bagi
lingkungan dan ekonomi khususnya untuk masyarakat Kabupaten Aceh
Tengah.
IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna Jasa adalah Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Satuan
Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Aceh Pejabat Pembuat
Komitmen Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi
Aceh.

V. LINGKUPPEKERJAAN
Lingkup tugas dari pelaksanaan ini antara lain:
a. Mempelajari dokumen tender dankontrak.
b. Membantu mengarahkan pekerjaandilapangan.
c. Melaksanakan pengawasan pekerjaandilapangan.
d. Melakukan teguran terhadap penyimpangan baik lisan maupun tulisan
terhadapkontraktor.
e. Menyusun laporan pendahuluan.
f. Menyusun laporan duamingguan.
g. Menyusun laporanbulanan.
h. Menyusun laporanakhir.
i. Berkoordinasi dengan pihak PPK terhadap laporan dan perubahan
dilapangan.
j. Membantu mengendalikan pelaksanaan pekerjaandilapangan.

VI. LOKASIKEGIATAN
Lokasi kegiatan berada di Kec. Bebesen Blang Gele Kabupaten Aceh
Tengah.

VII. PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTUPELAKSANAAN


Kegiatan ini dibiayai dengan sumber dana APBN murni Tahun Anggaran
2020 melalui DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Aceh sebesar Rp. 1.000.000.000,- (SatuMilyar Rupiah,-) dengan
waktu penyelesaian pekerjaan selama 10 (Sepuluh) bulan sejak diterbitkan
Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK).
VIII. PRODUK KEGIATAN
Produk yang dihasilkan berupa laporan-laporan, meliputi :
1. Laporan Pendahuluan diserahkan 2 minggu setelah menerima
SPMK/mobilisasi, sebanyak 5 eksemplar. Laporan ini merupakan
laporan yang pertama, yang berisi persiapan dan rencana konsultan
dalam melaksanakanpekerjaan.
Laporan ini berisikan :
- Tanggapan atau komentar terhadapTOR
- Pendekatan yang akan dilakukan untuk menyelesaikanpekerjaan
- Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli
- Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menanganipekerjaan.
- Metodologi dan pendekatan yang akandilaksanakan
- Rencana Kerja dan Jadwal PelaksanaanPekerjaan
- Struktur Organisasi pelaksanaanpekerjaan
- Komposisi dan jumlah tenaga ahli yangdipakai
- Rencana Mutu Kontrak
- RK3K Pelaksanaan Fisik
2. Laporan dua mingguan yang berisi:
- Laporan kemajuan pekerjaan selama dua minggu yang diserahkan tiap
dua pertengahan bulan dan akhirbulan.
- Jenis – jenis pekerjaan yang dikerjakan pada dua mingguterakhir.
3. Laporan bulanan yang berisi:
- Laporan kemajuan pekerjaan selama satu bulan yang diserahkan tiap
awal bulan periode bulanberikutnya.
- Gambar Pelaksanaan dan perubahan gambar serta biaya bila terjadi
addendum kontrak atauCCO.
- Kurva S yang memuat rencana pelaksanaan pekerjaan dan realisasi
pekerjaan dilapangan.
- Permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan beserta solusi
atau alternatif pemecahanmasalah.
- Foto-foto pelaksanaan pekerjaan di lapangan serta surat - menyurat
yang terjadi selama 1 (satu) bulanterakhir.
4. Album Foto Pelaksanaan
- Foto dokumentasi seluruh item pekerjaan dari awal pelaksanaan
sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan dimulai dari 0%, 25%,
50%, 75%, dan 100%.

5. Laporan Akhir berisi:


Gambaran proyek dari awal pelaksanaan sampai dengan akhir
pelaksanaan PekerjaanFisik.

IX. TENAGA AHLI


Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan beberapa tenaga ahli yaitu:
a. Supervision Engineer, berpendidikan minimal S1/D4 Teknik
Lingkungan dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun dan pernah
menangani pekerjaan dibidang ke-PLP-an khususnya air limbah, serta
memiliki sertifikat Keahlian Ahli Teknik Lingkungan Madya.
b. Quality Engineer, berpendidikan minimal S1/D4 Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dan pernah menangani pekerjaan
dibidang ke-PLP-an khususnya air limbah, memiliki sertifikat Keahlian
Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah Ahli Muda.

Konsultan juga didukung oleh tenaga pendukung untuk mendukung para


tenaga ahli, antara lain:
a. Inspektor, berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dan diutamakan pernah menangani pekerjaan
dibidang ke- PLP-an khususnya air limbah.
b. Operator Komputer, berpendidikan minimal D3 Teknik dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

X. TUGAS DAN KEWAJIBAN TENAGA AHLI PENGAWASAN KONSTRUKSI


a. Tugas dan Kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai
berikut :
1) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang
dilakukan pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK
sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan - keputusan
yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi
dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa
terperinci lainnya;
2) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi
dilapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta
member penjelasan tertulis kepada pelaksana mengenai apa yang
sebenarnyadituntutdalampekerjaantersebut,
biladalamkontrakhanyadinyatakansecaraumum;
3) Memastikan bahwa pelaksana memahami dokumen kontrak secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai spesifikasi serta
gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan
konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk
berbagai macam kegiatan pekerjaan;
4) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
5) Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari
yang dicapai pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress
schedule) yang telah disetujui;
6) Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari
semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada
PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum
pada buku Spesifikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh
terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan
tersebut;
7) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quality
Engineer;
8) Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji
dan sudah memenuhi persyaratan dalam dokumen kontrak;
9) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap
bukti pembayaran bulanan pelaksana;
10) Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa
yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11) Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar sebenarnya
terbangun/terpasang (As Built Drawings) dan mengupayakan agar
semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum penyerahan
pertama pekerjaan (PHO);
12) Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
pelaksana sebelum pelaksanaan;
13) Melakukan Inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada
PPK terhadap hasil inspeksi lapangan;
14) Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan
keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan
terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan pelaksana;
15) Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi lain
yang terkait tepat pada waktunya; dan
16) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran
pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan,
laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.

b. Tugas dan Kewajiban Quality Engineer terdiri atas :


1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan dilapangan
apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
2) Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan
pelaksana serta memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan
konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap
dioperasikan;
3) Melaksanakan pengawasan dari hari kehari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya
dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya,
dan memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada
Supervision Engineer tentang kekurangan - kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun
setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi
secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang
dilakukan oleh pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang
ditetapkan spesifikasi;
6) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai
dengan spesifikasi;
7) Menyerahkan kepada Supervision engineer laporan bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision Engineer kepada
PPK, laporan tersebut berisikan semua data laboratorium serta
pengujian di lapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang
ada;
8) Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian
hasil pekerjaan dan criteria penerimaan pekerjaan;
9) Melakukan monitoring pekerjaan di lapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan;
10) Verifikasi dan validasi data mutubahan, jumlah benda uji mutu dan
mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
11) Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan
(jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian; dan
12) Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika
diperlukan).

XI. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah


terlaksananya pengawasan selama pelaksanaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) yang dituangkan dalam bentuk laporan terhadap progres
pekerjaan, permasalahan yang terjadi serta solusinya yang disampaikan
kepada PPK Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Satuan
Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Aceh.

Pejabat Pembuat Komitmen


Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Satuan Kerja Pelaksanaaan Prasarana Permukiman
Provinsi Aceh

Masri. ST., MT
Nip. 19680612 200212 1 004

Anda mungkin juga menyukai